Quantcast
Channel: TᖇᗩᐯEᒪEᖇIEᑎ
Viewing all articles
Browse latest Browse all 778

Berbuka Puasa di Rumah dengan Masakan Warung Tuman BSD

$
0
0

Suatu sore di hari ultahnya suami, saya menawarkan beberapa pilihan menu lauk untuk makan setelah berbuka. "Mangut Pari Asap Warung Tuman BSD aja, Ma," jawab suami. Nah! "Hanya" masakan warung saja gaes yang mas bojoku inginkan 😂 Tapi, warung kayak mana dulu nih?? 🤔
Berbuka puasa di rumah dengan masakan Warung Tuman BSD

Warung Tuman BSD terletak di Jl. Ciater Tengah, RT.4/RW.07, Ciater, Kec. Serpong, Kota Tangerang Selatan, Banten 15317. 

Lokasi warung dekat dari rumah. Meskipun begitu, saya dan keluarga belum pernah datang langsung ke warung. Selama ini, kami menikmati masakan warung ini melalui aplikasi pesan antar makanan alias ojol food saja.

Letak parkiran mobil cukup jauh dari warung, pengunjung harus jalan kaki untuk mencapainya. Melewati rumah penduduk, kebun, bahkan makam warga. 

Jika parkir di bawah nun jauh dari warung wkwk, maksudnya di pinggir sungai, di sisi jalan dalam komplek BSD sektor 12, maka perjalanan ditambah dengan menanjaki bukit. Bukan bukit tinggi penuh jurang gaes, bukitnya masih bisa bikin mendaki dengan manja kok 😂

Jalan menuju warung melewati makam warga 😃[Sumber foto dari blog Fanny www.dcatqueen.com]
 
Area parkir bawah yang saya maksud itu menggunakan jalan yang merupakan fasilitas umum masyarakat sekitar. Kendati ada tukang parkir, dan mobil diparkir dengan rapi, kadang terasa agak mengganggu kenyamanan pengguna jalan, terlebih di situasi sangat ramai. Apalagi di sana terdapat 2 minimarket, gerbang semi cluster 12-4, gerbang semi cluster 12-5, gerbang cluster Chrysant, serta pertigaan arah depag yang jarang sepi, maka deretan mobil terlihat membuat ruang laju kendara menyempit.

Alasan kedua, jalan menanjak setelah menyeberangi sungai, cukup bikin ketar ketir jika berkendara dengan tujuan lebih dekat ke warung. Lagi pula, parkir di atas itu gak lapang, di antara rumah-rumah penduduk. Saya pernah baca komentar tamu yang pernah ke sana (di IG Warung Tuman), pas mau pulang mobilnya sudah baret.

Di musim hujan, masih ada jalan yang belum dilapisi konblok jadi becek, dan mesti banget pakai payung jika tak mau kebasahan. Di saat terik pun perlu payungan! 

Tetapi, perjalanan menuju warung jangan dianggap sebagai penderitaan dunia, karena ada saja hal menghibur yang bikin senang hati melihatnya seperti penjual sayuran, permen, tanaman hias, buah-buahan yang dijual murah. Itu bukan kata saya ya, tapi kata Fanny wkwk, teman online saya yang hobi kulineran dan udah pernah ke sana. Bisa baca ceritanya di blog nya berikut: www.dcatqueen.com

Cara menuju warung dengan kondisi seperti itu, jalan kaki lebih dari 100 meter, membuat beberapa orang yang mudah lelah, pusing, mual, muntah, hidung gatal-gatal, tenggorokan sakit, kulit merah-merah wkwkw lebih baik pesan antar saja daripada repot-repot nanjak dan jalan kaki haha.

Tapi percayalah, banyak orang datang dengan tekat kuat melebihi baja. Pantang mundur apapun yang terjadi, pokoknya harus sampai ke Warung Tuman. Anggap saja hendak kulineran sambil berpetualang.

Dari foto-foto yang saya lihat di IG Warung Tuman, banyak artis terkenal pernah makan di sana. Datang jauh dari Jakarta, hanya untuk menikmati sedapnya masakan warung. Fanny yang tinggal di Jakarta pun sudah ke Warung Tuman. Saya yang dekat malah ketinggalan haha.

