Quantcast
Channel: TᖇᗩᐯEᒪEᖇIEᑎ
Viewing all articles
Browse latest Browse all 778

Diskusi “Ngeblog Itu Asyik” Bersama Kompasianer Palembang

$
0
0
Travelerien.com

Sabtu tanggal 29 April 2017, Kompasianer Palembang (Kompal) mengadakan diskusi “Ngeblog Itu Asyik” di Lantai 2 Gedung MAP Pasca Sarjana Stisipol Candradimuka, Jl.Swadaya Palembang. Diskusi berlangsung mulai pukul 13.00 WIB – 17.00 WIB, dihadiri oleh 100 peserta (sesuai jumlah seat yang disediakan panitia). Menurut informasi Kompal, peserta yang hadir terdiri dari 70% mahasiswa, 10% siswa SMA/MAN, dan 20% ibu-ibu yang menaruh minat terhadap dunia blogging. Tiga blogger Palembang yang sudah terkenal di jagat per-bloggeran Indonesia menjadi narasumber diskusi yaitu Mbak Ira Hairida @itikkecil, Haryadi Yansyah @Omnduut, dan Deddy Huang @Deddyhuang. Saya mendapat kesempatan duduk berbagi bersama ketiganya. 

diskusi ngeblog itu asyik
Ngeblog Itu Asyik bersama Kompal

Flyer acara sudah beredar di media sosial sekitar 1 minggu sebelum hari H. Saya jadi berdebar saat pertama kali melihatnya. Debaran yang membuat saya senang sekaligus tegang. Saat itu saya masih di Way Kanan Lampung sedang mengikuti kegiatan Festival Radin Djambat. “Apa yang akan saya bagi?” Pertanyaan itu menggelayuti pikiran sampai saya kembali ke BSD.

Petunjuk dari Yayan untuk fokus pada tips menembus media cetak  mempermudah saya dalam menemukan ide. Deddy pun bersedia membantu membuatkan slide. Berkat dukungan dua adik ini semangat menyusun materi bangkit. Rasa letih dan agak sakit seusai dari Way Kanan (pegal2 abis kebalik motor di Way Kanan hihi) jadi tak terasa, enyah oleh bayangan untuk lekas ke Palembang, menjumpai para fans #eaa….



Pukul 10.40 saya dan keluarga mendarat di bandar udara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang. Setelah menerima mobil pinjaman dari kak Andi (kawan kuliah Mas Arif saat di Unsri), kami melesat menuju Sekip. Kampus Stisipol jadi tujuan pertama. Kami tidak mau kemana-mana dulu sebelum ke sana. Ada orang-orang yang sudah menunggu. Mereka jadi prioritas di hari pertama saya menginjakkan kaki di Palembang.

Setelah makan siang di warung masakan Padang depan kampus Stisipol, numpang salat di musala kampus, suami dan anak-anak pergi ke hotel. Sedangkan saya bergegas ke lantai 2. Di depan pintu ruang diskusi ada beberapa panitia di meja pendaftaran. Setelah bersapa, saya langsung masuk. Di dalam ternyata sudah ramai! 

Ramai!

Perasaan senang bercampur haru kala tahu siapa-siapa saja yang saya temui. Yayan, Deddy, dan Mbak Ira pastinya. Ada Maman juga, teman jalan saat Festival Krakatau 2016 tahun lalu. Ketemu Diba, sesama memberBlogger Kekinian yang selama ini hanya berinteraksi di dunia maya. Saya pun bertemu mbak Rita Asmaraningsih dan Liese Margaretha. Mbak Rita teman kenal di medsos. Liese teman kenal di Multiply sejak tahun 2009. Baru kali ini jumpa Liese. Dari maya ketemu nyata, senangnya bukan main.

Yang spesial tentunya saat bertemu muka dengan Mbak Elly Suryani, kompasianer beken di Palembang. Kemudian jadi kenal mbak Arako, mbak Kartika, serta Mbak Sumarni Bayu Anita yang wajah cantiknya mirip sekali dengan Yani tetangga sebelah rumah. Mbak Anita adalah dosen sekaligus kaprodi di Stisipol. 

Narasumber (Ira Hairida, Yayan, Deddy, Katerina), MC (SB Anita), Moderator (Elly Suryani), bintang tamu (Dr. Posma Siahaan dan Bp. Dues K. Arbain)
  • Ngeblog Itu Asyik.
  • Berawal dari menulis menambah networking
  • Apa yang akan kita sharing tentang “blog”?
  • Bagaimana memaksimalkan blog kita?
  • Tips-tips seputar ngeblog.

