Berburu View Kota Purwokerto dari Ketinggian
Pertama kali aku tahu Menara Teratai dari Pungky, teman blogger asal Depok yang sudah lama bermukim di Purwokerto.
Pungky bekerja di bidang pariwisata, di bawah Dinporabudpar Purwokerto. Tentunya Pungky tahu objek wisata kota apa yang bisa direkomendasikan ke aku. Nah, salah satunya Menara Teratai itu.
"Kalau mau lihat Kota Purwokerto dari ketinggian, dari Menara Teratai bagus banget, Mbak Rien," ujar Pungky.
Buatku yang memang suka berburu cityscape bila datang ke suatu kota, info dari Pungky sangat berguna. Jadi, kutanggapi informasi dari Pungky dengan antusias.
Tapi, bukankah dari ketinggian gedung hotel pun bisa dapat view kota? 🤔
Foto bareng Pungky di Menara Teratai |
Menginap di Luminor Hotel, Dapatnya View Punggung Mall
Selama di Purwokerto, aku dan keluarga menginap di Hotel Luminor. Alasanku memilih Luminor karena lokasinya strategis di pusat kota. Dekat alun-alun Purwokerto, dekat pula dengan beberapa objek wisata dalam kota.
Gedung hotelnya pun tinggi, mestinya sih punya view kota.
Baca juga: Menginap di Hotel Luminor Purwokerto
Tapi ternyata, view yang kudapat dari kamarku adalah punggung mall. Mending kalau cuma selebar punggung Gong Yoo, ini lebarnya 1000 punggung Lee Min Ho! Nutupnya banyak! Hadeuh 😅
Aku mesti keluar kamar, pergi ke sisi lain hotel supaya dapat view yang aku mau. Spot pandang terdekat dari kamar adalah lorong menuju lift yang menghadap ke selatan. Di situ ada dinding kaca lebar menghadap bagian depan hotel. Ternyata, inilah view yang aku lihat... gak seberapa spesial 😄
View Menara Teratai dari Luminor Hotel
"Naik Menara Teratai bu kalau mau dapat view 360⁰," ujar staff hotel Luminor yang aku tanyai pada suatu pagi.
Oh. Okay!
Berarti memang bakal beda cerita kalau memandang kota dari Menara Teratai. Lebih luas karena bisa dilihat dari segala penjuru. Saran Pungky buat naik Menara Teratai memang udah paling bener.
"Kalau ibu mau lihat kecantikan Menara Teratai di malam hari, ibu tinggal lihat dari hotel kita aja bisa kok bu, bahkan dari dalam kamar ," ucap staff hotel menambahkan.
Ha? Apaaaa?? 😱
Tambahan informasi tersebut aslinya bikin sebel. Telat kak! Mosok ngasih tahunya pas kami udah mau check-out? hu hu. Ya salahku juga sih. Coba sejak awal tiba di hotel langsung nanya, apa ada kamar dengan spesial view atau apa gitu, jadi bisa milih, ya kan? Andai pun gak dapat kamar view Menara Teratai, seenggaknya masih bisa melipir ke lorong depan kamar yang menghadap menara, bisa liat-liat sambil motret.
Menara Teratai di malam hari. (Sumber foto Banyumas24Jam.com) |
Sesalku cuma karena gak liat di waktu malam. Keindahan Menara Teratai akan lebih memesona saat lampu warna-warninya bersinar di kegelapan.
Ini sih yang nyesel cuma aku. Anak-anak dan suami mah santai. Dapat view syukur, gak dapat ya udah 😂
Buat yang berencana berlibur di Purwokerto, misalkan nginap di Luminor, dan pengen stay di kamar dengan view Menara Teratai, harus request dulu ke hotel. Sampaikan saat melakukan pemesanan, supaya terhindar dari view punggung mall yang bikin boring 😂
Dari hotel ternyata bisa lihat Menara Teratai |
View Menara Teratai dari Luminor Hotel. Bukit dan pegunungan di kejauhan, tertutup kabut |
Menerjang Panas yang Amat Menyengat
Hari itu Minggu, tgl. 19 Juni 2022. Hari terakhir kami di Purwokerto. Selepas check-out dari Luminor Hotel, kami pergi berwisata. Hanya city tour murah meriah, tapi istimewa, dan bikin bahagia. Istimewanya karena jalan-jalannya sama keluarga, di kota yang sama-sama kami datangi untuk pertama kali.
