Aku ikut bersama suami dan Aisyah saja. Alief enggak, dia lagi ada tugas kuliah yang harus diselesaikan segera sebelum hari Senin. Katanya, kalau ikut nanti ga ada waktu buat mengerjakan. Bisa sih pas pulang piknik, tapi kan udah capek. Kalau lagi capek, nanti gak bisa nugas dengan benar. Ok setuju dia tinggal aja di rumah 😁
Kami berangkat bareng dari BSD naik bis Blue Bird. Bisnya besar tapi ga penuh. Ada beberapa yang mendadak cancel karena beragam alasan. Kurang lebih ada 15 bangku kosong. Akhirnya dipakai buat narok barang dan bekal snack makanan selama perjalanan. Dipakai juga buat duduk santai sambil selonjoran 😂
Rombongan keluarga yang berangkat ada yang paket lengkap. Yakni suami, istri dan anaknya. Tapi ada ibu dengan anak-anaknya saja karena suaminya masih ada pekerjaan. Ada suami saja tanpa istri dan anaknya, serasa kayak jomblo wkwk.
Ada pula ART nya saja yang berangkat, majikannya malah enggak 😂 ART juga bagian dari keluarga, tentu saja boleh ikutan. Makin rame makin seru.
Jam 7 pagi bus berangkat. Dalam perjalanan diadakan hiburan, biar ga bosan. Dari games berhadiah hingga karokean. Yang menang games dapat hadiah, jadi senang. Yang nyanyi dan yang dengerin juga sama senang.
Dari acara karaoke inilah aku jadi tahu, ternyata dalam keluarga besar kami ini terdapat seorang remaja bersuara emas. Sekalinya dia nyanyi, semua terlena, terdiam takjub mendengarkan. Lalu bertepuk tangan dan memuji.
Perjalanan terasa sangat lancar. Cuaca pun cerah ceria. Tahu-tahu sudah di Bogor, sampai di tujuan pertama, SKI Bogor!
SKI adalah tempat wisata di Bogor berkonsep One Stop for Shopping and Recreation. Kok aku baru dengar ya? Padahal, SKI sudah berdiri sejak tahun 20 tahun yang lalu, tepatnya pada tanggal 23 Februari 2002.
Setelah melihat langsung, aku dan suami jadi sama terkejut, ternyata kami pernah datang ke tempat ini, tepat 20 tahun yang lalu. Ngapain coba?
Ceritanya, tahun 2002 itu aku baru aja pacaran sama calon suami. Aku diajak kencan, tapi kencannya bertiga, sama ibunya, calon ibu mertuaku, haha. Nah, kami bertiga perginya beli tas ke Tajur, dan ternyata toko yang kami datangi kala itu adalah toko tas yang ada di SKI ini! 😱
Aku masih ingat calon ibu mertua saat itu belanja tas, dan aku dibeliin juga. "Pilih aja yang Rina suka," kata ibu. Kurang dari 3 bulan abis dari toko tas itu aku dilamar, dan menikah hingga sekarang punya dua anak 💖
Kenangan indah itu terasa nyata di depan mata, seolah baru kemarin terjadi. Kini setelah 20 tahun aku datang lagi. Tapi berdua suami dan anak saja, tanpa ibu 😭 Saat ini ibu sedang banyak di rumah saja, sedang pemulihan paska jatuh di rumah yang bikin lengan kirinya patah😭
Ibu, 20 tahun yang lalu. Masih kuat dan sehat. Kini, sudah 70an, tua dan lemah. Semoga lekas sehat lagi, ibu.
Aku dan rombongan, khususnya para perempuan, begitu sampai di SKI bukannya langsung meluncur menuju wahana permainan, malah masuk toko tas duluan 😂
Aku ajak suami dan anak keliling toko, muterin rak-rak berisi tas wanita beraneka model dan warna. Beli? Enggak wkwk. Belum ada yang cocok aja sih. Tapi bisa juga karena bingung mau beli yang mana haha.
Yang belanja tas akhirnya malah anak dan suamiku. Alhamdulillah ya, judulnya tetep belanja haha.