5 hal inilah yang menjadi tema dan pokok bahasan diskusi. Dipandu oleh Mbak Anita sebagai MC, mbak Elly Suryani sebagai moderator, serta kami berempat sebagai narasumber, diskusi berlangsung seru, interaktif dan bertabur hadiah. Para peserta penuh semangat dan antusias hingga akhir acara. Senang sekaligus terharu melihatnya. Dan pastinya, saya salut dengan panitia yang begitu kompak sehingga sesi sharing dan diskusi bisa berlangsung lancar dan penuh kesan. 

welfie di tengah sesi kuis :D

Menulis Cerita Perjalanan ala Travelerien
Terus terang, belum banyak yang bisa saya bagi karena pengalaman dan prestasi saya di dunia blog masih sedikit. Meski sedikit, tetap asyik-asyik saja ngeblog. Kalau tidak asyik, mana bisa saya bertahan jadi blogger hampir 9 tahun :)

Dihadapan peserta saya ungkapkan, selama 9 tahun ngeblog, 4 tahun pertama ngeblog nggak jelas dan rada-rada alay. Lama juga ya jadi alay, 4 tahun :D Nah, saat sedang asyik-asyiknya ngeblog nggak jelas, tiba-tiba platform blog saya waktu itu (Multiply namanya) tutup seumur hidup. Terkubur tanpa nisan. Akibatnya saya patah hati. Sama siapa? Siapa lagi kalau bukan sama Multiply #dikira patah hati sama seseorang ya? :p 

www.travelerien.com

Multiply tutup, saya pindah ke blogspot. Saat proses pindahan inilah saya menemukan apa yang  selama ini menjadi passion saya yakni menjadi penulis cerita perjalanan. Hal ini selaras dengan apa yang sudah lama saya minati yakni menulis, jalan-jalan, dan fotografi. 3 hobi yang jika dikawinkan akan melahirkan 1 paket cerita yang asyik untuk dibagikan di blog. Maka sejak saat itu (tahun 2012), saya mulai mengisi blog travelerien.com dengan cerita-cerita perjalanan.

Sependek 5 tahun menjadi travel blogger, hanya 14 kali mencicipi jadi pemenang lomba blog. Semua lomba yang saya ikuti bertemakan traveling. Di luar tema itu, saya lebih kerap pilih untuk mengibarkan bendera warna putih. Tahun 2014 mulai merambah media cetak. 3 tahun (2014-2017) jadi penulis cerita perjalanan (kontributor). Sampai saat ini (April 2017) baru ada 73 artikel yang pernah dimuat di majalah, koran, dan majalah dalam pesawat. Rata-rata 24 artikel pertahun, 2 artikel perbulan. Masih sedikit. Belum termasuk produktif.

Berkah patah hati berbuah karya yang diapresiasi. Mau mengalami patah hati biar berprestasi? :D Janganlah, ya. Intinya, tetaplah semangat dan lanjutkan ngeblog dengan asyik. 



Dari Blog ke Media Cetak

Blog menjadi jalan untuk menembus media. Inilah salah satu manfaat dari asyiknya ngeblog :)

Kenapa menulis di media cetak? Bagi saya karena tantangannya lebih besar, dapat meningkatkan kualitas tulisan, juga sebagai eksistensi pada bidang yang digeluti. 

Kapan sebaiknya mulai merambah media cetak? Segera setelah punya keinginan dan setelah niat ditegakkan. Setelah itu mulailah KEPO. Kepo terhadap media cetak yang diincar. Baca tulisan-tulisan yang pernah dimuat. Kenali tipe tulisan, gaya bahasa, isi dll.

Setelah punya bahan, segera tulis. Jika kelamaan bisa kehilangan feel dan detail. Tulis saja apa yang ada dalam benak, editnya nanti. Jika tulisan sudah jadi, segera kirim. Jangan takut ditolak. Kalau ditolak berarti masih ada yang kurang, jadi bahan buat evaluasi. Perbaiki, kirim lagi. Kalau ditolak lagi? Kirim ke media lain. Saya pernah alami hal itu sampai beberapa kali. Saat ditolak di A, jodohnya ternyata di B. Jadi jangan menyerah. Kalaupun sampai tak satupun ada yang terima, tinggal posting di blog. Tetap berguna. Tulis lagi cerita lain, kirim lagi ke media. Ulangi dan tetap semangat. Jangan lupa sertai dengan doa.



