Quantcast
Channel: TᖇᗩᐯEᒪEᖇIEᑎ
Viewing all 779 articles
Browse latest View live

Handphone Samsung Galaxy J1 Hadiah Lomba Blog Mahakarya Indonesia

$
0
0

Alhamdulillah berkesempatan menang lomba blog Mahakarya Indonesia periode 29 Mei-12 Juni 2015. Sebuah handphone Samsung Galaxy J1 dan voucher belanja, saya terima sebagai hadiah atas kemenangan ini.

Terus terang, lomba ini cukup ‘berat’ buat saya, karena saya mesti membuat tulisan yang “Indonesia banget’. Sesuai dengan tema yang diangkat, tentang “Jiwa Indonesia’. Ide ada, pengalaman menyusuri Indonesia ada,  ‘menemukan’ Jiwa Indonesia juga sering, tinggal menyusunnya dalam kata-kata yang saya tak tahu harus seperti apa.  

Itu sebabnya ketika lomba mulai berjalan, saya melewati beberapa periode. Beberapa nama pemenang telah keluar. Dan saya makin kehilangan kata-kata ketika membaca tulisan para pemenang. Bagus-bagus, bernas, dan sangat sesuai dengan tema. Saat itu, nyali saya seakan langsung menciut.

Namun pada akhirnya saya berani maju untuk menuangkan apa yang sudah ada dalam pikiran saya. Saya menulis, memposting dan mendaftarkan tulisan Tradisi Orang Baduy Dalam Untuk Harmoni Alam dan Kelangsungan Hidup kepada panitia lomba blog Mahakarya Indonesia. Bismillah.
 
Pengumuman
 
Tgl. 12 Juni pengumuman pemenang keluar di akun FB dan Twitter Simbok Venus. Awalnya tahu dari notif twitter, ada ucapan selamat dari Mas Barry Kusuma. Dari situ saya tahu kalau blog saya keluar sebagai pemenang. Wah, bukan main senangnya rasa hati. Benar-benar tak menyangka. Alhamdulillah. Kemenangan ini seperti kado ultah saya yang jatuh pada tgl 11 Juni. Saya beruntung.

Atas permintaan panitia lomba, tgl. 26 Juni hadiah saya ambil di kantor Imogen, di daerah Kemang. Dengan ditemani masku, saya ke sana. Berjumpa mbak Uthie dan Michele. Merekalah yang menyerahkan hadiah. Saya hanya tahu hadiah untuk pemenang mingguan berupa gadget. Tapi ternyata ada hadiah tambahan lainnya, yaitu voucher belanja senilai Rp 200.000,-. Alhamdulillah.

Sumringah deh :D

Samsung Galaxy J1 saya terima dengan suka cita. Alhamdulillah handphone multi SIM ini dapat saya gunakan untuk dua SIM Card yang selama ini saya pakai di dua handphone berbeda, yakni Lenovo K860 (untuk nomor pasca bayar) dan Nokia E71 (untuk nomor pra bayar).

Sekarang, setelah punya Samsung Galaxy J1, dua nomor HP yang saya pakai, saya taruh di ponsel ini semua. Hadiah yang bermanfaat.

www.samsung.com


Galaxy J1:
CPU : Dual-Core, 1.2GHz
Display: TFT, 480x800 (WVGA)
Resolution: CMOS 5.0MP

Grip it in style
Samsung GALAXY J1 hadir dengan bodi ramping dan pinggiran membulat menampilkan desain sederhana dan modern. Begitu pas dan bergaya dalam genggaman tangan. Dengan ketebalan hanya 8.9mm memberikan genggaman yang sangat nyaman.

Capture the perfect moment with greater ease
Memotret kini menjadi semakin pintar dan mudah dengan kamera Samsung GALAXY J1. Fungsi Palm Selfie-nya dapat mendeteksi gerakan tangan, dan Anda dapat mengambil foto cukup dengan gestur tangan yang mudah. Dengan fitur Tap to Take Pics, tak perlu menekan tombol shutter, cukup tap dimanapun pada layar untuk memotret.

Efficient power usage
GALAXY J1 dapat digunakan lebih lama dengan mode Ultra Power Saving. Fungsi yang tidak perlu akan di non-aktifkan dan penggunaan baterai benar-benar dikurangi. Berkat waktu penggunaan baterai yang lebih lama, saat baterai rendah, fungsi dasar telepon masih dapat digunakan, seperti menelpon atau menerima pesan. Sekarang tak perlu khawatir saat baterai kehabisan daya.

A super sharp, bright viewing experience

GALAXY J1 dilengkapi dengan kamera belakang 5MP dengan Flash yang memungkinkan memotret foto yang tajam dan terang walau kondisi pencahayaan minim. Foto dan video mengagumkan dapat dinikmati pada layar WVGA 4.3" yang begitu jernih.

Seamless performance at warp speed
Dilengkapi dengan prosesor Dual Core 1.2 GHz, GALAXY J1 dirancang baik untuk melakukan berbagai tugas yang termasuk permainan, menonton film , dan mengeksplorasi internet. Didukung oleh HSPA+, pengguna akan merasakan kecepatan download dan upload yang cepat. Dengan peningkatan produktivitas dan efisiensi yang ditampilkan GALAXY J1, akan ada banyak hal menarik yang dapat dilakukan.

SPESIFIKASI 

Network/Bearer
•    Multi-SIM : Dual-SIM
•    SIM size : Micro-SIM (3FF)
•    Infra : 2G GSM, 3G WCDMA
•    2G GSM : GSM850, GSM900, DCS1800, PCS1900
•    3G UMTS : B1(2100), B8(900)

Connectivity
•    USB Version : USB 2.0
•    Location Technology: GPS, Glonass
•    Earjack : 3.5mm Stereo
•    Wi-Fi: 802.11 b/g/n 2.4GHz
•    Wi-Fi Direct
•    Bluetooth Version: Bluetooth v4.0
•    Bluetooth Profiles: A2DP, AVRCP, DI, HFP, HID, HOGP, HSP, MAP, OPP, PAN, PBAP
•    PC Sync. : Kies

 
TERIMA KASIH MAHAKARYA INDONESIA!

Ngabuburit Ramadan 2015 di Red House AirAsia Indonesia

$
0
0


Tangerang - Pada hari Sabtu tgl 4 Juli 2015, AirAsia Indonesia menyelenggarakan event bertajuk Ngabuburit Ramadhan 2015 #KenalLebihDekat AirAsia. Acara bertempat di AirAsia RedHouse, Jl. Marsekal Surya Darma (M1) No. 1, Selapajang Jaya, Neglasari, Tangerang – Banten.

Dalam event ini AirAsia Indonesia mengundang para blogger. Ada 11 blogger yang datang, termasuk saya. Saya turut diundang berkat rekomendasi seorang blogger. Alhamdulillah, terima kasih kepada yang telah merekomendasikan. Terima kasih juga pada Air Asia yang telah mengundang saya.

Acara Ngabuburit Ramadhan 2015 ini memberikan kesempatan kepada kami para Bloggers untuk #KenalLebihDekat dengan kegiatan operasional AirAsia Indonesia. Kami bisa melihat bagaimana karyawan AirAsia, yang biasa disebut sebagai Allstars, melaksanakan tugasnya dan mengetahui hal apa saja yang mereka lakukan sebelum melakukan penerbangan.

Buat saya pribadi, kegiatan positif ini mampu menambah wawasan saya mengenai industri aviasi dan kegiatan operasional AirAsia Indonesia. Dan tentunya jadi semakin kenal, serta melahirkan rasa sayang pada AirAsia Indonesia.
 
Tour guide kami :D Mas Efrem & Mbak Prita Ayuningtyas (FA dept).

Dalam salah satu keterangannya, Kapten Oetoyo Pramudji Soedjono menjelaskan langkah-langkah yang wajib dilakukan flight crew sebelum menjalankan tugas. Ada 5 step untuk pilot & copilot, 3 step untuk FA.

Beberapa tahapan yang harus dilakukan Cabin Crew di Red House AirAsia Indonesia, 1.5 jam sebelum terbang, yaitu:
  • Flight Attendants harus Sign-on
  • Flight Attendants memastikan penampilannya sudah sesuai dengan standart di dalam ruang rias
  • Pilot & co-Pilot dicek tensi darah dan kadar alkohol untuk memastikan kesehatan dan keamanan selama penerbangan
  • Beriefing antara Pilot & co-Pilot
  • Beriefing antara Flight Attendants/Cabin Crew
  • Briefing terakhir antara Pilot, co-Pilot, dan Cabin Crew


Pertama: Seorang FA mesti Sign-on duludi komputer (semacam absen masuk).

Ruang Rias Flight Attendants. Di ruangan ini lah para Flight Attendants berdandan untuk diri mereka sendiri.


alat make up ini tersedia namun biasanya FA memiliki alat make up sendiri

Penampilan juga ada quality controlnya lho

Wajib cek kesehatan dulu sebelum terbang, biasanya untuk tensi darah dan cek kadar alkohol 
*foto @diyantouchable

Final briefing; FA, Copilot, Pilot.

Ruang operational FA. Kadang dijadikan tempat training.

"never lose hope"

Bahan polyster khusus busana pilot dan FA. Bahan blazer (merah) diimport dari Malaysia, bahan dalaman (putih) diimport dari Inggris.

Ada kerudungnya buat penerbangan ke Jeddah

Personil di ruang OCC (Operations Control Centre).
Di ruangan ini ada petugas yang berjaga selama 24 jam untuk memantau segala aktifitas penerbangan Air Asia, termasuk update info-info terbaru yang berhubungan dengan dunia penerbangan.

Terus mengontrol tak kenal lelah

Flight Radar; live air traffic. Bisa kelihatan padatnya lalu lintas di udara. Itu baru AirAsia, belum maskapai lainnya.

Pak Dani dan rekan-rekan di OCC. Selamat bekerja, bapak-bapak!

Ruang dandan di lt. 3

Gini lho cara memasang safety belt yang benar

Girang deh mbak Mumun :D
Mbak Vira memperagakan cara menggunakan pelampung
 
dapet tubler :D
Mbak Nia jadi anaknya mas Sutiknyo hihi
 
abis memperagakan cara memasang alat bantu pernafasan, dapat hadiah deh :D

Semua peragawan/wati dapat hadiaaaaah :))

duh, kayak tangga deh kalo jejer begini :))

Mbak Nurul juga jejer kayak tangga :))
  




Tournya Taylor Swift sih udah lewat, tapi Joe tetep suka pakai baju ini :D

#togetherwestand
Kata-katanya pak Tony Fernandes
Acara ngabuburit ditutup dengan buka puasa bersama di AirAsia Cafe lt.5 RedHouse. Meski hari itu saya sedang tidak berpuasa, tapi tetap ikut bergabung dengan teman-teman, menikmati menu berbuka. Ada kolak dan kue, serta nasi kotak. Alhamdulillah. 

Seusai makan dan salat magrib, kami mulai berpamitan untuk pulang. Namun sebelum itu diadakan foto bersama dulu. Pihak AirAsia juga memberikan bingkisan berupa 2 majalah AirAsia dan 1 buah bantal leher keren. Hadiah bantal leher ini pas sekali, karena memang sedang saya butuhkan untuk digunakan selama perjalanan mudik lebaran nanti. Sudah sejak beberapa hari sebelumnya berencana hendak mencari di Ace Hardware Alam Sutera, eh belum sempat nyari malah sudah dapat dari AirAsia. Kebetulan sekali :D Saya sangat suka bantal lehernya. Selain warnanya merah (warna kesukaan saya), bantalnya juga cantik, dan nyaman dipakai. Thanks AirAsia!

Kue

Tajil

AirAsia Cafe

Mbak Nia & Mita

Buka puasa bersama

kenal lebih dekat

Goodie bag untuk semua blogger yang hadir

emak-emak rempong ngobrolin apaan coba :))
Yeay...dapat bantal leher keren!


Awesome lah pokoknya he he

Terima kasih AirAsia!

FAKTA tentang AIRASIA INDONESIA
  • AirAsia Indonesia merupakan afiliasi dari Grup AirAsia, maskapai penerbangan berbiaya hemat terbaik di dunia versi Skytrax selama tujuh tahun berturut-turut sejak 2009 hingga 2015.
  • AirAsia Indonesia berdiri pada 8 Desember 2004 melalui penggabungan dua maskapai yakni AirAsia dan AWAIR. Saat itu, AirAsia Indonesia masih dikenal dengan nama AWAIR. Pada 2005, AWAIR secara resmi berganti nama menjadi AirAsia Indonesia.
  • AirAsia Indonesia menerapkan kebijakan single feet dengan mengoperasikan satu tipe pesawat yang seluruhnya adalah Airbus A320. Armada AirAsia Indonesia tercatat mengoperasikan sebanyak 29 unit Airbus A320.
  • Untuk melayani para pelanggan, AirAsia Indonesia mendirikan stasiun penghubung (hub) di lima kita yakni Jakarta, Surabaya, Bandung, Medan dan Bali. Sampai dengan saat ini, AirAsia Indonesia telah mengoperasikan 34 rute, 22 rute internasional dan 12 rute domestik.
  • Dalam kurun waktu lebih dari sepuluh tahun, AirAsia Indonesia telah menerbangkan lebih dari 40 juta penumpang. Maskapai ini juga berhasil menguasai pangsa pasar penerbangan internasional di Indonesia selama lima tahun berturut-turut, mulai tahun 2010 hingga 2014.
  • AirAsia Indonesia merupakan salah satu maskapai di Indonesia yang memenuhi standar keselamatan yang ditetapkan oleh organisasi Uni Eropa dan memperoleh ijin untuk terbang ke berbagai wilayah di Eropa.
  • AirAsia Indonesia juga merupakan satu dari dua maskapai nasional yang diperbolehkan melayani penerbangan dari dan ke Australia oleh The Civil Aviation Safety Authority Australia (CASA).
  • AirAsia Indonesia memanfaatkan inovasi teknologi untuk mempermudah proses pemesanan tiket, mulai dari website hingga aplikasi mobile yang tersedia di iPhone, Blackberry, dan perangkat Android. Selain itu, AirAsia Indonesia juga memperluas jaringan layanan melalui kantor penjualan, call center, serta bekerja sama dengan travel agent guna mempermudah pelanggan dalam melakukan pembelian produk serta layanan AirAsia.
  • Guna meningkatkan pengalaman terbang penumpang, AirAsia Indonesia meluncurkan e-boarding pass sejak 5 Mei 2015. Saat ini e-boarding pass hanya berlaku untuk penerbangan domestik dari Jakarta, dan akan secara bertahap diperkenalkan di kota lainnya dan juga di rute internasional.
  • AirAsia berkomitmen untuk menciptakan lingkungan kerja bebas narkoba. Wujud komitmen maskapai akan hal tersebut antara lain tercermin diantaranya melalui kerja sama dengan BNN (Badan Narkotik Nasional) dan RSKO (Rumah Sakit Ketergantungan Obat).
 [KS]

*Semua foto dokumentasi pribadi

 

    Buka Puasa Bersama di Hotel Grand Zuri BSD

    $
    0
    0

    Senin tanggal 6 Juli 2015, sebuah event special bertajuk Familiarization Trip digelar di Hotel Grand Zuri BSD, Serpong, Tangerang Selatan. Acara ini merupakan persembahan Zuri Hospitality Management untuk kegiatan Cahaya Ramadan dan Lebaran dengan mengundang anak yatim dari panti asuhan Al-Ikhwaniyah untuk buka puasa bersama, sekaligus berbagi bingkisan untuk ramadan dan lebaran.

    Dalam acara ini turut hadir beberapa blogger yang diundang secara khusus oleh Grand Zuri. Saya termasuk salah satunya. Beberapa blogger yang hadir ternyata sebagian besar saya kenal. Ada Sutiknyo dan Wira yang baru beberapa hari sebelumnya pernah buka puasa bareng di AirAsia Indonesia. Blogger lainnya juga sudah tak asing lagi, ada Cumi, Putri, Dita, Arie, mbak Indri, Meidiana, Winnie, Adhit, dan Velysia. Rame!

    30 menit sebelum kumandang azan Magrib, saya sudah meluncur dengan mobil diantar suami menuju Hotel Grand Zuri BSD. Jarak dari rumah cukup dekat, hanya sekitar 5 menit saja, karena tempat tinggal saya juga di BSD. Namun sore itu lalu lintas di perempatan traffic light German Center sangat ramai, membuat perjalanan ke hotel jadi lama. Saya sampai di hotel sekitar 5 menit sebelum azan Magrib.
     

    Mengumandangkan azan

    Berbuka bersama

    adik-adik dari panti asuhan Al-Ikhwaniyah

    Blogger keceeeeh

    Acara bukber bersama panti asuhan Al Ikhwaniyah berlangsung di ruang Mulia 1, lantai dasar Hotel Grand Zuri BSD. 


    Saat saya tiba, acara sudah sampai pada tausiyah yang disampaikan oleh seorang ustad. Walaupun ruangan tempat berlangsungnya acara tidak penuh, tapi undangan yang hadir cukup banyak, terutama anak-anak dari panti asuhan Al-Ikhwaniyah. Anak laki-laki berpeci dan memakai baju koko rapi. Sedangkan anak-anak perempuan berbaju gamis dan tampak manis dengan jilbab yang mereka kenakan. Semuanya khusyuk menyimak tausyiah. Senang sekali melihatnya.

    Tak lama waktu berbuka pun tiba. Seorang anak laki-laki mengumandangkan azan. Para undangan pun mulai berbuka, lalu dilanjutkan dengan salat magrib bersama di mushola hotel.

    Hidangan makanan utama tampak spesial, disajikan di atas daun pisang yang disusun memanjang dalam beberapa baris. Makannya gaya lesehan. Nuansa kebersamaan dan kekeluargaan jadi sangat terasa. Family-style dining, begitu saya menyebutnya. Secara tradisional, gaya makan seperti ini disebut ngaliwet.

    Ngaliwet ini membuat saya terkesan. Sependek pengalaman saya makan di acara-acara serupa di hotel berbintang lainnya, saya belum pernah melihat dan merasakan cara makan seperti ini. Unik. Saya memaknainya sebagai suatu bentuk empati. Ada kesederhanaan dan kepedulian di dalamnya. Itu yang saya tangkap.  

    makan di atas daun, unik!

    sebelum makan

    Pak Anton gembira sekali :D

    cumi asin pedas favoritku! :D

    indahnya bersama dan berbagi ^_^

    Hari itu saya masih berhalangan menjalankan ibadah, belum puasa dan salat. Maka, malamnya ketika acara bukber dan makan bersama selesai, saya bersedia ikut tour BSD bareng teman-teman blogger. Kami naik shuttle, jalan-jalan malam melintasi beberapa ikon BSD, di antaranya Ocean Park BSD (sedang tutup selama Ramadan),Teras Kota (TeKo), The Brezze, dan terakhir mampir ke AEON Mall. AEON mall ini baru buka pada 30 Mei lalu. Saat ini sedang jadi tujuan favorit warga BSD dan sekitarnya.

    Di AEON kami ‘dilepas bebaskan’ hingga pukul 9 malam. Senang sih akhirnya bisa masuk AEON mall hehe. Meski dekat dari rumah, tapi belum pernah mampir gara-gara pernah ilfil dengan kepadatan kendaraan yang dialami saat menuju mall ini.
     
    foto dulu sebelum jalan-jalan malam

    ini tempat kece buat foto

    Thanks Dhini sudah ajak kita jalan-jalan ke AEON Mall

    AEON Mall udah buka sejak 30 Mei, baru kali ini bisa mampir :D

    bertabur cahaya

    taman sakura nan indah

    Di mall kami cuma jalan dan lihat-lihat. Masuk tobuk Gramedia sebentar, trus duduk-duduk. Pas nemu education area, baru deh foto-foto. Area ini unik, sebab banyak buku tergantung di langit-langit lorong. Jadilah kita foto-foto di sana.

    Setelah foto-foto di dalam mall, lanjut foto-foto di depan mall. Di dekat area parkir ternyata ada taman lampu. Hamparan lampu warna warni membuat suasana taman sangat indah dan romantis. Saya langsung teringat anak saya, kalau dibawa ke tempat ini pasti akan senang sekali. Di taman lampu banyak sekali orang melihat-lihat dan menikmati suasana. Banyak pula yang foto-foto. Memang menarik sih. Nggak hanya taman lampu, di mall ini juga ada air mancur menari seperti yang pernah saya lihat di BxC Mall Bintaro. Hanya saja, air mancurnya menari tanpa musik. Walau kurang seru, tetap menghibur. Kapan waktu ingin ajak anak main di sini di malam hari. 

    yang pada ngemal

    ayo balik lagi ke hotel

    Setelah liat-liat AEON, kami langsung kembali ke hotel. Menu spesial ala Chef Roby Mardeta sudah menunggu di lounge lantai 2 hotel Grand Zuri. Menu apa itu? “Surprise pokoknya,” jawab mbak Dhini, GM Executive Secretary Grand Zuri. Jadi penasaran he he.

    Jam 10 malam, hidangan belum keluar. Bojoku sudah menjemput dengan mobilnya. Waktunya pulang nih. Saya memang memilih pulang malam itu, tidak menginap seperti yang lain. Selain karena tidak mau meninggalkan bojoku sendirian, juga karena jarak hotel dengan rumah saya sangat dekat. Lain kali deh tidur di hotel, bareng suami aja hehe. Thanks mbak Dhini yang sudah nawari untuk sekamar dengan saya. Lain kali ya nginepnya.

    Lounge lt.2 biasanya cuma dibuka sampai jam 10

    Ketika saya hampir saja hendak pulang, hidangan pun keluar. Ok, tahan dulu pulangnya. Mau makan duluuu :))


    Makanan apa yang dihidangkan?

    Waaah….benar-benar surprise. Ternyata yang dihidangkan adalah menu tradisional Indonesia. Rawon, Sop Buntut, Iga bakar, dan Ayam Sambal Mangga. Percaya deh, semua masakan menggugah selera itu berhasil membuat kami bersemangat untuk menyerbunya. Kantuk yang tadinya saya rasakan mulai datang, langsung bubar jalan berganti gairah untuk makan. Abis nge-mal ternyata lapar ya he he. 

