Quantcast
Channel: TᖇᗩᐯEᒪEᖇIEᑎ
Viewing all 778 articles
Browse latest View live

Mencicipi Sepi Gunung di Musim Harus Banyak Menyepi

$
0
0
Bulan Maret ini, suami dan anak lanangku pergi ke gunung. Mereka berangkat dua hari sebelum kebijakan #diRumahAja resmi dikeluarkan oleh pemerintah Provinsi Banten pada tgl. 15/3/2020. Durasi perjalanan sangat singkat, hanya bersama kelompok kecil dan terbatas, dan hanya bagi yang memenuhi syarat aman dari segi kesehatan. Hal ini terkait wabah Virus Corona yang sedang mengguncang dunia. Alief camping di Gunung Kencana, Mas Arif touring ke curug melintasi Gunung Mas. Saya menuliskannya agar menjadi kenangan untuk mereka berdua.
Gunung Kencana Bogor (14/3/2020)

IJIN NAIK GUNUNG

Perihal kegiatan Alief pergi naik gunung di bulan Maret pernah saya singgung dalam tulisan yang saya posting di bulan Februari (klik) --> Rejeki Content Creator Youtube

Rencana camping ke gunung sudah tercetus sejak bulan Februari. Namun, cuaca di bulan itu masih terus menerus hujan, saya jadi agak sulit mengijinkan Alief pergi karena bisa jadi Maret masih hujan. Beda dengan suami, ia langsung kasih ijin tapi dengan syarat cuaca jelang berangkat sudah bersahabat.

Alhamdulillah mendekati hari keberangkatan intensitas hujan sudah menurun, bahkan tidak hujan sampai beberapa hari. Bumi bagian BSD lebih sering kering dan panas. Saya akhirnya merelakan Alief pergi. Segala keperluannya saya urus bersama suami. Kami mendatangi toko-toko perlengkapan naik gunung. Beberapa di antaranya matras, jas hujan, alat makan, senter, dan lain-lain. Sedangkan carrier, sleeping bag, sarung tangan anti dingin, jaket, dan sepatu tidak beli lagi karena sudah punya.

Selama satu minggu sejak  tgl. 09 - 13 Maret Alief libur. Kakak kelasnya ujian, jadi Alief leluasa menyiapkan segala keperluan.
Alief & Chaska

Boleh Naik Gunung Asal Aman

Alief berangkat dengan kelompok kecil berjumlah 7 orang. Semuanya sesama rekan siswa kelas XI di tempatnya bersekolah. Dua di antaranya Chaska dan Zaki. Chaska ini temannya Alief sejak bersekolah di SMP yang sama dan sekarang bersekolah di SMA yang sama. Mereka sudah sahabatan sejak lama. Saya pun tahu letak rumahnya Chaska karena pernah datang untuk mengantar dan menjemput Alief. 

Saya tidak kenal Zaki tapi sering melihat wajahnya dalam video-video Alief di channel Onedox. Setahu saya, mereka dekat dan saling dukung dalam pembuatan konten. Dari 7 yang berangkat, hanya Alief seorang yang baru pertama kali naik gunung. Yang lainnya sudah lebih dulu punya pengalaman.

Pada awalnya saya merasa agak berat membiarkan Alief berpetualang, tapi akhirnya saya ikhlas. Di usianya saat ini, 16 tahun, saya percaya Alief sudah cukup aman untuk dilepas. Dia sudah bisa membedakan mana yang boleh dan tidak dilakukan ketika berada di luar jauh dari orang tua. 

Saya pikir, dengan memberi kepercayaan, justru akan membuat Alief jadi bertanggung jawab, berhati-hati menjaga diri, dan berani menghadapi segala resiko. Ketimbang mencemaskannya, saya lebih suka mendoakannya supaya lancar dan aman, serta selamat.

Keputusan untuk membiarkan Alief pergi sudah melalui berbagai pertimbangan. Terkait wabah corona yang sedang merebak mengguncang dunia, tentu saja saya meminta mereka untuk waspada. Hal tersebut berulang kali saya bicarakan ke Alief supaya hati-hati. Saya pun turut memastikan kelompoknya, siapa saja yang berangkat, apakah ada yang abis bepergian ke luar negeri, dan apakah ada yang sedang sakit. Alhamdulillah semua aman. 
Jumat malam (13/3/2020) di Puncak Gunung Kencana

Mendaki Malam Hari

Jumat pagi (13/3/2020) Chaska datang ke rumah pakai motor, jemput Alief. Carrier-nya sangat besar berisi keperluan pribadi, juga tenda dan peralatan masak. Carrier Alief  berukuran lebih kecil, hanya berisi barang pribadi. Saya lihat Chaska membongkar carrier Alief, isinya disusun ulang. Kata Chaska,"ga gini nyusun barang, lif!"

He he saya nyengir liatnya. Alief memang belum pengalaman, beda dengan Chaska. Semoga Alief belajar. Tidak cuma itu, Chaska juga menyortir bawaan Alief. Akhirnya, beberapa makanan kemasan ditinggal, minuman botol kemasan diganti pakai tumbler. Baju kaos dikurangi. Tambahannya justru mangkok stainless. Tadinya disuruh bawa cangkir stainless, tapi tak punya. Untunglah ada tumbler stainless dari ASUS AMD, jadinya bawa itu.

Untuk berangkat, Alief naik motor dibonceng Chaska. Perjalanan menuju basecamp di Bogor berdurasi sekitar 2,5 jam dari BSD. Kata Alief, ia merasakan tidak betah saat melewati medan berbatu selama kurang lebih 1 jam. Kakinya yang panjang terasa pegal karena kelamaan menekuk di boncengan. 

Meskipun capek, naik motor menjadi pilihan paling aman daripada mereka naik kendaraan umum. Dengan cara itu mereka terhindar dari bertemu orang banyak. Seperti yang saya ketahui, saat musim wabah begini, naik transportasi umum beresiko tertular virus. Apalagi untuk perjalanan tidak sebentar.

Saya tidak tahu jam berapa Alief sampai basecamp. Tak ada kabar apapun sejak terakhir jam 12 masih kirim pesan Whatsapp. Malam hari, baru saya dapat kabar, Alief sudah di puncak Gunung Kencana. Sebuah foto berada di ketinggian, dalam gelap malam, muncul di ruang chat WA. Alhamdulillah saya lega. Malam itu, saya bisa tidur dengan nyenyak.
Pemandangan dari puncak Gunung Kencana, Sabtu 14/3/2020 (Foto by Alief)

Camping di Puncak Gunung Kencana

Sinyal telkomsel ternyata cukup baik sampai ke puncak Gunung Kencana. Buktinya, saat baru tiba di puncak, pesan Alief via Whatsapp bisa sampai ke saya dengan lancar. Karena itu, hari Sabtu dini hari saya chat lagi menanyakan tidurnya, makannya, dan kondisinya. 

Tak ada jawaban dari Alief. Pesan saya hanya centang 1. Mungkin HP dimatikan. Saya juga menanyakan kenapa malam hari di puncak gunung tidak pakai jaket. Sebab rasanya aneh kalau gak dingin. Mengenai hal ini dijelaskan oleh Alief saat dia sudah di rumah. Katanya, udaranya gak sedingin yang saya kira. Biasa saja. 

Hebat juga dia. Padahal pakai kaos tipis. Kalau saya jangan ditanya. Menginap di Lembang saja tidak pernah mandi. Buka keran air cuma buat wudhu. Apalagi di puncak gunung. Eh tapi bisa jadi tak sedingin yang saya kira karena gunungnya pendek.

Pukul 06.18 AM pesan baru dari Alief masuk di WA. 2 buah foto pemandangan pagi di atas gunung dikirimnya kepada saya. Dia hanya mengirim foto tanpa menjawab semua hal yang saya tanyakan. Mungkin mau kasih tahu lewat foto pagi yang indah itu, bahwa dia baik-baik saja. Saya memahami hal itu, dan akhirnya tidak menagih jawaban. 

Setelah agak siang Alief kirim foto lagi, kali ini lebih banyak. Fotonya foto rame-rame dengan semua temannya. Saya senang bukan kepalang melihatnya. 

Ada perasaan sukacita yang amat mendalam saat memandangi foto-foto itu. Saya jadi menyadari kembali betapa Alief sudah semakin besar, sudah bisa pergi kemana-mana ke tempat jauh tanpa mama dan papanya. Itu artinya saya adalah ibu yang umurnya sudah semakin tua, dan mulai merasa kehilangan.... iya mulai kehilangan masa-masa di mana anak nempel terus dengan orangtuanya. Waktu sungguh cepat sekali berlalu 😭
Pertama kali buat Alief jadi anggota tim pendaki Gunung Kencana

Bekal Makanan di Gunung

Saya tidak pernah camping di puncak gunung, apalagi mendaki sampai puncak. Jadi, saya bukan sekadar minim pengalaman, tapi memang nggak punya pengalaman. Mas Arif lah yang pengalaman. Dulu sejak SMA sampai selama kuliah ia sudah mendaki banyak gunung. Dari gunung kecil pendek sampai gunung besar tinggi.

Sewaktu akan membekali Alief makanan, saya minta pendapat Mas Arif. Katanya bawa yang mudah tapi mengenyangkan. Nah, yang saya pilihkan untuk Alief bawa adalah bubur instan karena mudah diolah, tinggal diberi air panas, diaduk, nggak pakai lama sudah bisa langsung dimakan. Saya bawakan indomie juga, secukupnya.

Untuk snack saya pilih snack gandum, coklat mengandung beras / gandum, dan Beng Beng. Semua makanan itu berukuran kecil tapi mengenyangkan. Saya bawakan juga 1 cup Coco Crunch, tinggal dicampur susu kotak bisa langsung dimakan. Gak perlu bawa beras, atau pun masak-masak bahan lainnya. 

Alief tidak membawa peralatan masak seperti panci dan kompor gas karena teman-temannya sudah ada yang bawa. Dia tinggal numpang saja. Lain waktu saya akan beli buat Alief. Biar dia tidak mengandalkan orang lain. Tapi sebetulnya memakai perlengkapan masak bersama-sama ada baiknya kok, bisa menimbulkan rasa saling peduli satu sama lain. Saling bantu dan berbagi. Tidak egois memikirkan perut sendiri.
Seekor anjing di puncak Gunung Mas

Menyenangkan dan Bikin Nagih!

Di tempat yang berudara dingin, kalau saya biasanya jadi mudah lapar. Saya tanya Alief apa dia merasakan hal tersebut selama di gunung? Katanya tidak. Pokoknya, dia tidak merasa kelaparan, apalagi kekurangan makan. Bekal yang dibawa sudah lebih dari cukup. Saya lega mengetahui hal itu.

Selama di atas gunung Alief makan bubur instan di malam hari, Indomie di pagi hari, dan diselingi snack di antara waktu-waktu belum makan makanan tersebut.  

Makanan cukup, tapi air minum kurang. Saya sebetulnya sudah membekali 2 botol air minum @600 ml, dan sudah bilang agar beli 3 botol lagi sebelum mulai nanjak. Tapi ternyata lupa beli. Bersyukur dapat bantuan dari Chaska yang bawa air pakai jerigen sebanyak 5 liter. Jadi pelajaran buat Alief, kalau camping di lokasi tanpa air, harus bawa air yang cukup. Lain halnya kalau camping dekat danau atau sungai, bisa ambil air dengan mudah untuk dimasak jadi air minum.

Sabtu siang Alief dan rombongan mulai turun. Tadinya mereka akan lanjut ke curug sebelum balik ke BSD. Tapi karena suatu hal, mereka gak jadi. Saya lihat Alief agak kecewa gak jadi ke curug. Apalagi pas dia tahu, di hari yang sama papanya juga pergi ke curug yang sama. Dia berharap bisa papasan dengan papanya. 

Saya sebetulnya mengira Alief bakal balik Minggu siang, tapi Sabtu sore mereka sudah pulang. Saya lega bukan main saat melihatnya tiba di rumah tanpa kekurangan apapun. Alhamdulillah selamat dan lancar. 

Banyak hal yang diceritakan Alief terkait pengalaman pertamanya naik gunung. Dari ekspresi mukanya saat bercerita, saya tahu dia sangat senang, terlebih saat mengatakan: Aku mau lagi, Ma, ke gunung!

Ya, hidupmu akan berubah ketika sudah berbaur dengan alam, Nak. Kamu akan belajar banyak hal yang tidak kamu temui di rumah dan di bangku sekolah. Semoga yang kau temukan dan pelajari di luar sana adalah hal baik yang dapat membentuk pribadimu berjiwa besar, teguh memegang prinsip baik, dan welas asih.
Puncak Kencana 1803MDPL

Touring ke Puncak

Seakan tak mau kalah sama Alief, Sabtu 14/3/2020 Mas Arief juga berangkat ke puncak bersama teman-teman SMA-nya. Gak janjian, kebetulan saja waktunya barengan. Selain sama waktu, juga sama teman berangkatnya, sesama teman SMA. Bedanya, yang satu anak SMA masih bersekolah dan muda, satunya lagi rombongan alumni dan sudah bapak-bapak usia 45 an udah pada ubanan he he.

Mas Arif berangkat dengan kelompok kecil, total 9 orang saja. Tadinya katanya banyak yang mau ikut, tapi karena berbagai alasan akhirnya banyak yang mundur. Yang jelas, syarat boleh berangkat bila sehat dan aman. Nah bisa jadi yang mundur karena tidak memenuhi syarat. 

Seingat saya, rencana Mas Arief untuk touring sudah lama. Di bulan Februari dua temannya alumni SMA, yaitu Mas Widna dan Mas Ivan, pernah komentar di IG saya soal touring. Saya pikir keduanya akan ikut touring bareng. Ternyata enggak. Mas Widna kan kerjanya di Singapore, bisa jadi dia mundur karena alasan khawatir bawa virus ke teman-temannya.

Soal kesehatan jadi penting karena touring butuh stamina. Berkendara motor sejak pagi sampai sore bukanlah aktivitas sepele. Yang sehat saja bisa kelelahan, apalagi bila dalam kondisi tidak fit, nanti bisa-bisa ambruk di jalan. Saya bersyukur Mas Arif dan teman-temannya perhatian soal ini. 


Pergi Pagi Pulang Sore

Tidak seperti Alief yang menginap di gunung, rombongan Mas Arif hanya berangkat pagi pulang sore. Start dari Cibubur Junction, langsung melaju ke puncak rombongan. Singgah di beberapa tempat untuk istirahat, makan dan salat, lalu lanjut lagi. 

Bersambung





Enjoy Bengkulu City Tour

$
0
0
Pantai Panjang Bengkulu hari itu panasnya bukan kepalang. Saya datangi di waktu pagi, kulit bagai ditusuk-tusuk jarum. Saya kunjungi siang apalagi, matahari seakan sudah di atas kepala. Udara jadi panas luar biasa. Untunglah saya kuat keliling kota, jalan-jalan singkat beberapa jam saja sebelum kembali ke Jakarta.
Pantai Panjang Bengkulu

Ke Bengkulu Untuk Acara ASUS Blogger Gathering

Saya hanya punya waktu 2 hari di Bengkulu. Berangkat Sabtu pagi (16/4/2019) pulang Minggu sore (17/4/2019). Jadi ini bukan acara khusus jalan-jalan, tapi acara Asus dulu, setelah itu baru saya jalan-jalan.

Seperti yang pernah saya ceritakan pada tulisan terdahulu, silakan baca di sini: ASUS ZenBook Blogger Gathering Bengkulu, saya berangkat bersama Anjas Maradita. Dari pergi sampai pulang, kami barengan. Jadi, semua kegiatan berwisata yang akan saya ceritakan di sini saya lakukan bersama Anjas, termasuk foto-foto, beberapa diambil oleh Anjas. 

Saya tidak berdua saja dengan Anjas karena ada Liem Dan, driver mobil yang kami sewa. Liem Dan ini masih muda, dia antar dan jemput kami pakai Honda HRV, sejak hari pertama sampai kami pulang. Orangnya baik dan nyenengin, kami jadi mudah akrab. Saya kenal Liem dari Dewi, salah satu blogger Bengkulu yang merekomendasikan mobil sewaan kepada saya.

Hari Sabtu kegiatan saya full untuk acara Asus. Tak ada waktu sedikitpun untuk acara lain. Kelar acara sudah malam, saya sudah lelah, sampai hotel langsung tidur. Sisa buat jalan-jalan hanya hari Minggu, sebelum kami balik ke Jakarta. Pergi ke mana saja di sedikit waktu yang ada? Sekarang saya ceritakan. 
Benteng Marlborough

Benteng Marlborough

Bicara tentang objek wisata Bengkulu, benteng tua peninggalan Inggris ini adalah ikon wisata Bengkulu yang sangat terkenal. Didirikan pada tahun 1714-1719 di bawah pimpinan Gubernur Joseph Callet, sebagai benteng pertahanan. Benteng yang memunggungi Samudera Hindia ini sangat menarik hati saya. Baik dari segi fisik bangunan yang masih lestari, maupun oleh sejarah yang tersimpan di dalamnya. Karena itu, Benteng Marlborough saya pilih sebagai lokasi kegiatan ASUS Blogger Gathering Bengkulu.

Kami bukan menggelar acara di benteng, melainkan sekadar berkunjung sebagai bagian dari kegiatan. Acara blogger gathering dilakukan di Grage Hotel terlebih dahulu. Setelah pembukaan, perkenalan, dan presentasi, baru ke benteng rame-rame pakai kendaraan pribadi, sewa, dan beberapa taksi online.

Selama di benteng, kami melakukan sesi foto. Foto-foto itu untuk diikutkan kompetisi dengan cara diposting di media sosial masing-masing peserta. Kenapa harus di Benteng Marlborough? Idenya untuk mengenalkan laptop yang sedang kami promosikan dengan latar objek wisata Bengkulu. Sehingga, ketika media sosial Instagram ramai oleh hestek laptop #ZenBook, maka ramai pula oleh penampakan Benteng Marlborough. Sekali mendayung, dua pulau terlampaui. Sekali tampil di medsos, laptop dan benteng serentak terangkat.
Di benteng tua 3 abad

Cuaca di Bengkulu saat itu sangat panas. Kami datang ke benteng siang jelang sore. Matahari seperti tak kenal ampun, bersinar setajam-tajamnya, menyengat siapa pun yang melintas di bawahnya. 

Saya sangat tidak betah, tetapi kegiatan harus terus berjalan sampai selesai. Badan mandi keringat, mata memicing menahan silau, saya sungguh tidak bisa menikmati kunjungan. Jangankan santai menilik sejarah yang ada, untuk berfoto pun susah payah.

Meski tidak mendapatkan satu pun cerita dari guide, atau pun petugas jaga museum, saya masih bisa menikmati kebersamaan dengan rekan-rekan blogger. Perkara sejarah, saya lanjutkan dengan membaca artikel-artikel yang bertebaran di internet. Nah, kamu pun bisa membacanya, salah satu sumber yang bisa dibaca ada di Wikipedia Benteng Marloborough

Di antara banyak hal yang saya sukai dari benteng ini adalah kebersihannya yang sangat terjaga. Membuat mata begitu nyaman untuk melihat-lihat. Meskipun terik, namun angin rajin bertiup. Hembusannya lembut menyapu wajah, seakan hendak menahan agar saya tak lari buru-buru meninggalkan benteng. 

Jika tak terik, bangku-bangku yang tersusun rapi di atas hamparan rumput hijau taman, akan terasa menyenangkan sekali diduduki. Saya membayangkan berada di sana saat teduh, menatap barisan meriam yang masih terpancang di tempatnya, lalu terlempar ke masa lalu, dan melihat apa yang terjadi 3 abad silam.
Menyimpan banyak sejarah
Wajib dilestarikan

Rumah Fatmawati di Bengkulu
Saksi Sejarah Merah Putih 

Nama Bengkulu terukir indah dalam kisah-kisah bersejarah bangsa Indonesia. Selain memiliki benteng peninggalan kolonial Inggris, juga terdapat peninggalan Soekarno semasa diasingkan di Kota Bengkulu yaitu Rumah Fatmawati dan Rumah Pengasingan Bung Karno. Saya akan mulai dari Rumah Fatmawati.

Liem Dam menanyai saya akan kemana dulu, saya bilang mampiri yang paling dekat, atau yang bakal dilewati jika akan menuju ke tempat paling jauh. Nah, Rumah Fatmawati adalah jarak terdekat setelah kami meninggalkan Grage Hotel. Enaknya sewa mobil begitu ya, kita bebas minta diajak kemana dulu. Jika dengan kendaraan umum, kita yang harus menyesuaikan rute. Oh ya, harga sewa mobil di Bengkulu Rp 350 ribu per 12 jam. Kalau hanya 2-3 jam saja, tentu bisa dapat harga lebih murah. 

Terus terang selama di Kota Bengkulu saya tidak melihat ada angkot atau bis melintas. Boleh jadi saya tidak memperhatikan, tapi keberadaan trasportasi umum memang tidak mudah saya jumpai di kota ini. Ojek online dan taxi online jelas sangat berguna, meski saya dengar saat itu antara ojol maupun taxi online dengan angkutan umum dan ojek biasa tidak akur. Bahkan, mereka ribut.

Saya pun, saat dijemput di bandara diminta untuk tidak berlagak seperti pelanggan taksi online, tapi bersikap seolah dijemput oleh keluarga sendiri. Anjas sampai harus duduk di depan, supaya terlihat seperti berkerabat. Kenapa? Biar tidak dicurigai oleh taksi-taksi konvensional. Situasi begini terjadi tahun lalu, April 2019. Entah kalau sekarang, mungkin sudah berbeda.
Rumah Panggung Unik dan Artistik

Rumah Fatmawati terletak di Jalan Fatmawati, Penurunan, Kec. Ratu Samban, Kota Bengkulu. 

Rumah mungil namun kokoh, berbentuk panggung dengan tiang semen berukuran pendek. Tangga semen lebar di bagian depan buat naik rumah, berlapis keramik warna putih terang. Kontras dengan lantai dan dinding rumah yang materialnya full kayu, termasuk pagar teras dan tiang-tiang penyangga. 

Dari segi ukuran, rumah yang menjadi saksi sejarah merah putih ini terbilang kecil. Tapi tentu saja punya sejarah besar bagi bangsa.

Saat masuk, seorang bapak tua meminta pembayaran, semacam tarif masuk mungkin ya. Saya bayar saja, per orang Rp 10,000. Sebenarnya, menurut keterangan teman-teman blogger Bengkulu, masuk rumah ini gratis. Kalau diminta bayaran, ya seikhlasnya saja. Karena memang tidak ada tarif yang ditentukan.

Sangat menarik mengetahui fakta sejarah saat berada di Rumah Fatmawati Soekarno. Buat saya pribadi, sudah pasti menambah khazanah pengetahuan tentang sejarah bendera merah putih yang berawal dari Kota Bengkulu. 

Tanpa jasa seorang Fatmawati, bendera merah putih tidak akan berkibar dengan gagah sampai saat ini. 
Foto dan lukisan Fatmawati terpampang di ruang tamu, beserta mesin jahit dan selembar bendera sebagai pelengkap
Di salah satu kamar terdapat mesin jahit kuno yang dipakai Fatmawati menjahit bendera pusaka yang dikibarkan pertama kali pada tgl. 17 Agustus 1945. Di dinding kamar terpajang foto-foto bersejarah pada masanya
Foto Soekarno yang kharismatik terpajang di ruang tamu. Lantai dan dinding kayu rumah tampak mengkilap, berhiaskan ornamen cantik, suasana rumah yang tenang, membawa kita ke masa lampau.
Kamar Fatmawati dengan ranjang besi serta kelambu dan sarat kesan vintage


Rumah Pengasingan Bung Karno

Rumah bersejarah yang sudah lama sangat ingin saya kunjungi. Maka ketika kesempatan ke Bengkulu ada, saya langsung memasukkannya ke dalam daftar wajib kunjung.

Saya bukan wisatawan pencinta sejarah tapi saya suka mengenal sejarah yang berkaitan dengan kemerdekaan bangsa. Sebagai anak bangsa, penting melihat sejarah, di antaranya sejarah Presiden pertama RI Soekarno sebagai sosok paling berjasa bagi negara ini, karena membawa Indonesia merdeka seperti sekarang.

Setelah Rumah Fatmawati, mengunjungi Rumah Pengasingan Bung Karno yang terletak di Anggut Atas, Kec. Ratu Samban, Kota Bengkulu membuat kegiatan berwisata di Kota Bengkulu jadi lebih afdol.

Berbeda dengan Rumah Fatmawati yang berhalaman sempit dan tak punya area parkir yang aman, di Rumah Pengasingan Bung Karno justru sebaliknya. Bila datang dengan kendaraan pribadi, bisa parkir dengan leluasa di bagian depan. Halamannya pun sangat luas. Rumah dikelilingi taman berisi tanaman hias pendek-pendek. Tak ada pohon tinggi dan rindang, bikin saya masuk ke sini sambil berlari. 



Rumah Pengasingan Bung Karno 1938 - 1942





Ruang Kerja Soekarno 


Kamar Tidur
Halaman belakang




Sumur di halaman belakang. Menurut kepercayaan warga setempat, bila membasuh muka dengan air sumur tersebut, lalu airnya dipercikan ke seseorang yang kita cintai, maka hubungannya akan langgeng.





Pantai Panjang






Kuliner Pindang 77




Sentra Oleh-Oleh Bengkulu






Grage Hotel Bengkulu









Bersambung


Polusi Berkurang Hikmah di Balik Musibah Corona

$
0
0
polusi berkurang berkat corona
Langit Biru di BSD City, Serpong 01.04.2020

Viral di media sosial postingan perbandingan tingkat polusi udara sebelum dan saat lockdown di China (www.earthobservatory.nasa.gov). Kanal-kanal dan pantai Italia jadi lebih jernih sejak kapal motor dan gondola absen beroperasi. Ikan-ikan dan lumba-lumba bermunculan. 

Bahkan, sejak kebijakan #SocialDistancing (selama 10 hari kedua), udara di Jakarta berhasil menjadi bersih dengan kategori baik yaitu PM2,5 rata² sebesar 18,46 µg/m³. Kualitas udara kota Jakarta menjadi baik ini pertama kali terjadi setelah 28 tahun.  (Mongabay.co.id 6/4/2020 Setelah 28 Tahun Kualitas Udara di Jakarta Membaik).

Langit biru di Tiongkok, beningnya air di Venesia, dan membaiknya kualitas udara di Jakarta, menandakan berkurangnya polusi. Sadar nggak kalau ini tuh merupakan hikmah di balik musibah yang terjadi saat ini? Yak, seiring dengan pembatasan perjalanan domestik dan internasional di berbagai negara, tingkat polusi udara telah menurun signifikan. 
udara jakarta membaik
Kawasan Dukuh Atas, Jakarta Pusat yang sepi dan lengang pada Sabtu (4/4/2020). Foto : Anton Wisuda/Mongabay Indonesia
Kawasan Jalan Jenderal Soedirman Jakarta yang sepi dan lengang pada awal April 2020 karena kebijakan pembatasan sosial mencegah penyebaran COVID-19. Foto : Andreas Harsono/Mongabay Indonesia
Kawasan Jalan Jenderal Soedirman, Dukuh Atas, Jakarta Pusat yang sepi dan lengang pada Sabtu (4/4/2020). Foto : Anton Wisuda/Mongabay Indonesia

Bagaimana dengan lapisan salju di Antartika? Apakah pengaruh menurunnya polusi global membuat es di sana ikut berhenti mencair? 

Seperti yang diberitakan oleh CNN Indonesia pada Rabu 26/2/2020, gelombang panas akibat suhu global telah mengakibatkan seperempat es di Antartika mencair. 
Earth Observatory NASA menyampaikan suhu gelombang panas yang terjadi selama sembilan hari di Antartika mencapai 64,9 derajat Fahrenheit. Akibatnya, 4 inci lapisan salju Pulau Elang meleleh atau sekitar 20 persen dari total akumulasi salju musiman di pulau itu.
"Saya belum melihat kolam lelehan berkembang dengan cepat di Antartika. Anda melihat peristiwa mencair semacam ini di Alaska dan Greenland, tetapi tidak biasanya di Antartika," kata Mauri Pelto, seorang ahli geologi di Nichols College, Massachusetts.
(www.cnnindonesia.com)

Betapa besar dampak meningkatnya suhu global pada bumi. Es di benua terdingin sampai meleleh, padahal sejak dulu hingga abad 21 saat ini, fenomena tersebut sangat jarang terjadi, bahkan saat musim panas. 



Lantas, apakah berkurangnya polusi berkat corona membuat suhu global menurun, dan akhirnya es di Antartika berhenti mencair? Harapannya tentu seperti itu. Ancaman bahaya akibat mencairnya es di Greenland akan sangat mengerikan bagi penghuni bumi. Permukaan air laut dipastikan naik tiga kali lipat dari yang pernah terjadi sepanjang abad sebelumnya, bahkan pulau-pulau di Indonesia terancam tenggelam.


Para ilmuwan meyakini Antarktika saat ini akan menjadi faktor terbesar dalam kenaikan permukaan air laut, menurut studi yang diterbitkan dalam jurnal Earth System Dynamics dari European Geosciences Union (EGU).
"Faktor Antartika ternyata menjadi risiko terbesar, dan juga ketidakpastian terbesar, untuk permukaan laut di seluruh dunia," kata Levermann, seperti dikutip dari Xinhua, Minggu (16/2/2020).
Liputan6.com Ancaman Mengerikan Bila Es di Antartika Terus Mencair
Pecahan Es di Antartika. (Liputan6/AP/Andrew Shepherd)

Tentu, siapa pun tidak ingin menukar keselamatan nyawanya dengan apa yang menjadi hikmah di balik musibah. Kalau bisa, tidak usah ada COVID-19 segala buat memetik hikmah. Tapi, virus corona sudah menyerbu dunia, mau tidak mau harus dihadapi, dan ambil hikmahnya.

Buat saya pribadi, di tengah kecemasan global saat ini, memilih berpikir positive tentang apa yang terjadi di balik musibah, membantu diri jadi lebih rileks. Mengeluh dan mencari-cari kesalahan tidak akan membuat keadaan jadi lebih baik. Hanya menguras energi, malah melemahkan diri, bahkan bisa berakibat buruk menurunkan sistem imun tubuh.

Di saat seperti sekarang, sebisa mungkin pikiran dibuat ringan, dan hati menjadi tenang. Walau memang, terasa sulit untuk itu, tapi kita bisa memperjuangkannya agar bisa bertahan dan melanjutkan hidup.

Perihal hikmah berkurangnya polusi udara, dari sisi lain, bukankah dengan menurunnya pencemaran udara, cenderung dapat membantu meringankan risiko bagi penderita terinfeksi Covid-19? Sejak #WFH dan Social Distancing, stres karena bermacet-macetan pun jadi tiada. 