Sesuai rekomendasi Pungky, kami mengunjungi Taman Mas Kemambang dan Menara Teratai. Taman dulu, menara kemudian.
Baca juga: Berwisata di Taman Mas Kemambang Purwokerto.
Seperti yang sudah kuceritakan sebelumnya, Taman Mas Kemambang itu cantik, bersih, dan nyaman. Tiket masuknya pun murah meriah, tapi isi tamannya sungguh gak murahan. Mau main, jajan, atau sekadar keliling liat-liat saja, semua menyenangkan.
Bermain di Taman Mas Kemambang |
Refreshing di Taman Mas Kemambang |
Hari itu Purwokerto panas sekali. Gerah udah pasti. Silau sih jangan ditanya, mata terpicing-picing dibuatnya.
Aisyah dan Alief main scooter listrik. Aku dan suami keliling liat-liat taman, kolam penuh ikan, dan pastinya foto-foto. Tak lupa jajan minuman. Haus banget euy...
Setelah puas bermain, jajan, dan jeprat-jepret di Taman Mas Kemambang, kami lanjut ke Menara Teratai.
Waktu mau masuk mobil, ya Allah berasa masuk oven wkwk.
Nyalain AC lama bener sejuknya, saking mobil lama kepanasan di parkiran kali ya. Tapi, keinginan untuk lanjut berwisata ke Menara Teratai tak surut. Tetap maju tak gentar menerjang cuaca Purwokerto yang panasnya sungguh durjana 😂
Jembatan Proklamator. Puncak Menara Teratai terlihat di latar belakang |
Kawasan Bung Karno
Jarak dari Taman Mas Kemambang ke Menara Teratai kurang lebih 3 kilometer dengan waktu tempuh kurang lebih 10 menit saja. Perjalanan lancar, ga ada macet seperti di Jakarta. Hanya stop di lampu merah, itu pun tak lama, karena jumlah kendaraan gak kayak ular naga panjangnya.
Rute perjalanan kami melewati Alun-Alun Kota Purwokerto, lalu belok kiri meniti jembatan Proklamator dengan sensasi yang biasa-biasa saja. Mungkin jadi spesial kalau pas lewat tiba-tiba ada suara orang baca proklamasi wkwk. Yang ada merinding.
Soal Jembatan Proklamator itu sudah pernah aku posting beberapa kali di instagramku. Jembatan ikonik yang pesonanya berkali lipat bila dilihat pada malam hari, saat lampu warna-warninya menyala.
Nah, dari Jembatan Proklamator itu, Menara Teratai sudah terlihat. Hanya perlu 2 menit saja untuk sampai di parkirannya.
Tempat di mana Menara Teratai dan Jembatan Proklamator berada ini dinamakan Kawasan Bung Karno.
Berfoto di Jembatan Proklamator |
Berkunjung Sebelum Sah Diresmikan
Masih Baru, Belum Ada Peneduh
Kawasan Bung Karno meliputi hingga 1,4 kilometer di antara jalan yang menghubungkan Jalan Jenderal Soedirman dan Jalan Gerilya.
Luas, tentu saja. Tapi aku agak tercengang dengan keadaan sekeliling menara yang belum ada apa-apa, bahkan terlihat biasa saja. Mungkin karena masih baru. Belum ada taman asri layaknya objek wisata nan indah di tengah kota.
Di situ hanya ada menara dan sebuah gedung yang dinamakan Convention Hall Putra Sang Fajar. Sisanya pelataran yang sudah dipasangi konblok, parkiran terbuka yang dilengkapi toilet, dan lahan kosong terbuka yang belum diapa-apain.
Parkirannya luas. Berlapis konblok dan beratap langit saja. Karuan saja di siang bolong amat panas saat itu, berlama-lama di parkiran berasa dipanggang. Tinggal taburi garam jadi manusia asin 😅
Ada sih pohon, tapi masih kecil-kecil. Sepertinya baru ditanam. Mudah-mudahan saat ini, setelah 6 bulan berlalu sejak aku dari sana, pohonnya sudah tumbuh besar. Biar parkirannya adem.