Aku tuh ya, tiap masuk toko tas buatan lokal gini, sering merasa terharu dan bangga! Bangga karena produk lokal bisa sebagus ini. Bagus buat dipakai sendiri, buat dijadikan hadiah, maupun dijadikan oleh-oleh. Dan lebih jauh lagi, ketika membeli produk mereka, berarti ada roda perekonomian yang berputar.
Meskipun aku ga beli buat diri sendiri, aku beli buat anak dan suamiku, itu sudah cukup. Bakal bermanfaat buat kami yang pakai, dan bermanfaat pula buat penjual.
Soal tas branded buatan luar negeri seharga puluhan hingga ratusan juta, jujur aja aku ga merasa ada perasaan istimewa terhadap itu. Bukan ga suka. Aku punya kok tas buatan luar dan belinya di luar. Pernah dibeliin suami pas ke luar negeri. Ada yang belinya pas di Singapore dan Malaysia, sampai sekarang awet, modelnya ga ketinggalan zaman biarpun udah belasan tahun. Ada pula dikasih orang, tapi jarang dipakai. Malah ada yang pernah aku jual hahaha.
Liat keluarga pakai tas mahal? Sering! Nenekku (yang di Ciputat), malahan pernah pakai tas seharga ratusan juta, beliau punya banyak tas seharga berpuluh-puluh juta. Makanya udah ga heran dan takjub lagi liat orang lain pakai tas mahal😂
Ada yang punya perasaan sama kayak aku, yang kebanggaannya melejit tinggi jika belanja tas buatan lokal? Aku yakin banyak.
"Akibat kelamaan keliling toko tas kali," canda suamiku. Hahaha
Di food court ada bakso, laksa, batagor, dimsum, toge goreng, dan lainnya. Entah setrum apa yang ada di toge goreng, bikin aku langsung pengen dan pesan ga pake mikir lagi.
Mungkiiiin setrum kuliner khas Bogor kali ya. Kalo makanan lain kan udah biasa, mudah ditemukan di mana-mana. Kalau toge goreng jarang-jarang, kalau bukan di tempat asalnya. Ya udah tuh akhirnya makan toge goreng dulu, lupa mau pipis. Kelar makan baru ingat wkwk.
Nah, tempat bermain di SKI ini ternyata dekatan, ga ada yang bikin pengunjung kudu jalan jauh muter sana sini berkilo-kilo meter. Semua terkumpul di satu tempat yang buat mencapainya ga pake ribet.
Kayak tempat berkuda, dekat dengan tempat main bola air, gokart, dan flying fox.
Berkuda jadi pilihan pertama. Kudanya berbadan sedang, bukan tinggi besar dan gagah kayak kuda Sumbawa. Malah terkesan feminin, karena berambut terurai rapi. Kata mbak yang jaga, itu rambut si kuda abis di salon. Entah beneran atau bercanda, aku iyain aja.
Sewaktu mau sewa, ada dua kuda yang nganggur. Tapi keduanya sedang makan. Si mas yang jaga minta Aisyah nunggu sebentar sampai kudanya kenyang dulu. Wah bagus ya, si masnya ga maksain kuda harus cepet-cepet kerja.
Biaya berkuda Rp 30.000. Kukira dengan biaya segitu bakal jalan jauh, ternyata dekat saja. Perasaan baru juga jalan, eh udah puter balik lagi wkwkw.
Aisyah baru kali ini berkuda. Kebayang kan excited banget dia. Selama naik kuda teriak aneh, antara seneng dan takut. Takut tapi tertawa. Senang tapi cemas wkwkw. yang jelas dia happy sih. Ada videonya di IG ku @travelerien. Bisa ditonton di sana buat lihat.
Setelah selesai, kuda kembali diberi makan.
Melihat cara kuda diperlakukan, aku suka. Durasi jalan pendek, biar kuda ga capek. Yang boleh naik hanya anak-anak dan remaja, tapi remajanya yang mungil aja, bukan yang bongsor. Trus, abis dibawa jalan, kudanya langsung dikasih makan lagi.
Bagus kalau gini, berarti si kuda ga disuruh kerja keras bagai kuda 😂
Kayaknya aku belum pernah main gokart gini. Pernahnya main bom bom car di Dufan, di mall, dan di mana lagi lupa. Tapi dulu, pas masih gadis. Dulu, gara-gara main bom bom car inilah jadi cepet bisa nyetir mobil.
