Boleh jadi, baru kali ini saya merasa tertipu senang. Senang karena Hotel Watu Dodol yang saya inapi kala berlibur di Banyuwangi, Jawa Timur, pada tanggal 31 Juli – 2 Agustus lalu keadaannya sungguh berbeda dari apa yang saya bayangkan. Sesuatu yang saya lihat (secara virtual) punya kekurangan, ternyata setelah dilihat langsung merupakan suatu kelebihan.
++++
Liburan ke Pulau Menjangan, Bali, bersama mbak Ira, mbak Zulfa, mbak Andrie, dan Lestari sudah direncanakan sejak jauh hari. Pemesanan hotel menjadi hal paling awal dipersiapkan. Untuk hal satu ini, saya yang handle.
Melalui situs Agoda, pencarian penginapan di Menjangan pun saya mulai. Ah, ya, sebetulnya ada yang salah di sini. Menjangan itu pulau kosong, tak berpenghuni. Tak ada penginapan sama sekali. Jika butuh penginapan, mesti mencari di daerah sekitar Pulau Menjangan. Namun, situs Agoda tetap memunculkan sederet nama hotel.
Cari punya cari, hati saya terpaut pada The Menjangan Resort. Ya, saya mau yang ini. Foto-foto resortnya bagus, nuansa alami resortnya sangat menggoda untuk dipesan. Namun, setelah berbincang dengan Mas Dwi (guide trip Menjangan yang kami pakai), godaan itu saya tepis. Resort tersebut terletak di Gilimanuk, Pulau Bali.
Menurut mas Dwi, dari pada kami menyeberang ke Gilimanuk, lebih baik kami menginap di Bayuwangi, di sekitar Watu Dodol. Lebih dekat. Selain itu, kalau menyeberang dari Banyuwangi, spot snorkelingnya lebih banyak dan mudah dijangkau.
Saat itu saya tak paham keadaan di lapangan. Akhirnya saya nurut apa kata mas Dwi, batal mencari penginapan di Gilimanuk.
Saat itu saya tak paham keadaan di lapangan. Akhirnya saya nurut apa kata mas Dwi, batal mencari penginapan di Gilimanuk.
cottage berjejer menghadap laut |
Nuansa Bali pada bingkai pintu cottage |
Setelah teman-teman setuju menginap di Banyuwangi, saya kembali mencari hotel. Hotel Santika pun jadi incaran. Kabarnya, hotel ini baru, dan merupakan hotel terbaik di Banyuwangi. Penampakannya di situs Agoda pun menarik. Harga juga bagus buat kantong. Namun, atas pertimbangan lokasi, hotel ini batal saya pesan karena jauh dari kawasan Watu Dodol. Penjemput mesti ke hotel sejak jam 4 pagi agar sunrise di Watu Dodol tak terlewatkan oleh kami. Kepagian dan boros waktu tentunya.
Akhirnya, setelah pilah pilih hotel, ketemu Hotel Watu Dodol. Keren nih hotel, bisa pakai nama daerahnya buat nama hotelnya he he. Tapi, setelah lihat-lihat foto kamarnya, duh…kok saya berasa sedang melihat kamar losmen ya? Hiks. Entah kenapa, perasaan saya kok ga sreg. Bukan hendak nyari kamar yang mewah sih, tapi gimana ya. Cinta itu kan dari mata turun ke hati, nah ini yang dilihat mata kok rasanya ‘kurang banyak’, bikin nggak sampai-sampai ke hati.
outdoor swimming pool |
Untungnya, selain foto kamar ada foto lain yang bikin lumayan enak buat cuci-cuci mata. Ada foto kolam renang jernih dengan latar belakang matahari terbit. Ada teras cottage, resto, taman, dan gazebo yang semuanya menghadap ke laut. Lumayan menarik. Apalagi mbak Zulfa kemudian bilang, “kamarnya biasa, tapi punya view bagus”. Ya, benar. Apalagi setelah dipikir-pikir liburan ini kan biar lebih banyak melihat alam, bukan bobok-bobok cantik di kamar. Ya sudah, saya setuju menginap di Watu Dodol.
natural garden |
Hotel tepi laut
Hotel Watu Dodol cukup jauh dari bandara. Menurut supir taksi bandara yang saya tanya, jaraknya sekitar 45km! Tapi sepertinya itu tidak benar. Sebab, setelah saya jalani, jaraknya tak sejauh itu. Dari hotel ada fasilitas antar jemput tamu dari dan ke bandara, tapi dikenakan biaya 200ribu sekali jalan. Ada sih angkutan umum, berupa bis jurusan Situbondo. Bisnya lewat depan hotel. Selain bis antar kota tersebut, tak ada angkutan umum lainnya.
