Quantcast
Channel: TᖇᗩᐯEᒪEᖇIEᑎ
Viewing all articles
Browse latest Browse all 778

Berlayar Ke Pulau Menjangan

$
0
0

Sabtu pagi, tanggal 1 Agustus, di Hotel Watu Dodol Banyuwangi.

Ada pesan WhatsApp masuk di HP ku. Dari Dwi, tour guide kami ke Pulau Menjangan. Katanya dia kena musibah, dan bakal telat tiba di Watu Dodol. Dwi masih dalam perjalanan, naik bis dari Surabaya tujuan Banyuwangi. Kemungkinan baru sampai di Watu Dodol sekitar pukul 7. Kami disuruh menunggu. Katanya nanti kami akan dijemput oleh Pak Yanto untuk diantar ke posko Bangsring.

Kabar itu sebenarnya membuat aku, mbak Ira, mbak Zulfa, mbak Andrie, dan Lestari kehilangan satu kegiatan yang ada dalam itin: Sunrise Watu Dodol. 


Kecewa? Enggak! Sebab tanpa bareng Dwi pun kami bisa lihat sunrise dengan mudah dan leluasa hanya dari Hotel Watu Dodol yang kami inapi. Bahkan, dengan telatnya Dwi, kami jadi tak buru-buru untuk mandi dan sarapan. Dibalik musibah, tetap ada hikmah ya. Hikmah untuk nyantaiiii.


kami dijemput di hotel
dalam ELF, gembira mau snorkeling :D


Jam 6.50 kami dijemput oleh Pak Yanto. Dengan ELF nya kami diantar ke posko. Di sana kami disuruh sarapan. Berhubung sudah sarapan di hotel, nasinya kami minta bungkus, dibawa ke kapal. Siapa tahu nanti jam 10 sudah lapar. Lapar akibat kelamaan nunggu Dwi :D

Posko Bangsring rupanya memang jadi tempat kumpul para peserta trip yang dibawa Dwi. Jadi, pagi itu ga cuma kami berlima. Ada juga rombongan lain. Lebih banyak jumlahnya. Bedanya, kapal yang akan mengangkut mereka tidak ‘parkir’ di pantai dekat posko, melainkan di tempat lain.

Jam 8 Dwi belum juga tiba. Hari makin siang. Makin panas, dan ombak biasanya makin ga tenang. Kapten kapal, mas Memen, menunggu di kapal. Ia menelpon saya berkali-kali menanyakan apakah kami mau berangkat sendiri tanpa Dwi, atau tetap mau bareng Dwi? Sesuai kesepakatan awal, kami mau ditemani Dwi!

sambil nunggu, bisa minum es kelapa, ngopi, ngeteh, atau makan mie dulu di sini

Dikelilingi jemuran life jacket

masih nunggu mas Dwi nih

pilih pilih fin bareng rombongan lain

Oh iya, kami ini kan ambil private tour. Makanya tidak gabung dengan rombongan manapun. Dwi sendiri yang akan bawa kami. Bukan orang lain. Memang sengaja kami minta demikian, biar lebih nyaman dan merasa aman.

Selagi menunggu Dwi, Pak Yanto meminta kami untuk memilih alat snorkeling yang cocok. Aku senang dengan perlengkapan snorkeling yang tersedia di sini. Fin nya banyak yang cocok. Biasanya jarang ada yang menyediakan yang pas di kaki. Makanya kalau snorkeling aku jarang pake fin. Itu karena jarang ada yang cocok. 

Yang aku suka life jacket nya. Modelnya bukan seperti yang biasa pernah aku kenakan ketika menyewa di tempat lain. Bahannya kuat, tali-tali pengikatnya kencang. Semuanya berfungsi dengan baik. Saat dipakai benar-benar melekat erat di badan. Nggak melorot, nggak kebesaran, pokoknya nyaman banget! Buat yang menyewakan alat snorkeling, boleh nih punya life jacket seperti punya pak Yanto.

Usai pilih-pilih alat snorkeling, aku mengisi waktu dengan memotret pantai. Mbak Andrie menikmati secangkir kopi. Mbak Ira bagi-bagi coklat. Lainnya ngobrol macem-macem.

nyiur di pantai dekat posko

Pulau Bali terlihat begitu dekat

ada motornya ga ada orangnya :D

Walaupun nunggu lama dan waktunya ga sesuai waktu itin yang disepakati, akhirnya kami berangkat juga. Bagaimanapun, kejadian seperti ini membuatku belajar bahwa tidak semua rencana selalu berjalan lancar jaya. Mungkin lain kali perlu juga dapat jaminan waktu. Kalau telat sekian jam harus ada kompensasi. Potong biaya trip huehehe.  

Oh ya sebetulnya tak ada yang perlu dikhawatirkan sekali. Meski waktunya mundur jauh, toh semua tempat tetap akan didatangi. Hanya saja kalau sudah terlalu siang, ombaknya kan makin ga asyik. Beberapa spot jadi ga aman untuk disambangi. Pulang kesorean juga kurang baik, cuaca makin ga bagus. Laut pasang. Ombak makin tinggi. Bahaya buat kami juga.

Nah, benar kan, berangkat siang ombak sudah makin besar. Belum naik saja kapal sudah oleng. Padahal kapal dalam keadaan merapat di pantai. Mau naik kapal saja susah, belum apa-apa sudah basah gara-gara diterjang ombak. Untung tas kamera sudah dibungkus kantong plastik. Meski tas kamera sudah kedap air, tetap saja bikin cemas.