Main mobil-mobilan lainnya paling ATV, pas di pantai Anyer, dan di Lembang Bandung. Jadi, main gokart ini memang pertama. Ternyata bisa naik berdua, pas banget bisa barengan sama Aisyah.
Biaya main gokart di SKI Rp 40.000 / gokart. Mainnya dapat dua putaran. Kayaknya panjang dua putaran itu sekitar 1 kilo meter. Lumayan lah.
Seru sih, seru liat Aisyah jerit-jerit hahaha. Jadi awalnya, dia yang nyetir. Berhubung pas kecilnya memang belum pernah aku ajak main bom bom car, pengalaman nyetirnya ya nol. Gokart bukannya maju jalan, malah belok kiri kanan bahkan berhenti ga maju-maju wkwkw.
Akhirnya aku ambil alih, kubawa ngebut, Aisyah makin teriak wkwkwk. Videonya ada di IG @travelerien, bisa ditonton di sana buat liat.
Ohya, bangku gokartnya ini pas kalau diduduki oleh orang dewasa yang badannya kecil seperti aku. Kalau lebih gede, aku ga jamin bisa nyaman ya. Soalnya, Mas Yuzet pas naik bilang bangkunya kecil, pantatnya jadi gak nyaman wkwkw
Tadinya Aisyah mau main sama aku, tapi pas Nasywa bilang di dalamnya panas, dia gerah keringetan, karena terkurung rapat, aku jadi ragu. Ya meskipun bolanya transparan, phobiaku pada ruang sempit mendadak muncul. Aku deg-degan. Kebayang yang enggak, takut mati lemas lah, dan lainnya wkwkw. Aku ga jadi, takut haha
Akhirnya Nasywa yang nemenin Aisyah. Kebetulan dia masih mau main lagi, padahal tadi abis bilang gerah wkwk. Tetep ya di balik gerah ada rasa happy, makanya masih mau main lagi.
Alhamdulillah Aisyah jadi ada teman masuk bola. Senang lihat mereka heboh di dalam bola. Berarti memang lebih seru berdua kalau main bola gini. Ada temen gedubrakan dan tertawa bareng.
Dari sini aku jadi tahu cara masuk bola. Orangnya masuk dulu ke dalam bola yang kempes. Setelah di dalam, baru bola diisi udara sampai menggelembung bulat kencang. Pengisian udara dilakukan bukan di atas air, tapi di luar. Setelah bola yang berisi orang sudah kencang dan tertutup rapat, baru didorong ke air, sambil tetap terikat pada tali. Tali itu buat narik bola saat durasi permainan selesai.
Semisal ada yang ga tahan kelamaan dalam bola, walau cuma 10 menit aja maksimal, bisa titip pesan ke mas-mas yang jaga. Aku sih ngajarin Aisyah dan Nasywa kasih kode melambaikan tangan sambil digerakin menyilang. Buat tanda minta udahan.
Walau keliatannya asyik, harus liat kondisi anak ya main bola gini. Bukan karena aku lebay dan punya phobia ruang sempit, buat jaga-jaga aja karena di dalam bola itu panas. Kalau punya masalah dengan pernafasan, jangan sampai lemas di dalamnya.
Tapi aku percaya, masalah keselamatan sudah diperhitungkan saat main gini. Makanya durasinya sebentar cuma 10 menit. Tapi kita orang tua tetap harus waspada. Jangan tinggalkan anak main sendirian. Aisyah yang udah remaja aja masih aku temani.
Walau tampilannya gak semegah, semodern, dan seramai tempat wisata lain yang pernah aku kunjungi, tapi di sini anakku, bahkan aku bisa bermain dan berbelanja dengan nyaman. Tempatnya bersih, dan kebersihannya itu terjaga.
Banyak pohon yang bikin suasana di tempat ini terlihat sangat asri. Di tengah cuaca terik, aku sama sekali ga merasa gerah, bahkan gak keringatan. Mungkin karena banyak pohon ya, bikin teduh. Angin pun berhembus semilir, bikin duduk-duduk istirahat di bawah tenda jadi betah dan nyaman. Ada masjid, toilet, dan area parkir yang memadai.
