Edensor Hills, villa dan resort di Sentul Bogor yang saya kunjungi baru-baru ini, sangat menarik untuk diceritakan. Pengalaman positif yang saya dapatkan selama menginap di villa Edensor, meninggalkan memori indah dan kesan manis tak terlupakan.
Edensor punya villa bernuansa Eropa yang amat memesona. Pemandangan sekitarnya indah menakjubkan. Punya resto dan kafe dengan beragam pilihan menu yang enak dan mengenyangkan.
Saya suka dengan kebersihannya yang terjaga, terasa sangat nyaman. Keramahan orang-orang yang bekerja di sana pun menyenangkan hati. Fasilitas dalam dan luar kamarnya lengkap. Desain interior serba berkualitas. Luar biasa!
Saya kagum pada semua yang ditawarkan oleh Edensor, serba premium, layaknya hotel berbintang lebih dari 3.
Untuk dapat menikmati semua itu, gak heran tarif yang diberikan agak mahalan. Tapi gak usah dipikirkan. Memang worth it , sebanding dengan pengalaman yang didapat!
Saya menginap di Edensor Hills bersama keluarga dalam rangka mengisi libur akhir pekan.
Hidden Gems Bernuansa Eropa di Sentul
Edensor Hills terletak di Desa Bojong Koneng, Kec. Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Tempatnya mudah dicari karena titik lokasinya tertera dalam peta online. Tinggal gunakan aplikasi Google Maps dijamin sampai nggak pakai ribet.
Saya berangkat ke Edensor dari BSD, lewat jalan biasa, melintasi Parung. Sampai Bogor baru masuk tol, lalu keluar lagi di Sentul City. Melewati AEON, KFC, McD, The V Vila, Imperial The V, Aston Sentul, dan lainnya, hingga memasuki jalan Desa Bojong Koneng.
Jalan yang kami lalui menanjak dan berkelok. Jalannya tidak lebar tapi masih aman dilalui oleh dua mobil dari arah yang berlawanan. Rumah penduduk, warung, kafe, bahkan ada beberapa restoran besar di sisi kiri dan kanan jalan. Namun tak jarang tak ada apa-apa. Hanya lahan kosong dan sunyi, dengan pemandangan tumpukan bukit di kejauhan. Suami menyetir santai menyusuri jalan di lereng bukit. Sesekali kami was-was setiap melewati jalan yang terlalu ke pinggir dengan kondisi curam. Cukup bahaya kalau sampai gelundung ke bawah. Mesti hati-hati sekali.
Saat kami sampai di titik lokasi yang tampak di aplikasi Google Maps, di sisi kiri jalan terlihat tonggak semen segi empat bertuliskan Edensor Hilss Villa & Resort. Saya menoleh, tak nampak ada bangunan. Ternyata, harus masuk dulu. Jalan masuknya menanjak. Di puncak tanjakan itulah letak resort. Ternyata berada di ketinggian.
Edensor Hilss punya area parkir yang cukup luas. Dari gerbang besarnya yang berhiaskan untaian tanaman merambat itu, pengunjung bisa membawa mobilnya ke arah kiri setelah gerbang, mau pun ke kanan arah restoran. Selama masih kosong, bebas pilih tempat parkir. Saat kami tiba, sudah cukup ramai, tapi masih ada parkiran kosong dekat front office, tempat untuk check-in.
Sebuah bangunan yang didesain seperti rumah-rumah di Edensor -sebuah pedesaan subur yang indah di pedalaman Inggris- berdiri gagah di area terdepan resort. Diapit pohon tinggi, dirambati tanaman berbatang menjalar, terlihat menonjol mengundang perhatian. Itulah mansion, satu-satunya villa di Edensor.
Ada bungalow di pojok paling kiri. Arsitekturnya juga bergaya Eropa. Di sana ada 5 kamar. Bungalow lainnya ada di sebelah Selatan, tak terlihat dari depan. Perlu naiki gunung, turuni lembah, baru sampai. Eh, enggak ding. Hanya perlu naik tangga resto, lalu turun tangga lainnya, sampailah di bungalow.
Ohya, proses check-in nya cepat. Gak pake lama, apa lagi ribet.
Bak Kampung Eropa di Bogor
Sejajar dengan Mansion ada resto dan kafe. Di pojok setelah tangga naik ke resto, ada toilet bersih, tempat wudhu yang nyaman, dan musala yang lapang untuk salat berjamaah. Senang rasa hati liat musala disediakan sebagus itu.