    Jus strawberry leci segeeeer

    Kopi apa ya? lupa :D
     
    Si juara: Buntut Bakar!

    Ayam sambal mangga. Sambalnya enak lho.

    Rawonnya maknyussss

    Ini dia chef Roby, sosok dibalik masakan lezat dan enak itu.

    Saat itu Chef Roby hadir diantara kami. Sambil makan kami mendengarkan penjelasannya tentang masakan yang ia sajikan untuk kami. Ternyata Chef Roby itu spesialisnya menu western, lho. Tapi belakangan beliau lebih suka membuat menu tradisional Indonesia. Kecintaannya ada pada masakan Indonesia. 

    Hore! Chef Roby keren deh!

    Lezat! Pastinya ya, karena lidah tak bisa bohong. Paling juara sop buntut bakarnya. Empuk dan sedap banget. Rawonnya juga maknyus. Thanks Chef Roby!

    Usai makan, langsung SMP = Sudah Makan Pulang hehe.

    Besok pagi saya balik lagi ke hotel karena masih ada kegiatan lainnya yang mesti diikuti. Cerita tentang kegiatan itu akan saya lanjutkan pada postingan berikutnya. Tunggu ya :)

    Pada kenal kan sama wajah-wajah blogger itu? :D

    Cahaya Ramadan & Lebaran di Grand Zuri Hotel BSD
    • Room Promotion Ramadan. Sale up to 70%. Free buka puasa for 2 persons. Valid on 14-16 July 2015. **Terms & conditions applied and Subject to room availibility.
    • Room Promotion Lebaran. Sale up to 65%. Free Buffet dinner only on 17-18 July 2015. Valid on 17-31 July 2015. **Terms & conditions applied and Subject to room availibility.
    • Jajanan Festival Ramadan. Starts from IDR 30.000 nett. Valid on 16June-16 July 2015. Buy 1 get 2. **Terms & conditions applied.
    • Bukber Package. Starts from IDR 108.000 nett. **Terms & conditions applied.
    • Halal Bihalal Package. Starts from IDR 135.000 nett. Valid on 20-31 July 2015. Buy 5 get 5 free.**Terms & conditions applied.
    • Lebaran Hampers. Starts from IDR 178.000 nett. **Terms & conditions applied.

    Call now +62 21 29404955 & +62 882 1044 1234

    Grand Zuri Hotels
    Jl.Pahlawan Seribu Kavling Ocean Walk
    Blok CBD Lot.6 BSD City, Banten – Indonesia

    Email: reservation.bsd@grandzuri.com
    Website: www.grandzuri.com
    Facebook: grandzuribsd
    Twitter: @grandzuribsd
    Instagram: grandzuri.bsd


    *semua foto dokumentasi pribadi

    Grand Zuri BSD, Hotel Bintang Empat di Jantung Kota BSD

    $
    0
    0

    Hotel Grand Zuri BSD

    Ketika tempat hunian menawarkan kemudahan akses serta terletak di pusat keramaian mulai menjadi primadona, muncullah Grand Zuri BSD. Berlokasi di daerah strategis yang mudah dijangkau, menjadi nilai tambah bagi hotel bintang 4 bertaraf internasional ini.

    Sebagai warga BSD, tentu saya tak asing dengan hotel Grand Zuri. Sejak baru dibangun hingga sekarang berdiri megah, sudah tak terhitung berapa kali saya melihat dan melintas di depannya. Meski belum pernah merasakan menginap di dalamnya, tapi saya tahu hotel ini masih menjadi pilihan utama beberapa teman saya, baik dari luar negeri maupun dalam negeri yang datang ke BSD untuk berbisnis. 

    Selamat datang, ada yang bisa kami bantu?
     
    saya jadi takut kalo disambut yang baju merah itu hihihi


    ada bedug di lobby :D


    nampang dulu biar ga hoax hihihi

    Terletak di jantung Kota Bumi Serpong Damai, Kota Tangerang Selatan, membuat Grand Zuri hampir tak berjarak dengan Ocean Park BSD, pusat hiburan & belanja, serta distrik perkantoran. Kendati berada di tengah keramaian kota, tidak ada kebisingan mengganggu waktu istirahat. Kenyamanan tinggal menjadi hal yang bisa dinikmati di hotel ini.

    Bagaimana bisa saya merasakan hal tersebut sedangkan saya belum pernah merasakan bermalam?

    Begini ceritanya. Pada hari Senin dan Selasa tgl 7 July lalu, Grand Zuri BSD mengadakan event Familiarization Trip dengan mengundang beberapa blogger untuk mengikuti kegiatan buka puasa bersama anak yatim, trip seputar BSD, kuliner malam di ZURI lounge, dan games.  Blogger juga diberi kesempatan untuk bermalam dengan menggunakan fasillitas hotel seperti kamar, fitness center, kolam renang, sauna, dan sepeda. Kegiatan tersebut bertujuan agar kami para blogger dapat kenal lebih dekat dengan hotel Grand Zuri BSD. 

    Superior room, kamar Dita dan Meidi malam itu
     
    kolam renang outdoor di lantai 3


    view lanskap kota BSD
    fitness center di sebelah kolam renang

    Senin malam saya berkesempatan masuk dan melihat kamar Superior yang ditempati Dita. Letaknya di lantai 3. Tenang dan nyaman, itu kesan pertama yang saya rasakan. Ketika tirai kamar disingkap, terlihat kolam renang di balik jendela. Asri, itulah yang terasa dan terlihat. Mencoba lebih dekat, keluar kamar, dan mendekati kolam renang outdoor itu, saya bisa menyaksikan pemandangan lain, lanskap kota BSD!

    Perlu beberapa menit untuk saya meresapi suasana kamar. Sekedar ingin memastikan bahwa keriuhan di sekitar hotel memang sama sekali tidak sampai ke dalam kamar.

    Terdapat 132 kamar yang terbagi 5 kategori, superior, deluxe, executive, junior suite, dan presidential suite, mampu memberikan kenyamanan. Mengusung konsep stylist modern membuat hotel ini menyatu dengan lingkungan sekitar yang sarat dengan kehidupan kota nan ramai, tetapi juga bernuansa dinamis.

    Kesempatan melihat kamar-kamar lainnya, Deluxe dan Junior Suite, baru dilaksanakan pada Selasa pagi, 7/7/2015, dengan diantar dan ditemani oleh Dhini, GM Executive Secretary Grand Zuri BSD. Thanks Dhini!

    Semua kamar di desain secara modern, tata ruang yang apik, lengkap dengan pendukung kenyamanan. Semua suite memiliki ruang tamu yang terpisah, meja kerja yang besar, kamar mandi besar dengan bathtub (kecuali kamar superior) dan dilengkapi dengan WiFi, 32-inch TV LCD dan minibar. Untuk Presidential Suite bahkan dilengkapi kitchen set

    kategori Deluxe ini hanya ada 2 rooms, dengan area (sqm) 36.
    Kategori Junior Suite, dengan area 48 sqm, hanya tersedia 6 kamar


    Junior suite : ruang tidur dilengkapi kamar mandi


    Junior Suite: Ada ruang tamu+meja makan+minibar+toilet tamu yang terpisah dengan ruang tidur


    Kamar Presidential suite ada kitchen set (kompor), kalau di Junior Suite ini tidak ada kompornya.

    Saya pikir, menikmati waktu bersantai di Pooldeck di tengah hiruk pikuk keramaian kota, tentu akan menjadi sebuah pengalaman yang menarik. Mungkin, inilah yang ingin saya lakukan bersama keluarga jika menginap di Grand Zuri.

    Selain kenikmatan serta kenyamanan yang ditawarkan, hotel ini juga menyajikan outlet makanan dengan sajian lezat dari Cerenti Restaurant yang terletak di lobby level. Restaurant ini buka 24 jam,  menawarkan berbagai pilihan makanan untuk sarapan, makan siang dan makan malam; dari hidangan lokal Indonesia hingga internasional, khususnya masakan Korea dan Jepang.

    Senin malam, ketika menikmati kuliner tradisional Indonesia di lounge lt.2, kepuasan lidah kala mencicipi cita rasa lezat masakan Rawon, Iga bakar, sup buntut bakar, hingga ayam sambal mangga, menjadi jaminan bahwa hidangan dari Cerenti Restaurant punya kelas. Patut bangga pada Chef Roby yang membawahi kru di kitchen resto. 

    ZURI Lounge di lt.2. Ada live music setiap hari Rabu, Jumat dan Sabtu. Buka 10 a.m - 11  p.m


    Cerenti Restaurant menyediakan menu Indonesia dan internasional yang sangat variatif. Buka 24 jam.


    Lobby


    dining area semi outdoor

    Suatu waktu, tentu saja saya ingin kembali datang dan bersantap di Cerenti Restaurant. Iga bakarnya itu, lho. Juara! Jika sedang ingin keluar dan mencoba kuliner lainnya di sekitar BSD, baik juga untuk ke Teras Kota, di sana ada banyak restaurant dengan menu yang variatif. The Breeze dan Aeon Mall juga bisa dituju untuk memuaskan pesiar rasa selama tinggal di BSD.

    Saya berterima kasih pada Dhini, kenal lebih dekat dengan Grand Zuri BSD ini makin menguatkan imaje Grand Zuri yang selama ini memang sudah saya terka sebagai tempat rehat di pusat keramaian yang memang cocok bagi pebisnis maupun leisure traveler bersama keluarga. Setidaknya itu pernah saya rasakan ketika menginap di Grand Zuri Pekanbaru. Mungkin minggu depan saat mudik ke Sumsel, saya berkesempatan mencicipi kenyamanan, pelayanan, serta fasilitas kamar di Grand Zuri Palembang. Jelajah unit GZ ceritanya he he.
     
    Chef Robby demo masak aneka olahan telur


    3 olahan telur yang diperagakan: omelet, telur mata sapi, scramble
     
    apinya jangan terlalu besar biar telur mata sapinya jadi sempurna
    Adith praktek bikin omelet

    Bukan cumilebay kalo ga lebay, aksi lempar lempar telurnya sukses jadi atraksi paling lebay hahaha


    tebak bumbu
    Selain kegiatan tour hotel, ada juga games seru yang kami ikuti pada Selasa kemarin, di antaranya menebak bumbu, dan demo masak bersama chef Roby. Masakan sederhana sebetulnya, yakni mengolah telur menjadi omelet, telur mata sapi dan scramble. Tahap demi tahap, dan satu demi satu masakan di peragakan. Telur, bumbu, potongan sayur, kompor dan wajan berkualitas, seketika jadi pusat perhatian. 

    Setelah demo masak ala chef Robby, giliran blogger diminta praktek sesuai cara yang sudah diajarkan. Hasil olahan dinilai oleh chef Roby langsung. Siapa yang sukses memasak telur, maka dia yang menang dan dapat hadiah. Seru sih liat cowok-cowok masak telur. Apalagi si Cumilebay, ngga cuma masak, tapi juga beratraksi lebay rada-rada spektakuler dengan melempar-lempar telur ke atas wajan.

    Kelar semua kegiatan, waktunya untuk pulang. Sebelum pulang, semua blogger diberi bingkisan menarik. Apa isinya? Kue lebaran! Huaaaa….senang sekali rasanya dapat kue banyak. Jadi nggak usah beli lagi deh. Malah kuenya mau saya bawa mudik he he. 



    Terima kasih Chef Roby sudah masakin yang enak-enak buat kami dan ngajarin masak telur ^_^
    foto bareng dulu dong sebelum pulang
    Alhamdulillah dapat kue lebaran dari Grand Zuri BSD ^_^

    Terima kasih Grand Zuri BSD.
    Terima kasih buat Dhini yang sudah menemani kami dengan segala keramahtamahannya.

    Ingin tahu lebih banyak tentang akomodasi, layanan, fasilitas, serta function room Hotel Grand Zuri BSD, silakan dilihat di website http://grandzuri.com/bsdcity 

    Ingin stay di Grand Zuri BSD? Kamu bisa dapatkan harga terbaik lewat Agoda.com 
    *foto: Agoda.com*

    Cahaya Ramadan & Lebaran di Grand Zuri Hotel BSD
    • Room Promotion Ramadan. Sale up to 70%. Free buka puasa for 2 persons. Valid on 14-16 July 2015. **Terms & conditions applied and Subject to room availibility.
    • Room Promotion Lebaran. Sale up to 65%. Free Buffet dinner only on 17-18 July 2015. Valid on 17-31 July 2015. **Terms & conditions applied and Subject to room availibility.
    • Jajanan Festival Ramadan. Starts from IDR 30.000 nett. Valid on 16June-16 July 2015. Buy 1 get 2. **Terms & conditions applied.
    • Bukber Package. Starts from IDR 108.000 nett. **Terms & conditions applied.
    • Halal Bihalal Package. Starts from IDR 135.000 nett. Valid on 20-31 July 2015. Buy 5 get 5 free.**Terms & conditions applied.
    • Lebaran Hampers. Starts from IDR 178.000 nett. **Terms & conditions applied.

    Call now +62 21 29404955 & +62 882 1044 1234

    Grand Zuri Hotels
    Jl.Pahlawan Seribu Kavling Ocean Walk
    Blok CBD Lot.6 BSD City, Banten – Indonesia
    Email: reservation.bsd@grandzuri.com
    Website: www.grandzuri.com
    Facebook: grandzuribsd
    Twitter: @grandzuribsd
    Instagram: grandzuri.bsd 



    *Semua foto dokumentasi pribadi

    Buka Puasa dan Lebaran Istimewa di Mercure Alam Sutera Serpong

    $
    0
    0
    Mint & Pepper Restaurant - Hotel Mercure Alam Sutera Serpong

    Pada bulan suci Ramadhan 1436 H, Hotel Mercure Serpong Alam Suteramenghadirkan promo untuk berbuka puasa dan Hari Raya Idul Fitri. Dikemas dalam “Breakfasting BBQ Delights Pay 4 & Get 5” dan “Lebaran Platter”, promo ini siap melengkapi pengalaman bersantap para tamu di Mint & Pepper Restaurant.

    Untuk sajian berbuka puasa, Executive Chef bersama para tim siap menghadirkan berbagai keragaman hidangan utama khas Ramadhan. Menu yang ditawarkan merupakan perpaduan dari hidangan Indonesia, Eastern, Western hingga Timur Tengah yang telah dipersiapkan secara istimewa.

    Melengkapi berbuka puasa, tersaji beragam pilihan hidangan manis (ta’jil) spesial dan juga berbagai desserts pilihan yang akan melengkapi waktu berbuka para tamu. Sajian All You Can Eat Buffet ini bisa mulai dinikmati di hari pertama Ramadhan. Buffet dibuka hingga pukul 21:30 seharga IDR. 180.000 nett per orang nya dengan promo “Pay 4 & Get 5”, harga tersebut sudah termasuk free flow juice dan minuman tradisional yang menyegarkan.
     

    Menyambut  meriahnya Hari Raya Idul Fitri, Mercure Serpong Alam Sutera secara khusus mempersembahkan promo “Lebaran Platter” merupakan beragam sajian yang akan memanjakan lidah para tamu, mulai dari makanan khas lebaran, kue hingga hampers di Mint & Pepper Restaurant

    Adapun hidangan khas lebaran yang akan dihidangkan mulai dari Ketupat Lebaran Ayam Bekakak, Ketupat Lebaran Bebek Alam Sutera, Ketupat Lebaran Pecak Ikan Patin yang akan disajikan bersama Es Kurma. Semua rangkaian hidangan Ketupat ini dapat dinikmati mulai tanggal 17 Juli 2015 hingga 16 Agustus 2015 seharga IDR 98.000 ++ per platter nya.  


    Ketupat Pecak Ikan Patin

    Ayam Bekakak

    Bebek Alam Sutera

    Ketupat Ayam Bekakak

    Untuk informasi lebih lanjut atau reservasi silahkan hubungi +62 21 29 668 668, email info@mercureserpongalamsutera.com atau kunjungi website www.mercureserpongalamsutera.com

    Tentang Mercure

    Mercure adalah brand hotel bintang 4 dengan skala internasional dari Accor Group yang terdapat dilebih dari 700 hotel di 50 negara. Dengan sistem yang berbeda, setiap hotel Mercure memiliki keunikannya masing-masing yang memenuhi standar kualitas dan didorong oleh para pelaku bisnis perhotelan yang profesional. Masing-masing Hotel menawarkan pengalaman otentik untuk pebisnis maupun sekedar rekreasi guna melepas penat.

    Hotel Contact: 
    Cut Nyak Latifah
    PR Executive
    Mercure Serpong Alam Sutera Hotel
    Jl. Alam Sutera Boulevard Kav.23 Serpong,
    Tangerang Selatan 15325
    T: +62 21 29 668 668 
    M: +62 87 8769 96060
    Email: pr@mercureserpongalamsutera.com 



    Best Employee of The Month dan Buka Puasa bersama Anak Yatim
     
    Sebagai bentuk kepedulian dari para karyawan beserta management hotel, Mercure Serpong Alam Sutera berbagi kebahagiaan dengan menggelar berbuka bersama anak yatim piatu Yayasan Ibnu Sabil, anak asuh dari “A Tree for A Child” (ATFAC).

    Bertempat di Ballroom, acara buka puasa yang diselenggarakan pada tanggal 7 Juli 2015 ini juga berbarengan dengan pemilihan Best Employee of The Month periode Mei-Juni 2015.

    Acara yang dimulai pada pukul 16.30 WIB ini, dibuka oleh General Manager, Bapak Sylain Laroche yang kemudian dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci Alquran serta saritilawah.

    Di sela-sela acara tersebut, pemberian penghargaan bagi karyawan terbaik juga diberikan kepada kandidat yang telah melalui beberapa tahapan seleksi. Adapun yang terpilih sebagai Best Employee Of The Month periode Mei-Juni 2015 adalah Januar, FB attendant dari department F&B.

    Dalam kesempatan tersebut, manajemen memberikan penghargaan berupa uang tunai dan sertifikat kepada karyawan terbaik. Langkah ini diharapkan bisa menumbuhkan motivasi karyawan untuk terus memberikan pelayanan terbaik bagi tamu hotel.

    Setelah itu acara diisi dengan Ustadz Mahfud yang membawakan dakwah menjelang beduk berkumandang dan pembagian santunan dan bingkisan kepada anak yatim piatu dan anak asuh ATFAC.

    Nuansa Timur Tengah di lobby hotel Mercure selama Ramadan

    Buka Puasa Bersama Bloggers Mahakarya Indonesia

    $
    0
    0

    Selasa tgl. 7/7/2015 Mahakarya Indonesia menggelar acara buka puasa bersama bloggers Mahakarya Indonesia. Event yang bertajuk Jiwa Indonesia Ramadan Gathering ini bertempat di Meradelima Restaurant, Jl. Aditiawarman No. 47, Kebayoran Baru - Jakarta Selatan.

    Acara ini menjadi ajang silaturahmi para blogger Mahakarya Indonesia. Saya hadir atas undangan yang dikirimkan oleh mbak Venus. Ini adalah kedua kalinya saya menghadiri acara Mahakarya Indonesia. Yang pertama saat acara Gathering & Live Writing Competition di Kafe Kopicini, tgl. 29 April 2015 lalu.

    Ada banyak undangan yang hadir. Total sekitar 30 orang. Kursi di ruang tempat berlangsungnya acara penuh, acara pun berlangsung seru. Apalagi saat satu persatu mulai mengenalkan diri, membuat saya jadi kenal siapa saja yang hadir malam itu. Tentunya kebanyakan para blogger. Ada Mas Amril Taufik Gobel dan mbak Terry yang pernah menjadi pemenang lomba blog Mahakarya Indonesia pada tahun-tahun sebelumnya. Ada Fahmi, Putri, Cumilebay, dan blogger-blogger lainnya yang namanya sudah cukup terkenal (namun saya baru kenal) di dunia perblogan.

    Rame!

    Happy!

    Silaturahmi!

    Acara ini diisi dengan pengumuman pemenang lomba blog Mahakarya Indonesia untuk periode mingguan, khususnya untuk pemenang periode terakhir, sekaligus penyerahan hadiah untuk dua pemenang pada 2 periode terakhir.

    Untuk nama-nama pemenang lomba blog Mahakarya Indonesia adalah sbb:
    Periode 1 : Syaifullah - Blog : www.daenggassing.com
    Periode 2 : Parahita Satiti -  Blog : www.parah1ta.jalanjalanyuk.com
    Periode 3 : Katerina - Blog: www.travelerien.com
    Periode 4 : Ivan Loviano - Blog : www.ivanloviano.com
    Periode 5 : Terry EndroPoetro - Blog : www.blog.negerisendiri.com

    Masing-masing pemenang periode tersebut mendapatkan hadiah handphone keren Samsung Galaxy J1 dan voucher belanja senilai Rp 200.000,-

    Mbak Uthie membacakan nama pemenang

    Ivan pemenang periode 4, Mbak Terry pemenang periode 5

    Ekspresi asyik mbak Terry :D

    Malam itu, Ivan Loviano baru saja berulang tahun. Jadi, kemenangannya di periode 4, beserta hadiah yang ia terima malam itu, seolah menjadi hadiah ulang tahunnya. Sama seperti ketika saya membaca pengumuman pemenang pada tgl. 12 Juni lalu, seolah kemenangan itu menjadi hadiah ulang tahun saya yang jatuh pada tgl. 11 Juni. Alhamdulillah. Berkah ngeblog yang sungguh bikin senang :)

    Selain itu, selama acara berlangsung digelar lomba live tweet berhadiah voucher belanja masing-masing senilai Rp 250.000- untuk 4 orang pemenang. Di akhir acara diumumkan pemenangnya adalah Mas Amril, Cumilebay, Mbak Nunik, dan Mbak Rere. Selamat buat semuanya! 

    Putri & Fahmi, serta Cumilebay yang sibuk twitteran *pantesan menang voucher hihi

    Mbak-mbak kece badai :D

    Selamat buat 4 pemenang live tweet Jiwa Indonesia Ramadan Gathering!

    Meradelima adalah restaurant berkelas, maka hidangannya pun demikian. Mulai dari menu berbuka hingga menu utama, tersaji lezat dan menggugah selera. Tampilan dan citarasa, tentu tak diragukan lagi. Namun yang paling berkesan, dan yang membuat makan di sini jadi istimewa adalah karena semua kelezatan itu dinikmati bersama teman-teman bloggers. 