Masuknya aja ga bayar. Mainnya saja yang bayar. Trus, ada banyak jajanan dari UMKM yang diperbolehkan jualan. Ga liar sih, teratur kok. Semua harga makanan dan minuman sangat bersahabat. Minuman es podeng mulai Rp 10.000. Es Putri Salju yang aku beli gede banget, harganya cuma 20.000. Bener-bener murah.
Tiket permainan di SKI ini juga murah. Bahkan palign mahalnya gak sampe Rp 50.000. Spot foto juga lumayan banyak pilihan. Harga makanan pun bener-bener ramah di kantong. Kayak toge goreng itu hanya Rp 15.000 per porsinya.
Main ke SKI gak bikin kantong jebol. Dan aku berterima kasih banget sama panitia piknik ini, karena udah milih SKI yang sama sekali gak mengecewakan. Malahan, aku jadi ketemu kenangan 20 tahun lalu, di sini, saat sama calon suami dan calon ibu mertua.
Tempat juga sudah dipesan, supaya kami bisa kumpul di satu area, dan semua kebagian meja. Kalau ga pesan dulu, kebayang susah buat cari tempat duduk yang bisa dekatan. Soalnya, tamu restoran ini di hari itu tuh rame banget. Pengunjungnya fuuuuullll.
Menu disajikan prasmanan. Dihidangkan lengkap. Dari minuman es kelapa, aneka buah potong, puding, nasi timbel, nasi biasa (bukan dibungkus daun), sop daging, fuyung hai, mie goreng, karedok, mendoan, ikan bakar, sate ayam, dan lainnya, dilengkapi sambal dan lalapan, serta kerupuk. Di akhir sesi makan juga dihidangkan minuman sekoteng.
Hari itu banyak tamu yang ultah. Tahunya pas penyanyi resto beberapa kali menyanyikan lagu Jamrud yang berjudul Selamat Ulang Tahun. Dari bapak-bapak muda, tua, sampai nenek-nenek usia 80 tahun dikasih lagu ultah dan disebut namanya. Nenek usia 80 tahun tersebut bahkan nyanyi segala lho di panggung live musik resto. Mantap neeek! hahaha
Siapa pun bebas mau belanja apa. Soalnya bayar sendiri-sendiri hehe. Aku sendiri ga beli roti unyil, tapi beli asinan buah dan sayur. Kebetulan stock roti di rumah masih ada, jadi yang dicari selain roti saja.
Di pinggir jalan depan komplek ruko oleh-oleh, ada penjual aneka kuliner pakai gerobak. Pas aku lewat ada yang nawarin gini: "Mbak beli asinannya di sini aja, cuma 25 ribu, kalau di dalam udah 35 ribuan."
Bener sih, Asinan Gedung Dalam itu harga asinan buah Rp33.000, asinan sayur Rp35.000,- Memang lebih mahal, tapi soal rasa? Aku ga nyicipin yang versi warung seharga Rp25.000 itu. Jadi gak bisa bandingin 😁
Alhamdulillah, sama seperti saat berangkat, perjalanan pulang juga lancar jaya, dan kami selamat. Pukul 7 malam kami sudah tiba di BSD. Tepat 12 jam sejak berangkat pukul 7 pagi.
Senang bisa ikut di acara piknik kali ini. Meskipun cuma ke Bogor, tapi berkesan. Jadi pengalaman yang menyenangkan. Karena, memang bukan ke Bogornya, tapi sama siapanya. Sama saudara terdekat 💖💕
Aku sendiri sangat menikmati kebersamaan selama piknik. Pegang HP iya, tapi buat motret. Ga kepikiran mau update IG story segala, karena fokus aja liburan, ngobrol sama anak dan suami, sama yang lainnya juga. Sesekali buka WA jawabin hal-hal yang urgent. Itu aja.
Sampai rumah baru update story, itu pun cuma 1 aja, dan ngasih tahu: "baru sampe rumah, besok kita pengumuman pemenang lomba blog ROG Phone 6 ya..."😂 Besoknya, aku memang beneran posting pengumuman Pemenang Lomba Blog ROG Phone 6