Quantcast
Channel: TᖇᗩᐯEᒪEᖇIEᑎ
Viewing all 779 articles
Browse latest View live

Memandikan Gajah di CAMP ERU Margahayu

$
0
0
Ekowisata di Taman Nasional Way Kambas

Taman Nasional Way Kambas (TNWK) sudah lama menjadi magnet bagi para pelancong yang ingin menikmati ekowisata di Lampung Timur. Melihat gajah dari dekat, sekaligus mengenal tentang kehidupan gajah secara lebih detail dapat dilakukan di area Pusat Konservasi Gajah (PKG) yang ada dalam kawasan. Selain di PKG, kegiatan yang sama tapi lebih personal, juga bisa dilakukan di CAMP ERU (Elephant Respon Unit) yang masih berlokasi di kawasan Taman Nasional Way Kambas.

anak gajah di way kambas
Gajah di Taman Nasional Way Kambas

Mungkin sudah banyak yang tahu, program ERU dalam operasionalnya didukung oleh lembaga konservasi (NGO) Komunitas untuk Hutan Sumatera (KHS) melalui Perjanjian Kerjasama dengan TNWK. Kegiatan ERU dilaksanakan di tiga lokasi utama yaitu Camp ERU Tegal Yoso, Camp ERU Bungur, dan Camp ERU Margahayu. Di setiap lokasi ERU terdiri dari satu tim penanganan konflik/Mahout dengan fasilitas camp dan gajah jinak. Di Camp ERU jumlah Mahout ada lima orang dibantu warga sekitar satu orang dan polisi hutan satu orang. 

Camp ERU Margahayu

ERU merupakan program kegiatan yang muncul dari Balai TNWK dalam upaya penanganan konflik gajah liar dengan manusia. Kegiatannya bertujuan untuk menangani gajah liar yang akan keluar dari kawasan TNWK ke lahan pertanian masyarakat yang berbatasan dengan TNWK, dan mengupayakan sedini mungkin agar gajah liar tidak sampai keluar kawasan. 

Baca juga: Bamboo Rafting Seru di Gedung Batin Way Kanan

Berkunjung ke Camp ERU bersama Mas Sunandar, Mas Didit, Dian, Riant, dan mas Ian

Camp ERU bukan tempat wisata tetapi boleh dikunjungi oleh wisatawan untuk tujuan pembelajaran dan pendidikan yang berwawasan lingkungan. Camp yang kami kunjungi adalah Camp ERU Margahayu, berjarak kurang lebih 3 kilometer dari Dusun Margahayu, Desa Labuhan Ratu Tujuh, Kecamatan Labuhan Ratu, Lampung Timur. Ada dua pilihan cara untuk mencapainya, dengan jalan kaki atau naik motor. Untuk mendapatkan sensasi bertualang di alam bebas, jalan kaki adalah pilihan menyenangkan. Jika tak punya banyak waktu seperti kami saat itu, naik motor bisa menghemat durasi. 

Naik motor 3 km ke Camp ERU Margahayu

Jalur yang dilalui kecil, kering, dan bergelombang. Melewati tanggul yang merupakan pembatas antara desa dengan kawasan hutan TNWK yang juga berfungsi sebagai batas untuk menghalau gajah liar. Di sini, ada titik-titik tertentu yang menjadi lintasan gajah liar, lokasinya tak jauh dari rumah penduduk desa. Dalam perjalanan, kami menjumpai empat ekor gajah sedang mencari makan di pinggir Way Penet. Sebuah keberuntungan buat saya.


Baca juga: Tiada Resah di Pulau Sebesi

Dua ekor gajah sedang mencari makan di pinggir hutan

Dalam perjalanan menuju camp, mata dimanjakan oleh bentang alam Taman Nasional Way Kambas yang menyajikan Way Penet dengan aliran airnya yang tenang, hutan alami, padang savana dengan kerbau-kerbau yang sedang menikmati rumput, serta burung-burung yang bermain lalu terbang menjauh. Sungguh sebuah pertunjukan harmoni alam yang menyihir mata.

Bermotor di bawah indahnya cahaya petang di kawasan TNWK
 
Wefie selepas melewati sungai

Di camp ERU terdapat pusat informasi dimana pengunjung bisa mengenal segala sesuatu tentang gajah, berikut upaya-upaya pelestariannya. Kami bisa melihat berbagai kegiatan di camp lewat foto-foto yang dipajang pada banner besar di pusat informasi. Bisa juga tanya-tanya langsung pada para pawang yang sedang bertugas. 

Bersama Mbak Sari Marlina di pusat informasi Camp ERU Margahayu

Foto kegiatan yang dilakukan di Camp ERU Margahayu

Foto kegiatan yang dilakukan di Camp ERU Margahayu



Foto kegiatan yang dilakukan di Camp ERU Margahayu

Jika memungkinkan, selama di camp bisa ikut memandikan gajah, atau pun kegiatan bermanfaat lainnya seperti safari resort Way Kanan TNWK dan treking Camp ERU Margahayu di jungle track yang sudah tersedia

Lain kali, saya akan coba Elephant Track, menunggang gajah di hutan, siapa tahu beruntung bertemu satwa lindung yang selama ini mendiami hutan Way Kambas. Kalau pun tak bertemu, rasanya tetap seru bersafari masuk hutan, sebuah pengalaman yang tak tiap saat bisa dirasakan oleh orang kota yang tiap hari sibuk dengan rutinitas di luar urusan melancong ke alam. 

Baca juga: To The Scenic of Pulau Pisang

Memandikan gajah Melly dan Amel (anaknya Melly)

Sebuah harapan semoga dapat ke Lampung Timur lagi, mencoba pengalaman berbeda, yakni menginap di homestay di Dusun Margahayu. Katanya, atraksi wisata desa semacam membuat tiwul di rumah warga, menarik untuk dilihat dan diikuti. Hmm…mencicipi kuliner nasi tiwul dan sayur santan ikan rawa suguhan makan masakan warga, tampaknya menggiurkan...

Menara pandang

Trekking trekking Margahayu

Kunjungan ke Camp ERU ini saya lakukan pada tanggal 11 Oktober 2017 bersama Dian Radiata (blogger dari Batam), Riant (blogger dari Jogja), dan Mbak Sari Marlina dari Gading Gajah Art (GGA). Kami juga bersama Yuk Annie Nugraha (blogger dari Cikarang), tapi beliau tidak ikut ke camp karena memilih beristirahat bersama Mbak Ratna Juwita dan Mas Himawan di rumah Mas Sunandar di Dusun Margahayu. Guide kami tiga orang dari Pokdarwis, yaitu Mas Sunandar, Mas Didit, dan Mas Ian.  Terima kasih buat ketiganya yang sudah mengantar pakai motor dan menemani kami selama berada di Camp ERU hingga ke PKG TNWK, tempat di mana kami menikmati indahnya matahari terbenam di antara ratusan gajah yang bersiap menyambut pekatnya malam.



 
Aksesibilitas : 

Taman Nasional Way Kambas, secara administrasi berada di Kabupaten Lampung Timur dan Lampung Tengah, yang berbatasan langsung dengan 3 Kabupaten, yaitu Lampung Timur, Lampung Tengah dan Tulang Bawang. Cara mencapai lokasi Pusat Latihan Gajah (PLG) Way Kambas cukup mudah. PLG berada di dalam kawasan dengan jarak 16 km dari jalan lintas timur, 9 km dari pintu gerbang Plang Ijo. Dengan menempuh waktu lebih kurang 20 menit, PLG mudah dijangkau karena telah dihubungkan dengan jalan aspal hitam yang dapat dilalui oleh kendaraan roda 2 sampai dengan enam termasuk bus besar, di tambah lagi program pemerintah daerah yang membuat rute baru BUS DAMRI dari Bandar lampung (terminal Rajabasa) sampai langsung ke Pusat Latihan Gajah Way Kambas.Angkutan massal tersebut dalam sehari berangkat beberapa kali dengan jadwal pukul 06 WIB, 08 WIB, 10 WIB, 13.30 WIB, dan pukul 16.30 WIB.

Petang Romantis di Desa Braja Harjosari, Berkuda di Padang Savana, Berperahu di Way Penet

$
0
0
Wisata Desa Braja Harjosari, Lampung Timur

Menghabiskan petang di Desa Braja Harjosari, berkuda di padang savana, naik perahu menyusuri Way Penet, dan menikmati kuliner lokal masakan warga. Sebuah cerita dari Lampung Timur, Oktober lalu. 

wisata desa braja harjosari lampung timur
Berkuda di padang savana Desa Braja Harjosari

Desa Braja Harjosari, Kecamatan Braja Slebah, memaparkan rentang padang savana yang luas. Sebuah tempat lapang yang menjanjikan suasana berbeda dari Gua Pandan di Desa Girimulyo, Kecamatan Marga Sekampung, objek wisata yang kami kunjungi sebelum menuju Braja Harjosari. Dari tempat sempit dan gelap, menuju luas dan benderang, mewarnai cerita dalam sehari.

Berjarak kurang lebih 33 kilometer dari Sukadana ibukota Lampung Timur, menghabiskan waktu tempuh sekitar satu jam perjalanan bermobil untuk mencapainya. Durasi perjalanan jadi lama, karena jalan tidak sepenuhnya mulus. Kami datang di musim kering, sedikit lebih baik daripada di musim hujan yang mungkin akan menyuguhkan lubang-lubang berisi genangan, dan tanah liat yang licin. 


Baca juga: Memandikan Gajah di Camp ERU Margahayu

Wisata Desa, bukan Desa Wisata

Kemungkinan Melihat Gajah

 
Letak Desa Braja Harjosari dengan Taman Nasional Way Kambas (TNWK) hanya dipisahkan oleh sungai Way Penet. Hal ini memungkinkan untuk melihat langsung rombongan gajah liar yang jumlahnya dapat mencapai puluhan ekor, sedang mencari makan di rawa-rawa perbatasan TNWK. 


Namun, jangan tinggikan harapan untuk hal itu, sebab gajah-gajah liar bukan manusia yang bisa diajak janjian. Hanya jika beruntung, maka bisa melihatnya. Perlu cek musim migrasi para gajah pada warga yang kita kenal agar datang di saat gajah-gajah memang sedang berada di sekitar Braja Harjosari.

Indah meski dihiasi beberapa sampah, hmm...

Berkuda di Padang Savana


Tak melihat gajah, kuda pun jadi. Bahkan bisa menunggangnya, jika mau. Kuda adalah pasangan serasi untuk padang savana. Bayangkanlah sebuah tempat seperti di Sumba, di mana rumput dan ilalang berwarna kuning keemasan pada suatu senja, sungguh romantis. Dan kamu berada di antara semua itu, menunggang kuda, sambil memandang ke barat, tempat sang surya kembali ke peraduan. 

Di Braja Harjosari ini juga begitu? Tidak sama. Tapi setidaknya, atmosper sebuah savana yang didamba seperti di Sumba, bisa dirasakan di sini. Tergantung hati dan mata ingin merasakan dan melihatnya seperti apa. Kalau saya, setiap tempat bisa saya bikin seindah yang saya bayangkan. 

Baca juga : Berwisata di Way Kanan Kini Semakin Asyik

Matahari terbenam di sini langsung di balik hutan yang memagari padang savana,  sempurna untuk menghantar senja.

Saya menyukai padang savana. Tempat terbuka nan lapang, di mana hidup sejenak terasa seperti begitu ringan. Seakan tiada siapa-siapa dan apa-apa, hanya ada diri sendiri dengan jiwa yang tenang, dalam pelukan alam yang mendekap tanpa syarat. Kamu merasa begitu nggak kalau berada di padang savana? 


Ini kemesraanku dengan Kuda Boy.
 


Berperahu di Way Penet

Tingginya keragaman hayati membuat Braja Harjosari istimewa. Keistimewaan yang mungkin saja salah satunya atau beberapa, bisa dijumpai dengan mudah kala menyusuri Way Penet. Tempat di mana burung-burung air seperti blekok, trinil, kuntul, dan cangak ungu, dapat terlihat dengan mudah. Saya mendengar tentang itu sebelumnya, itu sebabnya tawaran berperahu sayang sekali untuk ditolak.

Di sungai Way Penet, atraksi dari burung pemangsa seperti elang dan raja udang, memberikan atraksi alam yang memesona. Sayangnya kami terlalu sore di sana, jelang magrib saat terang perlahan mulai meremang, temuan kami hampa. Atau mata saya yang kurang jeli saat itu? Entahlah. Meski keberuntungan tak menghampiri, saya tetap menikmati keadaan tanpa harus menuntut harapan sesuai kenyataan. Meresapi keheningan yang pecah oleh suara berisik mesin perahu, dan menjadikannya sebuah pengalaman baru dalam mengenal sisi elok Lampung Timur yang masih alami.


Bisa berperahu menyusuri Way Penet

Sungai di tengah padang savana


way penet lampung timur
Jalan-jalan bahagia, semua jadi terasa indah 😗

Mencicipi Kuliner Lokal yang Mengayakan Rasa

Daya tarik wisata berupa nilai kearifan lokal yang tinggi dan potensi yang besar yang dimiliki, baik dari segi landscape maupun hasil bumi, membuat Braja Harjosari berkilau. Intensifikasi lahan pertanian yang dilakukan oleh masyarakat desa ini membuat hasil buminya melimpah dan memberikan warna tersendiri. Beberapa hasil pertanian seperti beras organik, sayuran dan buah-buahan menjadi komoditi unggulan.

Wisata Desa Braja Harjosari kini ramah wisatawan. Fasilitas akomodasi telah tersedia dalam bentuk homestay. Merasakan tinggal di desa, berinteraksi dengan warga lokal, dan makan makanan khas yang dimasak oleh warga, benar-benar akan memberikan pengalaman yang unik sekaligus berkesan. Kuliner khas seperti nasi tiwul, pindang ikan baung, dan gulai ikan lais, merupakan kekayaan kuliner yang sempat saya cicipi di sini. 


Nasi tiwul, pindang ikan baung, gulai ikan lais, aneka sayur yang diolah menjadi lalapan dan tumisan

orang-orang yang bersahabat

Kaos Lampung Timur Yay by Yay Lampung

Mengenal Braja Harjosari adalah mengenal rasa syukur melalui kesederhanaan, tentang kebersahajaan dalam hidup, serta tentang tingginya nilai luhur dan kearifan lokal yang masih melekat dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. 



Informasi lain-lain:

- Tidak ada angkutan umum ke Desa Braja Harjosari. Sewalah mobil untuk ke sana. Harga sewa per hari Rp 250.000 belum termasuk supir dan BBM. 
- Hubungi pengelola tempat wisata agar dibantu untuk dipandu ke beberapa tempat selain yang saya sebutkan di atas.
- Kegiatan yang bisa dilakukan di lokasi wisata: Berkuda, berperahu, dan trekking ke beberapa tempat untuk melakukan pengamatan gajah liar.
- Kegiatan lainnya: wisata agro dan dan wisata budaya.
- Kuliner khas yang kami cicipi hanya tersedia jika dipesan terlebih dahulu kepada warga melalui pengelola. Bukan tersedia tiap saat.
- Saat cuaca cerah, berkunjunglah di waktu sore agar bisa menikmati keindahan matahari terbenam. 
- Bawa bekal sendiri karena di sini tidak ada warung yang menjual makanan dan minuman.
- Bawa kantong plastik sendiri untuk menyimpan sampah.


Nungguin kamu berwisata ke Desa Braja Harjosari 😆

Keliling Lampung Timur bersama Rinto Macho (Way Kanan), Sari Marlina (GGA Lampung Timur), Dian Radiata (blogger Batam, Yuk Annie (blogger Cikarang), Riant (blogger Jogja), dan Ika (Blogger Bandar Lampung).


Menembus Kegelapan Gua Pandan di Desa Girimulyo Lampung Timur

$
0
0
Wisata Gua Pandan Desa Girimulyo Lampung Timur

Aroma petualangan menguar di udara ketika Gua Pandan disebut. Menghadirkan adrenalin yang begitu cepat menjalari urat nadi, tapi menciptakan cemas dalam bayang ketakutan yang tak bisa diusir dengan seribu kata hiburan. Kenapa jadi selebay ini? Karena saya takut ruang sempit dan gelap seperti gua. Mundur? Tidak.  


wisata gua pandan
Gua Pandan Desa Girimulyo Lampung Timur ~ Foto : Atanasia Riant
Gua Pandan terletak di Desa Girimulyo, Kecamatan Marga Sekampung, Kabupaten Lampung Timur. Untuk mencapai Gua Pandan, kami menghabiskan waktu sekitar 2 jam dari Sukadana ibukota kabupaten Lampung Timur.

Marga Sekampung adalah kecamatan paling baru di Lampung Timur, dan Girimulyo adalah desa paling ujung di Marga Sekampung. Banyak desa yang kami lewati dengan tikungan, belokan, dan perempatan yang perlu dikonfirmasi via GPS guna menghindari nyasar. Makin ke ujung, jalanan makin kasar. Saya mencatat semua itu dalam aplikasi di HP, untuk nanti ditulis kembali dengan lebih rapi, sebagai panduan bagi mereka belum pernah ke Gua Pandan. Sayangnya, catatan itu lenyap tanpa bekas karena sesuatu hal. Mungkin yang lain memang harus mengalami seperti kami, mencari alamat ke sana kemari seperti Ayu TT. Biar berasa bener-bener bertualang.


Baca juga: Petang Romantis di Desa Braja Harjosari, Berkuda di Padang Savana, Berperahu di Way Penet

Kumpul di sini dulu sebelum menuju gua

Sesi terakhir perjalanan bermobil melewati sebuah tugu yang saya lupa namanya apa. Dari tugu tersebut, kondisi jalan desa makin tidak mulus. Badan terguncang-guncang sepanjang beberapa kilometer. Sungguh sebuah kenikmatan bermobil yang tak perlu diprotes, cukup diangguki dengan senyum pengertian. Toh semua ada akhirnya ketika sudah sampai di rumah Pak Tri Joto, Sekretaris Pokdarwis Girimulyo.

Singgah di rumah pak Tri Joto, mempertemukan kami dengan Pak Asmawik Lurah Desa Girimulyo, Pak Petrus, Babinkamtibmas, pengurus dan beberapa anggota Pokdarwis lainnya. Sambutan dari mereka yang begitu ramah dan hangat atas kedatangan kami, sungguh di luar sangka. Obrolan tentang desa dan potensi wisata, meski sekilas, membuat saya pelan-pelan mulai mengenali Girimulyo dan orang-orangnya. Ada yang menarik, bahasa dan logat yang mereka gunakan sejenak membuat saya merasa sedang berada di suatu desa di Jawa. Menurut keterangan, penduduk yang mendiami desa, sebagian besar dari suku Banten, sisanya Jawa dan Lampung. Desa ini memang memiliki keragaman suku dan budaya. Tapi mereka tetap akan mengaku sebagai orang Lampung. Peribahasa di mana bumi dipijak di situ langit dijunjung tampaknya jadi pedoman hidup yang diterapkan dengan baik oleh kebanyakan individu di sini.


Baca juga:  Wisata Taman Mangrove Sriminosari Lampung Timur, Menikmati Alam dan Kuliner


Gerbang dusun terakhir sebelum lokasi gua

Setelah 45 menit berlalu, interaksi berkesan yang diwarnai oleh obrolan dan ‘welcome drink’ peluruh haus tenggorokan, perjalanan menuju gua dilanjutkan. Beberapa dari kami naik motor, sisanya naik mobil. Pada sebuah pertigaan dengan papan nama sederhana yang berdiri tegak memberi petunjuk arah, mobil berhenti dan kami melanjutkan perjalanan dengan jalan kaki.

Akses jalan masuk menuju gua dapat dilalui baik oleh sepeda roda dua maupun roda empat, dengan lebar jalan 2,5 meter dan panjang kurang lebih 500 meter sampai ke Gua Pandan. Kaki-kaki kami sudah dibungkus sepatu bot kebesaran, bikin secuil  sombong melintas “gue loh, petualang gagah berani neh mau ke gua”. Preetlah….gaya casual dalam balutan kaos Lampung Timur Yay, muka dandan sempurna penuh lapisan krim kulit, tak ketinggalan bibir dipoles lispstik merah merona, menyembunyikan rasa deg-degan khawatir mati mendadak dalam gelapnya gua. Mendatangi perut bumi atau pun kedalaman lautan selalu saja membuat mantan pengidap claustrophobia ini jadi sibuk melawan rasa takutnya dalam diam.


Baca juga: Kuliner Pijok-pijok Khas Way Kanan di Kampung Wisata Gedung Batin

Pertigaan terakhir sebelum lokasi gua


Mobil masih bisa lewat sini tapi sempit


Jalan tanah dan bebatuan granit


melewati kebun warga




Kendaraan parkir di sini

Menurut Pak Asmawik, sejarah awal mula diberi nama Gua Pandan karena dulu di mulut gua terdapat pohon pandan yang tinggi dan besar. Saat ini pohon pandan tersebut memang masih ada di mulut gua, walau ukurannya tidak sebesar dulu. Dalam sejarahnya, Gua Pandan telah ditemukan sejak tahun 80-an, tapi baru dalam dua bulan ini mulai dipromosikan sebagai salah satu objek wisata di Lampung Timur.

Luas areal komplek gua kurang lebih lima kilo meter persegi. Diperkirakan terdapat lebih dari sepuluh gua, tiga di antaranya adalah Gua Pandan, Gua Kelelawar, dan Gua Sumur. Dari info yang saya dapat, panjang lorong Gua Pandan yang baru bisa diukur mencapai 400 meter. Selebihnya belum dilakukan pengukuran lebih lanjut karena membutuhkan tim dengan peralatan khusus.


Baca juga: Memandikan Gajah di CAMP ERU Margahayu

Jalan menuju gua


Pohon pandan di mulut gua yang tampak sebagian

Rencananya, panjang gua yang akan kami susuri hanya 200 meter. Buat saya, itu cukup panjang. Saat itu kelengkapan keamanan baru meliputi senter dan bot, tanpa helm, tapi sudah cukup membuat saya percaya diri sekaligus menepis kegelisahan yang mendadak muncul. Matahari benar-benar sudah berdiri tegak saat kami berjalan menuju mulut gua dengan menuruni tebing pendek berbatu. Mulut gua berupa ceruk dengan diameter sekitar 6 meter. Di titik inilah perubahan suhu mulai saya rasakan.

Awalnya lorong gua yang kami masuki luas, sehingga masih bisa leluasa berdiri dan berjalan. Tantangan itu baru dimulai ketika kami menuju lorong lain yang lebih sempit, gelap dan lembab. Di beberapa titik, kami harus berjalan dengan posisi jongkok. Saat terhalang batu besar dan tinggi, perjalanan diwarnai dengan pendakian pendek. 