    Soup, Omelet w/ chicken & seafood, Gurame, Ayam Panggang Mertua, tajil, es merah delima

    Gurame Telor Asin

    Lumpia Petak

    Es Merah Delima ala Meradelima Restaurant

    Selanjutnya, diberitahukan bahwa dari 5 pemenang periode akan dipilih 2 orang pemenang utama untuk mengikuti cultural trip ke destinasi ekslusif Indonesia, yakni Wamena di Papua. Siapa yang beruntung? Pengumumannya akan keluar pada akhir bulan Juli ini. Mari kita nantikan bersama. [KS]

    Foto bareng 4 pemenang lomba blog Mahakarya Indonesia 2015 bersama pihak panitia lomba *minus Syaifullah.
    23/6/2015 - Saat menerima hadiah



    *Semua foto dokumentasi pribadi

    Watu Dodol, The Best Sea View Resort

    $
    0
    0
    Boleh jadi, baru kali ini saya merasa tertipu senang. Senang karena Hotel Watu Dodol yang saya inapi kala berlibur di Banyuwangi, Jawa Timur, pada tanggal 31 Juli – 2 Agustus lalu keadaannya sungguh berbeda dari apa yang saya bayangkan. Sesuatu yang saya lihat (secara virtual) punya kekurangan,  ternyata setelah dilihat langsung merupakan suatu kelebihan. 
    ++++

    Liburan ke Pulau Menjangan, Bali, bersama mbak Ira, mbak Zulfa, mbak Andrie, dan Lestari sudah direncanakan sejak jauh hari. Pemesanan hotel menjadi hal paling awal dipersiapkan. Untuk hal satu ini, saya yang handle.

    Melalui situs Agoda, pencarian penginapan di Menjangan pun saya mulai. Ah, ya, sebetulnya ada yang salah di sini. Menjangan itu pulau kosong, tak berpenghuni. Tak ada penginapan sama sekali. Jika butuh penginapan, mesti mencari di daerah sekitar Pulau Menjangan. Namun, situs Agoda tetap memunculkan sederet nama hotel.

    Cari punya cari, hati saya terpaut pada The Menjangan Resort. Ya, saya mau yang ini. Foto-foto resortnya bagus, nuansa alami resortnya sangat menggoda untuk dipesan. Namun, setelah berbincang dengan Mas Dwi (guide trip Menjangan yang kami pakai), godaan itu saya tepis. Resort tersebut terletak di Gilimanuk, Pulau Bali. 
    Menurut mas Dwi, dari pada kami menyeberang ke Gilimanuk, lebih baik kami menginap di Bayuwangi, di sekitar Watu Dodol. Lebih dekat. Selain itu, kalau menyeberang dari Banyuwangi, spot snorkelingnya lebih banyak dan mudah dijangkau. 

    Saat itu saya tak paham keadaan di lapangan. Akhirnya saya nurut apa kata mas Dwi, batal mencari penginapan di Gilimanuk.
    cottage berjejer menghadap laut

    Nuansa Bali pada bingkai pintu cottage

    Setelah teman-teman setuju menginap di Banyuwangi, saya kembali mencari hotel. Hotel Santika pun jadi incaran. Kabarnya, hotel ini baru, dan merupakan hotel terbaik di Banyuwangi. Penampakannya di situs Agoda pun menarik. Harga juga bagus buat kantong. Namun, atas pertimbangan lokasi, hotel ini batal saya pesan karena jauh dari kawasan Watu Dodol. Penjemput mesti ke hotel sejak jam 4 pagi agar sunrise di Watu Dodol tak terlewatkan oleh kami. Kepagian dan boros waktu tentunya.

    Akhirnya, setelah pilah pilih hotel, ketemu Hotel Watu Dodol. Keren nih hotel, bisa pakai nama daerahnya buat nama hotelnya he he. Tapi, setelah lihat-lihat foto kamarnya, duh…kok saya berasa sedang melihat kamar losmen ya? Hiks. Entah kenapa, perasaan saya kok ga sreg. Bukan hendak nyari kamar yang mewah sih, tapi gimana ya. Cinta itu kan dari mata turun ke hati, nah ini yang dilihat mata kok rasanya ‘kurang banyak’, bikin nggak sampai-sampai ke hati.

    outdoor swimming pool

    Untungnya, selain foto kamar ada foto lain yang bikin lumayan enak buat cuci-cuci mata. Ada foto kolam renang jernih dengan latar belakang matahari terbit. Ada teras cottage, resto, taman, dan gazebo yang semuanya menghadap ke laut. Lumayan menarik. Apalagi mbak Zulfa kemudian bilang, “kamarnya biasa, tapi punya view bagus”. Ya, benar. Apalagi setelah dipikir-pikir liburan ini kan biar lebih banyak melihat alam, bukan bobok-bobok cantik di kamar. Ya sudah, saya setuju menginap di Watu Dodol.

    natural garden

    Hotel tepi laut

    Hotel Watu Dodol cukup jauh dari bandara. Menurut supir taksi bandara yang saya tanya, jaraknya sekitar 45km! Tapi sepertinya itu tidak benar. Sebab, setelah saya jalani, jaraknya tak sejauh itu. Dari hotel ada fasilitas antar jemput tamu dari dan ke bandara, tapi dikenakan biaya 200ribu sekali jalan. Ada sih angkutan umum, berupa bis jurusan Situbondo. Bisnya lewat depan hotel. Selain bis antar kota tersebut, tak ada angkutan umum lainnya.

    Mbak Ira, mbak Zulfa, mbak Andrie, dan Tari naik kereta dari Surabaya ke Banyuwangi. Nah, stasiunnya ternyata dekat dengan Hotel Watu Dodol. Sekitar 10-15 menit saja waktu tempuhnya. Untuk mencapai hotel sebetulnya mereka bisa diantar dan dijemput gratis oleh mobil hotel. Tapi karena awalnya belum ada info jemput gratis, mereka pun menyewa mobil. Saat pulang, baru diantar gratis dengan mobil menuju stasiun.

    kamar yang nyaman
     
    fasilitas memadai

    nggak gratis pastinya :D

    kamar mandi besar dan bersih

    Kamar nyaman fasilitas memadai

    Ini dia yang bikin saya terkejut. Saat pertama masuk dan melihat kamarnya, ternyata bagus! Suasana kamar losmen yang saya bayangkan pun pudar. Di sini, kamar yang tersedia hanya type deluxe. Ukurannya cukup luas, dilengkapi lemari pakaian, meja, kulkas, TV, dan AC.

    Kamar mandi shower dengan hot & cold water. Ada meja dan kaca rias, wastafel, jemuran handuk, jemuran baju, dan kloset yang bersih. Tak ketinggalan sabun mandi, odol, dan sikat gigi. Sampho dan hair dryer saja yang tak ada. Padahal ini perlu. Menginap di daerah pantai pasti akan lebih sering main air, mandi dan cuci rambut. Fasilitas lainnya berupa complimentary mineral water, dan private terrace.

    Semua fasilitas itu ada dan diluar dugaan saya. Sebagai hotel bintang 2, tentu saja tak tinggi ekspektasi saya terhadap kamar-kamar di hotel Watu Dodol ini. Tapi nyatanya saya jadi senang dan merasa puas setelah melihat dan merasakannya. 

    Ini yang saya sebut tertipu senang, sebab kondisi kamarnya berbeda jauh dengan foto yang saya lihat di website Agoda :)

    taman depan restoran, beberapa bagian masih dalam perbaikan dan penambahan tanaman

    Kala duduk di sini, Pulau Jawa dan Pulau Bali, dekatnya selemparan pandang :D

    emakmbolang bersantai, berlatar belakang Pulau Bali di seberang lautan

    Pemandangan laut dan pulau setiap saat

    Resort Watu Dodol punya taman asri dilengkapi kolam renang yang menghadap ke laut. Kapanpun bisa melihat pulau Bali dari tempat ini. Entah saat berenang di kolamnya atau saat duduk-duduk di teras cottage, di taman, maupun di gazebo. Bahkan, saat menikmati makan di resto Watu Dodol, laut dengan ombaknya, dan pulau Bali dengan bukit-bukitnya yang bak gelombang, jadi teman bersantap yang menyenangkan untuk dipandang.

    Matahari terbit menjadi pemandangan spektakuler yang bisa disaksikan setiap pagi. Tidak perlu berjalan jauh, memanjat sesuatu, atau berlarian ke tepi pantai hanya untuk menyaksikannya. Cukup duduk di teras kamar pun bisa terlihat.

    Malam hari, saat bersantai di teras, kelap-kelip lampu dari kapal-kapal yang tengah mengarungi selat Bali menjadi suguhan yang menarik. Apalagi kemarin, saat saya di sana, bulan bulat penuh sedang benderang menerangi alam semesta. Cahayanya jatuh ke laut, menerangi kapal-kapal yang melaju. Kadang terlihat seperti sebuah panggung ombak, di atasnya kapal-kapal seolah sedang pentas, disinari lampu studio ribuan watt.

    pagi kita

    sendiri dan tetap setia menanti kehadiran matahari terbit

    Aku di teras, kamu di mana?
    kusambut kehadiranmu

    Pengunjung Hotel

    Hari pertama stay di Watu Dodol, saya menjumpai tamu lain yang menginap di resort ini kebanyakan tamu asing. Menurut Moses, manager operasional hotel Watu Dodol, di luar musim liburan seperti ini, jumlah tamu asing kadang lebih mendominasi. Kebanyakan dari tamu tersebut merupakan tamu transit yang akan berkunjung ke Bali, atau pun yang akan pergi ke Baluran dan Gunung Ijen. Sisanya, memang yang benar-benar stay untuk berwisata ke Pulau Menjangan.

    Jumat malam (31/7) tamu hotel memang cenderung sepi. Sabtu malam mulai terlihat ramai. Dari yang tadinya hanya tamu asing, mulai ada tamu domestik. Ini terlihat saat makan malam dan saat sarapan. Tamu resto yang merupakan tamu kamar menjadi lebih banyak dari hari sebelumnya. Mungkin karena akhir pekan tingkat kunjungan jadi meningkat. 




    mungkin mbak Ira mau motret bule-bule yang sedang bersantai itu :))

    Penginapan Hotel Watu Dodol berupa cottage. Terdapat 16 kamar deluxe dengan harga sekitar 400ribuan per malamnya. Fasilitas memadai, parkir luas dan gratis. 

    Free WIFI hanya di restaurant, tidak untuk kamar. Kalau di kamar juga bisa free, pasti lebih bagus lagi. Hmm...tapi kalau ada WIFI, bukankah nanti jadi lebih banyak bermain dengan gadget? Huehehe.... lupakan WIFI, lupakan gadget, akrabi suasana pantai saja *ngomong depan kaca*

    Fasilitas lainnya seperti car park, laundry service, meeting rooms, dan tentunya restaurant Watu Dodol. Restaurant dapat digunakan untuk acara gathering, ulang tahun, dan pernikahan. Menurut keterangan mas Moses, dalam waktu dekat akan ada penambahan jumlah kamar, namun bukan berupa type cottage seperti yang sudah ada saat ini. Menurutnya, penambahan jumlah kamar tersebut dikarenakan adanya peningkatan pemesanan kamar di Hotel Watu Dodol.



    Untuk keperluan tinggal dan berlibur di Banyuwangi dan sekitarnya, Hotel Watu Dodol layak dimasukkan dalam daftar pilihan. Apalagi bagi yang ingin menikmati keindahan daratan maupun taman laut Pulau Menjangan selama beberapa hari, hotel ini terbilang dekat dengan objek wisata tersebut. Kapal bisa berlabuh di dermaga yang ada di depan hotel. Jasa trip Pulau Menjangan mudah dijumpai di sekitar kawasan Pantai Watu Dodol. Bagi tamu yang ingin mendapatkan trip Pulau Menjangan lewat Hotel Watu Dodol juga bisa. Tinggal pesan dan ajukan rencana perjalanan ke pihak hotel. 

    Trip Pulau Menjangan kemarin terasa singkat. Suatu hari saya masih ingin mengulanginya lagi, mungkin bersama keluarga, mungkin juga bersama teman-teman. Untuk tempat menginap, tentunya saya akan kembali ke Hotel Watu Dodol. Siapa tahu saat saya ke hotel ini lagi, fasilitasnya makin lengkap dan memuaskan. 

    fasilitas antar jemput tamu Hotel Watu Dodol
     
    Terima kasih Pak Novan atas layanan baiknya ^_^

    Info transportasi:
    Watu Dodol Hotel & Restaurant berjarak 10 menit berkendara dari Pelabuhan Ketapang dan 30 menit berkendara dari alun-alun kota Banyuwangi. Bandara Blimbingsari di Rogojampi dapat dicapai dalam 40 menit berkendara.


    Watu Dodol Resort
    Alamat: JL. Raya Situbondo Km. 14, Watu Dodol
    Kec. Banyuwangi, Jawa Timur INDONESIA
    Telepon: 0333-510125/26 Fax: 0333-510334
    Email: watudodolhotel@yahoo.co.id




    **Semua foto dokumentasi pribadi Katerina.



    Menginap di Star Hotel Semarang, Menikmati Kolam Renang Tertinggi di Indonesia

    $
    0
    0

    Alhamdulillah liburan ke Semarang pada tanggal 7-9 Agustus kemarin berjalan dengan lancar dan menyenangkan. Saya bertemu dengan teman-teman blogger yang datang dari beberapa daerah, kemudian berwisata bersama mengunjungi objek-objek wisata terkenal di Semarang. Tak ketinggalan pergi mencicipi kuliner lokal nan lezat.

    Di Semarang saya menginap di Star Hotel Semarang. Hotel ini rekomendasi teman. Saat diberitahu bahwa Star Hotel punya Sky Swimming Pool, saya langsung setuju dan memesannya lewat situs Agoda. Saat itu, terbayang oleh saya Infinity Pool di Marina Bay Sands Singapore. Mungkin pool-nya semacam itu.

    Selama menginap di Star Hotel, saya ditemani Lestari. Suami dan anak memang tak ikut ke Semarang, katanya ini me time buat saya. Keluarga sudah kenal Lestari, makanya diijinkan pergi. Terakhir ke Semarang pada bulan Oktober 2014 lalu, saat ikut trip Dieng. Waktu itu saya menginap di rumah Lestari. Dan kali ini saya ingin mengajak Lestari menginap di hotel.



    lobby

    lobby

    Lestari menyambut gembira, apalagi Star Hotel itu dekat dengan rumahnya. Jumat sore (7/8) Lestari menjemput ke bandara. Kami naik motor menuju Star Hotel. Barang bawaan jadi banyak. Saya dengan ransel padat dan tas kamera. Lestari dengan ransel dan 1 tas. Sekilas kami mirip orang yang hendak mudik ke suatu daerah.

    Sebetulnya dari hotel ada fasilitas antar jemput tamu dari dan ke bandara. Namun saya terlambat memesan. Mestinya 1-2 hari sebelumnya. Memesan saat telah mendarat di bandara Ahmad Yani, terang saja tak tersedia. Fany, bagian e-commerce Star Hotel sudah mengecek ke bagian concierge, dan penjemputan hari itu penuh. Ya, saya memang salah. Tapi saya tak menyesalinya, toh jadi bisa bergembira naik motor lagi bareng Lestari he he.

    Jarak bandara dengan Star Hotel ternyata bisa ditempuh sekitar 15-20 menit saja. Alhamdulillah bisa dicapai dengan lancar dan mudah. 

    Bangunan Star Hotel Semarang (sumber foto: seputarsemarang dot com)
    welcome drink

    Star Hotel terletak di jantung kota Semarang Selatan. Dekat dengan kawasan atas (kota Semarang atas). Di sebelahnya ada Java Mall. Oh, ya, hotel ini tak hanya dekat dengan kediaman Lestari, tapi juga dekat dengan rumah Ninik, dan juga rumah ortu mbak Tiwik. Keduanya adalah teman saya. Itu sebabnya malam itu Ninik dapat menghampiri ke hotel. Ia datang bersama adiknya. Saya senang sekali.

    Saat check-in, saya minta ke bagian reservasi agar diberi kamar di lantai yang tinggi. Alhamdulillah ada. Kami dapat kamar di lantai 18. Kejutannya, kamar kami di pojok. Punya view dari 2 sisi, barat dan timur. Langsung norak-norak girang pingin motret semua yang terlihat dari balik dinding kaca kamar.

    superior room

    kamar dengan tempat tidur yang nyaman

    Fasilitas di dalam kamar lengkap. Desain kamar modern dan elegan dengan suasana sangat nyaman. Point lebihnya adalah view di balik jendela kaca. Kota Semarang terlihat membentang sejauh mata memandang. Cahaya lampu dari bangunan-bangunan kota, menambah indah pemandangan malam. Tempat saya berdiri seolah sejajar dengan puncak bukit di kawasan atas (puncak). 
    Kamar mandi bersih dengan shower air dingin dan hangat. Hanya saja ada sedikit warna kecoklatan pada lubang klosetnya yang bikin saya agak terganggu melihatnya. Bukan bekas kotoran, tapi semacam karat. Mungkin jika digosok dengan obat khusus, karat itu bisa hilang. Yang lainnya tak ada masalah. Perlengkapan mandi sangat lengkap, dan tersedia hair dryer. Bath up tersedia di kamar suite saja.

    lengkap


    buat ngopi-ngopi dan ngeteh-ngeteh cantik sambil menikmati view dibalik tirai he he

    Malam itu kami makan di luar, di warung nasi gudeg legendaris. Menurut Ninik, warung itu telah ada sejak dia masih SD. Puluhan tahun yang lalu. Namanya warung Mbak Tum. Jaraknya dekat dari hotel, sekitar 5 menit jalan kaki. Ya, malam itu saya beruntung diajak ke sana, menikmati makanan khas nan lezat.

    Sabtu pagi, usai salat Subuh, saya dan Lestari bergegas membawa kamera menuju kolam renang. Ternyata, pintu menuju kolam belum dibuka. Dari balik pintu kaca kami melihat ada petugas yang sedang membersihkan kolam. Kami ketok-ketok, tapi ia tak menoleh. Wah gawat. Nanti sunrisenya kelewat. 

    Kami masuk lift lagi. Turun ke lobby. Lalu lapor minta dibukakan pintu. Si mas yang jaga di reservasi lalu menghubungi petugas di lantai 30. Tak lama kami disuruh naik lagi. Kami pun naik. Sampai di atas, ternyata pintunya masih dikunci. Hadeuuuh. Kami menunggu lagi. Saat menunggu, saya sempat memandang langit yang mulai memerah. Saya mulai cemas, takut sunrisenya muncul kami masih belum keluar juga.

    Tak lama, terdengar langkah dari pintu yang lain. Kami menunggu. Mungkin ada yang akan keluar dari pintu itu. Eh munculnya malah di pintu kaca. Akhirnya kami pun tiba di pool. Ya, pagi itu, dengan sangat indahnya, lantai 30 Star Hotel memberi kami pemandangan memesona. Matahari terbit di atas Kota Semarang.

    Saat itu suasana terasa begitu syahdu. Romantis. Saya terpaku.

     
    matahariku, datanglah
     
    pagi sepi tanpamu
    rise and shine

    Udara masih dingin, tapi saya ingin berenang. Kapan lagi berenang di kolam renang tertinggi di Indonesia seperti ini, ya kan? Ternyata, saat nyebur ke kolam, rasa dingin itu tak terasa. Airnya justru terasa hangat. Mumpung Lestari tak ikut berenang, saatnya norak-norak bergembira minta difoto. Keren gitu lho berenang dikolam seperti ini he he. 

    Sky Swimming Pool punya Star Hotel ini memang iconic sekali. Bahkan, MURI mencatatnya sebagai kolam renang tertinggi di Indonesia. Oh ya, fasilitas ini hanya bisa diakses oleh tamu hotel. Di sisi kolam ada sky pool bar. Bagi tamu yang sedang bersantai di area ini, dapat memesan makanan dan minuman untuk teman bersantai.


    Takut jatuh? Tenang, ada lantai pengaman di bagian bawah ujung pinggir kolam. Kalau jatuh nggak akan langsung jatuh ke bumi, tapi nyangkut dulu di balkonnya :D

    kolam ini hanya dapat digunakan oleh tamu hotel


    Lestari dan mentari yang dinantinya

    Sabtu malam, ada acara grand opening beer house di lantai 29. Kami tak hadir, karena malam itu kami pulang telat seusai keliling jelajah wisata Semarang. Kami bertemu mbak Sherly di lantai 30, di sky pool bar. Suasana malam itu ternyata indah sekali. Pun tak menyangka ternyata permukaan kolam renang bisa ditutup dan dijadikan lantai tempat makan.

    Menurut keterangan mbak Sherly, area kolam renang kadang dipakai untuk acara ulang tahun dan wedding. Kapasitasnya sekitar 200 tamu saja. Mungkin bagi yang wedding, suka dengan nuansanya yang tak biasa. Terbuka dan berada di ketinggian. View pasti jadi faktor paling utama memilih area tersebut. Tempat dan atmosfer yang tercipta di tempat ini memang sangat bagus.

    Sebagai hotel bintang 4, hotel ini tentunya tak hanya menyediakan kamar dan fasilitas yang berkualitas, tetapi juga makanan yang beragam dan bercita rasa tinggi. Saya dan Lestari memang tak sempat mencoba banyak kuliner yang tersaji di Prima Restaurant, sebab saat makan siang dan makan malam kami selalu berada di luar hotel.

    Prima Restaurant

    kami datang sangat pagi, tapi tetap keduluan tamu lain

    sebelum suasana menjadi ramai

    Pesiar rasa kami nikmati saat sarapan. Ragam makanan tradisional Nusantara dan Internasional tersaji di meja-meja hidang. Dari aneka bread, salad, buah potong, mie goreng, nasi goreng, kentang goreng, sosis goreng, roti tawar dengan aneka selai, ubi rebus, kacang rebus, tahu balado, sayur lodeh, bakwan, minuman wedang, syrup, jus, teh, kopi, susu, dan masih banyak lagi pilihan menu lainnya yang tidak saya ingat namanya apa saja. 

    Untuk sarapan, tamu hotel benar-benar dimanjakan dengan banyak pilihan makanan enak dan lezat. Dining areanya cukup luas, terbagi menjadi dua area, indoor dan outdoor (smooking area).

