Travelerien.com
Bulan Maret dan April seakan menjadi “bulan jalan-jalan” dalam agenda saya di tahun 2017. Padahal, tidak banyak jalan-jalannya, tapi terasa padat buat saya yang biasanya miskin jalan-jalan.
Ada yang terencana, ada juga yang tidak. Ada yang direncanakan sejak lama, ada juga yang baru masuk rencana sekitar 1-2 minggu sebelum keberangkatan. Ada jalan-jalan bareng keluarga, jalan-jalan berdua suami, ada pula yang bersama teman-teman blogger.
Bulan Maret dan April seakan menjadi “bulan jalan-jalan” dalam agenda saya di tahun 2017. Padahal, tidak banyak jalan-jalannya, tapi terasa padat buat saya yang biasanya miskin jalan-jalan.
Ada yang terencana, ada juga yang tidak. Ada yang direncanakan sejak lama, ada juga yang baru masuk rencana sekitar 1-2 minggu sebelum keberangkatan. Ada jalan-jalan bareng keluarga, jalan-jalan berdua suami, ada pula yang bersama teman-teman blogger.
[Maret 2017] Traveling berdua ke Lampung, mendaki Gunung Anak Krakatau |
Bandung, Lampung, dan Belitung menjadi destinasi jalan-jalan yang saya agendakan di bulan Maret. Yang terealisasi ternyata cuma Bandung (Trizara Resorts Lembang) dan Lampung (Pesisir Barat). Sementara itu, Belitung yang sudah dijadwalkan sejak Februari, ternyata Maret harus di-pending.
Gagal ke Belitung di bulan Maret, saya malah ke Lampung sampai dua kali. Setelah dari Pesisir Barat, satu minggu kemudian, ikut trip Krakatau. Trip Krakatau sebetulnya tidak ada dalam agenda. Trip ini datang dari tawaran Nurul (bulan Maret). Saya agak ragu menerimanya karena waktunya beruntun, hampir tiap weekend pergi. Setelah dibicarakan dengan Mas Arif, ternyata disambut gembira dan ia mau ikut. Maka dari itu, berangkatlah kami ke Krakatau selama 2 hari 1 malam.
Baca juga : Jelajah Pulau Pisang Pesisir Barat
[Maret 2017] Jelajah Pulau Pisang di Pesisir Barat Lampung bareng teman-teman blogger |
Pada bulan April, ada dua destinasi yang sudah terjadwal sejak Januari 2017, yaitu Palembang dan Tidore. Palembang menjadi pilihan suami yang ingin membawa kami menikmati aneka kuliner Sumsel di hari kelahirannya. Ceritanya, suami mau traktir kami makan-makan di luar kota alias yang jauh dari rumah. Karena Palembang dianggap sebagai kota dengan sejuta kuliner enak, maka di sanalah ia akan mentraktir anak-anak dan istrinya. Disebut sejuta karena memang banyak banget kuliner di Palembang! Hiperbole sedikit, deh! :D
Nah, April adalah jadwal saya jalan ke Tidore selama 10 hari bareng para blogger pemenang lomba menulis blog #TidoreUntukIndonesia. Tanggal yang saya pilih untuk ke Palembang ternyata bertepatan dengan tanggal saat saya di Tidore. Trip Tidore dalam rangka Hari Jadi Tidore tanggal 12 April 2017 tidak mungkin digeser. Jadwal ke Palembang yang dikorbankan.
Baca juga : Menjadi Juri Lomba Blog Tidore Untuk Indonesia
[April] Trip Tidore dalam rangka Hari Jadi Tidore ke-909
April ini, saya juga diundang oleh dispar Way Kanan untuk hadir di Festival Way Kanan. Woro-woro soal undangan ke Way Kanan sudah ada sejak Februari 2017. Tapi, baru Maret dikirimi undangan dan kepastian berangkat. So, April yang tadinya tidak ada jadwal ke Lampung, akhirnya jadi ada. Rencana ke Belitung bulan April malah jadi tidak ada. Ketunda lagi, deh!
Jalan-jalan ke Palembang dijadwal ulang, tapi tetap bulan April. Saya dan suami sepakat, acara jalan-jalan ke luar kota cukup sampai April dulu. Mei anak-anak ujian kenaikan kelas, lalu masuk puasa, setelahnya lebaran. Kami ingin di waktu-waktu tersebut banyak momen kumpul di rumah biar selama ujian anak-anak tenang dan fokus. Puasa pun demikian, inginnya di rumah biar khusuk. Kalau Lebaran, sudah pasti jatahnya silaturahmi ke keluarga dan sanak saudara. Belitung, Flores, dan Bali sepertinya mesti sabar tunggu sampai Lebaran lewat.
Agenda April 2017: Liburan di Palembang |
Rencana kadang memang tidak selalu sesuai kenyataan. Karena sesuatu hal yang mendadak, terpaksa harus ubah jadwal. Soal ubah jadwal ini, kalau belum beli tiket sih, urusannya masih mudah. Nah, kalau sudah terlanjur beli tiket pesawat biasanya jadi agak ribet. Ditambah pula dengan adanya biaya-biaya yang muncul, baik administrasi maupun kebijakan pengembalian dana dari maskapai, bikin urusan kantong ikut ribet.