Tumpukan batu di dalam gua


lubang di lantai 2 gua


Lubang dan cahaya yang menerobos masuk gua


Batu berbentuk kursi di tengah lorong gua


nangkring sebelum berjalan dalam posisi jongkok 😃


Bercanda


Ujung dari perjalanan menembus kegelapan

Jalur gua seperti labirin, rumit, serta memiliki banyak jalan buntu. Udara cenderung bersih, tanpa bau tidak sedap. Lorong gua berisi hamparan bebatuan bulat dan besar, tidak dihiasi oleh staklatit runcing dan tajam. Pada suatu tempat terdapat batu berbentuk datar bagai bangku sehingga bisa diduduki. Ornamen langit-langit gua tergolong sederhana dengan warna-warna coklat tanah bercampur hitam.

Walau jalur yang kami tempuh pendek, tapi jadi pengalaman yang memberi banyak rasa. Sungguh sebuah sensasi yang menantang adrenalin. Hmm…saya tak usah cerita detail apa yang terjadi di dalam gua, ya. Cukup tahu saja saya keluar dari gua dalam keadaan mata merah karena menangis!

sesaat setelah keluar dari gua, di mulut gua yang lain


Sesi pemotretan di kebun pepaya 😂


eta terangkanlah


Di sinilah pepaya California yang dikirim ke pulau Jawa itu ditanam
Ada pondok-pondok jualan - (maafkan muka silau men 😆)

Ada larangan tertentu yang sebaiknya ditaati di sini, yaitu menghindari pohon Jelatong yang banyak tumbuh di sekitar mulut gua. Jenis daunnya bila mengenai kulit dapat menyebabkan rasa panas dan gatal. Sampai saat ini belum ada obatnya sehingga perlu berhati-hati jangan sampai terkena daunnya. Namun, di balik adanya pohon berbahaya, Gua Pandan juga dikelilingi oleh pohon pepaya california yang buahnya sangat lebat dan dipasarkan hingga ke tanah Jawa. Desa Girimulyo memang terkenal sebagai penghasil pepaya berkualitas. Kebunnya dimana-mana. Maka tidak heran, suguhan makan siang ala desa berupa menu-menu olahan dari pepaya. Mulai dari daun, buah, kembang, hingga batang daun. Seperti apa? Lihat fotonya berikut ini.

Tumis buah dan daun pepaya


Tumis daun campur batang daun pepaya


Lauknya telur dadar dan peyek kacang


makan nikmat dan bersemangat


bersama sahabat dan tuan rumah yang baik 😚

Pengalaman menembus kegelapan Gua Pandan memberi warna baru dalam menjelajah Lampung Timur. Siapa sangka Bumi Tuwah Bepadan yang terkenal dengan gajah Way Kambas-nya ini menyimpan keindahan lain di perut buminya.
 

Keliling Lampung Timur bersama Rinto Macho (Way Kanan), Sari Marlina (GGA Lampung Timur), Dian Radiata (blogger Batam, Yuk Annie (blogger Cikarang), Riant (blogger Jogja), dan Ika (Blogger Bandar Lampung).


Informasi lain-lain:

- Tidak ada angkutan umum ke Desa Girimulyo. Sewalah mobil untuk ke sana. Harga sewa mobil per hari Rp 250.000,- belum termasuk supir dan BBM. 
- Hubungi pokdarwis atau pengelola tempat wisata agar dibantu untuk dipandu, baik ke Gua Pandan, maupun ke gua lainnya yang ada di sekitar komplek gua.
- Bawa senter, gunakan sepatu bot dan helm, dan bawa perlengkapan keselamatan lainnya.
- Kuliner serba pepaya yang kami cicipi hanya tersedia jika dipesan terlebih dahulu kepada warga melalui pengelola. Bukan tersedia tiap saat.
- Ada warung jajan di sekitar lokasi gua yang menjual makanan dan minuman, juga makanan seperti gado-gado dan gorengan.
- Bawa kantong plastik sendiri untuk menyimpan sampah.

DOWNY Parfum Collection Baru Untuk Traveler yang Membutuhkan Wangi Tahan Lama Pada Pakaiannya

$
0
0
Wangi Downy Baru Lebih Tahan Lama dari Parfum Mewah 

Di masa kini, parfum sudah merupakan bagian dari gaya hidup setiap orang. Selain sebagai pengharum tubuh, wangi parfum juga sebagai sentuhan terakhir untuk menyempurnakan penampilan. Tubuh yang beraroma segar sepanjang hari dapat meningkatkan kepercayaan diri, bisa memengaruhi orang yang menciumnya, bahkan dapat mengubah cara pandang seseorang terhadap sudut pandang sesuatu.

Kehidupan rutin pun diawali oleh wewangian, dimulai dari sabun kala mandi di pagi hari, pakaian yang dikenakan sepanjang hari, hingga body lotion yang dipakai sebelum tidur. Semua yang serba harum itu, menekankan arti wewangian bagi tubuh dan orang di sekitar kita. Sebagai sesuatu yang berfaedah, seorang ibu rumah tangga seperti saya, sudah barang tentu menggunakan wewangian dalam keseharian. Salah satunya adalah wewangian untuk pakaian. 

pewangi tahan lama
A perfume is like a piece of clothing, a message, a way of presenting oneself a costume that differs according to the woman who wears it. ~ Paloma Picasso

Mencari Solusi Hemat dan Wangi Tahan Lama

Siapa yang tak senang jika seluruh keluarga mengenakan baju wangi sepanjang hari? Suami jadi percaya diri selama beraktivitas di tempat kerjanya. Anak sulung yang kini remaja dan aktif dengan berbagai kegiatan di sekolah pun tidak merasa khawatir dengan bau keringat yang menempel di tubuh dan bajunya. Dan saya, merasa selalu segar ketika sedang melakukan hobi traveling. Manfaat baik inilah yang membuat saya tidak alpa menggunakan pewangi, termasuk cairan pewangi pada cucian pakaian.

Namun, dalam kenyataan sehari-hari, pewangi pakaian kesukaan wanginya belum pernah benar-benar bertahan lama. Hal ini kadang membuat saya nekat menambah takaran pewangi lebih banyak dari semestinya. Kadang, memaksa diri membawa parfum saat bepergian untuk digunakan kapan saja ketika urusan wangi diperlukan. Ribet? Tidak juga. Boros? Nah ini baru IYA.

Lantas, apa solusinya? Peluncuran DOWNY Parfum CollectionTM Baru di The Westin Jakarta pada hari Selasa (7/11/2017) lalu, menjadi jawabannya. 

parfum downy
#DownyBaru #WangiTahanLama

Peluncuran DOWNY Parfum Collection

Suasana East Ballroom The Westin siang itu didominasi oleh warna hitam dan ungu, baik dresscode para Emak Blogger, maupun dekorasi dan bunga-bunga hias yang digunakan, menghadirkan kesan mewah dan elegan. Dingin dan penuh rahasia, tapi memesona. Mungkin, kesan inilah yang akan dihadirkan oleh Downy Mystique yang hari itu menjadi bintangnya.

Dalam acara peluncuran, DOWNY menghadirkan DOWNY Parfum CollectionTM Baru dengan formula baru yang dibuat khusus untuk konsumen di Indonesia yang membutuhkan wangi tahan lama pada pakaiannya agar dapat menjalani berbagai aktivitas sehari-hari dengan lebih percaya diri. Inovasi terbaik dari DOWNY kali ini terdiri dari minyak parfum premium dengan intensitas tinggi serta teknologi Dual-Perfume Capsule yang dapat meningkatkan daya tahan wangi sehingga mampu menghadirkan kesegaran lebih lama. Inovasi ini bekerja dengan cara melepaskan partikel parfum secara perlahan melalui gesekan selama beraktivitas sehari-hari.

DOWNY Mystique

Andien Aisyah Brand Ambassador Downy Baru

Untuk mengenalkan inovasinya yang luar biasa, DOWNY mengenalkan sosok cantik nan energik Andien Aisyah sebagai Brand Ambassador baru Downy Indonesia. Selain memiliki karakter dan personalitas yang tepat untuk mewakili karakter wewangian segar Downy, Andien juga merupakan salah satu Diva di Indonesia yang inspirasional. Andien juga dianggap sebagai wanita aktif yang memiliki banyak peran dalam kesehariannya yaitu sebagai istri dan ibu. Tidak beda dengan saya dan para emak blogger lah, ya. Sama-sama aktif dengan multi peran dan punya aktivitas yang padat. Hanya beda usia saja, Andien lebih muda, dan kami lebih dewasa (berat euy nyebut lebih tua hihi)…Berapapun usia kita, sama-sama butuh pewangi tahan lama yang bisa menambah kepercayaan diri, ye kan? 😆

Andien Brand Ambassador Downy Baru

Andien hadir bersama cerita panjang tentang gaun cantik warna ungu yang dikenakannya. Melalui tayangan TVC, Downy mendemonstrasikan kehebatan DOWNY Parfum CollectionTM Baru melalui gaun Andien yang sudah dipakai syuting iklan #DownyBaru di Thailand. Kemudian dibawa melalui perjalanan sejauh 8.534 KM dari kota paling Barat di Indonesia (Sabang) hingga ke Indonesia bagian Timur (Merauke). Terakhir gaun dikirim ke Jakarta melalui beberapa transportasi untuk kemudian dipakai oleh Andien pada acara peluncuran DOWNY Parfum CollectionTM Baru. 

Hadir dalam acara peluncuran ini adalah Czar Callo selaku Country Marketing Leader P&G Fabrie Care Indonesia, serta Louie Morante, Regional Brand Communication P&G, Fabric & Home Care Asia Tenggara.



Pembuktian Wangi Downy

Demonstrasi DOWNY Parfum CollectionTM Baru terhadap gaun Andien yang telah terekspos cuaca panas, kelembapan, dan angin di sepanjang perjalanan ke titik terjauh di Indonesia, sebagai cara DOWNY dalam membuktikan kepada konsumen Indonesia bahwa formula wewangian DOWNY baru telah ditingkatkan sehingga mampu bertahan lebih lama daripada wangi parfum mewah.

Kehebatan produk DOWNY Baru terlihat pada diri Andien yang tampak begitu nyaman menggunakan dress-nya yang tetap wangi. Andien mengaku sangat senang menjadi bagian dari keluarga DOWNY. Baginya, tetap segar dan wangi itu sangat penting untuk menjaga mood dan meningkatkan rasa percaya diri. Apalagi dirinya memiliki aktivitas yang panjang dan padat. Sepakat dengan apa yang diungkapkan Andien, wangi dan segar bisa membuat kita semakin percaya diri. Dengan DOWNY, masalah bau apek atau tak sedap pada pakaian bisa diatasi dengan wewangian baru DOWNY yang tahan lama. 



Selain Andien, dua artis cantik Jessica Iskandar dan Sarwendah turut membuktikan tantangan DOWNY yang tahan lebih lama. Sarwendah sebagai seorang penyuka parfum, menerima tantangan dengan terus menggunakan parfum selama perjalanannya ke berbagai tempat seperti Bali dan kota lainnya. Sedangkan Jessica mengenakan pakaian yang sudah meggunakan DOWNY. Dari berbagai tantangan yang dilakukan untuk membuktikan siapa yang tetap wangi tersebut, hasil akhirnya dimenangkan oleh Jessica yang mampu buktikan wangi baru DOWNY lebih tahan lama dari Sabang sampai Merauke.

Gissele, Andien, Zata (Blogger), Jedar, dan Sarwendah

Jika saat peluncuran saya dan rekan-rekan ditunjukkan pembuktian lewat para artis tersebut, maka di rumah, saya membuktikannya sendiri lewat baju sekolah yang dipakai anak sulung saya. Seragam sekolah yang dipakaikan Downy Mistique, dikenakan sejak pagi hingga sore hari (jam 6 pagi sampai jam 6 sore) dan baru saya cuci keesokan pagi (jam 6 pagi). Dalam waktu 24 jam tersebut, wangi Downy masih tercium. Baju yang telah dibilas dengan Downy, apabila digosok atau bahkan di simpan lama di lemari, tetap tercium wangi.

Oh ya, sebelum pembuktian sendiri di rumah, kami para blogger ikut melakukan uji coba di tempat. Caranya dengan menyemprotkan parfum pada sapu tangan abu-abu dan Downy ke saputangan ungu yang disediakan panitia, kemudian disetrika hingga kering. Dari uji coba tersebut,  jangankan cuma disetrika, dibawa keliling dari #SabangSampaiMerauke saja efek wangi dari Downy tetap tercium.




Varian Downy Parfum Collection
DOWNY Parfum CollectionTM Baru dengan formula baru yang diciptakan oleh ahli parfum terbaik dunia, hadir menawan melalui 6 wangi mewah: Mystique, Sweet Heart, Passion, Daring, Fusion, and Romance. Yuk kenalan satu-satu….

Downy Mystique

Mystique adalah interpretasi lembut dari keindahan tradisional oriental. Kental dengan wangi amber bercampur sempurna dengan tambahan bunga dan buah segar.  

Downy Sweetheart

Sweetheart menghadirkan wangi yang berasal dari sebuah buket bunga pastel pink yang mencerminkan kesegaran serta keindahan taman yang romantis. 

Downy Passion

Passion adalah karakter bunga yang kompleks dengan campuran buah-buahan berwarna merah dan macam-macam buah berry yang menambahkan aroma yang segar. 

Downy Daring

Daring menghadirkan aroma premium dengan sentuhan creamy yang dibuat dengan menggunakan aroma hangat dari buket bunga indah, gardenia, mimosa, dan rosy honey accord.

Downy Fusion

Fusion adalah komposisi menakjubkan yang terinspirasi dari apel toffee yang dibuat untuk menyajikan perpaduan antara kesegaran apel dan wangi manisnya karamel dan vanila.


Romance akan memberikan perpaduan wangi segar jeruk dan aroma buket bunga yang mewah dengan sentuhan aroma kayu dari cedarwood dan amber.

Pemilihan parfum biasanya ada hubungannya dengan cita rasa dan kepribadian. Sebelumnya saya pakai Sweetheart karena memiliki aroma yang sweet,  identik dengan bunga-bungaan yang memperlihatkan sifat feminin, romantis dan memberikan rasa tersendiri ketika memakainya. Sedangkan Mystique, di penciuman saya wanginya ibarat seorang wanita yang berpendirian praktis, bersifat agak pendiam, dewasa dalam pemikiran, namun memesona, dan berkesan agak sportif. Karakter yang menggoda dan bikin jatuh cinta seketika 😗😍 

Nah, kalau kalian suka varian Downy yang mana?

Pilih varian wangi sesuai citarasa dan karakter pribadi 😊

Di pasaran, DOWNY Parfum CollectionTM Baru bisa didapatkan dengan harga Rp 10.900 (isi ulang 230 ml), Rp 28.500 (isi ulang 800 ml ), dan Rp 51.900 (isi ulang 1500 ml ).

Hadirnya #DownyBaru tidak hanya memberi solusi hemat dan wangi tahan lama, tapi juga semakin meningkatkan kepercayaan diri saat beraktivitas di luar rumah. 

Cocok digunakan oleh siapa saja dan kapan saja, termasuk buat kalian yang hobi traveling. Wangi Downy Baru memberikan rasa sejuk dan segar sepanjang hari, membuat momen traveling jadi berkesan. Keceriaan semakin bertambah, hati pun jadi senang di mana pun berada.

Wangi Tahan Lama untuk Keceriaan Tahan Lama

Kumpul seru bersama KEB dan DOWNY BARU

Video acara launching Downy Parfum Collection:
. . .

Ow My Plate Suguhkan Menu Serba Hot Plate, Yuk Nikmati Menu-menu Terenaknya

$
0
0
Menikmati Menu-Menu Terenak di Ow My Plate Pamulang

Bulan Nopember tahun 2017 ini, Restoran Ow My Plate hadir di Pamulang. Sebelumnya, Ow My Plate sudah hadir di Jakarta Utara (Desember 2016), Malang, Palembang dan Tasik. Buat seluruh pecinta hot plate yang tinggal di wilayah Tangerang Selatan dan sekitarnya, kehadiran Ow My Plate tentu sebuah kabar baik. Sudahkah kalian kemari?

everything about hot plate
Ow My Plate Pamulang ~ Everything About Hot Plate

Sabtu sore (11/11/2017), saya berdua suami berkunjung ke Ow My Plate Pamulang. Lokasi resto cukup dekat dari rumah kami di BSD, dan sangat mudah ditemukan. Ow My Plate berada di Jalan Pamulang Raya. Satu deretan dengan Superindo, paling pojok. Jika datang dari arah Serpong, resto ada di sisi kiri jalan, sebelum Masjid Al Mujahidin, sebelum bundaran Universitas Pamulang. Restorannya mudah dikenali karena nama Ow My Plate tertulis besar di bagian luar bangunan. Dari jarak 500 meter pun sudah kelihatan.



Nama Ow My Plate dibuat oleh owner-nya dengan tujuan untuk memberikan kesan WOW pada pengunjung lewat aneka makanan hot plate yang disajikan. Jadi, jika datang kemari, fokuslah pada makanannya.

Untuk ruangan resto, boleh dibilang nuansanya sangat minimalis namun tetap nyaman. Seperti yang saya lihat ketika masuk, dekorasi ruangan minim detail. Meja dan kursinya pun simple. Sedangkan pada sisi ruangan yang menempel tembok diberi sentuhan sofa. Di dinding terdapat lukisan bergambar aneka menu hot plate. Meskipun bangunan resto memiliki 2 lantai, saat ini ruang yang digunakan hanya di lantai dasar yang berkapasitas sekitar 70 seat. Ruangannya semi outdoor, tanpa AC. Selama di resto, alunan musik dengan lagu-lagu kekinian diputar nonstop.

Nuansa minimalis tapi nyaman


Kursi dan meja simple

Nongkrong sore-sore di Ow My Plate bersama pasangan, apalagi Sabtu malam, jadi  pilihan yang menarik. Nggak kalah asyik kalau ajak-ajak teman, jadi ajang kumpul buat ngobrolin apa saja sambil menikmati makanan-makanan kesukaan. 


Seperti sore itu, saya tak cuma berdua suami, ada teman lain juga, para blogger yang belakangan ini beberapa kali jalan bareng saya. Ada Dewi, Tami, dan Ajie. Kebetulan kami sama-sama tinggal di Tangerang Selatan, jadi mudah deh buat ketemu. 

Malam Mingguan asyik nongkrong di Ow My Plate

Saatnya memilih menu. Saya bertanya pada waiter tentang menu-menu yang disarankan. Beberapa nama disebut, di antaranya Volcano Rice (menu utama), Nasi Sambal Matah dengan dua pilihan Dori atau Chicken Katsu (menu utama), dan Ow My Brownies (dessert). 


Tanpa ragu, kami pesan ketiganya. Tambahannya berupa 3 macam dessert yaitu Choco Nut Mantou with Ice Cream, Kraffel Cheese Mantou with Ice Cream, dan Strawberry Fruit Loops Mantou with Ice Cream. Untuk minumannya kami memesan Strawberry Milk, Melon Milk, Milo Dino, dan Leci Yakult.

Aneka menu utama  dan pilihan topping untuk tambahan


Pilihan dessert dan minuman

Volcano Rice merupakan salah satu menu unggulan di Ow My Plate. Berupa nasi yang dibentuk seperti gunung yang ditaruh di tengah plate. Dikelilingi oleh irisan bakso, sosis, bawang bombay, daun bawang, telur, keju, dan jamur. Menariknya, menu ini baru bisa dinikmati setelah sang waiter melakukan atraksi kecil berupa menuangkan telur yang dicampur susu ke atas nasi. 

Gunungan nasi Volcano Rice dituang dengan cairan telur campur susu

Ada lubang semacam ‘kawah’ di puncak gunung nasi, di situlah campuran telur dan susu dituangkan. Cairannya mengalir ke bawah bagaikan lelehan lahar, melewati lekukan yang sudah dibuatkan sebelumnya. Sebelum menuangkan telur, waiter menanyakan apakah nasinya mau basah atau kering. Kalau memilih kering, berarti telur yang dituangkan tadi akan dimasak sampai matang. Jika basah, akan dimasak setengah matang. Setelah campuran telur dan susu dituang sampai habis, nasi diaduk-diaduk hingga semua bahan tercampur merata. Setelah itu, baru bisa dinikmati. 

Atraksi kecil saat penyajian Volcano Rice

Menu Volcano Rice hadir dalam porsi yang banyak, karenanya disajikan untuk dua orang. Kita bisa memesan dengan rasa pedas sesuai level, mulai dari level 1 sampai 5. Saya dan Dewi memilih level 2, sedangkan suami dan Aji memilih level 5. Jangan tanya bagaimana pedasnya level 5, level dua saja lidah saya seperti kebakar. Tapi herannya, tetap saja bisa makan sampai banyak he he. Volcano Rice dapat dinikmati dengan harga Rp 55.000,-

Volcano Rice siap disantap

Menu Sambal Matah terdiri dari 2 pilihan yakni Dori dan Chicken Katsu. Masing-masing pilihan menu berupa nasi putih disertai jagung, bawang bombay, dan telur mata sapi setengah matang. Sensasi kelezatannya memang terletak pada sambal matahnya. Menu untuk sendiri ini hadir dalam porsi yang pas dan mengenyangkan, dengan ukuran Chicken Katsu yang tidak kecil. 


Harga Sambal Matah Chicken Katsu Rp 32.000,-
Harga Sambal Matah Dori Rp 34.000,-

Sambal Matah Chicken Katsu

Ow My Brownies jadi dessert terenak yang saya nikmati di Ow My Plate. Brownies legit dalam ukuran yang pas, bertabur kacang dan es krim vanila yang disajikan hangat. Saus coklat jadi tambahan yang manis untuk membuatnya semakin yummy. Recommended banget. Hanya Rp 28.000,-

Ow My Brownies - Dessert terenak recommended!