Bagi para pencinta kuliner yang tinggal di Jabodetabek, belum afdol disebut tukang jajan jika belum makan di Warung Tuman. Nah lho 😆

Emang sekece apa tempatnya? Ga kece amat kok haha. Tapi tempatnya luas, bersih, adem, tentrem, nyaman dan yang paling penting, makanannya enak-enak! Suasana makan di warung seperti di pedesaan, terkadang dengan ayam yang seliweran. Biar kebayang tempatnya seperti apa, silakan kunjungi instagram Warung Tuman di @warung_tuman_bsd

Suasana makan di Warung Tuman. [sumber foto instagram @warung_tuman_bsd

Makan masakan Warung Tuman di tempatnya. Foto Fanny @fanny_dcatqueen
 
Saya memang belum pernah datang langsung ke Warung Tuman. Niatnya sih udah dari lama, bahkan berkali-kali menjadwalkan ke sana. 

Pernah lho udah sudah siap-siap sejak pagi mau berangkat, eh ada aja urusan mendadak yang menjadi penyebab gak jadi berangkat. Padahal gak jauh dari rumah. 

Itulah ya kadang yang jauh disamperi, yang dekat malah enggak. Pas tahu Fanny ke sana, saya yang kesel wkwk. Dia yang jauh aja udah sempet datang, lha saya? Cuma bisa pesan online haha. 

Yak, saya memang akhirnya pesan online saja via GOFOOD. Waktu pertama kali order, saya nyobain Pari Mangut Asap dan Nila Calabalatuik. 
Menu Warung Tuman di aplikasi GoFood. Semua menu ini saya tandai dengan LOVE karena memang jadi menu favorit kami dan paling sering saya order untuk makan bersama keluarga di rumah. Tampilan aplikasi berwarna hitam putih karena saya screenshot saat warung masih tutup 😄


Masakan Mangut Pari Asap Warung Tuman mengingatkan saya pada masakan khas Sumsel buatan ibu yang saya lupa apa nama masakannya. Rasa kuahnya sama persis, hanya saja ikannya bukan pari asap, melainkan ikan sungai. Nama ikannya pun saya lupa, yang jelas ukurannya agak besar dan agak banyak duri/tulang.

Sedangkan Nila Calabalatuik adalah ikan nila bakar yang dimasak pakai kuah santan dan dicampur daun singkong yang sudah direbus. Dari nama Calabalatuik itu saya langsung ngeh kalau ini tuh masakan Minang. Latuik itu artinya meletup. Jadi ikan nila bakar dimasukkan ke dalam kuah santan yang sedang meletup-letup dalam panci.

Suami dan kedua anak saya menyukai Pari Mangut, sedangkan Nila Calabalatuik nya kurang suka karena selain pedas, juga kurang doyan dengan daun singkong. Kalau saya sih suka semua, hanya agak gak tahan pedas saja.

Gulai Bareh Iga Sapi dan Dendeng Batokok juga jadi menu favorit kami. Anak saya Alief yang paling suka dengan Gulai Bareh Iga Sapi. Masakan daging dengan santan dan rasa pedas memang sangat sesuai dengan selera Alief. Gak heran satu porsi Gulai Bareh Iga Sapi ini bisa habis oleh dia sendiri. Padahal porsinya gede lho. Kalau buat saya sendiri, bisa jadi lauk buat tiga kali makan 😂

Dendeng Batokok jadi kesukaan suami dan Alief, kalau Aisyah hanya Mangut Pari Asap saja yang cocok dengan seleranya.
2 porsi Mangut Pari Asap. Dalam 1 porsi terdapat 2 potong ikan pari asap. Ini adalah menu favorit suami. Saat ultahnya kemarin, suami request ini. Di aplikasi GoFood hari itu harganya Rp 12.800 saja. Padahal normalnya Rp 25.500 / porsi. [Foto Katerina Travelerien.com]

Gulai Bareh Iga Sapi ini favoritnya Alief. 1 porsi potongan iga sapinya banyak. Harga di aplikasi GoFood saat saya order tgl. 9/4/2022 Rp 43.500 / porsi. [Foto Katerina Travelerien.com]

Dendeng Batokok order di GoFood Rp 25.500 / porsi. 1 porsi berisi 2 potong dendeng sapi. [Foto Katerina Travelerien.com]

Sambal merah Rp 6.500 / porsi di aplikasi GoFood. Tak kan lengkap menikmati Mangut Pari Asap, Gulai Bareh Iga Sapi, dan Dendeng Batokok tanpa sambal ini. Kudu banget diorder 😄[Foto Katerina Travelerien.com]

Orderan di hari ultah suami. Mangut Pari Asap nya sedang promo, saya juga dapat diskon dari aplikasi, jadi bayar murah deh buat 4 item pesanan 😄

Tentang Ultah...