Seperti yang terjadi pada saya saat ini, jadwal ke Palembang terpaksa diubah. Yang tadinya akan berangkat tanggal 8 April, tapi karena pergi selama 10 hari ke Tidore, akhirnya saya tunda jadi tanggal 21 April. Ternyata, di tanggal 21 April, saya ada trip ke Way Kanan selama 4 hari, akhirnya ditunda lagi jadi akhir April. Untungnya, saya belum sempat beli tiket pesawat. Jadi tidak masalah ubah-ubah jadwal.
Baca juga: Menyusuri Sungai Musi, Menelisik Sejarah Palembang
Kuliner pempek ini yang bikin kami ingin berwisata di Palembang |
Tetapi, saat jadwal sudah fix dan tiket ke Palembang sudah dibeli, eh, dapat kabar kalau saya akan diundang ke acara di suatu tempat di Palembang (acaranya dirahasiakan dulu ya, biar jadi kejutan hehe). Tempat acaranya memang di Palembang, tapi jadwalnya tidak cocok. Acaranya jam 2 sore, sementara pesawat saya baru berangkat dari Jakarta jam 2 sore juga.
Lantas bagaimana? Pilih tetap berangkat sesuai tiket yang sudah dipesan atau ubah jadwal demi menghadiri acara? Tanpa timbang-timbang lagi, saya bulatkan untuk pilih memenuhi undangan dan siap ambil risiko ubah jadwal penerbangan. Jadwal terbang sore saya pindahkan ke pagi.
Seperti biasa, urusan reschedule ini saya pikir bakal repot. Sudah terbayang bakal telepon-telepon maskapai buat menjelaskan permasalahan dan urus pesanan baru. Apalagi saat mau ubah jadwal penerbangan itu saya sedang sibuk-sibuknya prepare berangkat ke Tidore. Tapi, karena saya memesan tiket lewat Traveloka, bayangan ribet itu ternyata gagal terjadi.
Mengapa? Karena adanya fitur Easy Reschedule. Dengan fitur ini, saya tidak perlu menelepon maskapai. Tinggal ubah penerbangan hanya dengan beberapa klik, urusan reschedule selesai. Cara ini tak hanya menghemat waktu, tapi juga mudah untuk dilakukan.
Fitur Easy Reschedule Traveloka |
Ada yang pernah coba Easy Reschedule? Mudah lho! Sekadar berbagi informasi bermanfaat, saya beritahu langkah-langkahnya, ya:
Pertama: Klik Pesanan Saya
Login terlebih dahulu ke akun Traveloka. Pada dasbor akun, pilih sub menu Pesanan Saya
Kedua: Klik Tombol Reschedule
Klik detail pada penerbangan yang akan diubah, lalu klik tombol reschedule
Ketiga: Pilih Jadwal Penerbangan Baru
Pilih jadwal penerbangan baru dan langsung pesan jadwal penerbangan baru
Keempat: Tunggu Konfirmasi Harga
Konfirmasi harga akan dikirim melalui konfirmasi email atau notifikasi push, disertai tautan untuk melanjutkan pembayaran.
Kelima: Lakukan Pembayaran
Harga Total sudah termasuk Biaya Reschedule Traveloka dan biaya maskapai. Setahu info yang saya baca, biaya ubah jadwal penerbangan dalam negeri sebesar 15 ribu, sedangkan luar negeri 50 ribu.
Keenam: Mendapat e-tiket baru
Setelah proses reschedule selesai, e-tiket baru akan terbit
Tambahan sedikit, kalau kalian masih bingung tentang syarat-syarat atau ketentuan yang berlaku, langsung cek saja di website Traveloka: Easy Reschedule.
Tahun lalu jelajah Musi bareng blogger, tahun ini mau bareng keluarga :) |
Dalam kondisi seperti saat ini, di mana tiket yang sudah terlanjur dibeli mesti diubah mengikuti jadwal traveling yang berubah-ubah, Easy reschedule sangat membantu. Saya tidak perlu repot telepon-telepon maskapai, biaya administrasinya murah, proses e-tiket juga cepat.
Tiket ke Palembang sudah di genggaman. Tinggal berangkat dan menikmati kuliner di Bumi Sriwijaya bareng keluarga. Mudah-mudahan tidak ada perubahan lagi. Sekarang, saya sedang bersiap-siap ke Way Kanan, setelahnya baru ke Palembang.
Bagaimana dengan bulan Mei? Bulan Mei akan saya isi dengan banyak menulis dan mem-posting tulisan jalan-jalan sepanjang bulan Februari hingga April, termasuk jalan-jalan ke Palembang. Kalau soal rencana akan jalan-jalan ke mana lagi, lihat nanti kemana angin rezeki berhembus! Hehe.