Makan siang di Sentul kali ini spontan saja, tanpa direncanakan sebelumnya.
Hari itu, Minggu tanggal 31 Desember 2023, keluarga saya memprioritaskan urusan ke Jakarta untuk mengecek rute perjalanan efisien dari BSD ke gedung BNI 46 di Sudirman, dalam rangka mendukung keperluan magang Alief yang akan dimulai pada bulan Februari 2024.
Cerita mengenai magang dan liat-liat gedung BNI46 tersebut dapat dibaca di sini: Prioritas Keluarga yang Berharga.
Setelah menyelesaikan urusan di Sudirman, muncul ide untuk mengakhiri tahun dengan makan siang di Sentul. Ingatan tentang tempat makan menarik yang pernah saya lihat di Instagram, yaitu The Upper Clift, membawa kami ke sana.
Untuk tahu lebih banyak tentang The Upper Clift, bisa cek Instagram mereka berikut ini:
Meskipun tanpa rencana khusus, keputusan untuk makan di Sentul memberikan nuansa petualangan yang menyenangkan bagi perjalanan kami.
Awalnya, kami berencana untuk melewati jalur yang sudah pernah kami lalui saat liburan di Edensor Hills tahun 2022. Namun, pihak Resto The Upper Clift menyarankan jalur alternatif melalui Cijayanti dan Bojong Koneng karena jalannya lebih landai.
Keputusan untuk mencari jalur yang lebih landai diambil karena kami menggunakan sedan. Ada kekhawatiran jika tetap memaksa melalui jalur yang sudah pernah kami lewati karena jalur tersebut sempit, terlalu curam untuk nanjak, dan banyak lubang yang tidak aman untuk mobil sedan yang memiliki ground clearance rendah.
Sebelum saya lanjut cerita, video makan di restoran The Upper Clift ini sudah saya posting di IG Reel, dapat ditonton pada link berikut:
Perjalanan kami menuju The Upper Clift lewat tol Jagorawi, keluar Sentul, melalui Cijayanti dan Bojong Koneng, sesuai dengan saran yang diberikan. Selama perjalanan, kami merasakan kenyamanan jalur yang lebih landai dan pemandangan sepanjang perjalanan yang memikat hati. Keindahan pedesaan di bawah, puncak bukit, dan Gunung Salak yang menjulang memberikan pengalaman visual yang luar biasa.
Kami melewati Edensor Hills, tempat yang pernah kami kunjungi bersama keluarga pada tahun 2022 lalu. Lokasi The Upper Clift ternyata hanya beberapa kilometer dari sana. Restoran ini terletak di lokasi yang strategis, menawarkan pemandangan alam yang memukau.
Pengalaman menginap dan bersantap di Edensor Hills Sentul pernah saya tulis di blog ini, dapat dibaca pada link berikut: Libur Akhir Pekan di Edensor Hills Sentul dan Bersantap di Restoran Edensor Hills.
Alhamdulillah cuaca tetap cerah sesampainya kami di The Upper Clift. Foto berikut saya ambil tepat saat kami baru tiba di area parkir resto.
Cuaca cerah saat tiba di The Upper Clift |
Kedatangan kami di The Upper Clift disambut oleh pesona alam yang memukau. Karena itu restoran ini diakui sebagai destinasi makan dengan suasana yang tenang, sejuk, asri, dan santai.
Meskipun area parkir terlihat penuh, namun petugas dengan ramah memberikan arahan dan memberi tahu bahwa parkir mungkin akan tersedia seiring dengan keluarnya pengunjung lain.
Setelah mendaftar masuk resto (harus daftar dulu ya kalau masuk), dan mendapatkan nomor antrian, kami memutuskan untuk melaksanakan salat zuhur terlebih dahulu. Meski petugas di bagian registrasi awalnya menyarankan untuk menunda solat hingga panggilan antrian makan tiba, dengan sopan kami meminta izin untuk melaksanakan salat terlebih dahulu. Makan bisa ditunda, tapi solat tidak 🙏
Pada gambar berikutnya, terlihat bahwa ada empat kali menanjak sejak keluar dari jalan raya Bojong Koneng hingga benar-benar sampai di restoran. Nanjak pertama menuju area parkir, yang diikuti oleh nanjak kedua dan ketiga menuju restoran. Nanjak keempat menuju restoran paling atas yang dilengkapi dengan musola untuk pengunjung.
Bagi mereka yang menggunakan kursi roda, tanjakannya aman dan dapat dilewati dengan mudah, meskipun tidak memungkinkan untuk mencapai restoran di lantai 2. Akses hanya dapat dilakukan di lantai dasar.