Suami ultah kok ga heboh di medsos? Wkwkw. Saya abis digetok berkali-kali oleh orang berilmu pakai nasihat yang akhirnya 2 tahun belakangan ini benar-benar masuk ke ruang kalbu dan saya laksanakan, bahwa ultah itu bukan untuk dirayakan dan diselamati, tapi untuk jadi momen merenung dan berdoa, bahwa bertambahnya usia berarti berkurangnya sisa hidup di dunia 😭

Tahun lalu jelang Alief ultah ke-18, dia ngomong ke saya: "Mama, jangan bikinin aku kue, lilin buat tiup-tiup, dan balon-balon lagi ya." Pas ultahnya yang ke-17, walau kumpul di rumah saja dengan saya, papanya, adiknya, neneknya, saya memang pesan tumpeng, kue (tanpa lilin), dan mendekor ruangan pakai balon dan lampu-lampu. Saya posting pula di IG sambil ngarep dapat ucapan selamat berderet buat Alief wkwkwk. 

Sungguh alay saya kala itu. Nah, Alief tidak mau hal itu terjadi lagi pas dia ultah ke-18.  Alasannya? Sama seperti yang pernah disampaikan oleh para ustad/ustadzah. 

Padahal saya sudah tahu dari lama kenapa sebaiknya nggak usah pakai tradisi merayakan pakai kue dan tiup lilin, tapi kok ya saya tuh kayak tutup telinga dan mata sama hal itu. Hiks sedih deh. 

Karena ituuuu, sejak tahun lalu saya sudah berhenti melakukan hal-hal yang terkesan merayakan ultah. Makan-makan? Ya makan biasa saja kayak sehari-hari. Gak pakai waktu khusus, makanan khusus, atau apalah itu yang dianggap spesial-spesial. 
Tahun depan suami separuh abad. Pengen sih mengabadikan wajahnya di umur 49 saat ini. Tapi sekarang udah gak kepikiran mesti bikin foto keluarga di hari ultah wkwk, ga kepikiran juga buat posting-posting alay di medsos haha. Adanya foto berempat ini aja, foto sebelum puasa, saat jalan-jalan di TWA Mangrove Angke Kapuk.

Tidak merayakan ultah dengan segala perintilan heboh bukan berarti saya gak anggap hari kelahiran sebagai sesuatu yang istimewa, hanya caranya saja yang mulai saya ubah, bahwa ini momen yang seharusnya tenang, khusyuk berdoa, dan hanya berharap agar hidup berkah, bergelimang ampunan, dan menjadi mulia di hadapanNYA. 

Di hari lahir suami kemarin, kami sekeluarga berkumpul di rumah, alhamdulillah lengkap dalam keadaan sehat semua. Kami tidak berencana keluar untuk buka puasa di resto misalnya, atau belanja-belanja gembira beli apa aja. Benar-benar santai, dan hari berjalan seperti biasa tanpa kehebohan.

Sorenya, seperti biasa saya memesan makanan secara online untuk buka puasa. Maka saya menawarkan beberapa pilihan ke suami dan anak-anak. Kalau suami, pintanya ya hanya Mangut Pari Asap Warung Tuman itu, anak-anak pun ikut order menu lainnya. 

Kami juga gak order berlebihan, karena suami paling tidak suka membuat makanan jadi mubazir. Makanya kalau makan di luar rumah, suami selalu berpesan untuk tidak khilaf mata. Pesan sesuai kebutuhan perut, bukan kebutuhan mata.
Hidangan buat berempat, alhamdulilah tidak kurang, tidak pula mubazir.

Buat kalian yang suka menjajal tempat kuliner baru, Warung Tuman BSD ini bisa jadi pilihan yang menarik. Jika belum punya kesempatan untuk berkunjung, bisa order online dulu untuk menikmati menu-menu andalannya. Selama masih dalam jarak yang aman buat dijangkau driver ojol, langsung saja gassss gak usah pakai nunggu. Kalau kejauhan, misal tinggal di Bekasi sana, ya janganlah, kasihan driver-nya 😀

Makan masakan favorit langsung di tempatnya tentu akan beda rasanya dengan makan di rumah saja melalui layanan pesan antar. Jadi, saya berharap suatu hari, insha Allah datang langsung ke Warung Tuman. 

Foto makanannya cukup ya, kalau masih kurang, saya tambahin foto lainnya. Biar makin rame 😁

Selamat berpuasa, teman-teman. Terima kasih telah membaca.

Kurma Sukari



Bolu Gulung Keju Medan When Cake. Cemilan favorit jadi menu buka puasa. Bolu ini ada cerita menariknya lho, kapan-kapan saya tulis pada blogpost tersendiri 😁


Viewing all articles
Browse latest Browse all 778

Trending Articles