Jalan masuk parkiran menara - Juni 2022 |
Area Parkir Menara Teratai. Sudah ada pohon yang ditanam, tinggal tunggu tinggi besar dan rindang biar adem 🌳 |
Matahari kelewatan garang.
Berasa banget dihantui gosong, meskipun sudah pakai sunblock. Alief mencemaskan jerawatnya bakal tumbuh bermekaran. Hanya suami dan Aisyah yang santai tralala. Duo bapak anak yang emang selalu santuyto the max. Mau panas, mau hujan, tetep santuuuy 😅
Berdiam saja dalam mobil ngapain. Kasihan si AC mobil kudu kerja keras menghalau udara panas. Lagian sudah sampai di lokasi masa puter balik lalu pergi?
Pilihannya tentu saja bergegas keluar. Ada dua buah payung selalu standby tinggal disambar, biar gak terlalu sakit kena sengatan matahari saat jalan kaki dari parkiran hingga menara.
Menaranya gak jauh. Kurang lebih 20 meter saja dari parkiran. Tapi di tengah cuaca panas menyengat saat itu, jarak pendek berasa jadi ratusan kilometer!
Sebelum jalan meninggalkan parkiran, kami foto bareng dulu dengan latar belakang menara. Biar afdol gitu. Sekaligus jadi bukti manis bahwa kami pernah berpanas-panas ria di menara, kena sengat sinar matahari yang menggila 😂
Jadi, meskipun siang itu kepanasan, tetap senang karena akhirnya berhasil mengunjungi menara.
Kalau cuaca gak cerah, mana mungkin aku bisa dapat foto dengan langit sebiru ini?
Convention Hall Putra Sang Fajar |
Tiket Menara Teratai
Menara Teratai buka tiap hari mulai pukul 09.00 WIB.
Bulan Juni 2022 lalu saat kami ke sana harga tiket masuk Menara Teratai Rp 25.000 saat weekend dan Rp 20.000 saat weekdays. Dengan tiket tersebut pengunjung bisa masuk ke lobby dan naik menara sampai lantai 5.
Nah kabar baiknya nih, sekarang masuk lantai lobby Menara Teratai sudah GRATIS. Kalau naik sampai lantai 5 baru beli tiket.
Tempat pembelian tiket ada di pintu masuk menara sebelah Timur yang menghadap gedung Convention Hall Putra Sang Fajar.
Tidak ada antrian masuk saat itu, proses pembelian tiket jadi cepat.
Yang aku rasakan ketika sudah boleh masuk itu adalah adem. Udara dalam menara ternyata sejuuuuk banget! Rasanya kayak abis keluar oven lalu pindah masuk kulkas hehe. Ya gak sedingin kulkas juga sih😂
Setelah mendapatkan tiket kami diarahkan menuju lift yang letaknya masih di lantai yang sama. Tiket masuk harus tetap disimpan selama masih dalam menara. Buat diperiksa tiap masuk lift saat berpindah lantai.
Di Lantai Lobby Menara Ada Teratai Resto, Diorama, Pameran Lukisan dan Foto, Komik, dan Buku.
Menara Teratai memiliki ketinggian 114 meter, terdiri dari 5 lantai.
Lantai terbawah yang disebut lantai 1 merupakan lobby dengan ruangan berbentuk lingkaran, mengikuti bentuk menara. Di tengah-tengahnya ada lift untuk naik dan turun menara.
Di lantai ini juga ada Teratai Resto.
Jadi andalan buat jajan makanan dan minuman selama berada di menara. Soalnya, dekat menara gak ada warung dan rumah makan, semuanya jauh. Mesti keluar kawasan dulu kalau mau jajan. Kalau sudah keluar menara, nanti pas balik lagi mesti beli tiket baru. Jadi kalau butuh makan dan minum, cuma bisa ngandalin kafe dan resto yang ada dalam menara.
Masuk lobby di lantai dasar menara gratis. Jadi kalau ke menara cuma mau datang buat makan di restonya, gak perlu bayar tiket. Naik menara baru bayar.
Di Resto Teratai kami jajan minuman, gak jajan makanan. Suami sudah berpesan mau makan siang dengan soto di kedai Soto Raja Lama H. Suradi saja. Jadi aku gak punya cerita makanan Resto Teratai kayak apa.