Pengunjung resto dan cafe bisa gunakan toilet dan musala kapan saja. Tenang aja gak bayar, seperti halnya parkiran tamu, gratis. Jangan heran liat desain toiletnya. Seolah sedang berada di terowongan kereta bawah tanah di Eropa.
Eh beneran lho, di toiletnya itu ada foto besar bergambar suasana peron di suatu tempat di Eropa sana. Mungkin inspirasi desain toiletnya dari sana.
Eh beneran lho, di toiletnya itu ada foto besar bergambar suasana peron di suatu tempat di Eropa sana. Mungkin inspirasi desain toiletnya dari sana.
Tempat wudhu pria dan wanita terpisah. Letak tempat wudhu di bawah restoran |
Tempat wudhu yang senantiasa bersih |
Desain serba Eropa, saya yakin bikin tamu mana pun akan feels like in Europe. Khususnya nuansa Eropa di pedesaan, ya. Dan itu bikin kita ingin foto-foto di mana pun, termasuk di toilet 😅
Ah iya, Edensor Hilss ini serba bersih. Saya yakin, pemiliknya yang beragama muslim itu memegang teguh prinsip Kebersihan adalah Sebagian dari pada Iman. Dan itu, diterapkannya pada seluruh sudut resort, termasuk toilet.
Jadi, bukan sekadar menyediakan fasilitas musala, atau pun perlengkapan salat di dalam kamar, prinsip hidup seorang muslim yang menjunjung tinggi kebersihan dipraktekkan secara nyata. Itu yang bikin tamu resikkan kayak saya betah.
Deretan toilet. Kadang saya ke bungalow lewat sini, gak lewat tangga resto. Tapi nyaman-nyaman aja tuh meskipun lewat toilet haha |
Mansion dan Bungalow Bernuansa Eropa
Hanya ada dua tipe kamar yang bisa dipesan di Edensor Hills. Yakni Mansion dan Bungalow. Mansion villa bertingkat dua berarsitektur serupa kastil, berisi 7 kamar, berkapasitas 14 tamu. Cocok untuk rombongan keluarga besar yang hendak menginap bareng. Harga per malamnya Rp 12 juta.
Ada 10 bungalow, masing-masing seharga Rp 2 juta. Satu di area paling kiri resort, satunya lagi di tengah hingga ujung paling kanan resort. Saya dan keluarga menempati bungalow paling ujung kanan. Kamarnya luas, berukuran 35m². Itu sebabnya saya tempati berenam bersama suami, Alief, Aisyah, dan 2 keponakan perempuan saya seusia Aisyah.
Dengan ukurannya yang luas itu, saya bisa menambah 2 extra bed ke dalam kamar. Jadi sempit? Gak. Masih ada space buat lalu lalang ke ke pintu keluar utama, maupun ke pintu menuju balkon, ke kamar mandi, serta tempat untuk salat berjamaah 2 orang.
Saya pilih tidur sekamar ber-enam ketimbang pisah kamar. Biar tak sepi.
Mengenai harga, kalau cek di OTA, harga bungalow bisa didapat dengan harga Rp 1,5 juta. Sedangkan harga mansion tak tersedia di OTA. Sepertinya harus langsung pesan ke Edensor. Bisa melalui chat WA ataupun email yang alamatnya dapat dibaca di website Edensor Hills.
Pintu masuk kamar kami. Kamar nomor 10 |
Bagian dalam di balik pintu ada lemari kayu. Lemari kayu ada dua. Satunya lagi ada di sisi kanan ranjang. |
1 King Bed dan 2 ekstra bed buat berenam. Kamar tetap lapang. |
Fasilitas di Kamar. Desain Elegan, Material Serba Berkualitas
Bungalow Edensor yang saya tempati, selain luas, juga memiliki detail yang mahal. Seperti penggunaan kayu tebal pada pintu, lemari, rak dan meja berhias, serta langit-langit kamar, tampak betul bukan dari material biasa-biasa saja. Kuat dan kokoh, menghadirkan kesan artistik yang megah. Hiasan dinding berbahan tembaga, bentuknya seperti kemudi, dengan beberapa gagang pedang yang menancap, serta lukisan besar berisi gambar wanita-wanita Eropa berlatar tempat di desa Eropa, semakin menambah kesan Eropa.