Empat kali nanjak untuk sampai di restoran paling atas |
Musola berada dalam gedung yang sama dengan restoran ternyata menawarkan fasilitas yang baik, dengan toilet dan tempat wudhu yang bersih, serta memiliki pemandangan gunung melalui jendela kaca yang lebar.
Setelah menunaikan salat, kami kembali ke lantai dasar restoran. Saat saya mengamati situasi, mencari tempat duduk, saya menyadari bahwa beberapa meja sudah kosong. Dengan penasaran, saya bertanya pada petugas apakah nomor antrian kami, yaitu nomor 18, sudah dipanggil?
Ternyata, dengan ramah petugas restoran, baik akang-akang maupun tetehteteh berkebaya, memberi tahu bahwa kami dapat memilih meja langsung jika ada yang kosong. Tanpa perlu menunggu panggilan nomor antrian, kami merasa bersyukur karena proses menuju makan menjadi lebih mudah dan cepat. Alhamdulillah.
Selanjutnya, kami memutuskan untuk duduk di lantai atas dekat balkon, sehingga bisa sambil menikmati hidangan dengan pemandangan sekitar yang menawan.
Berikut adalah gambaran restorannya yang terdiri dari dua lantai, terletak di puncak bukit.
Pengalaman menikmati hidangan di The Upper Clift cukup memuaskan dengan beragam menu lokal dan internasional.
Menu lokal yang kami coba termasuk nasi goreng ayam kampung, gado-gado, dan soto ayam, sementara pilihan saya jatuh pada seafood tomyum yang rasanya memuaskan, disajikan dalam porsi yang cukup.
Selain hidangan utama, tempat ini menawarkan berbagai minuman segar dan pencuci mulut. Kami mencoba manggo club, ice vanilla black, passion fruit juice, ice lemon tea, dan pisang goreng hangat sebagai penutup makan siang.
Meskipun hidangannya tidak terlalu istimewa, tetapi suasana nyaman dan variasi menu membuat pengalaman makan di The Upper Clift tetap menyenangkan.
Kami merasa lega karena keluhan kami mendapat perhatian baik dan solusi yang paling tepat, yaitu diganti baru. Meskipun menurut pandangan subjektif saya makanan di sini bukan termasuk yang istimewa banget, keistimewaan lainnya justru muncul melalui sikap positif dan tanggapan dari para pelayan, khususnya Sherly. Inilah yang membuat kunjungan ini menjadi istimewa, karena prioritas utama mereka adalah menghargai pelanggan.
Nasi Goreng Ayam Kampung |
Gado-gado dan Pisang Goreng |
Seafood Tomyum |
vanilla black tea, lemon tea, passion fruit juice, manggo clubs |
Setelah menikmati hidangan, kami memilih untuk tidak segera meninggalkan tempat. Kami memutuskan untuk duduk bersantai, menikmati momen, dan bergantian mengabadikan keindahan dengan berfoto-foto.
Saat kami asyik menikmati suasana, hujan tiba-tiba turun. Meskipun tidak begitu deras, namun hujan berlangsung cukup lama, membuat langit biru cerah sulit diabadikan dalam foto kami. Meski begitu, hal ini sama sekali tidak mengurangi kekaguman kami terhadap keindahan pemandangan sekitar. Sebaliknya, suasana menjadi semakin sejuk dan syahdu. Dengan begitu, kami tetap dapat menikmati keindahan sekitar, sambil mengisi waktu dengan menikmati lezatnya pisang goreng dan minuman kami.
The Upper Clift bukan sekadar destinasi makan siang keluarga, melainkan juga pintu gerbang menuju liburan spontan yang menyenangkan dan mengasyikkan. Keindahan alam Sentul, keramahan petugas restoran, dan ketenangan suasana membuat perjalanan dadakan ini menjadi momen yang istimewa untuk dikenang.
Berikut foto-foto kami di The Upper Clift.
Ada yang bisa lihat Air Terjun Bidadari dalam foto-foto berikut ini? 😃
🍴 The Upper CliftResort&Cafe Sentul
⏰ Setiap hari, pukul 09.00-20.00 WIB (Senin-Jumat). 08.00-22.00 (Sabtu-Minggu)
📍Jl. Raya Bojong Koneng, Sentul, Kec. Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat 16810
📞 +62-2150-638-000 ( Resort 24 hours )
📞 +62-2150-608-000 ( Marketing Office hours )