Teratai Resto di lantai lobby |
Restonya nyaman, bersih, dan kita bisa bersantai sejenak sambil menikmati makanan dan minuman yang tersedia |
Pojok pameran |
Cafe dan Coworking Space di Lantai 2
Menara Teratai gak hanya berfungsi sebagai menara pandang. Lebih dari itu juga dapat digunakan sebagai tempat bekerja.
Lantai dua Menara Teratai Purwokerto siap memfasilitasi pengusaha yang membutuhkan kantor dengan konsep menarik dan fasilitas eksklusif.
Official IG @menarateratai_purwokerti menyebutkan coworking space tersebut tersedia hanya untuk 10 pengusaha.
Jadi, kalau ada pengusaha yang berminat untuk buka kantor di Menara Teratai, bisa langsung menghubungi pihak pengelola menara.
Ngantor di landmark kota? Istimewa sih.
Di lantai 2 juga terdapat Soekarno Circle Coffeeshop. Mau ngopi di menara? Di sinilah tempatnya.
Soekarno Circle Coffeeshop di lantai 2 Menara Teratai. (Sumber foto IG @soekarnocircle) |
Toilet Menara Teratai |
Tata Cara Naik Menara
Beberapa hal berikut perlu diperhatikan oleh pengunjung yang akan naik Menara Teratai. Aku tulis di sini untuk diketahui bersama.
- Saat naik lift, hanya petugas yang boleh menekan tombol lift
- Jumlah pengunjung dibatasi maksimal 15 orang dalam sekali naik
- Naik lift hanya sampai lantai 4. Dari lantai 4 ke 5 pakai tangga
- Lift berhenti beroperasi setiap 2 jam sekali
- Saat terjadi hujan dan petir, lantai 4 harus ditinggalkan oleh siapa pun, tanpa terkecuali
- Tangga dari lantai 4 menuju rooftop di lantai 5 tidak aman untuk lansia, wanita hamil, dan anak kecil. Karena itu pihak pengelola membuat himbauan khusus mengenai hal tersebut
Hanya petugas menara yang boleh menekan tombol lift |
Ini pengalaman keluargaku saat naik menara
Sebelum naik menara, tiket kami diperiksa oleh petugas yang berdiri di depan lift.
Kemudian seorang petugas perempuan ikut masuk lift, mengantar kami naik menara. Sesuai aturan, pengunjung gak naik dan turun sendiri, tapi diantar. Urusan menekan tombol lift pun hanya dilakukan oleh petugas.
Selama dalam lift itu mbak petugasnya dengan ramah menjelaskan kondisi lantai yang akan kami tuju itu seperti apa, dan aturan apa saja yang mesti kami patuhi selama berada di lantai menara.
Apa yang disampaikan bertujuan untuk keamanan dan keselamatan selama berkunjung. Selebihnya, silakan nikmati menara pandang dengan cara masing-masing.
Tangga naik dari lantai 4 ke lantai 5 rooftop |
Pintu rooftop semi outdoor |
Menara Tinggi tapi Cuma 5 Lantai
Sekadar info aja nih. Menara Teratai memiliki tinggi 114 meter. Tapi lantainya cuma 5, pendek dong? Enggak.
Ada jarak cukup panjang antara lantai 2 dan 3. Dalam jarak yang cukup panjang itu tidak ada lantai sama sekali. Kalau ada lantainya mungkin sudah melewati 3-4 lantai.
Setelah tinggi mendekati puncak menara, baru ada lantai lagi yang disebut dengan lantai 3, 4, dan 5.
Puncak Menara berbentuk bunga teratai. Di bawah kelopak teratai inilah terdapat lantai 3,4, dan 5. Spot untuk melihat landscape Kota Purwokerto. (Sumber gambar dari video @fathan_drone) |
Bagian dalam kubah menara |
Lantai Kaca Untuk Pemberani yang Ingin Menantang Adrenalin
Ada 3 lantai yang bisa dinaiki untuk menyaksikan keindahan landscape Purwokerto. Yakni lantai 3 ruangan ber-AC, lantai 4 ruang kaca, dan lantai 5 rooftop semi outdoor.
Seingatku kami kemarin naiknya tidak berurutan.
Pertama diantar ke lantai 4 dulu, lantai dengan ruang kaca. Setelah itu kami naik ke lantai 5 lewat tangga. Terakhir baru ke lantai 3 yang ruangannya ber-AC.
