VIVACIOUS namanya, semacam taman jajan. Tempat kita bisa nongkrong sambil kulineran, dan belanja produk hobi maupun sembako. Di sini ada Dealing Room, sebuah galeri yang menjual tanaman kekinian, pot terakota, produk home dekor, fashion, dan lainnya. Ada Saruga Indonesia, toko sembako curah yang mengusung konsep ramah lingkungan dengan belanja bebas plastik. Ada toko mainan, food court, kedai kopi, dan garage sale di waktu tertentu.
Ini cerita saya kala nongkrong di Vivacious pada Sabtu tgl. 13 Maret 2021.
VIVACIOUS Bintaro - Instagram @vivacious_bintaro |
Saya tidak pernah tahu Vivacious itu apa. Belum pernah dengar juga sebelumnya. Hanya ada info bahwa suami dan teman-temannya akan bertemu di sana jam 12, sambil makan siang. Nah, dari sanalah saya menebak bahwa Vivacious itu tempat makan.
Memang benar Vivacious itu ada tempat makan/minum, tapi ternyata, bukan hanya itu ferguso! Di Vivacious itu ada toko, galeri, kedai kopi, dan food court. Jadi, kalau kita datang ke sana, nggak cuma nongkrong sambil makan, tapi juga bisa sambil belanja. Atau, sengaja datang ke Vivacious untuk belanja sembako isi ulang, lalu sambil jajan/makan dan ketemu teman.
Alamat Vivacious Jl. Kesehatan VI Sektor 1 Bintaro - Tangsel |
Lokasi dan cara ke Vivacious
Vivacious terletak di Jalan Kesehatan VI, Sektor 1 Bintaro, Tangerang Selatan. Kita bisa temukan lokasinya di Google Map dengan mengetik Vivacious, dan tinggal ikuti arah yang diberikan, dijamin sampai. Saya dari BSD, pergi ke sana kurang lebih 20 menit saja jika berkendara mobil lewat tol. Jika naik motor bisa sampai 30 menit karena muternya jauh, lewat jalan belakang.
Di Google Map, titik lokasi Vivacious sama dengan Posarang Korean BBQ. Dari Superindo Bintaro atau dari Geprek Bensu Bintaro 2, Vivacious sudah dekat. Letaknya persis di pinggir jalan, dan ada nama Vivacious dalam ukuran besar, mudah terlihat dari jalan.
Tempat parkirnya sangat terbatas, berkapasitas kurang dari 10 mobil. Jadi kalau datang ke sana pas ramai, tidak mudah buat dapat tempat parkir. Enaknya sih pakai motor saja kalau dekat. Tapi susah juga kalau misal datang untuk tujuan belanja tanaman atau produk-produk di Saruga Store, pasti perlu mobil buat memuat barang.
Tampak depan Vivacious ini seperti tak ada apa-apa. Setelah masuk, baru deh kita bisa lihat di dalamnya itu ada galeri, toko, dan food court . Bahkan, ada panggung segala, buat live musik pada waktu tertentu. Nah, untuk masuk lewat turunan pendek yang ada di sisi kanan area parkir. Kalau bingung, di situ ada tukang parkir sih, tinggal tanya.
Yuk saya ceritakan satu persatu ada apa saja di Vivacious, ya.
Di ujung sana, di atas tanjakan & tangga, adalah jalan masuk Vivacious. |
Di kanan warung kopi, di kiri arah belakang galeri tanaman dan toko Saruga, di atasnya food court. |
Ada tempat praktek dokter gigi. Galeri di kiri yang di dalamnya terlihat tumpukan container adalah galeri mainan ToyZone. Di depannya sedang ada garage sale baju dan sepatu. |
Tak Sengaja Jumpa Kawan Lama, Pemilik Tunas Kecil di Galeri Dealing Room, Vivacious
Sebelum saya cerita tentang apa saja yang ada di Vivacious, saya mau cerita dulu momen bertemunya suami dengan salah satu sobat SMA nya yang telah lama tak jumpa dan bersapa. Namanya Anto.
Memang benar Mas Arif ke Vivacious itu untuk bertemu dengan teman alumni SMA, tapi tidak termasuk Mas Anto. Mas Anto itu, kata Mas Arif, nggak ada di Whatsapp Grup alumni. Jadi, mereka lama tak ada komunikasi. Tahu kabar satu sama lain paling dari cerita teman lain. Makanya, pas bertemu di Vivacious itu Mas Arif seneng banget.