Dessert lainnya tak kalah enak. Ada Choco Nut Mantou with Ice Cream, Kraffel Cheese Mantou with Ice Cream, dan Strawberry Fruit Loops Mantou with Ice Cream. Semua disajikan hangat di atas plate, dan tentunya dengan Ice Cream yang yummy 😋. Masing-masing menu hadir dalam porsi yang banyak. Kalau dimakan sendiri, buat saya kebanyakan. Apalagi kalau sebelumnya menyantap Volcano Rice, mungkin sulit untuk dihabiskan. Jadi, dessert ini bisa sharing buat 2-3 orang. Kecuali kalian makannya banyak, 1 porsi bisa saja kurang hehe.

dessert ow my plate
Kraffel Cheese Mantou with Ice Cream Rp 25K


Choco Nut Mantou with Ice Cream
Choco Nut Mantou with Ice Cream Rp 25K


dessert ow my plate
Strawberry Fruit Loops Mantou with Ice Cream Rp 25K
Strawberry Milk Rp 14K, Melon Milk Rp 14K, Milo Dino Rp 17K, dan Leci Yakult Rp 14K

Itulah beberapa menu yang kami coba di Ow My Plate Pamulang. Buat saya, Volcano Rice dan Ow My Plate adalah juaranya. Wajar jadi menu unggulan, favorit para pengunjung. Kalau ke sini, kamu mesti coba keduanya. 

Ow My Plate juga memiliki menu lainnya seperti Teriyaki Sauce, Rica-rica, Saus Sate, Curry Sauce, White Cream Sauce, Pepper Sauce, Saos Padang, Aglio Olio, Gulai, Fish & Chips.Harga makanan hot plate ini hanya dibandrol seharga Rp 28.000,- hingga Rp 55.000,Tersedia juga topping yang dapat ditambahkan ke dalam menu yang sudah dipilih seperti Beef/Chicken, Keju, Jamur, Sosis, Smoked Beef, Kornet, Nasi, Jagung, Spaghetti, dan juga Telur. Untuk menambah topping ini dikenakan biaya tambahan dengan harga mulai dari Rp 5000,- hingga Rp 10.000,-.

Kulineran Sabtu Malam bareng suami, Dewi, Tami, dan Ajie

Sabtu malam lalu, resto ini sangat ramai. Tamu yang datang nonstop. Kursi-kursi sangat jarang kosong terlalu lama. Begitu ada yang keluar, langsung ada yang masuk lagi. Beberapa bahkan sempat mengantri sampai pengunjung sebelumnya keluar dulu. Semakin malam semakin ramai. Nah, kalau kalian kemari buat duduk-duduk santai sambil bekerja dengan laptop dalam waktu agak lama, sepertinya tidak cocok. Kecuali ada jam-jam tertentu di mana jumlah pengunjungnya tidak seramai yang saya jumpai Sabtu malam kemarin, mungkin masih bisalah. Kalau buat nongkrong dan memuaskan lidah dengan makan-makan enak sambil ngobrol-ngobrol seru, cocok banget. 

Kami sudah makan di Ow My Plate. Kalian kapan?


Ramai pengunjung!

Ow My Plate Pamulang
Jalan Pamulang Raya Blok SH 12 No. 7
Pamulang, Tangerang Selatan
Instagram: @OwMyPlate

Yang Tanpanya, Trip Pulau Sebesi Terasa Hambarnya

$
0
0
Open Trip Pulau Sebesi, Puasnya Sampai ke Hati

Jalan-jalan ke Lampung, biasanya saya trip mandiri. Tapi kali ini ikut open trip, diajak Nurul Noe. Biayanya murah, Rp 400.000,- / orang selama 2 hari 1 malam (tgl. 25-26 Maret 2017) dengan destinasi Pulau Sebuku Besar, Pulau Sebuku Kecil, Pulau Sebesi, Pulau Umang-Umang,Cagar Alam Krakatau (#tripedukasikonservasi), dan Pulau Rakata. Ikut open trip ini membuat jalan-jalan ke Lampung jadi beda dari biasanya. Inilah ceritanya. 

Gunung Anak Krakatau #TripEdukasiKonservasi

Saya pergi berdua suami. Mengajaknya menjejakkan kaki di Gunung Anak Krakatau (GAK) adalah sebuah cita-cita yang lama saya pendam sejak pertama kali ke GAK pada Agustus 2015. Kemudian, cita-cita itu semakin membesar seusai ke GAK kedua kali pada Agustus 2016. Pada Februari 2017, ajakan dari Nurul Noe datang bagai angin segar. Jalan menuju cita-cita terbuka lebar, tanpa ragu saya sambar. Kapan lagi berdua suami menapaki anak gunung legendaris yang pernah menggemparkan dunia itu, ya kan?

Pelabuhan Merak Banten

Meeting point di Pelabuhan Merak. Menurut rencana, kami akan berangkat jam 12 malam (24/3/2017). Biar agak santai, saya dan suami bawa mobil dari BSD. Berangkat jam 8 malam, sampai pelabuhan jam 10 lewat. Tempat parkir di pelabuhan bagus, luas, dan aman. Jaminan aman ini yang membuat kami tidak khawatir menginapkan mobil di pelabuhan. Meski begitu, mobil tetap dikunci ganda, biar lebih aman. Sementara itu, rombongan dari Jakarta masih di perjalanan, berkutat dengan kemacetan di beberapa titik di ibukota negara. Kondisi lazim, apalagi jelang weekend.

Di pelabuhan terdapat fasilitas publik seperti toilet, kamar mandi, dan masjid. Restoran seperti KFC, CFC, Dunkin Donuts, rumah makan Padang, minimarket, dan kafe lainnya sangat mudah ditemui. Semua berada dalam satu area dekat pintu keberangkatan penumpang kapal. Selama menunggu jadwal keberangkatan, juga menunggu para rombongan, kami duduk-duduk ngantuk di Dunkin Donuts. Minum kopi, coklat, dan beberapa donat kesukaan sampai bosan, sebab rombongan dari Jakarta lama sekali baru tiba. Jadwal berangkat jam 12 jadi molor ke jam berikutnya. Tidak ada yang harus disalahkan, karena kondisi jalan di Jakarta sering di luar kendali dan prediksi. Macetnya Jakarta memang enak buat diomeli 😆 Kami baru berangkat jam 2.30 dini hari. Ulala 🎶🎶



Tidur Nyaman di Kapal Feri

Sistem masuk dan keluar penumpang di pelabuhan tidak sejadul yang saya bayangkan. Mereka yang punya tiket (berupa kartu) saja yang bisa masuk. Kartu itu di-tap terlebih dahulu, seperti mau naik KRL. Kondisi di area keberangkatan pun bersih dan nyaman. Meskipun ramai, arus penumpang yang berjalan di atas jembatan panjang menuju ke pintu masuk kapal tetap tertib dan tenang. Petugas tampak berjaga dibanyak tempat, lumayan bikin hilang was-was meski jalan malam-malam.

Saya tersenyum sumringah ketika melihat ruangan dalam kapal yang kami naiki. Bersih bersinar, terasa nyaman dan benderang. Ada kafe modern, sofa-sofa empuk, musala besar, toilet yang banyak, dan tempat wudhu dengan air bersih yang mengalir lancar. Tiap beberapa belas menit ada petugas yang menyapu, membersihkan sampah, dan menyemprot ruangan dengan pewangi. Yang bikin saya terkejut (namanya juga baru pertama) ada ruang tidur besar buat ramean yang dipetak-petak, beralas karpet hangat, dan ber-AC dingin! Meski bukan beralas kasur empuk, tapi sudah lumayan ada tempat private untuk membaringkan badan. Dengan petak-petak itu, tiap penumpang jadi punya ‘wilayah’ sendiri. Jejeran tempat tidur pun bertingkat, sangat cukup untuk menampung banyak penumpang. Malam itu, untuk pertama kalinya saya merasakan tidur di dalam kamar kapal bersama mas Arif, berbantal ransel, ala-alabackpacker


Ruang tidur dalam kapal
Musola yang lapang dan bersih
Tempat wudhu, airnya banyak dan mengalir lancar

Pelabuhan Bakauheni Lampung

Selama tiga jam di atas kapal, dua jam saya tidur nyenyak, sisanya bangun dalam keadaan bersiap menemui tanah Lampung. Pengumuman bahwa kapal tak lama lagi akan merapat di Pelabuhan Bakauheni, membuat saya terbangun lebih cepat dari yang lain. Selagi orang-orang masih berkemul, saya dan suami bergantian ke toilet dan musola. Baru setelah itu kami keluar sambil memanggul ransel masing-masing, menjumpai keindahan matahari terbit. Pagi yang tak biasa, ada syahdu yang terasa.

Angkot-angkot yang disewa untuk mengantar kami ke Dermaga Canti sudah disiapkan. Mobilnya kecil, kalau tak salah mobil Suzuki Carry jadul yang beberapa diantaranya sudah rombeng. Kami memadati angkot, mengisi sesuai kapasitas. Orang dan ransel jadi satu, sama-sama berangkat. Supir kami berteriak dengan suara besar, bukan marah, bukan kasar, mungkin dia hanya terbiasa menandingi suara mesin mobil dan berisiknya jalanan.


Jalan-jalan bareng Nurul dan Mas Tiko 😍

Di Pelabuhan Bakauheni

Berangkat ke Pulau Sebesi dari Dermaga Canti Kalianda

Jam 7.30 kami tiba di Dermaga Canti. Dermaga yang pernah saya lewati pada bulan Agustus 2016 (seusai Festival Krakatau 2016 bersama om-om tukang potret) saat dalam perjalanan menuju Kahai Beach (ceritanya waktu itu jalan-jalan ke Pulau Mengkudu cuy). Dermaga Canti sering disebut-sebut oleh para traveler yang akan melakukan perjalanan ke Gunung Anak Krakatau. Saya tidak asing dengan namanya. Sebelum berangkat, kami sarapan dulu di warung dekat dermaga. Warung sederhana, tapi menunya bervariasi. Nasi putih sayur rebung muda, tempe goreng, telur dadar, pergedel kentang, dan teh manis panas, jadi pengisi perut yang sedari subuh sudah menjerit lebay minta diisi.

Dermaga Canti tidak punya tempat parkir yang lapang. Keadaannya agak semrawut dengan warung-warung sederhana dan jembatan dermaga kayu yang juga sederhana. Tapi, di sinilah kapal-kapal berlayar pergi dan datang ke Pulau Sebesi, mengangkut orang-orang, hasil bumi, dan barang-barang belanjaan. Juga tempat berangkat para pelancong yang terpikat keindahan bawah laut Pulau Sebuku dan Pulau Rakata, atau pun yang ingin melihat keperkasaan si anak Krakatau yang melegenda.

Ada kapal reguler menuju Pulau Sebesi, hanya satu kali berangkat, siang hari, tiap hari. Ongkosnya Rp 20.000/orang. Jika ingin melancong dengan banyak orang, idealnya sewa satu kapal. Jadi murah, berangkat kapan saja, bisa diajak belok ke mana saja, asal jangan ke neraka 😝 Katanya, harga sewa kapal 3 juta per hari. Bisa mengangkut sekitar 30-40 orang. Dalam open trip ini, harga Rp 400 ribu/pax itu sudah termasuk biaya kapal. 

Sarapan di warung dekat Dermag Canti

Dermaga Canti

Tuju Bahagia
Liburan bareng kawan-kawan baru

Snorkeling di Pulau Sebuku Besar dan Sebuku Kecil

Perjalanan naik kapal dari Dermaga Canti ke Pulau Sebuku Kecil kami tempuh dalam waktu kurang lebih 1 jam. Gelombang saat itu tenang, cuaca cerah. Kalau dalam kondisi hujan dan angin, mungkin nggak sama. Semua orang turun ke Pulau Sebuku Kecil, kecuali saya dan suami. Kami memang belum berminat untuk berbasah-basahan. Di Pulau Sebuku Kecil ini ada yang berenang, main di pantai, snorkeling, dan ada pula yang berjalan menyusuri pinggiran pulau, menjelajah kecil-kecilan. Judulnya sih menjelajah kecil-kecilan, tapi kebablasan. Sampai cari-carian, akhirnya kapal harus menyusuri pulau dari laut biar mudah ditemukan. Ketemu sih akhirnya.

Setelah puas snorkeling di Pulau Sebuku Kecil, kami lanjut ke Pulau Sebuku Besar yang letaknya tidak berjauhan. Saya suka dengan pemandangan di kedua pulau ini. Airnya tenang, biru jernih, dan terumbu karangnya (kata mereka yang snorkeling) cukup bagus. Dari atas kapal saja bisa kelihatan, kok. Pulau Sebuku Besar memiliki pantai pasir putih yang bersih. Daratannya berupa perbukitan yang ditumbuhi pohon-pohon. Keindahan yang masih alami. Apalagi hari itu langit sangat cerah, warna-warni indah di bumi jadi terlihat menawan. Di sini agak lama, setelah puas perjalanan ke Pulau Sebesi kembali dilanjutkan.


Tiga pulau dalam satu frame: Sebuku Kecil, Sebuku Besar, Sebesi di kejauhan

Happy family di Sebuku Kecil

Snorkeling di Sebuku Besar

Warna warni

Pulau Sebuku Besar di latar belakang, indah.

Snorkeling di Pulau Sebesi


Waktu menunjukkan pukul 12.21 WIB saat kami tiba di Spot Snorkeling Cemara Pulau Sebesi. Mereka yang sejak dari Pulau Sebuku Kecil sudah berbasahan-basahan, kembali melanjutkan kegiatan snorkeling. Saya dan mas Arif masih setia jadi penonton. Kami memang benar-benar masih memilih kering. Sejak awal hanya memperhatikan saja, sembari ambil foto. Snorkeling di spot Cemara ini tak lama. Pukul 13.00 selesai, perjalanan dilanjutkan. Karena sudah berada di perairan Pulau Sebesi, kapal hanya menyusuri pinggiran pulau sampai bertemu dermaga. 

Spot Cemara Pulau Sebesi

Loncat


Menginap di Pulau Sebesi

Kami menginap di villa yang namanya lupa saya catat. Kalau keluar dari dermaga langsung belok kiri, lokasi villa berjarak kurang lebih 100 meter dari dermaga. Untuk mencapai villa cukup jalan kaki, lewat pantai, pasti sampai. Di situ ada beberapa villa yang masing-masing villa berkapasitas 10-12 orang. Fasilitasnya kipas angin (tidak ada AC), satu kamar mandi dalam, dan hanya ada 2 stop kontak listrik. Kasurnya kasur busa tanpa ranjang. Karena ini ramean, jadi seru aja sih nginap bareng-bareng gitu. Paling kudu sabar saat pakai kamar mandi. Oh  ya, laki-laki dan perempuan beda villa, tidak campur.

Semua villa yang kami tempati menghadap ke laut. Jaraknya dengan pantai hanya 20 meter. Di depan villa ada gubug-gubug kayu dengan bangku untuk bersantai. Di gubug itu pula makanan dihidangkan. Ada juga rumah pengurus villa, sekaligus warung jajan yang berguna sekali ketika ada yang butuh sesuatu, entah itu minuman dingin, cemilan, atau pun peralatan mandi dan kebutuhan wanita seperti pembalut dan lainnya.

Untuk makan siang dan makan malam, pengurus villa menyajikan menu berupa nasi dengan lauk-lauk seperti ikan goreng, tempe dan tahu goreng, sayur sop atau sayur asem, sambal dan lalap-lalapan, serta kerupuk. Sederhana tapi nikmat. Saya perhatikan semua orang makan dengan lahap, apalagi dalam kondisi usai berlelah-lelah snorkeling di tiga pulau, makan jadi nambah-nambah. Saya yang tidak snorkeling saja nambah lho he he

Dermaga Pulau Sebesi

Welcome

Makan siang di villa


Suguhan makan siang, nikmat.

Teman, pantai, makan siang, dan es kelapa.....

Senja di Pulau Umang-Umang

Kesenangan di hari pertama belum berakhir. Ada senja romantis yang kami nikmati di Pulau Umang-Umang. Pulau kecil tak berpenghuni sangat dekat dari Pulau Sebesi. Kami naik kapal ke sana, sesaat saja, lalu ganti naik perahu karena kapal tidak boleh terlalu merapat ke pulau, nanti merusak terumbu karang. Yup, perairan di sekitar pulau ini memang memiliki spot snorkeling. Saya dan suami tidak snorkeling. Hanya jalan-jalan pendek sambil menikmati suasana pulau. Kemudian duduk-duduk sambil foto-foto asyik berdua. Begitu saja. 

Sore-sore di Pulau Umang-Umang

Sama-sama nunggu sunset

Senja di Pulau Umang-Umang


Malam Di Pulau Sebesi

Ketika magrib tiba, kami kembali ke Pulau Sebesi. Malamnya, setelah makan langsung masuk villa, mendaratkan badan di atas kasur. Tak ada lagi yang ingin dilakukan selain menyiapkan tenaga baru untuk naik gunung keesokan hari. Baterai gawai dicas. Tapi di villa hanya ada dua stop kontak. Sedangkan kami berduabelas. Jika tiap orang ngecas hp dan kamera, alamat tak kebagian semua. Untunglah Nurul membawa tambahan stop kontak dengan banyak lubang steker. Oya, ada kecemasan baterai-baterai itu tidak penuh. Karena konon kabarnya, listrik akan dimatikan saat tengah malam. Kabar yang membuat panik, tapi ternyata sampai terbangun jam 3 pagi listrik tetap menyala dan baterai-baterai telah terisi penuh. Tenang rasa hati. Hari gini, apalah arti jalan-jalan jika gadget mati, mati gaya.

Kamar dalam villa

Butuh daya

Mengejar Sunrise di Gunung Anak Krakatau

Kami sudah dijadwal meninggalkan villa jam 3 pagi. Jadwal yang kemudian ditaati untuk bangun saja, sedangkan berangkatnya satu jam kemudian. Yah, namanya orang banyak, mesti gantian ke kamar mandi dululah, dan lain-lain. Langit masih gelap, tapi indah bertabur milyaran bintang. Saya terpesona, sampai lupa lautan. Iya, kaki-kaki menjadi basah kala berjalan menuju dermaga. Rupanya air pasang memenuhi pantai. Untunglah ada suami yang bersedia menggendong saya saat melewati genangan air. Hmm…semacam romantis dalam film asmara subuh. Apalah, apalah.

Perjalanan menuju Gunung Anak Krakatau kami tempuh selama 2 jam. Kapal melaju di atas gelombang tinggi, terayun-ayun, perut seperti diaduk-aduk. Sebelum berangkat, awak kapal menyuruh semua orang masuk kapal. Dilarang keras duduk di atas atap, nanti terlempar ke laut katanya. Di bawah sinar lampu yang tak cukup terang, orang-orang duduk dalam diam, beberapa melanjutkan tidur. Sesampainya di pelataran Gunung Anak Krakatau, yang muslim bergegas menuju sumur dekat rumah petugas BKSDA, mengambil wudhu lalu solat. Setelah itu langsung sarapan. Hari makin benderang, menuju siang. Lalu lupa, di manakah sunrise yang dikejar? 

Jam 4 pagi dalam kapal menuju Gunung Anak Krakatau

Solat itu wajib

Rumah petugas Cagar Alam Krakatau - Sarapan sebelum nanjak gunung
Kawasan Cagar Alam, Bukan Tempat Wisata

Kawasan Gunung Anak Krakatau statusnya cagar alam, bukan tempat wisata. Untuk memasuki kawasan ini harus punya Surat Ijin Memasuki Kawasan Konservasi (Simaksi) dari BKSDA Provinsi Lampung. Koordinator trip kami telah mengurus Simaksi tersebut dan memberikan kontribusi (wajib) yang disetor ke rekening atas nama negara yang telah diatur berdasarkan PP tentang penerimaan negara bukan pajak bidang kehutanan. Sekali lagi, bertandang ke Gunung Anak Krakatau merupakan #TripEdukasiKonservasi yang bertujuan untuk pendidikan mengenai konservasi alam dan lingkungan. Tidak mengambil apapun yang ada di dalam kawasan, meskipun itu selembar daun yang gugur, atau sebuah ranting patah yang telah mati dan jatuh ke bumi. Tidak meninggalkan apapun, meskipun itu sebutir abu rokok. Bisa?

Seperti yang saya ceritakan sebelumnya, saya sudah pernah dua kali ke Gunung Anak Krakatau. Pertama Agustus 2015, kedua Agustus 2016. Dua-duanya dalam rangka Festival Krakatau, gratis. Ya, dalam tiap gelaran festival tahunan tersebut, tur ke Gunung Anak Krakatau memang menjadi salah satu kegiatan festival. Masyarakat bisa ikut serta, tapi dengan syarat dan ketentuan yang berlaku. Nah, jika ingin berkunjung di luar acara festival, bisa juga. Seperti kami ini. Tapi tentu saja tidak sembarang kunjung, ada prosedurnya. Harus ada ijin, harus bayar, dan harus ikut peraturan sebagaimana biasanya sebuah kawasan berstatus Cagar Alam. 

#TripEdukasiKonservasi Cagar Alam Krakatu

Flora dan Fauna di Gunung Anak Krakatau

Gunung Anak Krakatau memiliki suhu yang tinggi, maka jangan heran kalau di sini lebih banyak “gundul’nya dari pada hijaunya. Namun kita masih bisa menjumpai keanekaragaman tumbuhan dan keindahan alam yang ada di sekitar cagar alam Krakatau. Dari jenis flora ada tumbuhan pioner seperti gelagah yang bersimbiosis dengan tumbuhan lainnya seperti jenis Azoapirillum lippoferrum. Terdapat 13 jenis paku-pakuan dan 267 jenis spermatpohyta. Sedangkan jenis flona ada tikus, ular, kalong, biawak, hingga penyu.

Oya, satu lagi. Pernah ada pelancong yang bertanya pada saya mengenai camping di Cagar Alam Krakatau. Untuk diketahui, di sini dilarang camping. Kalau pun pernah ada yang camping, biasanya untuk tujuan penelitian dan atas ijin BKSDA. Jika sudah berkunjung dan melihat-lihat, silakan langsung pulang dan menginap di tempat lain seperti Pulau Sebesi, atau langsung balik ke daratan Pulau Sumatera. Masuk cagar alam juga ada batas waktunya, lama atau sebentar tergantung kondisi saat berkunjung. Pokoknya ikuti saja petunjuk yang diberikan petugas.

Pohon pinus dan alang-alang

Bunga liar di gunung

Hutan pinus di pelataran gunung
Lava yang telah mengeras

Mendaki Gunung Anak Krakatau bersama Kekasih!

Boleh senang nggak? Boleh ya. Kali ini saya nanjak dengan mudah. Banyak faktor penyebabnya, di antaranya: hari masih pagi, udara masih sejuk, matahari pun belum terlalu tinggi. Tambahannya: Hati bahagia dan ada kekasih yang menemani perjalanan! Yes, pendakian kecil-kecilan ini jadi terasa indah bersamanya. Bagai punya 1000 kekuatan. Kaki jadi lebih kuat, nafas jadi lebih teratur, bahkan gunung tampak datar saja di mata. Masih kurang? Nih saya tambahin lagi kenapa nanjak terasa ringan: Karena tidak mikirin mau nulis berita (liputan), tidak ada ‘hutang”, atau pun live post buat ngejar viral :D Bebasssss lepas tanpa beban.