Alat hiburan berupa smart TV layar datar berukuran besar digunakan oleh anak-anak menonton film kartun saat bersantai. Alat pembuat kopi & teh lengkap dengan kopi, teh, gula, dan air, saya gunakan untuk membuat minuman di malam hari, saat bersantai di balkon menikmati suasana malam yang syahdu.
Stand hanger kayu tebal dan kuat, berguna sekali untuk kami menggantungkan jaket dan sweater. AC kamar berfungsi dengan baik. Meskipun udara cenderung sejuk, karena di dataran tinggi ya, tapi di waktu siang bila kamar tertutup, hilang dikit sejuknya. Tapi gak sampai gerah bermandi keringat juga. Biasa saja.
Saya mendapat 5 kupon WiFi gratis berisi kode akses. 1 kode untuk 1 perangkat. Canggih juga, biar pemakaiannya terkontrol. Selama di sana saya sedikit saja mengakses internet. Saat butuh baru saya pakai. Ternyata internetnya kencang kapan pun digunakan.
Dua hal lainnya yang saya suka adalah keberadaan Alquran dan peralatan salat. Diletakkan dengan rapi dalam keranjang, di lemari. Fasilitas sederhana, tapi besar artinya bagi muslim, agar tak lalai salat ketika di mana pun. Arah kiblat tertempel di langit-langit kamar, memudahkan menemukan arah kiblat.
Perapian |
Meja untuk berhias. Hair dryer nya di meja ini, bukan di dalam kamar mandi. Tirai jendela menghadap balkon, motif bunga, menambah cantik kamar. |
Stand hangernya sebagus ini |
Kamar Mandi Shower dan Bathup, Berdinding Kaca View Pemandangan
Kamar mandi bungalow Edensor Hills yang saya tempati berukuran cukup luas. Panjangnya hampir 3/4 lebar kamar (+/- 4 m). Lebarnya kurang lebih 2 meter. Tak heran sebuah bathup besar bisa diletakkan di dalamnya.
Ada space cukup lapang untuk lalu lalang dari bathup ke shower tertutup. Tertutup tapi berpintu dan berdinding kaca transparan. Dilengkapi cermin dan wastafel, serta kloset duduk. Tersedia air hangat di setiap keran. Air pun selalu mengalir lancar. Saya pun terhindar dari panggilan anak-anak "Ma, airnya kecil. Maaaa, airnya ga hangat.."😁
Yang bikin saya lebih suka lagi adalah dinding kaca di samping bathup, menghadap keluar. Sehingga saat krei (tirai) dibuka, tampaklah pemandangan indah di luar. Bebukitan hijau, dan langit biru berhiaskan awan. Dijamin, bakal lama berendam di bathup. Tapi saya gak pake berendam manja, apalagi mandi berdua suami. Ada anak-anak dan ponakan lho, wkwkw. Bukan waktunya.
4 Sabun mandi cair, 4 shampoo, sikat gigi dan pastanya, disediakan di kamar saya. Tak ketinggalan 4 handuk bersih yang tebal dan wangi. Gak perlu risau kalau misal gak sengaja ketinggalan handuk.
Ada dinding kaca besar dan lebar, dan ada jendela kecil |
Pemandangan di balik dinding kaca |
Tempat mandi shower. Air hangat tersedia. Air bersih mengalir lancar di semua keran. |
Info Harga dan Menu Restoran Edensor. Beragam dan Terjangkau.
Restoran dan kafe Edensor memiliki pilihan menu yang beragam. Dalam buku menu resto terdapat pilihan untuk appetizer, salad, soup, pizza, pasta, western, Asian Delight, patisserie, coffee, coffee latte, milkshake, ice blend, juice, squash, signature tea, honey milk & tea, dessert, soft drink, mojito, hingga all day breakfast.
Harga yang tertera di buku menu belum termasuk tax dan service. Harga makanan dan minuman untuk restoran yang menyajikan menu premium seperti di Edensor ini, menurut saya masih terjangkau. Berikut harganya:
Appetizer 22K-60K. Salad serba 60K. All day breakfast 60K-64K. Soup 40K. Pizza 90K-155K. Pasta 40K-90K. Menu western 60K-250K. Asian delight 40K-130K. Patisserie 20K-435K. Coffee 18K-46K. Coffee Latte 33K-36K. Milkshake 40K. Ice Blend 36K-54K. Juice 30K-49K. Squash 40K. Signature tea 27K-32K. Honey, Milk & Tea: 23K-38K. Dessert 30K-45K. Soft drink 12K-20K. Mojito serba 40K.
