Quantcast
Channel: TᖇᗩᐯEᒪEᖇIEᑎ
Viewing all articles
Browse latest Browse all 778

Malam Minggu Seru Bersama Keluarga di Hey Beach Alam Sutera, Restoran dengan Suasana Pantai di Tengah Kota

$
0
0
 

Restoran Hey Beach Alam Sutera 

Makan kenyang dan senang di Restoran Hey Beach Alam Sutera menutup kegiatan rekreasi saya bersama keluarga di Sabtu tgl. 11 Juni 2022 lalu.

Saya sebut rekreasi, bukan wisata kuliner, sebab restoran Hey Beach memang bukan semata menawarkan aneka hidangan menggugah selera untuk tujuan bersantap, tetapi juga suasana berlibur yang dapat dinikmati seperti halnya sedang rekreasi ke pantai.

Sebenarnya, hari Sabtu itu kami hendak rekreasi ke tiga tempat berbeda, yakni Hey Beach Pluit Jakarta, Hey Beach Alam Sutera Serpong, dan Rumah Goa Bintaro. Namun realitanya ada acara ASUS yang membuat kami (saya dan Alief) hadir agak lamaan, sehingga rekreasi ke Hey Beach di Pluit saya batalkan. Meskipun batal, saya nggak pakai nyesel dan kesel dong, tetap sama senang karena di acara itu kami juga happy, bahkan puas menyantap menu andalan suguhan dari restoran Aloft Wahid Hasyim Jakarta.

Cerita dari hotel Aloft itu dapat dibaca di sini: Kejutan Manis di Acara ASUS

Batal pergi ke Hey Beach di Pluit menular ke tujuan berikutnya yakni Rumah Goa. Waktu yang berjalan, jarak tempuh dari Jakarta ke Tangsel, dan adanya beberapa urusan penting seperti harus mampir ke masjid dulu untuk salat, membuat durasi semakin sempit. Akhirnya, daripada buru-buru, datang cuma sebentar, rencana ke Rumah Goa saya batalkan. Selain itu, sore itu hujan. Sesuai info, mobil gak bisa parkir sampai dekat Rumah Goa, harus jalan kaki dikit dulu, sambil hujan-hujanan. Situasi itu membuat saya tak ragu untuk mengunjungi Rumah Goa lain kali saja. 

Akhirnya, tinggal restoran Hey Beach Alam Sutera yang dapat kami tuju. Alhamdulillah kali ini gak pakai gagal! Berhasil gaeeees 😂
Hey Beach Alam Sutera

Penampakan fasad bangunan restoran Hey Beach Alam Sutera. Terlihat besar, lensa kamera HP saya sampai tidak bisa menangkapnya secara utuh. Sekilas mirip gedung futsal yang pernah saya lihat di BSD. Area parkirnya lumayan lapang, bisa muat banyak mobil dengan susunan parkir saling berhadapan. Jalan masuk dan keluar mobil terpisah, akses kendaraan jadi lancar.

Ornamen Bali dan Material Alami

Huruf timbul LED berwarna pink bertuliskan Hey BEACH! terpampang di sisi kiri depan resto, tampak tegas menampilkan nama restoran. Berhiaskan logo air dan pohon kelapa, melengkapi nama yang otomatis membawa kita pada suasana pantai. 

Penampakan fasad luar resto terkesan polos tanpa ornamen khusus, tapi semua hal yang kita bayangkan dari suasana pantai sudah menunggu di dalam. Staf FOH di pintu masuk menyambut ramah. Saya diminta untuk scan Peduli Lindungi. Cukup satu orang saja katanya, lalu kami berempat diberi sticker sebagai tanda lolos check-in.

Restoran ini punya area lobi yang luas. Andaikan masuk 50 orang sekaligus pun masih muat. Itu baru lobi, gimana dalamnya coba? Tunggu kami masuk akan saya ceritakan😁 

Di area lobi itu ada rak berisi tumpukan topi, tas dan pernak-pernik yang digantung, semuanya bisa dibeli. Siapa tahu ada yang pengen foto-foto ala di pantai ya kan. Kemudian ada bangku dan tempat duduk model sarang burung, serta wastafel buat cuci tangan sebelum masuk. 