Perbandingan tingkat polusi di Negeri Tirai Bambu

Saya membaca artikel di CNN Indonesia yang dimuat pada tgl. 20/2/2020 mengenai Riset: Polusi Udara Bunuh Lebih Banyak Orang Dibanding Corona. Dalam artikel dijelaskan:
CEO aplikasi pemantau kualitas udara, IQAir Frank Hammes mengungkapkan adanya sebuah penelitian yang memastikan bahwa polusi udara jauh lebih mematikan dibanding wabah virus corona yang berasal dari China. 
Data terbaru yang dikumpulkan oleh IQAir mengungkap peringkat kota-kota di dunia yang paling tercemar, serta membeberkan perubahan konsentrasi partikulat PM 2.5 di seluruh dunia sepanjang 2019.
Dalam laporan global itu, IQAir menyoroti bahwa tingkat polusi udara yang meningkat sepanjang tahun 2019 sebagai akibat dari perubahan iklim seperti badai pasir, kebakaran hutan, dan polusi akibat urbanisasi kota yang sangat cepat seperti yang terjadi di wilayah Asia Tenggara.
Menurut Frank, data kualitas udara 2019 tersebut menunjukkan indikasi yang jelas bahwa perubahan iklim dapat secara langsung meningkatkan risiko paparan polusi udara, melalui peningkatan frekuensi dan intensitas kebakaran hutan dan badai pasir.

Fakta bahwa polusi udara yang kini sangat parah jauh lebih berbahaya bagi kelangsungan mahluk hidup di bumi sesungguhnya membuat saya bisa melihat hikmah di balik corona cirus pandemi yang saat ini melanda dunia. 

Bila mengingat kembali Jakarta pernah dilaporkan sebagai kota dengan udara terburuk di Asia Tenggara, menurunnya tingkat polusi udara adalah kabar baik. Kompas.com bahkan menulis: Berkat Virus Corona, Udara Dunia Terbukti Lebih Bersih dan Minim Polusi.  

Sejak social distancing dan work from home diberlakukan, karbondioksida yang dihasilkan dari kendaraan dan emisi karbondioksida yang dihasilkan oleh industri menurun drastis. 

Wabah Virus Corona membuat banyak orang khawatir. Banyak yang takut mati dan akhirnya patuh memilih #DiRumahAja. Apalagi perjalanan domestik dan internasional dengan pesawat banyak ditunda, bahkan di-stop / ditiadakan. Para ilmuwan mengatakan, jika keadaan ini terus berlangsung setidaknya hingga tiga atau empat bulan mendatang, dampak baiknya akan cukup besar.

Penyebab polusi udara Jakarta (Foto ww.megapolitan.kompas.com)
Pemandangan di sekitar Jakarta Selatan dari ketinggian, tampak asap menyelimuti sekelilng pemukiman. Riset Greenpeace memperlihatkan udara Jabodetabek, buruk dan membahayakan. Foto: Sapariah Saturi/ Mongabay Indonesia

Berkurangnya polusi udara hanya salah satu hikmah saja. Masih ada hikmah baik lainnya yang bisa didapatkan, di antaranya perhatian dan kepedulian jadi meningkat, rasa solidaritas dan kebersamaan menebal, jadi punya waktu jeda bagi diri dan keluarga, dan bahkan ajang buat refleksi diri. Saya sudah merasakannya sendiri. Kamu? 

Resolusi tahun ini mungkin ambyar, rencana-rencana kegiatan amburadul. Di luar sana, banyak orang yang pendapatannya menurun, bahkan hilang pekerjaan. Sedih, pasti. Yang berada bisa menyelamatkan diri dan keluarganya, dan masih bisa bantu orang lain. Yang pas-pasan ada, syukur alhamdulillah bisa terus hidup dengan baik bersama keluarganya. Yang diada-adain, mungkin harus bekerja lebih kreatif untuk menambah pemasukan. Yang tidak ada, entah apa kabarnya. Membayangkannya pun tak sanggup. 

Saya berdoa, semoga semua orang terus dimampukan untuk tetap kuat, sehat, berdiri tegak, berpikir baik, dan mau #bersatulawancorona dengan tetap #DiRumahAja. #TetapSemangat ya! Badai Insha Allah berlalu 💪

#Travelerien
#CoronaVirusIndonesia
#CoronaVirusPandemic

Instagram post @travelerien 07042020

Renyah Tawa di Hari Ultah Semoga Selalu Bahagia

$
0
0
Bulan April ini, baru saja di rumah ada yang memperingati hari lahir. Siapa lagi kalau bukan selimut hatiku, Mas Arif. Kami selalu saling memberi selamat bila ada yang ultah, walau tanpa perayaan, sebab itu bukan sebuah kebiasaan. Kami tidak pula membiasakan, atau pun menjadikannya biasa.

Selama social distancing, kami semua di rumah saja, mentaati peraturan demi mencegah meluasnya penularan COVID-19. Mas Arif work from home, anak-anak home learning.  Selama itu pula saya banyak di dapur, membuat makanan sehari-hari, termasuk berbagai macam kudapan untuk menemani selama berkegiatan di rumah.

Saya berusaha untuk mengolah sendiri semua makanan yang dimakan keluarga. Karena itu saya masak setiap hari, meskipun berbelanja setiap beberapa hari sekali, karena menghindari keluar rumah.

Di hari ultah suami, tiba-tiba saya ingin menambah hidangan meja dengan memesan beberapa makanan buatan tetangga yang saya kenal, dan dari toko-toko terdekat. Di antaranya cake, es krim Viennetta, buah segar, minuman kopi dari kafe, hingga nasi liwet. Biar semarak gitu. 

Namun, realita tak sesuai rencana. Produksi cake di toko langganan sedang libur, es krim di minimarket dekat rumah no stock, buah yang saya mau belum ready, dan nasi liwet baru ada hari Jumat. Padahal saya maunya Kamis.

Akhirnya cuma minuman kopi yang bisa delivery ke rumah.
Es Kopi Susu Kekinian @kopipinusBSD

Tak ada nasi liwet tapi ada banyak nasi putih di rice cooker. 

Bayangan makan siang dengan nasi liwet enak yang sudah lengkap dengan lauk, sayur, sambal, dan lalapnya memang sudah ambyar. Tapi saya tak ingin menyerah. 

Ada ikan di kulkas, akhirnya saya masak pindang, kesukaan Mas Arif. Tinggal buat bumbu asli, kasih belimbing wuluh metik di depan rumah tetangga, tomat merah, cabe rawit setan, jadilah pindang segar yang pas dimakan bikin Mas Arif nambah-nambah.

Eitss....tentu bukan pindang saja lauk teman makan nasi putih. Ada Rendang Telor, Kentang Mustofa dan Bawang Goreng juga! Semuanya produk Ny. Emmet yang saya pesan via Shopee. Ordernya sih sudah sejak hari Minggu (4/4/), hari Selasa sore pesanan sampai. Pas banget jadinya, ketika makan siang nasi liwet gagal, produknya Ny. Emmet malah jadi penyelamat. Isi piring Mas Arif malah jadi meriah.

Sudah cukup itu saja? Belum! Masih saya buatkan terong ungu bakar juga. Ini kesukaan Mas Arif sejak zaman dulu kala lho. Plus buncis kukus, lengkap dengan sambal terasi. Setelah semuanya disusun di piring makan, aduhaiiii penampakannya bikin nasi liwet mah lewaaaat hahaha. Pokoknya Enak! 
Makan siang buatan sendiri, bertabur produk Ny. Emmet, jadi enak buanget!
Produk Ny. Emmet: Kentang Mustofa, Rendang Telor, Bawang Goreng IG: @ny.emmet Pemesanan via WA: 0838-7088-2311. Tersedia juga di Shopee dan Tokopedia (https://shopee.co.id/duisharyani

Es Krim Viennetta mendadak artis, banyak dicari, tapi banyak pula nggak adanya. Saya termasuk yang susah payah mencari tapi tak dapat-dapat. Oke, kenyataan makan es krim mewah ikut ambyar. Tak cuma itu, mau makan cake ultah juga tinggal mimpi belaka. Dia ikut-ikutan tak ada karena sedang stop produksi akibat sejak corona pembeli sepi. 

Saya kembali tak mau menyerah. Tak ada es krim dan cake, tapi ada labu kuning di dapur, kenapa tak dijadikan bolu saja? Woiyadong, bikin bolu!

Nggak pakai sulit, labu kuning sebanyak 300gram langsung saya olah bersama bahan lainnya, di antaranya telur, gula, terigu, margarin, dan sedikit pengembang biar bolunya mekar  tralala.

Setelah 55 menit, terdiri dari 15 menit ngadon, 40 menit memanggang hingga mendinginkan, akhirnya Bolu Labu Kuning Tabur Keju siap jadi kue ulang tahun 😂
Bolu Labu Kuning buatan saya dong *bangga 😜

Cake abal-abal tapi rasanya paten, yang bila dimakan enaknya sampai ke ubun-ubun itu (kata saya ini mah haha), saya antar ke Mas Arif yang sedang duduk menonton berita di TV bersama anak-anak. Saya serahkan ke tangannya sambil bilang, "Selamat ulang tahun papa...silakan kue ultahnya..."

Seusai mengatakan itu, bukannya Mas Arif yang ketawa (saya menduga begitu), malah saya sendiri yang ngakak. 

Anak-anak ikut tertawa. Mentertawakan untuk seru ya, bukan tertawa mengejek karena sebal. Mungkin mereka pikir inilah cake ultah tercetar yang pernah mereka lihat sebagai kue ultah papanya. Cake Labu! Buatan mamanya sendiri pula.

Doa adalah kado terindah. 

Ada kado lain yang ingin saya berikan, biar doa minta sehatnya seiring sejalan dengan usaha, sebotol MADU!  Madu Persada ROYAL Jelly, agar suami dapat merasakan khasiat madu asli dan herbal alami untuk kesehatan tubuhnya. Biar jossss terus gitu. Musim penyakit gini lho, daya tahan tubuh dan stamina harus selalu terjaga. Biar nggak mudah sakit. Biar kuat hadapi WFH, juga buat hadapi  istrinya yang selalu setrong ini he he 
Madu Persada Royal Jelly produksi @madupersadaofficial. Tersedia juga di Shopee, Tokopedia, Lazada, JD.id

Sungguh. Kebahagiaan mekar pada tiap nafas. Pada renyah tawa. Pada cinta yang terus mewangi.

Selamat ultah suamiku sayang, papanya anak-anakku. 

Barakallah fii umrik. 

Semoga berkah hidup dan usiamu, panjang umur dan selalu sehat, serta sukses dan bahagia. Aamiin YRA.


*April 2020

Menikmati Madu Persada, Madu Murni Premium Sarat Khasiat

$
0
0
madu asli sehat alami
Madu Sehat Alami dari Madu Persada

Hidup sehat, panjang umur, dan selalu bahagia adalah harapan setiap orang. Demikian juga saya, punya harapan baik untuk diri saya sendiri dan keluarga. Harapan itu selalu saya sematkan di tiap doa dan usaha, semoga Allah berkenan, dan mengabulkannya.

Memiliki hidup sehat sangat penting. Ia adalah kunci bagi seseorang untuk bisa melakukan banyak hal baik, menjalani hidup dengan mudah, dan beribadah dengan sempurna.

Bulan April ini, beberapa hari yang lalu, saya kembali mengulang doa yang sama. Spesialnya kali ini doa untuk suami saya yang baru saja memperingati hari lahir. Hal baik apa yang saya panjatkan pada Sang Pencipta? Tentunya segala hal baik untuk dimiliki oleh suami, terutama hidup sehat bahagia, dan berkah. 

Saya ingin agar suami sehat bukan sebatas diharapkan lewat doa, tetapi juga diiringi usaha, salah satunya dengan terus menjaganya agar selalu menjalani pola hidup sehat. Maka, saya sertakan juga kado lainnya, berupa ucapan baik, dan sesuatu yang bermakna, saya memberinya Madu Royal Jelly, madu murni untuk sehat alami. Harapannya, saya ingin kami berumur panjang dan menua bersama dalam keadaan selalu sehat.

Baca juga:Renyah Tawa di Hari Ultah Semoga Bahagia
madu persada madu asli
MADU PERSADA Royal Jelly Honey 330 gram. Kado sehat untuk suami.

Madu murni dipercaya memiliki banyak khasiat baik untuk kesehatan tubuh. Masyarakat dari berbagai belahan dunia telah menggunakannya sejak 2500 tahun lalu, baik untuk kesehatan maupun kecantikan. 

Bagaimana dengan saya? Sebagai bagian dari keluarga penggemar makanan dan minuman herbal alami, saya telah menyukai madu sejak kecil, dan tetap mengkonsuminya sampai kini, kapan pun saya butuh.

Selama ini, saya mengkonsumsi madu dari berbagai merk, bahkan seringkali tak bermerk. Madu tak bermerek itu contohnya madu yang dijual oleh kakang-kakang bertelanjang kaki yang datang dari desa pedalaman di Lebak (Suku Badui). Madu yang mereka jual berasal dari hutan, dikemas dalam botol polos, tanpa keterangan apapun. Saya juga pernah juga dibawakan madu murni baru panen dari hutan, buah tangan dari teman atau saudara setelah bepergian ke suatu daerah.

Saya suka madu iya, tapi tidak sampai berburu hingga jauh, apalagi menempuh cara sulit. Di toko terdekat ada, di supermarket tempat biasa belanja kebutuhan bulanan ada, di toko herbal dekat rumah ada, di klinik kesehatan pun ada. Saat sedang traveling, jika menemukan madu asli daerah setempat, ya saya beli. Jika ada yang beri saya ambil. Kadangkala berpapasan dengan laki-laki Suku Badui menjual madu, ya saya beli, demi melarisi jualannya, karena kadang sering kasihan mereka membawanya dengan berjalan kaki dari jauh. 

Nah, baru-baru ini, seorang tetangga mengenalkan produk Madu Persada pada saya. Ada yang sudah familiar dengan Madu Persada? Kalau saya, baru kali ini. Mau tahu bagaimana akhirnya saya jatuh hati pada produk Madu Persada dan akhirnya menuliskannya di blog ini? Simak terus cerita saya ya.

Baca juga: Wedang Beras Kencur Cinta, Kreasi Minuman Kesukaanku dan Suami
tips sehat dengan madu
Produk Madu Persada yang saya konsumsi saat ini: Original Nature Honey 330 gram dan Royal Jelly Honey (ini untuk suami)

Ada banyak produk madu yang beredar di pasaran. Pengguna madu bebas memilih untuk membeli merk mana yang mereka suka. Ada yang tidak peduli dengan jaminan kemurnian, ada yang peduli lalu pilah-pilih dengan hati-hati. 

Dulu, saya termasuk orang yang mudah percaya bahwa semua madu adalah murni. Masa iya ada yang mau menipu? Tapi, kemudian beberapa kejadian membuat saya percaya, bahwa ada saja madu yang dijual dengan informasi tidak benar, seperti "tidak murni dikatakan murni 100%".

Saya sangat suka mengenal segala sesuatu yang baru. Seperti halnya tentang dunia permaduan, saya dikenalkan pada Madu Persada. Produk madu baru yang tadinya asing bagi saya ini, ternyata menawarkan banyak hal menyenangkan dan menenangkan.

Untuk hidup dan dunia yang lebih baik, informasi baik tentang produk dan pola hidup sehat alami adalah hal baik. Informasi Madu Persada yang saya dapat, sangat lengkap dan jelas. Saya kemudian melihat langsung produk, mengkonsumsi secara rutin, merasakan khasiatnya selama penggunaan, dan mengamati hasilnya. 

Sampai saat ini, sudah hari ke-7 sejak pemakaian. Dengan diiringi pola makan sehat, dan pola hidup yang baik, Alhamdulillah saya merasa sehat dan bugar setiap hari. Boleh jadi karena selama ini saya memang menjaga diri dan keluarga dengan sebaik-baiknya, namun tentu ada faktor pendukung dari produk kesehatan yang saya konsumsi 7 hari belakangan.

Saya punya catatan tersendiri terhadap Madu Persada yang kini saya konsumsi. Apa saja itu? Mari saya uraikan.
madu asli sehat alami
Cara saya menikmati madu; dicampur air perasan jeruk (nipis/lemon)

Cara paling enak menikmati madu adalah dengan dicampur air hangat, bukan air panas atau pun air dingin/es. Cara inilah yang biasa saya lakukan sejak dulu. Namun, tak jarang madu saya campur dengan air perasan lemon, terutama ketika saya mulai merasakan akan terkena flu, biasanya gejala yang ada langsung hilang, urung demam, urung sakit, badan jadi segar lagi.

Kalau kalian, punya cara enak menikmati madu? Share dong 😃

Sekarang, mari saya bahas Madu Persada dan keunggulannya. Saya akan mulai dengan sekilas tentang Madu Persada.

Madu Persada adalah produsen produk makanan minuman kesehatan berbahan baku madu dan herbal alami dalam kemasan bermerk dengan jaminan kualitas tertinggi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia atas produk kesehatan alami dan membantu mengembangkan budaya pola hidup sehat alami dan pemakaian bahan-bahan alami untuk mendukung program pengembangan masyarakat Indonesia yang sehat dan kuat.

Madu Persada memiliki visi menjadi produsen produk makanan minuman kesehatan berbahan baku dan herbal alami yang memberikan jaminan kepuasan pelanggan terbaik di Indonesia, mendukung pengembangan pola hidup sehat alami menuju masyarakat Indonesia yang sehat dan kuat serta memberikan hasil terbaik bagi stakeholders. 

Madu Persada punya 3 MISI utama, di antaranya:
- Mengembangkan standarisasi proses bisnis terbaik untuk memastikan produk yang diterima pelanggan telah memenuhi standar kualitas yang diharapkan.
- Mengembangkan produk-produk berbahan baku madu alami dan herbal alami yang jujur dan aman untuk mendukung kepuasan pelanggan.
- Mengembangkan platform digital berbasis komunitas untuk berbagi informasi, meningkatkan interaksi sosial dan kesadaran masyarakat tetang pentingnya menjaga pola hidup sehat alami dan pemakaian bahan-bahan alami untuk mendukung program pengembangan masyarakat Indonesia yang sehat dan kuat.

Sekilas tentang Madu Persada yang saya tulis ini dapat dibaca dalam kolom "Profil" di web www.madupersada.co.id
madu persada
Madu Persada
Keunggulan Madu Persada tentu menjadi informasi yang paling ingin diketahui oleh para pengguna madu. Hal ini juga terjadi pada saya saat pertama kali mendapat informasi tentang Madu Persada.

Di kolom Porfil website resmi Madu Persada diuraikan secara lengkap mengenai apa saja yang menjadi keunggulan. Di sana ada 4 poin pokok yang bisa pembaca terima dan pahami. Di antaranya:

1. Jaminan Kualitas Produk
Proses Pemilihan bahan baku dan produksi melalui serangkaian proses standarisasi ketat dan didukung dengan uji laboratorium dan sertifikasi pihak independen secara berkala untuk menjamin kualitas terbaik bagi pelanggan.

2. Madu Alam Terbaik
Madu Persada menggunakan bahan baku madu alam terbaik untuk memberikan manfaat kesehatan terbaik bagi pelanggan.

3. Layanan Purna Jual
Madu Persada menyediakan layanan purna jual untuk menyerap aspirasi saran & kritik konsumen untuk mendukung program peningkatan kepuasan pelanggan.

4. Layanan Komunitas Berbagi Informasi Seputar Madu dan Kesehatan Alami.
Madu Persada menyediakan layanan berbagi informasi seputar madu dan konsultasi kesehatan berbasis komunitas dalam platform digital untuk mendukung program edukasi dan peningkatan interaksi sosial dan kesadaran masyarakat Indonesia tentang pentingnya menjaga pola hidup sehat alami dan pemakaian bahan-bahan alami untuk mendukung program pengembangan masyarakat Indonesia yang sehat dan kuat.

Poin-poin di atas adalah keunggulan yang diklaim oleh Madu Persada. Bagaimana keunggulan Madu Persada di mata saya sebagai pengguna?
madu berkualitas
Informasi produk pada kemasan Original Nature Honey 330 gram 

madu asli indonesia
Informasi produk pada kemasan Royal Jelly Honey 330 gram

Memilih madu yang asli dibutuhkan ketelitian, tidak sekadar berdasarkan apa kata produsen madu. Tetapi tentu, banyak produsen jujur dalam memberikan jaminan madu murni 100%. 

Sebetulnya, ada sejumlah tips yang bisa dilakukan untuk membedakan madu asli dan palsu. Di antaranya, meneteskan madu ke dalam air, percobaan dengan korek api, pengujian dengan kertas, hingga menggunakan cara merebus madu dengan menggunakan sendok. Hal-hal seperti ini bisa dipelajari dan dipraktekkan jika memang butuh kepastian.

Di masa sekarang, jujur saya makin hati-hati dengan apapun yang saya konsumsi. Makanan dan minuman apapun, tidak hanya harus punya khasiat baik untuk kesehatan, tetapi juga aman dan menenangkan.

1. Kemasan Menarik 
Saya jatuh hati pada Madu Persada sejak pandangan pertama. Kemasan bagus dan terlihat mewah adalah kesan pertama yang membuat saya selanjutnya penasaran dengan isinya. Madu dikemas dalam botol kaca yang tebal, tertutup rapat, dan menampilkan informasi yang lengkap mengenai produk, sehingga cukup jelas untuk diketahui pengguna.

2. Jaminan Kemurnian
Madu Persada memberikan jaminan madu murni sebagai bahan baku.

3. HALAL
Sebagai muslim, produk yang telah dilabeli HALAL MUI adalah jaminan yang menenangkan jiwa.

4. Ijin P-IRT
Sebagai pengguna, adanya ijin P-IRT memberikan rasa aman terhadap produk yang dikonsumsi.

5. Mudah Didapatkan
Madu Persada tersedia di Tokopedia, Shopee, JD.ID, Bukalapak, dan Lazada. Hal ini membuat pelanggan mudah mendapatkan produk Madu Persada, di manapun berada. Pembelian melalui marketplace menjamin keamanan transaksi.

6. Ekslusive
Poin tambahan ini bisa dilihat dan dirasakan bukan hanya pada tampilan produk, tapi  secara keseluruhan. Mata tidak hanya jatuh hati pada tampilan kemasan dan isinya, tapi juga pada website dan isinya, serta layanan yang diberikan. Selain produk tersedia di banyak marketplace, informasi juga tersedia di banyak channel digital, mulai dari website hingga akun-akun di sosial media. 
madu premium
Madu Premium
Menurut beberapa sumber yang pernah saya baca, minum madu sebaiknya mengikuti aturan, misalnya tidak berlebihan dalam penggunaan karena sesungguhnya madu juga merupakan pemanis (alami), kadar gulanya patut diperhatikan. Meski madu baik dikonsumsi kapan saja, namun ada waktu yang paling tepat yaitu pagi hari. Madu akan membantu menyediakan cukup energi untuk menunjang aktivitas tubuh dan otak, juga meningkatkan produksi hormon serotonin atau hormon penyebab perasaan bahagia untuk menjaga suasana hati seharian. Demikian juga dengan bahan sendok yang dipakai untuk menaruh madu, sebaiknya tidak menggunakan logam supaya zat yang terkandung dalam madu tidak bereaksi sehingga menurunkan kualitas dalam madu.

Singkatnya, meski madu memiliki banyak kelebihan untuk mendukung kesehatan, tetap jangan berlebih-lebihan, dan ketahui anjuran baik cara mengkonsumsinya.

Sehat itu mahal, karena itu harus dijaga. 

Saya, dan juga Anda semua, tentu ingin menjaga kesehatan keluarga dengan sebaik-baiknya. Zaman di mana informasi kini sangat mudah diakses, membuat banyak keluarga kini makin cerdas terhadap kesehatan diri. Tapi tentu, ada banyak orang di luar sana yang masih minim informasi, tugas kitalah untuk berbagi informasi kepada mereka. Jika kita sehat, orang lain sehat, kita akan lebih mudah berkegiatan di keseharian.

Seperti yang kita tahu, situasi saat ini sedang tidak aman. Dunia masih darurat Corona. Kesehatan benar-benar terancam. Masyarakat dunia dilanda kekhawatiran, galau dan cemas yang belum tahu ujungnya kapan berakhir. 

Situasi di mana, kita harus menjaga diri dan keluarga kita sebaik-baiknya. Tidak keluar rumah bila tidak penting, tidak bepergian, tidak berkumpul, tidak berdekatan, tidak beribadah di rumah-rumah ibadah, dan masih banyak aturan lainnya yang harus dipatuhi demi keselamatan bersama. 
Kami dan Madu Persada

Produk Madu Persada kini menjadi pilihan kami dalam mendukung kesehatan kami sehari-hari. Saya mengajak suami, juga anak-anak, untuk terus mengkonsumsi madu secara rutin. Khasiat baik untuk kesehatan bukan hanya untuk hari ini, tapi untuk masa depan.

Saya ingin berumur panjang bersama suami, hidup lebih lama, menua bersama dalam keadaan selalu sehat, dan menyaksikan anak-anak kami semakin besar, menyelesaikan jenjang pendidikan hingga tinggi, bekerja, dan memiliki keluarga. Sebuah cita-cita yang indah, bukan?

Cita-cita bisa diwujudkan dengan doa dan usaha. Maka itu, berusahalah untuk selalu sehat.


Selamat menyambut Bulan Suci Ramadan. 
Semoga sehat selalu, meski pandemi belum berlalu. Tapi yakinlah, bila kita kuat dan sehat, penyakit tak mudah datang. 

Jaga kesehatan dan #DiRumahAja ya.





============================
Madu Persada
IG @madupersadaofficial
Email: contact@madupersada.co.id
HP: 0811-1-53100 dan 0819-111-53100

Kepercayaan dan Kesempatan Berharga yang Harus Disyukuri

$
0
0
Kotak kayu berisiROG Phone II dari ASUS Indonesia mendarat dengan manis di kediaman saya pada tgl. 9 April 2020. Sebuah hadiah untuk Alief sebagai pemenang kategori video pada ajang Dyland Pros Giveaway ASUS ROG Phone II yang digelar di channelDyland Pros

Saya yang pengen ROG Phone II, malah Alief yang dapat 😅

Jika Alief seorang blogger, mungkin cerita kemenangan pertama ini sudah ditulisnya di blog. Tapi dia punya mama blogger, ya sudah mamanya saja yang tulis he he.
rog phone II
Menang Dyland Pros ASUS ROG Phone II Giveaway

Dyland Pros, youtuber kondang pemilik 8,95 juta subscriber mengadakan Giveaway berhadiah 2 unit ASUS ROG Phone 2 untuk kategori video dan blog. Giveaway diadakan di channel Dyland Pros pada videoberjudulUnbox ASUS ROG Phone II versi koper 30 juta + Giveaway!

Periode kompetisi sejak tgl. 20 Februari s.d 20 Maret 2020. Durasi giveaway cukup panjang. Bila ingin ikut, tentu cukup waktu untuk membuat tulisan atau video. 

Kesempatan baik ini tak dilewatkan oleh Alief. Sebuah video review ASUS ROG Phone II berdurasi 10:35 ia buat, dan diikutkan lomba. Tadinya Alief mau bikin 2 video, tapi ia tak ada waktu lagi, sibuk oleh tugas-tugas sekolah. Lagipula sudah jelang UTS. Akhirnya satu video saja yang diajukan ikut lomba.

Selanjutnya, saya dan Alief melupakan giveaway itu. Mendekati hari pengumuman, tiba-tiba di WAG ada perbincangan tentang ROG Phone II, dari sana saya teringatkan akan giveaway. Saat itu, tepat tgl. 1 April, hari di mana pengumuman lomba seharusnya sudah dipublikasi. Setelah saya cek, ternyata pengumuman pemenang ditunda karena sesuatu hal. Senin, tgl. 6 April 2020 pengumuman keluar.

Dan, Alief menang! Alhamdulillah
Giveaway Dyland Pros

Video Review ROG Phone II di channel Onedox

Pengumuman Pemenang Dyland Pros Giveaway ROG Phone 2

Berkat siapa jadi juara lomba video review ROG Phone II? 

Jika bicara soal berkat, maka kemenangan Alief adalah berkat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa. Benar bahwa Alief yang membuat video, menciptakan ide, mengerjakan proses pembuatan, hingga akhirnya menayangkannya di channel Onedox. Tetapi tentu saja di sana ada Tangan Tuhan yang bekerja.

Saya mamanya, memang kenal baik dengan orang-orang ASUS, beberapa di antaranya dekat. Dalam kurun waktu 4 tahun terakhir ini pun saya setia "mainan" produk ASUS. Tapi itu semua bukan alasan buat Alief menang. 

Karya adalah alasan.

Ketiadaan karya dan ketidakikutsertaan dalam Giveaway, peluang menang adalah NOL.

Berkarya dan berkompetisi, maka kesempatan mendapatkan apa yang diinginkan otomatis terbuka. Ada tim penilai bukan kaleng-kaleng yang memilih, mereka tahu mana karya yang memang layak jadi juara.
Pemenang Giveaway: Alief kategori video, Bai kategori blog

Onedox Giveaway 20K Subscriber

Sementara itu, sembari menunggu pengumuman pemenang, tgl. 18 Maret 2020 Onedox menggelar Giveaway 21K Subscriber sebagai tanda terima kasih buat seluruh subscriber yang telah dengan setia menonton dan menghujat video-videonya 😂

Saat ini, Onedox bukan youtuber sekelas Dyland Pros. Dia youtuber kecil dan pemula, masih butiran debu. Jadi, jangan harap hadiah giveaway Onedox sama dengan Dyland. Yang satu berhadiah ASUS ROG Phone II, yang satu behadiah T-Shirt ROG dan Payung ROG. 

Namun, meskipun beda harga, tapi sama-sama berharga. Demikianlah saya dan Alief memandang ROG merhandise dari ASUS yang diberikan dalam rangka men-supportGiveaway Onedox. 

Support yang sama, inilah yang saya sebut berharga.

Saya sendiri tidak menyangka hadiah Onedox Giveaway akhirnya berupa merhandise ROG. ROG Polo T-Shirt seharga Rp 499.000 dan ROG Umbrella with Reverse Open seharga Rp 150.000. Ada nama ROG di sandang oleh kedua merchandise itu, dan itu membuatnya jadi spesial.

Layak jadi hadiah, bukan?
Onedox 20K Subscriber Giveaway

Dyland Pros ASUS ROG Phone II Giveaway adalah kesempatan.
Menjadi juara dari giveaway itu adalah kepercayaan.

Kepercayaan dan Kesempatan adalah dua hal berharga dalam hidup yang harus disyukuri.

Dalam hubungannya dengan kesempatan, kepercayaan menjadi gerbang utama. 

Saya bilang sama Alief;

Jika orang lain mengenalmu sebagai orang yang jujur, maka berbagai bentuk tawaran akan datang. Jika memiliki skill tertentu maka akan banyak yang menyerahkan pekerjaan kepadamu. 

Boleh jadi di luar sana banyak orang memiliki skill yang sama, tapi dirimu akan dilirik karena pertimbangan kejujuran. Maka, kejujuran dan kepercayaan inilah yang menjadi nilai plus seseorang untuk mendapat rejeki, baik berupa materi maupun non materi." 

Kesempatan ada di antara usaha dan perbuatan nyata. Maka, jangan buang tiap kesempatan baik untuk memperoleh kepercayaan orang lain. 