Ceritanya, saya dan Mas Arif sedang di food court menunggu kawan lain yang belum datang. Food court itu ada di atas. Tempatnya semi terbuka. Kalau duduk di sana, kita bisa melihat ke mana saja, termasuk ke area bawah yang terbuka. Saat sedang duduk-duduk itulah tiba-tiba Mas Arif berdiri, pandangannya tertuju ke beberapa orang yang sedang kumpul di bawah.
"Itu kayaknya Anto deh. Anto bukan ya? Iya kayaknya Anto..." ucap Mas Arif. Nanya sendiri jawab sendiri, antara ragu dan yakin.
"Antoo...to....Antooo...." teriak Mas Arif. Busyet, laki gue teriak haha. Untung food court sedang sepi. Cuma kami berdua. Jadi nggak malu dong saya haha. Sesaat kemudian Mas Arif melepas masker, biar Mas Anto mengenali wajahnya. Lalu saya lihat, seorang pria berjenggot, memakai topi, menoleh. Pandangannya tertuju ke Mas Arif.
"Arif ya??" Wow, Mas Anto langsung mengenali suami saya. Tak lama, Mas Anto bergegas naik, menghampiri kami. Maka, bertemulah dua sobat lama itu. Setelah dikenalkan pada Mas Anto, lalu saya sengaja pergi, keliling Vivacious, membiarkan suami dan sobatnya ngobrol berdua saja. Suasana gembira tampak menyelimuti pertemuan itu.
Kami kira Mas Anto juga pengunjung Vivacious. Ternyata beliau pemilik galeri tanaman Tunas Kecil di galeri Dealing Room.
Dealing Room IG @dealing-room |
Mas Anto, saya, dan Mas Arif. Satu pot berisi Philodendron Erubescens saya adopsi dari galeri Tunas Kecil milik Mas Anto. IG Tunas Kecil @tunas.kecil_ |
Dealing Room, Galeri Tanaman, Ada Terakota, Home Dekor dan Lainnya
Dealing Room adalah nama galeri. Galeri ini berisi bermacam produk dan barang. Terdapat aneka tanaman yang sedang kekinian. Tanaman yang sering saya lihat wara-wiri nampang di IG para selebgram. Tanaman yang lagi booming, kata orang-orang. Tanaman yang dijual dengan harga tidak murah, tentunya. Tanaman yang dirawat dengan hati dan dijual pakai hati 😄
Buat kalian penyuka tanaman, di Galeri Tunas Kecil ada jenis - jenis tanaman yang bisa kamu beli untuk dibawa pulang, sbb:
Tunas kecil juga kerjasama untuk pot terakota dengan K.l.e.i untuk Plantstyling-nya. Pot dan tanaman, pasangan yang sangat serasi, tentunya.
Lalu ada produk home dekor. Banyak macamnya. Dari pajangan yang bisa ditempel/digantung di dinding, diletakkan di atas meja/bufet/rak, hingga ditaruh begitu saja di lantai.
Ada pula T-Shirt, jaket, sepatu, sandal, meja, kursi, meja, rak. Kalian bisa lihatlah di foto-foto berikut ya. Harganya beragam, dari 100 ribuan saja sampai berjuta-juta juga ada he he.
Buat yang ingin tahu lebih banyak bisa juga cek Instagram @dealing.room @tunas.kecil_ @k.l.e.i
Pot Terakota dari K.L.E.I (IG @k.l.e.i) |
Plants make people happy |
Saruga Indonesia Toko Isi Ulang Sembako, Jual Produk Tanpa Kemasan, Toko Bebas Plastik
Toko Saruga merupakan toko isi ulang sembako pertama yang ada di Jakarta. Saya merasa surprise ketika mengetahui apa-apa yang dijual di toko ini, khususnya kampanye bebas sampah plastik melalui cara belanja "Beli Isi Bukan Kemasan".
Dari artikel yang saya baca, latar belakang toko Saruga didirikan berasal dari kisah pribadi pendirinya yang merasa sangat terganggu dengan banyaknya sampah plastik yang dihasilkan dari belanja bahan kebutuhan rumah tangga, seperti sembako. Dari sanalah, konsep toko zero waste dibuat.
Produk yang bisa diisi ulang di Toko Saruga seperti sabun mandi cair, sampho, sabun cuci tangan cair, sabun cuci piring cair, deterjen cair. Produk-produk tersebut merupakan produk bermerk dari Unilever. Ada juga kecap Bango. Kita bisa mengisinya melalui dispenser khusus, dan mengisi hanya sesuai kebutuhan, dibayarpun sesuai jumlah yang kita ambil. Setiap tetesnya ditimbang secara tepat.