Berikutnya ada lorong terang benderang yang akan membawa pengunjung ke area utama restoran. Lorong bernuansa tropis yang membawa pikiran jadi melayang ke tipikal restoran pinggir pantai. Di ujung lorong ada seorang staf wanita berseragam ala tim pengamanan. Ia mendekati saya, lalu menanyakan jumlah orang yang akan masuk. Kemudian ia mengangkat empat jari ke arah pelayan wanita lainnya yang berjarak cukup jauh dari tempat kami berdiri, dan mengatakan: "Temui mbak yang mengangkat empat jari tersebut." 

Dari kejauhan saya melihat dua perempuan mengangkat empat jari sambil menunjuk ke arah saya. Itulah tanda bahwa tempat masih tersedia dan kami harus mendekatinya untuk diarahkan ke meja yang sesuai. Dengan cara seperti itu, kami tidak perlu pusing mencari tempat duduk lagi. 
Area lobby resto. Di ujung sebelah kanan itu akses masuk tak berpintu. Di sini ada tempat cuci tangan sebelum masuk dan saat hendak keluar.

Lampu hias rumbai Bali di area lobby

Lampu hias rumbai ranting di lorong menuju area utama restoran. Langit-langit dari susunan kayu. Setelah ini semua lantai berpasir!

Luas Banget ! Berasa Masuk Hanggar Pesawat

Setelah melewati area lobby dan lorong dengan langit-langit rendah, serta lantai semen yang sengaja dibiarkan kasar, tibalah kami di area utama restoran. Seperti apa tempatnya? Woaah ternyata besar banget! 

Dari ukurannya, lebih tepat disebut lapangan dari pada ruangan. Lapangan beratap tapi tidak tertutup dari udara luar. Ya, udara luar bisa keluar dan masuk karena temboknya didesain sedemikian rupa. Tanpa AC dan kipas, udara tetap sejuk.

Beberapa aspek yang membuat udara segar senantiasa mengalir, sepertinya menjadi alasan tidak adanya larangan merokok. Saya memang melihat ada satu pengunjung merokok di area makan. Bagi saya pribadi, meskipun sirkulasi udara bagus, tapi berkurang rasa nyaman jika sedang makan di sebelah ada yang merokok dengan santainya.

Pasir putih bersih menutupi seluruh lantai restoran. Berhubung saya pakai sepatu kets, jadi nggak bisa merasakan lembutnya pasir yang terhampar. 

Unsur alam yang ditampilan seperti adanya pohon palem asli, pondok-pondok beratap kayu, berhiaskan lampu-lampu rumbai Bali, dengan meja dan kursi terbuat dari bahan kayu, serta bambu-bambu yang disusun menjadi tiang, bantal-bantal duduk berbahan kasar mirip goni, serba warna tanah, ayunan tali, atap rumbia, semuanya menghadirkan suasana serba pantai yang dirindukan. Ga heran dinamakan Hey Beach.

Ada kipas angin terpasang di tiang-tiang. Tanpa dinyalakan pun udara masih normal. Panas enggak, dingin pun enggak. Biasa saja. Mungkin berguna dipakai siang hari.


Harga Menu Masih Tergolong Standar

Untuk melihat menu kami tinggal scan barcode yang terpasang di kotak tisu yang terbuat dari bahan rotan. Nanti muncul link google drive berisi file PDF. 

Ada banyak pilihan menu makanan yang bisa kita pesan, terdiri dari menu Appetizer, Salad, From The Sea into The Pan, Rice, Main Course, Pizza, dan Pasta. Masing-masing nama menu tersebut memiliki bermacam pilihan menu lagi. 

Harga makanan mulai dari 42K sampai 388K per item. Harga main course nya di atas 100K, paling mahal 388K itu.