Apakah saya sedang mensupport Alief? Tentu.
ROG Backpack Ranger Rp 4,1 juta

Dyland Pros ASUS ROG Phone II Giveaway adalah ajang lomba pertama yang diikuti Alief sejak memasuki dunia per-youtube-an, sekaligus jadi momen pertama kali menjuarai lomba video. Tentu saja, peristiwa ini jadi pengalaman sangat manis baginya. 

Dari segi hadiah, ini pertama kalinya Alief memiliki HP Gaming bagus berharga mahal. Tentu ia merasa senang dan bangga, dan sudah sepatutnya bersyukur. 

Secara materi, sejak menjadi youtuber, berturut-turut rejeki menghampiri. Ia mendapat penghasilan dari Google Adsense (alhamdulillah ada uang jajan sendiri), jadi pemateri workshop video editing, kecipratan hadiah laptop ZenBook (lewat doorprize yang saya dapatkan), dan yang terbaru mendapatkan hadiah ROG Phone II.

Di luar materi, ada banyak pengalaman positif yang didapatkan; pengalaman berharga, ilmu yang bermanfaat, kesempatan bertemu dengan orang-orang hebat dan para content creator ternama.

Baca jugaRejeki Content Creator dan Youtuber Onedox, Remaja Santuy Nggak Anti ROG
Nampang di Instagram ASUS ROG Indonesia

Saya jadi ingat tahun lalu, Alief daftar ikut akademi vlogger brand anu, ia dinyatakan diterima dan lolos persyaratan. Alief dihubungi pihak penyelenggara untuk bersiap dan datang. 

Namun, ketika semua telah lengkap dan tinggal berangkat, tiba-tiba dikabari dengan berita pahit. Pemilihan Alief dibatalkan! Pembatalan dengan cara sedemikian rupa, tak elok di telinga, telah membuat Alief kecewa. Saya lalu menelusuri apa yang terjadi, dan sungguh saya tak percaya, orang-orang dalam tim di event itu telah bekerja dengan tidak profesional.

Untunglah kekecewaan Alief tidak sampai berlarut. Saya bilang, besok pasti ada jalan lain untuk belajar dan berkarya. Ini bukan satu-satunya event untuk menimba ilmu dan pengalaman, bukan satu-satunya brand yang mampu mendatangkan orang-orang yang ahli di bidangnya.

Waktu kemudian berlalu dan memberi jawaban. Ada dukungan yang lebih baik menghampiri Alief, bukan hanya dari orang-orang hebat, tapi juga dari brand paling tepat dan dari perangkat-perangkat dahsyat.

Selamat buat 20K subscriber dan jadi juara lomba video dari kompetisi bukan kaleng² 💝
ROG Phone II - Hadiah Giveaway dari ASUS ROG Indonesia

#ASUSROGID
#RepublicOfGamers
#ContentCreator

Informasi detail mengenai ROG Phone II dapat di baca di website ASUS pada link berikut (klik) : ASUS ROG Phone II 

Tulisan berisi cerita saya saat menghadiri peluncuran ROG Phone 2 bisa di baca pada link berikut (klik): ROG Phone II HP Gaming Bukan Kaleng-Kaleng



Lockdown Staycation di Hotel Grand Zuri BSD City

$
0
0
Telah berminggu-minggu suami bekerja di rumah (work from home), anak-anak belajar di rumah (home learning), dan saya pun tidak kemana-mana betah #DiRumahAja mengikuti aturan pemerintah selama Corona Virus melanda, demi kebaikan bersama. Lalu, apa yang akan terjadi bila kemudian saya mencari suasana berbeda dengan pergi ke hotel? Masih bisakah #SocialDistancing? Sukses kah bila #WorkFromHotel? Inilah pengalaman saya #LockdownStaycation di Hotel Grandzuri BSD City, Serpong pada tgl. 21-22 April lalu.
hotel grand zuri bsd city terbaik
Hotel Grandzuri BSD City, Serpong

Hotel di Seluruh Dunia Bernasib Sama


Sejak dunia dilanda Virus Corona, dunia pariwisata luluh lantak, hotel pun terkena dampak. Penawaran harga kamar terjun sebebas-bebasnya. Paket menginap 3 juta per bulan bahkan ditawarkan dengan gencar oleh beberapa hotel di Bali. Dalam kondisi normal, harga murah meriah tersebut adalah kabar gembira, namun di situasi seperti saat ini, banting harga bikin hati tidak tega untuk bertamu, bahkan saya merasa sangat nelangsa melihat sejumlah hotel tutup dan merumahkan karyawannya. 

Bagaimana dengan hotel-hotel yang ada di BSD City tempat saya tinggal?

Sejak pemerintah menetapkan aturan PSBB, beberapa hotel sekitar BSD City tutup sementara waktu karena wabah Covid-19, namun Grand Zuri BSD City  tetap beroperasi. 


Grand Zuri BSD tetap buka adalah kabar baik di tengah kondisi buruk, yang artinya hotel masih bisa bertahan karena masih bisa melayani tamu yang akan menginap,  serta mempekerjakan dan menggaji para karyawan, meskipun mungkin disertai dengan kebijakan tertentu. Buruknya tentu dari penurunan jumlah tamu, bahkan bisa saja tak ada tamu sama sekali. Siapa coba yang ingin keluar rumah di situasi seperti sekarang? Selain khawatir tertular saat berpapasan dengan orang lain yang kita tidak tahu apakah sehat atau sakit, juga bakal ada pengeluaran tambahan, padahal di situasi tak tentu saat ini mestinya banyak berhemat.


Benarkah di kondisi seperti sekarang menginap di hotel tidak aman dan buang-buang duit? Simak terus ya tulisan ini....

pengalaman menginap di hotel grand zuri bsd
Bertiga bertamu ke Hotel Grand Zuri BSD City. Situasinya sepi.

Paket Lockdown Staycation 


Paket Lockdown Staycation yang diluncurkan oleh Grand Zuri BSD City sesungguhnya merupakan bentuk dukungan terhadap kampanye Social Distancing dan anjuran Stay at Home dengan menginap untuk karantina pribadi atau bagi tamu yang bosan di rumah untuk suasana yang berbeda. 


Kalau saya pribadi, pergi ke hotel bukan karena alasan bosan di rumah. Rasa aman dan nyaman ada kok di rumah, dan selalu merasa betah. Jika akhirnya pergi ke hotel, salah satu alasannya untuk mendapatkan suasana berbeda terkait dengan kegiatan bekerja. Tapi memang ada banyak orang yang bosan di rumah saja dan ingin berganti suasana dalam beberapa hari, setelah puas lalu kembali lagi ke rumah. 


"Paket Lockdwon Staycation ini juga sangat menarik bagi tamu yang tidak bisa kembali ke daerah atau negara asalnya dan membutuhkan akomodasi yang terjangkau, aman, dan nyaman," ujar Pak Anton Hartanto, GM Hotel Grand Zuri BSD City.

Benar juga, saat banyak orang yang tak bisa keluar kota atau negara, katakanlah "terkurung" karena aturan pemerintah di kota asal atau negara asal terkait Corona, staycation di hotel bisa jadi pilihan. Bahkan, ketika merasa sangat perlu mengkarantina diri, berdiam diri dalam kamar hotel juga bisa dilakukan. 


Jelang lebaran begini biasanya orang-orang bersiap mudik. Nah, berhubung sedang nggak boleh mudik, bila memang ingin pergi, coba deh pergi ke tempat yang aman buat didatangi, misalnya hotel dekat rumah, atau hotel mana saja yang masih dalam kota. Yang penting, pastikan hotelnya aman, kitanya bisa jaga diri, dan mau mengikuti aturan hotel dalam pencegahan Covid-19.

promo hotel bulan ramadan

Paket Menginap Harga Istimewa


Bicara soal rate kamar, selama wabah banyak sekali hotel banting harga. Sebut saja ME Hotels dan SB Hotel, mereka menawarkan harga 3 juta per bulan room only. Dari segi harga jelas sangat terjangkau, jadi nggak perlu merogoh kocek dalam-dalam jika saat ini ingin menginap manja di hotel mewah.


Kenapa saya nggak ambil? Enggak lah, hotel dengan paket 3 juta perbulan itu jauh di Bali. Jika ke sana bakal terbang melewati bandara, tempat melintasnya orang dari berbagai kota dan negara. Ada resiko lebih besar terhadap Covid-19. Kalau hotel dalam kota masih bisa saya pertimbangkan. Seperti Hotel Grand Zuri BSD City ini, lokasinya dekat dari rumah, berjarak sekitar 4,8 kilometer saja. 


Menginap di hotel buang duit? Siapa bilang?


Saat ini banyak hotel menawarkan paket menginap dengan harga istimewa. Ketika ada orang mampu mengambil paket tersebut, saya tidak beranggapan bahwa orang itu sedang buang-buang duit. Saya justru melihatnya sedang berbagi rejeki agar hotel bisa tetap hidup dan para karyawan hotel bisa tetap bekerja. Lagipula, rate sedang turun toh? Hemat banyak namanya. 


Rate paket lockdown staycation Grand Zuri memang menarik, walau tidak sampai anjlok seperti dua hotel yang saya sebutkan, tapi tentu ada alasan tersendiri kenapa ditawarkan dengan harga IDR 4,5 juta per malam. Selain bukan room only, juga karena benefitnya beragam. 


Simak deh rangkaian paket menginap di Grand Zuri BSD City berikut ini, terdapat beberapa pilihan 7days/14Days/30Days. Penawaran ini berlaku untuk periode menginap sampai 30 June 2020. Ini baru April. Paketnya masih lama!

Paket Lockdown Staycation Hotel Grand Zuri BSD City
7 Days
(Consecutive Night)
14 Days
(Consecutive Night)
30 Days
(Consecutive Night)

Rp. 4.500.000

Superior room
Breakfast 1 or 2 person
Free upgrade
Free laundry 4 pieces
Free early check in
Free late check out
Discount 20% F&B
Discount 20% laundry
Free 1 complimentary voucher superior (after check out)

Rp. 8.000.000

Superior room
Breakfast 1 or 2 person
Free upgrade
Free laundry 4 pieces
Free early check in
Free late check out
Discount 20% F&B
Discount 20% laundry
Free 1 complimentary voucher superior (after check out)


Rp. 16.000.000

Superior room
Breakfast 1 or 2 person
Free upgrade
Free laundry 4 pieces
Free early check in
Free late check out
Discount 20% F&B
Discount 20% laundry
Free 1 complimentary voucher superior (after check out)

STAYcation #STAYsafe #STAYhealthy


Saya percaya, setiap orang yang melek Covid-19 pasti berupaya agar bisa aman dan terhindar dari penyakit tersebut. Baik ketika di rumah maupun di luar rumah. Bagaimana dengan hotel? Saya yakin orang-orang yang bekerja di hotel pun tidak mau ambil resiko menjadi sakit. Mereka ingin aman, tamu juga harus sehat dan selamat.


Ketika memilih untuk tetap beroperasi, Grand Zuri BSD menjalankan secara serius tindakan pencegahan terhadap penyebaran Covid-19 di seluruh area hotel dengan fasilitas pendukung pencegahan serta disinfectan treatment secara detail dan teratur baik untuk area seluruh tamu, karyawan serta perlakuan ekstra hati-hati kepada pemasok bahan-bahan kebutuhan makanan dan hotel sesuai standar kebersihan Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization) dan pemerintah.


Secara teori, hal tersebut disampaikan secara langsung oleh Pak Anton Hartanto, General Manager Grand Zuri BSD City kepada saya ketika bertamu ke hotel pada hari Rabu tgl. 22 April 2020 lalu. Sedangkan secara praktek, saya menyaksikan dan mengalaminya langsung sejak berangkat, setiba di hotel, selama di hotel, hingga meninggalkan hotel pada Kamis siang tgl. 23 April 2020.

Layanan jemput ke rumah. Saat tiba di rumah, driver sudah mengenakan masker dan sarung tangan, serta menjaga jarak aman selama duduk di dalam mobil. Sesuai aturan PSBB, satu mobil hanya membawa 3 orang, yaitu driver, saya, dan suami. Sedangkan anak laki-laki saya berkendara motor ke hotel.
Diantar sampai hotel. Kami langsung diarahkan ke tempat cuci tangan terlebih dahulu.
Tempat cuci tangan di pojok kanan area drop off, depan lobby hotel.
Area cek tamu. Wajib pakai masker, setelah cuci tangan boleh pakai hand sanitizer lagi bila perlu, dan diukur suhu tubuh dulu sebelum masuk, dan diberi arahan untuk tidak berlama-lama di tempat check-in. 
Pembatasan penggunaan lift ditandai kotak sebagai tempat boleh diisi pengguna

Protokol Kesehatan Masuk Hotel


Biasanya bila hendak ke Grand Zuri saya akan datang dan berkendara sendiri bersama keluarga. Kali ini saya memesan layanan antar jemput. Alhamdulillah bisa. Supir hanya perlu berkendara sejauh 4,8 kilometer ke rumah, dan kami hanya perlu menghabiskan waktu tempuh kurang dari 10 menit untuk mencapai hotel. Dekat bukan? Iya, kalau jauh saya pasti akan pikir-pikir lagi 😃


Ketika tiba di rumah, supir sudah mengenakan masker dan sarung tangan. Ia memasukkan barang-barang kami dengan rapi di bagasi. Saat berada dalam mobil, saya dan suami diingatkan untuk menjaga jarak meskipun kami adalah keluarga. Supir duduk sendiri di bangku depan, kami berdua di bangku tengah. 


Sampai di hotel, begitu turun dari mobil, kami langsung diarahkan ke tempat cuci tangan yang tersedia di area depan lobby. Setelah itu baru melewati area pengecekan pribadi sesuai protokol kesehatan Covid-19 yaitu pengukuran suhu tubuh, pemakaian masker, dan tangan yang sudah dalam keadaan bersih. Bila salah satu tidak lengkap, maka akan ditahan dulu untuk tidak masuk hotel.


Area lobby hotel tampak sepi karena pihak hotel memang meminta agar tamu tidak berlama-lama di lobby bila tidak ada perlu. Proses check-in juga dipermudah agar tidak terjadi antrian dan penumpukan tamu. Sedikit atau banyak tamu, aturan ini tetap diberlakukan. Saat kami tiba kunci sudah disiapkan dan langsung diberikan, kami langsung dipersilakan menuju lift dan diminta agar segera pergi ke kamar.


Ada pembatasan penggunaan lift yaitu melalui tanda kotak di lantai lift sebagai letak pengguna berdiri, sehingga isi lift tidak terlalu rapat dan padat. 

Social distancing juga berlaku di hotel. Tamu secara otomatis mengisolasi diri dalam kamar. Menghindari tempat yang memungkinan berkumpul/bertemu tamu lain

Fasilitas Hotel Masih Dibuka


Hotel tidak berlebihan dalam melakukan pembatasan terhadap fasilitas untuk tamu. Kolam renang dan pusat kebugaran sampai saat ini masih dibuka. 


Selama 2 hari di hotel saya lihat kolam renang hanya dipakai oleh anak-anak, itu pun satu keluarga. Tak ada orang dewasa di dalam air. Ibu dari anak-anak yang berenang saya lihat hanya duduk mengawasi dari bangku di pinggir kolam. Situasi ini saya lihat pada Rabu sore dan Kamis pagi.


Di pusat kebugaran, tampak hanya beberapa orang saja, dan masing-masing memakai masker. Bila ada yang memakai alat fitnes di pojok kiri, yang lainnya pergi ke pojok kanan. Menurut keterangan Pak Anton, semua peralatan di gym rutin disemprot disinfectan, baik sebelum digunakan maupun setelah digunakan, demi menjaga kesehatan tamu dari Covid-19.


Kapasitas lift hotel saat ini dibatasi hanya untuk 6 orang. Tapi pada prakteknya bila sudah terisi 4 orang, yang lain tidak mau masuk lagi. 


Aturan social distancing juga diterapkan di restoran. Letak antar meja kini dibuat berjarak. Sarapan kini diantar ke kamar, tidak di restoran seperti biasanya. Untuk makan siang dan makan malam pun tamu kini lebih suka memesan untuk diantar ke kamar, itu sebabnya restoran kini tampak sepi.


Dengan adanya kesadaran tamu dalam menjaga jarak, pihak hotel tentu jadi terbantu dalam bekerja. 

Sendirian saja di gym
Akhirnya berdua di gym, sama anak.
Anak-anak dari satu keluarga bermain di kolam renang

Work From Hotel


Saya pergi ke hotel di musim social distancing sekadar untuk ganti suasana, bukan datang dengan bergaya seperti orang hendak liburan, tapi untuk bekerja.


Yak, pergi ke hotel kan cuma ganti suasana, kerja ya tetap kerja. Suami bekerja dari hotel, anak belajar dari hotel, saya pun sama dengan mereka, berkarya dari hotel. Sebut saja kami Work From Hotel 😀


Yang membedakan adalah kegiatan saya. Bila di rumah mesti sambil memasak dan mengerjakan pekerjaan rumah tangga, kalau di hotel tinggal makan dan fokus saja sama pekerjaan saya di media sosial dan blog. Di saat tidak bekerja, apa yang kami lakukan? Nonton film bareng di TV! he he.


Anak perempuan saya tidak saya ajak, sebab di rumah ada ibu. Di situasi seperti sekarang, mengajak orang tua keluar rumah cukup rentan. Jadi, biarlah saya, suami, dan anak lanang saja. Ibu dan anak gadis berdua di rumah. Tahu sendiri kan, anak saya yang cewek itu kalau ketemu kolam renang nggak tahan untuk nggak nyebur. Nah, kalau sudah nyebur bakal lama, bahkan seringnya sampai pilek. Jadi biar aman, biarlah dia di rumah, toh kami cuma menginap 1 malam.

Work from hotel
Work From Hotel

Mencicipi Menu Rice Bowl, Topping Melimpah Bikin Kenyang


Ini bagian paling menyenangkan untuk diceritakan, makanan! 😍 


Sejak diberlakukannya Social Distancing, hotel melakukan sejumlah penyesuaian termasuk di restoran. Letak antara meja yang satu dan meja lainnya dibuat berjarak. Kini sarapan diantar ke kamar, tidak lagi disajikan prasmanan di restoran. Bahkan untuk makan siang dan malam tamu dianjurkan memesan makanan dan minuman yang diantar ke kamar.


Saat staycation, hotel sedang menawarkan beberapa paket makan yang nantinya akan digelar selama Ramadan. Salah satunya paket makanan Ayam Mamak's berupa rice bowl dan rice box dengan berbagai topping menggugah selera.


Pilihan menu rice bowl di antaranya Rice Bowl Ayam Teriyaki, Rice Bowl Empal Daging Suwir Balado, Rice Bowl Chicken Katsu, Rice Bowl Ayam Suwir Rica, Rice Bowl Dory Fish Lada Garam,  Rice Bowl Cakalang Suwir Dabu.


Pilihan menu rice box di antaranya Nasi Timbel, Nasi Ayam Bakar, Nasi Ayam Geprek, Nasi Ikan Asam Manis, Nasi Ayam Lada Hitam, dan Nasi Ayam BBQ.


Nah, saya mengawali bersantap di hari Rabu siang dengan menu Rice Bowl Empal Daging Suwir, Rice Bowl Ayam Teriyaki, dan Rice Box Ayam Geprek.Dessert-nya Pisang Goreng Geprek. Semua sajian ini berporsi besar. Topping melimpah, dan mengenyangkan!

Rice Bowl Ayam Teriyaki, cocok banget jadi pilihan suamiku yang saat itu nggak bisa makan pedas
Rice Bowl Empal Daging Suwir Balado. Paling juara! Topping melimpah dan bikin kenyang!
Favoritnya Alief, Rice Bowl Ayam Geprek. Potongan ayamnya gede!
Terenak! Pisang Goreng Geprek.
Menu dinner Rabu 22/4/2020: Rice Bowl Ikan Lada Garam, Rice Bowl Ayam Katsu, Rice Bowl Cakalang Dabu

Sarapan di Kamar


Seperti yang sudah saya sebutkan di atas, saat ini sarapan tamu hotel diantar ke kamar. Tamu hanya diminta memilih 2 menu sarapan, Indonesian Breakfast atau Continental Breakfast. 


Continental Breakfast terdiri dari toast bread or croissant, butter & jam, omelet/fried egg/sramble/boiled, slice fruit, tea/coffee.


Indonesian Breakfast terdiri dari fried rice/fried noodle/chicken porridge/soto ayam, orange juice/guava, tea or coffee, slice fruit.

Sarapan bertiga di teras kamar. 

Food Festive Ramadan 1441H


Food Festiveyang digelar oleh Grand Zuri BSD City selama bulan Ramadan menunjukkan kreativitas yang pantang mati meskipun di tengah pandemi. 


Melalui kepiawaian Chef Abdul Malik, hotel menyajikan secara khusus pilihan menu makanan dan minuman kepada tamu hotel menginap maupun yang hanya ingin memesan dan menikmati bersama keluarga bersantap di rumah.


Ada pula Drive Thru, pilihan sajian untuk berbuka puasa/ takjilan yang dapat dibeli mulai Jam 16.00 – Jam 19.00.  Lokasi di Teras Hotel Grand Zuri dan hanya melayani makanan untuk take away.


Ayam Mamak's, Pilihan Makanan Utama dari Rice bowl hingga Nasi timbel dapat di pesan dan antar ke rumah, dengan minimal pembelian 100.000 dan maksimal pengantaran berjarak 5Km dari Grand Zuri BSDCITY.


Family Package Deliverymerupakan Pilihan Makanan Traditional dan sajian khusus dari Chef hotel yang dikemas untuk makanan siap antar dan disantap di rumah atau di kantor. Paket pilihan mulai untuk 4 Pax/8Pax/12Pax, atau harga mulai dari 250.000 – 600.000. Pemesanan sudah diterima H-1, harga belum termasuk biaya pengantaran. Pembayaran diterima sebelum pengantaran makanan, dan hanya berlaku untuk area BSDCITY dan Tangerang Selatan.







Standar kebersihan WHO 


Ada nggak sih rasa was-was terhadap makanan yang disajikan hotel? Oh tentu ada. Tetapi saya tidak terlena pada ketakutan yang ada, saya mencari tahu tentang bagaimana hotel memberi rasa tenang pada tamu ketika bersantap.

Rasa tenang itu ada karena Grand Zuri BSD menjalankan secara serius tindakan pencegahan terhadap penyebaran Covid-19 pada karyawan serta perlakuan ekstra hati-hati kepada pemasok bahan-bahan kebutuhan makanan dan hotel sesuai standar kebersihan Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization) dan pemerintah.


Chef Abdul Malik

Stay Safe, Happy, and Healthy

Menginap di Hotel Grand Zuri BSD City, sebuah pengalaman yang mungkin akan menjadi sejarah, staycation di tengah pandemi.

Ini bukan sekadar staycation biasa, ini mungkin bagian empati saya terhadap salah satu sektor industri yang terkena dampak. 

Saya kagum pada orang-orang yang tetap bersemangat menjalani pekerjaan, pantang menyerah meski corona deras menerjang. Semoga kesabaran dan ketabahan selalu menyertai setiap langkah. 

Suatu hari musibah global ini insha Allah akan berakhir, dan bila hari itu tiba, kebahagiaan akan kembali mekar pada setiap nafas.

Terima kasih Grand Zuri BSD, atas keramahan dan kehangatan yang diberikan. 
Saya merasa aman, dan sangat merasa sehat. 
Stay safe and healthy with @grandzuri.bsd


Buat teman-teman pembaca yang ingin mencoba staycation di tengah pandemi saat ini, pastikan memilih hotel terpercaya yang serius melaksanakan tindakan pencegahan Covid-19 di seluruh area hotel, termasuk karyawan, dan pemasok bahan makanan.

Jika tak yakin hotel yang dituju aman, tunda kedatangan. 

Kenakan masker selama berada di hotel, terutama di area yang sering berpapasan dengan tamu seperti di lobby, lift, lorong kamar, restoran, kolam renang, dan tempat gym. 

Seperti halnya di lingkungan perumahan orang-orang banyak tinggal di rumah saja, maka di hotel banyaklah tinggal di kamar saja.

Selalu jaga kebersihan diri sendiri, rajin cuci tangan, hindari kontak dengan siapapun, jaga jarak, dan jangan lupa berdoa semoga selalu sehat dan selamat dari Covid-19.

Stay safe and healthy with @grandzuri.bsd









Banjir Unfollow di IG, Ini Ulah Followers Assistant?

$
0
0


Aktivitas Instagram @Travelerien dalam dua minggu terakhir ini gencar unfollow banyak follower. Saya menemukan kejadian ini secara tidak sengaja. Setelah melakukan beberapa pengecekan, banyak kawan kenal dekat hingga kenal jauh kena unfollow. Ulah siapakah ini?

Awal Mula Unfollow

Bermula saat saya mengunggah foto gamis di @travelerien. Setelah posting, saya mengunjungi IG Mbak @dwinayusuf, Mbak @duniaeni, dan Mbak @andiyaniahmad. Saya dan mereka adalah sesama pemakai gamis buatan @mineagamis. Saya mengunjungi profil IG ketiganya untuk melihat gamis yang pernah mereka unggah. IG Mbak Ai yang pertama saya kunjungi. Nah, di sinilah saya dibuat kaget, di profil Mbak Ai ada tulisan "Follow Back". Kok bisa?

Saya sudah lama follow Mbak Ai, kami tak ada masalah, saya pun tak pernah ada niat untuk unfol. Lalu kenapa sekarang jadi ada keterangan follow back? Itu artinya, akun saya telah unfol mbak Ai. Saya buru-buru follow lagi. Sekian detik setelah follow, di bawah profil Mbak Ai muncul deretan akun yang berketerangan "Follow"(suggested by IG). Salah satunya akun Mbak @Linasasmita. Lho??

Itu artinya, selain Mbak Ai, Mbak Lina sahabat saya yang tinggal di Batam itu juga kena unfol!  Saya tidak pernah unfol mereka, kenapa statusnya jadi unfol? Hadeuh 😅

Karena nggak mau sibuk sama urusan follow dan unfollow itu, saya tuntaskan dengan langsung follow lagi. Saya anggap saja sedang ada kejadian tak sengaja. Selanjutnya kejadian itu saya lupakan, dan saya tidak menjelaskan apa-apa ke Mbak Ai maupun Mbak Lina.

Akun yang di-unfol makin banyak!

Beberapa hari setelah unggahan gamis, saya posting foto sedang di hotel, masih di @travelerien. Nah, saat saya membaca notifikasi Like pada postingan tersebut, saya mengamati keterangan yang muncul di sisi kanan berupa Follow (dalam kotak biru) dan Following (dalam kotak putih). Contohnya seperti ini nih:


Dari keterangan Follow dan Following itu saya jadi tahu siapa yang sudah saya follow dan belum. Sebetulnya saya jarang mengamati hal ini. Entah kenapa saat itu saya jadi perhatian. Dari sinilah saya kaget, sebab nama-nama akun yang sangat familiar dan sudah dari zaman kerajaan Majapahit sudah saya follow, tiba-tiba berstatus belum saya follow. Ini artinya, saya telah unfol mereka! Saya???

Penemuan ini jelas membuat saya merasa ada yang aneh. Bagaimana tidak aneh, wong saya tidak pernah unfol nama-nama itu kok. Kapan saya pernah ingin unfol Kak Farid @efwn, Mbak Prima @primahapsari83, dan Theo @theorapiridwan? Nggak pernah ingin!

Tindakan saya saat itu adalah membuat story sesegera mungkin sambil me-mention nama mereka satu persatu. Ya, semacam penjelasan gitu. Biar tidak ada salah paham. Bukan satu atau dua kali story saja, tapi beberapa kali. Capek juga sebenarnya, seperti nggak ada kerjaan saja hehe. Tapi demi pertemanan saya lakukan saja, sesempatnya.
Sampai bikin story seperti ini beberapa kali

Ulah App mungkin?

Berhubung kejadian unfol ini makin sering, saya lalu cerita ke seorang teman. Katanya, coba cek di hp, mungkin pernah install aplikasi Follow & Unfollow. Saya cek dan menemukan aplikasi Followers Assistant

Nah, apakah kejadian unfol ini ulah dia? 

Ada beberapa fitur menarik di aplikasi tersebut. Di antaranya Auto Like, Auto Comment, Auto Follow, Auto Unfollow, Auto Like in Timeline dan beberapa fitur serba otomatis lainnya.

Kembali lagi ke masalah unfol, saya dan teman sempat menduga ini adalah kerjaan sih App tersebut. Pasalnya, dulu ketika saya mematikan fungsi Auto Like in Timeline saya tidak langsung logout, hanya uninstall. Keteledoran inikah yang memungkinkan terjadinya aktivitas unfollow di instagram saya?

Gemasnya lagi, saya juga lupa menyetop pembayaran rutin fitur yang saya pakai di App tersebut. Akibatnya, tagihan terus berjalan di rekening Kartu Halo saya. Iya lho, app ini bisa dibayar dengan potong pulsa atau ke tagihan telpon seluler (pasca bayar). Nah, saya pakai yang terakhir.

Saya sebenarnya nggak pernah cek rincian tagihan. Biasanya kalau bayar pemakaian hp langsung melihat total saja karena jumlahnya otomatis muncul saat pembayaran via e-Banking/ATM/M-Banking.

Followers Assistant

Ada yang pernah pasang App ini di HP?

Dulu, kalau tak salah tahun 2018 ya, saya pasang ini ikut-ikutan teman blogger, Anis. Saya lihat cara kerjanya kok enak di IG dia bisa bantu like dan follow, semacam asisten pribadi yang meringankan tugas sehari-hari di IG. Lalu saya pasang. Mbak Dian Radiata, April Hamsa, Fauziah, Noe juga kalau nggak salah, siapa lagi deh saya lupa, juga pada pasang.

Setelah install, saya nggak langsung paham. Jadi waktu itu banyak tanya ke teman blogger yang sudah lebih dulu menggunakannya. Sebetulnya di App itu kita tinggal login dengan akun IG, dan kita bisa memasukkan beberapa akun. Saya login dengan akun @travelerien dan @katerinadaily.


Login dengan 2 akun : @travelerien dan @katerinadaily

Fitur Favorit

Ada beberapa fitur yang bisa dipilih di Followers Assistant, di antaranya Auto Follow, Auto Likes, Auto Like in Timeline, Auto Stop Follow, Auto Messaging, Auto Comment, dan Auto Looking Stories. Dua fitur yang paling ingin saya gunakan adalah Auto Like in Timeline dan Auto Follow.

Auto Like in Timeline
Dulu, fitur ini saya pakai karena beberapa alasan. Pertama, buat mewakili ngelike postingan orang-orang yang saya follow. Saya following 5000an akun lho. Bagaimana caranya supaya bisa memberi like dan komen ke semua orang yang saya follow itu? Ya saya mesti punya banyak sekali waktu. Mungkin 24 jam pun tak cukup. Tapi, emangnya hidup saya cuma di dunia maya? Oh tentu tidak!