Blog itu jurnalisme warga. Kita bisa menulis dengan gaya kita. Sedangkan media cetak jurnalisme profesional. Ada editor. Ada standar yang harus diikuti.

Materi inilah yang saya bahas dalam diskusi "Ngeblog Itu Asyik". Bahwa dengan ngeblog asyik, juga bisa mengantarkan kita menjadi penulis di media cetak. Kalau sudah berhasil tembus media cetak, tulisan kita dimuat beberapa kali, selanjutnya bukan lagi kita yang minta-minta dimuat oleh media, tapi media yang berbalik meminta tulisan dan foto perjalanan dari kita. Saya sudah dan masih alami itu sampai saat ini.

Barangkali ada yang penasaran mengenai syarat dan tips menembus media, tunggu saat berjumpa pada sesi berbagi yang lainnya :) Buat yang masih ingin ikut diskusi asyik bareng Kompal, simak dan pantau akun medsos Kompal. Kompal punya agenda rutin tiap bulan, lho. Siapa tahu tema seperti ini akan mereka adakan lagi di lain kesempatan. Selain dapat ilmu, peserta juga jadi dapat kawan baru. Kalau bukan sesama blogger, ya sesama calon blogger :D

Deddy Huang berbagi tips menulis cerita perjalanan
Yayan memaparkan cara membuat tulisan yang "segar"
Mbak Ira berbagi tips agar bisa terlibat famtrip untuk promosi wisata *sumber foto KOMPAL*

Mbak Ira Hairida berbagi tips tentang bagaimana cara agar blogger bisa terlibat dalam mempromosikan kegiatan pariwisata alias famtrip. Deddy berbagi pengalaman traveling sambil memotivasi peserta untuk gemar menulis dan bercerita lewat foto. Yayan menceritakan pengalaman jalan-jalan gratis dari hasil menang lomba sambil memaparkan bagaimana cara membuat tulisan yang “segar”. Kolaborasi yang apik dengan ilmu dan tips yang menarik. 

Sekilas tentang narasumber. Selain blogger "Wong Kito", mbak Ira saat ini menjadi Tim Digital dan Marketing Dinas Pariwisata Provinsi Sumsel. Haryadi Yansyah alias omnduut adalah travel blogger dengan banyak prestasi. Salah satunya pernah mewakili blogger Indonesia ke Kelara India tahun 2016. Sedangkan Deddy Huang adalah travel blogger yang menjadi langganan juara dalam banyak lomba blog. Lewat tulisannya, Deddy maupun Yayan sudah mencicipi banyak jalan-jalan gratis ke berbagai daerah maupun ke suatu negara. 

Di penghujung acara, hadir duo kompasianer senior yakni Dr. Posma Siahaan dan Dues K. Arbain. Keduanya mengisi sesi kuis berhadiah buku yang merupakan karya mereka sendiri. Sempurna!

Seru dan asyik

Asyik sampai akhir acara

Acara diskusi kelar, peserta satu persatu pulang. Kebersamaan panitia dan narasumber masih berlanjut. Kami diajak makan pempek di Pempek Beringin yang lokasinya di sebelah PTC Mall. Yuk Elly, Mbak Ira, Mbak Kartika, Mbak Anita, Yayan, Deddy, Maman, dan mbak Tati (blogger Jakarta yang saat itu juga hadir dalam diskusi). Menyusul hadir paling belakang adalah suami dan anak-anak saya.

Kumpul satu meja bersama-sama menikmati makanan khas Palembang seperti pempek, tekwan, lenggang, model, es kacang merah, dan aneka minuman lainnya, jadi penutup pertemuan saya dengan blogger-blogger Kompal. Diselingi obrolan ngalor ngidul tentang kuliner, tempat wisata, blog, sampai segala tingkah pola mimi peri dan kawan sejenisnya, jadi penghangat suasana jelang malam di lantai 2 Pempek Beringin. Saya mengenangnya sebagai bagian dari cerita seru di bulan April bersama Kompal nan Kompak.

Terima kasih Kompasianer Palembang. 

Mau lagi seseru ini

Tekwan, Lenggang, Es Kacang Merah

Makanan terenak di dunia :D

Ngeblog itu asyik, seasyik kumpul bersama mereka ^_^

Baca juga di Kompasiana Palembang: Serunya Agenda Kompal "Ngeblog Itu Asyik".

Kompasiana Palembang
Twitter: @KompasianerPLG 
Instagram: @Kompasianerpalembang

Foto oleh Katerina, taken via ASUS Zenfone3


Viewing all articles
Browse latest Browse all 778

Trending Articles