Untuk minuman dibagi menjadi beberapa jenis di antaranya: Beat The Heat, Frozen Paradise, Summer Fruity, Chia Summer, Let's Get Fruity,  Chase The Sun, Ice Ice Baby, Yakul Licious, Tropical Chiller, Summer Breeze, Ice Sippin Cafein, Hot Coffee, Hot Tea, Tropical Smoothies, dan Summer Ice Cream. 

Setiap jenis minuman tersebut memiliki beragam pilihan lagi. Harga mulai dari 32K sampai 128K per item nya.

Lalu ada menu Croffle Dessert dengan dua pilihan saja yakni Braun Croffle dan Lara Crof. Harganya sama-sama 93K.

Malam itu kami memesan 1 Crusty C Salt & Peppers (78K) buat suami, 1 Gyudon (58K) buat Alief, 1 Nasi Iga Bakar Jimbaran (148K) buat saya, 1 Roasted Chicken (55K) buat Aisyah. Minumannya hanya Aisyah yang pesan Peach Tea (32K), sementara saya, suami, dan Alief minum Fresh Coconut (114K). Ada biaya service dan tax di tagihan.

Di antara semua makanan yang kami pesan, hanya Alief yang tidak puas dengan makanannya. Katanya scramble egg dalam Gyudon nya terlalu basah, seakan ga dimasak setengah matang seperti yang dia harapkan. Lainnya, aman. Suami, Aisyah dan saya puas dengan makanan yang kami pesan. 

Kami berempat sama-sama menghabiskan makanan kami. Tak ada yang mubazir adalah etika makan yang baik menurut ajaran agama, bukan sekadar menikmati rasa enak dan menjadi puas💕
Crusty C Salt & Peppers (78K)

Gyudon (58K)

Nasi Iga Bakar Jimbaran (148K)


Roasted Chicken (55K)

Gurih nasi beraroma wangi menemani iga bakar yang bertekstur lembut dan mudah digigit. Sambalnya membuat maksakan sedap ini menjadi sempurna.

Gyudon dengan scramble egg yang wujudnya masih terlalu basah (ga sampe setengah matang), kata Alief


Band dengan Vokalis yang Sangat Interaktif

Sejak pertama masuk sampai kami keluar dari restoran, hiburan yang tak pernah berhenti disuguhkan adalah live music. Duo vokalis sepasang pria dan wanita membawakan lagu-lagu populer yang bisa dinikmati oleh semua kalangan.

Live music adalah hal biasa yang bisa ditemui di restoran-restoran maupun kafe pada hari tertentu, biasanya weekend. Namun, tidak semua band bisa menghadirkan suasana hangat, seru, dan heboh. Di Hey Beach malam itu, saya saksikan sendiri bagaimana para pengunjung ikut bernyanyi. Ada yang sambil duduk, ada pula yang sampai berdiri. Atmosfernya bagaikan sedang di sebuah acara konser.

Vokalis perempuan bandnya memang piawai dalam berinteraksi, gak heran banyak yang bersemangat untuk ikut bernyanyi.

Melihat suasana yang meriah itu, saya berinisiatif untuk memesan lagu. Ternyata bisa, dan akhirnya saya memesan lagu-lagunya PADI. Mintanya satu lagu saja, malah dikasih tiga lagu. Woaaah senang sekali haha. 

"Baiklah, penampilan malam ini akan kami tutup dengan lagu-lagunya PADI favoritnya bu Katerina"

Astagaaa haha. Saya senang sekali waktu vokalisnya ngomong gitu. Saat itu memang sudah jelang tutup resto, makanya dibilang akan dibawakan sampai jam bubar.

Saya dan suami, sebagai sesama Sobat PADI, bernyanyi bersama. Senangnya...berasa kembali ke masa muda, zaman PADI mengeluarkan album perdana, dan kami sama sama suka dengan jenis musiknya, kala itu sampai sekarang. Lagu Padi belum jadul banget, karena ada lagu-lagu kesukaan saya yang lebih jadul lagi yaitu lagu-lagunya Celine Dion, Bryan Adams, MLTR, Roxxete, The Corrs, Robbie William, dan Richard Marx.