Follower butuh perhatian lho. Pasti ada yang ngarep dilike dan ngarep dikomen. Kalau waktu saya terbatas, pasti banyak sekali yang terlewat dan tidak saya mampiri. Saya kalau buka IG, hanya 10 postingan teratas yang ada di beranda saja yang saya mampiri. Selebihnya enggak karena waktu untuk online saya batasi. Bagaimana caranya meski tidak sedang buka IG tapi tetap bisa hadir di postingan teman? Ya pakai asisten. Tinggal setting Auto Like in Timeline, maka App akan ngelike semua postingan baru yang muncul di beranda. Mau berapa postingan yang dilike? Tinggal atur jumlahnya. Mau 100 atau 1000 postingan dalam sehari juga bisa.

Auto Follow
Fitur ini juga saya sukai. Saya ingin menambah kenalan baru dengan orang-orang yang satu hobi. Kalau mencari secara manual bisa saja, tapi lama. Bagaimana kalau dikerjakan oleh App saja, apa bisa? Bisa! Tinggal setting Auto Follow dan pilih hastag yang memungkinkan kita bertemu dengan orang satu minat, misal saya ingin following Blogger yang suka travel, saya tinggal setting hastag #TravelBlogger. Nanti, setiap ada unggahan baru yang memakai hastag tersebut, akun saya akan otomatis follow. Siapa yang kerjakan? Si Followers Assistant itu.




Tarif Fitur Followers Assistant 

Fitur yang ada punya tarif yang bervariasi. Mulai dari Rp 28.000 / bulan hingga Rp 47.000 / bulan. Jika sudah membayar, fitur langsung bisa digunakan. 

Kita bisa mematikan fitur kapan saja dengan menggunakan fungsi Off pada masing-masing kotak fitur. Meskipun sudah disetel off, pembayaran yang telah dilunasi tidak dapat kembali.

Saya biasanya mematikan fungsi fitur saat sudah terlalu banyak aktivitas. Dari mana saya tahu? Dalam setelan fitur akan muncul angka sejumlah dia bekerja. Misal, App telah melakukan like ke 100 akun, angka 100 akan muncul dalam kolom fitur. Biasanya begini: 100/1000. Berarti sudah ngelike 100 postingan dari 1000 yang saya kehendaki. 

Berikut tarif fitur di Followers Assistant:
Google Pay dan Telkomsel

Ada 2 cara pembayaran yang bisa dilakukan saat melakukan pembelian fungsi fitur di Followers Assistant yaitu dengan Google Pay dan Telkomsel.

Nah, saya memilih Telkomsel, secara otomatis pembayarannya masuk rekening tagihan saya di Kartu Halo. Kartu Simpati juga bisa, yang penting Telkomsel. Tidak harus kartu Pasca Bayar, kartu Pra Bayar juga bisa yaitu dengan memotong pulsa. Pastikan saat melakukan transaksi pulsa di kartu mencukupi.

Penghentian transaksi dapat dilakukan kapan saja dengan cara unsubscribe di Google Play Store.

Suatu hari saya berhenti menggunakan App ini. Saya matikan semua fungsi fitur, kemudian uninstall tanpa logout lebih dulu dan tanpa unsubscribe di Play Store. Akibatnya, pembayaran tetap berjalan sampai saya menyadarinya baru-baru ini.

Saya pada dasarnya memang tidak pernah mengecek rincian pemakaian pada tagihan, makanya saya jadi tidak tahu total yang saya bayar itu terpakai untuk apa saja. Mungkin karena nilainya kecil ya, cuma 28 ribuan, jadi tidak terlalu kentara saat pembayaran bulanan.  


Fitur-Fitur Ngeselin

Awalnya saya senang ada asisten yang membantu tugas saya untuk ngelike dan follow. Tapi kemudian saya menyadari ada yang nggak beres, bahkan ngeselin he he

Tentang Auto Like in Timeline itu....

Saya selalu jadi yang pertama ngelike unggahan yang muncul di timeline. Sekian detik sejak diposting, like saya langsung mendarat. Pemilik postingan mungkin bangga, bahkan kagum pada saya, alangkah rajin dan perhatiannya saya pada dia, selalu jadi yang pertama menekan tombol love.

Dan bila saya menyetel waktu like di jam 18 -  06 pagi keesokan hari, otomatis di jam tidur pun saya akan ngelike postingan siapapun. Sampai saya pernah berkali-kali di DM kawan, "Mbak makasih like-nya. Belum tidur jam 2 begini? Begadang ya?" 

Haloooo jam segitu saya tidur! Saya nggak lihat postingan dan nggak ngelike. 😂

Ulah siapa lagi ngelike dini hari kalau bukan si App. Kesannya saya ini 24 jam main medsos gara-gara si App. Esoknya saya ganti setelan jam, jadi dari 06 - 18, hanya siang hari. Tapi tetap saja dikira online melulu hehe. Dicap paling rajin ngelike lho gara-gara si App.

Tentang Auto Follow itu....

Fitur ini bisa disetel dengan memilih hastag. Misal, #TravelBlogger. Maka semua orang yang posting dengan memakai hastag itu akan difollow oleh aplikasi. Saya tinggal melihat pergerakan angka following, biasanya terus meningkat.

Jeleknya nih, saya pernah ketemu akun wanita/pria sexy di timeline. Perasaan saya tidak pernah follow kenapa jadi bermunculan di timeline. Unggahannya foto-foto nggak senonoh pula. Setelah cek ke sana kemari ketahuanlah ternyata mereka-mereka itu mencantumkan hastag yang saya tuju. Lha kok bisa-bisanya foto mesum pakai hastag #travelblogger? Apa dia seorang travel blogger? Duh!

Suami saya pernah tanya lho kok saya follow akun bule telanjang dada mulu. Hihi ternyata itu akun yang terfollow oleh aplikasi. Teman saya juga gitu pernah tanya saya, kok saya ngelike foto telanjang. Rupanya, setelah akun sexy tadi saya follow, otomatis jadi target yang kena like otomatis. Maka jangan heran kalau kemudian akun saya kepergok ngelike foto aneh-aneh he he.

Itu baru beberapa efek samping dari Auto Like dan Auto Follow lho...


Kena Hukum Instagram

Saya pernah mengalami IG nggak bisa diapa-apain. Tidak bisa posting, follow, unfollow, like, dan komen. Katanya, saya telah melakukan aktivitas tidak biasa. Mungkin karena aktivitas yang dilakukan oleh aplikasi terlalu banyak. Jadinya dianggap spam.

Namanya juga bukan manusia yang bekerja, ya nggak manusiawi banget memang punya asisten di App he he.

Meskipun menggunakan bantuan aplikasi, saya tetap membuka timeline. Tiap hari saya sudah punya alokasi waktu khusus buat bermedia sosial. Di IG sekian waktunya, di FB, Twitter, dan blog masing-masing ada waktunya. Setelah itu ya saya tinggal, gantian tugas diambil alih oleh aplikasi.

Nah, saat saya sedang online, biasanya saya memeriksa notifikasi dulu, membalas komen, memberi komen (bila ada tag masuk), dan meninggalkan jejak love. Setelah itu baru walking walking (bahasa apaan ini?) dari satu akun ke akun yang lainnya. Biasanya ya cuma 10 unggahan teratas. Kalau kebanyakan nggak ada waktu.

Komen Template

Satu lagi, dulu saya pernah cek fitur Auto Comment. Jadi, di applikasi ini kita bisa meninggalkan komen di banyak postingan. Kita tinggal setting postingan apa yang ingin kita komen, caranya dengan filter hastag, misal #TravelBlogger. Maka, setiap ada postingan menggunakan hastag tersebut, komen yang sudah kita setting dalam fitur otomatis akan mendarat di postingan berhastag #TravelBlogger.

Misalnya gini, saya bikin komen "Hi, nice post!". Maka, penerima akan membaca komen itu. Ada berapa banyak penerima? Ya sebanyak yang posting dengan hastag #TravelBlogger. Aneh nggak sih komen tersebar kemana-mana dan kalimatnya sama. Berasa banget robot yang berkerja! haha. 

Saya nggak pernah pakai fitur itu. Kebayang kalau unggahannya nggak nyambung, misal foto/video bunuh-bunuhan, lalu kita memberi komen "Hi, nice post!" OMG, bunuh-bunuhan nice post ya? 😂

Fitur yang nggak banget!


Serba Auto Untungnya apa?

Fitur Auto Follow itu ada manfaatnya walau lebih banyak efek sampingnya. Saya benar-benar mendapat kenalan baru sesama blogger yang meminati dunia traveling dan fotografi. Jadi dapat inspirasi baru dari orang-orang di berbagai tempat di dunia. Memang nggak banyak, tapi ada, dan tak sedikit yang follow balik. Mungkin ini yang bikin IG saya cepat banyak dapat follower kala itu.

Fitur Auto Like in Timeline itu juga berguna. Banyak kok teman-teman yang tidak peduli apakah itu manusia atau app yang memberi like, yang penting bagi mereka postingannya di like. Tahu sendiri kan, ada aja yang tiap hari ngarep dapat like banyak. Nah, yang begini enak dibikin senang lewat app hihi.

Sudah Stop Pakai Followers Assistant

Saya sebenarnya nggak ada keinginan untuk memberi testimoni mengenai aplikasi satu ini. Dari dulu suka atau kesal ya diam saja. Pakai sebentar, lalu good bye. Ealah nggak tahunya lupa logout, lupa unsub. 

Sekarang mendadak ngoceh karena urusan unfol yang bikin geregetan. Nggak bermaksud nuduh aplikasi ini sih. Tapi kalau kata kebanyakan teman, satu-satunya kemungkinan adalah dari app model auto follow dan auto unfollow gini. Apalagi lupa logout, apa saja bisa terjadi.

Ada Mak Icoel ketua KEB, Mbak Lina Sasmita kesayanganku, Rifa Mulyawan sobatku di Komunitas Blogger Air Asia, Mbak Prima teman di Jogja, Hairil Habibi di Pekanbaru, Diaz Kaslina sobat cantikku di Jogja, Gandi teman baik dari Solo, dan masih banyak lagi sobat dekat dan baikku yang diunfol oleh IG ku, perbuatan entah oleh si app atau siapa, yang jelas nggak mungkin banget saya unfol mereka 💙


Akun-akun yang kena auto unfollow dan sudah difollow lagi

Sekarang applikasi Followers Assistant ini sudah saya logout dan uninstall. Mudah-mudahan tidak ada kejadian lagi. Buat yang merasa terunfol dan telah membaca penjelasan ini, semoga bisa mengerti. 

Kalau masih ada yang nggak mau ngerti dan tetap saja suudzon, ya terserah saja. Capek juga menjelaskan satu persatu. Cukup postingan ini saja jadi penjelasan 😂

Saya masih berusaha cek manual siapa saja yang terunfol. Kalau ketemu akan langsung saya follow lagi. Kalau enggak, ya lewat hihi.

Hasil temuan pagi ini akun-akun yang kena unfol adalah @astin_astanti @windahtsu @rani_yulianty @atre7 @alaikaabdullah @anneadzkia @cilya_bcl @komburmamak @ulihape @agathamemey @meyagatha @yu.kitamakan @hermini79 @tianlustiana @gulanyagulali @qatrinnadya @advencious @mayasiswadi

Banyak banget kan? Semuanya temanku, banyak yang kukenal baik dan nggak mungkin banget aku unfol dengan sengaja.

Kapok pakai app auto auto haha










Tetap Sehat di Tengah Pandemi

$
0
0
Telah hampir 2 bulan sejak Pemerintah membuat aturan untuk warga agar bekerja, belajar, dan beribadah di rumah saja guna menekan laju penularan virus corona. Apakah rasa bosan mulai melanda? Sesungguhnya bagi saya tidak. Banyak hal menyenangkan yang bisa dilakukan dan disyukuri saat bersama keluarga di rumah. Lagipula dengan aturan tinggal di rumah saja, kemungkinan tertular mengecil. Apa saja yang saya lakukan di rumah?
Tetap sehat di Tengah Wabah (dokumen pribadi)

Saat ini belum ada vaksin untuk mencegah penyakit coronavirus (COVID-19). Karena itu setiap orang harus berusaha dengan benar untuk melakukan cara-cara pencegahan yang terbaik, di antaranya: 
  • Mencuci tangan secara rutin dengan gel pembersih berbasis alkohol atau sabun dan bilas dengan air
  • Menutup hidung dan mulut dengan tisu atau batuk dan bersin pada bagian dalam siku
  • Menghindari interaksi fisik (1 meter atau 3 kaki) dengan siapa pun yang memiliki gejala batuk pilek atau flu

Selain itu ada cara lain yang tak kalah penting untuk dilakukan yaitu menjaga kesehatan fisik dan psikis. Mengkonsumsi makanan sehat, berolahraga secara teratur, melakukan hal-hal baik yang menyenangkan, beribadah dan berdoa, dan terus berpikir positive, semua sangat bisa membuat tubuh dan jiwa tetap sehat selama wabah masih melanda. 

Ketika setiap orang melek informasi dan sadar bahwa dirinya dan orang lain harus selamat, biasanya secara otomatis akan mematuhi segala aturan yang ditetapkan demi keselamatan bersama.

Saya pribadi di rumah membuat daftar harian yang wajib dipatuhi oleh seluruh anggota keluarga. 
  • Olahraga pagi di rumah
  • Konsumsi Vitamin C
  • Cuci tangan pakai air & sabun selama 20 detik
  • Bersihkan Handphone & laptop
  • Minum air putih yang banyak
  • Makan sayur & buah-buahan
  • Pakai masker bila batuk & bersin
  • Kurangi menyentuh mata, hidung & mulut
  • Stock kebutuhan pangan secukupnya
  • Ikut #GerakanSocialDistancing & #DiRumahAja
  • Nggak jalan² ke tempat ramai
  • Update tentang virus corona setiap hari
  • Buka pintu menggunakan lengan/siku.

Daftar tersebut sudah saya laksanakan hampir 2 bulan. Disiplin adalah kunci keberhasilan dari apa yang ingin saya capai. Alhamdulillah sejauh ini berjalan lancar.

1. Olah Raga Bersama 
Jalan kaki dalam komplek, olahraga pagi bersama keluarga

Suasana di komplek tempat saya tinggal terbiasa lengang. Di saat wabah corona dan diberlakukannya social distancing jadi semakin terasa sepinya. Sebenarnya, keadaan ini bikin saya bisa santai tiap hari keluar rumah buat sekadar jalan kaki, lari, atau bersepeda tapi saya dan keluarga memilih weekdays olah raga di rumah saja. 

Olah raga di rumah sekadar mondar-mandir dari dapur sampai ruang tamu, naik turun tangga dari lantai 1 ke lantai 2, angkat-angkat galon, menyapu dan mengepel lantai rumah, membersihkan halaman dan garasi, yang intinya banyak bergerak, berkeringat, tidak hanya rebahan saja sepanjang hari. 


Sekali dalam seminggu saat weekend kami keluar bersama, jalan kaki keliling komplek. Kebetulan komplek kami banyak pohon, asri dan teduh, nyaman buat berolahraga. Dengan suasana yang kerap sepi karena jarang sekali ada tetangga berkumpul dan berkerumun, keluar untuk olahraga aman saja. Meskipun begitu, kami tetap mengikuti aturan, tiap keluar tetap pakai masker karena bisa saja berpapasan dengan tetangga atau siapa saja yang tiba-tiba melintas.


Anak-anak jadi senang kalau diajak keluar, setidaknya membuat mereka menemukan suasana yang berbeda. Kami pun bahagia. Tonton video keluarga saya olah raga di komplek di sini. 

2. Mengkonsumsi Makanan Sehat
Belanja di tukang sayur

Sejak wabah melanda kota, saya jadi rajin masak sendiri di rumah. Sekali dua kali saja order makanan buatan tetangga, itupun tetangga yang saya tahu dia dalam kondisi sehat.

Di tempat saya ketat sekali aturan terkait pencegahan Covid-19. Salah satunya, tidak boleh makan di warung dan resto guna mencegah orang-orang bertemu dan berkumpul. Beli di luar boleh asal dibawa pulang. 

Selama corona, saya bukan saja jadi nggak mau makan di luar, tapi juga sebisa mungkin tidak beli makanan dari luar. Bukan mau menuduh, saya tidak tahu toh makanan dari luar itu aman apa nggak. Kalau pembuat makanannya sakit, bukannya beresiko tertular?

Banyak masak sendiri di rumah otomatis jadi banyak belanja. Saya tidak tiap hari belanja, seminggu sekali saja, tapi langsung banyak. Belanja cukup di tukang sayur depan komplek, bukan ke pasar yang sampai sekarang masih ramai. Saat belanja saya ngebut. Dari rumah sudah menyiapkan catatan, sampai di tukang sayur langsung ambil apa yang dibutuhkan, setelah itu buru-buru pulang. Biasanya saya pilih datang pagi-pagi sebelum ramai pembeli. Meskipun tukang sayur dan orang-orang yang belanja pada pakai masker, tetap saja agak ngeri. Lebih baik menghindar ya kan? 
Hasil belanja di tukang sayur depan komplek

Apa saja yang saya beli? Sudah pasti sayuran segar dan bahan lauk yang masih segar. Saya tidak soal habis banyak beli bahan makanan begini, daripada belanja makanan instant berpengawet. 

Btw, emang saya bisa masak? Bisa dong. Kalau sudah waktunya, apa sih yang enggak? Buat anak dan suami pula, mereka wajib makan makanan yang baik dan penuh gizi.


Penasaran nggak pingin lihat makanan yang saya masak buat keluarga? Kunjungi IG @katerinadaily deh he he

3. Menjaga Kekebalan Tubuh

Minuman sehat buat meningkatkan imun tubuh

Mau sehat selama wabah? Mudah banget. Asal mau berupaya dan konsisten melakukannya.

Saya pergi saja ke tukang sayur, di sana ada banyak buah, sayur, dan rempah yang dapat diolah menjadi makanan dan minuman yang baik untuk menjaga kesehatan tubuh. 

Lemon lokal dan impor melimpah, harganya murah meriah perkilo cuma Rp 20.000. 

Rempah seperti jahe, kunyit, lengkuas, serai, beli 10 ribu saja suda bisa bikin jamu buat satu minggu. Sayur-sayuran segar juga bisa dibeli dengan mudah. Diolah apa aja jadi enak dan bikin badan sehat.

Masih harus stock makanan instant berkardus-kardus seperti orang-orang? Enggak! Masih harus borong vitamin C kayak orang-orang? Enggak!

4. APD ala ibu rumah tangga
Kostum keluar rumah

Hari gini masih ada yang menimbun masker dan hand sanitizer?

Semoga sudah tidak ada lagi ya. Banyak orang cerdas di dunia ini. Masker kesehatan habis, mereka bikin sendiri pakai kain. Hand saniziter habis, mereka bikin sendiri beli bahannya di apotik. Males bikin nggak usah takut, sekarang kan lagi banyak di rumah, nggak keluar-keluar kalau nggak penting. Ngapain nyetok hand sanitizer banyak-banyak? Di rumah ya cuci tangan saja lebih baik. Air ada, sabun ada, cuci tangan lebih bersih. Hand Sanitizer mah buat kalau sesekali sedang keluar rumah saja. Saya paling ke minimarket kalau keluar rumah. Itu pun di tiap minimarket sekarang ada air dan sabun disediakan buat cuci tangan gratis.


Oh iya, saya jarang lho sekarang ke minimarket. Sejak install aplikasi si minimarket, saya tinggal pilih barang di aplikasi, pesan, dan barang diantar sampai ke rumah. Sekarang belanja serba online. Tukang sayur dan buah pun sekarang melayani delivery, tinggal di WA, pesanan diantar sampai rumah.

Saya keluar rumah sudah pasti pakai masker, bahkan beli baju yang lengkap ama masker wajah, saking niat banget pingin aman. Sudah pakai masker wajah, saya tetap lho pakai masker lagi di dalamnya, masker hidung dan mulut. Biar berlapis-lapis gitu keamanannya.

Ini nih perlengkapan saya kalau keluar rumah: masker, sarung tangan, kaca mata safety, sepatu, baju 2 lapis, hand sanitizer, tisu basah, dan jaket masker wajah seperti di foto 😂

5. Gunakan Aplikasi HaloDoc Ketika Sakit
Aplikasi Halodoc
Pernah sakit selama pandemi? Pernah, suami saya.

Usaha untuk menjaga kesehatan sudah maksimal. Siang malam anak-anak dijaga, suami pun begitu. Baik dari makanan, atau pun saat terpaksa harus keluar rumah. Di rumah pun, protokol pencegahan covid terhadap barang-barang kiriman dari luar sudah dijalankan. Anak-anak dan suami juga selalu dibikin gembira, biar hati dan pikirannya senang dan bahagia. 

Tetapi, ada saja penyakit yang tiba-tiba datang tak diundang. Sekitar 3 hari menjelang bulan Ramadan suami mengeluh nyeri di dada. Perutnya kembung, ulu hati terasa seperti ditekan. Mual dan mulas sih nggak ada. Muntah apalagi, enggak. Tapi gejala sakitnya mirip maag. Saya lalu menyarankan suami mengunyah obat maag yang selalu tersedia di rumah. Kami tunggu sampai 1 jam tak ada perubahan, suami masih merasa sakit.

Saya bingung. Teringat suami pernah sampai dirawat satu minggu gara-gara maag berat yang terjadi sekitar tahun 2015. Apa harus dibawa ke rumah sakit? Saat itu kejadiannya malam. Saya takut membawa suami ke RS. Nanti dikira pasien Covid-19 dan diperlakukan sebagaimana pasien tertular penyakit corona. Dari artikel yang saya baca, saat ini RS memang menerapkan prosuder Covid-19 bila ada pasien datang. Pikiran saya jadi nggak enak lho. Takut nanti suami malah kenapa-kenapa.

Akhirnya saya menghubungi tetangga, cerita masalah yang terjadi, dan katanya coba hubungi dulu Halodoc. "Itu lho bu, aplikasi konsultasi dokter online, praktis dan efisien. 

Wow saya baru tahu. Saat mendengar saran itu, suami langsung bilang gini : "Oh iya Ma, konsul ke Halodoc aja, ada aplikasinya."

Mendengar itu, saya langsung buru-buru install di hp. Tapi sambil nggak yakin. Apa iya bisa membantu?

Setelah diunduh, registrasi, dan memasukkan no hp, saya bisa menemukan fitur Tes Covid-19, Periksa Covid-19, Chat dengan Dokter, Beli Obat, Buat Janji RS, Update Covid-19. 

Fiturnya banyak. Di saat wabah begini kini ada Tes, Periksa, dan Update Covid-19 juga. Kalau saya saat itu butuhnya fitur chat dengan dokter dan beli obat. Dua itu saja yang sedang saya perlukan untuk memulihkan suami. 

1. Apotik Antar
Fitur ini membantu memesan obat dan vitamin secara mudah tanpa harus jalan ke apotek. Halodoc sudah bekerjasama dengan seribu apotek yang telah memiliki Surat Izin Apotek (SIA) dan Surat Izin Praktik Apoteker (SIPA) di sekitar 30 kota yang sudah tersedia layanan Go-Jek. Halodoc berkolaborasi dengan Go-Jek dalam layanan pembelian dan pengiriman obat dari apotek ke rumah kamu tanpa dikenakan ongkos kirim. 

2. Hubungi Dokter 
Fitur ini membantu untuk konsultasi seputar kesehatan dengan dokter umum maupun dokter spesialis terpercaya seharian penuh setiap hari. Halodoc telah bekerjasama dengan sekitar 20 ribu dokter umum dan spesalis yang telah memiliki Surat Tanda Registrasi (STR) dan Surat Izin Praktek (SIP) dari Konsili Kedokteran Indonesia (KKI). Konsultasi dengan dokter bisa melalui berbalas pesan (chat), telepon, ataupun telepon tatap muka (video call). Untuk saat ini, Halodoc tidak mengenakan biaya konsultasi dokter untuk pengguna. Waktu konsultasi dengan dokter yang diberikan adalah 60 menit per sesi. 

Nah, kalau ditanya lagi membantu apa nggak pakai Halodoc? Ya membantu banget. Kepanikan saya malam itu bisa teratasi. Setelah konsultasi, lanjut pesan obat, dan alhamdulillah sebelum memasuki bulan puasa, nyeri di lambung suami sudah hilang dan sehat lagi. 

Tetap Sehat di Tengah Pandemi


Banyak orang sedang berjuang melawan corona dengan cara yang sama, maupun dengan caranya masing-masing yang berbeda. Kita bisa melakukan dengan cara paling sederhana dan murah, bisa juga dengan cara tertentu dan berbiaya tinggi. Selama baik untuk diri sendiri dan orang lain, dan mampu, silakan lakukan.

Saya beruntung memiliki keluarga dan tetangga yang saling dukung dalam mencegah penularan penyakit virus corona. Karena ketika saling dukung dan kompak, langkah pencegahan insha Allah berhasil.

Kadang kita sudah hati-hati dan menjaga diri, tetapi orang lain belum tentu. Jadi, harus selalu waspada, tapi jangan sampai panik.

Semoga sehat selalu dan wabah segera berlalu. Aamiin.


Jadi Camera Person Onedox Unboxing ROG Superpack

$
0
0
Sebelum pandemi, isi video di Onedox Channel cukup beragam, baik dari segi tema, gambar, pemain, maupun lokasi. Kondisi saat ini di mana orang-orang harus banyak mengisolasi diri di rumah menyebabkan terjadinya perubahan pada gaya dan isi video. Bahkan saya harus berperan sebagai seorang camera person, menggantikan tugas rekan satu tim Onedox yang semuanya libur selama pandemi. Pada tulisan kali ini, saya akan cerita pengalaman ketika jadi camera person untuk Video Unboxing ASUS ROG Superpack. Namun sebelum itu, yuk baca cerita saya soal proses produksi video Onedox.
Unboxing ROG Superpack
Review ASUS ROG Superpack

Intip Modal Produksi Video Onedox

Biaya? Video di Onedox Channel kan biasa-biasa saja, kayak gitu pakai biaya? Oh itu, gratis kok. Gratis dari Hong Kong! *lol

Ya, jangankan video parodi lagu India amat memukau buatan Youtuber Fathan, atau video parodi ala Youtuber EJ Peace yang amat populer itu, video Onedox yang masih biasa-biasa saja juga pakai biaya. 

Jadi, sebelum saya cerita pengalaman jadi camera person Onedox, saya mau cerita dulu soal biaya produksi pembuatan video Onedox. Saya bermaksud membahasnya sebagai catatan saya pribadi, bahwa sebuah karya, sesederhana apa pun itu, dibuat tidak semudah kelihatannya. 

LOKASI
Tempat pembuatan video hampir seluruhnya dilakukan di BSD. Paling sering di lingkungan sekolah saja. Biasanya syuting setelah jam pulang sekolah atau di jam istirahat. Pokoknya bukan di jam belajar. Meskipun Alief tahu soal jam syuting yang aman di sekolah, tetap saja saya ingatkan. Khawatir nanti malah mengganggu kegiatan belajar. Sebetulnya syuting di sekolah sesekali saja, itu pun bukan tiap hari. Kadang malah sebulan sekali saja.

Tempat syuting lainnya di kafe, warung makan tenda pinggir jalan, taman, jalan dalam komplek, dan di beberapa cluster yang ada di BSD. Semuanya gratis kecuali saat syuting di tempat makan. Setidaknya, jika masuk kafe harus beli minuman. Berapa banyak yang dibeli tergantung berapa banyak kru yang Alief bawa. Biasanya 2-3 orang. Biasanya tak cuma minum, tapi sekalian makan. Anak cowok ya, duduk di kafe kalau nggak makan nggak afdol. Kalau di kafe, otomatis ada uang parkir. Kalau mereka pergi pakai mobil, minimal 5000 buat parkirnya saja. Tapi biasanya mereka motoran, 2000 saja permotor. Total habis berapa? Kisaran Rp 200 - 300 ribu sekali masuk kafe buat 3 orang.

Biaya makan minum di kafe jelas tidak sama dengan jajan di warung tenda pinggir jalan. Kalau mahal, ya di warung tenda aja, dong! Ya nggak bisa gitu, pemilihan tempat kan disesuaikan dengan kebutuhan cerita video. Ada kok sesekali mereka nongkrong di warung gerobak, seperti pada video Style STM vs SMA. Di video itu nggak ada penampakan kafe atau perumahan mewah karena cerita dalam video memang tidak butuh tempat seperti itu.

Syuting indoor nggak berbayar hanya di rumah. Selain di rumah sendiri, ada juga di lakukan di rumah temannya. Biasanya dilakukan pada saat kebetulan ada kegiatan belajar bersama, lalu sekalian syuting. Kata Alief , harus pandai memanfaatkan waktu dan tempat yang ada.
Syuting di Sekolah


KRU
Alief punya beberapa teman akrab yang kompak mendukung channel Onedox. Banyak yang sukarela berperan dalam video, jadi pemain utama, pemeran pendukung, bahkan sekadar figuran. Tentunya, ada yang jadi kameramen dan seksi sibuk yang tugasnya apa saja bisa. Meski sukarela, mereka diajak makan minum oleh Alief, bahkan diberi bayaran sesudahnya. Duitnya dari mana? Dari penghasilan adsense Youtube yang didapat tiap bulan (jadi ya, buat yang nonton video Onedox, tolong jangan diskip ya iklannya wkwk). Nilainya tentu saja disesuaikan dengan hasil yang didapat, misal seberapa banyak view yang didapat sehingga melejitkan pendapatan adsense. Alhamdulillah sependek ini teman-temannya yang terlibat dalam video bisa bersenang hati karena dapat uang ganti bensin motor dan uang keringat yang lumayan buat jajan. Lebih dari itu, sama-sama dapat pengalaman juga ya kan.

Alief sendiri dapat berapa? Kembali lagi ke "Apa saja yang Alief kerjakan". Kalau yang lain "cuma nampang" dalam video, Alief nya enggak gitu doang dong. Dia yang menciptakan ide, merancang tema, riset, menyusun skrip, menyiapkan peralatan, jadi sutradara, video editing, membuat thumbnail video, menyusun deskripsi, hingga akhirnya upload ke channel. Pastinya, bukan pekerjaan sehari dua hari untuk itu semua. Waktu, tenaga, dan pikiran adalah "biaya" dari sebuah hasil.

Oh ya, Channel Onedox baru dapat penghasilan setelah berumur 8 bulan. Sebelum itu, segala biaya dan bayaran pakai duit dari saya dong. Mana lagi :)))

Saya amati, jumlah terbanyak yang pernah terlibat di video Onedox ada di video Survey Jumlah Mantan. Apakah semua orang yang tampil dapat bayaran? Enggak. Tapi pasti ada beberapa yang diberi uang jajan oleh Alief.
Berapa banyak kru yang terlibat dalam pembuatan video-video di channel Onedox?


PERALATAN
Kamera sudah pasti jadi barang paling pokok untuk proses produksi video. Gak punya kamera gimana? Harus beli dong. Kalau nggak bisa beli? Sewa saja. Kalau nggak bisa sewa? Pinjam. Kalau nggak ada yang meminjamkan gimana? Udah, nggak usah jadi videografer, nggak usah jadi Youtuber. Nggak modal amat haha

Maaf, bukan maksud hati untuk sombong, Alief nggak pakai susah buat punya kamera karena saya punya lengkap. Dari kamera DSLR, pocket, mirrorless, hingga HP juga ada. Dia tinggal pakai. DSLR EOS 70D dulu beli 17 jutaan sudah sama 2 lensa. Kalau sekarang kata mas di Fokus Nusantara sudah 21 jutaan. Mirrorless Fuji XA5 sekarang 7 jutaan. HP ASUS ROG Phone 2 harganya 8 jutaan. Coba kalau saya nggak punya, mulai dari nol buat modalin Alief bikin video, tabungan bisa habis banyak buat beli itu semua. 