Mbak Ira, mbak Zulfa, mbak Andrie, dan Tari naik kereta dari Surabaya ke Banyuwangi. Nah, stasiunnya ternyata dekat dengan Hotel Watu Dodol. Sekitar 10-15 menit saja waktu tempuhnya. Untuk mencapai hotel sebetulnya mereka bisa diantar dan dijemput gratis oleh mobil hotel. Tapi karena awalnya belum ada info jemput gratis, mereka pun menyewa mobil. Saat pulang, baru diantar gratis dengan mobil menuju stasiun.
kamar yang nyaman |
fasilitas memadai |
nggak gratis pastinya :D |
kamar mandi besar dan bersih |
Kamar nyaman fasilitas memadai
Ini dia yang bikin saya terkejut. Saat pertama masuk dan melihat kamarnya, ternyata bagus! Suasana kamar losmen yang saya bayangkan pun pudar. Di sini, kamar yang tersedia hanya type deluxe. Ukurannya cukup luas, dilengkapi lemari pakaian, meja, kulkas, TV, dan AC.
Kamar mandi shower dengan hot & cold water. Ada meja dan kaca rias, wastafel, jemuran handuk, jemuran baju, dan kloset yang bersih. Tak ketinggalan sabun mandi, odol, dan sikat gigi. Sampho dan hair dryer saja yang tak ada. Padahal ini perlu. Menginap di daerah pantai pasti akan lebih sering main air, mandi dan cuci rambut. Fasilitas lainnya berupa complimentary mineral water, dan private terrace.
Semua fasilitas itu ada dan diluar dugaan saya. Sebagai hotel bintang 2, tentu saja tak tinggi ekspektasi saya terhadap kamar-kamar di hotel Watu Dodol ini. Tapi nyatanya saya jadi senang dan merasa puas setelah melihat dan merasakannya.
Ini yang saya sebut tertipu senang, sebab kondisi kamarnya berbeda jauh dengan foto yang saya lihat di website Agoda :)
Ini yang saya sebut tertipu senang, sebab kondisi kamarnya berbeda jauh dengan foto yang saya lihat di website Agoda :)
taman depan restoran, beberapa bagian masih dalam perbaikan dan penambahan tanaman |
Kala duduk di sini, Pulau Jawa dan Pulau Bali, dekatnya selemparan pandang :D |
emakmbolang bersantai, berlatar belakang Pulau Bali di seberang lautan |
Pemandangan laut dan pulau setiap saat
Resort Watu Dodol punya taman asri dilengkapi kolam renang yang menghadap ke laut. Kapanpun bisa melihat pulau Bali dari tempat ini. Entah saat berenang di kolamnya atau saat duduk-duduk di teras cottage, di taman, maupun di gazebo. Bahkan, saat menikmati makan di resto Watu Dodol, laut dengan ombaknya, dan pulau Bali dengan bukit-bukitnya yang bak gelombang, jadi teman bersantap yang menyenangkan untuk dipandang.
Matahari terbit menjadi pemandangan spektakuler yang bisa disaksikan setiap pagi. Tidak perlu berjalan jauh, memanjat sesuatu, atau berlarian ke tepi pantai hanya untuk menyaksikannya. Cukup duduk di teras kamar pun bisa terlihat.
Malam hari, saat bersantai di teras, kelap-kelip lampu dari kapal-kapal yang tengah mengarungi selat Bali menjadi suguhan yang menarik. Apalagi kemarin, saat saya di sana, bulan bulat penuh sedang benderang menerangi alam semesta. Cahayanya jatuh ke laut, menerangi kapal-kapal yang melaju. Kadang terlihat seperti sebuah panggung ombak, di atasnya kapal-kapal seolah sedang pentas, disinari lampu studio ribuan watt.
pagi kita |
sendiri dan tetap setia menanti kehadiran matahari terbit |
Aku di teras, kamu di mana? |
Pengunjung Hotel
Hari pertama stay di Watu Dodol, saya menjumpai tamu lain yang menginap di resort ini kebanyakan tamu asing. Menurut Moses, manager operasional hotel Watu Dodol, di luar musim liburan seperti ini, jumlah tamu asing kadang lebih mendominasi. Kebanyakan dari tamu tersebut merupakan tamu transit yang akan berkunjung ke Bali, atau pun yang akan pergi ke Baluran dan Gunung Ijen. Sisanya, memang yang benar-benar stay untuk berwisata ke Pulau Menjangan.