Harga tersebut saya dapatkan dari buku menu. Saya salin di sini sebagai informasi. Siapa tahu ada yang berminat makan minum di resto Edensor. Bisa cek harganya dulu dari tulisan ini. Yang perlu dicatat, harga tersebut adalah harga saat saya ke sana, tgl 2-3 Juli 2022.
Alhamdulillah dari semua yang dipesan tak ada komplain dari anak-anak, termasuk suami. Berarti mereka menyukai apa yang mereka makan.
Berikut adalah menu saat kami makan siang di Restoran Edensor.
Berikut adalah menu saat kami makan siang di Restoran Edensor.
Minuman serba es menemani makan siang kami |
Rincian ini bisa jadi gambaran bila ada pembaca yang berencana makan di restoran Edensor. Belum termasuk tax & service. |
Menikmati Hidangan di Tengah Indahnya Pemandangan
Tujuan makan tak hanya kenyang, melainkan juga untuk bahagia. Makanan enak membuat bahagia. Dapat menikmati makanan juga membuat bahagia. Makanan yang membuat sehat, tentu lebih membahagiakan. Menjadi bahagia ketika makan bisa diusahakan. Misalnya, makan bersama keluarga. Makan di tempat yang menyenangkan hati. Makan di tengah suasana yang disukai.
Maka, makan di restoran Edensor, menghadirkan banyak rasa bahagia. Makanan enak. Dikelilingi keluarga tercinta. Di tengah suasana tenang dan nyaman di atas perbukitan. Dikelilingi pemandangan indah, di bawah langit biru yang cerah. Nikmat Tuhan mana lagi yang hendak didustakan?
Terkadang, yang mahal itu suasana, serta orang-orang yang membersamai. Maka, harga yang dibandrol oleh restoran terkadang cukup diabaikan saja. Selama bisa bayar, lupakan harga. Syukurnya, harga makanan di Edensor Resto ini gak mahal-mahal amat. Jadi, gak ada beban juga ketika melakukan pengabaian demi suasana.
Edensor sungguh beruntung, berada di tempat yang strategis, dianugerahi pemandangan alam yang menawan. Suguhan alam berupa jajaran bukit yang seolah bertumpuk-tumpuk, sangat memanjakan mata. Ada Curug Bidadari di kejauhan. Tinggal pilih mau makan di meja mana untuk dapat makan sembari menikmati suguhan alam tersebut
Makan di area semi indoor |
Balkon resto lantai teratas |
Dari kejauhan, kamera HP saya masih bisa menangkap penampakan air terjun bernama Curug Bidadari. Pemandangan ini bisa dinikmati sembari makan di restoran |
Deck View Edensor. Di bawahnya (bersebelahan dengan kolam) adalah bungalow yang memiliki view ke bukit dan matahari terbit |
Sudut lain balkon resto di lantai teratas, berlatar Mansion dengan gaya rumah pedesaan Eropa |
Kolam Renang dan Taman. Untuk Kebugaran dan Ketenangan.
Kolam renang Edensor berada di tengah asrinya taman. Terletak di antara Mansion dan Bungalow sebelah Utara. Persis di samping sport area. Tak hanya memenuhi kebutuhan untuk berolahraga, keberadaan kolam renang tersebut juga menambah keindahan taman karena bentuknya yang estetik, gak monoton.
Sayangnya, anak-anak, termasuk saya dan suami, tidak satu pun menceburkan diri. Tadinya, anak dan ponakan sudah berencana mau renang. Mereka sudah bawa baju renang. Nah, karena Aisyah tiba-tiba haid, lalu gak mau renang, sepupunya jadi mundur teratur. Akhirnya sepupu paling kecil (masih SD), ikutan gak jadi.
Kolam renangnya sering sepi. Mungkin orang-orang yang stay di sana pada mager, lebih suka duduk santai di deck view, menikmati pemandangan dan suasana saja.
Dekat kolam renang ada tempat barbeque-an. Ada lapangan berumput. Ayunan. Space untuk senam dan yoga. Tempatnya tenang dan sejuk. Cocok untuk tempat berolahraga santai tanpa kepanasan.
Tentunya, yang saya suka dari semua fasilitas outdoor Edensor adalah kebersihan. Serba bersih di mana-mana. Sangat membuat nyaman kala beraktivitas.