Pengalaman banyak merosot saat nanjak pada tahun-tahun sebelumnya, bikin saya menjauh dari rute terjal yang dulu pernah saya lalui. Kali ini naik pelan-pelan dengan memutari gunung (nggak mutar jauh-jauh amat), melewati tanjakan yang lebih landai. Saya dan suami tidak memasang target harus sampai atas dalam waktu sekian puluh menit, sama sekali tidak. Kami naik dengan santai, malah kerap berhenti. Entah sekedar untuk berdua-duaan menikmati pemandangan, atau untuk ambil foto. Ketika yang lain sudah di atas, kami masih di setengah pendakian. Kadang sengaja berlama-lama untuk mengamati pemandangan sekitar yang kami temukan dari titik tempat kami berdiri.

Puncak Gunung Anak Krakatau dilarang didaki. Berbahaya. Pendaki hanya boleh nanjak sampai batas aman, orang menyebutnya ‘sadel’. Menurut keterangan guide yang berasal dari Pulau Sebesi, dua minggu sebelum kedatangan kami, Gunung Anak Krakatau ditutup dari kunjungan wisatawan karena sempat terjadi erupsi kecil. Kemudian guide menunjuk lava yang telah mengeras di sebagian besar permukaan gunung bagian atas. 

Matahari pagi sedang indah-indahnya, fotonya sedang blur-blurnya 😛
Puncak gunung menyembul lurus di atas kepala. Mau lewat mana? Jalan terjal di sisi kanan atau jalan memutar dan landai di sisi kiri?
Kemiringan sekian

di batas aman pendakian


Pulau Panjang di seberang sana

Snorkeling di Pulau Rakata

Sependek pernah berkunjung ke Cagar Alam Krakatau, Pulau Rakata hanya dapat saya pandangi dari kejauhan (dari atas Gunung Anak Krakatau). Bentuknya seperti gunung kecil dengan puncak yang kerap bertudung awan. Memandangnya menghadirkan rasa penasaran. Sebagai sisa gunung purba yang pernah meletus sangat dahsyat, penampakan Rakata terlihat indah di mata. Tak nampak keganasannya sebagai gunung yang pernah menggelegar membangunkan penduduk planet. Banyak orang tahu, 134 tahun silam ledakan Krakatau setara 30.000 kali bom atom yang diledakkan di Hiroshima dan Nagasaki pada akhir Perang Dunia II. Getarannya terasa sampai Eropa dan letusannya terdengar hingga sejauh 4.653 kilometer sampai Australia dan Afrika. Mengakibatkan Gunung Danan dan Gunung Perbuwatan lenyap, setengah kerucut Gunung Rakata hilang. Terjadi gelombang tsunami setinggi 40 meter yang mengakibatkan puluhan ribuan penduduk tewas. Langit separuh bumi gelap gulita selama dua hari. Debu vulkanisnya menutupi atmosfer bumi, menyebabkan perubahan iklim global sampai setahun berikutnya.

Pulau Rakata di kejauhan

Rakata nan Memesona

Kini lihatlah, Rakata begitu tenang. Daratannya hijau, ditumbuhi hutan alami yang membuatnya terlihat sangat asri. Lautnya sangat jernih dan kaya akan keragaman biota laut. Para pelancong terkagum-kagum dibuatnya. Mereka sudi datang dari jauh, melewati kondisi laut yang kadang tidak bersahabat, demi menyaksikan sisa Krakatau yang pernah menjadi bencana besar yang merubah sebagian wajah bumi.

Gentar? Tak bisa dipungkiri rasa itu menyelimuti hati selama 30 menit perjalanan naik kapal menuju Rakata. Iya, banyak cemasnya. Pikiran-pikiran liar pun berseliweran, “Bagaimana jika tiba-tiba pulau itu bergemuruh, lalu meledak lagi?”  Tapi sungguh, ketika sudah sampai di sana, segala ketakutan itu, segala kecemasan itu, berganti pekik gembira saat air sejernih kristal dengan warna-warni terumbu karang yang terlihat jelas dari atas kapal, menyambut kedatangan kami. Terkagum-kagum saya dibuatnya. Orang-orang di kapal, satu persatu terjun ke laut, termasuk suami. Mereka berenang, menyelam, dan mengapung. Berlama-lama, lebih lama dari snorkeling di hari sebelumnya. Saya tahu tempat ini spesial, keindahan panorama bawah lautnya tak terbantahkan. Daratannya pun sangat menawan. Semua masih serba alami. Membuat para pelancong bersuka hati.

Spot snorkeling kece di Pulau Rakata

Airnya dangkal, hangat dan jernih. Ikannya banyak. Menyenangkan!

Singgah lalu bergaya

Happy sekali 😍

Kembali ke Daratan Pulau Sumatera

Dalam open trip Pulau Sebesi, Gunung Anak Krakatau bukanlah destinasi utama. Cagar Alam Krakatau hanyalah bagian dari destinasi yang MUNGKIN bisa dikunjungi. Sedangkan Pulau Umang-Umang, Pulau Sebuku Kecil, Pulau Sebuku Besar, dan Pulau Rakata adalah destinasi pasti yang ada dalam daftar kunjung. Satu hal lagi, meskipun bermalam di Pulau Sebesi, tidak berarti ada kegiatan jelajah pulau, karena kegiatan banyak dilakukan di laut, yaitu Snorkeling. Jika ingin mengeksplore Pulau Sebesi lebih dalam, tambahlah 1-2 hari lagi. Biar puas.

Pulau Rakata menutup kegiatan kami di hari kedua. Setelah dari sana, kami kembali ke Pulau Sebesi untuk makan siang, membersihkan badan, berkemas, lalu pulang. Jam 5 sore kami sudah di dermaga Canti, Kalianda. Saat itu, awan kelabu tebal menggantung di langit, bersiap tumpah dalam sekali hempasan angin. Benar saja, tak lama setelah perjalanan naik angkot sewaan dimulai, hujan deras mengguyur Kalianda hingga Pelabuhan Bakauheni. 

Sampai jumpa lagi Pulau Sebesi

Pulang

Sebentar lagi hujan - Dermaga Pulau Sebesi

Oleh-oleh Lampung di Pelabuhan Bakauheni

Salam metal 😆

Mari pulang ke Tanah Jawa

Kapal siap membawa pulang

Dalam gigil dan lelah, kami mengayun langkah bersama para pejalan yang bersiap kembali ke Pulau Jawa.


Sungguh malam yang dingin untuk jiwa yang hangat. Tiada yang lebih berharga untuk dibawa pulang selain pengalaman dan kenangan manis.

Lima bulan kemudian, saya kembali ke Pulau Sebesi dengan cerita baru dan pengalaman baru: Tiada Gundah di Pulau Sebesi.



Video Trip Pulau Sebesi: 
 

Jadikan Baju Wanita Terbaru Sebagai Kado Istimewa

$
0
0
Kado istimewa - [Foto kado dari satujam.com]
 
Kalian pernah nggak kebingungan saat hendak memilih bingkisan yang cocok untuk diberikan kepada seseorang? Saya sering mengalami hal seperti itu. Bagaimana caranya supaya mudah? Apa langsung tanya ke orangnya? Hmm...sepertinya tidak dengan cara itu. Nanti malah urung jadi kejutan😆 Lantas apa tipsnya supaya tidak bingung lagi?

Pada dasarnya dalam memilih dan menentukan beberapa hal yang sesuai atau tepat, misalnya saja untuk bisa memilih kado terbaik, hal-hal yang bisa dipertimbangkan adalah penggunaan dari barang yang hendak kita berikan. Seberapa berguna dan seberapa sering digunakan, atau seberapa butuh dan seberapa sering dibutuhkan, hal-hal tersebut bisa menjadi pertimbangan. 

Dalam memilih kado untuk teman, misalnya perempuan, busana bisa menjadi bingkisan yang tepat. Tapi kemudian, kita mengalami kebingungan berikutnya, yakni "Apa busana yang tepat untuknya?" Nah, salah satu hal tepat yang bisa kita lakukan adalah dengan memilih busana wanita model terbaru untuknya.

Busana wanita (foto dari SINI)
Ada beberapa orang yang lebih memilih baju wanita terbaru untuk dijadikan pilihan sebagai kado atau sebagai bingkisan karena ada beberapa kelebihan yang bisa dirasakan diantaranya:

1.  Banyak perempuan yang suka 

 
Kelebihan dari penggunaan baju sebagai pilihan untuk kado karena memang banyak perempuan yang suka. Baju bisa menjadi pilihan tepat karena mudah didapatkan, misalnya dengan cara belanja online. Dengan berbelanja online, kita juga jadi lebih mudah dalam mencari pilihan busana yang akan kita jadikan kado.


2.  Banyak pilihan 
 
Seperti yang sudah umum ketahui bahwa pilihan baju sangat banyak. Baik dari segi warna, model, dan jenis. Dengan banyaknya pilihan itu akan memudahkan kita dalam mencari mana yang paling sesuai dengan karakter orang yang hendak kita beri kado.

3.  Bermanfaat 

 
Cara mudah dan tepat lainnya dalam menentukan pilihan dan juga sebagai bahan pertimbangan mengapa pada akhirnya lebih memilih baju sebagai pilihan adalah karena bisa menjadikan pilihan tersebut sebagai barang yang lebih bermanfaat. Memberikan barang yang bermanfaat membuat kita bisa memilih dengan tepat.

4. Bisa sebagai hal yang tahan lama

 
Sebagai pilihan yang tepat dan memang lebih bisa diandalkan dalam penggunaannya sebagai kado atau sebagai hadiah maka pilihan baju selain lebih bermanfaat juga pastinya lebih bisa dijadikan sebagai pilihan barang yang memang tahan lama. Dengan demikian kita akan merasa bahwa pastinya orang yang diberikan kado tersebut akan nyaman dalam menggunakannya

 
5. Harga tidak terlalu tinggi 

 
Selain banyak pilihanbaju atasan wanita terbaru kini bisa didapatkan dengan harga tidak terlalu mahal dan relatif lebih murah. Dan pada akhirnya, memilih baju wanita terbaru adalah pilihan yang tepat untuk dijadikan kado istimewa. 


*(sp)

Liburan Asyik di Belitung Bersama Picniq Tour & Travel

$
0
0
Belitung memiliki potensi yang hampir komplet dari segi alam, budaya, kuliner, dan tradisi. Oleh karena itu Kementerian Pariwisata menetapkan Belitung sebagai salah satu dari 10 destinasi wisata yang diprioritaskan untuk dikunjungi oleh warga lokal maupun mancanegara. 

Sudahkah kalian berkunjung ke Belitung?

bandara tanjung pandan belitung
Liburan Belitung

Berwisata ke Belitung sangat mudah, baik secara mandiri, maupun dengan menggunakan jasa travel agent. Kalau saya pribadi, sependek empat kali pernah mengunjungi Belitung (dalam rentang waktu dari tahun 2015-2017), semuanya menggunakan travel agent


Enak mana, pakai travel agent atau mandiri? Karena saya belum pernah merasakan berwisata di Belitung secara mandiri, bagi saya pakai travel agent paling enak dan menguntungkan, di antaranya: kemudahan akomodasi dan transportasi, guide yang membuat perjalanan lebih terarah, waktu lebih efektif, lebih banyak objek wisata yang bisa disambangi, biaya lebih murah, dan kenyamanan pun terjamin.

Saya percaya, ada nilai lebih saat memilih travel agent yang berdomisili di Belitung untuk berwisata di Belitung. Inilah yang saya lakukan ketika berkunjung ke Belitung, baik yang pertama kali maupun yang kedua kali. Kesan baik dan kepuasan yang saya dapat dari travel agent sebelumnya, masih terasa sampai sekarang. Kemudian, saat liburan Belitung pada bulan Juli tahun ini, saya menggunakan jasa travel agent lainnya yaitu Picniq Tour & Travel. Sama baiknya, lebih puasnya. Pengalaman liburan dengan travel agent inilah yang akan saya ceritakan dalam tulisan ini. 

Terbang dari Jakarta - Belitung

Mungkin sudah banyak yang tahu, saat ini ada tujuh maskapai yang melayani penerbangan dari Jakarta ke Belitung setiap harinya. Kalau penerbangan langsung dari daerah lain seperti Palembang dan Bangka, jumlahnya mungkin lebih sedikit (silakan cek di situs-situs pemesanan tiket). Ramainya jadwal dan rute terbang ke Belitung menandakan tingginya jumlah kunjungan ke Belitung. Sebagai destinasi wisata populer di Indonesia, sudah bisa ditebak kunjungan tersebut kemungkinan didominasi oleh wisatawan.

Yang hebat dari Belitung, sejak tgl. 10 September 2017 Bandara HAS Hanandjoedin Tanjung Pandan melayani penerbangan internasional. Penerbangan tersebut adalah penerbangan charter internasional Sriwijaya Air dari Kuala Lumpur menuju Tanjung Pandan pergi-pulang (pp). Dengan adanya penerbangan tersebut, ASPPI Bangka Belitung (Babel) berhasil memecahkan rekor sebagai asosiasi pariwisata pertama di Indonesia yang bisa charter pesawat untuk penerbangan internasional! Wow keren. 

ASPPI Bangka Belitung jadi asosiasi pariwisata pertama di Indonesia yang berhasil charter pesawat untuk penerbangan internasional

Wisatawan Belitung liburan di Malaysia dengan penerbangan langsung dari Belitung ke Malaysia


From Belitung to The World

Pada tanggal 9-12 Nopember 2017, sebanyak 187 wisatawan Indonesia dibawa terbang ke Malaysia. Para wisatawan merupakan gabungan dari tamu-tamu Picniq Tour & Travel dan tamu dari beberapa travel agent lainnya. Jeffry, owner Picniq Tour & Travel, menjadi tour leader dalam perjalanan wisata 4D3N ke Malaysia tersebut.

Seperti apa sih sosok Jeffry ini? Jeffry adalah sosok muda yang terampil  dibidang usaha wisata. Di usianya yang ke-32 tahun ini, Jeffry tidak hanya telah sukses dengan usaha tur keliling Indonesia dan ke luar negeri, tetapi juga usaha kuliner. Bersama rekan-rekannya sesama pemilik travel agent, Jeffry mendirikan Kafe Kopi Kong Djie di Jalan Biak Jakarta. Saya dan rekan-rekan blogger pernah diundang saat peresmian kafe untuk diajak menyeruput Kopi Kong Djie dan aneka kuliner khas Belitung lainnya di hari pertama peluncuran kafe.

Saat berlibur di Belitung, Jeffry sendiri yang menemani kami piknik cantik di Pulau Leebong. 

Jeffry, owner Picniq Tour & Travel

Banyak cerita bahagia dari liburan Belitung yang belum saya tuliskan di blog. Sebagian baru berupa catatan-catatan kecil yang diposting di medsos (Instagram, Twitter, FB). Kalau nanti sudah tiba waktunya, akan saya tulis dan posting juga di blog ini. Tunggu saja 😗

Jika ingin baca keseruan kami selama di Belitung, kalian dapat membacanya di blog rekan-rekan blogger yang pergi bersama saya saat itu. Ada Mbak Dian Radiata, Tomi Purba, Atanasia Riant, Dewi Ratnasari, Aji, Primastuti, dan Mas Elton


Silakan masuk ke blog mereka, lalu cari tulisan tentang Belitung, maka kalian akan menemukan banyak cerita kami tentang liburan bersama Picniq Tour dan Travel. Tulisan yang mereka posting bukan hanya satu, tapi lebih. Ada yang memposting dua hingga tiga tulisan 😃 Selain blog, mereka juga membuat video yang di-upload di Youtube. Bahkan videonya ada yang tayang di NET TV lho😍

Nggak nyangka dibuatin spanduk segala 😍


Jeffry pemilik Picniq Tour & Travel adalah orang Belitung yang berdomisili di Belitung. Jeffry berkecimpung di dunia pariwisata sejak tahun 2010. Setelah melakoni banyak pengalaman dengan usaha wisata yang dirintis bersama rekannya, baru pada tahun 2015 Picniq Tour & Travel didirikan sebagai usaha pribadinya. Diusianya yang masih muda, sejak berdiri hingga saat ini Picniq sudah melayani jasa tur ke banyak daerah bahkan ke luar negeri. Sudah ada 30 destinasi terjual dengan total 1200 customers.

Saya memiliki pengalaman menyenangkan bersama Picniq Tour & Travel. Karena itu saya berani merekomendasikannya kepada orang lain, salah satunya kepada mbak Anne, founderIndonesian Food Blogger (IDFB) yang berlibur ke Belitung pada bulan Oktober lalu. Saya kenal mbak Anne sebagai ibu dari keluarga yang bila jalan-jalan pasti mampu menghabiskan duit banyak….ehem…moga abis ini saya dilempar tiket ke New Zealand oleh mbak Anne 😝😅. So, saya ingin Mbak Anne dan keluarga dapat pengalaman hebat dan berkesan saat berlibur ke Belitung. Maka, saya sarankan padanya Picniq Travel & Tour 😍 


Mbak Anne liburan di Pulau Pasir Burung

Anak mbak Anne liburan di Pulau Leebong

Mbak Anne bagai punya pulau pribadi...sepi dan tenang

Instagram @andrie_anne

Liburan Belitung mbak Anne sudah satu bulan berlalu. Baru sehari yang lalu saya kepo :“Puas atau kecewa, mbak?” Jawabannya : “JEMPOL!


Alhamdulillah. Jawaban itu membuat saya LEGA! Mbak Anne juga memberikan beberapa testimoni tentang pelayananyang didapatnya selama keliling Belitung. Secara keseluruhan, mbak Anne mengaku puas.

Sebetulnya, tanpa saya bertanya pun, kepuasan dan kegembiraan Mbak Anne bisa terlihat dari foto-fotonya yang bertaburan di medsos. Saya ingat betul saat masih di Belitung Mbak Anne berkali-kali posting foto cantiknya di Leebong. Saya sampai ngiri lihat dia bisa foto-foto maksimal begitu 😍 Ya, mbak Anne beruntung datang ke Belitung saat cuaca cerah. Alhasil, bukan saja liburannya jadi maksimal, tapi foto-fotonya pun cetar!

Btw, kalau kalian mau tanya mbak Anne soal pengalaman menggunakan jasa Picniq Tour & Travel, kalian bisa tanya langsung ke orangnya lewat DM di Instagramnya. Oh ya, Mbak Anne terkesan dengan Echa, guide Picniq Tour & Travel selama di Belitung. Katanya orangnya OK, sabar banget!  Nah, kalian bisa lihat foto-foto liburannya di instagram pribadinya @Andrie_anne. Monggo.


Putra putri Mbak Anne saat liburan di Pulau Leebong

Dalam melayani perjalanan kami keliling Belitung, Picniq Tour & Travel berkolaborasi dengan pengelola Pulau Leebong dan Mulia Rental Group Belitung. Kolaborasi indah inilah yang membuat liburan kami di Belitung berkesan meskipun selama di Belitung cuaca hujan.
 

Hari pertama di Belitung kami masih mendapatkan cuaca cerah sejak pagi hingga sore. Pada hari kedua dan ketiga, cuaca berubah total. Hujan turun tiada henti, bahkan banjir di beberapa wilayah di Belitung. Syukurnya selama di Pulau Leebong kami bisa menerima keadaan, sehingga tetap bisa menikmati liburan. Hujan-hujanan menjelajah hutan pulau, main di Pantai Chicas, menikmati aneka makanan lezat, tidur nyaman di villa-villa istimewa,bergembira ria menikmati keindahan Pulau Pasir Burung, dan wisata hutan mangrove, semuanya tetap menyenangkan.

Kegiatan wisata kuliner di Belitung berjalan sebagaimana mestinya. Hujan dan banjir tidak menghalangi. Kami tetap bisa makan seafood enak di Sinar Laut (Beltim), makan seafood lagi di Restoran Dynasti, ngopi sambil ngobrol-ngobrol asyik di Kafe Kopi Kong Djie, hingga berbelanja oleh-oleh di Klapa. Mengunjungi SD Laskar Pelangi saat hujan, serta mampir sejenak di Museum Kata Andrea Hirata yang sudah tutup karena kesorean. Di hari terakhir, rombongan kami (saya, Mas Arif, Tami, Dian & lala) tetap melakukan kunjungan ke beberapa tempat sebelum kembali ke Jakarta, yaitu Rumah Adat Belitung dan Museum Belitung. Sedangkan rombongan lain (Riant, Tomi, Ima, Mas Elton, Dewi, dan Aji) melanjutkan kegiatan dengan hopping island Tanjung Kelayang. 


Liburan istimewa di Pulau Leebong
 
Sore seru di Pulau Pasir Burung

Pagi semangat di Pantai Chicas Pulau Leebong

Keliling Pulau Leebong

Wisata Mangrove Pulau Leebong

Mengenal flora asli Pulau Leebong hujan-hujanan asyik

Replika SD Laskar Pelangi

Museum Tanjung Pandan

Kulineran seafood di Restoran Sinar Laut Belitung Timur

Dinner enak di Restoran Dynasti Tanjung Pandan

Ngopi enak di Kafe Kong Djie Tanjung Pandan

Kulineran di Pulau Leebong
Belanja oleh-oleh di KLAPA

Hujan selama di Belitung tidak membuat kegiatan berantakan. Justru saya menemukan pengalaman berbeda dengan liburan saat hujan. Jika sebelumnya sudah 3 kali terbiasa liburan di Belitung dengan cuaca cerah, maka kali ini dengan cuaca mendung. Kering atau basah tak ada beda, sama-sama berkesan dan tetap istimewa.

Bukan cuaca yang membuat tidak bahagia, tapi hati kita yang membuatnya bahagia. Mau cuaca cerah, kalau hati penuh keresahan, gundah gulana, liburan tetap tidak akan menyenangkan. Di mana badan di bawa, di situ hati gembira ikut serta. Ketemu hujan akan baik-baik saja, justru menjadi cara baru dalam menikmati Belitung di musim hujan. 


Liburan bahagia - Pantai Chicas

Liburan Asyik - SD Laskar Pelangi

Liburan seru bareng suami dan teman-teman

Terus terang, trip Belitung bulan Juli lalu memang bersponsor, tapi tidak sepenuhnya. Dalam waktu bersamaan kami memakai jasa travel agent yang sama dalam keadaan diskon banyak dan tidak diskon sama sekali. Seperti saat hopping island dari Tanjung Kelayang, rombongan Riant bersama Ima, Mas Elton, Aji, dan Dewi, ikut tur berbayar. Mereka bayar penuh ke Picniq Tour & Travel. Jadi, kalau ada lebih dan kurangnya dari pelayanan Picniq Tour & Travel, insha Allah akan disampaikan dalam porsi yang sama.