    Minggu pagi saat sarapan, tamu yang makan yang sangat ramai. Menurut Sherly, meski hotel bujet bertebaran di kawasan simpang lima, namun Star Hotel (bukan di simpang lima) tidak pernah sepi pengunjung. Sebagai hotel bintang 4, rate kamar juga tidak terlalu tinggi. Untuk Superior room yang kami tempati saja sekitar Rp 400 ribuan. Murah, tapi berkualitas. 

    banyak macamnya, yang terfoto hanya ini

    sedikit dari sekian banyak ragam makanan lainnya

    selamat menikmati salad, Lestari ^_^
    Dua hal yang paling saya ingat dari Star Hotel adalah Sky Swimming Pool beserta view dan sky pool bar yang dimilikinya, dan satu lagi adalah kamar (terutama di lantai atas) dengan view kota Semarang atas. 

    Saat tidur di kamar, saya lebih suka membiarkan tirai tetap terbuka, agar semua pemandangan di balik dinding kaca dapat terlihat setiap saat. Terasa indah dan romantis. Ya, hotel ini membuat saya membayangkan hal-hal romantis. Dan itu membuat saya ingin datang lagi, tapi tentu bersama suami. Biar lebih afdol romantisnya he he

    Satu hal lagi, hotel ini ternyata tak terlalu jauh dari tempat-tempat yang ingin saya tuju. Stasiun tawang misalnya, tak sampai 15 menit berkendara sudah sampai. Dengan pusat oleh-oleh Bandeng Juana dekat. Dengan warung Loenpia Mbak Lien juga dekat. Mau ke Lawang Sewu juga tidak jauh. Mudah pokoknya. Apalagi di sini tidak macet dan padat seperti Jakarta, mau kemana-mana tidak bikin waktu banyak terbuang. Angkutan umum ada. Kalau keluar hotel, tinggal minta tolong security untuk memanggil taksi. Sebentar saja taksinya sudah datang.


    Di Sky Pool Bar, bersama Sherly (PR Manager Star Hotel) dan Lestari

    Saat diperlukan, kolam renang dapat ditutup dengan papan, menjadi lantai untuk tempat duduk dan bersantap

    Java Mall dan Kota Semarang atas, view dari kamar kami

    Star Hotel Publish Rate
    - 185 Superior room Rp 1.100.000,-
    - 60 deluxe rooms Rp 1.200.000,-
    - 5 Jr.Suite Queen Rp 3.500.000
    - 2 Jr.Suite King Rp 4.200.000
    - 1 Suite Rp (?)

    Fasilitas room:
    - Include Breakfast for 2 person
    - Welcome drink uppon arrival
    - Coffee and tea making facilities
    - Free hi-speed internet access
    - Free usage of Sky Swimming Pool and Titan Gym
    - In room safe deposit box
    - IDD Telephone Service
    - International TV Channel

    Birthday Package Rp 150.000,- nett/pax. Minimum 150 persons.
    -Scrumptious star hang bouquet
    -Complimentary 1 pounds of birthday cake 20cm
    -Exquisite dinner buffet menu
    -Free Valet Parking
    -Scrumptious flower arrangement for 1 VIP table
    -2 hours free flow of soft drink or ice tea

    Sky Swimming Pool di Star Hotel ini tercatat di MURI sebagai kolam renang tertinggi di Indonesia. Letaknya di ketinggian +/- 100meter dari lantai dasar.


    STAR Hotel Semarang
    Jl.MT.Haryono No.972-974
    Semarang – Jawa Tengah
    Telp: +62 24 8644 8888, +62 24 8644 8889
    Fax: +62 24 8644 8899
    Website: www.starhotelsmg.com



    **semua foto dokumentasi Katerina, kecuali 1 foto bangunan hotel yang telah diberi kredit "seputarsemarang dot com".



    Hadiah Istimewa dari Lomba Blog Dufan Gandeng Tangan

    $
    0
    0
    Hadiah: 1 HP Samsung Galaxy A5, 2 tiket Dufan, 1 Annual Pass Dufan
    Rejeki dari blog kembali menghampiri. Blogpost berjudul: Sensasi Dufan Untuk Liburan Yang Menakjubkan berhasil meraih juara pertama pada lomba Blog Dufan Gandeng Tangan. Atas kemenangan ini, Taman Impian Jaya Ancol sebagai pihak penyelenggara lomba memberikan hadiah berupa 1 HP Samsung Galaxy A5, 2 tiket Dufan, dan 1 Annual Pass Dufan kepada saya. Alhamdulillah.

    Awalnya, lomba blog Dufan Gandeng Tangan digelar mulai tgl 3 April – 30 Mei. Namun kemudian diperpanjang sampai tgl 30 Juni. Pengumuman pemenang tgl 8 Juli melalui fans page Dufan Ancol di Facebook. Pengambilan hadiah dilakukan mulai tgl 3 Agustus. Pada tgl 11 Agustus saya datang ke gedung Ecovention Ancol. Di sana bertemu mbak Ayudya, bagian corporate. Beliau yang menyerahkan semua hadiah kepada saya.

    Pengumuman lomba blog Dufan Gandeng Tangan

    Saya tertarik untuk ikut lomba blog Dufan karena pernah beberapa kali ke Dufan. Saya punya pengalaman berlibur di sana. Saya merasa punya cerita yang bisa dituliskan. Selain itu, lomba ini cocok dengan blog saya karena sifatnya masih tentang dunia pariwisata, sesuatu yang menjadi brand dari travelerien.com

    Persiapan utama untuk lomba ini adalah foto. Foto tentu akan lebih banyak ‘bercerita’ jika disertakan dalam tulisan. Sayangnya, foto-foto lama yang saya simpan tak mendukung. Untuk alasan inilah saya berniat untuk kembali ke Dufan, mengambil gambar terbaru, sebanyak-banyaknya.

    Dengan ditemani suami, tgl 16 April saya ke Dufan. Karena memang lomba ini saya ikuti dari hati, maka tak ada masalah dalam urusan berkorban waktu dan materi. Libur kerja, membayar biaya perjalanan (tol BSD-Ancol PP), membayar tiket masuk Ancol Rp 70 ribu (2 orang + 1 mobil), tiket Dufan Rp 380 ribu (2 orang). Ya, tak ada masalah untuk semua itu. Toh yang senang kami juga. Bisa menikmati. Bisa liburan. Lagipula, kami belum pernah ke Dufan berdua saja. Jadi, inilah kesempatannya.

    Di siang hari yang terik, kami memotret suasana dan wahana-wahana yang ada di Dufan. Dari satu wahana ke wahana lain. Lelah, panas, lapar dan haus, semua jadi satu. Tapi semua itu terbayar hari itu juga. Kami senang. Kami menikmati. Kami gembira. Alhamdulillah foto dapat, cerita dapat, bahagia pun dapat.

    Pengumuman pemenang lomba blog Dufan Gandeng Tangan

    Lantas, apakah menulis cerita untuk lomba semudah mengambil gambar? Yang jelas, menulis ceritanya tidak secepat memotret he he. Perlu sebulan untuk merangkai kata. Sampai akhirnya tgl 17 Mei tulisan itu kelar dan saya posting di blog. Memang lama, tapi buat saya itu lebih baik ketimbang tulisannya tidak jadi-jadi, bahkan tidak jadi ikut lomba. 
    Lomba blog ini saya posting di dua blog, Kompasiana dan Travelerien.com. Pada saat pengumuman, tautan blog di Kompasiana yang disebutkan dalam pengumuman pemenang.

    Do what you love, love what you do

    Niat, keikhlasan, dan rasa senang di hati yang membuat lomba ini saya ikuti. Kalau tak senang, mungkin saya akan mengerjakannya separuh hati. Atau bisa jadi seperempat hati. Menang tentu jadi cita-cita, namun buat saya, ketika saya mampu mengikuti lomba ini dengan ikhlas, saat itulah kemenangan menghampiri. Nanti, saat menang beneran, jadi juara, itu bonus. *pasang muka serius*

    Saat datang ke gedung Ecovention Ancol pada hari Selasa (11/8), saya kembali ditemani suami. Berdua lagi? hehe. Anak sedang sekolah :D Karena tujuannya untuk ambil hadiah, gratis tiket masuk. Ini pertama kalinya saya masuk Ecovention. Selama ini kalau ke Ancol rasanya nggak pernah sadar ada gedung tersebut.

    Sabar menunggu mbak Ayu keluar membawa hadiah :D

    Nah ini dia hadiah-hadiahnya :D

    ada Dinosaurus di lobby Ecovention, foto dulu doooong :D

    Bersama mbak Ayudya, saat penyerahan hadiah. Nyantai banget yaaa :))

    Penyerahan hadiah hanya dilakukan oleh Mbak Ayudya. Ada penjelasan tambahan darinya terkait tiket dufan dan annual pass. Tiket hanya berlaku sampai tgl 11 Sept. Sedangkan annual pass masih berupa kupon. Mesti diregistrasi sebelum akhir Agustus agar berubah menjadi kartu. Kartunya bisa dibuat hari itu juga.

    Mumpung sudah berada di Ancol, hari itu juga kupon annual pas saya jadikan kartu. Lokasi pembuatannya di area Dufan. Awalnya saya pikir pembuatannya di loket tiket. Ternyata ada di tempat khusus. Tadinya, pas liat loket, antrian pengunjung yang sangat panjang bikin kepala saya mendadak pening. Sangat ramai! Untung bukan di sana bikin kartunya.
    Antrian tiket Dufan rameee

    yang pada pake baju pink itu menyesuaikan tema girl's month nih ceritanya :D

    Lorong masuk Dufan ini keren deh, ga biasanya
    Dufan hari itu sangat ramai. Padahal hari biasa. Eh tapi mungkin pengunjungnya itu bukan orang-orang yang terikat dengan jam kerja he he. Nuansa hari kemerdekaan terlihat dimana-mana. Dengan diantar seorang petugas, saya menuju kantor tempat pembuatan annual pas. Di kantor tersebut sangat sepi, tak ada siapa-siapa kecuali petugas pembuatan kartu. Namanya Indah, kalau tak salah ingat :D
    Agustus spesial bulannya para wanita, nuansa pink di mana-mana

    silau meeeen
    Proses pembuatan annual pass sangat mudah. Hanya mengisi formulir dan foto. Fotonya di meja pendaftaran itu juga. Mirip seperti saat pembuatan foto SIM. Saya kira foto itu akan dipasang di kartu annual pass. Ternyata tidak. Fotonya hanya untuk disimpan oleh pihak Dufan. Kalau sewaktu-waktu datang, mereka tinggal mencocokkan wajah saya dengan wajah di foto yang mereka simpan. Jadi, 1 kartu annual pass ini tidak berlaku untuk orang lain kecuali si pemilik kartu itu sendiri.

    Alhamdulillah sekarang sudah punya 1 kartu annual pass gratis. Bisa masuk Dufan gratis selama setahun. Buat yang ingin bikin kartu annual pass bisa datang langsung ke Dufan, tidak boleh diwakilkan karena nanti ada proses foto. Biaya kartu Rp 350.000/org. Berlaku buat setahun. Sangat hemat tentunya. Karena kalau masuk dengan tiket reguler, tiket perorangnya Rp 190.000 (weekday), dan Rp 280.000 (weekend). Jadi, kalo punya annual pas, hematnya hemat bangeeeet :D Bisa main sepuasnya selama setahun.
    daripada nggak tahu, mending nanya dan minta diantar petugas

    Proses bikin kartu annual pass nya cepet lho

    Yeay kartu annual pass sudah jadi

    Agustus ini Dufan memiliki Girl's Month yang akan mengajak para pengunjung wanita ke Dufan dengan harga tiket masuk diskon 50% tanpa syarat. Bayangkan, tiket weekday Rp 190.000 turun jadi Rp 95.000 (weekend) dan Rp 270.000 jadi Rp 135.000 (weekdays). Harga tersebut hanya berlaku sampai tgl 31 Agustus. Promo ini untuk semua usia dan bagi anak-anak dengan tinggi dibawah 100cm tidak dikenakan harga tiket masuk alias gratis.

    Ada lagi nih. Buat para pelajar se-Jabodetabek, mulai dari TK hingga S1 kalian bisa dapetin harga spesial untuk masuk Dufan + gerbang Ancol. Untuk mengikuti paket rombongan ini diperlukan minimal 15 orang. Sseru banget kan bisa Fun bareng teman sekelas atau sekolah. Ini promonya: Tiket gerbang masuk Ancol+Dufan Rp 120.000 (weekdays) dan Rp 160.000 (weekend). Oh, ya, catat baik-baik, promo ini hanya berlaku sampai 30 September 2015 saja.

    Gimana? Menarik kan promonya?
    Untuk info lebih jelasnya bisa hubungi Ancol Contact Centre di 021 29 222 222.

    ayo yang merasa wanita mumpung diskon nih

    Aku mau mau mau....*emang masih mahasiswa ? :p

    Terima kasih para juri yang telah mengapresiasi blog saya.
    Terima kasih Taman Impian Jaya Ancol atas hadiahnya.
    Terima kasih mbak Ayudya yang sudah mengurus penyerahan hadiah.
    Selamat juga buat dua teman saya, Mbak Winda Krisnadefa jadi pemenang kedua, dan Astari Ratnadya jadi pemenang harapan. 
    Selamat ulang tahun ke 30 buat Dufan.
    Sukses semuanya.


    Taman Impian Jaya Ancol
    Jl. Lodan Timur No.7
    Daerah Khusus Ibukota Jakarta 14430
    Telp: +62 21 29 222 222
    Untuk informasi tiket, jelajah wahana, event, dan promo, silakan kunjungi website www.ancol.com


    Acara Tujuh Belas Agustusan di Hotel Grand Zuri BSD

    $
    0
    0

    ~Zuri Hospitality Management (ZHM), Dhini, HUT RI ke 70~

    Jelang hari kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 70 tahun, Hotel Grand Zuri BSDmengadakan acara tujuh belas Agustusan. Atas undangan Dhini, Executive Secretary & Asst PR Hotel Grand Zuri BSD, saya dan keluarga ikut serta dalam acara tersebut.

    Acara dimulai pukul 9 pagi, bertempat di ruang serba guna Mulia 1 lantai dasar. Beberapa lomba khas tujuh belasan seperti makan kerupuk, balap karung, memasukkan pensil dalam botol, joget balon, hingga panjat pinang, digelar untuk memeriahkan acara tersebut. 

    Karena keterbatasan tempat, batang yang digunakan untuk memanjat hadiah bukan batang pinang sungguhan, melainkan batang kayu berukuran kecil dan tidak tinggi. Hadiah-hadiah yang digantung tidak harus dipanjat-panjat, melainkan cukup dengan menjinjit atau melompat. Meski demikian, hal tersebut tidak mengurangi keunikan lomba.

    Kompak pakai merah

    saya ikutan bermerah-merah ria juga dong :D

    Acara tujuh belasan ini dihadiri oleh sebagian besar karyawan hotel Grand Zuri. Peserta lainnya adalah para tamu hotel. Semua tamu yang menginap memang diundang untuk datang dan ikut serta dalam acara. Bahkan, beberapa petugas hotel yang saya jumpai di kolam renang, di lorong kamar, di lift, maupun di restoran, memberitahu dan mengingatkan secara berulang tentang adanya acara tersebut.

    Pagi tadi saya lihat ada yang berbeda. Petugas di pintu masuk menuju lobi yang biasanya mengenakan setelan jas hitam, tadi pagi berpakaian serba putih. Celana putih, kemeja putih, lengkap dengan peci hitam. Penampilan tersebut mengingatkan saya pada pasukan pengibar bendera. Saya sempat menduga jangan-jangan nanti bakal ada upacara bendera segala. Tapi, ini kan belum tgl 17? Ah, mungkin hanya dress code acara saja.

    Lantunan lagu-lagu nasional dengan irama penuh semangat, terdengar dari lobi. Orang-orang mengenakan baju bernuansa merah putih. Saat melintas di depan restoran saya bertemu Pak Anton, atasannya Dhini. Saya menyapanya. Syukurlah Pak Anton masih ingat saya. Wajahnya sangat ceria, penuh semangat. Pak Anton mengenakan kaos merah dan celana pendek putih. Sebuah kamera besar tersandang di bahunya. Wah, pak Anton bikin pangling. Gayanya beda. Pasti karena suasana tujuh belasan he he.

    Pak Anton (bercelana pendek) sibuk jadi fotografer
     
    mesti dibantu soalnya lawannya bapak-bapak :D

    Mbak-mbak cantik dan mas-mas ganteng di tempat acara berlangsung menanyakan lomba apa yang ingin saya ikuti bersama keluarga. Saya dan suami spontan menggeleng. Hehe. Rasanya sudah ketuaan ikut lomba. Secara serempak kami sodorkan lomba-lomba yang ada kepada anak.  Waktu saya tanya “Mau joget balon?” Anak saya langsung menggeleng :D

    Sebagaimana biasanya acara tujuh belasan, acara di tempat ini pun berlangsung seru. Meski di tempat terbatas dan peserta yang hadir pun terbatas, kemeriahan tetap terasa. Apalagi lombanya banyak memancing tawa. Lomba makan kerupuk misalnya, liat mulut peserta yang terus menganga berusaha menangkap dan menggigit kerupuk, tapi ga dapat-dapat, itu lucu! Ada yang menyemangati dengan berkata begini “Bayangin aja makan kerupuknya sama nasi dan sambel, biar cepet habis” hehe. 

    Atau, lomba memasukkan pensil yang diikat dipinggang bagian belakang, trus badan digoyang-goyangkan agar pensil masuk mulut botol, itu juga lucu. Lomba balap karung juga begitu, belum separuh jalan sudah ada yang karungnya hampir lepas dan jatuh. Yang ikut bapak-bapak, lebih banyak ketawanya daripada larinya.

    itu goyang dumaaaaang???
    yang motret lebih heboh kayaknya :))
    joget balon

    mbak cantik rok putih ga punya pasangan joget ya? :))
    seru banget bang goyangnya hehehe

    nah yang tengah udah melorot tuh

    Senang? Gembira? Berkesan? Tentu saja.

    Sesekali mengikuti acara tujuh belasan dalam ruangan, kenapa tidak? Di hotel pula. Sama serunya dengan yang diadakan di luar ruangan, kok. Pembedanya paling jadi nggak kepanasan. Nggak keringatan. Nggak debuan. Nggak kotoran. Hehe. Ya iyalaaah. Tapi buatku bukan itu sih intinya, melainkan apa yang menjadi tujuan dari acara serupa lainnya, yaitu semangat untuk bersatu dan terus bersama-sama dalam perjuangan dan kemerdekaan. 

    horeee dapat hadiah

    selamat ya semuanyaaaa

    Selamat menyambut hari kemerdekaan buat segenap karyawan Hotel Grand Zuri BSD. Sukses selalu.

    Merdeka!



    *semua foto dokumentasi Katerina.


    Berakhir Pekan di Hotel Grand Zuri BSD

    $
    0
    0




    Sepulang dari trip Semarang pada tanggal 7-9 Agustus lalu, cerita tentang Sky Swimming Pool di Star Hotel Semarang menjadi salah satu oleh-oleh paling menarik buat Humayra. Foto-foto yang saya perlihatkan padanya spontan membuatnya minta diajak ke Semarang. Pingin berenang di sana katanya. Saya tanya, apa tidak takut? Jawabnya tidak.

    Untuk saat ini, tentu saya belum bisa mengabulkan permintaan itu. Meski demikian, saya tetap mengajaknya berenang. Supaya ada mirip-miripnya dengan sky swimming pool Star Hotel, jadi saya cari kolam renang yang berada di ketinggian. Kebetulan dekat rumah ada hotel Grand Zuri yang punya kolam renang di lantai 3. Jadilah saya ajak dia ke sana. Masku juga bisa sekalian nge-gym.

    Di sebelah hotel Grand Zuri ada Ocean Park. Wahana air fantastic ini jelas sangat seru untuk dinikmati bersama keluarga. Namun, Humayra tetap lebih tertarik dengan kolam renang di ketinggian. Nampaknya kolam renang di Star Hotel yang saya ceritakan itu membuatnya takjub dan sangat terpengaruh.

    Seperti belum pernah berenang di lantai sekian sebuah hotel saja dirimu, nak. He he.








    Rencana berenang di kolam renang Hotel Grand Zuri membuat Humayra bangun lebih cepat dari biasanya. Matahari belum terbit saja sudah minta sarapan. Terlalu bersemangat. Saat sarapan, ia menyebut nasi goreng, sosis goreng, dan ayam goreng sebagai menu yang diinginkannya. Banyak betul.

    “Mau susu, jus jambu merah, atau air putih?” tanya saya.

    “Kopi!” jawabnya mantap.

    Hah? Yang ditawarkan apa, jawabnya apa. Akhirnya saya kasih alternatif : teh manis. Dia mau. Saat teh itu saya taruh di depannya, yang diminum ternyata air putih. Teh justru tidak disentuh sama sekali. Hadeuh.

    Anak-anak, kalau sudah mau sesuatu, segala hal yang bisa bikin mamanya senang, pasti dilakukan. Makanan dihabiskan. Minuman dihabiskan. Merapikan alat makan dengan benar. Mengelap mulut dengan benar. Berdoa selesai makan dengan benar. Meninggalkan meja makan dengan tertib. Mungkin, semua itu dilakukannya sebagai bentuk terima kasih. 





    Usai sarapan kami langsung menuju lantai 3 hotel, tempat kolam renang berada. Selain kolam renang outdoor, di lantai 3 ini juga terdapat fitness center, sauna, dan juga spa. Kolam renang dibuka setiap hari mulai pukul 7 a.m – 8 p.m. Fitness center buka pukul 6 a.m – 10 p.m. Sedangkan spa buka pukul 10 a.m – 10 p.m (last order).

    Kolam renang hotel Grand Zuri punya desain yang bagus. Tamannya tertata apik. Kesan asri sangat terasa. Selain itu, kolam renang outdoor seperti ini memang punya kelebihan. Punya view langit luas terbentang, udara yang lebih segar, serta pemandangan kota yang jarang bikin bosan untuk dipandang.