Di antara ketiga lantai itu, lantai 3 disebut sebagai Ruang Observasi Outdoor. Karena punya lantai kaca tembus pandang yang view bagian bawahnya langsung menghujam permukaan tanah. Bagi yang berani boleh coba.
Kalau aku sih gak berani. Dibayar pun ga mau 😂
Dulu pernah berani nginjek lantai kaca di Jembatan Berendeng Tangerang. Bagian bawah dek observasi ngadep ke sungai Cisadane yang deras dan dalam. Waktu itu berani karena mikirnya kalau jatuh ga bedebam ke tempat yang keras, tapi ke air. Paling hanyut aja hehe. Nah kalau di menara ini kan kalau jatoh (naudzubillah) di atas tanah keras. Hancur badan dan hati. Duh!
Aturan naik lantai kaca maksimal 2 orang, dan harus lepas sepatu. Adakah teman pembacaku yang udah coba?
Lantai 3 menara, ruangan ber-AC |
Lantai kaca di Lantai 3 Menara. Ada yang berani? (Sumber: IG Reel @menarateratai_purwokerto) |
Lantai 4 ruang kaca |
Lantai 5 rooftop semi outdoor |
Pemandangan Indah dari Ketinggian
Tempat dengan pemandangan indah seringkali menjadi salah satu objek wisata yang paling dicari. Orang-orang yang mencarinya rela meluangkan waktu, tenaga, pikiran, dan membayar biaya perjalanan yang kadang gak sedikit.
Kenapa dicari?
Bagiku, melihat pemandangan indah bukan sebatas mengagumi saja, namun seringkali mampu menambah ketenangan hati dan pikiran, serta rasa syukur. Tak jarang menjadi sumber inspirasi dalam berkarya.
Pemandangan indah bisa ditemukan di mana saja. Ada di ketinggian gunung, di ketinggian gedung hotel, bahkan di ketinggian menara.
Dulu pernah berada di ketinggian Gunung Anak Krakatau di Lampung, Gunung Bromo di Jatim, dan di lereng Gunung Kie Matubu di Tidore. Dari tempat-tempat itu tersuguh pemandangan alam yang bila disaksikan bikin hati dipenuhi rasa sukacita. Ada hamparan padang pasir, savana, dan perbukitan. Ada pantai, selat Sunda, dan pulau-pulau yang terpisah oleh lautan. Ada pedesaan subur yang masyarakatnya hidup tenang.
Indahnya cityscape Kota Metropolitan Jakarta, pernah kusaksikan dari ketinggian hotel berbintang di Jakarta. Dari lantai tertinggi kamar Hotel Harris FX Senayan, rooftop Westin Hotel, kamar hotel JW Marriot, Aryaduta, Pullman, dan lainnya. Siang dan malam, pemandangan kota dari hotel-hotel itu sama menakjubkan.
Pengalamanku naik menara baru segelintir. Dulu pernah naik menara suar di Pulau Lengkuas Belitung sampai lantai tertinggi. Masya Allah pemandangannya, indah tiada tara. Kabarnya menara tersebut sudah gak boleh dinaiki karena usianya yang udah tua mulai rawan bagi keselamatan.
Dan kali ini, naik Menara Teratai, tentu saja kudapatkan pemandangan yang membuatku kagum. Hamparan sawah, pemukiman, dan gunung yang berdiri gagah di latar belakang berpayung awan di bawah langit biru yang menenangkan. Semuanya memenuhi ruang penglihatan, tanpa penghalang.
Satu-satunya foto pemandangan yang aku jepret dari ketinggian menara. Pemandangan ini lebih indah ketika dilihat langsung dengan mata. |
Menara Teratai Landmark Purwokerto
Di sini tempat hiburan, festival, perlombaan, senam kebugaran, fashion week, pesta rakyat, dan berbagai macam kegiatan lainnya sering diadakan.
Tempat masyarakat kota berkumpul dengan berbagai macam kegiatan positif.
Dan tentu saja, tempat paling ideal untuk menikmati pemandangan Purwokerto dari ketinggian.
Tiketnya murah, dan dengan biaya semurah itu sudah dapat pengalaman bagus.
Di IG @menarateratai_purwokerto aku lihat Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pernah bersantai sambil bersantap di ketinggian rooftop menara.