Saya tidak akan berbicara travel agent mana yang terbaik, tapi saya akan katakan bahwa jika kalian menghubungi Picniq Tour & Travel untuk keliling Belitung, itu merupakan pilihan yang baik. 


Kunjung site www.yourpicniq.com untuk liburan Belitung

Pilih jenis liburanmu di www.yourpicniq.com

Nikmati kemudahan liburan di www.yourpicniq.com

Picniq Tour & Travel
CP: Jeffry
HP: 081949555588 081949222216
www.yourpicniq.com 
  


 

Mulia Rental Group Belitung (rental mobil dan bus Belitung)
Email: muliarentalgroup@gmail.com
WA: 087897788008 CP: Darmawan
www.muliarentalgroup.com 

Darmawan (depan) bos Mulia Rental Mobil dan Bus Belitung ikut blogger jalan-jalan bareng ke Pulau Leebong 😍

Ngopi bareng Pak Toto (Pulau Leebong) dan Darmawan (Mulia Rental Mobil) di Hanggar 21



Leebong Island 
Leebong Island, Belitung - Indonesia
Telp: +62 21 5438 1355 , +62 21 5438 1356
HP: +62 812 9770 0776 (WhatsApp/LINE)

Dermaga Pulau Leebong

Villa Barata Pulau Leebong
Villa Zarra - Pulau Leebong

Tenda Pulau Leebong

Baca juga :


Menghabiskan Petang di Belitung Timur, Menikmati Sedapnya Seafood RM Sinar Laut dan Mengunjungi SD Laskar Pelangi

Santap Malam Nikmat di Restoran Dynasty Belitung

D’Makmoer Penginapan Murah di Tanjung Pandan dengan Kafe Pinggir Pantai View Matahari Terbenam

12 Tempat Wisata Kuliner di Belitung

Liburan Romantis Penuh Privasi di Mayaloka Villas Seminyak Bali

$
0
0
private pool villa
Liburan romantis di Bali

Pulau Bali di Indonesia adalah rumah bagi salah satu tujuan paling romantis di seluruh dunia. Terkenal dengan alamnya yang eksotis, udara yang sejuk dan juga wisata budaya yang unik, membuat Bali kerap diburu oleh pasangan baru menikah yang ingin berbulan madu, maupun pasangan lama yang ingin melakukan liburan romantis. Banyak tempat bulan madu romantis di Bali yang tak kalah menawan bila dibandingkan dengan manca negara. Sejumlah penginapan dan villa eksotis berkelas internasional yang dilengkapi private pool dengan view pemandangan pantai pasir putih hingga hijaunya alam perbukitan yang menakjubkan tersedia di Bali. Di manakah saya akan tinggal ketika liburan romantis di Bali? Inilah salah satu villa yang saya tempati bersama suami ketika liburan di Bali baru-baru ini.

mayaloka villas seminyak
Villa Selasar managed by Mayaloka Villas Seminyak

Menginap di Villa Lebih Privasi

Bahagia membuncah memenuhi jiwa kala bisa kembali lagi ke Bali berdua suami. Seolah mengulang kebahagiaan liburan romantis di Bali beberapa tahun lalu, tapi dengan suasana baru di masa kini. Liburan kami hanya tiga hari, memang tergolong singkat. Tak apa, karena bagi saya liburan kadang bukan tentang berapa lama, tapi tentang berapa banyak hal selama liburan yang betul-betul bisa dinikmati dengan hati. Liburan panjang berhari-hari, seminggu atau berbulan-bulan, memang memuaskan dari segi waktu. Siapapun asal punya banyak uang, pasti suka berlama-lama. Kalau waktunya singkat tapi berkualitas, juga sama memuaskan, bukan? Kembali lagi ke cara menjalani dan menikmatinya, karena sejatinya liburan adalah tentang bagaimana kita menjadi bahagia, nyaman, lengkap, bersyukur, dan menghadirkan senyum merekah di bibir dan di hati.


Baca juga : Liburan Long Weekend di Hotel Aston Bogor

villa seminyak bali
Villa Selasar, modern dan berkelas

Selama tiga hari penuh kami mengunjungi tempat-tempat yang belum kami lihat, dan melihat tempat-tempat yang belum kami kunjungi. Bertemu dengan orang-orang baru dan mendapat pengalaman dari tempat baru, sungguh menyenangkan. Semakin istimewa karena kami menginap di villa keren yang memberikan pengalaman liburan yang tak terlupakan.

Kenapa villa? Untuk liburan romantis (sebut saja begitu), menginap di villa lebih punya privasi. Lebih homy, mau ngapain saja bisa. Punya fasilitas, layanan dan keramahan yang sama seperti hotel, bahkan lebih. Mungkin ada yang bertanya, kalau liburannya banyak diisi dengan bepergian di luar, apa tidak mubazir villa bagus dan mahal lebih banyak ditinggal, hanya ditempati pada malam dan pagi hari saja? Tentu tidak. Justru butuh villa istimewa agar bisa lebih relax melepaskan penat setelah berwisata seharian menikmati kemewahan alam Bali.


Baca juga : Glamping Bahagia di Trizara Resort Bandung

Liburan berkualitas hadirkan senyum di bibir dan di hati 😍

Villa Selasar, Villa yang sepi untuk berdua-duaan

Selasar Villa merupakan ‘produk’ dari Mayaloka Villa, sebuah temuan yang tak saya sangka-sangka. Kami menginap di sini atas rekomendasi dari Jeffry Picniq Tour & Travel, yang diteruskan kepada Silvi dari Panda Travel & Tour untuk pemesanannya. Tidak ada bayangan villanya akan seperti apa. Kami percaya saja pada pilihan Silvi bakal sesuai dengan yang kami inginkan. Dan itu terbukti ketika kami tiba di villa.

Berlokasi di Seminyak, tepatnya Petitenget, Villa Selasar berlokasi tak jauh dari keramaian, tapi cukup romantis dan terjangkau. Setelah check-in di Mayaloka Villas, kami diantar ke Villa Selasar yang berjarak tempuh sekitar 5 menit perjalanan bermobil. Letaknya sekitar 20 meter dari jalan utama, agak masuk ke dalam melewati jalan yang sepi. Di sanalah villa yang kami sewa berada. Ada villa-villa lain di sebelah kiri dan kanannya. Suasana tenang dan sunyi mulai terasa ketika kami memasuki perkarangannya yang tertutup. Dan pada hari itu, hanya kami berdua saja yang menempati villa. Istimewa! Iya, istimewa untuk berdua-duaan dan ngapain saja 😃


Baca juga : Akhir Pekan Menyenangkan Bersama Keluarga di Hotel ARA Serpong

Villa modern, elegan, dan berkelas

Villa dengan Citarasa Sensual

Villa Selasar adalah sebuah villa mewah berkamar 4 yang tak hanya nyaman, tapi juga membuat liburan jadi berkelas. Lingkungan asri, ramah, dan bersih langsung bikin betah. Di sekitarnya juga banyak tanaman hijau yang bikin udara di sekitarnya terasa sejuk. Arsitekturnya bergaya modern dengan sentuhan tradisional Bali. Setiap suites terdiri dari sebuah kamar tidur luas.  Istimewanya, walaupun kami hanya menyewa 1 kamar saja, keseluruhan bagian villa ini bisa kami nikmati seorang diri. Saya girang!

Selasar Villas memang dirancang khusus bagi mereka yang ingin berbulan madu atau liburan romantis. Didesain dengan gaya romantis, semi terbuka, tapi privasi bisa tetap terjaga. Citarasa sensual pada kamar mandi terbuka dengan bath tub yang muat untuk bersantai dan berendam berdua, sungguh menunjang suasana romantis. Aduhai.

Baca juga: Hotel Kristal Untuk Liburan Keluarga di Jakarta

villa romantis di bali
Kamar yang kami tempati 😍
Bercitarasa sensual 😉
Dengan bath-up untuk berendam berdua 😃

Ah iya, saya punya cerita soal kamar mandinya. Sebenarnya, ini bukan pertama kali saya menginap di villa dengan kamar mandi terbuka, hanya saja baru kali ini saya punya cerita berbeda. Jadi gini, kami sampai di villa sudah malam, sekitar jam 9. Urusan mandi jadi hal utama yang akan saya lakukan sesampainya di kamar. Badan dan baju kotor usai kelayapan seharian di Nusa Penida Island mengharuskan saya mandi. Di waktu yang sama, di TV ada pertandingan bola antara Indonesia vs Guyana. Suami langsung ngebet pingin nonton di ruang tengah. Saya ngebet pingin mandi. Saat tahu kamar mandinya terbuka, saya maju mundur takut. Bukan tempat mandinya yang seram, memang sayanya penakut. Sudah design-nya terbuka, sendirian, malam pula. Bikin takut. Saya tidak mau urung mandi. Suami juga tidak mau urung nonton. Akhirnya diambil jalan tengah. Nonton bolanya di kamar mandi! Caranya? Bawa laptop ke kamar mandi (streaming). Nonton jadi, mandi pun jadi. Hehe. Romantis yang tidak disengaja. Ahay….!

Baca juga: Pengalaman Menginap di Clove Garden Hotel & Residence Bandung

Nonton bola sambil menemani istri yang takut mandi sendiri 😛

Yeah….di sini bukan hanya kedamaian dan ketenangan yang saya dapatkan, tapi juga kualitas keintiman. Tempat ini layaknya tempat beristirahat yang mewah di mana saya bisa menyatu dengan lingkungan asri berudara segar, juga dengan special one yang membersamai. 
 
Kolam Renang Pribadi


Kolam renang pribadi hanya beberapa langkah saja dari ruang tengah. Tinggal buka pintu kamar, bisa langsung berenang di kolam yang selalu terjaga kebersihannya. Selama di Bali, kami lebih banyak beraktivitas di luar villa. Jam 9 pagi sudah keluar, balik ke villa sudah malam, jadi tak begitu banyak memanfaatkan kolam renangnya. Paling pagi saja, sebelum berangkat. Itu pun hanya duduk-duduk saja berjemur di pinggir kolam, menikmati suasana yang damai sembari mencicipi kue-kue manis yang lezat.

Di sini, memilih berenang pada pagi hari ataupun sore, tetap akan disajikan dengan suasana yang romantis. Selain karena lingkungannya memang tenang, karyawan villa pun tidak sembarang masuk villa apalagi lalu lalang, kecuali dipanggil baru datang. Cocok untuk berbulan madu, ya kan? Tanpa gangguan, memberikan ketenangan di setiap hari yang dilalui bersama-sama, bikin suasana romantis dapat terasa sepanjang hari. Pokoknya nih ya kalau buat saya, honeymoon di sini privasi kita tuh prioritas banget. Bikin terbuai dalam liburan yang tidak ingin hari cepat berlalu. Hmm…..

Ruang tengah terhubung langsung ke kolam renang
Nggak ada yang gangguin!

Istimewa dan Bernilai

Dengan harga yang ditawarkan, villa ini dilengkapi dengan ruang tengah untuk bersantai, ruang makan, dapur dengan perlengkapannya, serta tempat parkir yang tertutup. Ruang nonton TV dilengkapi dengan flat screen yang menemani saat-saat santai. Area ruang tengahnya terhubung langsung ke private pool dan teras. Kami tak perlu pergi keluar villa hanya untuk mencari sarapan, karena karyawan villa siap mengantarkannya ke tempat. Bahkan kalau mau bisa juga menikmati sarapan di pinggir kolam renang.

Pada saat check-in, staff di FO langsung menanyakan menu apa yang ingin disantap saat sarapan. Dari daftar menu yang diberikan, saya lihat ada banyak pilihan. Kami diminta memilih satu menu utama dan satu jenis minuman. Saya kira hanya dua menu yang dipilih itu saja yang akan disajikan, ternyata diberi tambahan lain di luar yang saya pesan seperti buah-buahan dan minuman kopi/teh. Kalau ingin memasak sendiri, misal telur goreng atau makanan lainnya, bisa kita lakukan sendiri di dapur villa. Tapi, kami tidak punya waktu untuk itu karena sehari-hari lebih banyak berkegiatan di luar. Mungkin, kalau datang dengan rombongan keluarga, dapurnya pasti akan lebih banyak dimanfaatkan. Kalau berdua saja sih, mending pesan saja atau cussss keluar nyari tempat makan. Lebih praktis.


Baca juga: D'Makmoer Penginapan Murah di Tanjung Pandan dengan Kafe Pinggir Pantai View Matahari Terbenam

Konsep terbuka menghadirkan udara segar di antara ruang yang saling terhubung : ruang makan, ruang tengah, teras, dan kolam renang

Dapur villa buat yang mau masak-masak

Sangat private, berdua saja

Intim

Harga Untuk Sebuah Pengalaman

Villa Selasar bagi saya sudah terbilang mewah. Berapa harga atas keistimewaan yang disuguhkannya? Rp 5.350.000,- per malam (harga low season saat ini). 

Mahal? Bisa jadi mahal jika memang dianggap mahal. Padahal mahal itu relatif, ya kan?. Ketika membayar untuk sesuatu yang diinginkan, kemudian mendapatkannya, bahkan lebih dari yang diinginkan, harga bukan lagi sesuatu. Pernah nggak kalian merasa begini ketika menginap di sebuah hotel/resort/villa, “Kok yang begini bisa murah?” atau “Waaah..spesial banget yah yang saya dapat!” Saya tak jarang merasa seperti itu. Eh tapi, kalau saya begitu, bukan berarti saya kaya dan mampu bayar mahal, lho. Melainkan karena di mata saya di situ memang ada sesuatu yang LEBIH, orang menyebutnya ‘value’. 

Bepergian dan mendapatkan pengalaman unik dari tempat-tempat baru memberi nilai yang lebih tinggi daripada harga yang dibayarkan. Bahasa kerennya value for money. Kita akan terus ingat kenangan itu seumur hidup. Ini terjadi pada saya, tentu juga pada kebanyakan orang, termasuk kamu yang sedang membaca tulisan ini. 

Jadi, mahal atau tidaknya harga villa, akan tergantung pada nilai kenangan dan pengalaman personal yang kita dapat dan kita rasa 😊



Rate Mayaloka Villas

Liburan berdua suami/istri saja, bersama keluarga besar, atau dengan rombongan teman, villa Selasar bisa jadi pilihan yang memuaskan. Dengan 4 kamar yang sediakannya, serta fasilitas lengkap yang dimilikinya, liburan di Bali akan makin berkesan.

Punya rencana ke Bali dalam waktu dekat? Kalau punya bujet besar dan berharap privacy adalah prioritas, Mayaloka Villas bisa jadi pilihan. Berikut adalah rate Mayaloka Villas saat ini, berlaku hingga 31 March 2019. Sebagai informasi, Low season: 01 April – 30 June, 01 September - 19 December, 06 January – 31 March. High season:  01 July – 31 August. Peak season: 20 December – 5 January.

LOW SEASON
One bedroom pool villa Rp. 2,327,500, Two bedroom pool villa Rp. 3,650,000, Honeymoon pool villa Rp. 2,800,000, Four bedroom pool villa Rp. 5,350,000

HIGH SEASON
One bedroom pool villa Rp. 2,627,500, Two bedroom pool villa Rp. 3,950,000, Honeymoon pool villa Rp. 3.100,000, Four bedroom pool villa Rp. 5,650,000

PEAK SEASON
One bedroom pool villa Rp. 2,727,500, Two bedroom pool villa Rp. 4,050,000, Honeymoon pool villa Rp. 3.200,000, Four bedroom pool villa Rp. 5,750,000

Kamar tidur Honeymoon Villa - Mayaloka Villas

Tempat mandi Honeymoon Villa - Mayaloka Villas

Private pool Honeymoon Villa - Mayaloka Villas

Dari 4 macam villa yang ditawarkan tersebut, kita tinggal pilih mana villa yang paling sesuai dengan kebutuhan. Buat pasangan baru menikah yang ingin bulan madu, Honeymoon Pool Villa recommended untuk dijadikan pilihan. Jika sudah tak tersedia, jangan khawatir karena villa tipe satu, dua, atau 4 kamar juga recommended, sama-sama menyuguhkan suasana romantis sepanjang hari.

Jika memesan dari jauh-jauh hari, kemungkinan villa idaman masih available. Mesti sering-sering cek saja. Bisa cek secara mandiri, bisa juga melalui jasa travel agent yang kita kenal. Kalau saya, kemarin banyak dibantu oleh Silvi dari Panda Tour & Travel. Saya tidak perlu repot mencari dan memilah, tinggal sampaikan kebutuhan, Silvi yang mengerjakan. Dan kemudian, taraaaa……dapat deh di Villa Selasar ini.

Villa Selasar - 4 bedroom villa

Halaman depan sekaligus tempat parkir yang tertutup

Kalau dari teman pembaca ada yang berencana liburan ke Bali, Mayaloka Villas ini bisa jadi pilihan yang baik. Berikut adalah beberapa kelebihan yang bisa kamu pertimbangkan:
- Terletak di sebuah kawasan pribadi yang aman dan terpencil di ujung jalan sepi
- berjarak 5 menit ke berbagai spot sunset di pantai Seminyak dan pantai Petitenget
-Dekat dengan berbagai restoran, butik, pusat perbelanjaan dan klub malam yang populer (buat kamu yang hobi nge-klub yee)
- Empat kamar tidur luas dengan desain modern
- Punya kolam renang pribadi yang dikelilingi taman hijau dalam konsep terbuka
- Cocok untuk tinggal bersama keluarga, teman atau kelompok, atau bahkan pesta pernikahan.
- Privacy nomor Satu
- Suasana tenang
- Butuh internet selama di villa? Jangan khawatir, internet gratisnya kenceng!
 
Mayaloka Villas Seminyak - Tempat dimana Privasi adalah prioritas 😍

Nah, inilah pengalaman saya menginap di Mayaloka Villas. Semoga bisa bermanfaat buat kalian yang sedang mencari villa untuk liburan di Bali. Pada postingan lainnya, saya akan bercerita tentang pengalaman saya berwisata di Bali selama 3 hari penuh. Mulai dari kunjungan ke kawasan Bedugul melihat Pura Danau Beratan yang tergambar dalam uang Rp 50 ribu, menyaksikan upacara Odalan umat Hindu yang berlangsung setahun sekali, bertualang melihat pesona pantai-pantai kelas dunia di Nusa Penida Island, seru-seruan di Bali Swing, hingga berkunjung ke Penglipuran, desa tradisional Bali yang masih teguh menjaga tradisi leluhurnya.

Bali, pesonanya sungguh tiada tara.

Panda Tour & Travel
BANDUNG
CP : Silviana Chandra
Mobile: 0818-09775007
Email: panda.tourstravel@gmail.com

.
.
.

Pulau Leebong Permata Belitung nan Memesona

$
0
0
LEEBONG ISLAND - LIFE AT EASE WITH AMAZING NATURE

Surga tersembunyi, tidak salah bila Pulau Leebong dijuluki demikian. Nusa elok ini menyimpan banyak keindahan yang memanjakan mata, sekaligus membahagiakan rasa. Dikelilingi pantai berpasir putih yang bersih, juga hutan bakau dengan air laut nan jernih. Di daratan pulaunya yang masih terjaga keasliannya, flora dan fauna hidup dengan sentosa. 

surga tersembunyi belitung
Leebong Island, Belitung

Berbeda dari kebanyakan pulau di Belitung yang dikelilingi hamparan batu raksasa, Pulau Leebong menawarkan keindahan yang berbeda, namun tak kalah istimewa. Suasana sunyi yang melingkupinya, menjadikan Pulau Leebong sebagai tempat yang tepat untuk Anda yang ingin meninggalkan sejenak hiruk pikuk ibukota. Sebuah tempat nyaman dan romantis di tepian laut, jawaban sempurna bagi para perindu ketenangan.

Pulau Leebong telah dilengkapi dengan resort, restoran, convenience store, tempat bilas & ganti baju, toilet, hingga musala. Berbagai fasilitas untuk kegiatan petualangan pulau pun telah tersedia. Anda dapat menikmatinya hanya dalam one day trip atau berhari-hari dengan menginap di villa-villa terbaiknya.  

liburan pulau belitung
Liburan di Pulau Leebong

Pulau Cantik Seluas 37 Hektar

Untuk mengunjungi Pulau Leebong, Anda harus ke Belitung terlebih dahulu. Belitung dapat dicapai dari Jakarta dengan pesawat Sriwijaya Air, Lion Air, Garuda, dan Citilink. Waktu terbang sekitar 45 menit. Dari bandara H.A.S Hanandjoeddin Tanjung Pandan, Anda dapat menyewa mobil ke Pelabuhan Tanjung Ru di Kecamatan Badau, Belitung Selatan dengan waktu tempuh sekitar 30 menit. Dari pelabuhan Tanjung Ru tinggal naik perahu cepat sekitar 15 menit ke Pulau Leebong. Jika Anda memesan paket tour, mobil dan perahu sudah disiapkan, Anda tinggal menunggu untuk dijemput dan diantar.

Saat ini, Xpressair mulai melayani penerbangan langsung dari Bandung ke Tanjung Pandan PP. Sedangkan Sriwijaya Air melayani penerbangan internasional Tanjung Pandan ke Malaysia PP. Kabar yang sangat baik buat para pelancong yang ingin menikmati keindahan Belitung. 

Pelabuhan Tanjung Ru

Naik perahu motor menyeberang ke Pulau Leebong

Pulau Leebong sangat dekat. Baru sebentar duduk di kursi kapal, sudah terlihat lanskap bentangan pantai berpasir putih Pulau Leebong berpadu dengan warna hijau rimbunan bakau, langsung mencumbu laut. Sebuah dermaga kayu panjang dengan rumah pohon ditepinya menyambut di pangkal dermaga. Rumah pohon tersebut selain digunakan sebagai menara pantau, bisa juga digunakan sebagai tempat duduk sore sembari memandangi laut dan menyeruput kopi hitam.

Dari dermaga Anda bisa langsung melihat para pengunjung sibuk dengan kesenangan masing-masing. Ada yang menaiki kano, bermain paddle board, berayun di hammock warna warni yang letaknya di tengah laut saat air pasang, bersepeda, atau sekedar mengawasi anak-anak yang bermain. Bermain di laut sekitar Pulau Leebong bisa dibilang cukup aman, karena Pulau Leebong dikelilingi oleh laut dangkal, sehingga ombak adalah hal langka yang dapat terjadi. 