Di ujung kolam renang ada bungalow |
Di taman depan bungalow, dengan view perbukitan |
Akses menuju kolam renang, sport area dan taman. Di atasnya view deck |
Di belakang sebelah kiri adalah bungalow. Lorong ini merupakan salah satu akses menuju bungalow kami. Di atasnya ada view deck dan restoran. |
Sport area. Buat jogging, senam, yoga. Tapi kami malah cuma foto-foto, gak olah raga😂 |
Dekat tempat barbeque, sebelah kolam renang |
Gimana gak betah duduk santai di sini berlama-lama? |
Restoran Edensor di Malam Hari
Salah satu yang mengagumkan dari restoran Edensor, tempat makannya banyak, indoor maupun semi outdoor. Kita bisa bebas pilih tempat di bawah, bisa juga di atas. Bisa di dalam ruangan tertutup, bisa di tempat terbuka. Buat yang merokok tentunya cocok di luar. Tapi tenang, meskipun di luar gak bakal kehujanan atau kepanasan karena konsepnya semi outdoor, tetap beratap.
Mau makan di balkon sebelah utara bisa, di selatan bisa. Bebas bisa pindah-pindah kalau mau cobain suasana berbeda.
Nah, saat makan malam, kami tadinya mau di balkon. Tapi ternyata ada laron kecil-kecil berterbangan dekat lampu di atas meja yang kami pilih. Akhirnya kami pindah ke dalam. Eh ternyata masih ada. Meskipun hanya 2 atau 3 ekor saja. Tapi kan khawatir nanti kalau jatuh masuk makanan. Akhirnya kami pindah ke meja lain. Akibat pindah-pindah ini, pesan makanan jadi tertunda. Perut jadi makin lapar. Ya sudah, saya putuskan berhenti pindah-pindah. Lalu order makanan dan segera duduk di meja terakhir yang kami pilih. Entah kenapa, laron-laron itu akhirnya pergi. Mungkin karena pintu kaca sudah ditutup.
Alhamdulillah saat makanan datang, laron itu sudah tak ada. Di luar sih masih, terlihat beterbangan. Meskipun sedikit saja.
Saya bukan gak suka sama laron, malah bagus kalau masih ada laron berarti ekosistem di tempat ini masih bagus. Cuma karena sedang makan, jadi agak terganggu 😁
Makan Malam di Restoran Edensor
Kami memesan menu berbeda dari makanan yang kami makan di saat makan siang.
Udara yang tak lagi hangat, ditambah angin yang berhembus menyapu kulit saat keluar kamar, menghadirkan keinginan untuk merasakan yang hangat-hangat dan pedas. Itulah sebabnya, kami kompak memesan makanan dan minuman yang mendukung keinginan itu.
Ponakan saya yang gede makan Thai Fried Rice. Saya makan Prawn with salted egg & rice. Ini pedas, dan saya kira semuanya pedas, ternyata pas bagian ada cabenya saja yang pedas. Meskipun begitu saya gak tahan. Lalu bertukar dengan suami yang memesan Indonesian Fried Rice.
Ponakan saya yang paling kecil lahap menyantap Chicken Katsu Curry & Rice yang dipesannya. Alief menikmati Pasta Aglio Olio dan Chicken Cream Soup. Aisyah pun melahap Chicken Cream Soup tanpa tambahan yang lain. Anak saya yang satu ini memang suka sekali makan cream soup, apapun variannya. Ayam, jamur, maupun jagung, sama suka. Yang penting cream soup. Dan dia akan menikmati cream soup-nya tanpa ditemani makanan lain. Katanya, makanan lain bisa menghilangkan kenikmatan makan cream soup.
Di saat makan siang kami memesan minuman serba dingin. Malam itu, kami memesan minuman serba hangat. Mulai dari matcha latte, taro latte, chocolate latte, lychee tea, hingga espresso. Suami yang pesan espresso.
Di saat makan, kami agak tidak tenang, karena bolak balik menatap lampu di atas meja, mencari barangkali masih ada laron yang beterbangan. Khawatir ada yang jatoh, masuk makanan. Sepertinya tidak ada. Tapi entah kenapa tetap pada was-was. Dan akhirnya, kami tidak berlama-lama di restoran. Usai menghabiskan makanan, kami segera kembali ke bungalow.