    Udara pagi masih terasa dingin, Humayra agak menggigil ketika mulai mencelupkan kaki. Namun, setelah seluruh badannya masuk kolam, gigil itu seperti terhalau. Biasanya memang begitu, jika udara di luar dingin, di dalam air justru terasa hangat. Hanya saja, jika sudah masuk air lalu keluar lagi, maka rasa dinginnya double. 


    udah berasa kayak di sky pool Star Hotel kan nak? :D


    bisa diawasi dari ruang fitness

    Kolam renang Hotel Grand Zuri bisa digunakan untuk anak dan dewasa. Namun saya lupa mengecek berapa kedalaman untuk area dewasa. Tapi yang jelas, kalau anak kecil berenang sendiri di kolam, jangan pernah ditinggalkan. Tak ada petugas yang mengawasi area kolam. Mengenai hal tersebut bahkan ditulis dan dipasang di pinggir kolam. Jadi, mesti jaga sendiri kalau anaknya berenang.

    Saya tak ikut masuk kolam, hanya duduk mengawasi. Berhubung yang bermain di kolam mainnya ciprat-cipratan, saya pindah duduk ke teras kamar yang letaknya persis di dekat kolam. Sementara itu, masku sudah masuk ke ruang fitnes. Humayra saya biarkan main sendiri. Saya tidak takut dia kenapa-kenapa karena dia sudah tahu area mana yang boleh dan tidak boleh didekati.

    Duduk saja tak enak juga. Akhirnya saya berkeliling sekitar area kolam. Apa lagi yang dilakukan kalau bukan memotret.

    Banyak yang bisa dipotret. Selain anak yang sedang berenang, tentunya aristektur bangunan hotel. Bunga-bunga di taman, tirai kamar yang bergoyang dibingkai jendela, tumpukan gulungan handuk mandi, 2 bule pria yang merokok di pinggir kolam, petugas yang mengeringkan air di depan ruang bilas, dan mas yang menolak untuk difoto di atas mesin treadmill he he. 

    fitness center

    Teras Kota hanya selemparan pandang



    Bendera Merah Putih teruslah berkibar

    Dari balik dinding kaca ruang fitness, terlihat bendera merah putih berkibar di tiang paling tinggi, diapit dua bendera berwarna silver bertuliskan Grand Zuri. Melihat bendera itu, saya jadi teringat pesan petugas hotel yang tadi berpapasan di depan lift. “Nanti ada acara tujuh belasan di lantai dasar”.

    Saya masih berdiri di balik dinding kaca ruang fitness. Mengintip jalan aspal kehitaman di bawah sana. Tampak lengang oleh kendaraan roda empat. Mungkin karena masih pagi, pun ini adalah akhir pekan, makanya masih sepi. Sepi yang kadang terasa begitu indah untuk dinikmati, dalam tenang, dalam kebersamaan.

    Selamat berakhir pekan bersama keluarga tercinta.





    *Semua foto dokumentasi Katerina





    Jelajah Kuliner Nusantara di Hotel Grand Zuri BSD

    $
    0
    0

    Sabtu tanggal 15 Agustus 2015, Hotel Grand Zuri BSD menggelar acara launchingNusantara Food Festival. Acara berlangsung mulai pukul 05.00 p.m. Bertempat di Restaurant Cerenti yang terletak di lantai dasar Hotel Grand Zuri BSD. Dalam acara tersebut hadir teman-teman blogger yang semuanya merupakan anggota dari komunitas Indonesian Food Blogger (IDFB). Atas undangan dari Dhini, Executive Secretary Hotel Grand Zuri, saya turut hadir dalam acara tersebut.

    Sebagian besar teman blogger yang diundang berasal dari Jakarta. Berhubung lokasi hotel berada di BSD Serpong, pihak hotel menyediakan penjemputan bloggers di FX Jakarta. Tak hanya dijemput, seusai acara juga diantar kembali ke Jakarta. Grand Zuri baik banget ya! 

    Pasukan jelajah kuliner :D

    Beberapa blogger lainnya seperti Ruth dari Cinere dan mbak Maya dari Parung, datang sendiri tanpa dijemput pulang tanpa diantar *jailangkung kalee*. Mereka bawa mobil. Saya jadi blogger yang bertempat tinggal paling dekat dengan hotel. Hanya perlu waktu sekitar 5 menit berkendara dari rumah. Blogger terjauh adalah mbak Oline. Dia datang dari Bekasi! :D Selamat datang di planet BSD mbak Oline! :))

    Meski paling dekat, tapi saya jadi blogger paling telat. Acaranya sendiri sebetulnya baru dimulai jam 06.00 p.m. Di rumah, saya menunggu waktu salat magrib dulu. Setelah itu baru meluncur menuju hotel. Untunglah Dhini mengerti, karena pagi hingga siangnya saya juga sudah berada di hotel, mengikuti acara lomba tujuhbelasan.

    eh ada Monas di belakang *abaikan para model haha

    Chef Robby ga ikut foto di sini :(

    Saat tiba di hotel, rombongan blogger sudah berkumpul di Restaurant Cerenti. Mereka terlihat sedang foto bareng Chef Roby! Saya berusaha berjalan cepat agar bisa ikut foto bareng. Tapi kamera sudah dijepret. Saya terlambat.

    Ya sudah tak apa datang telat, yang penting salat tidak lewat *emak soleha ceritanya :D Meski telat, namun tidak telat sekali. Dinner belum mulai. Meja makan masih bersih dan rapi. Belum ada makanan satupun. 

    Meski acara makan belum dimulai, tetapi teman-teman sudah selesai mengambil gambar berbagai kuliner yang terhampar di meja prasmanan. Tinggal saya yang belum.  Mumpung belum pada makan, saya segera memotret dengan Kamera DSLR kesayangan

    Restaurant Cerenti

    dining area (outdoor)
    Festival Kuliner Nusantara yang digelar Hotel Grand Zuri ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan menyambut HUT RI ke 70. Seluruh kuliner yang disajikan merupakan makanan asli Indonesia. Tentunya, festival ini bertujuan untuk menumbuhkan kecintaan setiap orang Indonesia terhadap kuliner negerinya sendiri. Ada rasa nasionalisme yang hendak ditinggikan melalui kecintaan tersebut.

    Kuliner Nusantara sangat kaya. Dari Sabang sampai Merauke semua ada dan sangat beragam. Jujur, saya sendiri tidak mengetahui semuanya. Mungkin pernah makan, tapi tidak tahu namanya. Mungkin tahu namanya, tapi tidak pernah makannya. Mungkin pernah melihat dan mendengar, tapi tidak tahu bahan, resep dan cara mengolahnya. 

    Tumpeng tujuhbelasan
    aneka jajanan pasar

    kue tradisional

    Saya merasa masih perlu panjang waktu dan langkah agar kekayaan kuliner lokal mampu mengayakan pengalaman dan pengetahuan saya. Hadir di festival-festival kuliner seperti ini merupakan cara untuk tahu. Meskipun menjadi TAHU saja tentu tak cukup. Perlu usaha lebih lanjut untuk tujuan yang lebih berarti lagi. Tak sekedar tahu dan menikmati, tetapi juga melestarikannya sebagai kekayaan kuliner bangsa. Di sini, nasionalisme itu punya makna. Mampukah rasa itu selalu ditinggikan?

    Di Restaurant Cerenti, tamu atau pun bukan tamu yang menginap di hotel, bisa bersantap menikmati kelezatan rendang daging padang, ikan bakar woku manado, soto betawi, sate maranggi, tumis genjer oncom, tahu aci tegal, terik ayam semarang, aneka sambal dan masih banyak lagi menu daerah lainnya. Ada aneka kue jajanan pasar, buah-buah lokal, serta minuman tradisional. 

    Tumis oncom genjer, rendang padang, ikan woku bakar manado, tahu aci tegal

    aneka sambal tradisional
    lincah melayani pesanan

    sate maranggi, ikan, ayam,

    sate maranggi + ayam, sesuai request

    sate maranggi+ikan, sesuai request

    penghangat badan


    Di antara semua makanan, rendanglah juaranya. Ya, buat saya masakan ini seperti tak pernah tertandingi. Apalagi diolah oleh tangan chef berpengalaman seperti Chef Roby, cita rasa rendangnya jadi lebih spesial. Daging sapi empuk dalam olahan bumbu kaya rempah dengan rasa yang khas, terasa lezat menggoyang lidah. Hal ini diakui oleh Dedy (foodblogger yang femes banget itu lho) dan kawan-kawan lainnya. Kami suka!

    Menu lainnya pun tak kalah menarik. Ada tumis oncom genjer yang genjernya sangat empuk. Dedy sempat memberi tips kepada saya tentang bagaimana cara membuat batang genjer jadi empuk. Saya juga suka dengan ikan woku bakar manado. Sebagai penggemar ikan, kuliner satu ini tentu tak akan saya lewatkan.

    kalem aja Dhin makannya he he

    sebelum makan

    saat makan

    Jelajah rasa di Restaurant Cerenti malam itu cukup memuaskan, walaupun faktor kekenyangan membuat saya tak dapat mencoba semuanya. Namun, dari apa saja yang sudah saya cicipi, cukup mewakili bahwa kuliner yang tersaji di restoran ini punya kualitas rasa yang tak diragukan lagi. Untuk harga per package IDR 150,000 nett.

    Terima kasih kepada Hotel Grand Zuri atas undangan kulinernya yang mengesankan.

    Selamat hari HUT Kemerdekaan RI ke 70.

    Lestarilah kuliner Nusantara!
    ini baru kostum bernuansa tujuhbelasan hehe *ga janjian lho*
     


    Hotel Grand Zuri BSD
    Jl.Pahlawan Seribu Kavling Ocean Walk
    Blok CBD Lot.6 BSD City
    Telp: +62 21 29404955
    Fax: +62 21 29404966
    Email: reservation.bsd@grandzuri.com
    Website: www.grandzuri.com


    *semua foto dokumentasi Katerina

    Rayakan Ulang Tahun ke Enam, Tokopedia Luncurkan Kampanye "Ciptakan Peluangmu"

    $
    0
    0

    Bersamaan dengan hari ulang tahun kemerdekaan ke 70 Republik Indonesia, Senin (17/8/2015), Tokopedia merayakan ulang tahunnya yang ke enam. Acara perayaan digelar di Ballroom InterContinental Mid Plaza, Jakarta.


    ====

    Lebih dari 500 orang hadir dalam acara perayaan, terdiri dari para toppers (sebutan untuk seller Tokopedia), sejumlah media, partner Tokopedia dan para nakama (sebutan untuk tim Tokopedia).

    Atas undangan dari tim blogger Tokopedia, saya hadir atas nama blogger. Dibanding toppers yang berjumlah ratusan, blogger hanya segelintir. Diantara 5 blogger yang dikonfirmasi hadir, saya hanya bersua dengan mbak Mira Sahid dan mba Dee Rahma.

    exclusive invitation only for special people :D

    Seperti yang tertera di undangan, acara akan berlangsung mulai pukul 17.30 hingga pukul 21.00 WIB. Saya dan suami sudah tiba di InterContinental Mid Plaza sejak pukul 17.00. Kami langsung menuju tempat acara. Namun kemudian diarahkan untuk memasuki ruang makan terlebih dahulu. Di sana, tak hanya dipersilakan untuk makan, tetapi juga mengisi buku tamu, mendapatkan nomor bangku, serta menerima goodie bag (power bank dan baju kaos). 

    Hore! Belum apa-apa sudah dimanjakan dengan makanan enak-enak dan souvenir kece. Sering-sering begini yah!

    Acara dimulai sekitar pukul 18.00. Kami diminta untuk segera pindah tempat.  Berhubung sudah memasuki waktu magrib, kami pergi ke musala dulu untuk salat. Setelah itu baru menuju tempat berlangsungnya acara. Sebelum mencapai pintu masuk, saya lihat ada white board besar penuh coretan berisi ucapan selamat ultah untuk Tokopedia. Saya berhenti. Saya mau ikut nulis, dan mesti foto narsis di depan white board itu juga. Mesti! 

    ayo tulis-tulis ucapan

    coba sekalian kasih cap bibir juga di situ

    corat coret bergembira

    Saat memasuki tempat acara, dari pintu yang terbuka lebar terlihat ruangan sudah penuh orang. Acara pun telah dimulai. Di atas panggung yang bergelimang cahaya, tersuguh tarian pembuka yang entah apa namanya saya tak tahu. Ah, tadi saya terlalu lama foto-foto di depan white board. Jadi, ketinggalan deh.

    Dimana tempat duduk? Seorang crew wanita mengantar kami menuju bangku sesuai nomor yang tertempel di tiket masuk. Wow, ternyata kami duduk paling depan, persis di depan panggung. Bersebelahan dengan mbak Mira Sahid dan kedua anaknya. Hore. Berasa istimewa. *halah :p


    Duduk paling depan sebelahan sama founder KEB itu sesuatuuuuu :))
    telat masuk, tariannya udah mau kelar

    Saat tarian pembuka usai, layar besar di atas panggung menayangkan video tentang Tokopedia. Tepatnya, sekilas tentang Tokopedia. Ada yang belum tahu apa itu Tokopedia? Kalau ingin tahu lebih banyak, silakan baca-baca di www.blog.tokopedia.com ya. Yang jelas, usai video sekilas tentang Tokopedia itu diputar, suami saya manggut-manggut. “Oh, itu Tokopedia,” ucapnya. *Yaelah si mas.

    Pak William Tanuwijaya muncul di panggung. Pak? Panggilannya PAK? Asli saya pangling! CEO Tokopedia itu ternyata masih muda! *dan saya merasa begitu tua haha* Ya, orangnya masih muda. Dalam hati langsung bertanya, semuda itu sudah sehebat sekarang, resepnya apa? 

    Oh ya, yang muda bukan hanya William lho, Leon (COO), Melisa (vice president), dan para namaka (termasuk Senny dan Joko), semuanya masih muda-muda. *ngitung uban* Salut ya, masih pada muda-muda tapi karya dan kreatifitasnya keren.

    William Tanuwijaya, Co-founder & CEO Tokopedia

    muda, sukses & berprestasi

    Saya teringat pernah membaca artikel The Rise of Digital Era dalam blog Tokopedia. Di situ ada kalimat inspiratif yang ditulis oleh seorang William Tanuwijaya: "Semuda apapun diri kita, seprematur apapun karya kita, selama kita pupuk dengan penuh dedikasi, semangat, dan kerja keras; pengakuan dan penghargaan akan datang dengan sendirinya."

    Saya rasa, itulah resep sukses seorang William; dedikasi, semangat, dan kerja keras.

    William Tanuwijaya mengatakan bahwa bangsa Indonesia merupakan bangsa yang kreatif dan gigih menciptakan peluang usaha.

    “Lihat sekeliling kita, bangsa ini adalah bangsa yang kreatif dan gigih dalam menciptakan peluangnya sendiri. Lihatlah ketika hujan deras mengguyur, selalu ada tawa riang dari para Ojek Payung. Selalu ada kegigihan dari para Pak Ogah yang membantu para kendaraan di tikungan yang terjebak kemacetan total. Ramahnya ibu-ibu rumah tangga yang menawarkan produk dagangan di media sosial. Hal-hal yang unik khas Indonesia ini menunjukkan bahwa peluang itu selalu ada, jika kita mau menciptakannya,” ujar William Tanuwijaya.

    Mustika, ibu rumah tangga asal Semarang berusia 27 tahun, membuktikan ia bisa tetap berbisnis di sela kesibukkannya mengurus keluarga. Dengan mengembangkan bisnis batu akik dan monelnya ke ranah online, kini ia mampu meraup omzet ratusan juta perbulan.

    Dina, 38 tahun, di kota Malang, memberanikan diri untuk mundur dari pekerjaan kantoran danmembangun bisnis wall sticker, dan kini pendapatannya meningkat 11 kali lipat lebih tinggi dibanding saat masih menjadi karyawan.

    Di Bogor, ada Rizki, 27 tahun, yang sempat bekerja serabutan menjadi pengamen dan pemulung di masa sekolahnya. Ia mencoba mendaftar ke berbagai perusahaan, tetapi ditolak di mana-mana, sampai akhirnya mengenal kerajinan tangan dari clay dan memutuskan untuk membangun bisnis di bidang tersebut. Dirinya sempat membuat heboh media sosial dengan salah satu produknya, yaitu gantungan kunci “anti begal”.

    William Tanuwijaya, CEO Tokopedia (kanan) dan Leontinus Alpha Edison, COO Tokopedia (kiri) memotong kue ultah

    Masih ada lebih dari 300.000 kisah lainnya dari pemilik bisnis kecil yang bergabung di Tokopedia. Mereka datang dari latar belakang yang berbeda-beda, namun mempunyai benang merah yang sama, yakni keberanian untuk bermimpi dan kegigihan untuk bekerja. Kini mereka sudah mengirimkan lebih dari 6 juta produk setiap bulannya ke seluruh Indonesia. 

    Tokopedia menyakini bahwa para pemilik UMKM online akan menjadi tulang punggung ekonomi Indonesia di masa yang akan datang, serta menciptakan lapangan-lapangan pekerjaan baru di tengah kondisi perekonomian yang sedang melemah.

    Berdasarkan kepercayaan tersebut, bersamaan dengan ulang tahun ke-6 ini Tokopedia meluncurkan kampanye “Ciptakan Peluangmu”. Tokopedia akan mengajak para merchant mereka untuk berbagi pengalaman, ilmu dan keterampilan melalui kegiatan roadshow ke berbagai kota di Indonesia, sehingga bisa lahir lebih banyak bisnis-bisnis kecil baru lainnya yang mampu membawa dampak positif bagi diri mereka sendiri serta lingkungan sekitar mereka.

    Jonathan, sukses berjualan komik bekas di Tokopedia sejak tahun 2011.
    Fahrudin, seorang mantan cleaning service, sudah 2.5 tahun jualan mainan anak di Tokopedia. Sekarang sudah punya 3 karyawan.
    “Ketika memulai Tokopedia, kami mengalami sendiri sulitnya mendapatkan kepercayaan saat memulai bisnis baru tanpa modal kredibilitas dari track record masa lalu. Kami sempat ditolak dimana-mana, namun kami yakin walau masa lalu tidak lagi bisa diubah, masa depan ada ditangan kita sendiri. Dari pengalaman inilah, kami berkomitmen untuk meruntuhkan tembok-tembok penghalang bagi masyarakat Indonesia yang ingin memulai bisnis dengan cara menyediakan platform marketplace yang gratis dan bisa digunakan oleh siapa saja untuk menciptakan peluang mereka."

    "Kami akan tumbuh bersama mimpi-mimpi besar dari para UMKM Indonesia karena di Tokopedia, kami selalu percaya bahwa kesuksesan hanya bisa didapatkan dengan cara membantu orang lain menjadi lebih sukses. Bagi kami, inilah model bisnis paling indah di dunia,” tutup William Tanuwijaya.

    Tepuk tangan pun membahana, memenuhi seisi ruangan, mengiringi punggung William yang menghilang dibalik tirai besar di belakang panggung. Ada haru dan bangga yang saya rasa saat itu. Terlebih ketika menyaksikan video kampanye Ciptakan Peluangmu yang ditayangkan di layar besar di atas panggung. Tersirat pesan sarat makna, bahwa inilah CARA orang besar mendekati orang kecil, agar yang kecil terangkat jadi besar. 

    MC Tije dan Kemal
    Komikus Arie Kriting, materi dan bahasa publiknya bagus!
    Project Pop dengan "Dangdut is the music of my country" menggoyang Ballroom InterContinental Mid Plaza
    penampilan yang menghibur
    akhirnya pada berdiri dan maju mendekati panggung

    Duet Tije dan Kemal sebagai MC, menyemarakan acara malam itu. Dua sosok selebriti yang tak asing tentunya. Terkenal jenaka dalam setiap penampilan. Amat menghibur. Bikin mata melek terus sepanjang acara. 

    Kehadiran Arie Keriting, pelawak tunggal yang dikenal sebagai juara 3 Stand Up Comedy Indonesia Kompas TV season ketiga pada tahun 2013, sukses mengocok perut kami dengan materinya yang berbobot. Penampilan Project POP menjadi klimaks acara. Lagu dan musik yang dipersembahkannya berhasil mengguncang suasana ballroom malam itu. Banyak yang bangkit dari kursi, lalu pindah mendekati panggung untuk ikut bernyanyi dan menari.

    Saya mengacungkan jempol kepada segenap kru Tokopedia yang telah mengemas acara HUT dengan begitu apik dan menghibur. Nuansa komedi dari humor yang mengundang tawa, terasa begitu segar berkat kehadiran Tije & Kemal, Arie Kriting, dan Project Pop. Sebuah hiburan yang elegan, berkelas dan berkesan.

    Melisa (tengah) vice president Tokopedia, bersama 4 pemenang kategori: Shopaholic, Pemborong, Explorer, Dropshipper

    Leon (tengah) bersama para pemenang kategori Tokopedia New Seller & Trending Awards 2015
     
    William Tanuwijaya bersama para pemenang Tokopedia Inspiring Story 2015

    Tika Project P menyerahkan hadiah kepada pemenang kategori Top Seller Tokopedia 2015 : Nin's Collection.

    Tak hanya berupa hiburan, perayaan HUT Tokopedia juga diisi dengan pengumuman pemenang sekaligus pemberian hadiahkepadapembeli maupun penjual di Tokopedia sesuai dengan kategori penghargaan. 

    Penghargaan yang diberikan kepada para penjual di Tokopedia, diantaranya kategori gold merchant, most wanted seller, most wanted item, rookie of the year, top commitment seller, best service seller, most favorite seller, top akik seller, top bibit seller, new seller & trending, dan top seller 2015.

    Penghargaan untuk pembeli di Tokopedia terdiri dari kategori shopaholic, pemborong, explorer, dan dropshipper.

    Untuk doorprize dan grandprize, hadiah yang diberikan oleh Tokpedia berupa: Samsung Microwave, Phillips home teater, Xiaomi Redmi 2 4G LTE, kulkas mini portable Toshiba, 4 in 1 Jumbo Oven Oxone, dan LG LED TV 43. Siapa saja pemenangnya? Silakan lihat foto-foto yang saya tampilkan di sini.

    Selamat buat semua peraih Tokopedia Awards 2015, door prize, dan grand prize. Kalian beruntung.