Dermaga di Pulau Leebong

Pantai Pasir Putih nan Luas

Pulau Leebong dianugerahi pantai yang indah bernama Pantai Chicas. Sebuah pantai berpasir putih yang luas dengan tiga buah gazebo beratap warna merah, biru, dan kuning. Dinamakan demikian karena di sekitar pantai ini Anda bisa melihat tanaman sikas yang tumbuh dengan subur.

Pantai Chicas memiliki karakter pasang dan surut. Surut di pagi hari sampai sore, sehingga muncul hamparan pasir putih yang bersih dan sangat luas. Anda bisa menikmati pantainya dengan berjalan kaki atau pun bersepeda tanpa basah. Saat pasang di malam hari tangga gazebo terendam air laut. Suasana sepi yang senantiasa melingkupi pulau, membuat siapa pun yang berada di Pantai Chicas bagai memiliki pantai pribadi. Tidak ada seliweran orang yang akan mengganggu ketenangan. Di saat langit cerah atau pun hujan, Pantai Chicas tetap menyenangkan untuk dinikmati seharian. 

pantai pulau leebong
Pantai Chicas

pulau pasir timbul belitung
Pantai Chicas Pulau Leebong
Pantai Chicas Pulau Leebong

Pulau Pasir Burung

Liburan di Pulau Leebong bukan hanya bisa keliling pulau, berenang atau main pasir di pantainya saja, Anda juga dapat mengunjungi Pulau Pasir Burung yang letaknya hanya sekitar 10-15 menit dengan menggunakan perahu motor. Pulau yang hanya muncul saat air surut ini berpenduduk burung camar dan merupakan habitatnya bintang laut. Keberadaan burung-burung camar inilah yang membuat pulau ini dinamakan Pulau Pasir Burung.

Hal unik dari pulau ini adalah pasirnya on off terendam air laut, banyak sarang kepiting kecil di sana sehingga pasir terlihat penuh dengan lubang-lubang kecil. Anda akan sangat menikmati rasa saat telapak kaki menyusuri pulau, pasir lembut yang bersih dari pecahan karang dan kulit kerang membuat Anda tidak khawatir untuk bertelanjang kaki. 

Liburan seru di Pulau Pasir Burung

Pulau Pasir Timbul

Pulau Pasir Burung terkenal dengan warna pasirnya yang putih dan tekstur pasirnya yang sehalus tepung. Main air dan pasir sangat menyenangkan. Walaupun kecil dan hanya ada saat air laut surut, pulau pasir ini memiliki pesona yang tak kalah menakjubkan. Ombak di Pulau Pasir Burung kecil sehingga aman digunakan baik itu bagi orang dewasa atau anak-anak bermain. Selain itu, ombak yang tenang juga memungkinkan untuk berenang, bermain paddle board dan snorkeling.

Pulau ini dilengkapi dengan beberapa fasilitas seperti tempat ganti baju, dan ornamen-ornamen menarik yang cocok untuk dijadikan tempat berfoto seperti dermaga, gazebo, hammock, atau ayunan. Waktu yang tepat untuk mengunjungi Pulau Pasir Timbul adalah saat siang hari. Selain karena langit cerah dan bagus untuk memotret, saat sore hari pulau ini perlahan tenggelam karena air laut yang mulai pasang. 

Cocok buat liburan romantis

Seru bersama keluarga

Main paddle board

Bermalas-malasan di hammock


Tour de Leebong

Pulau Leebong menyimpan banyak kekayaan alam. Pesonanya terletak pada alamnya yang tetap pada kondisi murni yang menenangkan. Hutannya masih terpelihara. Pulau ini memang masih menjadi surga bagi hewan dan tumbuhan yang rumahnya tetap aman tanpa digusur sana sini oleh pembangunan fasilitas. Ekosistem dibiarkan tetap ada sehingga pengunjung tetap bisa menikmati keajaiban yang memesona itu. 

Selain berenang dan bermain pasir nan putih, Leebong juga menyediakan fasilitas untuk kegiatan yang lain, seperti hammock di atas air, gazebo, ayunan, sepeda untuk berkeliling pulau dan paddle board. Sangat menyenangkan merasakan berjalan kaki menikmati bagian pulau yang dipenuhi rerimbunan pohon. Sembari berkeliling, Anda akan diajak mengenali beberapa flora asli Pulau Leebong seperti pohon kayu putih (Meialeuca leucadendra), pohon simpor (Dillenia beccariana), pinus teratai, pohon sikas, buah karamunting (tumbuhan dari famili Melastomataceae), dan jambu nasi (Syzygium zeylanicum). Anggrek liar Dendrobium Aloifolium menjadi salah satu tumbuhan cantik yang bisa ditemui di hutan pulau ini. Selain pohon-pohon itu, masih banyak pohon lain yang memang sengaja dipertahankan pengelola demi keaslian dan keasrian Pulau Leebong. 

Bunga liar di pulau

Jambu nasi (jambu hutan)

Hutan pulau di musim hujan

Daratan utama pulau merupakan hutan hujan dengan pohon yang banyak, memberikan populasi kepada burung lokal. Anda akan mudah menjumpai sekelompok burung atau pun sekawanan monyet yang kadang berseliweran di dekat villa, atau pun di hutan pulau tanpa merasa terusik oleh kehadiran Anda. Konon Pulau ini juga ditinggali oleh beberapa ekor kijang. Jika beruntung, anda akan menjumpainya saat berkeliling pulau. 

Bersepeda keliling pulau

Wisata Mangrove

Salah satu kegiatan menarik yang sayang untuk dilewatkan dari Pulau Leebong adalah wisata hutan mangrove. Hutan mangrove di Leebong merupakan yang terbaik di Belitung, bahkan diklaim sebagai salah satu yang terbaik di Indonesia karena tumbuh di atas pasir putih, bukan tanah rawa seperti mangrove lainnya di Belitung. Hutan mangrove dengan kekayaan hayatinya ini, luasnya sekitar 17 hektar dari total lahan 37 hektar di Pulau Leebong.

Berperahu akan membawa Anda pada pengalaman yang berbeda sambil menikmati pesona hutan bakau yang asri. Anda akan merasakan sensasi seperti berada di Amazon. Tak hanya itu, pemandangan bawah laut di sekitar hutan mangrove pun terlihat jelas saat siang hari. Air laut yang dangkal, sekitar 1-5 meter saja, memudahkan anda menyaksikan habitat bakau yang tumbuh di atas pasir dan menyaksikan keragaman karang yang tumbuh subur dibawah air dengan lebih jelas.

Suguhan yang indah dari Pulau Leebong ini adalah bukti bahwa habitat dapat berkolaborasi indah dengan kemajuan zaman. Kesuburan mangrove dan karang, kejernihan air, dan kepiting-kepiting kecil adalah indikator habitat yang tidak tercemar.  

Jembatan di antara hutan bakau

Mangrove Leebong saat laut surut

Mangrove Leebong saat laut pasang

Berperahu menikmati wisata mangrove

Villa Terbaik Untuk Liburan Penuh Kesan

Anda tidak perlu khawatir ketika memutuskan menginap di Pulau Leebong. Pulau ini memiliki villa-villa terbaik dengan fasilitas dan layanan prima. Saat ini terdapat tiga pilihan tempat menginap yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan Anda yaitu villa, rumah pohon, atau tenda.

Bila Anda pasangan baru menikah atau pun telah lama menikah dan ingin menghabiskan waktu berdua saja dengan pasangan Anda, Villa Zara menjadi pilihan yang tepat untuk bermalam. Villa seharga Rp 4,8 juta per malam ini menawarkan suasana nyaman dan sangat tenang. Rumah pohon dibangun menyatu dengan pohon, sepenuhnya terbuat dari kayu pilihan, menghadirkan kesan alami sekaligus hangat.  Balkon dan kursi kayu goyang di terasnya, adalah tempat favorit untuk bersantai sembari menikmati suasana pulau, di mana hutan dan laut bisa jadi pemandangan menakjubkan untuk disaksikan dalam satu waktu. 

Liburan romantis di Villa Zarra

Villa Zarra untuk liburan berkesan di Pulau Leebong

Apabila Anda datang dengan rombongan atau keluarga besar, Villa Barata bisa jadi pilihan yang tepat. Villa Barata harganya Rp 8,6 juta per malam. Villa dua lantai ini terdiri dari 3 kamar. 1 kamar di lantai atas, dan 2 kamar di lantai bawah. Anda dapat menyewa kamar di lantai atas saja dengan harga Rp 6 juta per malam, atau menyewa kamar di lantai bawah saja, masing-masing dengan harga Rp 2,5 juta per malam. Bangunan villa, juga perabotan, didominasi dengan kayu sebagai material utama. Terkesan mewah dan hangat.

Kedua villa tersebut memiliki fasilitas yang tak kalah mewah dengan hotel berbintang 5. Listrik, AC, kasur tebal dan empuk, kamar mandi dengan peralatan mandi yang lengkap, semua ada kecuali TV. Ya, Anda tak perlu mempermasalahkan ketiadaan TV, karena di sini Anda hanya perlu menikmati suasana. Alam adalah tontonan terbaik. Anda hanya perlu memusatkan pandangan pada langit penuh bintang, atau membiarkan telinga mendengarkan debur ombak di pantai. Percayalah, bermalam di dua villa ini membuat Anda malas dan enggan beranjak meninggalkan Pulau Leebong. 

Villa Barata untuk liburan bersama rombongan

Kamar istimewa di lantai 2 Villa Barata

Kamar mandi luas dan nyaman di Villa Barata

Perlengkapan di kamar mandi Villa Barata

Kamar mandi modern dan berkelas dengan sentuhan alami

Bagi Anda yang ingin merasakan sensasi bermalam di tenda, di pulau ini terdapat 3 tenda besar (barak) yang mampu menampung hingga 20 orang dalam satu tenda. Dalam barak tersedia pula tenda kelambu untuk tiap orang, sehingga saat tidur Anda terhindar dari gigitan serangga seperti nyamuk. Tersedia kamar mandi luar yang bersih dan dilengkapi dengan peralatan untuk mandi. Jadi, meskipun di tenda, Anda tetap dapat beraktivas dengan nyaman. Di dalam tenda terdapat kipas angin besar jika diperlukan saat udara panas. 

Tenda/Barak untuk sensasi bermalam yang tak biasa
Kelambu di dalam barak untuk kenyamanan tinggal

Pesona Sunrise dan Sunset
 
Melancong ke Pulau Leebong rasanya sayang jika dihabiskan hanya dengan bermalas-malasan di dalam kamar. Pasalnya, pulau yang terletak di Belitung ini tak hanya memiliki pemandangan alam yang indah tetapi juga banyak potensi lain yang bisa dimanfaatkan pengunjung saat sedang vakansi kesana. Keindahan yang dimilikinya, baik di darat, laut, dan vegetasi subur nan hijaunya, bisa dinikmati sejak pagi hingga kembali bertemu pagi

Angin segar, udara bersih, hangat sinar sang surya, titik anjak yang sempurna untuk petualangan di pagi hari.  Anda bisa pergi ke pantai untuk menyaksikan matahari terbit. Anda juga bisa menikmati indahnya matahari terbenam dari jetty Pulau Leebong. Inilah pesona tak terbantahkan dari Pulau Leebong. Matahari terbit dan tenggelam, bisa Anda saksikan tiap hari selama cuaca cerah. Anda hanya perlu bangun lebih pagi dan tetap berada di luar kamar di senja hari.

Jadi, jika ditanya kapan waktu terbaik untuk menikmati keindahan Pulau Leebong? Jawabannya adalah sepanjang hari. 

matahari terbit di belitung
Sunrise di Pulau Leebong

matahari terbenam di belitung
Sunset di Pulau Leebong

Restoran Leebong

Satu tempat berjuta rasa. Pondok makan Pulau Leebong menyuguhkan konsep segar dengan citarasa hotel berbintang, menjadi surga baru bagi para pecinta kuliner. Makanan khas Belitung seperti Gulai Gangan, tersuguh bersama masakan Nusantara dan Chinesefood. Dimasak dengan cakap dan disajikan menarik.

Restoran mengusung gaya natural pada setiap sentuhan dekorasinya. Furniture kayu menghiasi setiap sudut restoran berpadu serasi dengan alam terbuka, menciptakan kenyamanan tanpa batas. Suasana berbeda yang Anda dapatkan sambil menikmati beragam kuliner khas daerah atau santapan laut yang amat segar dan lezat.

Ada kepiting goreng kering, tumis kangkung, ayam goreng, cumi goreng tepung, ikan bakar kecap dan bakso ikan plus pepes ikan yang konon adalah ciri khas Pulau Leebong. Semua bahan makanan diolah sendiri di dapur rumah makan, termasuk bakso ikan dan pepes ikannya. 

Menu istimewa di Restoran Leebong

Kulineran di Restoran Leebong

Paket Pulau Leebong

One Day Trip (pulang di hari yang sama):
1. Kapal umum: berangkat mulai Pukul 10 pagi, maksimum 4 pax, @ Rp. 465.000/pax. Keberangkatan bergabunh dengan pengunjung lain.
2. Kapal khusus: 5 hingga 9 pax, @ Rp.  412.000 namun jika 10 pax atau lebih, harga menjadi @ Rp. 372.000

Paket tersebut sudah termasuk: ongkos kapal (PP),  trip ke Pulau Pasir Timbul, mengarungi rimbunnya Hutan Bakau, makan siang menu lengkap, karaoke dan keriaan lain seperti: paddle board, volley, futsal, bersepeda, kayak, dsb).

Jika menginap:

Anda akan mendapatkan semua fasilitas yang berlaku di One Day Trip, ditambah:
Sarapan dan makan malam (BBQ), Free diving trip, snorkling, api unggun, dengan harga villa sebagai berikut:

1.  Villa Pohon (Zara Villa): Rp. 4.800.000/malam/2 orang.
2.  Villa Barata: kamar atas saja Rp. 6.000.000/malam/8 orang, Kamar bawah saja Rp. 2.500.000/malam/kamar/2 orang. Atau jika booking keseluruhannya seharga Rp.  8.600.000
3.  Villa Centra: Rp.  4.800.000/malam/4 orang
4.  Tenda: Rp. 750.000/malam/orang (minimal 5 orang).

Tambahan lainnya :
Tambahan makan siang: 125.000/pax
Extrabed: Rp. 750.000/pax
Diskon untuk anak usia 3-9 tahun sebesar 20%, dan gratis untuk. Anak umur 1-3 tahun.

Liburan di Pulau Leebong

Pulau Leebong ini juga menyediakan paket wisata untuk Day Trip. Harga paketnya sbb:

1 – 4 Pax 465.000 IDR per pax (join boat with other group and start from 10.00 WIB
5 – 9 pax 412.000 IDR per pax (private boat)
10 to up 372.000 IDR per pax (private boat)

Harga tersebut sudah termasuk: Kapal PP, trip ke Pulau Pasir Burung, trip mangrove, makan siang full set menu, bebas menggunakan fasilitas di Pulau Leebong (volley, futsal, bike, kayak, paddle board, karaoke, playground)
 

Liburan Tak Terlupakan di Pulau Leebong

 
LEEBONG ISLAND 
Leebong Island, Belitung - Indonesia
Telp: +62 21 5438 1355 , +62 21 5438 1356
Mobile: +62 877 1342 0330 (WhatsApp / LINE)
Mobile: +62 812 9770 0776 (WhatsApp / LINE)
Email: resort@leebongisland.com 

Terpikat Pesona Nusa Penida, Permata Tersembunyi Bali yang Wajib Dikunjungi

$
0
0
Journey Nusa Penida Island

Nusa Penida merupakan salah satu destinasi utama di Bali. Pulau ini terkenal dengan pantai-pantainya yang masih alami, tebing-tebing spektakuler, dan panorama perbukitan. Nusa Penida kini tidak hanya jadi favorit bagi wisatawan lokal, tetapi juga primadona bagi wisatawan mancanegara. Cita-cita saya menyambangi Nusa Penida sudah ada sejak lama, tepatnya seusai mengunjungi Pulau Menjangan di Taman Nasional Bali Barat pada tahun 2015 lalu. Guide saya waktu itu Dwi, merekomendasikan Nusa Penida sebagai destinasi wajib kunjung jika kembali berlibur di Bali. Katanya, rugi sering ke Bali tapi tidak pernah ke Nusa Penida! Wow, menggoda sekali bukan? Oke, sejak itu Nusa Penida saya masukkan dalam daftar wajib kunjung. Alhamdulilah bulan November 2017 ini terealisasi. Inilah catatan perjalanan saya ke Nusa Penida bersama suami, travelmate paling asyik tiada dua. 


Tebing Spektakuler Nusa Penida
Broken Beach - Pesona Nusa Penida Bali

Berangkat ke Nusa Penida dari Sanur

Titik kumpul menuju Nusa Penida terletak di Pantai Sanur, pantai paling terkenal di Bali sebelum Pantai Kuta menjadi buah bibir dunia. Dari pantai Sanur inilah kapal yang akan mengantar kami ke Nusa Penida berangkat. Selain dari Sanur, Pulau Nusa Penida juga bisa ditempuh dari Benoa dengan menumpang Quiksilver/Balihai, dari Kusamba dengan menumpang Jukung, dan dari Padangbai dengan menumpang Kapal Boat yang jarak tempuh +/- 1 jam perjalanan.

Pagi itu cuaca sangat cerah. Matahari bersinar terang. Suasana hati pun senang. Pantai Sanur terasa indah dalam pertemuan pertama. Yup, ini pertama kalinya saya melihat Pantai Sanur sependek 4 kali pernah berkunjung ke Bali. Sambil menunggu peserta lain yang belum tiba, kami melihat-lihat suasana di pantai.  Orang-orang yang berenang, kios-kios dagang, kendaraan yang memenuhi tempat parkir, kapal-kapal cepat di dekat pantai, hingga para wisatawan yang lalu lalang, semua mengisi pemandangan pagi di Pantai Sanur.

Seperti biasa, Bali tak pernah sepi oleh wisatawan mancanegara. Di Pantai Sanur pagi itu pun begitu. Jumlah mereka bahkan jauh lebih banyak dari wisatawan Nusantara. Semua berbaur, sama-sama bersiap menuju Nusa Penida, melihat surga tersembunyi di ujung Tenggara Pulau Bali.  


Sanur

Informasi Jadwal Kapal ke Nusa Penida

Kios dagang di Pantai Sanur
Pantai Sanur Bali
Wisatawan yang akan menyeberang ke Nusa Penida di Pantai Sanur
Basah-basahan dulu naik kapalnya, belum ada dermaga

Menyeberang ke Nusa PenidaNaik Angel Billabong Fast Cruise

Pukul 9.00 WITA kapal cepat bernama Angel Billabong Fast Cruise siap untuk berangkat. Tak ada dermaga, kami harus berjalan ke pantai hingga beberapa meter ke laut untuk menaikinya. Kaki basah, terendam air hingga paha. Kami memanjat buritan kapal dengan sedikit usaha, dibantu oleh tangan-tangan kekar awak kapal. Barisan bangku jok hadap depan di dalam kapal jadi tempat duduk yang nyaman walau agak sempit. Beberapa bule lebih memilih berdiri ketimbang duduk. Ada sih yang duduk, tapi posisi badannya agak miring karena kakinya menyamping. 35 menit pelayaran mungkin pegal dalam posisi badan seperti itu terus. Tapi saya percaya kondisi ini bukan yang nyusahin banget. Tetap bisa dibawa enak.

Kapal ke Pulau Nusa Penida berangkat hampir tiap jam dengan 9 kali jadwal keberangkatan. Mulai dari pukul 7 pagi sampai 16.30 WITA. Waktu tempuh sekitar 35 menit, terbilang singkat. Jika berangkat secara mandiri (tanpa menggunakan jasa tour), harus mengurus tiket terlebih dahulu. Kemarin saya pakai jasa Terimayasa Tour. Transportasi dari penginapan ke Sanur, tiket kapal, makan, transportasi, dan guide selama di Nusa Penida semua sudah diurus. Saya dan suami tinggal santai menikmati perjalanan.  


Suasana di atas Angel Billabong Fast Cruise

Suasana di dalam Angel Billabong Fast Cruise

Happy face - Bli Terimayasa, Vincent, Santy, Celly, dan aku 💙

Dengan travelmate kesayangan


Pulau Nusa Penida Surga Tersembunyi di Ujung Tenggara Pulau Bali

Cuaca bagus, laut tenang, perjalanan naik kapal lancar jaya. Ada dermaga apung dekat Pelabuhan Toyapakeh yang mempermudah kami naik ke daratan. Tidak harus berbasah-basah seperti ketika berangkat. Para pria menyambut cepat, mendekat sambil menawarkan jasa sewa kendaraan, dari motor hingga mobil. Keadaan di luar sangka, Pulau Nusa Penida ternyata berpenduduk (saya memang mengosongkan pengetahuan saat ke sini). Terdapat hotel dan rumah makan, serta akses menuju spot-spot wisata yang bisa dilalui motor dan mobil. Mau kemana pakai apa mudah. Mereka yang datang dengan rombongan bisa sewa mobil. Kalau berdua saja, naik motor tampaknya bakal seru. Apalagi berdua pasangan, bisa menjelajah dengan romantis.

Sebelum memulai perjalanan keliling Nusa Penida, memang ada baiknya tahu lebih dulu apa saja yang bisa dikunjungi. Buat yang baru pertama ke Nusa Penida, brosur wisata yang dibagikan oleh para pria penjual jasa sewa mobil bisa diambil gratis. Buat dibaca baik-baik biar tidak ada tempat yang kelewat, apalagi kalau jalan secara mandiri. Daripada nyasar tak tentu arah, lebih baik punya panduan. Untuk kami, mobil yang disediakan sudah dilengkapi supir sekaligus pemandu yang lihai.