MAKAN MALAM dengan Chicken Katsu Curry & Rice, Thai Fried Rice, Chicken Cream Soup, Prawn with Salted Egg & Rice, Indonesian Fried Rice, Pasta Aglio Olio. |
Sebagai gambaran makan malam dengan menu yang kami pesan. Belum termasuk tax & service. |
Pesona Matahari Terbit di Edensor Hills
Malam berlalu dengan tenang. Anak dan ponakan tidur cepat, tak ada yang begadang, meskipun seandainya mereka ingin, kali ini akan saya ijinkan. Kasur yang ditiduri sepertinya telah menghipnotis mereka untuk memejamkan mata tanpa syarat apapun lagi.
Sesuatu yang langka, sebab biasanya bila berkumpul, mereka akan tidur larut. Entah sekadar ngobrol, main game bareng, atau nonton film yang sama-sama mereka sukai. Mungkin karena hari itu banyak kegiatan. Badan jadi lelah. Sejak perjalanan berdurasi 3 jam dari BSD ke Sentul (banyak macetnya makanya lama), hingga siang sampai sore beraktivitas di resort, lalu ditutup dengan makan malam kenyang, jadinya ngantuk.
Saya sekasur dengan suami. Memang tak leluasa, tapi tidak sempit meskipun berdua. Alief sendiri di kasurnya. Anak dan para ponakan cewek saya biarkan bersama di ranjang besar. Suara hewan liar di luar kamar, tak lagi saya hiraukan. Saya tidur dengan tenang dan terbangun keesokan pagi, 30 menit sebelum waktu subuh.
Anak-anak kembali ke kasurnya, tetapi tidak dengan saya dan suami. Kami keluar pergi ke deck view, ingin menyaksikan matahari terbit dari sana. Walaupun sebenarnya, dari balkon kamar kami pun bisa, tapi ada satu dan dua pohon yang menghalangi. Sedangkan di deck view tak ada satupun penghalang.
Alief tak ikut serta. Katanya cukup lihat dari balkon. Ok, kami tinggalkan anak-anak. Saya membawa kamera HP, suami membawa DSLR. Bagi yang hobi motret seperti saya, kenikmatan memandangi keindahan alam akan sempurna bila disertai memotret.
Sarapan di Edensor
Untuk setiap bungalow yang dipesan free sarapan untuk 2 orang. Ketika saya memesan 2 extra bed, dapat free sarapan lagi untuk 2 orang. Lebih dari itu dikenakan charge 100k per orang untuk sarapan.
Sarapan dihidangkan prasmanan. Ada choco crunch dengan susu cair. Ada teh dan kopi. Buah potong (semangka & melon). Roti tawar dengan selai. Serta makanan berat berupa nasi putih, nasi goreng, mie goreng, sosis goreng, telur goreng, ayam/ikan goreng tepung (saya lupa mana di antara keduanya itu), capcay, emping/kerupuk, sambal.
Saya sempat berharap ada kue atau jajanan pasar khas Indonesia. Minimal makanan khas Bogor. Sempat berharap ada bubur ayam atau soto bogor dengan lontong. Saya juga sempat berharap ada minuman buah, minimal jus buah jambu asli. Untuk sereal, saya sempat berharap ada corn flake. Kemudian, harapan-harapan itu perlahan sirna sesaat setelah saya berdiri menatap meja prasmanan.
Sebetulnya, apa yang dihidangkan sudah cukup. Lebih dari cukup untuk sarapan yang mengenyangkan. Yang salah adalah saya, mengira hidangan (minimal) hotel-hotel bintang 4 yang pernah saya inapi akan sama dengan menu sarapan Edensor yang sesungguhnya masih bintang 3. Sepertinya, juga gara-gara saya melihat aneka menu di buku menu resto, lalu berharap menu sarapannya akan sama banyak pilihan. Salah saya di situ.
Memang, Edensor ini bagi saya rasanya udah gak kayak hotel bintang 3, tapi udah setara bintang 4. Maka itu ekspektasi saya soal sarapan jadi ketinggian. Apalagi saat dapat info bahwa per orang akan kena cas 100K untuk sarapan (di luar yang free). Jadilah saya membayangkan harga segitu dapat banyak pilihan.
Terlepas dari prasangka saya yang salah itu, sarapan di Edensor tetap bisa dinikmati dengan senang hati. Mau kenyang tinggal ambil porsi lebih, asal masih sesuai batas. Seandainya masih lapar dan ingin makan yang lain selain yang dihidangkan, tinggal pesan dari buku menu, lalu bayar, supaya puas.