Itu baru kamera. Ada yang tak kalah penting, laptop buat editing. Awal-awal Alief mengedit video pakai laptop L yang lelet banget itu. Lalu pindah ke PC. Sekarang pakai ZenBook UM431 buat mengolah rekaman video jadi video siap tonton. Perlu duit berapa beli laptop? ZenBook UM431 itu 10 jutaan. Berguncang dompet saya kalau beli sendiri. Untung dapat menang doorprize di event ASUS yang saya hadiri *lol

Apa lagi selain kamera dan laptop? Mic, lampu bermacam warna dan bentuk, kabel-kabel, powerbank, casan, semua diperlukan, baik saat rekaman maupun editing. Belanja di mana? Mana lagi kalau bukan Tokpedia dan Shopee. Pokoknya ya, sejak jadi youtuber, belanja keperluan video jadi meningkat. Apalagi sejak syuting di rumah saja, peralatan yang dibutuhkan nambah terus. Tukang paket tiap hari ke rumah teriak depan pagar :))

Kamera, hp, dan laptop gratis. Gak pake modal dong? Siapa bilang. Semua peralatan yang digunakan itu butuh perawatan, bahkan butuh tangisan jika hilang atau rusak haha. Alief pernah membuat rusak Canon EOS 70D karena kelamaan on, jadi overheat, rusak total. Saya bawa ke datascrip abis 3 juta buat perbaikan. Lalu, saat sedang syuting outdoor, lensa 50mm hilang akibat ketinggalan, pas dicari udah nggak ada mungkin disambar orang. Mesti beli baru lagi, merogoh kocek lagi huhu
Koper dan ransel ini isinya peralatan syuting doang lho!

WAKTU
Bikin video buang waktu? Nggak disebut dibuang juga sih, tapi makan, makan waktu. Kebuang itu kalau waktunya sia-sia, tak diisi dengan hal bermanfaat. 

Sejatinya, Alief videoan kan karena hobi. Biasanya nih, kalau yang namanya hobi, yang dicari adalah kepuasan dan kebahagiaannya. Jadi, berapa banyak pun waktu yang terpakai, tetap happy-happy saja. Lain halnya jika video yang dibuat sifatnya untuk komersil. Tentu ada hitungannya. Kenapa? Karena waktu itu berharga bagi tiap orang. Betul nggak?

Setahu saya, waktu Alief untuk videoan tidak tentu. Biasanya menyesuaikan dengan rutinitas wajib di tiap harinya. Misal di hari sekolah, dari pagi sampai jam 3 belajar, setelahnya kosong baru syuting. Jelang magrib baru pulang. Atau, kelar sekolah langsung pulang, setelah magrib baru keluar buat merekam adegan di malam hari. 

Saya perhatikan waktu buat pengambilan video nggak pernah sekali. Bisa beberapa kali sampai berhari-hari. Ada saja video yang kurang, lalu diulang lagi. Pas mau ulang, eh cuaca ga bersahabat. Atau, kru lagi ga ada. Terpaksa menunggu sampai semua ready.

Itu baru soal syuting, proses editing bagaimana? Namanya juga pelajar sibuk, waktu buat editing hanya di sisa waktu. Itu juga kadang lebih sering kebawa tidur kalau sudah depan laptop. Tapi kalau sudah serius, biasanya melek lama. Dari jam 8 malam sampai jam 1 pagi dia jabanin. hehe.

Kira-kira begitu ya. Sebuah video terencana tidak selesai dalam hitungan 1-2 jam. Tapi bisa berhari-hari hingga satu minggu pun pernah. Bahkan, pernah juga sampai 2 minggu. Apalagi Alief ini kan tidak mau mengerjakan editing kalau sedang tidak mood. Dan tidak mau unggah kalau asal jadi. Maunya sempurna menurut dia. 
Perangkat editing sebelum pakai ZenBook UM341

KEPUASAN







Bongkar Koper ROG Superpack seharga 21 juta.

Bersambung....




Tonton video review ROG Superpack di Onedox Channel --> Koper kok gini??!! ROG Superpack


Nonton Drama Korea Hiburan di Tengah Pandemi

$
0
0
Nonton Drama Korea 

Beberapa waktu lalu di FB (4/5/2020) saya posting foto selfie, foto ketika hendak mengikuti ASUS technical meeting conference bareng Blus dan media, eh taunya foto itu dibuat poster ala-ala drama Korea oleh Icad. Ada tulisan hangeul segala, auto ingin bahas drama Korea jadinya. Sudah saya posting di instagram @travelerien, sekarang di blog juga deh he he.

Bacaan latin pada tulisan hangeul dalam poster berbunyi: Jibeso ilhaneun dongan deurama reul bogo. Artinya Nonton Drakor Selama Kerja di Rumah 😛

Nah, pas banget dengan keadaan saat ini ye kan? 

Sejak kapan saya kenal drama Korea?

Kalau kenal, sudah lama. Seingat saya saat masih usia 20 tahunan. Dulu ada Winter Sonata, Autumn in My Heart, Jewel in The Palace, Full House. Kala itu banyak yang jadi suka drakor, banyak juga yang enggak seperti saya. Kebetulan saya dikelilingi oleh orang-orang yang tidak gemar nonton drakor, makin nggak ada keinginan untuk nonton. Keadaan itu tak berubah hingga berpuluh-puluh tahun kemudian.

Sejak dulu saya menyukai film-film lokal bermutu, film Holywood, serial Holywood. Sinetron Indonesia tidak termasuk tontonan yang saya sukai. Saya pernah menonton film-film India, Serial Turkey, Film Turkey, Drama Thailand. Meskipun tidak nonton drakor, tidak berarti saya anti. Yes, saya tidak anti. Tidak anti pada dramanya, tidak pula anti pada penggemarnya. 
Gemar drakor berawal dari BLACK

Baru pada tahun 2018 saya mengalami ketertarikan pada drama Korea. Semua bermula dari ketidaksengajaan saat membaca status teman di FB yang membahas Drama Black. Obrolan dalam status itu cukup panjang dan dalam. Tumben-tumbenan saya jadi penasaran. Akhirnya saya install VIU dan sukses menamatkan Black dengan rasa takjub. Ternyata sinematografi sebuah drama bisa seindah film, ceritanya pun tidak dangkal. Jangan-jangan drama lainnya juga begitu? Hmm..

Kelar Black seorang teman merekomendasikan Princess Hour dan beberapa judul lainnya. Dari semua judul yang saya tonton, belum ada yang semengesankan Black. Mungkin karena itu saya menonton sekitar 4-5 judul saja sepanjang tahun 2018 itu.

Baru pada tahun 2019 saya menonton sangat banyak judul, terutama sejak kenal Netflix. Ada banyak judul drama di Netflix dan VIU, saya pilih beberapa saja untuk ditonton, yang sesuai selera. Biasanya saat menemukan sebuah judul, saya cek dulu sinopsis dan ulasannya. Jika menarik, langsung saya masukkan list.

Sampai saat ini ada 50an lebih judul drakor yang sudah dan sedang saya tonton. Berikut daftar judul drama pilihan saya. Saya urutkan dari judul terkini yang sedang saya tonton sampai yang paling awal saya tonton. 

1. The King: Eternal Monarch
2. A World of Married Couple
3. Find Me in Your Memory
4. When The Weather is Fine
5. The Memorist
6. Hi Bye, Mama!
7. Itaewon Class
8. Crash Landing on You
9. Arthdal Chronicles
10. W Two Worlds Apart
11. Hymn of Death
12. Romance is a Bonus Book
13. My Holo Love
14. Kingdom
15.  My Secret Romance
16.  Another Miss Oh
17.  Clean with Passion fo Now
18. Love in Trouble
19.  Melting Me Softly
20. What’s Wrong with Secretary Kim
21.  Memories of The Alhambra
22. While You Were Sleeping
23. Mr Sunshine
24. Her Private Life
25. Beauty Inside
26. Descendant of The Sun
27. Vagabond
28. Something in The Rain
29. Put Your Head on My Shoulder
30. Touch Your Heart
31. Hotel The Luna
32. A Korean Odyssey
33. That Winter The Wind Blows
34. Love Alarm
35. Oh My Ghost
36. Warm & Cozy
37. Cinderella and The Four Knights
38. Black Knight
39. Roki Historian
40. Chocolate
41. The Bride of Habaek
42. Tunnel
43. Come and Hug Me
44. Pride and Prejudice
45. My ID is Gangnam Style
46. Secret Garden
47. Worlds Within
48. The K2
49. Legend of The Blue Sea
50. Because This is My First Life
50. Goblin
51. Oh My Venus
52. Princess Hours
53. Because This is My First Life 
54. Black
Mr Sunshine


Black adalah momentum. Berkat drama ini saya jadi penggemar drakor. 

Mr. Sunshine adalah drama terbaik dari semua drama Korea yang pernah saya tonton. Drama paling indah dari segi sinematografi, memiliki cerita yang kuat dan dalam, dan pemain yang sangat mumpuni dalam berakting. Ini adalah drama rasa film dengan episode paling panjang yang pernah saya tonton. Apik dan menakjubkan di setiap episode. 

Crash Landing on You adalah drama paling menghibur yang pernah saya tonton. Paling viral sejak episode pertama tayang hingga tamat. Paling dinanti kelanjutan tiap episode-nya. Paling tinggi ratingnya, bahkan mengalahkan Goblin. 
Crash Landing on You

Apakah saya sedang kecanduan drakor? Oh tentu tidak. Untuk drakor full episode saya hanya jadwalkan perhari 1 episode. Itu juga kalau sedang senggang. Kalau sangat sibuk, ya nggak nonton. Untuk drama on going, ini mah nggak menyita waktu, wong cuma 2 episode dalam seminggu. Intinya, ada waktu nonton, nggak sempat ya nggak apa-apa, nggak ada masalah.

Apa saya cuma nonton drakor saat ini? Oh tentu tidak. Saya tetap nonton film dan serial Hollywood kesukaan saya. Di Netflix itu bejibun film baru dan lama (bukan drakor) yang saya tonton. Jika di luar sana keliatan seperti nonton drakor doang, itu karena yang saya bincangkan di medsos hanya drakor, bukan lainnya. 

Drama Korea memang punya daya tarik sendiri. Sinematografi dan cerita yang disajikan tidak pernah biasa-biasa saja. Selalu digarap dengan istimewa dan dijadikan indah sehingga disukai seluruh dunia. Orang Korea kalau bikin cerita halu, nggak tanggung-tanggung, halu-nya tingkat dewa he he. 
Asal mula poster ala-ala drakor 😂

Photo taken with ROG Phone 2
Edited by @ichad_abdassah_studio
Thanks Ichad!

Nonton film dan drama bagi saya adalah salah satu aktivitas menyenangkan selain menulis, memotret, berkebun, jalan-jalan, dan mendengarkan musik. Melakukan apa yang saya sukai membuat saya bahagia 🥰

Nonton drakor selama WFH? Kenapa tidak. Bisa membantu menghilangkan kebosanan, membuat rileks, dan mengurangi kecemasan. Nggak percaya? Beberapa orang yang saya kenal yang tadinya nggak suka nonton drakor, sejak WFH jadi nonton drakor, kemudian jadi gemar berburu judul-judul drakor. Ya gapapa kok. Asal bisa atur waktu dan tidak melalaikan kegiatan-kegiatan penting harian. Ada hal yang nggak pantas dalam drama, ya nggak usah ditiru. 

Selamat nonton drakor, seperlunya 😃🙏

Pengalaman Sakit dan Dirawat di Rumah Sakit di Saat Pandemi

$
0
0
Sakit dan dirawat di Rumah Sakit di saat pandemi, bukan hal yang enak untuk dialami. Dalam situasi normal saja tak nyaman, apalagi saat wabah. Rasa cemas berlipat-lipat, ketakutan menggunung. Jika bisa meminta, tolong jangan sakit dulu, apalagi sampai dirawat. Namun, bila sudah jadi kehendak Tuhan, tak mungkin menghindar, mau tak mau dihadapi dan berjuang untuk meraih kesembuhan. Lantas, pengalaman seperti apa yang saya dapat ketika berada di pusatnya orang-orang sakit? 

Minggu lalu, suami saya mengeluh nyeri di ulu hati. Tanda-tanda yang tampak persis seperti menderita sakit maag. Perut kembung, susah buang angin, ulu hati sakit, dan berbagai rasa tidak nyaman di perut. Saya dan suami sama-sama mengira maag, lalu minum obat maag yang memang selalu sedia di rumah, namun tak jua sembuh meski 1 jam berlalu. Karena kondisi tak kunjung baik, saya bawa ke UGD di Eka Hospital BSD. 

Pemeriksaan pertama: LAB dan USG

Sampai di UGD seluruh petugas medis yang saya temui mengenakan APD lengkap. Saya senang melihatnya namun di sisi lain membuat saya diselimuti cemas. Kecemasan pertama, ini adalah tempat pertama di mana orang-orang sakit datang dalam kondisi darurat, bisa saja di antara yang pernah datang adalah pasien pengidap Covid-19. Berarti saya memasuki area berbahaya bukan? Kedua, jawaban dokter K atas pertanyaan apakah di RS ada pasien Covid, membuat saya seperti sedang terjebak di sarang penyakit yang sedang mendunia itu!

Di ruang UGD hari itu, sekitar pukul 10 pagi, masih sepi. Hanya ada 1 pasien lain selain suami, deretan ranjang tampak kosong. Meski demikian, saya tak berani menyentuh apapun, kalau pun menyentuh dokumen yang harus ditanda tangan saat masuk, saya langsung cuci tangan, berkali-kali. 

Suami langsung mendapat penanganan dari dokter dan perawat. Pertanyaan berkaitan Covid-19 sudah tentu ada, dan untuk gejala yang dialami, suami langsung diperiksa lab dan mesti USG.


Pemeriksaan kedua: Rapid Test dan CT Scan Low Dose

Perlu waktu sekitar 2 jam bagi saya untuk menunggu hasil pemeriksaan Lab dan USG. Hasil lab menjelaskan beberapa item pemeriksaan terhadap suami saya dikategorikan parah. Begitu juga dengan hasil USG, ternyata ada batu di kantong empedu. Dari dua hasil pemeriksaan inilah suami dinyatakan harus dirawat.

Nah, di sinilah kemelut itu terjadi.

Sudah jadi aturan pemerintah agar diterapkan oleh seluruh Rumah Sakit baik pemerintah maupun swasta bila ada pasien dirawat wajib Rapid test dan Swab. Penjelasan ini saya terima dari dokter yang saat itu bertugas di UGD. Saya diberi rincian tertulis mengenai pemeriksaan apa saja yang harus dilakukan;

- Lab
- USG
- Rapid Test
- CT Scan Low Dose

Sesuai prosedur rawat inap sudah tentu suami wajib menjalani pemeriksaan Rapid Test dan CT Scan Low Dose. Kedua pemeriksaan tersebut terkait Covid-19. Penting bagi RS tahu pasien negatif atau positif karena akan menentukan di mana nanti pasien dirawat dan bagaimana cara perawatan. 
Jangan sampai sakit, jangan sampai dirawat saat pandemi

Ketakutan yang Membuncah

Sembari menunggu hasil Rapid Test dan CT Scan Low Dose, pikiran saya tidak tenang, bahkan dilanda kesedihan mendalam. Kami merasa selama ini sudah sangat taat terhadap langkah-langkah pencegahan Covid-19, tapi bagaimana bila nanti hasil tes suami positif? Apakah di UGD ini akan jadi momen terakhir saya membersamainya? Bukankah bila positif, pasien tak boleh dijaga dan dikunjungi oleh siapapun? Memikirkan itu, mata saya memanas, dan akhirnya basah. Perasaan sedih itu tak terkendali, saya sungguh tidak mau berpisah dari suami dengan cara seperti ini. 

Seorang teman dokter melalui Whatsapp menenangkan saya. Katanya, Insha Allah suami saya negatif, dan nanti bisa fokus menjalani pengobatan pada perutnya. Lagipula, kalau misal Rapid Test positif, jangan langsung panik dan stres, bisa jadi tidak akurat, dan masih bisa dibuktikan dengan Swab. Karena, bisa saja saat Swab malah negatif. Membaca pesan itu, kecemasan saya mulai berkurang. Saya lanjut berdoa semoga pemeriksaan covid-19 suami saya negatif.

Saat hasil Rapid Test keluar, dokter di UGD sudah berganti, tadinya Dr K (laki-laki), sekarang dokter S (perempuan). Alhamdulillah Rapid Test hasilnya Non Reaktif. Bagaimana dengan CT Scan Low Dose? Pemeriksaan satu ini biayanya lebih mahal dari SWAB. Kenapa lebih mahal? Mungkin saja hasilnya lebih akurat. Ya, hasil panorama menunjukkan Mas Arif bebas corona. Paru-parunya bersih dan aman. ALHAMDULILLAH.

Biaya Pemeriksaan Covid-19 Tidak Ditanggung Asuransi dan Pemerintah!

Segala biaya perawatan suami selama di RS ditanggung oleh pihak asuransi (swasta), namun untuk biaya pemeriksaan terkait Covid-19 ditanggung pribadi. Hal tersebut berlaku untuk pasien manapun dengan asuransi apapun, baik asuransi swasta maupun pemerintah (BPJS). Nah, bila positif Covid-19, maka seluruh biaya perawatan ditanggung oleh pemerintah. 

Jadi, buat yang ingin Rapid Test maupun swab, bisa saja dilakukan tapi bayar sendiri. Biaya Rapid Test masih termasuk murah, hanya 400ribuan saja. Yang mahal Swab. Lebih mahal lagi jika dengan CT Scan Low Dose. Kemarin suami hanya menggunakan cara Rapid Test dan CT Scan Low Dose. Total keduanya 4,3 jutaan.

Dengan biaya tidak murah itu, apa iya masyarakat yang secara ekonomi lemah mau tes dan periksa? Dalam kondisi seperti sekarang, urusan makan saja sedang banyak yang susah, bagaimana mau mengurus tes covid-19 segala?

Suami pun, jika bukan karena sakit (batu empedu) dan harus dirawat, mungkin tidak akan menjalani pemeriksaan macam ini. Selama ini, saya dan suami hanya berpikir positif bahwa kami bebas dari Covid-19, jadi belum pernah merasa perlu untuk tes covid-19. Jika pun ingin, yang ada malah takut jika harus periksa, nanti malah kepikiran. Lagian, takut juga mendatangi RS buat periksa, seakan kalau datang ke RS malah menjemput penyakit.

Saya jadi berpikir begini, mungkinkah jika di suatu wilayah no case karena no test? Hmm...
Lift ini lebih sering kosong saat saya turun dan naik. Sesekali saja berpapasan dengan petugas medis atau pun pekerja dan pengunjung lainnya di RS. Kamu tahu? Lift adalah bagian yang paling saya takuti selama di RS, meskipun tiap 1 jam lift ini dibersihkan dengan desinfektan

SUPER HATI-HATI

Berada di rumah saja saya sangat hati-hati, apalagi berada di luar rumah misal saat ke tukang sayur, atau ke minimarket depan komplek, sudah pasti saya pakai masker, cuci tangan di manapun air dan sabun tersedia, pakai hand sanitizer bila tak ada sabun dan air, dan selalu menjaga jarak bila bertemu siapa pun.

Bagaimana bila di rumah sakit? Sudah pasti melakukan hal yang sama namun dengan kehati-hatian yang ekstra. Sebagai pasien, suami saya sudah pasti wajib pakai masker selama berada di kamar perawatan, terutama bila dokter dan perawat visit. Dokter dan perawat jangan ditanya, mereka selalu pakai seragam APD lengkap, berjam-jam. Kebayang panasnya.

Sebelum masuk kamar perawatan, kamar disteril ulang, setelah siap, suami baru masuk. Oh ya, kami masuk UGD sekitar jam 10 pagi, setelah melewati berbagai pemeriksaan yang panjang, pendaftaran rawat inap, dan lain-lain, jam 8 malam baru masuk kamar perawatan. Lama ya :))

Saya mondar mandir dari UGD, ruang tunggu radiology, ruang admin rawat inap mengurus dokumen, hingga ke lantai 7 kamar perawatan, bertemu beberapa orang, dan pastinya berkali-kali memegang gagang setiap pintu yang dimasuki, tombol lift, pulpen buat tanda tangan. 

Apa yang saya rasakan?? Seakan diserbu Covid-19 dimana-mana. Berada di RS bikin saya jadi sangat parnoan. Tiap bebeberapa belas menit saya cuci tangan, kulit tangan sampai kering dan terasa panas. Belum 24 jam di RS, kulit tangan sudah mengeriput :))
Tanda bulat warna orange yang ditempel di baju adalah tanda sudah discreening oleh petugas RS sebelum masuk RS. Tiap hari diperiksa dan warnanya tiap hari ganti. 

Prosedur Pencegahan Covid-19 Untuk Pasien Rawat Inap

Di saat pandemi, Rumah Sakit menerapkan aturan ketat demi pencegahan penularan Covid-19. Ini yang terjadi di EKA Hospital tempat suami saya dirawat:

- Pasien hanya dijaga/ditemani oleh satu orang saja
- Tidak diperbolehkan dikunjungi oleh siapa pun
- Tidak ada jam besuk
- Setiap keluar kamar harus pakai masker
- Tetap pakai masker di kamar bila dokter/perawat visit
- Semua aturan tersebut disampaikan beberapa kali dalam sehari lewat pengumuman ke seluruh area RS

Saya sebagai satu-satunya orang yang menemani suami selama dirawat, tidak bisa bebas keluar masuk, selalu harus melalui pemeriksaan ketat. Pintu keluar dan masuk kini hanya dibuat satu pintu. Masuk dari pintu utama di depan, keluar hanya melalui pintu belakang. Akses lainnya ditutup guna pengetatan aturan masuk. 

Tiap petang anak saya Alief mengantar makanan untuk saya berbuka. Saya tidak perkenankan dia masuk kawasan RS. Saya hanya minta dia mengantar di depan gerbang, dan saya menemuinya di luar. Setelah itu saya suruh dia cepat pulang ke rumah. Hal ini terjadi setiap hari selama saya menemani suami dirawat. 

Saya tidak berani memesan makanan dari luar lewat aplikasi online, atau ke restoran yang ada di area lobi RS. Selain khawatir pada pembuatnya, juga pada pengantarnya. Maafkan saya ya para resto dan pengemudi layanan pesan antar. Di kondisi saya harus sehat demi menjaga yang sakit, saya harus hati-hati terhadap apa yang saya makan dan siapa yang saya temui. Semoga rejeki kalian tetap hadir dari arah manapun meski tidak lewat saya.

Alief tiap hari terpaksa harus keluar rumah pakai motor ke RS, mengantar makanan dan pakaian buat saya. Saya perintahkan hanya di luar saja, tidak perlu masuk dan parkir di dalam. Biar dia aman dan tidak ketemu orang-orang di RS.

Pagi hari mengambil pakaian kotor dan mengantar pakaian bersih, sore jelang buka mengantar makanan buat saya berbuka. Saya foto dia buat kenang-kenangan, bahwa selama pandemi, pernah terjadi hal seperti ini 😃 

Jaga Kesehatan, Jaga Keuangan

Hampir satu minggu suami dirawat, alhamdulillah dari hari ke hari kondisinya membaik. Rangkaian pemeriksaan tidak hanya sebatas 1 kali lab, USG, Rapid Test, dan CT Scan Low Dose. Namun, dilanjut dengan MRCP dan 2 kali lab lagi.

Pemeriksaan dan pengobatan batu empedu memang tidak simple. Ada beberapa tahapan yang harus dilalui dan itu tidak selesai hanya dalam hitungan 1 atau 2 hari. Bukan hanya badan yang harus sabar, kantong juga harus sabar karena pengobatan dan rangkaian pemeriksaan memakan biaya tidak sedikit. 

Di masa-masa sulit di mana semua sektor terdampak, oang-orang mencemaskan kondisi keuangan. Saat ini, bila dalam keadaan berpunya, duit harus dijaga baik-baik supaya bisa bertahan untuk waktu yang lama, karena kita tidak tahu kapan pandemi ini akan berakhir. Masuk RS tidak murah, apalagi bila sakit parah. Memang masih bisa lega bila ada asuransi seperti kami, tidak pusing memikirkan biaya karena ada yang menanggung. Bagaimana bila tak punya asuransi? Atau bagaimana bila ada asuransi tapi limitnya kecil, biaya-biaya tak bisa ditanggung penuh oleh asuransi, otomatis keluar biaya pribadi.

Ada BPJS kan? Iya, itu bisa dipakai di rumah sakit rujukan sesuai ketentuan per wilayah. Tapi biaya Rapid Test dan Swab, tetap harus ditanggung pribadi. Masuk RS pun ada tahapannya, mesti ke faskes 1 dulu, dirujuk ke RS tipe berikutnya, baru ke RS yang dinyatakan bisa melakukan tindakan dalam rangka penanganan penyakit, misal untuk operasi. Kalau asuransi swasta mah bebas, bisa masuk RS mana saja asal bekerja sama dengan asuransi yang dipegang.

Jangankan orang susah, orang kaya pun saat ini sudah ada beberapa yang mulai kelimpungan dengan keuangan. Pernah baca kan ada artis yang cicilan rumahnya 250 juta perbulan mulai mengeluh ga bisa mencicil? Duh! Ada pula pengusaha yang harus jual mobil-mobil mewahnya demi membayar gaji dan THR karyawannya. 

Jadi, penting sekali jaga baik-baik kesehatan dan keuangan supaya bisa selamat di masa-masa sulit seperti sekarang.
Yakinlah, setelah gelap pasti ada terang

Alhamdulillah

Alhamdulillah kini suami sudah pulang ke rumah, kondisinya sudah sangat baik. Tak ada keluhan nyeri seperti yang terjadi saat masuk UGD. Minggu depan masih balik ke RS lagi buat kontrol, semoga sudah benar-benar baik.

Ohya terkait batu empedu suami, berdasarkan hasil MRCP dan penjelasan dokter internis, ukuran batu kecil-kecil seperti beras. Memang sempat ada gangguan sedikit karena sempat menyumbat, dan itu sudah diatasi. 

Saya suka dengan dokter internis yang menangani suami, penjelasannya selalu positif dan membuat kami optimis. Karena itu pula saya bisa membawa suami pulang dengan perasaan lega.

Selanjutnya, suami wajib jaga makan. Menghindari makanan berlemak dan hanya makan-makanan yang sehat buat tubuh, termasuk yang aman buat lambung. Saat ini suami sedang menjalani terapi jus apel hijau. Selama di RS, menu jus apel hijau selalu hadir di tiap jam makan suami. Dan ini saya teruskan setelah di rumah.

Dari pengalaman teman-teman suami maupun teman saya yang pernah punya batu empedu, jus apel hijau sering berhasil menghilangkan batu empedu yang masih bisa ditolerir, dalam artian untuk ukuran batu masih kecil dan belum membahayakan, masih bisa disembuhkan. Saya baca dan dengar, terapi apel hijau plus minyak zaitun dan garam inggris, dapat membantu mengeluarkan batu empedu lewat kotoran. Beberapa teman saya yang berprofesi sebagai dokter pun menganjurkan hal yang sama.

Kami sedang berusaha, semoga saja cara itu berhasil. 
Menuliskan pengalaman merawat suami di RS selama pandemi

Kita memang tidak bisa mengendalikan apa yang akan terjadi dalam hidup ini, namun kita bisa memilih bagaimana cara kita meresponnya ketika hal itu terjadi. Dengan menerima bahwa ada beberapa hal yang tidak bisa kita kendalikan, kita bisa tetap positif dan tenang, serta mengandalkan kekuatan doa untuk perlindungan dan kedamaian hati.

Allah SWT akan bersama orang² yang berdoa, berusaha, dan tak putus asa. Tetap semangat dan optimis 💪

Terima kasih untuk semua sahabat, saudara, dan kenalan yang telah memberikan dukungan dalam bentuk doa dan support tiada henti, semoga semua yang mendoakan diberikan balasan yang baik, berupa kesehatan dan keuangan yang baik, serta hidup sehat sepanjang usia.

Aamiin YRA 🙏


🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷



Semua foto dokumentasi pribadi.

Untuk teman-teman yang ingin mendokumentasikan aktivitas di RS, harap hati-hati ya. Ada yang boleh dan tidak boleh difoto/video. Umumnya seperti saat terjadi tindakan dokter terhadap pasien, perawat yang sedang bertugas, pasien itu sendiri, aktivitas di dalam rumah sakit yang menampakan wajah-wajah pasien, perawat, dokter, bahkan pengunjung bukan pasien. Foto dalam kamar rawat seperti punya saya di atas, sebisa mungkin tidak ada wajah pasien, dan obat-obatan pun (seperti infus yang tergantung) tidak perlu ditampakan. Jika terfoto, bisa ditutupi dengan sticker. Meskipun untuk yang satu ini ada yang tidak dilarang, tapi lebih baik tidak.

Terima kasih.

Tertarik Membuat Travel Blog? Begini Caranya

$
0
0
Kamu suka traveling? Kalau iya, kamu adalah satu dari sekian banyak orang yang gemar traveling. Aktivitas traveling-mu akan lebih bermanfaat kalau kamu juga membagikan pengalamanmu ke penggemar traveling yang lain. Hal itu bisa kamu lakukan dengan membuat blog traveling dan menjadi seorang travel blogger. Tidak hanya memberikan manfaat kepada traveler yang lain, kamu juga memiliki keuntungan untuk diri sendiri.
travel blogger indonesia
Travel Blogger

Jika blogmu memiliki banyak pengunjung dan kemudian membuatmu terkenal, kamu bisa mendapatkan uang dari iklan. Kamu juga bisa mendapatkan tawaran kerja sama dengan agen travel yang siap memberikanmu paket wisata gratis ke berbagai destinasi. Singkat kata, dibayar untuk traveling. Menarik bukan?

Lalu, bagaimana cara membuat travel blog? Simak tips berikut ini.

1.Tentukan Segmen
Apakah untuk penggemar wisata dalam negeri, luar negeri, atau keduanya? Apakah untuk pembaca dari Indonesia atau internasional. Jika segmenmu orang Indonesia, pakailah Bahasa Indonesia. Jika targetmu pembaca internasional, pakailah Bahasa Inggris.

2.Memilih Domain
Pilihlah domain yang mencerminkan dirimu atau segmen pilihanmu. Pilihlah nama domain yang mudah dibaca dan diingat. Kamu bisa memilih TLD website .COM yang populer dan terjangkau untuk membuat travel blog.

3.Membeli Hosting
Pilihlah hosting terpercaya sebagai tempat penyimpanan data untuk blog travelmu. Ada beberapa jenis hosting, di antaranya shared hosting, VPS hosting, dan cloud hosting.