Marine activities di Nusa Penida di antaranya Bukit Teletubies, Kelingking Beach, Angel Billabong, Broken Beach, Crystal Bay, Atuh Beach, Manta Point, Mola Mola. Itu saja? Tunggu, masih ada lagi nih, di antaranya: Gua Giri Putri, Pura Paluang, Tembeling Water Spring, Guyangan (mata air), Pantai Suwehan, Pantai Banah, Jembatan Kuning Lembongan, Gala Gala Underground House, Seganing Waterfall, Pulau Seribu Nusa Penida. Nah, banyak kan? Tak cukup sehari untuk mengunjungi semuanya. Perlu menginap beberapa hari di Nusa Penida. Bahkan perlu berminggu-minggu jika ingin lebih puas. Untuk one day tour seperti kami, hanya tiga tempat yang dikunjungi. Itu pun berkejaran dengan jadwal kapal kembali ke Sanur. Kalau mau tiga tempat kelar dalam sehari tanpa terburu-buru, harus berangkat sangat pagi dari Sanur. Paling tidak ikut kapal pertama yang jam 7.
pelabuhan toyapakeh
Berlatar dermaga apung di Nusa Penida, bareng bli Terimayasa 😍

Suasana di Pelabuhan Toyapakeh
 
Ini tempat-tempat yang wajib dikunjungi di Nusa Penida

Bertualang Seru di Nusa Penida

Pantai Kelingking jadi destinasi pertama yang kami tuju. Pantai yang terletak di Dusun Karang Dawa, Desa Bunga Mekar, Nusa Penida bagian Barat ini merupakan primadonanya Nusa Penida. Menurut para pejalan yang pernah ke sini, tidak afdol datang ke Nusa Penida tanpa menyaksikan langsung keindahan Pantai Kelingking.

Topografi Nusa Penida berbukit dan bergelombang, naik turun dan berkelok-kelok. Kami menghabiskan waktu 1 jam perjalanan bermobil dari Pelabuhan Toyapakeh untuk mencapai Pantai Kelingking. Mobil tak selalu bisa dibawa ngebut karena jalannya tidak selalu mulus, juga sempit. Jika berpapasan dengan mobil dari arah berlawanan harus melambat dan pandai-pandai berbagi jalan. Di beberapa titik jalur yang dilalui berada di sisi jurang terjal, bikin tegang. Kondisi ini tidak hanya terjadi saat dalam perjalanan menuju Pantai Kelingking, tapi juga saat menuju Angel Billabong dan Broken Beach yang terletak di Banjar Sumpang, Desa Bunga Mekar, pesisir Barat Nusa Penida. Kalau bukan supir handal yang sudah terbiasa melewati medan tersebut, tentu deg-degan terus sepanjang jalan.

Sewa mobil nyetir sendiri boleh saja, tapi tidak disarankan. Jika tetap nekat, kuasai medan dengan baik. Kalau naik motor, kuatkan stamina dan pelajari rute dengan benar. Banyak lho wisatawan asing yang motoran. Bukan hanya cowok, cewek juga ada, nyetir sendiri pula. Salut.

Meskipun kadang tak nyaman, tapi pemandangan yang menemani selama perjalanan sangat menyenangkan untuk dinikmati. Hutan kelapa, ladang jagung, suasana alami pedesaan, dan bukit-bukit hijau yang menyejukkan mata. Sebuah pemandangan yang tidak saya lihat setiap hari jika berada di ibukota. Membuat segala lelah jadi tak terasa, apalagi jika sudah melihat pesona pantai-pantainya, semua terbayar lebih dari lunas! 


Naik mobil ke lokasi wisata di Nusa Penida

Jalannya turun naik, berkelok-kelok, tapi kita enjoy aja yaaaa
Panorama hutan dan perbukitan Nusa Penida

Ladang jagung di mana-mana

Pohon Cinta Mati Nusa Penida Spot Foto Unik di Pantai Kelingking

Kami sampai di Bukit Karang Dawa yang berhadapan langsung dengan laut lepas. Di sinilah lokasi Pantai Kelingking berada. Pantainya tidak langsung kelihatan dari tempat parkir. Kami harus jalan kaki dulu sekitar 2 menit menuruni bukit, berdiri di bibir tebing, baru bisa lihat. Jika ingin menjejakkan kaki di pantainya, harus menuruni tebing tegak lurus setinggi ratusan meter. Kalau saya, jangankan turun, melihat dari atas tebing saja jantung seperti mau copot. Antara takjub dan ngeri.

Sebelum melihat Pantai Kelingking, kami diajak ke Pohon Cinta Mati dulu, atau biasa disebut Kayu Cinta Mati Nusa Penida. Letaknya beberapa langkah saja dari tempat parkir. Pohon yang berdiri di atas bukit Karang Dawa ini hanyalah sebatang pohon yang mati dimakan usia, berupa kayu yang terlihat rapuh. Meskipun terlihat rapuh tapi mampu menopang orang yang naik ke atasnya. Kami naik bergantian, pakai tangga kayu. Ada sensasi berbeda yang saya rasakan ketika melihat pemandangan dari atas pohon. Seolah segalanya jadi lebih luas, diri jadi lebih bebas, pemandangan yang terlihat jadi lebih mengagumkan. Tapi yang pasti, besarnya rasa takjub bercampur jadi satu dengan rasa ngeri tiap kali melihat jurang menganga di bawahnya. Memotret di sini bukan hanya menghasilkan foto unik, tapi juga berbeda dengan latar belakang panorama alam yang menakjubkan.

Di sekitar Pohon Cinta Mati ada beberapa warung sederhana yang menjual makanan, minuman kemasan, dan kelapa muda. Kita bisa duduk-duduk di warung itu sambil memesan makanan/minuman, dan tentunya sambil menikmati pemandangan indah yang terhampar gratis untuk dinikmati berlama-lama. Belum ada kafe modern seperti yang biasa dijumpai di Pulau Bali. Untuk urusan BAK/BAB, di sini telah tersedia toilet. Selanjutnya, ayo kita lihat Pantai Kelingking.
Sensasi berbeda melihat panorama dari atas pohon cinta mati

Pohon yang dinaiki tidak semengerikan yang dibayangkan, bukan? 😆
 
Warung-warung di Bukit Karang Dawa, di lokasi Pantai Kelingking

Wisatawan asing di Pantai Kelingking

begitu tenang, begitu nyaman, begitu indah

Pantai Kelingking Primadona Nusa Penida

Highlight utama penanda Pantai Kelingking adalah tebing menyambung dengan tanjung berbentuk seperti kelingking. Dengan latar tebing berbentuk kelingking inilah biasanya para wisatawan berfoto. Foto yang kemudian banyak tersebar di dunia maya dan menjadi viral, sehingga banyak yang ingin melihatnya langsung.

Menurut saya bentuk tebingnya lebih mirip kepala hewan purba Tyranosaurus. Ada yang bilang bentuknya menyerupai ikan paus. Apa pun itu, tebing yang terbentuk secara alami karya Tuhan Sang Maha Pencipta ini amat mengagumkan. Memiliki keunikan tersendiri dan tidak mudah dicari di tempat lainnya di Indonesia. Katanya, di luar negeri ada yang mirip. Namanya Navagio Beach, terletak di Yunani. Secara bentuk memang mirip, tapi pantai Navagio lebih sempit, karangnya pun agak terbelah rata. Gugling deh


Berfoto dengan latar Tebing Karang Dawa dan Pantai Kelingking

Tebing berbentuk kelingking yang menjorok ke laut dinamakan Tebing Karang Dewa atau Tebing Paluang. Tebing ini menjadi pembatas antara dua pantai, Pantai Kelingking di sebelah kanan dan Pantai Paluang di sebelah kiri. Pengunjung tidak bisa berjalan di atas Tebing Karang Dewa, tapi bisa melihat keindahannya dari atas Bukit Karang Dewa. Juga bisa berfoto dengan latar tebing dan pantai yang ada di bawahnya dari puncak tebing di sisi Pura Paluang. Sebuah pemandangan yang tidak mudah ditemukan di tempat wisata lain. Berfoto dengan background tebing Karang Dawa yang menjadi ciri khas pantai Kelingking tentu sebuah keharusan.

Pantai Kelingking sering juga disebut Kelingking Secret Point, spot yang terkenal untuk diving yakni Manta Point. Saya, jangankan diving untuk bertemu manta, berdiri di bibir  tebingnya saja sudah luar biasa takjub, sekaligus ngeri. Katanya ada akses untuk turun, tapi saya tak melihatnya. Jika melihat pun, belum tentu berani turun. Kalau tergoda ingin menikmati pantai Kelingking nun jauh di bawah sana, bisa dengan naik speedboat dari Toyapakeh atau Crystal Bay. Pantainya elok berpasir putih, tak henti dibelai ombak dengan buih-buih putih di antara gradasi air laut hijau turkois dan biru gelap. Sangat menawan. 


Pantai Paluang di bawah sana. Menakjubkan!

Pantai Kelingking di bawah sana. Amazing!

Tebing-tebing spektakuler di Bukit Karang Dawa

Pinggiran tebing Bukit Karang Dawa hanya dipasang pebatas berupa bambu yang diikat tali tambang. Pengaman yang tidak aman. Sekedar penanda batas aman saja. Bukan sekuat beton yang memagari tebing-tebing di Uluwatu. Karena itu, bagi siapa saja yang sedang berada di sini, sangat perlu berhati-hati. Tergelincir atau terpeleset sedikit taruhannya nyawa. Pentingkan keselamatan.

Di tebing Pantai Paluang terdapat Pura Paluang atau yang lebih dikenal Pura Mobil. Dinamakan demikian karena pelinggih di pura ini berbentuk mobil. Menurut cerita, pelinggih mobil ini dibangun karena dulunya masyarakat sekitar sering mendengar deru suara mobil dan klakson mobil. Padahal saat itu belum terdapat mobil disana. Saya hanya melihat-lihat pura ini dari luar karena saat itu tiba-tiba gerimis dan saya buru-buru naik bukit kembali ke mobil bersama rombongan untuk melanjutkan ke objek wisata berikutnya, Angel Billabong dan Broken Beach.


Together is more fun!
Angel Billabong Nusa Penida Kolam Tersembunyi Yang Eksotis

Gerimis telah usai. Siang kembali cerah. Perjalanan dilanjutkan selama 30 menit menuju Banjar Sumpang, Desa Bunga Mekar, pesisir Barat Nusa Penida. Sesampainya di lokasi, mobil diparkir di atas bukit, hanya beberapa meter saja dari jurang di pinggir laut.  


Dari parkiran kami masih harus jalan kaki menuruni tebing sekitar 10 menit. Yang membuat senang, di sini sudah dibangun jalan turun berupa anak tangga semen. Turun jadi mudah meskipun cukup curam. 

Menuruni bukit, jalan pinggir tebing, menuju Angel Billabong

Angel Billabong Nusa Penida adalah salah satu tempat tersembunyi yang mengagumkan di Nusa Penida. Ciri khasnya berupa kolam alami yang sangat cantik dan mungkin belum tentu dapat ditemukan di tempat lain. Kolam eksotis ini berciri khas artistik dan berbatu karang berwarna hijau kuning. Bentuknya mirip seperti kolam pemandian, karena antara kolam dan pantai terpisah. Angel’s berarti bidadarinya Nusa Penida, dan Billabong dalam bahasa Inggris berarti ujung dari sebuah sungai yang buntu. Tapi celah panjang di antara dua tebing batu karang ini bukanlah muara sungai.

Angel’s Billabong terbentuk secara alami karena air laut yang mengalir masuk terperangkap, dan membentuk sungai buntu. Aliran air yang berada di antara dua tebing karang langsung bertemu dengan lautan lepas. Air kolamnya sejernih cermin, memperlihatkan kontur-kontur batu karang berwarna hijau dan kuning di dasar kolam. Lumut berwarna hijau yang tumbuh di sekitar karang membuat Angel’s Billabong terkesan lebih alami. Sulit menahan diri untuk tidak berenang  dan berendam merasakan kesejukan airnya yang tenang. 


primadona nusa penida
Angel Billabong - Kolam alami nan artistik dan eksotik

Kolam Renang Alam Sebening Cermin, Utamakan Keselamatan Saat Berenang

Berenang dan bersantai di Angel’s Billabong sambil memandangi laut lepas tentu sebuah pengalaman yang istimewa. Ada sensasi berbeda yang tak mudah ditemukan di tempat lain. Tetapi, KESELAMATAN JUGA SANGAT PENTING. Dianjurkan untuk selalu memperhatikan pasang surut air laut. Karena jika sedang pasang biasanya air laut yang dibawa ombak akan masuk menembus bebatuan. Saat air surut dan ombak bersahabat aman buat berenang, tapi tidak dianjurkan berenang terlalu jauh ke tepian perbatasan kolam dan lautan. Jangan pernah turun apalagi berenang disaat ombaknya sedang menggelora menjilat-jilat tebing. Jika sedang gelombang besar, bisa tersapu oleh air laut. Sangat bahaya. Cukup nikmati saja dari bibir tebing.

Angel Billabong mengingatkan saya pada Laguna Gayau di Kiluan Lampung. Tidak mirip, tapi sama-sama kolam yang berhubungan langsung dengan laut lepas. Saya pernah berenang, berendam, dan menyelam senang dalam sejuknya air laguna Gayau. Saat itu aman, saya dan kawan-kawan tidak ada masalah. Justru sangat bahagia. Tapi, satu tahun kemudian Laguna Gayau menelan korban yang datang saat gelombang tinggi. Beberapa wisatawan tersapu ombak, nyawanya tak terselamatkan. Kejadian tersebut seketika muncul dalam ingatan saat saya berada di Angel Billabong yang juga pernah menelan korban wisatawan asing asal New Zealand dan wisatawan lokal. Keduanya sama-sama hilang tersapu ombak. Maut di balik keindahan tersembunyi. Hati-hati ya, kawan.

Banyak hal yang saya sukai dari Angel Billabong. Diantaranya adalah pemandangan, suasana nyaman, dan ketenangan yang tidak didapat dari pantai-pantai lain di Bali yang ramai pengunjung. Saya belum melakukan banyak hal di sini, baru sekedar melihat dari dekat, memandang agak lama, tanpa turun mandi dan berenang. Janji untuk kembali dan lebih berlama-lama, sambil berenang tentunya, saya ikrarkan. Semoga semesta merestuinya. 


Tangga semen yang baru dibuat, jalan menuju Angel Billabong yang ada di balik dua karang di bawah sana

Angel Billabong
Angel Billabong dilihat dari laut - Foto: infokebali.com

Broken Beach (Pasih Uug) Pantai Spektakuler di Nusa Penida

Broken Beach, objek wisata Nusa Penida yang kami datangi berikutnya, punya keunikan tersendiri, dan belum tentu bisa dijumpai di tempat lain. Lokasinya sangat dekat dengan Angel Billabong. Hanya perlu nanjak 3 menit sudah sampai. Seneng deh ke sini, sekali jalan dua tempat keren didatangi sekaligus.

Sesuai kondisinya, dinamakan Broken Beach atau Pasih Uug yang dalam Bahasa Bali berarti pantai rusak atau patah. Pantai ini punya dua keistimewaan. Pertama, bagian tebing yang melingkar membentuk kolam alami yang sangat luas. Kedua, salah satu sisi tebing yang menghadap laut, bolong membentuk terowongan raksasa. Dari terowongan inilah air laut masuk ke kolam raksasa yang airnya sangat jernih bergradasi hijau toska-biru. 


terowongan pantai uug nusa penida
Broken Beach - Terowongan alami di bawah tebing (Foto: Bayu Afriyadi, teman satu rombongan tur Nusa Penida)

Kami datang di musim hujan. Rumput-rumput di sekitar tebing, pohon jarak, dan tumbuhan khas pesisir lainnya sedang subur-suburnya. Pohon kaktus pun banyak tumbuh di sini. Pemandangan alam sekitar nampak hijau dan asri, membuat saya dan suami berlama-lama memandangnya, sampai terpisah dari rombongan. Kami keliru jalan. Mestinya berjalan ke bagian tebing yang menghadap ke tebing bolong, kami justru berjalan ke arah sebaliknya. Kami tidak menyadari sudah berada di Broken Beach. Kalau tahu, pasti sudah pindah tempat ke tebing lain. Saat ada teman satu rombongan menghampiri untuk mengajak pulang, kami masih belum ngeh. Setelah meninggalkan lokasi, baru deh tahu. Tapi sudah telat. Sesaat ada rasa sesal, tapi kemudian berganti ikhlas, siapa tahu ada hikmahnya. Mungkin itu cara Tuhan agar suatu hari kami kembali lagi ke sini.
Rumput-rumput subur di bukit dekat Broken Beach

Pohon Jarak dan Kaktus di bukit dekat Broken Beach

Broken Beach ini bukan pantai landai, melainkan pantai bertebing. Kalau berada pada tebing yang tepat, bisa melihat tebing bolongnya. Wisatawan biasanya berfoto selfie dengan tebing bolong tersebut. Dari foto punya teman satu rombongan, saya lihat tebing yang menyerupai “jembatan” tampak tipis dan sempit. Padahal saya lihat sendiri tebingnya lebar dan bisa dilewati dengan aman. Kami memang tidak melihat terowongan itu, tapi kami masih bisa menikmati pemandangan lain yang tak kalah spektakuler, yaitu deretan tebing di sepanjang pantai. Dan katanya nih, kalau beruntung bisa melihat serombongan ikan pari manta berenang-renang di laut di bawah sana. Nah, kalau pantai dalam kolam di tengah tebing lain lagi. Menurut keterangan guide, saat ombak tenang dan sedikit surut, speedboat kecil bisa masuk melalui terowongan, dan pengunjung bisa dibawa ke pantai itu. 


wonderful nusa penida
Pantai saja yang broken ya, sama kamu jangan💗 😃

Makan Siang di Warung Angel's Billabong

Kurang dari 12 jam saya di Nusa Penida, baru 3 pantai yang disambangi, tapi sudah dibuat tak henti berdecak kagum. Pulau ini memang punya pesona luar biasa. Dari ketiga tempat yang kami kunjungi, semuanya JUARA dengan keunikannya masing-masing. Kalau diminta memilih mana yang paling favorit, semuanya favorit, semuanya berkesan. Broken Beach menjadi pantai terakhir yang kami kunjungi. Selanjutnya kami menuju Warung Angel’s Billabong untuk makan siang. Melewati jalan yang sama seperti ketika pergi, naik turun dan berkelok-kelok. Jam 2 siang baru sampai.

Warung Angel’s Billabong terletak di atas bukit, di pinggir jalan yang sempit. Karena berada di lereng bukit, tempat makannya seolah bertingkat. Melewati tangga untuk sampai di tempat makan. Meja dan kursinya terbuat dari bambu, menghadirkan kesan alami. Ada pula pondok-pondok lesehan, penginapan, dan toilet. Menu-menu yang ada masih sedikit. Itupun kadang tidak semuanya tersedia. Diantaranya Chicken Satay, Club Sandwich, Japle, Mie Goreng, Pancake, Nasi Goreng Ayam, Nasi Goreng Seafood, Spaghetti Carbonara, Spaghetti Bolognese, Burger. Untuk menu minumannya tersedia Cold Drink, Milk Shake, Fresh Juice. Buat yang minum alkohol, bir Bintang bisa dipesan.

Ngomong-ngomong, nama warung ini membuat trip Nusa Penida yang saya ikuti jadi serba “Angel Billabong”.  Mulai dari kapal “Angel Billabong Fast Cruise”, objek wisata Angel Billabong, mobil buat keliling Nusa Penida “Angel Billabong Tour/Taxi”, hingga tempat makannya pun “Warung Angel Billabong”. Kebetulan atau apa ya? Hmm…apapun itu, yang jelas Angel Billabong adalah destinasi wajib di Nusa Penida. Ini geng kami hari itu, geng Angel Billabong 😅
Geng Angel's Billabong 😃

Tempat makannya bersih

Nasi goreng seafood pesananku

Menu sesuai selera wisatawan mancanegara

Daftar menu Angel Billabong

Kalau ke Nusa Penida, Warung Angel Billabong ini bisa jadi pilihan tempat makan

Nusa Penida Pesona Wisata Kelas Dunia


Berlibur ke Nusa Penida rasanya tak cukup dalam satu hari tur saja. Tiga sampai tujuh hari akan menjadi waktu yang layak untuk menemukan permata di pulau kecil kecamatan Klungkung ini. Bertemu dan berinteraksi dengan penduduk setempat, berjemur di bawah matahari, dan menjelajahi taman-taman karang yang mengelilingi pulau akan menjadi kegiatan menarik yang bisa dilakukan selama di Nusa Penida. 

Keindahan alam tiada tara, berpadu dengan suasana nyaman dan tenang yang tidak didapat dari pantai–pantai lain di Bali yang ramai pengunjung adalah alasan utama mengapa Nusa Penida begitu disukai oleh wisatawan asing ataupun lokal. Pesona tebing-tebing spektakuler, air laut sejernih cermin, pantai-pantai alami sangat bersih, dan ombak-ombak yang menggelora mampu membuat para pejalan seperti saya kembali bergairah melanjutkan langkah dan cerita untuk Pesona Indonesia yang tiada dua.  

Nusa Penida, Permata Tersembunyi Bali yang Wajib Dikunjungi

Laksana buku sebagai jendela dunia, berbagai artikel dan foto di media massa dan media sosial yang menampilkan Nusa Penida juga merupakan sebuah "jendela” untuk melihat Nusa Penida. Tapi ia baru sebatas cerita untuk mata, belum bagi rasa. Karena itu, berjalan "keluar dari jendela" adalah cara terbaik untuk mendapatkan RASA, pengalaman bagi jiwa. Kamu kapan keluar jendela pergi ke Nusa Penida? 


====

#GramediaHolidaySeason

==== 


INFO:  
🔘 Keliling Bali 24-26 November 2017, saat Gunung Agung sedang bergejolak. Alhamdulillah kegiatan pariwisata saat itu tetap berjalan dengan baik. Wisatawan mancanegara dan domestik tetap ramai. Bali masih aman 👍
🔘 Paket Wisata Bali dari PICNIQ Tour & Travelwww.yourpicniq.com CP: Jeffry HP: 081949555588
🔘Tranportasi selama di Bali pesan di Terimayasa Transwww.terimayasatransbali.com CP. Terimayasa HP: 081338090517 Telp. 0361-282158.
🔘 Penginapan selama di Bali pesan di Panda Tour & Travel CP. Silviana Chandra HP. 0818-09775007 Email: panda.tourstravel@gmail.com 
🔘 Paket Wisata Bali Gama Holidaywww.gamaholiday.com
🔘 Tersedia banyak penginapan dan rumah makan di Nusa Penida yang bisa disesuaikan dengan kantong wisatawan. 