Ada banyak sekali jenis bumbu dan rempah curah, serta bahan makanan dan masakan yang bisa kita beli di sini. Bila butuh, kita tinggal ambil sesuai keperluan, lalu dimasukkan ke dalam wadah yang harus kita bawa sendiri dari rumah. Sekali lagi, toko tidak menyediakan kantong apapun untuk setiap barang yang kita beli.
Toko menyediakan kantong belanja bukan plastik yang sangat ramah lingkungan yaitu kantong yang terbuat dari singkong. Kantong ini sangat aman, bisa larut bila kena air dan bisa terurai di tanah. Tentunya, ketika digunakan ada cara pakainya ya.
Tersedia juga pembalut kain, sponge mandi loofah, produk mandi sabun dan lulur, buah lerak deterjen alami, madu, minyak, kurma, air zam-zam, dan masih banyak lagi.
Cara pembayaran yang berlaku cashless. Silakan cek Instagram Saruga Indonesia di @sarugaindonesia untuk info lainnya, ya.
Saat datang ke toko ini, saya bertemu dengan Youtuber David Gadgetin. Ternyata, dia dan istrinya suka belanja di sini. Hebat David, mau turut serta menjaga lingkungan dengan belanja di toko bebas plastik.
Toko Saruga Indonesia IG @sarugaindonesia |
Kantong ramah lingkungan, terbuat dari singkong. Bisa larut dalam air, terurai di tanah. |
Kantong kemasan singkong |
Lulur curah |
Buah Lerak curah, deterjen alami, biasanya buat cuci batik |
Di belakang saya adalah dispenser isi ulang Kecap Bango |
Jual serba curah karena Beli Isi Bukan Kemasan, karena bantu jaga lingkungan itu baik gaes! |
Aneka rempah serba curah |
Madu kemasan botol kaca, air zam-zam curah, extra virgin curah, madu curah |
Loofah dan produk terbuat dari kain. Ada catatan di kasir: Transaksi debet minimal 20 ribu, Kredit 50 ribu |
Pembalut kain |
Produk mandi dan lainnya |
Weko Coffee, Food Court, dan Berpapasan dengan Youtuber David Gadgetin
Siang itu harusnya acara meeting Mas Arif dan teman-teman touring-nya terjadi, tapi yang datang hanya suami dan 2 orang lainnya. Karena cuma bertiga, ya gak jadilah meeting-nya. Lantas, kemana yang lain? Yang lain gak pada datang karena pada mengira ketemuannya gak jadi. Soalnya di grup ga ada yang konfirmasi mau datang. Hadeuuuh 😂
Saya tanya suami, "Emang mas juga gak konfirmasi mau datang hari ini?"
Suami: " Enggak." (jawab dengan muka polos).
Saya: "Yang lain juga?"
Suami: "Iya."
Haha. Ya pantes. Nah, karena hari itu gagal, ketemuan dijadwalkan ulang pada minggu depannya, di Vivacious juga. Tapi ternyata minggu depannya masih pada sibuk, acara meeting mau nggak mau ditunda dan dijadwalkan ulang lagi. Sayangnya, pada saat jadwal sudah dibuat, suami gak bisa datang karena ada jadwal kerja keluar kota. Seperti biasa, bila mau ke luar kota, suami kudu isolasi dulu seminggu di hotel, periksa covid dan macem-macem, baru berangkat. Durasi di luar kotanya bisa seminggu atau lebih, total gak di rumah bisa 2-3 minggu. Kegiatan touring sudah pasti bye, karena jadwalnya bersamaan dengan suami yang masih di luar kota.
Meskipun hari itu tidak jadi meeting, kami tidak merasa sia-sia datang ke Vivacious. Suami malah happy bisa ketemu sobat lamanya, Mas Anto. Tetap bisa ketemu dan ngobrol dengan 2 sobat lainnya juga. Sementara saya? Girang bisa liat-liat tanaman, pot, home dekor, produk sembako di Saruga, dan yang paling seneng, hobi motret terpuaskan. Saya jadi bisa punya bahan buat bikin konten di medsos, youtube, dan blog!
WEKO Coffee IG @wekocoffee |
Di food court. Santai dan nyaman. Hari itu hanya ada 3 gerai makan yang buka. Beberapa lainnya tutup permanen. Kabarnya sejak pandemi sepi, itu sebabnya tutup. |
Es Kopi Susu @WekoCoffee. Hari itu (13/3) Beli 2 gratis 1 😅 |
Abis ngobrol di food court, pindah tempat ngobrol di Weko Coffee |
Di atas tempat makan/minum, di bawah tempat belanja |