Shared hosting cocok untukmu yang membuat website pertama kali. Shared hosting digunakan oleh banyak pengguna sekaligus. Para pengguna layanan shared hosting tersebut berbagi resource dan kapasitas server bersama-sama.

Sementara itu, Virtual Private Server (VPS) mirip dengan shared hosting. Bedanya terletak pada pembagian sumber daya yang tersedia. Pada layanan VPS, sumber daya tersedia hanya untuk seorang pengguna sehingga tidak terpengaruh pengguna lainnya. Dengan begitu, kamu lebih leluasa mengatur konfigurasi sesuai yang diinginkan. Jika VPS adalah pilihanmu, pastikan memilih penyedia VPS Indonesia termurah

Terakhir, Cloud hosting adalah hosting dengan sumber daya yang berasal dari beberapa server fisik terpusat yang berjalan secara bersamaan. Kalau sewaktu-waktu bermasalah, ada server yang mem-backup. Apabilaa hosting ini adalah pilihamu, pilihlah cloud hosting terbaik.

4.Pilih CMS yang Praktis
Install CMS yang mudah dikelola, misalnya Wordpress atau Blogspot. Kedua CMS ini populer bagi kalangan blogger karena penggunaannya cukup praktis, tanpa harus menguasai coding yang rumit.

5.Install Plugin yang Dibutuhkan
Plugin pada CMS berguna untuk memberikan fungsi tambahan. Ada yang berguna untuk menyaring spam seperti Akismet, untuk meningkatkan performa seperti W3 Total Cache, untuk mengoptimasi peringkat di Google seperti Yoast SEO, dan masih ada banyak lagi.

6.Buat Halaman Tentang dan Kontak
Kedua halaman tersebut penting dibuat untuk menunjukkan identitas dan kredibilitas blog. 

7.Buat Kategori secara Terstruktur
Buatlah kategori yang merupakan topik turunan dari kegiatan traveling. Misalnya Destinasi Domestik. Kategori ini masih bisa dibagi lagi ke beberapa subkategori, misalnya Pula Jawa, Sumatera, Bali, dan sebagainya. Hal ini penting untuk membuat website lebih terstruktur dan disukai algoritma Google Search.

Jika tips di atas sudah dilakukan, saatnya menulis pengalaman seru saat mengunjungi suatu destinasi wisata. Ceritakan mulai dari transportasi yang dipilih berikut ongkosnya, perlengkapan yang dibawa, jumlah uang tunai yang dibawa, hal menarik apa yang kamu temui di tempat tersebut, berapa harga tiket masuknya, dan lain-lain.

Pastikan travel blog-mu selalu aktif dengan membagikan konten-konten baru secara rutin, setidaknya sepekan sekali membagikan link artikel ke halaman media sosial yang kamu punya, seperti bio Instagram, Twit, atau status Facebook. Cara ini perlu kamu lakukan agar mendapatkan pengunjung organik dari pengguna media sosial lainnya.

Itulah cara membuat travel blog yang bisa kamu terapkan. Semoga kamu bisa segera membuat travel blog secara profesional, mendapatkan banyak trafik, sekaligus memberikan banyak manfaat untuk pengunjung dan dirimu sendiri.

Langkah Kecilku dari Rumah Untuk Dukung Gerakan Jaga Bumi

$
0
0
Jaga bumi dari rumah saja, memangnya bisa? Bisa dong. Jika belum tahu caranya, coba deh baca E-Book “Kiat 50 Instagramer Jaga Bumi #DirumahSaja”. E-Book ini berisi kiat-kiat yang bisa banget dipraktekkan langsung di rumah. Kiat-kiatnya dikategorikan menjadi: Berkebun untuk Bumi dan Manusia; Manfaat Keanekaragaman Hayati; Hemat Sumber Daya Alam; Konsumsi Pangan Lokal; Reduce, Reuse, Recycle; Anak Cinta Lingkungan; serta Menuju Aktivitas Digital.
E-book Kiat 50 Instagramers Jaga Bumi #DiRumahSaja

Pada tulisan ini saya mau cerita cara saya jaga bumi dari rumah. Tapi sebelum itu saya bahas dulu soal e-book nya ya. Yuk simak.


Dari Lomba Menjadi E-Book


E-book “Kiat 50 Instagramer Jaga Bumi #DirumahSaja” dengan Nomor ISBN 978-602-51240-1-3 diluncurkan pada tanggal 19 Mei 2020 merupakan kumpulan kiat 50 instagramer terpilih dari 360 unggahan Lomba Instagram Hari Bumi 2020 yang diselenggarakan oleh The Climate Reality Project Indonesia. Yang berminat membacanya dapat unduh dari situs web Climate Reality Indonesia di sini.


Manager Climate Reality Indonesia, DR Amanda Katili Niode mengungkapkan bahwa lomba Instagram dilaksanakan untuk memperingati 50 tahun Hari Bumi, 22 April 2020. 


"Kegiatan ini diharapkan memberikan inspirasi positif bagi masyarakat tentang upaya-upaya ringan, bersahaja, namun kreatif dalam menjaga kelestarian bumi dengan di rumah saja selama masa pandemi. Berbagai upaya tersebut, baik berbasis internet maupun tidak, dapat dilakukan masyarakat umum," terang Amanda melalui keterangan tertulisnya, Rabu (19/5). 





Dari Juri Hingga Jadi Kurator & Koordinator Foto E-Book


Momen Hari Bumi 2020 memberi saya pengalaman sekaligus inspirasi yang baik. Selain turut serta mengajak orang berperilaku baik terhadap bumi di masa pandemi, saya pun mendapat kehormatan dari Climate Reality Indonesia menjadi salah satu juri dalam Lomba Instagram Hari Bumi 2020. 


Pengalaman menjadi juri dalam lomba sarat pesan positif dan penuh manfaat ini mempertemukan saya pada banyak ide baik yang bisa dilakukan oleh orang-orang selama pandemi. Bahkan, saya tercerahkan oleh salah satu kiat yang belum pernah terpikirkan sebelumnya oleh saya. Apa itu? Baca deh e-booknya, saya rasa kamu pun akan menemukannya sebagai sesuatu yang ngena banget di dirimu.


Ibu Amanda Katili Niode selaku Manager Climate Reality Indonesia tak hanya menunjuk Mas Amril T Gobel dan saya sebagai juri, kami berdua juga dilibatkan dalam pembuatan e-book.  Nah, siapa sangka saya dapat pengalaman tambahan lagi dari gelaran peringatan hari Bumi 2020, jadi kurator dan koordinator foto! 


Terima kasih Climate Reality Indonesia atas kepercayaannya!


Baca juga:Tetap Sehat di Tengah Pandemi

Jadi Juri Lomba Instagram Hari Bumi 2020 - Climate Reality Indonesia
Jadi Kurator dan Koordinator Foto E-Book Kiat 50 Instagramer Jaga Bumi #DiRumahSaja - Climate Reality Indonesia

Kiat Jaga Bumi ala Travelerien

Bagaimana dengan saya sendiri, apa yang saya lakukan dalam mendukung gerakan #JagaBumi dari rumah saja selama pandemi? Silakan baca E-Book Kiat 50 Instagramer Jaga Bumi #DiRumahSaja, semua kiat di dalamnya sudah saya lakukan, bahkan jauh sebelum pandemi. Kecuali satu hal saja, hemat listrik dengan mencuci baju pakai tangan 😂 


Ya, inilah misteri yang sejak tadi belum saya ungkap, sebuah kiat yang "mencerahkan" karena hampir tidak terpikirkan sebelumnya. Mungkin karena selama ini saya sungguh butuh mesin buat menggantikan tenaga dan waktu yang kerap tiada (atau memang ditiada-tiadakan karena mencuci pakai tangan itu melelahkan, lama, dan bikin tangan jadi kering akibat kelamaan kena deterjen?). Semoga saja ada solusi ya, mesin cuci tanpa listrik 😃


Sependek ini, ada sejumlah dukungan baik saya pada bumi yang saya lakukan dari rumah seperti berkebun, yakni menanam pohon buah dan sejumlah tanaman hias untuk menghijaukan halaman maupun ruangan dalam rumah. Saya juga menata sistem pencahayaan di rumah untuk meminimalisir penggunaan lampu listrik, mengatur penggunaan air agar dipakai seperlunya, sesering mungkin mengkonsumsi pangan lokal, serta menerapkan perilaku 3R (Reduce, Reuse, Recycle).


Langkah kecil begitu, emang ada dampaknya bagi bumi?

Ya, memang hanya langkah kecil, tetapi jika dilakukan oleh jutaan bahkan milyaran orang di dunia secara rutin dan terus menerus, tentu akan berdampak besar, bukan? 


Mau lihat apa yang saya lakukan di rumah dalam rangka jaga bumi? Yuk simak terus ya.

Salah dua tanaman di rumahku, pohon jambu biji di halaman dan bougenvile yang saya biarkan menjalar di atap teras🌳🌺

Berkebun di Rumah


Pada foto di atas (atap rumah saya), tampak salah dua tanaman yang ada di rumah saya yaitu pohon jambu biji dan bougenvile dengan bunga berwarna ungu.


Saya tinggal di salah satu cluster paling jadul dan tua di BSD. Rumah saya mungil, punya pekarangan kecil, tapi kata orang-orang rumah saya segar dan cantik berkat tanaman. So, rumah saya itu sebelas dua belas dengan pemiliknya, kecil mungil cantik dan ngademin *gubraks


Tuhan menciptakan saya sebagai perempuan yang suka berkebun, sebuah hobi warisan dari  kakek dan nenek saya (ada ya warisan hobi?) hihi. Bedanya, kakek nenek saya berkebun di lahan luas berhektar-hektar, saya di lahan 7S : sangat sempit sekali sehingga selonjor saja susah 😁


Kakek nenek punya tanah sangat luas di Sumsel sana yang sejak dulu dijadikan kebun, kemudian diwariskan ke anak-anaknya, salah satunya bapak saya. Berhubung bapak saya sudah tiada sejak saya bayi, maka langsung turun ke saya sebagai pemiliknya. Tanah-tanah itu dari dulu sudah jadi kebun duku, durian, manggis, rambai, pisang, rempah-rempahan, sampai karet pun ada. Hasilnya melimpah, dan saya bersama keluarga bisa menikmatinya dengan bahagia, sampai kini.


Tentunya, saya sudah sangat puas berkebun di lahan luas. Lalu bagaimana rasanya ketika berkebun di rumah berlahan mungil dan sempit di BSD? Tetap bisa kok meskipun tak seleluasa berkebun di areal yang luas. Ya, setidaknya saya bisa menanam pohon jambu biji yang kini tumbuh tinggi dan telah lama rutin berbuah, membuat saya dan burung-burung seringkali berebut. Di depan rumah juga ada bougenvile kesukaan, serta aneka tanaman hias kecil-kecil yang saya tanam dan rawat sendiri.


Lahan sempit bukan penghalang untuk bertanam, bukan?

Panen Jambu Biji di depan rumah
Memetik apa yang ditanam

Tanaman Hias, Untuk Keindahan dan Kesegaran

Sampai saat ini saya belum pernah menggunakan tukang kebun panggilan untuk menata tanaman di rumah. Saya masih bisa kerjakan sendiri. Mulai dari membeli tanah, pupuk, pot, memilih tanaman, hingga melakukan perawatan. Untuk urusan gali-gali lubang atau tebang-tebang dahan yang terlalu liar, biasanya saya serahkan ke suami. 


Tanaman yang saya pilih menyesuaikan lahan, kecil-kecil dan pendek. Yang penting bisa hidup, terawat, dan membuat suasana rumah jadi asri dan segar. Kebanyakan yang saya beli adalah tanaman murah. Tak soal murah dan biasa, yang penting bisa bertanggung jawab terhadap apa yang harus dirawat. Bukan begitu, mom?


Baca juga: Madu Persada, Madu Murni Sarat Khasiat

Pakai pot gantung biar hemat tempat
Digantung di dinding juga bisa
Satu-satunya yang tinggi dan rindang adalah pohon jambu biji
Indah dipandang mata dan menyerap CO2
Dari halaman, tanamanku telah menambah pasokan oksigen dan mengurangi gas rumah kaca

Pangan Lokal, Sehat dan Hemat

Jika seorang ibu dianggap sempurna karena jago masak, maka selama ini saya gak bakal dapat predikat sempurna hehe. Tapi yang pasti, naluri saya sebagai seorang istri dan ibu sudah tentu membuat saya hanya akan memilih makanan terbaik untuk dikonsumsi oleh keluarga, baik saat beli di luar di tempat yang saya anggap aman dan sehat, maupun dimasak sendiri dengan keahlian ala kadarnya. 


Masa pandemi memberi hikmah tersendiri. Perintah untuk stay at home dan social distancing otomatis membuat saya harus banyak di rumah, termasuk mengurus kebutuhan makan keluarga. Saya kini jadi lebih suka baca resep di internet dan nonton video masak-masak di youtube. Efek lanjutannya, saya jadi rajin membuat detail menu harian, belanja ke tukang sayur, hingga mengolah sendiri semua bahan untuk dimasak di dapur kesayangan. 


Abang tukang sayur di depan komplek menjual aneka sayur, buah, dan lauk segar yang bisa saya dapatkan dengan harga bervariasi. Saya belanja di sana untuk stock beberapa hari agar tak tiap hari keluar rumah. Darinya, saya mendapat banyak bahan untuk membuat menu pokok, ataupun kudapan disaat bersantai. Buah lokal dan rempah-rempah seringkali saya jadikan minuman, dalam bentuk jus maupun jamu. 


Pandemi ternyata nggak cuma bikin saya jadi rajin masak sendiri dan pergi belanja sendiri, tapi juga jadi tambah tahu cara berhemat saat akan membuat makanan sehat. Harapan saya sih semoga para petani, peternak, dan semua orang yang terlibat dalam pendistribusian bahan pangan lokal ini jadi senang hatinya. Hasil kerjanya tak sia-sia, meski pandemi tetap ada orang belanja.

Sayur, lauk, dan buah lokal, belanjaan untuk stock beberapa hari
Pangan lokal sedap, tumis bunga pepaya teri
Labu parang, buah lokal sebagai bahan bolu
Bolu labu parang buatan sendiri
Minuman dari rempah: Jahe, gula aren, kayu manis, cengkih

Meniadakan Penggunaan Kantong Plastik 

Kantong plastik yang masuk rumah paling banyak didapat saat belanja, ke tukang sayur salah satunya. Kalau sedang beli bahan makan di tukang sayur, coba deh amati abangnya saat menyimpan apa yang kita beli. Misal nih, kita ambil wortel, tarok di timbangan, lalu dimasukkan ke kantong plastik. Lalu kita ambil cabe, ditimbang, dimasukkan ke kantong plastik yang lain lagi. Kita ambil jamur, ditimbang, dimasukkan ke kantong plastik lainnya lagi. Semakin banyak yang kita beli, semakin banyak kantong yang digunakan. Terakhir, setelah semua ditimbang dan dibayar, masing-masing kantong tadi dimasukkan lagi ke dalam kantong plastik ukuran besar. 


Saya sudah lama sekali mengamati hal tersebut, dan setiap kali lembaran kantong itu ditarik dan dipakai, tiap kali pula saya seperti ingin teriak "stop....stop..." Jadi, saya kalau ke tukang sayur, selalu bawa tas besar sendiri. Biasanya kantong-kantong bekas belanja sebelumnya yang masih bisa digunakan sampai beberapa kali. 


Nah, buat mengakali supaya nggak tiap belanjaan dikantongi, biasanya saya begini: Setiap sayur/lauk/buah yang saya pilih untuk saya beli, saya kumpulkan dulu di satu tempat. Kalau sudah selesai, baru dihitung tuh, sambil ditimbang. Nah, setiap kelar ditimbang, saya bilang abangnya supaya langsung dimasukkan saja ke tas besar yang saya bawa dari rumah. Tidak usah dikantongi satu-satu lagi.


Buat saya tidak masalah wortel, kentang, cabe, dan semua belanjaan tercampur jadi satu. Yang penting benar susunan dalam tasnya. Misal, yang berat-berat seperti kentang, wortel, timun, ditarok di bawah. Nanti sayur-mayur paling atas biar nggak lecet dan patah-patah.


Biasanya sampai di rumah semua belanjaan tadi saya bersihkan dulu sebelum di simpan. Nah, pada saat dibersihkan itulah saya pisahkan bahan-bahan sesuai kelompoknya. Dengan cara begini saya tak perlu membawa pulang banyak plastik, ya kan?


Untuk lauk-pauk seperti ikan, daging, tahu, tempe, dll, biasanya saya bawa kotak sendiri dari rumah, biar nggak perlu dikantongin plastik lagi. 

Bawa kantong belanja sendiri dari rumah 


Hemat Listrik

Senangnya punya rumah mungil, mudah ditata dan dirapikan. 


Saat saya mendekorasi ruangan, tanaman dan nuansa serba putih adalah dua unsur penting yang membuat perbedaan besar. Penambahan tanaman membuat ruangan terasa segar dan sejuk. Penggunaan warna putih membuat ruangan lebih bersih cemerlang dan terang meski tanpa lampu. Warna putih juga membuat kesan ruangan jadi lebih luas. Cocok dengan rumah saya yang mungil, ya kan? 


Saya menempatkan beberapa perabot di tempat yang berlimpah cahaya alami dari luar, misal tempat biasa berkumpul, bersantai, dan sering dijadikan tempat untuk membaca, supaya bisa meminimalkan penggunaan lampu. 


Untuk mengurangi penggunaan AC di dalam kamar tidur, bisa dengan meletakkan ranjang di dekat jendela supaya udara/angin segar bisa lebih mudah mengenai badan saat berbaring di kasur. Kalau di ruang tamu/keluarga, saya pastikan membuka jendela/pintu lebar-lebar supaya angin dari luar bisa keluar masuk dengan mudah. Pakai AC hanya benar-benar bila udara sudah sangat panas.


Dalam hal menyeterika pakaian, selama di rumah saja sudah lama tidak saya lakukan karena baju buat pergi sangat jarang dipakai keluar. Kalaupun keluar ke tukang sayur, hanya pakai baju biasa, luarnya pakai jaket. Jadi tidak ada yang perlu disetrika. Baju sehari-hari kadang dilipat saja, toh dipakai dalam rumah ini, lagipula nggak kusut-kusut amat. Tetap pegang setrikaan sih, tapi beberapa hari sekali saja. Kalau sedang sibuk dan nggak sempat banget, ya tinggal kirim ke jasa setrika saja biasanya he he


Ohya satu lagi nih, saya suka banget meletakan beberapa tanaman hidup dalam rumah. Selain menjadi dekorasi paling alami, ruangan jadi tampil asri dan segar dengan tambahan udara alami. Salah satunya tanaman Lidah Mertua, selain membuat tampilan ruangan menjadi cantik, tanaman ini juga bisa menyaring zat-zat oksida berbahaya, seperti karbondioksida, formalin, dan benzena.

Beberapa orang mengatakan, mendekorasi rumah butuh biaya besar. Beli barang dan bayar jasa orang untuk melakukan penataan dan pemasangan, bukanlah perkara murah dan mudah. Masa iya? Kalau kata saya sih enggak ya. Ini biaya dekorasi ruangan saya murah banget malah. Pakai cat yang awetnya lebih dari 5 tahun, nggak mengelupas dan luntur. Hemat banget. Tanaman yang dipajang dalam ruangan pun merupakan tanaman murah meriah, bisa dibeli dengan harga 10 ribuan saja per pot.

Salah satu sudut ruangan di rumah saya, serba putih namun asri dan segar dengan tanaman hidup

TULISAN INI BELUM SELESAI. ORANGNYA MAU MASAK KETUPAT, OPOR DAN RENDANG DULUUUU.
DARIPADA DISIMPAN DALAM DRAFT SAJA, MENDING POSTING DULU BIAR ADA YANG BACA. NANTI DISAMBUNG LAGI ABIS LEBARAN YAAA 😂😂😂




Serba Manis di Hari Lebaran, Pasta Gigi Sasha Sebagai Andalan

$
0
0
Assalamualaikum semua. Apa kabarnya? 

Masih di bulan Syawal ya, tentu masih bersukacita dalam suasana Hari Raya Idul Fitri, kan? Sama. Saya pun masih berbahagia merayakan lebaran di rumah saja. Berkumpul bersama keluarga dan pastinya melakukan silaturahmi dengan kerabat lewat aplikasi meeting online. Tak lupa, hidangan khas lebaran masih menghiasi isi meja untuk disantap bersama keluarga tercinta.
sasha pencegah gigi berlubang
Senyum Indah dan Tawa Bahagia Bersama Orang-Orang Tercinta

Serba Manis Saat Lebaran 

Di rumah saya, masakan khas hari raya seperti ketupat lengkap dengan opor, rendang, dan masakan hati ampela pedas terhidang bersama aneka buah potong, minuman buah pakai sirup, hingga aneka kue kering dan basah dengan rasa serba manis tersaji menambah suasana Lebaran jadi meriah, bikin hari raya di tengah pandemi nggak jadi hambar dan sepi-sepi aja 😍

Nah, bicara soal makanan dan minuman manis-manis nih, nggak cuma saat lebaran aja jadi kesukaan kami, tapi hampir di tiap momen yang dirayakan dengan makan minum, rasa manis pasti hadir mengisi hidangan perayaan. Di keseharian tanpa ada momen penting pun, makanan minuman serba manis tak pernah absen.

Pada batas normal dan tak berlebihan, makanan dan minuman serba manis memang enak untuk dinikmati. Namun, di mana ada enak, di situ tentu ada yang nggak enak. Ya, di balik yang manis-manis, ada pahitnya juga lha ya. Apa itu? Apa lagi kalau bukan masalah yang siap mengganggu kesehatan gigi seperti gigi berlubang, bau mulut, dan lainnya.

Baca juga:Tetap Sehat di Tengah Pandemi 
sasha pasta gigi keluarga muslim
Serba Manis Saat Lebaran, Orangnya iya, Makanannya juga 😆

Makan Manisnya, Cegah Lubangnya

Haruskah berhenti makan minum yang manis-manis demi menjaga kesehatan gigi? Oh, tentu tidak harus sampai setega itu pada diri. Buat saya, jika ada cara buat mencegah, kenapa harus berhenti? Lagipula, gula itu punya fungsi bagus kok buat tubuh, selama tidak berlebihan, dan memang tidak dalam kondisi dilarang makan gula karena suatu penyakit tertentu.  

Lantas, bagaimana cara mencegah masalah pada gigi? Berikut anjuran paling umum dalam merawat gigi yang selama ini saya taati:

●Rutin membersihkan gigi minimal 2 kali sehari. Saya pribadi malah sampai 3-4 kali sehari. Setelah bangun tidur, setelah sarapan, sebelum tidur di malam hari. Tapi kadang tergantung keadaan mulut sih, jika setiap kali usai makan besar (sarapan, makan siang, dan makan malam) ada rasa nggak nyaman di mulut, ya sudah langsung saja gosok gigi. Cara ini saya ajarkan juga kepada anak-anak saya dengan cara agak maksa karena mereka masih sering lalai he he. 

●Menggunakan pasta gigi yang tepat. Yang tepat itu yang gimana? Ya yang sesuai dengan kebutuhan keluarga. Misal kayak sekarang ini, anak bungsu saya lagi senang-senangnya makan makanan yang manis seperti permen, gulali, coklat, es krim, dan minuman-minuman manis. Sementara itu, suami juga baru-baru ini abis sakit, banyak minum obat dan suplemen. Tahu sendiri kan, makanan manis dan obat serta suplemen itu efeknya sama-sama bikin gigi berlubang karena mudah menyebabkan pembusukan? Jadi, pasta gigi apa yang saya butuhkan? Pastinya yang mengandung zat yang dapat mencegah gigi berlubang.

●Rutin periksa gigi. Nah ini nih, saya tuh dulunya paling cuma 1 kali dalam setahun. Padahal setidaknya 2 kali dalam setahun (tiap 6 bulan) periksa ke dokter. Tapi sejak saya ngeh punya benefit untuk kesehatan gigi di asuransi yang saya punya, baru deh tiap 6 bulan saya periksa. Sayang kan ada jaminan kesehatan gigi nggak dimanfaatkan? Tapi kalau misal mendadak ada masalah di gigi, saya langsung saja ke dokter, nggak perlu nunggu jadwal 6 bulan 😄
sasha pencegah gigi berlubang
Ini Pasta Gigi Kami: Pasta Gigi Siwak, Halal, dan Sarat Manfaat Buat Jaga Kesehatan Gigi

Pasta Gigi Keluarga Muslim

Buat saya, pasta gigi yang tepat bukan hanya soal kandungan bahan yang berkaitan langsung dengan gigi tapi juga dengan hati, dalam artian ada rasa tenang ketika pasta gigi tersebut digunakan karena ada jaminan halal pada bahannya.

Nah, sebagai keluarga Muslim yang sudah lama mengandalkan Pasta Gigi Sasha untuk menjaga kesehatan gigi keluarga, maka dua alasan berikut menyangkut ketenangan hati saya dan keluarga:

●Pertama, karena produk Pasta gigi Sasha memiliki sertifikat halal, tidak mengandung alkohol dan bahan yang berasal dari hewan.

●Kedua, Pasta Gigi Sasha justru mengandung Siwak Asli yang efektif membunuh bakteri penyebab bau mulut. Siwak itu sendiri merupakan salah satu produk syariah yang dianjurkan oleh Rasulullah untuk digunakan karena tidak mengandung bahan yang haram menurut syariat, bersih lagi suci.

Siwak mengandung resin, fluoride alami, klorida, dan kalsium. Keempat zat tersebut berfungsi menjaga kekuatan akar gigi, mencegah karies, dan mencegah gigi berlubang, serta memperkuat enamel, atau permukaan gigi secara berkelanjutan. 

Bagus banget ini Siwak ya, sudah halal, fungsinya pun melimpah.

Baca juga:Langkah Kecilku dari Rumah Untuk Dukung Gerakan Jaga Bumi 
Rutin sikat gigi minimal 2 kali sehari, bukan 2 hari sekali 😁

Sasha Pasta Gigi Pencegah Gigi Berlubang 

Dulu banget, saya kira masalah gigi berlubang hanya mudah terjadi pada anak-anak. Padahal, gigi berlubang bisa dialami oleh siapa pun di usia berapapun. Buat kami yang lebih tua, malah lebih rentan mengalami gigi berlubang karena email gigi sudah mulai terkikis. 

Saya tak ingin seorang pun di rumah mendapat masalah dengan gigi yang tak terawat. Maka, selain mengajak anak-anak rajin gosok gigi, rutin kontrol ke dokter, juga saya ajak memakai pasta gigi yang sama. Semua pakai Pasta Gigi Sasha Pencegah Gigi Berlubang untuk pemakaian sehari-hari.

Sasha Pencegah Gigi Berlubang sangat mudah didapatkan di toko-toko terdekat. Saya bisa beli di minimarket depan komplek. Mau kemasan kecil atau besar, selalu tersedia. Tube 65 gr dijual dengan harga Rp 4.500. Sedangkan tube 150 gr dibandrol Rp 10.500. 

Untuk produk pasta gigi halal dengan bahan berkualitas seperti pasta gigi Sasha ini, harganya jelas sangat terjangkau. Murah tapi besar manfaatnya untuk gigi. Asalkan rutin sikat gigi ya. Kalau gigi dibersihkan dua hari sekali, ya sama aja bo’ong 😂
Sasha Pencegah Gigi Berlubang

Saat seluruh anggota keluarga sudah rajin gosok gigi pakai pasta gigi yang tepat dan aman, hati jadi tenang. Kekhawatiran akan terjadi masalah pada gigi jadi reda. Keraguan pada kandungan bahan jadi tiada. 

Sasha Pencegah Gigi Berlubang udah paling cocok buat kami 💗

Nah, teman-teman sendiri sudah pakai #sashahalaltoothpaste belum? 

#pilihankeluargamuslim #hijrahberawaldarimulut

Instagram @sashaindonesia


Sekotak Asa Dalam Kiriman Doa, Semangat Bertahan di Tengah Wabah

$
0
0
“Pakeeet…!!”

Suara teriakan kurir pengantar paket terdengar kencang dan berulang. Ia tidak berhenti memanggil hingga si pemilik rumah keluar, lalu bergegas pergi dengan seuntai senyuman ketika barang telah diterima dengan aman. Sebuah rutinitas yang sangat biasa saya saksikan. Baik untuk paket yang datang kepada saya, maupun ke tetangga sekeliling rumah. Yang tidak biasa adalah kini dalam satu kali kedatangan kurir menghampiri beberapa rumah sekaligus, dan dalam satu hari bisa lebih dari 10 kali mondar-mandir mengantar paket, entah oleh kurir yang sama, atau kurir yang berbeda. Apa pasal?
Tetap ekspress dan terpercaya di tengah wabah

Di era disrupsi pandemi Covid-19 saat ini, di mana wabah berdampak pada semua lini kehidupan, banyak hal terjadi di luar kebiasaan, termasuk perubahan cara berbelanja masyarakat dari sistem offline menjadi online. Jika pada situasi normal kegiatan membeli sayur dan lauk dalam jumlah banyak dilakukan sendiri ke pasar, supermarket terdekat, atau ke tukang sayur depan komplek, kini seikat kangkung dan sekilo ikan mentah pun dipesan online pakai layanan antar.

Ketika aktivitas belanja meroket, maka aktivitas pengantaran dan penerimaan pesanan / barang ke rumah meningkat. Tak heran bila hampir tiap jam suara kurir teriak “pakeeet” muncul di depan rumah.

Kreativitas di Tengah Pembatasan

Himbauan untuk bekerja, belajar, dan beribadah di rumah saja, ditambah pemberlakuan PSBB, membuat siapa pun mencari cara agar kebiasaan pada era normal bisa tetap berlangsung di tengah keterbatasan, termasuk dalam urusan perut. Pedagang harus tetap jualan. Pelanggan harus tetap belanja. Bagaimana cara? Pakai cara online memang paling mudah. Belanja online, bayar online. Beres.

Di grup chat warga komplek saya, sudah sejak awal wabah merebak di Indonesia jadi ajang buka lapak pada jam tertentu. Siapa saja yang punya jualan boleh menggelar dagangan. Nggak disangka pasar online warga ramai oleh jualan makanan siap santap, sisanya bahan makanan seperti aneka lauk mentah, buah-buahan, sayur, masker, bumbu masak, dan lain-lain. 

Mereka yang berjualan adalah para pemilik rumah makan atau toko yang selama pandemi terpaksa tutup dulu, lalu berjualan online. Bagi mereka, berjualan secara online dengan mengikuti segala tata caranya bisa jadi sebuah keterpaksaan atas keadaan saat ini, demi karyawan yang harus tetap dipertahankan agar tidak merasakan betapa sedihnya kehilangan pekerjaan dan pendapatan.

Bila pembeli adalah kami para tetangga satu komplek, si tetangga yang jualan langsung antar sendiri ke rumah-rumah, dibantu oleh karyawannya yang kini berubah jadi delivery man. Lain halnya bila sudah keluar komplek, bahkan keluar BSD, baru pakai jasa kurir. 