    Pemenang doorprize


    Pemenang doorprize


    Pemenang grand prize : LG LED TV 43. Wow selamat!


    Seorang undangan mendapat hadiah CD lagu Project POP

    Akhir kata, selamat ulang tahun ke 6 buat Tokopedia. 
    Semoga SUKSES membantu orang lain menjadi lebih SUKSES, dengan model bisnis paling indah di dunia.

    Terima kasih atas undangannya. 
    Hadir di acara ini membuat saya kembali membuka mata, bahwa kesuksesan itu juga berupa keberhasilan kita membuat orang lain menjadi sukses.

    Terima kasih atas souvenirnya yang bermanfaat.
    Terima kasih atas jamuannya yang lezat.

    Terima kasih atas kesempatan berpartner yang telah diberikan selama ini.

    Para nakama, partner, media, toppers dengan dress code batik

    souvenir dari Tokopedia untuk setiap foto-foto yang diupload di Instagram dgn hastag #Tokopedia6 (live upload IG)
    souvenir power bank dan baju kaos
    bersama Joko (spesialis SEO Tokopedia) & mbak Mira Sahid


    Tentang Tokopedia
    Tokopedia merupakan perusahaan internet yang memiliki visi untuk membangun Indonesia lebih baik lewat internet, dengan cara memungkinkan setiap individu maupun pemilik bisnis asal Indonesia untuk membuka dan mengembangkan bisnis online mereka secara mudah dan gratis, sekaligus memungkinkan pengalaman berbelanja online yang lebih aman dan nyaman.

    Pada Oktober 2014, Tokopedia berhasil menjadi perusahaan internet pertama asal Asia Tenggara yang mendapatkan investasi sebesar 100 juta Dollar dari SoftBank dan Sequoia Capital. SoftBank merupakan investor dibalik kesuksesan Alibaba, sementara Sequoia Capital merupakan investor di balik kesuksesan Apple, Google, Youtube, Instagram, dan WhatsApp. Investasi ke Tokopedia membuktikan bahwa Indonesia sudah dipandang mampu melahirkan perusahaan teknologi kelas dunia yang mampu bersaing secara global.

    *semua foto dokumentasi Katerina


    Berbatik Ria di Acara Ultah nan Meriah

    $
    0
    0
    Nakama

    Dalam undangan perayaan ultah Tokopedia yang saya terima, disebutkan agar yang hadir mengenakan pakaian batik. Buat saya, tentu itu tak sulit. Saya punya batik, meskipun sedikit. Namun, satu hari sebelum hari H, tiba-tiba muncul keinginan untuk membeli rok batik baru. Kening mas berkerut.

    “Kenapa dengan rok yang lama?” tanya si mas.
    “Karena yang lama enggak baru lagi,” jawab saya sekenanya. 
    “Hah?!”

    Meski si mas ternganga rada heran, tapi dia mau menemani dan mengantar membeli rok batik. Dari satu toko ke toko kami mencari, akhirnya dapat 1 yang saya suka. Iya 1. Kalau 100 berarti besoknya saya buka toko. Jualan.

    Kita semua pakai batik (w/ Joko Tokopedia & Mira Sahid KEB)
    model ala ala

    Senin malam di Ballroom InterContinental Mid Plaza, pakaian batik dengan berbagai motif membanjiri suasana tempat perayaan ultah. Yang saya rasa setiap kali melihat kain khas Indonesia itu melekat di badan seseorang adalah rasa bangga. Apalagi di acara ramai orang begini, makin membuncah saja rasanya. Bukan apa-apa, di acara-acara serupa lainnya (semacam acara HUT), jarang rame-rame berbatik seperti ini. Kalau nggak berjas, ya bergaun modern. Untung saja belum pernah ada yang khilaf pakai baju renang.

    Malam itu, hampir semua orang yang datang berbaju batik. Yang nggak berbatik sedikit saja, itu pun mereka pakai baju dari kain songket. Ah ya, meskipun itu bukan batik, tapi tetap sama-sama kain tradisional Nusantara ya. Jadi teringat di rumah, ada kain songket warna biru muda yang sudah lama sekali pingin dibikin rok ala cinderela, tapi sampai sekarang belum jadi-jadi. Kebanyakan mikirin desainnya, akibatnya nggak dibawa-bawa ke penjahit. Hadeuh.

    batik sungguh indah di mata


    Para perempuan terlihat cantik-cantik. Model baju batiknya macam-macam. Ada yang berupa rok batik mekar tralala, gaun batik panjang menjuntai, hingga dress batik cantik model pendek seperti kekurangan bahan. Yang laki-laki juga demikian, pada ganteng-ganteng memakai kemeja batik. Mas juga pakai batik.

    Saya cari-cari barangkali ada laki-laki yang pakai celana batik. Nggak ada! Kalau ada juga pasti aneh. Nanti malah mirip kayak sedang pakai baju tidur hihi… Soalnya setelan piyama tidur laki-laki kan juga banyak dari batik. Kalau mau beda, bisa juga sih sebenarnya. Pakai atasan jas, bawahannya batik. Tapi bawahannya bukan dibuat dalam bentuk celana, melainkan kain. Nah itu baru cocok. Tapi malam itu nggak ada yang setelannya begitu. Kalau ada ntar disangka dalang wayang haha.

    Tak hanya pakaian yang bernapaskan ke-Indonesiaan, melainkan juga makanan yang dihidangkan. Lihat saja dessert nya yang tersusun di meja hidang, merah putih warnanya seperti bendera. Puding dan Pie. Saya naksir berkali-kali, jatuh cinta berkali-kali, pada dua macam dessert itu. Iya, 2 macam saja yang bernuansa bendera. Tapi tampilannya sungguh menggoda. Rasanya pun bukan main. Pasti diolah dari bahan-bahan berkualitas, dan oleh tangan-tangan profesional. Ah iya, saya baru ingat, ini hidangan resto bintang 5.

    puding kaya buah

    pie stoberi merah menggoda
     
    brownies lezat menggugah selera


    dessert berbaris menanti dijamah

    cupcake tokopedia

    mbak Mira Sahid dan kedua anak tercinta

    masku juga pakai batik

    main course nya ga sempat di foto satu-satu, keburu banyak orang :D

    Ruang tempat makan dan tempat berlangsungnya acara terpisah. Beda lantai. Di ruang makan itulah saya bertemu mbak Mira Sahid dan mbak Dee Rahma. Dua blogger yang juga diundang Tokopedia. Wah, ternyata mbak Mira itu asyik. Baik dan ramah. Saya ajak foto, dia suka dan mau. 

    Setelah kenyang, kami salat. Lalu naik ke tempat acara. Corat-coret bergembira menulis pesan di white board lebar, pakai nama dan tanda tangan. Pingin nampang dan tak mau ketinggalan. Undangan alay haha.

    Malam itu, acara berlangsung meriah. Bertabur hadiah dan hiburan. Namun sebelum semua acara itu berjalan, lagu kebangsaan dinyanyikan terlebih dahulu. Semua berdiri. Sama-sama bernyanyi. Maka, lagu Indonesia Raya pun berkumandang di ballroom Intercontinental Mid Plaza. Saya merinding.

    Bertemu Karinta yang sedang hamil gede

    Ikut dong foto bareng Leon (COO Tokopedia)

    Percayalah, model kerudung yang bisa saya buat begini-begini aja :)) *nggak kreatif*


    Acara seakan begitu cepat berlalu. Tahu-tahu sudah jam 9 saja. Acara selesai. Semua happy. 

    Cerita lengkap tentang kemeriahan acara ultah Tokopedia ke 6 ini bisa dibaca di sini -->Rayakan Ulang Tahun ke Enam, Tokopedia Luncurkan Kampanye "Ciptakan Peluangmu


    Selamat HUT Kemerdekaan ke 70 Republik Indonesia!

    Selamat HUT ke 6, Tokopedia.


    *semua foto dokumentasi Katerina

    Buat Pencinta Snack di Indonesia, Dapatkan Snack Gratis Dari Lifful-Produk.id

    $
    0
    0


    Rabu sore tgl 12/8, satu paket besar tiba di rumah. Berat dan agak sulit dibuka karena dikemas dalam peti kayu yang kokoh. Dengan sebuah palu, peti itu akhirnya bisa dibuka. Tertulis nama Lifful Produk pada kantong kertas yang ada di dalamnya. 

    Alhamdulillah. Hadiah snack gratis dari Lifful Produk sudah sampai.

    Isi paket berupa aneka snack dan minuman yang terdiri dari 2 botol minuman Kiyora, 1 kotak Inaco Nata Drink, 3 macam Oishi Sponge Crunch, 1 Sipah Fun Straw, 2 UHA Milk Candy 103.5g, 4 kaleng Pokka Strawberry Milk, 1 Inaco Aloe Vera, 1 Mony Cincau 300ml, dan 4 UHA Milk Candy 37g. 


    dibuka dengan penuh perjuangan :D

    Lifful Produk. Sudah pernah dengar nama tersebut?

    Lifull-Produk.id adalah situs penyedia jasa informasi yang mengupas segala jenis produk snack and beverages, khususnya makanan ringan dan berbagai macam minuman. Situs ini membuat para pecinta snack dan beverages di tanah air kini tidak lagi sulit untuk mendapatkan info berbagai produk makanan ringan kesukaannya. Bahkan, mereka juga bisa menemukan produk lainnya, yang umumnya masih asing dan belum pernah dicicipi.

    Adanya website Lifful Produk ini seakan membuat para snack lovers di tanah air menemukan 'surganya' makanan ringan dan minuman yang sesuai dengan seleranya masing-masing.

    Tampilan halaman utama situs Lifful-Produk.id

    Dalam situs Lifull Produk terdapat sejumlah konten yang menarik diantaranya mengulas tentang hadiah yang sedang dibagikan secara GRATIS oleh Lifull-Produk.id, sehingga user atau member dapat memilih hadiah yang mereka ingin dapatkan secara langsung.

    Layanan web juga mengulas detail produk secara rinci baik harga, foto image produk dan juga menampilkan review produk, dimana para user bisa saling membaca pengalaman dari Lifful media member tentang snack unik apa aja yang pernah mereka coba. Dan dalam blog produk, para pecinta kudapan ringan bisa mendapatkan informasi tentang snack apa saja yang direkomendasikan.
    Top 5 Jumlah Ulasan


    Top 5 Page View


    Tope 5 Rangking

    Kamu penggemar snack tanah air? Tertarik untuk menjadi member Lifful Produk?

    Jika ya, inilah yang perlu kamu lakukan. Sebelum melakukan aktifitas di Lifull-Produk.id, pastikan kamu sudah menjadi member terlebih dahulu.

    Cara mendaftar menjadi member Lifful Produk:
    Klik daftar dan masukkan data dengan lengkap. Untuk data diri dihimbau harus selengkap mungkin, karena jika member mendapatkan hadiah, maka alamat pengiriman hadiah adalah sesuai dengan alamat yang dibuat saat pendaftaran.

    Hadiah yang bisa kamu pilih saat ini


    Ingin mendapatkan hadiah dari lifull-produk.id secara gratis?

    Ini caranya: Masuk ke halaman hadiah, klik hadiah yang diinginkan, lalu cari tombol apply produk. Klik tombol apply produk, lalu share ke halaman facebook. Sebelum share ke halaman facebook, tuliskan kata-kata yang menarik di dalam post nya.

    Produk apa saja yang ada di situs Lifful Produk?

    Berbagai macam jenis aneka snack dan minuman yang ada di Lifful Produk antara lain adalah :UHA, Espreciello, Bellfield, Oishi, Greenfield, Sunkist, WRP, Heavenly Blush, Sipah, Pokka, Soyjoy, Calpico, Kit-Kat, dll.

    Minuman cincau segar, cocok buat panas dalam. Strawberry milk nya cocok buat yang sedang diet kalori


    rasa permennya bikin rileks


    permen rasa susu, manisnya pas


    sedotan perasa. Ada rasa banana, strawberry, cookies cream dan coklat


    Kukis aneka rasa (coklat, kacang, kelapa) dengan butiran coklat


    Cocok untuk dicemil saat santai.

    Tentang Lifful Produk

    Lifull-produk id (Lifull Produk) di luncurkan pada Juni 2014, merupakan Prize Website khusus untuk para snack lovers yang ada di Indonesia. Tidak hanya memberikan informasi produk semata, tetapi juga mengulas tentang review produk dan testimonial langsung dari member secara gratis di website. Selain itu, dengan menjadi member juga bisa mendapatkan snack yang ada diwebsite secara GRATIS!

    Dalam waktu 1 tahun, website www.lifull-produk.id terus mengalami peningkatan, dengan total 20.000 member di website dan total like di facebook fanpage 400.000 like.

    Pesatnya bisnis website lifull- produk.id tidak lepas dari pengembangan bisnis induk perusahaan yakni NEXT CO., Ltd, sebuah perusahaan situs properti terbesar di Jepang yang sudah mendunia di 44 Negara.

    “Ide ini berawal dari kecintaan kami kepada snack. Setiap sore kami selalu membelinya, hingga rasanya kami sudah mencicipi seluruh snack yang ada di supermarket. Ketika saya memberikannya untuk para staff saya, semuanya terlihat sangat enjoy menikmatinya. Saya pun akhirnya sadar bahwa pecinta makanan ringan bukan hanya kami saja, pasti banyak pecinta snack lain diluar sana. Maka dari itu kami ingin membagi pengalaman dan informasi tentang snack yang sudah pernah kami cicipi untuk para snacks lovers yang ada di Indonesia,” ujar Toshiki Kato, Chief Operational Officer (COO) Lifull Media Indonesia dalam keterangan persnya di Jakarta pada bulan Juni lalu.

    Lebih lanjut diutarakan Toshiki Kato, bahwa kehadiran Lifull-Produk.id juga bisa menjadikan sarana konsep promosi produk yang berbeda dari biasanya. Hal ini diperkuat data AC Nielsen ditahun 2012 yang menjelaskan tingkat pengambilan keputusan (buying decision) berdasarkan informasi dari media sosial dapat mencapai lebih dari 50%.

    Dalam keterangannya, Toshiki Kato juga mengatakan bahwa ada satu esensi yang paling penting dalam situs Lifful Produk, yakni menjadikan orang bahagia saat mencicipi snack kesukaannya, hingga akhirnya menimbulkan suasana yang cair dan merubah suasana hati seseorang. Nilai kebahagiaan itulah yang ingin dishare kepada banyak orang sesuai dengan landasan dasar nilai perusahaan yaitu “make everybody happy.”

    Bagaimana dengan kamu? Sudah mencicipi snack kesukaan?


    *Semua foto dokumentasi Katerina
     

    Restaurant Vietopia, Tempat Cozy Untuk Meet Up

    $
    0
    0


    Restaurant Vietopia terletak di Jalan Cikini Raya No. 33. Terbilang kecil, bahkan terlihat sempit. Jika tak jeli, agak sulit menyadari bahwa diantara deretan bangunan ruko model lama itu ada restaurant. Ada papan nama resto di bagian depannya, tapi tak begitu menonjol. 

    *****

    Minggu siang tgl 26/7, teman-teman kontributor Jakarta Corners mengajak kumpul di Restaurant Vietopia di daerah Cikini. Di sana, akan ada mbak Donna, mbak Evi, dan mbak Shinta. Mbak Dewi Rieka yang saat itu sedang berada di Bogor tak ikut serta. Katanya ia tak ada teman berangkat, pun kurang tahu transportasi menuju Vietopia. Sedangkan Salman, masih berada di luar Jakarta.

    Meet up di Vietopia ini merupakan kesempatan pertama pasca lebaran untuk berkumpul lagi dengan teman-teman blogger. Saya antusias untuk datang. Apalagi pertemuan ini akan jadi kopdar pertama dengan mbak Shinta Ries.

    Saya janjian dengan mbak Evi untuk berangkat bareng. Dari BSD kami naik shuttle bus. Oh ya, sekarang kalau ke Jakarta saya merasa ketagihan naik shuttle bus BSD. Soalnya merasa nyaman, nggak perlu capek nyetir. Ongkos bis juga murah, cuma Rp 15.000. Rute yang dilalui pun banyak. Kalau bawa mobil, ongkos tol saja bisa lebih dari 50 ribu PP. Belum hitung-hitungan BBM nya. Belum capeknya. Belum macetnya yang kadang bikin stress. 

    Supir bajajnya nggak ngebut

    asyik juga naik bajaj :D

    Saya dan mbak Evi awalnya tidak tahu akan turun dimana. Berkat google map, kami bisa menyesuaikan lokasi turun yang terdekat menuju Vietopia. Akhirnya, kami putuskan turun di depan RSU Tarakan. Dari sana, kami lanjut naik bajaj. Bajaj? Horeeee! Ini untuk kedua kalinya saya naik bajaj. Pertama naik bajaj sekitar 4 thn yang lalu (kalo ga salah) bareng Erie. Kalau dulu naik bajaj orange, hari ini naik bajaj biru berbahan bakar gas :D

    Sewa bajajnya Rp 30.000. Ditawar oleh mbak Evi Rp 20.000. Supirnya setuju. Kami pun berangkat. Wah ternyata enak lho naik bajaj. Bisa nyalip dan nyelip-nyelip. Hihi. Berisik? Nggak seberisik bajaj yang dulu pernah saya naiki. Setelah merayapi jalanan ibu kota, tak pakai lama kami pun sampai di Menteng Huiz.

    Turun dari bajaj saya merasa seperti salah turun. Tapi sesaat kemudian merasa yakin telah turun di tempat yang benar. Hehe. Saya kembali melihat google map. Tanda biru yang menjadi lokasi kami berada saat itu sudah berada dekat dengan tanda merah yang menjadi lokasi resto. Di mana restonya? Kami menyeberang. Mulai mencari. Nama jalan sudah benar. Kok restonya tak ada? Ketemu nomor 33. Jangan-jangan itu restonya. Kami masuk.

    Tampak depan restoran Vietopia. Nama restonya kecil :D

    bangunan jadul tapi bersih dan rapi
    Restaurant Vietopia ada di deretan ruko ini

    Ketika masuk, suasana di dalam resto tampak sepi. Hanya ada 2 meja terisi. Seorang perempuan berjilbab memandang ke arah kami. Di dekatnya terlihat ada mbak Donna. Itu pasti mbak Shinta! Yaa….akhirnya kami ketemu. Alhamdulillah.

    Baiklah, sekarang saya ceritakan tentang suasana restonya.

    Jadi gini, bagian dalam resto ini ternyata berbeda dengan luarnya. Kesan sempit saat dilihat dari luar, seperti menghilang. Warna putih yang mendominasi ruang resto, menciptakan kesan lapang. Tata ruangnya apik. Nuansa vintage sangat terasa. Simple dan romantis, itu kesan pertama saya saat memasuki resto ini.

    Mbak shinta yang memilih Vietopia sebagai tempat bertemu. Ia sudah pernah makan di tempat ini. Katanya, makanannya halal. Itu yang penting. Dan itu sebabnya saya setuju. Meski jauh, tapi tak rugi datang ke tempat ini. Saya jadi tahu ada restoran Vietnam halal di Jakarta yang punya suasana romantis di dalamnya. 

    cozy
    ramah
    Selama berada di dalam resto, terdengar alunan lagu-lagu yang diputar adalah lagu-lagu lama barat yang bernuansa percintaan. Restonya sendiri cukup bersih dan para pelayannya juga ramah. Hanya saja waktu pelayanannya agak lama. Mungkin karena faktor jumlah pelayan yang tidak terlalu banyak.

    Signature dish di restaurant Vietopia adalah Bo Luc Lac, Ca Pe Sua Da, Cha Gio, Ice Lemon, dan Pho Bo. Saya dengar, Pho bo di tempat ini dikenal sebagai Pho Bo terbaik di Jakarta. Saya tidak dapat memastikannya, sebab saya tak sering makan di resto Vietnam. Kalaupun makan, saya belum tentu juga memesan Pho Bo.

    Mbak Shinta sudah lebih dulu memesan makanan. Ia menikmati Goi Cuon. Mirip risol. Didalamnya ada telur, sayur, mie, dan udang. Mbak Donna tidak makan, katanya masih kenyang. Saya pesan Banh Cuon, Vietnam pancake berisi ayam dan jamur. Menu appetizer ini enak, dan saya suka. Mbak Evi lain lagi, beliau memesan Bun Bo Xao.

    Goi Cuon
    Fresh spring rolls filled with shrimp, egg & vegetable.

    Banh Cuon
    Minced chicken & mushroom wrapped in house made rice pancake

    Bun Bo Xao

    Ice lemon grass

    Sebenarnya ada beberapa menu yang sempat diminta, tapi banyak yang kosong. Faktor habis atau memang sedang tak tersedia, saya tak sempat menanyakannya. Untuk minuman, saya ikut saran mbak Shinta, yaitu ice lemon grass. Rasanya dingin dan segar, cocok jadi penghilang dahaga seusai bertualang naik bis dan bajaj hehe.

    Harga makanan dan minuman di tempat ini tak terlalu mahal. Selaras dengan rasa yang diberikan. Mungkin itu sebabnya resto ini dikabarkan ramai pengunjung. Makanannya enak tapi harganya terjangkau. 

    Ao Dai, pakaian tradisional wanita Vietnam

    Siang itu, sewaktu baru masuk memang agak sepi. Namun tak berapa lama kemudian pengunjung mulai berdatangan. Oh iya, waktu teramai resto ini memang ada di jam makan siang. Sayang saya tak menyaksikannya, karena saya baru berada di sana setelah lewat jam makan siang.

    Ada sekitar 60 seats yang tersedia di resto Vietopia. Untuk cara pembayaran bisa dengan menggunakan kartu Visa, Master, AMEX, Cash / Tunai. Buat yang ingin menikmati kelezatan makanan Vietnam yang HALAL, resto ini boleh dimasukkan dalam daftar.


    food blogger ala ala :D *foto: Evi Indrawanto*

    Suasana yang nyaman, didukung makanan dan minuman yang enak, membuat waktu cepat berlalu. Tak terasa hari semakin sore. Sekitar jam 16.20 pertemuan kami akhiri. 

