Lunch Box - Foto Katerina |
Bulan Mei setelah libur Idulfitri 1443H, Aisyah sudah mulai sekolah offline lagi, dan perlu bawa bekal ke sekolah. Oleh karena itu, sejak bulan April kotak bekalnya saya keluarkan dari penyimpanan.
Di sekolah, sebetulnya ada catering. Sejak zaman Alief masih SMP catering itu sudah lama ada. Dulu selama di SMP, Alief ikut catering di sekolah selama tiga tahun penuh. Nah, Aisyah juga mau ikut catering, tapi keburu corona melanda. Otomatis catering stop dulu karena tidak ada siswa yang sekolah. Meskipun bulan Mei kemarin sudah mulai sekolah, catering masih ditiadakan guna mencegah terjadinya penularan virus berbahaya. Maka itu, saya perlu siapkan kotak bekal.
Ternyata kotak bekal lama yang dulu biasa dipakai oleh Aisyah sudah kurang bagus. Kotak bekal ukuran square merek TW dan ukuran persegi panjang merek L&L. Bahan plastiknya udah nggak "secemerlang" dulu. Mungkin karena sudah berkali-kali pakai dan cuci. Jadi kusam. Saya berniat beli kotak bekal baru dengan cara beli di marketplace warna ijo.
2 Lunch Box beli di marketplace Tokopedia. Kotak bekal stainless untuk sekolah dan bekerja. |
Seperti yang saya tahu, penggunaan produk berbahan plastik sebagai tempat makanan seringkali dihubungkan dengan berbagai problem kesehatan yang menimpa manusia, seperti penyakit kanker dan gangguan reproduksi.
Meskipun demikian, tidak semua plastik menimbulkan efek berbahaya bagi kesehatan tubuh. Sebab ada produk plastik yang aman digunakan untuk pemakaian berulang. Yakni yang terbuat dari high-density polyethylene (HDPE atau plastik tipe 2), low-density polyethylene (LDPE atau plastik tipe 4) dan polipropilene (PP atau plastik tipe 5).
Plastik LDPE dan PP (tipe 4 & 5) digunakan oleh merk TW. Sementara merek L&L menggunakan plastik PP. Keduanya sama aman. Meski demikian, saya pribadi akan membatasi masa penggunaan. Apalagi jika sangat sering digunakan, misalnya tiap hari. Karena itulah kotak bekal lama punya Aisyah saya ganti dengan yang baru dengan bahan stainless steel.
Berikut screenshot pembelian kotak bekal yang saya lakukan di marketplace warna ijo.
Lunch Box stainless steel yang pertama terdiri dari 2 wadah. Pertama wadah plastik berbahan PP. Yang kedua wadah berbahan stainless steel. Keduanya terpisah. Bisa dilepas dan dipasang. Wadah plastik dipasang di bawah, atasnya baru wadah stainless steel.
Ada ruang di antara wadah plastik dan wadah stainless steel. Pada lunch box 2 sekat, bagian bawah bisa digunakan untuk menyimpan sendok/sumpit/garpu. Bisa juga diisi air panas untuk menghangatkan makanan. Jadi, selama airnya masih panas, makanan di atasnya akan tetap hangat.
Pada lunch box tiga sekat, bagian paling atas sudah ada laci penyimpanan sendok dan sumpit. Kedua alat makan ini sudah termasuk dalam paket pembelian. Pada bagian bawah bisa diisi air panas jika ingin menjaga makanan tetap hangat.
Ada laci penyimpanan pada kotak bekal 3 sekat. Sendok dan sumpit sudah termasuk dalam paket pembelian |
Bumbu dan rempah pada makanan gak cuma meninggalkan aroma yang kuat, tapi juga warna yang pekat sehingga menempel di kotak bekal. Apalagi bila mengandung minyak.
Terus terang kotak makan bahan plastik itu perlu usaha lebih saat dibersihkan. Perlu ekstra sabun dan tenaga buat gosoknya. Baunya kadang belum tentu hilang sempurna, harus disiram dan direndam beberapa saat dulu dengan air panas.
Di rumah, yang sering pakai kotak bekal bukan cuma Aisyah, suami juga pakai. Makanan yang dimasukkan dalam kotak bekal sudah pasti banyak macamnya. Dari yang bening, sampai yang pekat karena kaya bumbu. Semuanya meninggalkan bekas dan harus dicuci bersih sebelum dipakai lagi.