Kurir mana dengan jenis kiriman apa tergantung dari pesanan. Bila yang dipesan adalah makanan cepat rusak, sudah pasti pakai pengiriman cepat yang proses pengantarannya dalam hitungan satu hingga 2 jam saja. Bila produk makanan kering yang awet beberapa minggu hingga beberapa bulan, atau non makanan, pengiriman dengan durasi antar minimal 2-3 hari biasanya akan jadi pilihan hemat dari segi biaya. Saya cukup hafal produk yang dijual oleh para tetangga karena beberapa kali pernah membeli dan membuatkan testimoni/ulasa gratis di channel digital saya seperti IG dan FB.

Lapak online warga komplekku di IG, digelar juga tiap hari di Whatsapp Group Warga

Mengecap Manisnya Belanja dan Jualan Online

Belanja online memang bukan hal baru. Namun sejak pandemi, belanja online kini dilakukan oleh lebih banyak orang, lebih sering, dan jadi prioritas, utamanya produk kebutuhan makan. Bahkan kini bukan kepada marketplace yang punya nama besar saja, ke toko di pasar dan warung di pinggir jalan pun orang-orang melakukan pesanan melalui jalur chat pribadi di Whatsapp. Saya pernah mengamati abang tukang sayur keliling pakai mobil yang mangkal di depan komplek, 2 orang kru nya selalu sibuk melayani pesanan yang masuk lewat Whatsapp. Katanya, pesanan itu berasal dari ibu-ibu di komplek saya. Lha, saya baru tahu kalau si abang sayur melayani pesan antar he he. Sejak itu, saya ikut cara tetangga belanja via Whatsapp.

Nomor telpon para pedagang kecil hingga menengah bertebaran di grup RT, dibagikan oleh ibu RT. Mulai dari nomor telpon toko sembako di Pasar Modern BSD, para tukang sayur, buah, daging dan para pedagang lainnya yang berada di sekitar komplek. Para ibu yang berbulan-bulan mendekam di rumah saja jelas girang. Katanya, kalau bisa pesan online dan diantar, ngapain keluar rumah dan pergi belanja sendiri? Iya juga ya.

Sebuah perubahan nyata yang dulu tak pernah terjadi kini jadi kebiasaan baru. Dengan begini, para pedagang bisa tetap berjualan, para pelanggan tetap bisa berbelanja.

Bagaimana dengan saya, sibuk jadi pembeli saja, atau ikut berjualan? Paling banyak jadi pembeli, sekali dua kali saja merasakan manisnya berjualan. Pertama, jualan pakaian, alhamdulillah laris manis nggak ada sisa semua stok terjual. Kedua, jualan buah, Masha Allah terjual sampai ratusan pak dalam sehari orderan pelanggan se-Jabodetabek. 

Senangnya berjualan, bisa membantu orang-orang mendapatkan barang yang dibutuhkan, pun ikut andil memberi pekerjaan pada setiap orang yang terlibat sejak produksi barang hingga proses pengiriman. Di tiap transaksi yang terjadi, ada kehidupan orang-orang yang terus berlanjut di tengah masa sulit pandemi. Hal yang sama juga terjadi ketika saya jadi pembeli. 


Berkat Teknologi Komunikasi dan Jasa Pengiriman

Aktivitas belanja online sangatlah mudah dilakukan. Cukup tinggal di rumah untuk mendapatkan barang-barang kebutuhan, lalu gunakan saluran telpon, email, media sosial  untuk membuat pesanan, selanjutnya tinggal manfaatkan jasa pengiriman langganan agar barang sampai di rumah dengan aman.

Tentu saja, aktivitas saya belanja online selama pandemi tidak sebatas pada lingkup kecil di sekitar komplek tempat tinggal, tapi menembus batas wilayah provinsi. Saya tinggal di BSD City (Provinsi Banten), selama pandemi saya cukup sering belanja produk makanan ke penjual yang berlokasi di wilayah Provinsi Jawa Barat dan Provinsi DKI Jakarta. Di lain waktu saya melakukan pengiriman hadiah Giveaway channel Onedoxx anak saya ke kota Balikpapan, Lampung, Bengkulu, dan Tangerang.



Bersyukur sekali meski banyak terjadi pembatasan, bisnis jasa pengiriman barang menjadi salah satu bidang usaha yang dikecualikan dari pembatasan sosial atas rekomendasi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) sehingga tetap bisa beroperasi mengantar kiriman ke seluruh wilayah di Indonesia memenuhi kebutuhan kita dari rumah.

Kita pun jadi aman. Cukup memanfaatkan jasa pengiriman yang terpercaya seperti JNE yang selalu hadir 24/7. Kamu juga kan?

Masuk UGD Bayar Biaya APD Rp 600 ribu

$
0
0

Masuk UGD kena Biaya APD

Sejak Ramadan sampai lebaran suami saya beberapa kali mengalami sakit akibat batu empedu. Rasa sakit ada di perut, datangnya tak tentu. Kadang pagi, siang, dan malam. Saat nyeri hebat, saya larikan ke Eka Hospital BSD, rumah sakit swasta yang lokasinya paling dekat dari rumah.

Dalam keadaan yang selalu gawat, otomatis saya menuju UGD. Pernah tengah malam takbiran, pernah juga malam hari saat lebaran. Jam segitu, poli tutup, dokter spesialis pun nggak ada. UGD jadi andalan. 

Selama pandemi, semua petugas medis di UGD pakai hazmat. Masuk ruang UGD buat saya horor. Meskipun pasien nggak banyak, nggak ada yang aneh-aneh, tapi jadi ngeri sendiri takut ada covid. Tahu sendiri kan mereka yang masuk UGD itu bisa siapa saja, covid dan non covid. Kalau sudah masuk ruang rawat sih enak, sudah disortir pakai rapid test, PCR, SWAB dan pemeriksaan lainnya seperti CT scan low Dose dan thorax.

Rasa takut masih berlanjut saat mulai melakukan  tes Covid. TakuthTakut positif, lalu auto dikirim ke RS rujukan covid. Lalu, nggak bisa menemani dan menunggui selama sakit. Berpisah sampai di situ saja. Huffttt

Syukur Alhamdulillah suamiku sudah menjalani semua tes itu dan negatif. Makanya bisa masuk ruang rawat.

Di Eka Hospital, semua pasien yang akan rawat inap wajib tes Covid. Prosedur ini nggak bisa ditolak dengan apapun!

Nah, selama beberapa kali suami saya masuk UGD nih ya, kami kena biaya APD. APD siapa? APD petugas medis, bukan APD buat suami saya sebagai pasien.

Biaya APD yang dikenakan oleh Eka Hospital sebesar Rp 600.000. Tagihan ini disebutkan diawal sebelum pasien mendapat tindakan. Jika setuju, perawatan dilanjutkan. Jika tidak? Ya silakan mundur cari UGD lain 😆

Selain itu, jika setelah dilakukan pemeriksaan ternyata pasien harus dirawat, maka harus segera tes Covid. Petugas di Eka Hospital langsung menginformasikan kepada saya bahwa semua tes Covid di Eka tidak ditanggung asuransi, biasanya seperti itu, katanya. Dan benar saja, asuransi saya (bukan BPJS ya) tidak mengcover biaya tersebut.

Berapa biaya tes Covid yang dijalani suami saya di Eka?

Pertama screening bulan puasa (Mei), paket tes rapid Rp 1,1 jutaan.
Lalu CT Scan Low Dose sekitar 3,4 jutaan.

Kedua screening bulan Juni, paket tes dengan biaya yang sama. Plus thorax. Lupa biayanya berapa. Nanti saya cek di kwitansi (menyusul).

Intinya, kalau sakit dan masuk UGD, bakal kena biaya-biaya tersebut, di luar pemeriksaan pokok terhadap penyakit yang sedang dialami.

Pengalaman saya bawa suami ke RS, baru di UGD sekitar 4 jam saja sudah kena biaya 4-6 juta. Itu tidak termasuk tes Covid!








Salah Duga Sakit Maag Ternyata Batu Empedu, Periksa dengan Teliti Biar Cepat Tertangani

$
0
0

Rawat Inap di Eka Hospital karena Batu Empedu

Bulan Ramadan lalu suami saya mengeluh nyeri ulu hati yang hebat disertai perut kembung, mual, muntah, dan tidak bisa buang angin maupun buang air. Dugaan pertama kami adalah maag. Kemudian saya beri promag tapi tidak mempan. Saya ganti dengan sirup Propepsa, kebetulan ada stock di rumah, sama saja tidak ampuh. Gejala lainnya adalah merasa makin sakit bila berbaring telentang dan berdiri tegak. Hanya bisa duduk dengan agak menyender. Saya merasa keadaannya gawat, lalu saya bawa ke UGD Eka Hospital.

Selama perjalanan bermobil ke rumah sakit yang jaraknya sekitar 4 kilometer dari rumah, suami saya mengeluh sakit setiap kali mobil melewati speed bump (polisi tidur). Jadi, saya mesti memelankan laju sepelan-pelannya. Ucapan istighfar dan kata "Ya Allah" dari mulut suami saya terus terdengar sepanjang perjalanan, menambah kecemasan.

Rasa sakit di perut yang dialami oleh suami selalu datang di malam hari. Pernah dini hari. Kondisi jalan selama pandemi sering sepi, apalagi malam hari, lebih sepi. Jadi perjalanan saya membawa suami sangat lancar, tidak ada kendala hingga akhirnya bisa masuk ruang rawat UGD dengan selamat.

Yang tidak lancar adalah tindakan di ruang UGD. Dalam artian begini, pasien datang dalam kondisi nyeri hebat, disambut security di depan UGD membawakan kursi roda, diantar ke dalam, langsung dinaikkan ke ranjang pasien dibantu perawat sambil ditanya-tanya keluhannya apa, namun belum langsung ditangani misal langsung buru-buru diberi obat atau apa lah. Ok sampai sini saya mengerti, mungkin menunggu dokter dulu, baru lanjut tindakan. Tapi pernah sampai 1 jam nunggu nggak dipegang-pegang juga itu suamiku huhu. Padahal pasien di UGD saat itu cuma 1. Petugas di UGD banyak, ada 5-6 perawat dan 1-2 orang dokter jaga. 

Sementara itu saya ke bagian administrasi UGD, dijelaskan oleh staff (di situ standby 2-3 orang) nanti bakal ada biaya APD Rp 600.000, dan bila pakai asuransi nanti perlu informasi tambahan untuk pengajuan klaim, dan bila nanti dirawat bakal dikenakan biaya tes covid. Selesai bagian itu, tanda tangan ini dan itu, baru saya bisa mendekati suami dan menemaninya menunggu tindakan dari dokter di UGD.

Menurut saya pribadi nih ya, ruang gawat darurat itu nggak selalu penanganannya ala gawat darurat di mana saat kita masuk pasien langsung cus dapat penanganan secepat kilat. Meski suami saya sudah tulung-tulungan kesakitan, ya nggak usah ngarep ada yang buru-buru menenangkan langsung suntik ini itu. Perlu waktu buat urus administrasi dulu, nunggu dokter free dulu. Ya siapa tahu pas kita datang itu dia lagi sibuk ama pasien lain. Jadi kudu antri ya kan. 

Cek LAB dan USG

Singkat cerita, setelah mendapat pertolongan pertama berupa obat pereda nyeri, obat lambung, dan dipasang infus, suami saya dilab dan USG. 

Pemeriksaan lab meliputi Hematologi Lengkap sebanyak 29 item. Hasilnya 14 item tidak baik yaitu:
Leukosit tinggi, eosinofil rendah, neutrofil tinggi, limfosit rendah, neutrofil limfosit ratio tinggi, MCH rendah, MCHC rendah, SGOT tinggi, SGPT tinggi, Amilase tinggi, Lipase tinggi, bilirubin total tinggi, bilirubin direk tinggi, bilirubin indirek tinggi.

Dari hasil tersebut yang paling diperhatikan adalah bilirubin tinggi (terkait dengan hati), lipase dan amilase tinggi (pankreas). Hasilnya mengarah ke batu empedu, makanya kemudian dilanjut dengan USG Abdomen Atas dan Bawah. 

Kesan dari USG:
Sludge dan multiple cholelithhiasis disertai hidrops ringan kandung empedu, kemungkinan ada batu impacted belum dapat disingkirkan. Saat itu tidak tampak tanda-tanda cholecystitis/bendungan bilier USG hepar, lien, pancreas, ginjal, vesica urinaria dan prostat normal. Tidak tampak ascites/pemesaran kelenjar.

Dari dua pemeriksaan tersebut paling kuat memang karena batu empedu. Nah, sebetulnya ini cocok dengan hasil MCU (medical check up) yang dilakukan oleh suami saya pada bulan September 2019, batu empedu terdeteksi berukuran 0,9 cm. Namun, karena tergolong kecil, saat itu suami dan saya masih cuek. Tidak pantang makan, tidak pula terpikir untuk operasi. Kenapa? Dari hasil baca sana sini tanya ke sana kemari, batu empedu mulai dianggap besar di atas 1 cm. 

Bukan Maag

Sampai pada dua pemeriksaan terakhir, saya dan suami kini paham, gejala yang dialami seperti yang biasa terjadi saat sakit maag belum tentu maag, buktinya setelah diperiksa ternyata batu empedu.

Tadinya yakin banget itu maag karena 5 tahun lalu suami pernah maag hebat sampai dirawat selama 1 minggu dan harus endoskopi.

Selain itu...

Saya tadinya sempat berujar ke teman-teman, jangan ke rumah sakit kalau gak penting-penting banget. Misal tiba-tiba muncul gejala maag, obati sendiri di rumah, atasi dengan obat yang ada. Jika nyeri tahan saja, sembuhkan sebisa mungkin. Daripada ke RS, musim pandemi gini ribet, banyak tes ini itu dan bakal bikin biaya bengkak, kamu pun nggak aman siapa tahu ketemu pasien covid di RS.

Sekarang.....

Saya menganjurkan jangan anggap sepele sakit yang dianggap sepele, pergi ke rumah sakit, tentunya dengan mengikuti protokol kesehatan ya, lalu periksa dengan teliti apa yang terjadi pada diri.

Saya, kalau tidak bawa suami saya periksa ke dokter penyakit dalam, tidak tahu kalau sakit mirip maag itu, yang ternyata batu empedu, membawa derita hebat pada tubuh suami saya. Ukuran batu empedu suami memang kecil, sekecil beras, tapi batunya keluar dari kantong empedu (dokter bedah menyebutnya jatoh) dan masuk ke saluran sehingga menyebabkan sumbatan.

Sumbatan inilah yang menyebabkan terganggunya fungsi hati dan pankreas, dan itu terbaca dari hasil lab di mana bilirubin tinggi, amilase tinggi, lipase tinggi.

Biar sembuh gimana? Operasi.

Tetapi tindakan operasi hanya aman dilakukan bila lipase dan amilase dalam keadaan normal. Disebut tak normal karena sedang radang, alias ngamuk. Nah, bila dioperasi, bisa jadi terjadi perdarahan. Ini kondisi bahaya yang dikhawatirkan.

Operasi Batu Empedu

Begini, nilai normal amilase 13-53, suami saya ada di angka 159. Nilai normal Lipase <60, suami saya 686. Selama 5 hari dirawat akhirnya lipase turun ke angka 92 dan amilasi 42. 

Sudah aman untuk operasi? Sudah. Tapi saat itu kami menunda operasi. Kami minta ke dokter bedah agar dilakukan setelah lebaran saja. Suami ingin lebaran di rumah bersama kami dalam keadaan masih segar bugar. Mungkin biar bisa salat Ied di rumah dalam keadaan normal, tidak berbaring sakit karena habis operasi, kira-kira begitu.

Tapi apa yang terjadi teman-teman?

Malam takbiran dan di hari lebaran, suami saya nyeri hebat lagi, masuk UGD lagi dengan kondisi lipase mencapai 1390 (normalnya <60) dan amilase 332 (normalnya 13-53) Sangaaaat sangat tinggi...

Otomatis tidak bisa operasi. Yang ada adalah rawat inap lagi menurunkan lipase dan amilase tersebut.

Untuk operasi batu empedu, pemeriksaan tidak hanya sebatas LAB dan USG, tapi juga MRCP Kontras yang biayanya mencapai 6 juta per sekali periksa. Pemeriksaan MRCP ini untuk melihat secara detail seluruh organ di perut meliputi kandung empedu, pankreas, dan hati. 

Jika Nyeri Perut Hebat

Saya sudah terbiasa menganggap mual muntah mulas dan nyeri di ulu hati yang saya alami sebagai maag. Tapi kini, belum tentu maag. Bisa jadi pankreas dan hati yang sakit akibat batu empedu. Periksa lebih lanjut dan mendalam memang perlu biaya, tapi bila dikenali lebih cepat bisa ditangani dengan tepat.

Selain itu, tidak selamanya batu empedu kecil tidak bahaya dan tidak butuh buru-buru operasi. Karena ukurannya yang kecil, bisa jadi keluar kantong, masuk saluran, malah bisa menyebabkan sumbatan. Sumbatan ini yang bisa menyebabkan masalah pada hati dan pankreas. Jika pankreas sakit, maka nyeri yang timbul persis seperti maag ketika kambuh. Dalam istilah kedokteran disebut Pankreatitis.

Bagaimana mencegah timbulnya batu empedu?
Diet apa yang harus dilakukan untuk menormalkan lipase dan amilase?
Pemeriksaan apa saja pra operasi batu empedu?


Tunggu tulisan saya pada postingan selanjutnya ya.

Saya bukan ahli kesehatan. Apa yang saya tulis di sini hanya berdasarkan pengalaman pribadi suami saya. Saya selalu mendampinginya selama pengobatan dan perawatan sehingga tahu banyak soal kondisi yang terjadi. Saya merekam semuanya dalam ingatan dan menuliskannya berdasarkan rekam medis yang saya pegang sejak awal sampai saat ini.

Semoga bermanfaat.

Btw, ada yang bertanya-tanya, kenapa blog travel ini kini isinya tulisan tentang informasi kesehatan bukan perjalanan? Hmmm.....ini juga tulisan perjalanan lho...perjalanan hidup di saat pandemi 😛 

Baca juga:


Operasi Batu Empedu Ditunda Melulu, Ini Penyebabnya

$
0
0
Saya mau lanjut cerita tentang sakit batu empedu yang dialami oleh suami. Bukan untuk berbagi penderitaan agar mengundang simpati atau semacamnya, tapi untuk berbagi pengalaman atas apa yang terjadi supaya siapa saja bisa mengambil hikmah tentang bagaimana menjaga pola makan yang baik agar bisa tetap sehat di berapa pun usia.

Saya selalu mendampingi suami selama ia sakit dan dirawat. Karena itu saya tahu apa yang terjadi selama ia mendapatkan perawatan dan berbagai tindakan medis dari para dokter spesialis di Eka Hospital, rumah sakit tempat suami berobat. Di sini saya juga akan berbagi info biaya selama perawatan pra operasi. Silakan simak, semoga bermanfaat.

Topik ini saya tulis dalam beberapa bagian. Silakan klik link berikut jika ingin mengetahui lebih banyak:
- Salah Duga Maag Ternyata Batu Empedu

Cholelithiasis & Dyspepsia

09 Mei 2020 suami masuk UGD Eka Hospital karena nyeri hebat di perut. Serangkaian pemeriksaan lab dan USG abdomen atas dan bawah hasilnya menunjukan adanya batu empedu berukuran 0,9cm. Dari sini didapat diagnosa awal untuk suami adalah Cholelithiasis (batu empedu) dan Dyspepsia (gangguan pencernaan).

Pada saat itu bilirubin, amilase, dan lipase suami sangat tinggi. Dokter spesialis penyakit dalam yang menangani suami Dr. Ratna J. Soewardi, Sp. PD KGH mulai melakukan pengobatan dan diet makan yaitu dengan berpuasa penuh selama 24 jam selama 3 hari. Semua makanan dan minuman masuk lewat infus. Infus apa saja? Ada futrolit, Asering, Nacl, Smof Kabiven dll saya nggak hafal. Dari cairan bening, hingga putih pekat seperti susu, yang kata perawatnya adalah cairan nutrisi, semua masuk lewat infus. Obat  mah jangan ditanya, bejibun. Ada yang ditelan, dimasukkan lewat infus, hingga disuntik langsung ke pembuluh darah di lengan.

Sudah tahu apa penyebab batu empedu?
Silakan klik di sini --> Penyebab Batu Empedu dan di sini --> Gejala Batu Empedu


Pantangan Makan

Setelah 3 hari puasa penuh suami di-lab lagi dan hasilnya membaik. Bilirubin, amilase, dan lipase turun. Dokter bedah yang menangani suami yaitu Dr. dr. Heber Bombang Sapan, SpB (K) BD selanjutnya melakukan challenge dengan membiarkan suami makan makanan seperti yang dimakan orang sehat kecuali yang mengandung santan, lemak, dan goreng-gorengan. Suami saya girang bukan main boleh makan lagi setelah 3 hari puasa tanpa jeda 😂

Beberapa makanan yang saat itu "diharamkan" buat suami:
- Santan

- Kulit ayam, jeroan, semua daging berlemak, ikan darat seperti patin, keju, susu, coklat
- Makanan / minuman kaleng (berpengawet)
Salah satu menu diet suami, serba sayur/buah, tanpa protein hewani dan nabati. Tentunya dilarang makan makanan berlemak dan mengandung santan serta pengawet

Cholelithiasis & Pancreatitis

Hari ke-3 (11/5), kelar puasa 24 jam selama 3 hari itu, dokter bedah minta agar dilakukan MRCP untuk mengetahui lebih detail semua kondisi pencernaan. MRCP Kontras berbiaya Rp 6 juta ini memberikan hasil sebagai berikut:
"Batu multiple kecil di CBD dan kandung empedu disertai cholecystitis akut. Saat ini saluran bilier tampak tidak melebar. Ductus pancreticus tidak melebar, pancreas dalam batas normal, belum tampak gambaran pancretitis pada MRI. Tidak tampak massa di hepar. Organ Abdomen atas lainnya dalam batas normal."


Hasil lab pada hari ke-3 membaik. Selanjutnya dokter bedah melakukan challenge. Jika dengan puasa keadaan hati dan pankreas membaik, lantas bagaimana jika dengan makan?  Apakah "mengamuk" atau tidak. Alhamdulillah hasilnya tetap bagus. Namanya manusia, normalnya makan, masa harus puasa seumur hidup demi menjaga pankreas? Saya rasa itu alasan challenge makan dari dokter bedah. 

Berikut hasil 3 kali lab, khusus untuk 3 item berikut:
1. Tgl. 9/5 Amilase 159 (nilai normal 13-53), Lipase 686 (nilai normal <60), Bilirubin total 2.26 (nilai normal <1.0)

2. Tgl. 11/5 Amilase 42 (nilai normal 13-53), Lipase 92 (nilai normal <60), Bilirubin total 4.71 (nilai normal <1.0)

3. Tgl. 13/5 Amilase 36 (nilai normal 13-53), Lipase 78 (nilai normal <60), Bilirubin total 3.25 (nilai normal <1.0)

Dari hasil lab terbaru tersebut didapat diagnosa baru yaitu Cholelithiasis dan Pancreatitis.

Dokter bedah menjelaskan seperti ini kepada saya dan suami:
"Batu empedu kecil (0,9cm), tetapi keluar kantong (jatoh), masuk saluran, dan ini mengganggu saluran bersama (antara hati dan pankreas), itu sebabnya terjadi sakit di hati dan pankreas yang ditandai dengan nyeri ulu hati, bilirubin tinggi, nyeri perut, kembung, mual, dan muntah. Perlu tindakan operasi yang disebut dengan Laparatomi dan by pass."

Operasi Laparatomi dan By Pass

Terkait dua tindakan operasi yang akan dilakukan terhadap suami, kami mendapat penjelasan lanjutan bahwa operasi yang akan dilakukan adalah operasi konvensional yaitu bedah besar. Selama pandemi ini, laparaskopi sementara dihentikan. Kalau saya tak salah dengar hal ini terkait penggunaan aerosol pada saat laparaskopi, dan ini tidak aman. Aerosol biasanya digunakan dalam pelayanan kedokteran gigi. Mungkin karena itu banyak klinik dan poli gigi stop beroperasi selama pandemi. 

Lanjut lagi soal metode laparaskopi, kata dokter bedah terakhir ia lakukan pada bulan Maret 2020, setelah itu stop dulu sampai nanti keadaan aman. 

Noted: Belakangan saya diinfo bahwa Juni ini laparaskopi sudah bisa dilakukan lagi.

Nah, selain untuk alasan itu, operasi by pass membutuhkan bedah besar, itu kenapa harus bedah metode konvensional. Operasi by pass adalah tindakan membuat saluran baru dalam sistem pencernaan. Saya kurang paham detailnya seperti apa, intinya ketika kantong empedu diangkat, batu empedu dalam saluran dibuang, maka perlu saluran baru supaya hati dan pankreas tetap saling terhubung.

Tindakan pertama meliputi operasi Laparatomi Choledochotomy + Eksplorasi CBD + IOC Open. Tindakan kedua berupa By Pass Choledocoduodenostomy.

Estimasi biaya untuk kedua operasi tersebut Rp 71.540.000


Tunda Operasi demi Lebaran

Hasil lab ke-3 pada hari ke-5 di bulan Mei menunjukan hasil yang positif. Itu artinya dengan berpuasa dan makan seperti biasa kondisi perut membaik. Lipase dan Amilase turun jauh, sedangkan Bilirubin diharapkan bisa kembali normal dengan terapi obat dari dokter internis.

Pada saat kondisi sudah membaik, suami dinyatakan aman untuk tindakan operasi. Dokter bedah tinggal menunggu keputusan kami, apakah siap operasi atau belum. Tapi yang pasti, batu empedu itu memang harus dioperasi agar nyeri hebat di perut tak terulang lagi. Jika belum dioperasi, sakitnya akan terulang kapan saja. Apalagi bila tak jaga makan.

Setelah pikir-pikir, kami pilih menunda operasi. Suami ingin berlebaran dulu di rumah, ia ingin menjadi imam kami salat Ied di rumah dalam keadaan normal meski di situasi tak normal. Maksudnya begini, jika operasi sebelum lebaran, maka keadaan setelah operasi tentu belum pulih betul. Otomatis saat jadi imam salat tidak bisa dalam keadaan seperti saat sehat. Keceriaan lebaran pun akan tertahan.

Pilihan pulang dan menunda operasi kami konsultasikan ke dokter yang menangani. Keduanya mengijinkan untuk rawat jalan dan minta suami untuk taat kontrol. Kami setuju untuk minum obat dan melakukan cek lab sesuai jadwal yang ditentukan.

Biaya Rawat Pra Operasi Bagian Pertama

Biaya yang akan saya sebutkan berikut bukan biaya patokan untuk semua orang di semua rumah sakit. Beda rumah sakit bisa jadi beda pula kebijakan dan biaya yang dikenakan. Saya menerangkan dalam rangka berbagi informasi, siapa tahu ada yang punya masalah kesehatan yang sama, lalu ingin berobat dan melakukan perawatan di Eka Hospital, bisa jadi pertimbangan.

Biaya rawat inap sejak tgl. 9 Mei hingga 13 Mei 2020 untuk kasus yang saya ceritakan di atas, terdiri dari:
1. Accomodation Service (ruang IGD dan tarif kamar standar) Rp 3.105.000
2. Adm fee Rp 2.382.855
3. Konsultasi dokter (umum, jaga, spesialis) Rp 2.880.000
4. Drugs (obat-obatan) Rp 13.006.800
5. Laboratory Rp 4.633.580
6. Medical Supplies Rp 1.235.250

7. Radiology Rp 10.551.185

Total Rp 38.244.185

Selanjutnya rawat jalan untuk cek lab, obat, dan konsul ke dokter spesialis bedah dan spesialis penyakit dalam sebanyak 3 kali dengan total Rp 5.600.150

Total keseluruhan sejak rawat inap sampai rawat jalan paska rawat inap Rp 43.844.335

Alhamdulillah sebagian besar biaya tersebut dicover asuransi, segelintir item lainnya tidak, seperti biaya tes covid untuk keperluan prosedur rawat inap.

Bagaimana selanjutnya? Jadi operasi? Keluar biaya berapa lagi? Yuk simak terus ya.
Jamu dan Salad, Biar Kuat dan Sehat selama Jaga Suami di Eka Hospital

Nyeri Hebat Lagi, Masuk UGD lagi

Dua hari sebelum lebaran suami melakukan cek lab lagi dan kontrol ke dokter spesialis penyakit dalam. Hasil lab sangat baik, semua sudah kembali normal, baik hati maupun pankreas. Dokter juga mengatakan suami berada pada kondisi sangat aman jika hendak melakukan operasi. Kami merasa lega dengan pernyataan itu. 

Namun tak disangka tengah malam di malam takbiran terjadi nyeri hebat lagi sehingga suami harus saya bawa lagi ke UGD. Minggu pagi (24/5) keadaan suami membaik dan bisa pulang untuk berlebaran di rumah. Tapi malamnya nyeri hebat lagi dan kembali saya bawa ke UGD Eka Hospital.

Hari-hari selanjutnya suami kembali rawat jalan dengan minum obat, istirahat, jaga makan, dan menunggu waktu yang tepat untuk operasi. Tgl. 31 Mei mulai masuk RS lagi dengan rencana operasi pada tanggal 1 Juni 2020. Namun, hasil cek lab sangat buruk. Amilase dan Lipase berada pada nilai tertinggi dari yang pernah terjadi sebelumnya yaitu:

Amilase 332 (nilai normal 13-53), Lipase 1390 (nilai normal <60).

Saking tingginya, hasil Lipase tersebut diberi kode HH (high high), yang artinya tinggi banget!

Amilase & Lipase Tak Kunjung Normal

Rencana akan adanya operasi sudah diberitahukan sejak pertama kali dinyatakan punya gangguan Batu Empedu. Namun jadwal operasi terus berubah karena kondisi Amilase dan Lipase tidak normal (tinggi). Sebagai informasi, Nilai Normal Amilase 13-53, Nilai Normal Lipase <60.

Berikut jadwal operasi yang ditetapkan namun akhirnya ditunda terus karena nilai lipase dan amilase tidak normal:

1. Cek 24/5:  Amilase 61, Lipase 154. Jadwal operasi tunda ke 27/5

2. Cek 1/6: Amilase 332, Lipase 1390. Jadwal operasi tunda ke 3/6
3. Cek 3/6: Amilase 224, Lipase 880Jadwal operasi tunda ke 5/6
4. Cek 5/6: Amilase 245, Lipase 835Jadwal operasi tunda ke 7/6
5. Cek 7/6: Amilase 209, Lipase 826Jadwal operasi tunda ke 9/6
6. Cek 7/6: Amilase 179, Lipase 683Jadwal operasi tunda ke 11/6
7. Cek 11/6: Amilase 165, Lipase 568Jadwal operasi kami hentikan 😂

Operasi Ditunda Berulangkali

Bukan mau kami menunda operasi. Yang ada malah mau secepatnya operasi supaya suami tidak lagi mengalami nyeri hebat. Tetapi, ada kronologi yang membuat operasi tak kunjung terjadi. Seperti yang saya tulis di atas, 7 kali cek lab, nilai amilase dan lipase tak juga normal. Kondisi ini tidak aman bagi pasien, itu yang dikatakan oleh dokter.