    Seperti biasa, rasanya kumpul-kumpul belum sah kalau belum foto-foto. Hehe. Setelah  puas foto-foto di dalam, saatnya foto di luar restoran. Saat akan berfoto inilah saya menyadari ternyata baju kami berempat sama-sama bernuansa biru. Betul-betul tanpa disengaja. Saya memakai baju atasan biru. Mbak Evi, mbak Shinta dan mbak Donna memakai bawahan biru. Bahkan, Baju Kaos Cinta Indonesia yang dipakai oleh mbak Donna juga biru. Kayak janjian! :D

    Ya, mungkin karena sehati, makanya samaan. Sama seperti pembicaraan tentang Jakarta Corners yang tadi kami lakukan, isinya sehati. *apaan coba :p

    Indonesia banget baju kaosnya mbak Donna. Suka!
    Setelah meninggalkan resto, kami berencana bersama-sama melihat matahari terbenam dari pelabuhan Sunda Kelapa. Namun karena sesuatu hal, rencana tersebut kami urungkan. Kami memilih pulang. Mbak Donna kembali ke Depok, saya dan mbak Evi menumpang mobil mbak Shinta menuju Tangerang. 

    Menteng Huiz, tepat di seberang restoran Vietopia

    Hotel Whiz, di sebelah Menteng Huiz, di depan Restoran Vietopia

    *Semua foto dokumentasi Katerina


    Berlayar Ke Pulau Menjangan

    $
    0
    0

    Sabtu pagi, tanggal 1 Agustus, di Hotel Watu Dodol Banyuwangi.

    Ada pesan WhatsApp masuk di HP ku. Dari Dwi, tour guide kami ke Pulau Menjangan. Katanya dia kena musibah, dan bakal telat tiba di Watu Dodol. Dwi masih dalam perjalanan, naik bis dari Surabaya tujuan Banyuwangi. Kemungkinan baru sampai di Watu Dodol sekitar pukul 7. Kami disuruh menunggu. Katanya nanti kami akan dijemput oleh Pak Yanto untuk diantar ke posko Bangsring.

    Kabar itu sebenarnya membuat aku, mbak Ira, mbak Zulfa, mbak Andrie, dan Lestari kehilangan satu kegiatan yang ada dalam itin: Sunrise Watu Dodol. 


    Kecewa? Enggak! Sebab tanpa bareng Dwi pun kami bisa lihat sunrise dengan mudah dan leluasa hanya dari Hotel Watu Dodol yang kami inapi. Bahkan, dengan telatnya Dwi, kami jadi tak buru-buru untuk mandi dan sarapan. Dibalik musibah, tetap ada hikmah ya. Hikmah untuk nyantaiiii.


    kami dijemput di hotel
    dalam ELF, gembira mau snorkeling :D


    Jam 6.50 kami dijemput oleh Pak Yanto. Dengan ELF nya kami diantar ke posko. Di sana kami disuruh sarapan. Berhubung sudah sarapan di hotel, nasinya kami minta bungkus, dibawa ke kapal. Siapa tahu nanti jam 10 sudah lapar. Lapar akibat kelamaan nunggu Dwi :D

    Posko Bangsring rupanya memang jadi tempat kumpul para peserta trip yang dibawa Dwi. Jadi, pagi itu ga cuma kami berlima. Ada juga rombongan lain. Lebih banyak jumlahnya. Bedanya, kapal yang akan mengangkut mereka tidak ‘parkir’ di pantai dekat posko, melainkan di tempat lain.

    Jam 8 Dwi belum juga tiba. Hari makin siang. Makin panas, dan ombak biasanya makin ga tenang. Kapten kapal, mas Memen, menunggu di kapal. Ia menelpon saya berkali-kali menanyakan apakah kami mau berangkat sendiri tanpa Dwi, atau tetap mau bareng Dwi? Sesuai kesepakatan awal, kami mau ditemani Dwi!

    sambil nunggu, bisa minum es kelapa, ngopi, ngeteh, atau makan mie dulu di sini

    Dikelilingi jemuran life jacket

    masih nunggu mas Dwi nih

    pilih pilih fin bareng rombongan lain

    Oh iya, kami ini kan ambil private tour. Makanya tidak gabung dengan rombongan manapun. Dwi sendiri yang akan bawa kami. Bukan orang lain. Memang sengaja kami minta demikian, biar lebih nyaman dan merasa aman.

    Selagi menunggu Dwi, Pak Yanto meminta kami untuk memilih alat snorkeling yang cocok. Aku senang dengan perlengkapan snorkeling yang tersedia di sini. Fin nya banyak yang cocok. Biasanya jarang ada yang menyediakan yang pas di kaki. Makanya kalau snorkeling aku jarang pake fin. Itu karena jarang ada yang cocok. 

    Yang aku suka life jacket nya. Modelnya bukan seperti yang biasa pernah aku kenakan ketika menyewa di tempat lain. Bahannya kuat, tali-tali pengikatnya kencang. Semuanya berfungsi dengan baik. Saat dipakai benar-benar melekat erat di badan. Nggak melorot, nggak kebesaran, pokoknya nyaman banget! Buat yang menyewakan alat snorkeling, boleh nih punya life jacket seperti punya pak Yanto.

    Usai pilih-pilih alat snorkeling, aku mengisi waktu dengan memotret pantai. Mbak Andrie menikmati secangkir kopi. Mbak Ira bagi-bagi coklat. Lainnya ngobrol macem-macem.

    nyiur di pantai dekat posko

    Pulau Bali terlihat begitu dekat

    ada motornya ga ada orangnya :D

    Walaupun nunggu lama dan waktunya ga sesuai waktu itin yang disepakati, akhirnya kami berangkat juga. Bagaimanapun, kejadian seperti ini membuatku belajar bahwa tidak semua rencana selalu berjalan lancar jaya. Mungkin lain kali perlu juga dapat jaminan waktu. Kalau telat sekian jam harus ada kompensasi. Potong biaya trip huehehe.  

    Oh ya sebetulnya tak ada yang perlu dikhawatirkan sekali. Meski waktunya mundur jauh, toh semua tempat tetap akan didatangi. Hanya saja kalau sudah terlalu siang, ombaknya kan makin ga asyik. Beberapa spot jadi ga aman untuk disambangi. Pulang kesorean juga kurang baik, cuaca makin ga bagus. Laut pasang. Ombak makin tinggi. Bahaya buat kami juga.

    Nah, benar kan, berangkat siang ombak sudah makin besar. Belum naik saja kapal sudah oleng. Padahal kapal dalam keadaan merapat di pantai. Mau naik kapal saja susah, belum apa-apa sudah basah gara-gara diterjang ombak. Untung tas kamera sudah dibungkus kantong plastik. Meski tas kamera sudah kedap air, tetap saja bikin cemas.

    Kapal berlayar. Mulanya aku merasa senang karena sebentar lagi akan menjejak Pulau Menjangan. Salah satu pulau impian. Namun kemudian semua berubah. Angin yang berhembus terasa lebih kencang. Ombak terlihat lebih besar. Kapal seperti terhempas. Air berkali-kali menerpa seperti hujan deras yang datang dari laut, masuk kapal dan membuat basah. Aku sibuk mengamankan tas kamera. Gawat.

    kapal yang kami tumpangi mirip seperti kapal-kapal ini

    Laut, kenapa seganas ini? Apa kami akan bertarung dengan badai seperti di film The Perfect Storm? Aku berlebihan. Iya, mungkin saja. Tapi jujur, baru kali ini aku merasa takut. Dulu, waktu mengarungi laut Kepulauan Derawan dan Kepulauan Seribu yang jarak tempuhnya lebih jauh dan lama, aku tak merasa demikian. Tapi sekarang? Aku takut karam.

    Mau bilang takut, nanti yang lain ikut takut. Trus, nanti ditanya gini, “sudah beberapa kali pergi ke laut kok masih takut?” Ya ga selalu berani juga kale. Apalagi cuacanya kayak gini. Tapi syukurlah ga ada yang nanya haha. Lha semua pada diam gitu. Mungkin aja masing-masing juga pada nyimpen rasa takut hihi.

    Yang jelas, selama kapal berlayar itu aku terus berdoa dalam hati. Semoga emak-emak kece dalam kapal ini selamat semuanya. Bisa snorkeling dengan senang, bisa pulang bawa manisnya kenang-kenangan. 

    Berserah pada Allah saja pokoknya. Kalau terjadi apa-apa, di badan kan sudah ada baju pelampung. Meski bisa renang, baju pelampung itu pasti membantu sekali kalau kecebur. Selain itu, di kapal ada 3 pria dewasa yang sudah berpengalaman di laut. Kalau kapal karam mereka bisa bantu nyelamatin. Lumayan, dengan berfikir positif seperti itu bikin hati jadi tenang.  

    Itu loh mas Memen, kapten kapal kami, sekaligus guide

    Private tour; total pria di kapal ada 4, lebih dari cukup untuk mengawal kami berlima

    Waktu untuk menyeberang dari Watu Dodol ke Pulau Menjangan ternyata lama juga. Lebih dari 1,5 jam. Itu pun belum menjejak pulaunya, baru sampai di spot snorkelingnya.

    Ada 3 spot snorkeling yang kami kunjungi di Pulau Menjangan, yakni Spot Mangroove Point, Spot Coral Garden, dan Spot Pos 2 (spot terbaik di P.Menjangan).  

    Bagaimana cerita dan pengalaman kami selama snorkeling di tempat tersebut? Nantikan kelanjutan ceritanya pada postingan berikutnya ya *_^

     
    aku jadi ikan
    tunggu cerita selanjutnya ya :D


    Info:
    Untuk mengunjungi Pulau Menjangan, tidak selalu harus ke Pulau Bali terlebih dahulu. Pulau Menjangan juga bisa dicapai dari kawasan Watu Dodol, Banyuwangi. Jadi, kalau sudah berada di Banyuwangi, tidak perlu lagi menyeberang ke Gilimanuk. 

    Penginapan:
    Hotel Watu Dodol. Hotel ini terletak di kawasan Watu Dodol, tepat dipinggir laut. Dekat dengan pelabuhan Ketapang. Sekitar 10 menit berkendara. Di pantai dekat hotel ada dermaga, kapal bisa berlabuh untuk menjemput dan mengantar ke Pulau Menjangan. 

    Kamar di Hotel Watu Dodol Rp 400.000/malam. Hotelnya bagus. Silakan baca ulasannya di postinganku yang ini --> Menginap di Hotel Watu Dodol 

    Banyuwangi bisa dicapai dengan transportasi udara maupun darat. 
    Berikut rute perjalananku menuju Banyuwangi:
    • Jakarta – Surabaya PP = Air Asia Rp 1.247.198,-
    • Surabaya – Banyuwangi  PP = Garuda Rp 781.000,-
    • Bandara Blimbing – Hotel Watu Dodol = Taksi Rp 200.000,- (kemarin aku ga naik taksi, tapi naik ojek)
    • Stasiun-hotel = gratis (fasilitas hotel)

    Trip Pulau Menjangan
    Harga :
    • Rp 280.000,- (Start Banyuwangi) Minimal peserta 7 orang. Karena kami hanya berlima, kena Rp 320.000/orang
    • Rp 375.000,- (Start Jember)
    • Rp 425.000,- (Start Surabaya)

    Tempat yang dikunjungi :
    1. Sunrise Watu Dodol
    2. Snorkeling Bangsring
    3. Pantai Pulau Menjangan (Pos 1)
    4. Spot Mangroove Point
    5. Spot Coral Garden
    6. Spot Pos 2 (spot terbaik di P.Menjangan)
    7. Pura Ganesha (Opsional)

    Fasilitas :
    1. Transport Menuju Watudodol dan Crossing Pulau Menjangan PP
    2. Sarapan + Makan Siang
    3. Free Pelatihan Snorkeling (bagi yang belum bisa)
    4. Boat untuk ke Pulau Menjangan
    5. Alat Snorkeling Lengkap (Mask + Fin + Pelampung)
    6. Tiket Masuk Pulau Menjangan
    7. Aqua, Snack & P3K
    8. Dokumentasi DSLR + Underwater
    9. Stiker Menjangan Island
    10. Guide + Fotografer

    **Upgrade Ke Pulau Tabuhan 30ribu/org
    ***Kuota Minimal 7 Orang kurang dari itu biaya disesuaikan
    ****Alat Snorkeling dijamin nyaman

    Untuk Info dan Pemesanan hubungi : Dwi Unyink Wijayanto BB : 22705C67 Tlp/Sms/WA: 085711470037 / 082226322146 IG: @Indonesia_Traveler




    *semua foto dokumentasi Katerina


    Snorkeling di Pulau Menjangan

    $
    0
    0
    -Foto oleh Andriani-


    Watu Dodol, Banyuwangi. Sabtu, tgl 01 Agustus 2015.
    Jam setengah sepuluh pagi, Kapal mulai berlayar menuju Pulau Menjangan yang terletak di Taman Nasional Bali Barat. Hampir 1,5 jam lamanya. Ombak tidak bersahabat. Begitu juga angin. Waktu yang tepat untuk snorkeling sebenarnya memang bukan bulan Agustus.

    Bulan bagus itu kapan? Pokoknya, kata Dwi, selain Juni-Agustus. Tapi kesempatan kami pergi bareng hanya ada di bulan ini. Mumpung teman-teman yang dari Jerman dan India sedang berada di Indonesia. Mumpung teman-teman yang bekerja di Indonesia sedang cuti. Hanya bulan ini saja kami bisa punya waktu. Jadi, apapun kondisinya, siap kami hadapi. Kami perkasa!

    Seperti yang aku ceritakan sebelumnya. Pelayaran kecil ini membuatku cemas. Aku takut karam *ga jadi perkasa. Beberapa kali mas Memen memerintahkan kami untuk tidak duduk dan berkumpul di satu sisi. Harus dibagi. Biar imbang. Kalau tidak, kapal bisa miring ke satu sisi dan karam. Ya, kapal ini kecil. Untuk keadaan laut yang tak ramah itu, kapal ini seperti siap ditelan gelombang.
     

    kapal wisatawan
    'Parkir'. Menunggu wisatawan yang sedang snorkeling

    lebih banyak wisatawan asing

    Dalam takut, rasa lapar seperti tak kenal kompromi. Padahal baru jam 10. Di hotel aku sudah sarapan, banyak pula. Roti dan scrambel aku glek semua *masih sisa sih, tapi dikiiiit. Mungkin karena kena angin dan cipratan air, badan jadi dingin. Kedinginan bikin cepat lapar. Untung di kapal ada makanan, bekal sarapan yang dibawa dari posko. Kalau tidak, mungkin semua orang yang ada dikapal bakal aku lahap *tapi aku bukan Sumanto.


    Masa-masa cemas akhirnya usai saat Pulau Menjangan terlihat makin dekat. Apalagi saat melihat ada kapal-kapal berseliweran. Ramai membawa wisatawan asing maupun lokal. Ada yang merapat ke pantai. Ada yang sekedar numpang lewat lalu pergi berlayar entah ke arah mana. Ada pula yang 'parkir' di laut, menunggu penumpangnya snorkeling. Suasana seperti itu bikin aku semangat lagi. 

    Kapal kami terus berlayar, tapi bukan mendekati pantai, melainkan menjauh, lalu berhenti di tempat yang agak sepi. Ternyata kami sudah sampai di tempat snorkeling pertama.

    tempat ini dinamakan spot mangrove

    wisatawan lain yang sedang snorkeling

    Spot Mangrove. Saat di sini, ombak masih belum begitu tenang. Namun, tak seganas yang aku lihat saat menyeberang. Mas Dwi bilang tak apa, aman. Kalau sudah dibilang begitu, aku mulai tenang. 


    Sebelum nyebur, semua alat snorkeling diperiksa kembali. Jika sudah benar-benar terpasang, kami baru dibolehkan turun. Oh, ya, ada yang berbeda kali ini. Aku merasa perhatian guide kepada kami lebih besar. Keamanan dan keselamatan betul-betul diutamakan. Kami betul-betul 'diperiksa' sebelum terjun ke laut. Selain itu, tidak hanya kami yang diperhatikan, tetapi juga terumbu karang yang akan kami lihat dan dekati. 

    "Tidak boleh diinjak. Tidak boleh dipegang!"  
    "Jangan membuang sampah di laut!"
    "Jangan meninggalkan sampah di daratan Pulau Menjangan!"

    Aku bangga pada guide trip seperti itu!

    Kami hanya berlima. Aku, mbak Ira, mbak Zulffa, mbak Andrie, dan Tari. Yang mengawal kami ada 4 orang! 3 laki-laki dewasa, mas Dwi, mas Memen, pak (lupa namanya), dan remaja laki-laki (lupa juga namanya). Private tour ini memang terasa private nya. Kita nggak dicuekin. Nggak ada yang buru-buru ngajak pindah tempat ke sana atau pun kemari. Bisa snorkeling dengan santai. Dan yang penting, keselamatan lebih terjaga.


    Bersenang-senang perlu, tapi keselamatan juga perlu. Buat perempuan seperti kami, dikawal oleh orang berpengalaman adalah keharusan.


    -foto oleh Andriani-

    -foto oleh Andriani-
    -foto oleh Andriani-

    Lanjut ke snorkeling ya. Jadi, di spot pertama itu, kami agak lama snorkelingnya. Sampai capek sendiri. Sampe bosen sendiri. Puas moto-moto. Puas juga keminum air laut haha. Ya, ada saat aku melepas snorkel. Pas dibuka ombak datang. Mulut yang sedang kebuka langsung lahap menelan air. Untung nggak muntah.

    Nah, ada satu hal yang aku lewati. Aku lupa bertanya pada mbak Ira apa sebelumnya sudah pernah snorkeling. Aku kira sudah pernah. Jadi aku biarkan mbak Ira langsung turun bersama yang lain. Eh ternyata setelah baca postingan mbak Ira di blog keluargapelancong.net (judulnya tips snorkeling untuk pemula), aku baru tahu kalo kemarin itu pengalaman pertama mbak Ira snorkeling. Huaaa…merasa menyesal tidak bisa membantu. Walau aku nggak punya ilmu snorkeling, tapi paling nggak aku bisa bantu memberitahu apa saja yang mesti dilakukan oleh pemula. Biar siap menghadapi laut yang dimasukinya. Aaah….maafkan aku ya mbak Ira.
     

    Mbak Andri memotret dengan Canon G15 kesayangannya

    Spot 2. Spot snorkeling terbaik di Pulau Menjangan.


    Saat di tempat ini, aku sedang gemetar kedinginan. Sekujur badan basah seusai snorkeling di spot mangrove. Angin yang berhembus membuat rasa dingin itu makin tak terkira. Buat mengurangi dingin, aku duduk di ujung perahu, paling depan. Menjemur badan, biar cepat kering. Upaya ini lumayan berhasil mengurangi dingin.


    Mbak Andrie turun ditemani mas Dwi. Tapi dia nggak bawa kamera. Jadi tak memotret apa-apa. Yang lain, mbak Ira, mbak Zulfa, dan Lestari, hanya menunggu di kapal. Mungkin punya alasan yang sama denganku. Dingin dan merasa agak takut untuk turun. Kenapa? Karena saat itu ombaknya juga masih lumayan ga asyik.

    Kata mbak Andrie, pemandangan bawah laut di spot 2 itu memang benar-benar luar biasa. Benar-benar kaya ikan dan terumbu karang. Lebih berwarna dan banyak rupa. Lebih segalanya daripada spot sebelumnya. Mendengar itu tentu aku penasaran. Muncul sesal kenapa tak ikut turun. Tapi sumpah, badanku saat itu benar-benar gemetar kedinginan.
     

    mbak Ira berani

    mbak Ira mulai terbiasa menggunakan snorkel

    mbak Ira hebat

    Kapal meninggalkan spot 2. Kami berkeliling. Ketemu spot lainnya. Tapi ya ampun, kok kayak di tengah laut gitu ya? Kata kapten kapal, lautnya dangkal. Aduh, aku rasanya nggak percaya. Pun takut juga. Saat itu matahari sudah tepat berada di atas kepala. Aku merasa lapar. Rasa lapar bikin pikiran fokus ke perut. Bukan ke taman laut.  


    Akhirnya diputuskan untuk ke daratan. Makan-makan dan istirahat. Setelah itu lanjut snorkeling lagi. Cerita tentang apa yang kami jumpai di daratan Pulau Menjangan nanti akan aku tulis pada postingan berikutnya.

    Usai makan, istirahat, dan foto-foto bergembira di Pulau Menjangan, kami kembali berlayar. Ada satu spot lagi yang akan kami datangi sebelum akhirnya pulang dan kembali ke Watu Dodol. Spot Coral Garden namanya.

    Di spot ketiga pemandangan bawah lautnya tampak lebih bagus daripada yang pertama. Tapi tetap lebih bagus spot kedua. Di spot ke 3 ini aku snorkeling lagi. Keadaan laut saat itu lumayan tenang. Mbak Ira sudah mulai bisa menggunakan snorkel dengan baik. Sudah lebih rileks dari sebelumnya. Dan mulai menikmati.
     

    Mbak Zulfa keren snorkeling pake gamis

    mbak Zulfa dan mbak Andrie bergandeng tangan

    Sementara, ada yang berbeda dengan mbak Zulfa. Kali ini dia berenang dengan memakai gamis! Jadi gini, waktu di spot 1 ada kejadian yang membuat celana renang yang dipakainya jadi robek. Kita bingung juga gimana caranya supaya yang robek itu bisa ditutupi. Pakai celana keringnya mbak Ira, eh ga muat.

    Karena ingin tetap bisa menyaksikan keindahan bawah laut Pulau Menjangan, mbak Zulfa tak menyerah. Pantang mundur maju terus tetap nyebur. Dipakainya gamis cantik warna pink yang tadi dipakai sebelum nyebur. Dengan gamis itu dia snorkeling. Snorkeling syar’i. Rekor deh. Muri mana muri :D

     

    jepretan terakhir sebelum kamera Pentaxku mati untuk selamanya

    Snorkeling di Menjangan jadi moment terakhirku bersama kamera Pentax Optio WG2. Ya, kameraku rusak. Tadinya masih sempat aku pakai untuk mengambil gambar di dalam laut. Entah kenapa pada saat di spot 3 itu tiba-tiba mati. Padahal belum ada 2 tahun aku bersamanya. Saat diperiksa, ada air di tempat batre. Tamat riwayat kalau sudah begitu.
    Alhamdulillah memory card nya nggak ikut rusak.