Jumat malam (31/7) tamu hotel memang cenderung sepi. Sabtu malam mulai terlihat ramai. Dari yang tadinya hanya tamu asing, mulai ada tamu domestik. Ini terlihat saat makan malam dan saat sarapan. Tamu resto yang merupakan tamu kamar menjadi lebih banyak dari hari sebelumnya. Mungkin karena akhir pekan tingkat kunjungan jadi meningkat.
mungkin mbak Ira mau motret bule-bule yang sedang bersantai itu :)) |
Penginapan Hotel Watu Dodol berupa cottage. Terdapat 16 kamar deluxe dengan harga sekitar 400ribuan per malamnya. Fasilitas memadai, parkir luas dan gratis.
Free WIFI hanya di restaurant, tidak untuk kamar. Kalau di kamar juga bisa free, pasti lebih bagus lagi. Hmm...tapi kalau ada WIFI, bukankah nanti jadi lebih banyak bermain dengan gadget? Huehehe.... lupakan WIFI, lupakan gadget, akrabi suasana pantai saja *ngomong depan kaca*
Free WIFI hanya di restaurant, tidak untuk kamar. Kalau di kamar juga bisa free, pasti lebih bagus lagi. Hmm...tapi kalau ada WIFI, bukankah nanti jadi lebih banyak bermain dengan gadget? Huehehe.... lupakan WIFI, lupakan gadget, akrabi suasana pantai saja *ngomong depan kaca*
Fasilitas lainnya seperti car park, laundry service, meeting rooms, dan tentunya restaurant Watu Dodol. Restaurant dapat digunakan untuk acara gathering, ulang tahun, dan pernikahan. Menurut keterangan mas Moses, dalam waktu dekat akan ada penambahan jumlah kamar, namun bukan berupa type cottage seperti yang sudah ada saat ini. Menurutnya, penambahan jumlah kamar tersebut dikarenakan adanya peningkatan pemesanan kamar di Hotel Watu Dodol.
Untuk keperluan tinggal dan berlibur di Banyuwangi dan sekitarnya, Hotel Watu Dodol layak dimasukkan dalam daftar pilihan. Apalagi bagi yang ingin menikmati keindahan daratan maupun taman laut Pulau Menjangan selama beberapa hari, hotel ini terbilang dekat dengan objek wisata tersebut. Kapal bisa berlabuh di dermaga yang ada di depan hotel. Jasa trip Pulau Menjangan mudah dijumpai di sekitar kawasan Pantai Watu Dodol. Bagi tamu yang ingin mendapatkan trip Pulau Menjangan lewat Hotel Watu Dodol juga bisa. Tinggal pesan dan ajukan rencana perjalanan ke pihak hotel.
Trip Pulau Menjangan kemarin terasa singkat. Suatu hari saya masih ingin mengulanginya lagi, mungkin bersama keluarga, mungkin juga bersama teman-teman. Untuk tempat menginap, tentunya saya akan kembali ke Hotel Watu Dodol. Siapa tahu saat saya ke hotel ini lagi, fasilitasnya makin lengkap dan memuaskan.
fasilitas antar jemput tamu Hotel Watu Dodol |
Terima kasih Pak Novan atas layanan baiknya ^_^ |
Info transportasi:
Watu Dodol Hotel & Restaurant berjarak 10 menit berkendara dari Pelabuhan Ketapang dan 30 menit berkendara dari alun-alun kota Banyuwangi. Bandara Blimbingsari di Rogojampi dapat dicapai dalam 40 menit berkendara.
Watu Dodol Resort
Alamat: JL. Raya Situbondo Km. 14, Watu Dodol
Kec. Banyuwangi, Jawa Timur INDONESIA
Telepon: 0333-510125/26 Fax: 0333-510334
Email: watudodolhotel@yahoo.co.id
**Semua foto dokumentasi pribadi Katerina.