Bila dipaksakan, kondisi paska operasi tidak ada yang tahu akan seperti apa. Yang jelas, dalam keadaan pankreas meradang, bisa saja terjadi perdarahan hebat. 

Sejak dirawat sampai tgl 12 Juni, semua rasa sakit yang dialami suami sudah tidak ada lagi. Secara fisik luar ia terlihat sehat dan normal. Bisa duduk, berjalan, dan pergi ke kamar mandi. Untuk salat sementara hanya bisa duduk karena infus tidak pernah lepas dari tangannya. Kalau berdiri, gerakannya terbatas. Makan pun normal. 3 kali sehari makan makanan yang disajikan oleh RS, sesuai menu yang disarankan oleh dokter penyakit dalam dan dokter gastro.

Simple-nya begini: Pankreas sakit, tapi tidak menimbulkan gejala pada pasien, sehingga pasien tak terlihat seperti orang sedang sakit. Nah, dengan kondisi seperti ini, tingkat urgensi untuk operasi menurun, sehingga dokter bedah menyatakan TIDAK PERLU BURU-BURU OPERASI.

OK SETUJU! 
Kamar Standard ini tidak terlalu luas tapi tenang karena hanya sendirian tanpa pasien lain

Pendapat dari 3 Dokter Spesialis

Obat nyeri saat pankreas sakit itu ada, tetapi obat untuk menurunkan lipase dan amilase itu tidak ada. Satu cara yang sudah dilalui dengan puasa 24 jam selama 3 hari, cukup drastis bisa turun 500 dari 1300 ke 800-an. Tapi saat kembali makan, tidak mengalami banyak penurunan, malah stag di 800 selama beberapa hari. Lipase dan Amilase suami  harus dalam normal lagi, terlebih untuk operasi.

Untuk mendapatkan tambahan opini, dokter bedah meminta agar Dokter spesialis Gastroenterologi-Hepatologi yaitu Dr.dr Nella Suhuyanly, Sp.PD-KGEH turut memeriksa suami untuk keperluan tindakan operasi dalam kondisi amilase dan lipase tinggi. Ternyata, pendapat beliau sama, suami belum aman dioperasi. 

Tiga dokter spesialis sudah memberikan pendapat yang seragam: Belum aman untuk operasi, tetapi aman bila ditunda

OK. Kami fix memilih pulang dan lanjut rawat jalan. 

Biaya Rawat Inap Bagian Kedua

Kali ini biaya rumah sakit lebih besar dari yang pertama karena durasi rawat inap lebih panjang. Totalnya mencapai Rp 47.970.637 

Lumayan berkeringat melihat angkanya. Memang ada asuransi, tapi beberapa item tidak tercover dan akhirnya harus dibayar sendiri. Biaya pribadi selama mendampingi suami juga tidak sedikit. Tapi sungguh, berapapun biaya yang keluar jadi tidak penting ketimbang kesembuhannya. Insha Allah saya ikhlas.

Biaya rawat inap sejak tgl. 1 Juni hingga 12 Juni 2020 untuk kasus Pankreatitis Akut yang diderita suami terdiri dari:
1. Accomodation Service (tarif kamar standard) Rp 6.900.000
2. Adm fee Rp 3.553.290
3. Konsultasi dokter (umum dan spesialis) Rp 6.400.000
4. Drugs (obat-obatan) Rp 16.192.960
5. Laboratory Rp 8.761.965
6. Medical Supplies Rp 1.653.720

7. Radiology Rp 6.698.002

Total Rp 47.970.637 

Pankreatitis Akut & Kolelitiasis

Sejak masuk rumah sakit, dirawat selama 12 hari dan akhirnya keluar, diagnosa awal dan akhir sama-sama menyebutkan Pankreatitis Akut dan Kolelitiasis. 

Ya, karena batu empedu, terbitlah pankreatitis.

Batu empedu masih dalam kriteria kecil ternyata berdampak tidak kecil pada organ pencernaan. Karena ukurannya yang kecil, ia keluar kantong, jatuh masuk saluran, menyebabkan sumbatan. Meski ringan tapi pankreas jadi ngamuk. Hati pun kena gangguan fungsi. Maka jangan heran bila nyeri datang, rasa sakitnya luar biasa, mirip orang mau sakaratul maut. 

Alhamdulillah suami kini masih baik-baik saja. 
Momen langka, berulang tahun di Rumah Sakit di saat pandemi 

Pengobatan Herbal, Sebuah Ikhtiar Untuk Sembuh

Masa tunggu operasi tidak tentu karena ada lipase dan amilase yang harus kami upayakan sembuh. Tak ada obat dari dokter untuk itu. Karena itu, saya terus berjuang mencari jalan agar suami bisa sembuh. Upaya saya saat ini adalah membawa suami berobat herbal ke herbalis yang sudah saya kenal lama. Beliau seorang herbalis lulusan S2 Parmasi UI. Siapa beliau? Sabar, saya akan ceritakan segera.

Ada alasan kuat kenapa saya menempuh pengobatan herbal, karena hasil baiknya sudah terbukti pada anak saya Alief saat menderita cerebral atrofi di usia 7 bulan dan saat itu dokter bedah bilang pada usia 3 tahun nanti Alief harus dioperasi kepala untuk pemasangan selang dalam kepala hingga badan. Saya juga pernah punya kista besar di rahim yang menyebabkan haid selalu sakit. Dokter kandungan sudah bilang kista itu akan dioperasi jika sudah mencapai 5-7 cm. Tetapi, berkat pertolongan Allah SWT melalui kegigihan saya berobat herbal secara rutin dan taat pada saran kesehatan yang diberikan, alhamdulillah  saya dan Alief sembuh tanpa operasi.

Saya sudah melakukan pengobatan kedokteran, dan kini pengobatan herbal. Saya hanya berusaha, tidak tahu jalan mana yang akan membawa suami saya pada kesembuhan. Semoga saja salah satunya, atau keduanya. Sebisa mungkin bisa sembuh tanpa operasi. Insha Allah bisa....bisa...bisa.

Saya suka menjadi seseorang yang tetap optimis, semangat, dan tidak pernah putus asa.

Setiap orang, seharusnya demikian bukan?

Saya akan ceritakan di mana dan bagaimana pengobatan herbal yang sedang kami tempuh saat ini. Tunggu pada tulisan berikutnya ya. 


Terima kasih telah membaca.

Salam sehat selalu.




Kecelakaan Motor, Sebuah Ujian di Tengah Ujian

$
0
0
Alief Ikhwan "Onedox"


Allah SWT Maha Berkehendak Atas Segala Sesuatu

Kecelakaan tunggal dialami oleh Alief Onedox anakku pada hari Minggu tgl. 21 Juni 2020. Kejadian sekitar pukul 6 pagi ketika berkendara motor YAMAHA R15 di jalan Rawa Buntu menuju perempatan German Center, tepatnya di depan gerbang Cluster The Green BSD.


Pamit Isi Bensin

Alief pamit ke saya untuk isi BBM di SPBU yang ada Pertamax Turbo. SPBU yang menyediakan Pertamax Turbo paling dekat dari rumah kami berada di SPBU dekat Stasiun Rawa Buntu dan SPBU dekat German Center. Alief menuju salah satunya. Dalam perjalanan ke lokasi SPBU yang berjarak +/- 3 KM dari rumah inilah Alief celaka. 

Alief: "Ma, aku isi bensin bentar ya."

Saya: "Pagi sekali, belum jam 6 ini. Abis itu mau kemana?"


Alief: "Mumpung jalan masih sepi. Jalan bentar, sekitaran sini aja, trus pulang."


Suami: "Papa buatin nasi goreng ya, Alief, buat sarapan."


Alief: "Iya, pa. Assalamu'alaikum."


Itu komunikasi langsung kami pagi itu, seusai subuh. Saya sedang di dapur ketika dia berangkat. Sempat lihat dia pasang helm, pakai jaket, ambil kunci, dan tak lama suara motornya menderu kencang, lalu hilang.


Lubang di Tengah Jalan 

Berdasarkan keterangan polisi di TKP, security The Green, dan beberapa pria di lokasi, penyebab kecelakaan karena motor masuk lubang dan kehilangan kendali. 

Hanya karena masuk lubang, oleng, lalu jatuh, tapi bisa celaka parah, kenapa?

Minggu pagi jam 6 suasana jalan biasanya masih sepi. Mungkin juga belum terlalu terang jadi nggak lihat lubang. Padahal tiap berangkat sekolah lewat jalan yang sama dan selama ini aman-aman saja, lalu kok bisa? Karena kehendak Allah, Bu! Atau, apakah Alief agak ngebut? Saat saya tanya apa dia ngebut, dia tak bisa jawab karena tak ingat apa-apa atas semua kejadian. 


Dari mulut beberapa orang yang mengomentari kejadian kecelakaan Alief, lubang di jalan tersebut, dan sekitarnya, sudah sangat sering makan korban. 


Wahai Pemkot Tangsel...tolong perhatikan itu!


Telpon Darurat dari HP Alief yang Terkunci


Kabar kecelakaan hanya sekian belas menit sejak ia pamit. Seorang pria menelpon suami , katanya dia security The Green. "Anak bapak kecelakaan di depan The Green." Kalimat itu saja yang saya dengar dari suami, persis seperti yang dikatakan bapak penelpon.


Pak Security The Green menelpon ke hp suami pakai HP Alief. Kok bisa?

Setahu saya, sistem kunci layar ROG Phone 2 Alief pakai kunci Layar Pola (pattern) dan  Face Unlock. Lantas bagaimana si bapak membuka HP Alief? Saat tiba di lokasi saya tidak terpikir untuk menanyakan hal tersebut. Saya hanya berpikir bagaimana secepatnya menyelamatkan Alief dengan membawanya ke RS terdekat.

Saat saya tanya Alief, sejak kejadian sampai hari ini dia tidak ingat bagaimana cara si Bapak Security bisa membuka hp nya. 


Yang memungkinkan, bisa jadi begini:
- Saat kecelakaan Alief sadar, mungkin sempat memberitahu letak HP (tersimpan dalam Sling Bag ROG)

- Lalu security tanggap bahwa Alief minta bantu menelpon kami. Nah, bisa jadi Alief sempat melakukan ini: Minta tolong dibukakan helm, minta tolong HP didekatkan ke wajah supaya layar terbuka, lalu minta tolong telpon dengan nama kontak "Papa".
- Bisa jadi juga dibuka pakai kunci pola (pattern) pakai tangan kiri. Tangan kanan nggak mungkin, karena kondisinya patah.

Alhamdulillah saat kecelakaan sampai saya dan suami tiba di lokasi Alief masih sadar. Sehingga orang-orang di lokasi kejadian bisa menghubungi kami dan kami pun bisa cepat tiba di lokasi. Alief jadi cepat tertolong.

HP, kunci motor, dan Jam yang dipakai saat kejadian. Dari HP yang terkunci inilah pak security The Green menghubungi kami untuk melaporkan kondisi Alief


HELM Erat Tidak Lepas dan Sadar


Ibu mana yang tidak terguncang mendapat kabar anaknya kecelakaan di jalan. Saya menangis sepanjang perjalanan menuju TKP. Di tengah rasa khawatir sangat luar biasa itu, saya terus berdoa semoga Alief masih bisa diselamatkan. Tak ada nama lain yang saya sebut selain Allah SWT, Sang Maha Penyelamat. 


Tidak ada hijab doa seorang ibu untuk anaknya, bukan? Saya memohon kepada Allah, selamatkan Alief dari kemungkinan terburuk. Saya ingin menjumpainya dalam keadaan masih bisa tertolong. 


Beruntung masih di kawasan BSD, lokasi kecelakaan sekitar 2-3 kilometer saja dari rumah, saya cepat sampai di TKP. 


Alief terbaring telentang di atas rumput di pinggir jalan, dikelilingi security, polisi, dan para pria dewasa yang diam saja hanya melihat prihatin. Kecemasan saya membubung tinggi, saya tadinya sempat membayangkan berjumpa kondisi sangat buruk, ternyata Alhamdulillah Alief sadar dengan luka-luka sekujur kaki. Wajah dan kepalanya selamat. 

Helm, Jaket, dan Tas yang dipakai saat kejadian

Menurut pak security bernama Usman (beliau yang menelpon suami): "Saat celaka, helm tetap erat di kepala. Tidak lepas."


Polisi juga menambahkan bahwa Alief tidak ditabrak dan tidak menabrak, dalam artian bukan korban, dan tidak mengakibatkan korban lain. Hanya itu keterangan sementara yang saya dapat di lokasi. Sisanya saya hanya fokus ke Alief, minta tolong orang-orang membantu saya dan suami memasukannya ke dalam mobil. Sebelum melaju cepat ke IGD Eka Hospital (RS terdekat dari lokasi kejadiaan saat itu), saya lihat motor masih berdiri tegak. Saya titipkan pada security beserta kuncinya. Saya minta tolong ke pak polisi bantu urus motornya, karena yang paling penting saat itu Alief harus segera dapat penanganan medis. 

Alhamdulillah berkat Pertolongan ALLAH SWT, helm ini erat di kepala, tidak lepas, dan menyelamatkan kepala Alief dari benturan hebat di kepala kanan saat membentur kerasnya aspal. Baret tapi kaca helm tidak sampai lepas. Setelah CT Scan kepala, alhamdulillah tidak ada perdarahan.


Teriakan Sakit dan Minta Maaf


Saya berhenti menangis ketika Alief sudah berada di mobil. Saya berulangkali berkata begini: "Sabar ya sayang, kita sedang menuju RS, sebentar lagi sampai, nanti diobati semuanya di sana."

Lalu....


"Maaaaamaaaa MAAAF.....MAAF Mamaaaaa..."


Pilu. Piluuuuu sekali saya mendengar teriakan itu. Saya tahu Alief menyesal atas kejadian yang menimpanya. Suaranya, tangisannya, permintaan maafnya...adalah sebuah penyesalan yang disampaikan secara sadar. Anak ini tidak ingin menyakiti hati mamanya, tidak ingin membuat mamanya sedih, tidak ingin mamanya jadi marah... Ah, Nak. Mama sama sekali tidak seperti yang kamu pikirkan.


Sepanjang perjalanan hingga tiba di depan pintu IGD, kata-kata itu terus keluar dari mulut Alief.


Dan saya, berulang-ulang mengatakan:"Iya mama maafkan. Mama tidak marah sama Alief. Sudah ya, jangan nangis. Mama sayang Alief. Ini mama bawa Alief ke RS biar Alief diobati dulu semua lukanya. " Itu saja yang terus saya ulang. 


Kata-kata maaf masih terus diulang Alief sampai dia sudah diletakkan di atas bed. Air mata saya? Sudah tak ada. Saya menangis, tapi dalam hati. Saya tidak ingin Alief semakin merasa bersalah jika melihat air mata saya. Saya ingin dia tahu bahwa saya menerima musibah ini dengan lapang dada, dan bersyukur nyawanya masih ada. Alhamdulillah.

Celana, sepatu, dan jaket yang dipakai saat kejadian

IGD Eka Hospital BSD


Penanganan cepat dilakukan oleh petugas medis di IGD sejak Alief tiba sampai masuk kamar IGD. Ada 2 security yang menjemput di pintu mobil dan 4 orang perawat yang datang dengan sebuah bed canggih untuk pasien kecelakaan yang serba tidak memungkinkan untuk berjalan dan duduk. Semua bergerak cepat memindahkan Alief dari mobil ke atas bed.


Tadinya, kalau lambat dan bertele-tele, saya akan lakukan sesuatu supaya mereka bekerja cepat sesuai prioritas dan kondisi kritis pasien. Ternyata tidak perlu. Alief langsung dapat penanganan yang baik.


Dokter melakukan banyak pemeriksaan, terutama pada tangan kanan yang saat itu terlihat kaku, telapak tidak bisa dibuka, serta jari-jari yang diam saja tak bergerak. Setelah di rontgen, ternyata tulang tangan kanan (antara pergelangan dan siku) patah. Sebelum dirontgen, semua luka Alief dibersihkan, diobati, dan dibalut. Sampai di sini, rasa khawatir level 100 mulai turun jadi 80.


Kehilangan Memori Jangka Pendek


Saya dan suami tidak pernah pergi dari kamar tempat Alief ditangani. Saya ingin terus melihat dan berkomunikasi dengan Alief karena dengan cara itu saya bisa menjadi tenang dan semakin tenang.


Ada 4 pertanyaan yang terus diulang oleh Alief:
- Aku ga nabrak orang kan, Ma?

- Jam berapa aku jatoh?
- Aku jatoh di mana?
- Emang aku mau kemana tadi?


Sebanyak apapun dia bertanya, sebanyak itu pula saya menjawab. Kata suami, total ada 38 kali pertanyaan yang sama diulang. Selain itu, Alief tidak ingat apa saja yang terjadi di IGD sejak masuk, seperti saat disuntik, dipasang infus, diperban, dibersihkan luka, di rontgen, sama sekali tidak ada yang diingat. 

"Kapan aku dipasangin infus? Kapan disuntiknya? Kapan diperbannya? Kapan dirontgennya?"


Apakah sesuatu telah terjadi di kepalanya? Dokter di IGD lalu mengkonsultasikan hal tersebut ke dokter spesialis bedah syaraf Dr. dr. Budi Mangaittua Silitonga, Sp. BS. Selanjutnya Alief menjalani CT Scan kepala. Saya kembali tak tenang, khawatir terjadi gegar otak.


Alhamdulillah hasil CT Scan bagus. Tidak ada perdarahan di kepala, insha Allah kepala aman. Demikian penjelasan dokter Budi yang disampaikan oleh dokter IGD kepada saya. Hari itu dokter spesialis bedah saraf tidak masuk karena Minggu poli libur. Informasi dan semua hasil pemeriksaan di radiology dan dokter IGD ia terima melalui pesan digital. Minggu malam baru ke RS dan langsung menemui Alief di kamar rawat. Kepada kami beliau meyakinkan bahwa memang tidak terjadi apa-apa dengan kepala Alief. Alhamdulillah.


Perihal banyak bertanya dan banyak lupa yang dialami Alief di hari kejadian merupakan kondisi shock yang biasa dialami oleh pasien korban kecelakaan. Kondisi ini kembali normal di hari ke-2. Semua ingatan kembali berfungsi normal.

Alhamdulillah bisa cepat di bawa ke IGD di RS terdekat

Operasi Patah Tulang


Ada banyak luka di badan Alief di antaranya kedua lutut, pergelangan kaki kiri, pinggul, punggung, dagu, tangan kanan, dan bahu kanan. Alhamdulillah luka-luka itu tidak terlalu dalam, terdiri dari lecet ringan, lecet sedang, dan lecet berat. Luka di kaki kanan yang dirasa Alief paling sakit dan perih, menyebabkan dia tak bisa berjalan tegap untuk sementara.


Cedera paling berat ada pada lengan kanan, tulangnya sampai patah. Dokter ortopedi hari itu juga tak masuk karena Minggu, kondisi Alief dikonsultasikan dari jarak jauh (via pesan digital) oleh dokter IGD ke dr. Widyastuti Srie Utami, Sp. OT (K). Dari hasil rontgen yang ada, tindakan yang diperlukan adalah operasi. 


Hari itu Minggu, untuk operasi yang sifatnya emergency (SITO), biayanya lumayan mahal. Dari estimasi yang saya terima dari pihak admision totalnya 63 jutaan. Tindakan operasi bisa digeser ke Senin jika mau, dan biayanya jadi 55 jutaan. Namun ternyata biaya RS Alief sama sekali tidak dicover oleh asuransi kami (asuransi swasta). Wah berarti harus keluar duit pribadi.


Sampai di situ saya mulai mencari cara lain supaya Alief tetap operasi namun dengan biaya yang tidak terlalu berat. Pasalnya, suami kan baru-baru ini habis sakit, dirawat lama di Eka Hospital hampir 20 hari. Jangan tanya soal biaya rumah sakit, kalau saya sebut totalnya abis 100 juta (sakit sejak Ramadan sampai abis lebaran), mungkin Anda tidak percaya. Tapi itulah yang terjadi...

Biaya RS tidak dijamin asuransi


Biaya RS tidak dicover oleh asuransi karena alasan kecelakaan tunggal. Ok, berarti jalan di sana buntu.


Saya cari jalan lain pakai BPJS. Hari kedua saya bawa Alief keluar dari Eka. Kondisi Alief sewaktu keluar dari Eka cukup baik, dalam artian dia sadar, bisa makan seperti biasa (tidak mual dan muntah), luka-luka sudah diperban, tangan sudah dipasang spalk agar aman sebelum operasi. Tadinya mau saya bawa pakai ambulance, tapi Alief bisa duduk, asalkan bersandar dan kaki diluruskan. 


Akhirnya saya bawa Alief pakai mobil sendiri, pergi ke RS lain rujukan BPJS (namanya rumah sakit anu, gitu aja ya). Ternyata, pasien sakit karena kecelakaan harus membuat surat keterangan kecelakaan di kepolisian untuk kemudian diajukan ke Jasa Raharja. Urusan surat ini tak cepat, kami hanya dapat surat sementara tanpa nomor. Dibantu oleh pihak RS, surat sementara itu dikirim ke Jasa Raharja. Hasilnya? GAGAL alias penjaminan ditolak.


Kenapa Jasa Raharja?


Karena biaya RS pasien kecelakaan ditanggung oleh Jasa Raharja. Biayanya dijamin hingga 20 juta dengan syarat kecelakaan bukan tunggal. Sedangkan Alief? Bukan ditabrak/diserempet oleh pengendara lain. Saya garis bawahi ya, kecelakaan tunggal tidak dijamin.


Nah setelah ditolak oleh Jasa Raharja, baru dijamin oleh penjamin kedua yaitu BPJS. Tetapiiiiiii....setelah saya konsul ke dokter ortopedi yang hari itu praktek di RS anu itu, katanya pasien BPJS punya jadwal sendiri. Tidak bisa pas masuk langsung operasi. Misal, saya daftarkan Alief di hari Selasa, maka dapat jawal tindakannya Selasa depan. Itu juga tidak langsung operasi. Ada stepnya. Selasa pemeriksaan lab dan rontgen dulu. Rabu diperiksa dokter anestesi dulu. Kamis mungkin tes covid dulu dan persiapan lain-lain. Kemungkinan Jumat baru tindakan. Kenapa tes dan pemeriksaan per hari 1 saja bukannya sekaligus? Karena BPJS menanggung biaya maksimal sekian perhari, jadi nggak bisa sekaligus semua pemeriksaan bisa dilakukan dalam sehari karena biayanya melebih jatah. Hah! Apa cuma saya yang baru tahu soal ini?


10 hari sejak daftar operasi via BPJS baru bisa dioperasi???? Wow lama sekali. Alief keburu sakit-sakitan dong kalau harus menunggu selama itu! Apa iya prosedurnya serumit itu? Bagaimana jika si pasien kritis??


Fix saya tidak akan ambil operasi dengan BPJS di rumah sakit itu. Saya pergi ke Medika BSD, daftar ke poli tanpa bawa Alief, hanya bawa semua data medis (lab, rontgen, resume medis, CT Scan, dan dokumen penunjang lainnya). Alhamdulillah dipertemukan dengan dr. A. Arya Abikara, SP. OT. Nah, baru bertemu sekali saya langsung sreg.

RS Permata Pamulang

Operasi Biaya Sendiri di RS Permata Pamulang


Setelah bertemu dokter Abi (nama panggilan dr A. Arya Abikara, SP. OT), saya mendapatkan estimasi biaya operasi yang bervariasi, mulai 40 juta hingga 45 jutaan. Beda 10 jutaan dengan Eka Hospital.


Untuk kondisi patah tulang Alief, operasi bisa ditunda, yang artinya bila tidak saat itu juga dilakukan tidak terlalu bahaya. Sewaktu di Eka sempat dapat pesan dari dokter Uut bahwa operasi paling lambat 14 hari setelah kecelakaan masih aman. Tetapi, lebih cepat lebih baik.


Itu kenapa saya punya waktu buat cari dokter bagus tapi di rumah sakit yang cocok dari segi biaya. Ya, di kondisi seperti sekarang, suami abis sakit menghabiskan banyak biaya, tiba-tiba Alief kecelakaan dan butuh biaya besar, tentu saja saya mencari cara agar anak tetap sehat selamat tapi biaya nggak sampai habis-habisan banget.


Setelah cek ke beberapa RS di Tangsel dan Tangerang (via telpon dan online), saya menemukan informasi dokter Abi praktek di RS Permata Pamulang. Saya cek biaya operasi di sana lebih ekonomis dari biaya di RS lain. Untuk memastikan, saya datang langsung ke RS Permata Pamulang, lihat-lihat dan tanya-tanya. Alhamdulillah banget saya langsung sreg.


Rumah sakitnya luas, fasilitas lengkap dan memadai. Dari luar sampai dalam, terlihat bersih dan nyaman. Ruang tunggu, ruang pendaftaran, lorong, lift, bahkan kamar rawat pasien (saya diijinkan lihat-lihat sebelum memutuskan untuk check-in), semua bersih, enak dilihat. Para staf sangat ramah, informatif, dan sangat komunikatif. Seorang perawat, yang katanya perawat di poli dr Abi, memberi saya nomor HP untuk dihubungi kapan saja terkait pelaksanaan operasi. Baik banget kan? Dengannya saya jadi leluasa menanyakan apa saja soal kondisi Alief dan persiapan operasi. Di RS ini dokter spesialisnya juga banyak. 


Mungkin memang jodoh ya, masuk RS Permata Pamulang itu saya merasa tenang, adem, dan insha Allah percaya Alief bisa ditangani dengan baik. Padahal, sudah cek RS lain dengan tipe RS yang sama, saya merasakan hal sebaliknya, gak cocok!


Biaya operasi tulang (kondisi seperti Alief) di RS Permata Pamulang mulai 25 juta - 35 juta. Berhubung biaya RS tak dijamin oleh asuransi, semua biaya di RS kami tanggung sendiri. Next time, saya mau lebih teliti lagi membaca polis :)

Tulang tangan kanan yang patah sebelum dioperasi

5 jam di kamar operasi


Operasi berlangsung pada hari Kamis 25 Juni 2020 pukul 14.00. Menurut keterangan perawat, pelaksanaan operasi sekitar 2 jam saja. Kenyataannya Alief berada di ruang operasi 5 jam. Masuk pukul 14 kurang, keluar pukul 19 lewat.


Saya dan suami duduk lama di ruang tunggu, sampai tertidur. Sejak pukul 16 saya mulai rajin melihat ke pintu ruang operasi, menunggu siapa yang keluar. Ada 3 kali pintu dibuka, tapi yang keluar selalu bukan Alief. Sampai pukul 18 Alief belum juga keluar, saya mulai tak tenang. Setiap ada suster yang keluar saya tanya, dan jawabannya selalu sama: "Tunggu ya ibu, ananda mungkin masih pemulihan, nanti kalau sudah sadar, baru kami bawa keluar".


Pukul 19 lewat, anak yang saya nanti-nanti itu akhirnya dibawa keluar. Matanya melihat ke saya, dan langsung saya tanya: "Gimana sayang?" Tahu dia jawab apa? "Keren, Ma!"Huaaaaa...


Alief tak langsung dibawa ke kamar perawatan tapi ke radiology untuk rontgen tangan lagi. Buat dokumentasi terbaru gambar posisi tulang dan pen kali ya.


Alhamdulillah, operasi lancar, tulang sudah diletakkan pada posisinya, dan pen sudah dipasang. 



Alhamdulillah operasi lancar

Karena Allah Sayang


Tahun 2020 ini Bapak mertua meninggal, kucing kesayangan mati, suami sakit, anak kecelakaan.


Sungguh, Allah Maha Berkehendak atas segala sesuatu,

Dan saat ini saya sedang menghadapi apa yang Allah kehendaki. 

Saya manusia, merasa sedih, shock, dan takut kehilangan. 


Manusiawi jika merasa seperti itu, termasuk bila ada rasa ingin menyalahkan diri sendiri, sesuatu atau seseorang. Tetapi saya adalah salah satu manusia yang tumbuh dengan pengalaman pernah sedih, kecewa, dan kehilangan. Saya hidup dengan kenangan itu, dan itu yang membuat saya telah lama menjadi lebih kuat, bersemangat, dan bisa menyesuaikan diri atas setiap keadaan yang menimpa. 


Saya sudah berhenti mempertanyakan kenapa Tuhan membuat saya mengalami kesedihan-kesedihan, kenapa ujian ini bertubi-tubi... saya sungguh tidak ingin mempertanyakan itu lagi. 


Saya hanya ingin semakin meyakini, setiap ada ujian, berarti dimampukan untuk menghadapinya, sesuai kadar ujian yang diberikan. Setiap diberatkan, berarti akan ada yang diringankan. Jika itu dosa, berarti semoga ini jadi jalan penggugur, maka seharusnya saya bersyukur, Allah masih sayang pada saya.  


Allah Maha Tahu atas segala sesuatu, bukan saya, kamu, atau kalian. Dan saya berdoa, semoga saja ringannya dosa dikabulkan Allah setelah semua yang berat ini saya lalui.


Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” (QS. Al-Insyirah: 6).





Alhamdulillah dan Terima kasih 


Terima kasih tak terhingga kepada banyak orang yang telah membantu menolong Alief di saat kejadian; Polisi, Pengendara yang lewat, dan security The Green. Semua petugas medis di IGD Eka Hospital, dokter spesialis, dokter IGD, dan semua staf yang bertugas saat itu. 


Terima kasih kepada dokter Abi yang melakukan operasi untuk Alief. Seorang dokter yang tegas dan tak bertele-tele, sehingga Alief bisa dioperasi dengan cepat. Bagi saya, dokter ini menyenangkan. Terima kasih buat semua perawat dan security di RS Pamulang. Meski RS tipe C, tapi pelayanan RS ini layak saya beri nilai BAIK.


Terima kasih kepada keluarga saya di manapun berada, adik-adik Mas Arif, ibu, para sahabat dekat, para teman dekat, Yuk Annie, para tetangga, teman-teman Mas Arif alumni FIS62, rekan-rekan blogger di berbagai komunitas (komunitas Blogger Kekinian, KEB, Blogger Tangsel Tangerang, IDFB, Travel Blogger Tidore, teman-teman BLUS, dan semua follower IG) yang telah mendoakan untuk kelancaran operasi dan kesembuhan Alief maupun Mas Arif. Doa dari semuanya telah Allah kabulkan. Subhanallah..


Semoga kebaikan dan kemurahan hati semua orang yang tulus mendoakan dan mendukung, mendapatkan balasan sebaik-baiknya dari Allah SWT. Semoga Allah memberi umur yang panjang, kesehatan, dan rejeki yang berlimpah kepada semuanya. Mohon maaf bila ada yang kurang berkenan dari saya. Semoga setelah ini, saya dan kita semua hidup sehat, panjang umur, dan bahagia.


Sungguh, ada kemudahan setelah kesulitan.


Masya Allah.




Viewing all 778 articles
Browse latest View live