Kapal berlayar. Mulanya aku merasa senang karena sebentar lagi akan menjejak Pulau Menjangan. Salah satu pulau impian. Namun kemudian semua berubah. Angin yang berhembus terasa lebih kencang. Ombak terlihat lebih besar. Kapal seperti terhempas. Air berkali-kali menerpa seperti hujan deras yang datang dari laut, masuk kapal dan membuat basah. Aku sibuk mengamankan tas kamera. Gawat.

kapal yang kami tumpangi mirip seperti kapal-kapal ini

Laut, kenapa seganas ini? Apa kami akan bertarung dengan badai seperti di film The Perfect Storm? Aku berlebihan. Iya, mungkin saja. Tapi jujur, baru kali ini aku merasa takut. Dulu, waktu mengarungi laut Kepulauan Derawan dan Kepulauan Seribu yang jarak tempuhnya lebih jauh dan lama, aku tak merasa demikian. Tapi sekarang? Aku takut karam.

Mau bilang takut, nanti yang lain ikut takut. Trus, nanti ditanya gini, “sudah beberapa kali pergi ke laut kok masih takut?” Ya ga selalu berani juga kale. Apalagi cuacanya kayak gini. Tapi syukurlah ga ada yang nanya haha. Lha semua pada diam gitu. Mungkin aja masing-masing juga pada nyimpen rasa takut hihi.

Yang jelas, selama kapal berlayar itu aku terus berdoa dalam hati. Semoga emak-emak kece dalam kapal ini selamat semuanya. Bisa snorkeling dengan senang, bisa pulang bawa manisnya kenang-kenangan. 

Berserah pada Allah saja pokoknya. Kalau terjadi apa-apa, di badan kan sudah ada baju pelampung. Meski bisa renang, baju pelampung itu pasti membantu sekali kalau kecebur. Selain itu, di kapal ada 3 pria dewasa yang sudah berpengalaman di laut. Kalau kapal karam mereka bisa bantu nyelamatin. Lumayan, dengan berfikir positif seperti itu bikin hati jadi tenang.  

Itu loh mas Memen, kapten kapal kami, sekaligus guide

Private tour; total pria di kapal ada 4, lebih dari cukup untuk mengawal kami berlima

Waktu untuk menyeberang dari Watu Dodol ke Pulau Menjangan ternyata lama juga. Lebih dari 1,5 jam. Itu pun belum menjejak pulaunya, baru sampai di spot snorkelingnya.

Ada 3 spot snorkeling yang kami kunjungi di Pulau Menjangan, yakni Spot Mangroove Point, Spot Coral Garden, dan Spot Pos 2 (spot terbaik di P.Menjangan).  

Bagaimana cerita dan pengalaman kami selama snorkeling di tempat tersebut? Nantikan kelanjutan ceritanya pada postingan berikutnya ya *_^

 
aku jadi ikan
tunggu cerita selanjutnya ya :D


Info:
Untuk mengunjungi Pulau Menjangan, tidak selalu harus ke Pulau Bali terlebih dahulu. Pulau Menjangan juga bisa dicapai dari kawasan Watu Dodol, Banyuwangi. Jadi, kalau sudah berada di Banyuwangi, tidak perlu lagi menyeberang ke Gilimanuk. 

Penginapan:
Hotel Watu Dodol. Hotel ini terletak di kawasan Watu Dodol, tepat dipinggir laut. Dekat dengan pelabuhan Ketapang. Sekitar 10 menit berkendara. Di pantai dekat hotel ada dermaga, kapal bisa berlabuh untuk menjemput dan mengantar ke Pulau Menjangan. 

Kamar di Hotel Watu Dodol Rp 400.000/malam. Hotelnya bagus. Silakan baca ulasannya di postinganku yang ini --> Menginap di Hotel Watu Dodol 

Banyuwangi bisa dicapai dengan transportasi udara maupun darat. 
Berikut rute perjalananku menuju Banyuwangi:
  • Jakarta – Surabaya PP = Air Asia Rp 1.247.198,-
  • Surabaya – Banyuwangi  PP = Garuda Rp 781.000,-
  • Bandara Blimbing – Hotel Watu Dodol = Taksi Rp 200.000,- (kemarin aku ga naik taksi, tapi naik ojek)
  • Stasiun-hotel = gratis (fasilitas hotel)

Trip Pulau Menjangan
Harga :
  • Rp 280.000,- (Start Banyuwangi) Minimal peserta 7 orang. Karena kami hanya berlima, kena Rp 320.000/orang
  • Rp 375.000,- (Start Jember)
  • Rp 425.000,- (Start Surabaya)

Tempat yang dikunjungi :
1. Sunrise Watu Dodol
2. Snorkeling Bangsring
3. Pantai Pulau Menjangan (Pos 1)
4. Spot Mangroove Point
5. Spot Coral Garden
6. Spot Pos 2 (spot terbaik di P.Menjangan)
7. Pura Ganesha (Opsional)

Fasilitas :
1. Transport Menuju Watudodol dan Crossing Pulau Menjangan PP
2. Sarapan + Makan Siang
3. Free Pelatihan Snorkeling (bagi yang belum bisa)
4. Boat untuk ke Pulau Menjangan
5. Alat Snorkeling Lengkap (Mask + Fin + Pelampung)
6. Tiket Masuk Pulau Menjangan
7. Aqua, Snack & P3K
8. Dokumentasi DSLR + Underwater
9. Stiker Menjangan Island
10. Guide + Fotografer

**Upgrade Ke Pulau Tabuhan 30ribu/org
***Kuota Minimal 7 Orang kurang dari itu biaya disesuaikan
****Alat Snorkeling dijamin nyaman

Untuk Info dan Pemesanan hubungi : Dwi Unyink Wijayanto BB : 22705C67 Tlp/Sms/WA: 085711470037 / 082226322146 IG: @Indonesia_Traveler




*semua foto dokumentasi Katerina



Viewing all articles
Browse latest Browse all 778

Trending Articles