Malam itu, saya dapat persembahan lagu Selamat Ulang Tahun (Jamrud) 😂 Dinyanyiin se-restoran lho haha. Lagu selamat ulang tahun itu dinyanyikan dua kali, satunya buat pengunjung lain yang juga sedang berulang tahun.

Sungguh makan malam yang menyenangkan, karena kami bersama. 
Band dengan duo vokalis yang amat interaktif. Pengunjung bisa request lagu. Kita bisa beri tip (uang) untuk kedua vokalis dengan meletakkannya di tripod stand partitur sheet musik. Mereka akan senang sekali jika kita berbagi :)

Berfoto di tangga mezanine

Area mezanine yang terlihat di belakang merupakan area VIP Beach, dapat disewa Max 50 People Min Spending IDR 20JT++ on Weekdays.

Ketentuan Berfoto

Foto di area Hey Beach yang diperkenankan hanya foto vibes, makanan, dan minuman. Selebihnya tidak diperkenankan untuk berganti outfit, membawa produk dari luar, maupun objek lainnya. 

Informasi tersebut saya dapatkan dari admin WA Hey Beach yang saya hubungi sebelum datang ke resto. Saya memang cari info yang lengkap dulu sebelum berkunjung, biar punya persiapan matang.

Mas dan mbak pelayan resto standby di banyak tempat. Bila ingin berfoto sekeluarga atau berdua pasangan, mereka akan dengan senang hati membantu memotret. 

Saya yang memang selalu bawa tripod ke mana-mana, nggak minta tolong siapa-siapa. Motret sendiri aja, pakai tripod itu. Alhamdulillah jadi banyak dapat foto berempat 😀


Bisa dibeli buat anak-anak main pasir. Ada di area kasir.

Fasilitas Hey Beach

Rekreasi ke Hey Beach Alam Sutera ini adalah pertama kalinya buat saya dan keluarga. Kami ke sana pada akhir pekan, Sabtu malam. Saya belum bisa menginformasikan jika berkunjung pada saat weekdays apakah sama ramai dan meriah seperti Sabtu malam saat saya ke sana. 

Restoran Hey Beach buka pada:
  • 12.00 PM - 22.00 PM Weekdays 
  • 12.00 PM - 22.00 PM Weekends

Area makan terbagi menjadi 4 kategori dan bisa dipesan jika diperlukan. Untuk ketentuannya:

1. Reguler Area 150K++/pax ( Minimal 4 pax)

2. VIP BEACH! CAVE( Max 25 People ) , Min Spending IDR 5JT++ on Weekdays, IDR 7JT++ on Weekends.

3. VIP BEACH! POOL ( Max 30 People ), Min Spending  IDR 8JT++ on Weekdays, IDR 10JT++ on Weekends.

4. VIP BEACH! MEZANINE ( Max 50 People ), Min Spending IDR 20JT++ on Weekdays.

Ini adalah area reguler yang bisa ditempati tanpa harus reservasi dulu

Saya suka mencoba hal-hal baru, seperti makan di Hey Beach ini jadi pengalaman baru makan di restoran dengan suasana pantai di tengah kota.

Pasir putih yang digunakan dalam restoran adalah pasir pantai asli yang didatangkan dari Belitung, pulau yang sampai saat ini masih jadi kampung halaman kedua saya. Duh, jadi kangen Belitung, udah dua tahun gak ke sana 😭 

Menurut informasi, pihak restoran melakukan perawatan khusus untuk pasir dengan cara membersihkannya secara berkala dengan mesin penyaring atau menggantinya dengan yang baru.

Selain menghadirkan suasana pantai ke dalam restoran, Hey Beach juga menghadirkan menu premium yang bisa dinikmati dengan harga yang masih ramah di kantong.

Hey Beach ideal untuk tujuan rekreasi bersama keluarga. Sebuah tempat makan yang enak dan mengenyangkan, serta menyenangkan.

Di Hey Beach Alam Sutera, Sabtu 11 Juni 2022





Viewing all articles
Browse latest Browse all 778

Trending Articles