    Selama ini sudah banyak kenangan yang aku buat bersama Pentax. Tapi syukurlah kenangan itu tak ikut mati walaupun kameranya sudah mati. Jadi, aku nggak sedih ^_^

    Apa saja kelebihan yang dimiliki oleh Pulau Menjangan? Banyak! Silakan gugling, atau baca artikelnya di situs Indonesia.Travel. Banyak hal luar biasa yang dimiliki oleh pulau ini. Dan aku punya cerita tentang apa-apa yang ada di daratan pulaunya. Nantikan lanjutannya di postingan berikutnya :D


    Para ikan seperti sembunyi dariku

     
    Info:
    Untuk mengunjungi Pulau Menjangan, tidak selalu harus ke Pulau Bali terlebih dahulu. Pulau Menjangan juga bisa dicapai dari kawasan Watu Dodol, Banyuwangi. Jadi, kalau sudah berada di Banyuwangi, tidak perlu lagi menyeberang ke Gilimanuk. 


    Penginapan:
    Hotel Watu Dodol. Hotel ini terletak di kawasan Watu Dodol, tepat dipinggir laut. Dekat dengan pelabuhan Ketapang. Sekitar 10 menit berkendara. Di pantai dekat hotel ada dermaga, kapal bisa berlabuh untuk menjemput dan mengantar ke Pulau Menjangan. 

    Kamar di Hotel Watu Dodol Rp 400.000/malam. Hotelnya bagus. Silakan baca ulasannya di postinganku yang ini --> Menginap di Hotel Watu Dodol 

    Banyuwangi bisa dicapai dengan transportasi udara maupun darat. 
    Berikut rute perjalananku menuju Banyuwangi:
    • Jakarta – Surabaya PP = Air Asia Rp 1.247.198,-
    • Surabaya – Banyuwangi  PP = Garuda Rp 781.000,-
    • Bandara Blimbing – Hotel Watu Dodol = Taksi Rp 200.000,- (kemarin aku ga naik taksi, tapi naik ojek)
    • Stasiun-hotel = gratis (fasilitas hotel)

    Spot coral garden

    Trip Pulau Menjangan
    Harga :
    • Rp 280.000,- (Start Banyuwangi) Minimal peserta 7 orang. Karena kami hanya berlima, kena Rp 320.000/orang
    • Rp 375.000,- (Start Jember)
    • Rp 425.000,- (Start Surabaya)

    Tempat yang dikunjungi :
    1. Sunrise Watu Dodol
    2. Snorkeling Bangsring
    3. Pantai Pulau Menjangan (Pos 1)
    4. Spot Mangroove Point
    5. Spot Coral Garden
    6. Spot Pos 2 (spot terbaik di P.Menjangan)
    7. Pura Ganesha (Opsional)

    Fasilitas :
    1. Transport Menuju Watudodol dan Crossing Pulau Menjangan PP
    2. Sarapan + Makan Siang
    3. Free Pelatihan Snorkeling (bagi yang belum bisa)
    4. Boat untuk ke Pulau Menjangan
    5. Alat Snorkeling Lengkap (Mask + Fin + Pelampung)
    6. Tiket Masuk Pulau Menjangan
    7. Aqua, Snack & P3K
    8. Dokumentasi DSLR + Underwater
    9. Stiker Menjangan Island
    10. Guide + Fotografer

    **Upgrade Ke Pulau Tabuhan 30ribu/org
    ***Kuota Minimal 7 Orang kurang dari itu biaya disesuaikan
    ****Alat Snorkeling dijamin nyaman

    Untuk Info dan Pemesanan hubungi : Dwi Unyink Wijayanto BB : 22705C67 Tlp/Sms/WA: 085711470037 / 082226322146 IG: @Indonesia_Traveler




    *semua foto dokumentasi Katerina, kecuali foto underwater yang sudah diberi keterangan milik  Andriani (mbak Andrie).



    Pulau Menjangan Aduhai Indahnya

    $
    0
    0
    Pulau Menjangan, di antara laut biru dan langit biru

    Jam 1 siang baru lewat beberapa menit ketika kapal yang kami tumpangi mendekati daratan Pulau Menjangan. Dari kejauhan terlihat ada dermaga, sebuah gerbang, serta sebuah bangunan mirip rumah. Oh, aku kira pulau ini hanya berisi bangunan pura, ternyata ada juga yang lainnya. Tadi, sewaktu sedang mengelilingi pulau, dari atas kapal yang sedang berlayar aku lihat kapal-kapal berlabuh begitu saja di sekitar pantai dan hutan mangrove. Tak ada apa-apa. Benar-benar seperti pulau asing.

    Apa yang aku inginkan saat berada di pulau Menjangan? Ingin berjumpa hewan menjangan, duduk-duduk di pantainya yang berpasir putih, jalan-jalan menyusuri savana, keliling melihat 7 pura, memotret dan dipotret sebanyak-banyaknya *yang ini mesti. Mesti!*. Tapi satu hal paling urgent yang aku ingin lakukan saat singgah di pulau ini adalah makan siang. Lapar men!

    Menjangan dalam bahasa Jawa berarti kijang. Dinamakan Pulau Menjangan karena di pulau tak berpenghuni ini terlihat ada banyak menjangan, tapi populasinya kian menurun. Untuk melindungi habitat menjangan dari kepunahan dan tentunya untuk menjaga kelestarian alam serta keanekaragaman hayati Pulau Menjangan dan sekitarnya, akhirnya pemerintah melakukan usaha konservasi dengan menjadikannya sebagai Taman Nasional Bali Barat.
     
    Kondisi geografis pulau Menjangan terdiri karang dan batuan vulkanik

    cenderung gersang saat musim kering

    Meski di Bali, tapi pulau Menjangan terpisah dari dataran utama Bali. Jadi, untuk mencapai pulau ini mesti menggunakan transportasi laut. Nah, kami ke sini nyebrangnya pakai kapal kecil. Bukan pake pesawat, apalagi pintu dora emon.

    Saat itu angin berhembus agak kencang, ombak tak begitu tenang, kapal kami sedikit kesulitan merapat ke dermaga. Remaja laki-laki (awak kapal) beraksi. Ia melempar tambang ke arah dermaga. Aku lupa apa yang diincarnya. Lemparannya kurang mantep, tambang itu tak juga tersangkut. Yang ada, tiba-tiba terdengar bunyi benturan. Rupanya sisi kapal membentur sisi kapal lainnya. Jedug!

    Suara mas Memen (kapten kapal) terdengar kencang memberi beberapa perintah. Suaranya membuat bapak tua (awak kapal) dan anak remaja itu makin bergerak lincah, berjuang keras melabuhkan kapal. Si remaja laki-laki melempar tali sekali lagi. Hap. Nyangkut. Aksi heoriknya aku catat baik-baik, ia bak pahlawan tak kesiangan.
     

    Mbak Zulfa, Lestari, mbak Ira, dan kapal kami (paling kanan)

    Kami berloncatan keluar dari kapal. Barang-barang penting kami bawa turun, terutama seperangkat alat untuk narsis dan bergaya-gaya. Rugi sudah sampai di sini ga foto-foto he he. Kamera andalan, tongsis narsis, handphone buat eksis di sosmed *emakemak alay*, kain pantai, sampai sunglasses pelindung mata, pokoknya semua di angkut ke daratan.

    Sebelum kami meninggalkan kapal, mas Memen mengingatkan kami secara tegas: “Tolong bawa semua sampah bekas makan kembali ke kapal yaaa.” 
    Siap boossss…!

    Sinar matahari sedang cantik-cantiknya menghujam kulit. Rasanya ingin berlari di jembatan, lekas sampai di gazebo, duduk, makan, dan istirahat. Eiiit….ada ucapan manis menyambut di gerbang masuk pulau: “Selamat datang di Pulau Menjangan. Taman Nasional Bali Barat.”Abis baca itu, badan rasanya langsung nyesss kayak disiram air es. Abaikan panas, abaikan keringat. Nikmati moment ini. Moment menjejak Pulau Menjangan pertama kali. Rasakan sebaik mungkin. Siapa tahu besok-besok tak ada rejeki lagi ke sini. Tak terulang dua kali. Caelaaah…
     
    selamat datang di Pulau Menjangan

    gaya duluuuuu

    Masuk pulau ini ada biaya yang mesti dibayarkan kepada pengelola. Saya tidak tahu berapa jumlahnya, sebab diurus oleh mas Dwi yang punya paket trip Menjangan. Kami tinggal datang dan masuk saja. 

    Dari gerbang masuk langsung terlihat bangunan seperti rumah panggung. Bangunan bercat hijau ini merupakan balai Taman Nasional Bali Barat. Berfungsi sebagai kantor resort Pulau Menjangan. Jaraknya sekitar beberapa belas meter saja dari gerbang pulau.

    Di sebelah kanan setelah gerbang ada gazebo kosong. Kami makan di situ. Eh, didekat gazebo itu ternyata ada seekor menjangan sedang melahap isi kelapa. Aaaaw….pucuk di lapar menjangan pun tiba. Urat motret mendadak lebih kencang daripada urat lapar. Tunda dulu makannya, motret si jelita menjangan dulu. Entah betina atau jantan, pokonya sebut saja si jelita. Cantik gitu. Bikin aku kesengsem.

     
    awas salah makan, itu batu bukan kelapa :D

    rasanya ingin kupeluk dan tak kulepas lagi

    Oke, si menjangan sedang makan. Aku juga mesti makan. Makan siang kami berupa nasi pake telur, bakwan jagung, tahu dan pecel. Sederhana tapi rasanya sangaaaaat nikmat. Tempat kece ini bikin makanan jadi enak. Faktor lapar juga sih he he. Oh ya, kalau kamu ke pulau ini, bawa bekal sendiri ya. Nggak ada satupun orang jualan makanan dan minuman di sini. Kalo makanan kami memang sudah disediakan oleh mas Dwi karena sudah termasuk fasilitas dalam paket trip.

    Di dekat gazebo ada pura, tempat sembahyang umat hindu. Kecil saja, tak mirip candi yang tinggi dan berundak-undak. Nah, di dekat pura itu ada jalan setapak kecil tapi panjang. Aku tak tahu ujungnya di mana. Dan tak tahu jika berjalan mengikuti setapak itu akan sampai di mana. Yang jelas bukan berujung di mall Alam Sutera. Ya eaaaalaaah.

    Kantor pengelola


    Pura

    Tak jauh dari tempat kami makan, ada semacam lapangan terbuka. Rumput dan ilalang tumbuh di atasnya. Tampak kering dan kerontang. Namun bukan itu yang bikin mata tak enak memandang, melainkan sampah plastik yang berserakan. Rusak sudah pesona yang aku harapkan bisa bikin mata jadi segar.

    Sampah siapa itu? Tak mungkin penduduk. Pulau ini tak dihuni penduduk. Hanya wisatawan yang datang ke pulau ini. Apakah itu ulah wisatawan yang datang seperti kami? Kalau benar, berarti yang membuangnya wisatawan alay yang patut dikandangin saja dirumahnya. Jangan disuruh kemanapun sampai dia nggak lagi buang sampah sembarangan.

    Pantaslah kiranya mas Memen dan mas Dwi mengingatkan kami secara tegas untuk membawa kembali ke kapal semua bekas makanan dan minuman kami. Aku ngerti kenapa begitu, karena mereka merasa bertanggung jawab terhadap keadaan pulau Menjangan. Mereka tidak mau tempat indah ini menjadi tempat sampah oleh ulah wisatawan yang dibawanya.

    Ya, walau tanpa diingatkan pun aku percaya kami bukanlah termasuk orang-orang seperti itu, yang buang sampah seenaknya. Kami tak kan meninggalkan apapun selain jejak. Kami tak kan mengambil apapun selain gambar.
     
    tiga kapal itu isinya wisatawan asing semua
    monyet saja bersenang-senang main di pantai, masa kamu enggak? :D

    Lihat di sana, di laut sekeliling Pulau Menjangan. Turis-turis asing, wanita dan laki-laki, asyik snorkeling dan diving. Ada yang muda, dewasa, tua, bahkan ada bayi bule segala. Mereka datang dari jauh ke tempat ini, tak murah tentunya. Rela melintasi benua, rela mengarungi laut demi melihat keindahan pulau yang kita punya. Lantas, jika mereka melihat serakan sampah itu bagaimana? Aku malu semalu-malunya.

    Pulau Menjangan dikenal sebagai wall diving terbaik di Bali. Memiliki taman bawah laut yang sangat cerah dan penuh warna sekaligus kaya biota laut. Pulau ini dikelilingi terumbu karang yang ditandai dengan drop off sedalam 60 meter dan formasi batuan yang kompleks. Formasi batuan tersebut membentuk sejumlah gua-gua besar dan kecil yang menjadi habitat bagi terumbu karang, karang lunak, kerapu besar, dan belut moray.  Di gua-gua kecil, kakap kecil dan batfish banyak terlihat hilir mudik.
     
    Pura Ganesha, salah 1 dari 7 pura yang ada di Pulau Menjangan

    Rombongan umat Hindu yang hendak sembahyang di Pura Ganesha

    Dasar laut pulau Menjangan kaya akan barrel sponges dan sea fans yang bahkan dapat mencapai ukuran yang sangat besar.  Kedalaman laut dan aliran arus yang tenang menjadikan taman bawah laut sekitar Menjangan adalah tempat hidup bagi tuna, gerombolan jackfish, batfish, angelfish, penyu laut, bahkan hiu.

    Pada kedalaman sekitar 45 meter, terdapat titik menyelam Anchor Wreck. Sesuai namanya, terdapat bangkai kapal lengkap dengan jangkarnya yang sudah berkarat. Lokasi tersebut dikenal dengan sebutan Anker atau Kapal Budak.

    Di bagian barat Pulau Menjangan terdapat titik penyelaman yang disebut-sebut sebagai tempat menyelam terbaik di Pulau Menjangan. Eel Gardens namanya. Sesuai namanya, di kawasan ini terdapat sejumlah besar koloni garden eel dan sea fans.  Penyelaman biasanya dimulai dari dinding di kedalaman sekira 40 meter yang kaya gorgonia dan jenis biota atau tumbuhan laut lainnya. Kawasan ini juga tenar sebab pesona pasirnya yang putih berkilau di tepi garis pantainya.
     
    taman laut mumpuni

    lihatlah yang indah-indah agar hati pun menjadi indah

    Surga bagi para makro-fotografer, video-operator, dan ahli biologi kelautan, adalah titik penyelaman Secret Bay. Terletak di dekat pelabuhan Gilimanuk, kawasan penyelaman ini memiliki dasar laut berupa pasir vulkanis (berlumpur) berwarna abu-abu dan merupakan habitat bagi biota laut yang langka dan endemik. Kawasan ini adalah rumah bagi banyak kuda laut dengan beragam jenis, seperti dragonets, ghostpipefish, nudibranch, lionfish, udang laut, belut pita, dan lain sebagainya.

    Dengan keindahan taman laut yang mempuni, air jernih dan tenang, jenis ikan hias beragam, serta palung laut dengan keindahan terumbu karang beragam, Pulau Menjangan memang layak dijadikan sebagai spot diving paling populer di Bali. Bagi siapapun yang menyukai wisata snorkeling dan selam, mengagendakan tour ke pulau cantik ini tentu sebuah keharusan.

    yuuuun ayuuuun asyik di ayunan

    kalau hatimu merasa sempit, mungkin kamu kurang piknik. Pergilah melihat laut dan langit luas terbentang itu :D

    Bagi yang ingin mengetahui cara ke Pulau Menjangan, info trip, akomodasi, sewa kapal dan alat snorkeling, serta biaya perjalanan ke Pulau Menjangan, silakan mampir ke tulisan yang saya posting sebelum ini:
    1. Berlayar ke Pulau Menjangan
    2. Snorkeling di Pulau Menjangan.
    Catatan perjalanan ini belum selesai. Masih ada lanjutannya lagi. Nantikan postingan berikut yang akan bertabur foto-foto indah memesona. Tring. *ngilang*


    *Semua foto dokumentasi Katerina

     

    Sesi Foto di Pulau Menjangan

    $
    0
    0

    Pulau Menjangan, Bali. 01 Agustus 2015.


    Sang raja siang tampak begitu bahagia memandikan kami dengan sinarnya. Panas? Iya, tapi kali ini saya menikmatinya, walau sadar akan bahayanya pada kulit. Saya hanya sedang butuh sinarnya untuk mengeringkan pakaian yang melekat di badan. Sebab tak lama lagi akan menjejak daratan Pulau Menjangan. Ingin saat di sana dalam keadaan kering.

    Sisa-sisa snorkeling memang masih ada, sedikit lembab dan basah, namun tidak dingin dan tak lagi membuat badan gemetar. Hembusan angin laut turut mempercepat proses pengeringan. Rasanya seperti ikan yang hendak di awetkan. Sesampainya di daratan, akhirnya seluruh pakaian di badan tak lagi menunjukkan tanda-tanda usai dipakai nyebur ke laut.

    Saya memang tak memakai pakaian renang seperti yang dikenakan mbak Ira, mbak Zulfa, dan Lestari. Apalagi wet suit khusus snorkeling seperti yang dipakai mbak Andrie. Selain memang sengaja tidak bawa, juga ada misi terselubung. Biar mudah tampil bergaya saat difoto! :D Eh, padahal, kalau cuma untuk bergaya doang mudah ya. Tinggal balutkan saja kain pantai tanpa harus membuka baju snorkeling. Lilitkan dipinggang, bentuk mirip rok, jadi deh


    sahabat selamanya

    serunya liburan bareng

    Nah, saya punya kain pantai andalan yang sampe sekarang selalu dibawa kemanapun pergi traveling. Kain ini sudah lama. Hadiah tanda sayang dari seseorang. Awet, padahal sering digunakan. Warnanya pun bagus, warna merah kesukaan. Kalau ada yang mau memberi hadiah, tolong catat ya, warna merah. M-e-r-a-h


    Waktu di Derawan, kain itu pernah saya jadikan kerudung. Waktu di Pulau Harapan dijadikan selimut. Waktu di Dieng dijadikan syal di leher. Sekarang di Pulau Menjangan, dijadikan rok. Karena berada di pinggir laut, banyak angin, bikin roknya berkibar melambai-lambai gembira. Tenang, aurat nggak kliatan. Di dalamnya kan pake celana aladin. Eh, celana joger ding.
     



    Lestari

    Usai makan, liat menjangan, istirahat sebentar, saatnya untuk foto-foto. Nah, kami beruntung punya guide yang jago motret. Mas Dwi –guide kami, selain punya alat dokumentasi lengkap (kamera Canon EOS 50D dan  Canon powershot D30), ternyata pandai memotret dan memilihkan tempat pengambilan gambar. Karena saya merasa dia pandai motret, kamera saya serahkan padanya. Modus biar difoto banyak-banyak.  


    Jadi, saat kamera sudah di tangan mas Dwi, langsung dong nyari posisi. Dapet. Depan ayunan pinggir pulau. Pas minta difoto, eh ya ampun dia motonya jauh bener. Saya sudah under estimate saja itu foto hasilnya pasti tak sesuai harapan. 


    “Kamu jalan aja ya pelan-pelan. Iya, pelan-pelan,” perintahnya.

    Jepret. Jepret. Jepret. 


    Hasilnya? Ya ampuuuun. Baguuuuus! Saya merasa seperti habis disulap. Abrakadabra! Emak-emak kusut masai, kusam dekil dan keriput, berubah kayak model dalam sekejab. Muka terlihat kinclong kayak buntut panci abis dibersihkan dengan 1 kaleng abu gosok.

    “Tadi kamera saya disetting gimana, mas?” tanya saya penasaran.  

    Wajib yah nyari tahu! Biar kalo foto-foto lagi hasilnya kayak gitu. Lumayan buat pencitraan kalau saya ini emang bakat jadi model. Padahal, pas orang liat aslinya, modelnya ini enggak banget! 





    Saya ketagihan difoto lagi oleh mas Dwi. Saya minta mas Dwi memotret kami berlima. Mas Dwi mau. Dia semangat. Kami juga. Tapi sayang mbak Ira nggak ikut. Katanya mau duduk menunggu saja di dermaga. Mungkin mbak Ira kelelahan. Saya tanya kenapa. Tapi katanya nggak apa-apa. Ya sudah akhirnya kami berempat bikin foto sesion di pantai.

    Ada yang menarik dari pakaian yang kami kenakan. Tanpa janjian, tanpa saling memberitahu, tahu-tahu kami sama-sama memakai baju bernuansa merah. Merah muda, merah marun, sampai merah-merah delima. Mbak Zulfa gamisnya merah jambu. Mbak Andrie dan Lestari baju atasannya merah. Saya memakai kerudung dan kain pantai merah. Mbak Ira motif baju renangnya juga bunga-bunga merah. 




    ada burung di atas kepalaku

    merah cerah ceria

    Warna merah kalau dipakai ke pantai memang sangat cocok. Kontras dengan warna laut dan langit yang biasanya selalu biru. Apalagi di sekitarnya ada warna hijau pepohonan. Makin cerah dan bagus. 


    Makanya kalau ke pantai saya selalu bawa baju-baju warna cerah. Kalau enggak merah, bisa juga kuning, ungu dan orange. Tapi kebanyakan punya warna merah. Kadang kalau sedang liat kumpulan foto-foto saat di pantai, baru sadar kayak orang nggak pernah ganti baju. Pakai merah melulu.




    Apapun itu, foto-foto bergembira di tempat seindah ini menyenangkan.

    Kami nggak merusak alam. Kami nggak mengotori alam.  


    Kami merayakan hidup. Hidup yang pendek. 

    Kami menikmati indahnya alam, indahnya hidup, juga indahnya persahabatan.  








    Bagi yang ingin mengetahui cara ke Pulau Menjangan, info trip, akomodasi, sewa kapal dan alat snorkeling, serta biaya perjalanan ke Pulau Menjangan, silakan mampir ke tulisan yang aku posting sebelum ini:

    1. Berlayar ke Pulau Menjangan
    2. Snorkeling di Pulau Menjangan
    3. Pulau Menjangan Aduhai Indahnya


    ~Semua foto dokumentasi Katerina



    Viewing all 779 articles
    Browse latest View live