Nah, sejak pakai kotak bekal stainless steel, tugas mencuci lebih ringan. Ringan buat saya yang udah nggak ngandalin ART lagi di rumah. Serba sendiri dan mandiri. Harus pandai-pandai atur tenaga dan waktu, termasuk dalam hal mencuci kotak bekal 😁
Bekal Aisyah sekolah |
Melihat makanan yang dihidangkan dimakan dengan lahap. Menyaksikan kotak bekal dijinjing pergi, diberi ucapan terima kasih padahal gak berharap pamrih ucapan, rasanya terharu, seperti ada sesuatu yang menyentuh hingga bagian terdalam jiwa. Terlebih saat pulang isinya sudah kosong. Wuah, rasanya kayak udah jadi orang paling sukses di dunia. Sukses melayani keperluan anak dan suami dengan cinta dan rasa kasih.
Saya tidak pandai memasak, sejak gadis. Tapi setelah menikah, demi untuk keluarga, saya belajar. Belajar pelan-pelan, sedikit demi sedikit. Belajar dari yang mudah, dari apa yang paling disukai. Gak usahlah dulu bicara soal bikin rendang, malbi, dan lainnya yang berat-berat dan susah itu. Cukup bikin telur ceplok setengah matang dengan tepat aja udah seneng. Gak kementahan, gak kematangan, gak hancur.
Saya memasak apa yang disukai keluarga. Bukan memasak apa yang saya sukai. Karena yang makan anak-anak dan suami. Saya mengikuti selera mereka. Selama yang mereka sukai itu baik, saya buatkan. Bikin ayam goreng, ayam saus lada hitam, ayam saus teriyaki, udang asam manis, telur balado, ayam balado, ayam semur, ayam gulai, daging rawon. Udah gitu aja. Sayur paling ditumis dengan bumbu diiris, kadang sayur bening, kadang bikin sop. Kalau anak lagi gak mau sayurnya dipakaikan bumbu macem-macem, tinggal dikukus saja. Mereka mau dan makan. Gak ada yang mubazir.
Bekal biskuit untuk Aisyah |
Bekal bolu untuk Aisyah |
Di sekolahnya, Aisyah punya dua kali waktu istirahat. Pagi pukul 09.30 dan siang pukul 11.30. Sore hari pukul 15.30 sebelum waktu pulang ada free time. Di jam-jam istirahat itulah Aisyah perlu makan dan minum sesuatu. Kalau minumnya sih cukup air putih, udah paling sehat. Biasanya bawa dari rumah. Kalau habis di sekolah sedia air mineral kemasan galon. Siswa tingga refill di dispenser.
Untuk makanannya, nah ini yang mesti saya atur dan siapkan.
Istirahat pertama cukup makan makanan ringan. Biasanya Aisyah cukup saya bawakan produk roti H*****d Bakery seperti roti isi coklat, roti isi pisang keju coklat, bolen coklat, atau bolu coklat. Saya belanjanya di HB Rawa Buntu. Biasanya beli buat stock 3 hari. Biar gak bolak-balik ke toko roti. Tiga hari udah paling ideal buat kesegaran roti. Lebih dari itu saya khawatir sudah rusak meski katanya ada yang awet sampai 4 hari.
Istirahat siang baru makan nasi. Lauknya saya sesuaikan dengan kesukaan Aisyah. Kadang ayam goreng, ayam saus lada hitam, ayam saus teriyaki, telur dadar, telur ceplok, udang goreng tepung. Sayur kesukaan Aisyah brokoli dan wortel. Cukup dikukus, tidak ditumis atau lainnya. Untuk istirahat sore cukup cemilan ringan seperti biskuit, bukan ciki-cikian.
Sejak masuk tahun ajaran baru, kantin sekolah kembali dibuka, tapi catering belum.
Meski bekal sudah lengkap, saya masih kasih Aisyah uang. Siapa tahu dia pengen jajan seperti temannya. Tapi uang yang saya kasih seringnya masih utuh 😁 Pernah sih Aisyah jajan, O**o Keju Cake dan Teh P***k. Itu saja. Hebohnya minta ampun. Semua orang di rumah dikasih laporan. Anaknya memang tidak biasa jajan sendiri. Jadi dia merasa kayak abis dapat pengalaman istimewa bisa belanja sendiri ke kantin wkwkw.
Saya tanya kenapa gak beli gorengan dan lainnya, katanya gak mau tangan dan mulutnya kena minyak 😅 Padahal tisu kering dan tisu basah sudah lengkap dalam tas, bisa buat ngelap minyak. Tapi anaknya gak mau. Mungkin mengikuti kebiasaan di rumah yang ketat mengurangi makanan berminyak.
Namanya barang laris, jelang masuk sekolah pula, kotak bekal jadi habis.
Ternyata, Aisyah mau pegang saja katanya. Kalau pun pakai garpu, gak usah dipotong-potong, langsung saja ke mulut. Potong pakai gigi :))