Waktu sarapan cukup singkat, 07.30-09.00 WIB. Saya suka dengan pengingat untuk sarapan yang dilakukan oleh para staf, baik yang datang langsung ke kamar, maupun lewat telpon kamar. Rasanya sangat diperhatikan secara personal. Ga semua hotel seperti itu.
Dengan segala kelebihan yang dimilikinya, Edensor Hills ideal untuk tujuan berlibur. Baik berdua saja dengan pasangan, maupun dengan anak. Baik anak yang masih kecil, maupun sudah ABG dan beranjak dewasa.
Saat saya di sana, ada beberapa keluarga yang menginap bersama anak-anaknya yang masih usia SD. Saya sempat membayangkan suasana di kolam renang akan berisik oleh anak-anak itu, ternyata tidak. Kolamnya lebih sering sepi. Hanya karyawan yang mondar mandir memantau dan membersihkan sekitarnya dari sampah daun.
Orang dewasa maupun anak, tampak santai saja berkegiatan. Leyeh-leyeh di deck view, berjalan santai di taman, duduk-duduk di balkon resto sambil ngobrol tapi dengan suara yang hampir tak terdengar.
Begitulah. Suasana tampak tenang sekali. Dan sepertinya orang-orang menyatu dengan keadaan itu.
Begitulah. Suasana tampak tenang sekali. Dan sepertinya orang-orang menyatu dengan keadaan itu.
Berada di Edensor membuat saya tak perlu kemana-mana lagi. Butuh kulineran, menikmati pemandangan, berolahraga, bersantai nyaman, semua bisa dilakukan di Edensor.
Mau makan dan minum tinggal ke resto. Malas gerak naik ke resto, tinggal pesan melalui layanan kamar, lalu tunggu di kamar nanti diantar.
Mau liat pemandangan tinggal duduk di balkon kamar, atau pergi ke balkon resto. Mau beraktivitas yang bikin tubuh sehat ada, tinggal berenang, atau jogging di taman. Mau barbeque-an ada tempatnya. Mau foto-foto, lebih gampang lagi karena hampir semua sudut Edensor itu instagramable!
Hal lain yang membuat diri seakan menyatu dengan alam adalah keberadaan hewan-hewan yang kehadirannya muncul lewat suara. Suara kodok, jangkrik, burung. Bahkan monyet pun ada. Iya lho, masih ada monyet liar di sana. Tapi mudah diusir kok. Anak dan ponakan saya gak takut, malah heboh senang.
Mas-mas dan mbak-mbak di sana banyak. Mereka mudah ditemui. Mudah dicari saat dibutuhkan. Saya lebih suka melihat mereka sering muncul, membuat suasana gak terlalu sepi. Bukan berarti saya takut dengan keadaan sepi. Oh ya, di sini perasaan saya selalu enak. Tidak ada hal-hal yang membuat saya takut, mencekam, serem, atau apalah itu yang sifatnya horor. Saya merasa nyaman di mana pun saya berada di Edensor.
Saat ini masih liburan sekolah.
Buat yang masih belum menemukan tempat berlibur yang cocok, Edensor Hills ini bisa jadi pilihan istimewa. Terutama buat yang ingin bersantai, menikmati suasana tenang di tempat dengan pemandangan memukau.
Dikatakan memukau, sebab lokasi villa berada di perbukitan yang menawarkan pesona hamparan Gunung Salak dengan view Air Terjun Bidadari di Sentul Paradise Park. Serta memiliki suasana lingkungan hijau yang sejuk dan tenang.
Andaipun ingin sambil rekreasi menikmati hiburan dan melakukan aneka permainan seru, tinggal pergi ke Jungle Land Adventure Theme Park Sentul City, karena jaraknya tidak jauh dari resort.
Satu hal yang unik dan paling menarik, menginap di Edensor Hills ini membuat saya memiliki pengalaman menginap di villa bernuansa arsitektur country pedesaan Eropa, seperti berada di pedesaan Edensor.
Edensor, sebuah desa kecil di kawasan Derbyshire, Peak Districts, Inggris yang berjarak sekitar satu jam perjalanan dari kota Sheffield. Keindahannya pernah saya saksikan, dalam khayal. Tapi, Edensor Hills di Sentul Bogor ini, keindahannya telah saya saksikan dalam nyata.
Saya ingin balik lagi.