Uji Nyali Berayun di Ketinggian di Bali Swing

$
0
0
BALI Swing -  Incredible view and exciting adventure

Bali Swing mengingatkan saya pada Lodge Maribaya Bandung yang saya kunjungi pada bulan Maret, sembilan bulan yang lalu. Tentang ayunan di tepian jurang yang bila datang saat weekend antrean untuk duduk dan berfoto sambil berayun di ketinggiannya sangat panjang. Saat di Lodge Maribaya, saya antre berdiri di tempat terbuka. Panas-panasan hampir 2 jam, dan akhirnya menyerah ketika antrean tinggal 10 orang lagi. Terlalu ramai, lelah tak dapat ditolak, naik ayunan gagal. Tapi di Bali Swing, saya tidak hanya terbebas dari antrean, tapi juga berhasil merasakan ekstremnya berayun di ketinggian.

uji nyali berayun di ketinggian
Bali SWING - Ayunan ekstrem sensasional

Liburan Bali di Hari Ketiga

Minggu (26/11/2017), hari terakhir saya dan suami liburan di Bali. Kami jalan bareng Celly dari Gama Holiday, Bayu dari Picniq Tour & Travel, dan Ci Veren dari Batam. Supir kami masih Mas Sastra dari Terimayasa Trans. Jika dua hari sebelumnya hanya saya dan suami yang diantar jalan-jalan keliling Bali, hari itu jadi berlima. Di hari terakhir, saya tak membuat daftar tempat apa saja yang akan dikunjungi. Hanya ikut kemana akan diajak. Dua hari sebelumnya puas beredar di Bedugul dan sekitarnya. Satu hari sebelumnya seharian di Nusa Penida. Saya pikir, hari ketiga biarlah dibawa kemana saja.

Saya sempat mendengar Celly menyebut Ubud. Hmm…kalau ke Ubud sampai Gianyar kami sudah pernah. Dulu ke Tegalalang, Gunung Batur, Danau Batur, sampai Pura Tirta Empul. Sedangkan Ci Veren ingin ke Tanah Lot. Sama, itu juga kami sudah pernah. Tapi tak apa, siapa tahu kunjungan yang kedua dapat suasana berbeda. Nah, biar semua tempat itu kesampaian, pagi sampai siang kami ke arah pegunungan dulu, sorenya baru ke arah pantai. Apakah semua rencana terwujud? 


Baca juga : Terpikat Pesona Nusa Penida, Permata Tersembunyi Bali yang Wajib di Kunjungi

Wahana di Bali Swing

Bali Swing Dekat Pariwisata Ubud

Tujuan pertama kami Bali Swing! Lho kenapa jadi ke sini? Sempat jadi tanda tanya sih. Tapi waktu dibilang mau main ayunan yang serunya kebangetan, saya jadi antusias.

Ketika sampai, saya masih belum yakin betul akan menikmati keseruan macam apa di Bali Swing. Memang sudah tahu bakal main ayunan, tapi ayunan yang bagaimana? Suasananya seperti apa? Setelah masuk lobi, melihat dari balik jendela yang menghadap ke bagian belakang, barulah dapat pencerahan. Ada pemandangan lembah dengan sungai berarus deras, bukit dengan pohon-pohon tropis yang hijau, serta wahana ayunan yang tak biasa. Yes! Ayunan itulah yang akan digunakan untuk merasakan sensasi berayun di ketinggian sambil menikmati pemandangan alam asri yang ada disekitarnya.

Bali Swing terletak di Desa Bongkasa. Berdekatan dengan pariwisata Ubud. Berjarak sekitar 24 km dari Denpasar. Sedangkan dari pusat kota Ubud berjarak sekitar 13 km. Jika melakukan perjalanan tour ke arah Ubud atau dengan tujuan Kintamani dari arah bandara atau Denpasar, letaknya searah sehingga tidak banyak menyita waktu jika mampir sejenak menikmati sensasi permainan ayunan yang disuguhkan di Bali Swing.


Baca juga : Liburan Romantis Penuh Privasi di Mayaloka Villa

Wisata Bali Swing

Bukan Ayunan Biasa

Seperti yang saya ceritakan di awal, Bali Swing ini mengingatkan saya pada Lodge Maribaya. Serupa tapi tak sama. Ini bukan hendak membandingkan, sekedar menginformasikan bahwa ayunan di Bali Swing tergolong ekstrem. Talinya diikat di pohon kelapa. Pohon kelapanya diam saja (iyalah, masa jalan-jalan sendiri :p), ayunannya yang bergerak melambung tinggi dan jauh. Didorong oleh kekuatan tenaga manusia. Kalau di Lodge Maribaya kebalikannya. Ayunannya diam saja. Besi tempat tali ayunan diikat itu yang bergerak. Jadi, ayunannya tidak berayun kencang. Orang yang duduk tidak merasakan sensasi melambung. Hanya sensasi berada di ketinggian saja.

Di Bali Swing ada 5 ayunan dengan ketinggian mulai dari 5m, 10m, 15m, 20m dan 78m. Berayun dengan ketinggian tersebut tentu memerlukan keberanian dan nyali yang cukup. Jangan kira ayunan pendeknya sama seperti ayunan yang biasa dimainkan saat kecil. Sepanjang-panjangnya ayunan yang pernah saya naiki saat kecil, tetap lebih panjang yang di Bali Swing ini. Ayunannya juga bukan terletak di tanah datar, melainkan di kemiringan bukit. Nyeremin nggak? Iyalah. Karena itu untuk naik ayunan ada syarat dan ketentuannya. 


Baca juga: Pulau Leebong Permata Belitung nan Memesona

Bali Swing bukan ayunan biasa

Syarat dan Ketentuan Bermain Ayunan

Bagi pengunjung yang akan bermain ayunan, wajib mengisi formulir pendaftaran yang berisi sejumlah pertanyaan penting terkait kesehatan, baik jasmani maupun rohani. Tiap pertanyaan harus dijawab dengan jujur. Jangan sekali-kali membuat keterangan palsu, apalagi alamat palsu, nanti Ayu Ting Ting nyariin tahu rasa lho😃 Ya, isilah dengan benar. Bahkan kalau Anda pendatang dari luar Bali, harus menyebutkan nama hotel dan nama agent travel yang meng-handle seluruh perjalananmu selama di Bali, lengkap dengan nomor telpon yang bisa dihubungi. Gunanya buat jaga-jaga kalau ada sesuatu tak diinginkan terjadi, maka pihak Bali Swing tahu siapa yang akan dihubungi pertama kali. Bagi Anda yang fobia pada ketinggian, serta punya kelainan jantung, tentu permainan ini tidak disarankan.

Mendaftar dan mengisi formulir

Paket SWING

Setelah mengisi formulir pendaftaran, selanjutnya melakukan pembayaran. Jika masuk saja untuk duduk-duduk dan bersantai sambil menikmati pemandangan, atau memotret teman/pasangan yang akan bermain, cukup membayar tiket masuk saja sebesar Rp 25.000,- Kalau mau sama makan tanpa main apa-apa tinggal bayar Rp 66.000,- per orang sudah bisa makan sepuasnya di kafe Bali Swing.

Jika ingin membeli paket SWING, biayanya USD 30.00 per orang atau sekitar Rp 460.000,- sudah termasuk semua wahana ayunan, snack tradisional, minuman dingin, dan makan siang sepuasnya. Bermain ayunan di Bali Swing tidak ada batas waktu. Bisa bebas pakai sepuasnya, bisa menikmati satu persatu dari sensasi ayunan yang ditawarkan selama masa beroperasi dari jam 08.00-17.00 WITA. Tapi tentunya harus bergantian dulu dengan yang masih mengantre. Ya kali dari pagi sampai sore nempel aja di satu ayunan, itu namanya bukan main, tapi tidur dan menetap :p

Pembayaran bisa dilakukan dengan cash, debet card, maupun credit card (visa/master). Setelah melakukan pembayaran, tangan akan dicap. Cap tersebut akan diperiksa oleh petugas di masing-masing wahana.


Baca juga: Liburan Asyik di Belitung Bersama Picniq Tour & Travel

Tempat pendaftaran dan pembayaran paket aktivitas

Standar Keamanan Bermain Ayunan

Saya, Bayu, dan Celly main ayunan. Mas Arif dan Ci Verren tidak. Mas Arif mau motret saja katanya. Ci Verren pun sama. Padahal saya penasaran lho ingin lihat Mas Arif main ayunan. Seperti apa Mas Arif main ayunan? Yang nggak gimana-gimana sih. Nggak bakal gemetar apalagi teriak heboh seperti saya 😄😄 Lha wong dia terjun dari atas helikopter ke laut saja pernah. Lulus ujian sea survival dengan nilai baik. Masa main ayunan takut? Ya gak lah.

Letak ayunan dan tempat bersantai ada di bawah, begitu juga kafenya. Kami harus turun dulu, lewat tangga. Pengunjungnya didominasi oleh turis asing. Kebanyakan turis Asia. Para pengunjung wanita tampak berdandan cantik. Pakai dress berbagai model dan warna, bagai hendak ke pesta. Tampaknya mereka sengaja berdandan gaya untuk keperluan berfoto. 

Asyik berdua di Bali Swing 😗

Yang tua nggak kalah berani sama yang muda-muda 😍

Berayun di ketinggian memang bukan sesuatu yang biasa. Selain sensasi menikmati pemandangan dari ketinggian, juga dapat menghasilkan foto unik dan berbeda. Ngeri sih iya, apalagi buat yang takut ketinggian, pasti gemetar. Saya saja gemetar karena takut jatuh. Kebayang menggelundung ke sungai yang ada di bawahnya, serem. Tapi tenang, Bali Swing bukan objek wisata biasa yang tak menomorsatukan keselamatan. Setiap wahana ada standar keamanannya.

Untuk ayunan paling panjang, perlengkapan keselamatan yang dikenakan paling lengkap. Sedangkan yang paling  pendek hanya menggunakan tali yang diikatkan di pinggang. Jika ayunan paling panjang dijaga dan diawasi oleh 4 petugas. Maka ayunan paling pendek hanya dipegang oleh satu petugas.

Bersiap meluncur di udara dengan AMAN!

Uji Nyali Berayun di Ketinggian

Saatnya main ayunan. Kami mendahulukan ayunan paling tinggi dan panjang karena saat itu antreannya paling sedikit. Padahal ya, gara-gara duluan main ayunan yang paling panjang, ayunan lain yang lebih pendek jadi tidak terasa ngeri lagi. Jadi biasa banget. Tipsnya buat kalian, mulai dulu dari ayunan yang pendek, kemudian yang agak panjang, terakhir baru yang paling panjang dan tinggi.

Mengenai berayun di ketinggian. Asli saya berdebar-debar lho. Setelah dipasangkan perlengkapan keselamatan di badan, saya diminta duduk di papan ayunan. Badan menghadap ke bukit di seberang sana. Hamparan hutan yang di bawahnya ada lembah dan sungai berarus deras. Wuoow. Dalam sekejab terbitlah ngeri! Tapi saya tidak mau mundur. Maju terus pokoknya. Ditanya sudah siap apa belum, saya iyakan saja. Siap! Bismillah.

Tiba-tiba si mas-mas itu teriak kompak:
“Bali swiiiiiiing”.

Ayunan didorong sekuat tenaga. Wuuuuuus! Ayunan
meluncur di udara, melambung jauh dan tinggi, tak terkendali.Nyawa seakan melayang seketika! Mata langsung terpejam takut. Satu huruf terucap panjang dari mulut: “Aaaaaaaaaaaaaaaaaa…..” 😱😱😱😱😱😱

Tiap ayunan meluncur ke depan, saya pasti teriak dengan mata terpejam. Hal itu terjadi sampai 4  kali. Yang bener kan harusnya mata dibuka. Ini malah kebalik😄😄 Tapi untunglah cepat sadar, berikutnya berani buka mata lebar-lebar walau jantung rasanya seperti mau copot. Tapi memang benar, melihat pemandangan alam sekitar sambil berayun di ketinggian itu sesuatu sekali 😍😍

Si mas penjaga di sisi kiri terus mengamati saya dari samping. Mungkin memantau kapan saya perlu diselamatkan dan diturunkan dari ayunan 😂😂 Sementara dari sisi kanan ada Mas Arif yang sibuk memanggil agar saya menengok ke kanan, buat di foto! Haaa…diantara kesibukan menata hati dan jantung, harus sibuk pula menata senyum. Sungguh terlalu, mengacaukan perasaan.

Melambung tinggi sambil menikmati panorama pedesaan Bali

Spot Foto Batu dan Sarang Burung

Setelah menggila di ayunan, kami pindah ke Batu, spot foto berlatar keindahan alam perbukitan. Perlu lebih sabar saat ingin berfoto di Batu yang letaknya agak di bawah ini. Di sana tidak ada pohon, lumayan panas karena saat itu sinar matahari sedang tajam-tajamnya. Petugas penjaga Batu sampai harus menyiramkan air ke batunya biar yang pada foto tidak kepanasan. Di spot foto batu, orang-orang yang foto nggak bisa sebentar, segala pose dicoba. Dari duduk, berbaring, sampai loncat-loncat. Selama belum puas, fotonya diulang terus. Apalagi saya lihat cewek-cewek yang dandan kayak mau ke pesta itu memang niat banget mau foto. Antreannya sih sedikit, berfotonya itu yang lama. Ya sudah disabarin saja. Antrenya juga nggak sampai berjam-jam. Paling 10-15 menit. Sambil antre bisa sambil minum minuman dingin dan mencicipi kue tradisional gratis yang sudah disediakan.

Kalau mau foto-foto kece lagi, bisa coba di sarang lucu. Duduk berduaan dalam sarang, di tepian di atas lembah dengan pemandangan yang menakjubkan, asyiknya. Fotonya sambil ciuman mesra gitu sama pasangan (suami/istri) bakal wow deh fotonya hehe. 

Spot foto di tepian jurang

Pose duduk oke

Pose lompat di atas batu juga oke-oke saja 😂

Makan Siang Sepuasnya Prasmanan Bali

Jam 12 kami stop main-main. Masuk kafe langsung makan. Kafenya dekat dengan wahana ayunan. Makan jadi bisa sambil melihat orang-orang berayun. Menu makanan Bali disajikan prasmanan. Kami boleh ambil dan makan sepuasnya. Bagi yang tidak membeli paket (hanya masuk dengan tiket Rp 25.000,-) harus bayar dulu sebesar Rp 66.000,-/orang. Pelayannya akan memeriksa cap di tangan. Kalau ada tanda cap, tidak akan ditagih. 

Menu makanan Bali yang disajikan terdiri dari olahan ayam, telur, tahu, tempe, sayur, dan sambal. Di sini, meskipun banyak tamu asing yang datang, kafe tetap menyajikan menu-menu tradisional Bali, bukan internasional yang familiar dilidah-lidah orang asing. Bagus juga sih, biar pada terbiasa dengan makanan Indonesia.

Prasmanan Bali Swing

lunch bali swing
Makan siang di Bali Swing

Kafe Bali Swing - Makan siang sambil nonton orang main ayunan

Nonton Barong Lewat

Ketika hendak meninggalkan Bali Swing, tiba-tiba jalan di depan Bali Swing dan sekitarnya ditutup untuk sementara waktu karena ada Barong lewat. Menurut info yang saya dapat dari warga setempat, barong tersebut keluar dari Pura untuk ‘penyegaran’. Kegiatan ini hanya berlangsung setahun sekali. Barong di ajak keliling ke beberapa desa, diikuti oleh para umat Hindu dan beberapa pemimpin agama. Nah, lewatnya barong dan rombongan inilah yang membuat kami tertahan di Bali Swing. Mungkin sekitar 30 menit kami menunggu sampai barong lewat. Senang bisa menyaksikan barong lewat. Kegiatan tak terduga yang menambah pengetahuan saya tentang tradisi umat Hindu di Bali. Selanjutnya kami menuju Desa Penglipuran di Bangli.


Cerita liburan Bali berlanjut pada tulisan lainnya yang akan diposting setelah ini. Tentang Desa Penglipuran di Bangli, Pura Taman Ayun di Mengwi, Danau Bedugul, Pura Alun Datu Beratan, dan cerita kuliner selama di Bali.

Persembahan untuk barong
 
Bukan barong 😃

Menanti barong lewat

Barong

Barong keliling desa

Wanita Bali mengikuti perjalanan barong keliling desa

Tempat Rekreasi Trend dan Hits di Bali

Ayunan yang disediakan di Bali Swing cocok sekali bagi siapapun yang menyukai tantangan dan wisata alam. Sensasi melayang di udara seolah terbang bebas seperti burung walet, membuat adrenalin terpacu, meninggalkan kesan tersendiri. Daya tarik wahana ayunan ini tidak hanya pada saat memacu degup jantung di atas ketinggian, tetapi juga pemandangan indah yang ditawarkan di saat meluncur di udara berupa lembah sungai Ayung, petak-petak sawah yang menghijau, bahkan langitpun terasa lebih dekat, semua menjadi suguhan menarik sambil berayun di ketinggian. Momen yang tidak akan terlupakan, apalagi diabadikan dalam bentuk foto selfie atau video, jadi kenangan liburan yang menyenangkan.

Tempat rekreasi semacam Bali Swing ini kini sedang trend dan hits. Sepertinya hampir tiap daerah ada. Di Bali sendiri ada sejumlah objek wisata yang sengaja menempatkan ayunan sebagai ikon suatu tempat, yang menjadi ciri khas sendiri dan diminati oleh para kawula muda untuk wisata foto selfie dan eksis di medsos. Bali memang tidak pernah kekurangan tempat untuk rekreasi, sejumlah objek wisata baru bermunculan melengkapi liburan sehingga wisata jadi tidak pernah membosankan.

uji nyali berayun di ketinggian

Satu-satunya ayunan bukan diikat di pohon kelapa

Beragam Pilihan Aktivitas
Bali Swing buka pada bulan Januari 2017. Aktivitas yang ditawarkan bukan ayunan saja, tetapi bisa juga menikmati rekreasi petualangan lainnya yang disediakan diantaranya rafting di sungai Ayung, wisata naik Gajah, Quad Bike, wisata naik gajah dan juga safari tour menikmati keindahan air terjun dengan mobil VW safari. Bali Swing buka dari pukul 08.00 – 17.00 wita.

1.Swing
Lima ayunan tunggal 5m, 10m, 15m, 20m dan 78m. Waktu berayun dan jumlah pemakai tidak terbatas . Harga: 35.00 USD per orang termasuk biaya masuk, semua aktivitas, counter snak dan minuman, dan makan siang prasmanan. USD 2.00 - biaya masuk, termasuk minuman ringan dan kue khas Bali. USD 33 - paket semua aktivitas, open bar dan prasmanan Bali.

Swing

2.Exciting Rafting & swing
Arung jeram di sungai Ayung dalam dua jam dengan pemandu profesional.  Menikmati suasana dan bentang alam dari sungai Ayung dan bermain ayunan setelahnya. Harga: USD 70.00 per orang (minimal 2 peserta), termasuk makan siang dan antar jemput ke lokasi (maksimal 15 km dari Bali Swing). Wajib reservasi dulu.

Rafting - Photo by baliswing.com

3.Lovely ELEPHANT PARK & swing
Menunggang gajah dan main ayunan. Harga: USD 110.00 per orang (minimal 2 peserta), termasuk makan siang dan antar jemput ke lokasi (maksimal 15 km dari Bali Swing). Wajib reservasi dulu.

Photo baliswing.com

4.Have fun with QUAD & swing
Naik ATV selama 2 jam menyaksikan keindahan pedesaan Bali. Bermain ayunan setelahnya. Harga: USD 99.00 per orang (minimal 2 peserta), termasuk makan siang dan antar jemput ke lokasi (maksimal 15 km dari Bali Swing). Wajib reservasi dulu.

Quad - Photo baliswing.com

5.See real Bali with ELECTRIC BIKE & swing!
Bersepeda di pedesaan dan bermain ayunan setelahnya. Harga: USD65.00 per orang (minimal 2 peserta), termasuk makan siang dan antar jemput ke lokasi (maksimal 15 km dari Bali Swing). Wajib reservasi dulu.

Electric bike - Photo baliswing.com

6. VW & Waterfall & Swing
Romantic trip an OLD VOLKSWAGEN CABRIO to amazing WATERFALL & swing. Harga: USD 65.00 per orang (minimal 2 peserta), termasuk makan siang dan antar jemput ke lokasi (maksimal 15 km dari Bali Swing). Wajib reservasi dulu. 

Photo Baliswing.com

7. Unforgettable TUBING & swing
Tubing 1,5 jam di Sungai Ayung dan semua paket aktivitas Bali Swing. Harga: USD 65.00 per orang (minimal 2 peserta), termasuk makan siang dan antar jemput ke lokasi (maksimal 15 km dari Bali Swing). Wajib reservasi dulu.

Tubing - photo baliswing.com

BALI SWING 
Jl. Dewi Saraswati, 80352 Bongkasa Pertiwi
Kapubaten Bandung, Bali (Banjar Tegal Kuning)
www.baliswing.com

INFO: 
🔘 Keliling Bali 24-26 November 2017, saat Gunung Agung sedang bergejolak. Alhamdulillah kegiatan pariwisata saat itu tetap berjalan dengan baik. Wisatawan mancanegara dan domestik tetap ramai. Bali masih aman 👍
🔘 Paket Wisata Bali PICNIQ Tour & Travelwww.yourpicniq.com CP: Jeffry HP: 081949555588
🔘Tranportasi selama di Bali: Terimayasa Transwww.terimayasatransbali.com CP. Terimayasa HP: 081338090517 Telp. 0361-282158.
🔘 Penginapan selama di Bali via Panda Tour & Travel CP. Silviana Chandra HP. 0818-09775007 Email: panda.tourstravel@gmail.com
🔘 Paket Wisata Bali Gama Holidaywww.gamaholiday.com


. . .

Menyesap Damai di Danau Beratan Bedugul

$
0
0
Pesona Danau Beratan dan Pura Ulun Danu Beratan

Bedugul dikenal dengan udaranya yang cenderung dingin dan selalu basah karena hujan. Biasa disebut sebagai kawasan Puncak-nya Bali. Wilayah ini memiliki banyak obyek menarik yang menjadi bagian dari tempat wisata terkenal di Bali yang selalu masuk dalam agenda liburan di Bali, baik oleh wisatawan lokal maupun mancanegara. Bedugul disenangi karena keindahan alam, pemandangan yang luar biasa, deretan pegunungan menghijau, kebun raya, pura Ulun Danu, serta tiga danau indah di sekitarnya seperti Beratan, Tamblingan dan Buyan. Istimewanya, Pura Ulun Danu Beratan tergambar dalam uang kertas Indonesia Rp 50.000,- Inilah salah satu pesona Bali yang saya kunjungi bersama suami saat liburan Bali bulan November lalu.

Pesona Pura Ulun Danu Beratan Bedugul Bali
Pura Ulun Danu Beratan  Bedugul Bali

Sarapan Nasi Padang

Kami tiba di Bandara Ngurah Rai Bali pukul 07.50 WITA. Naik pesawat Lion Air dengan flight paling awal yang berangkat tepat waktu. Di bandara, dijemput oleh Mas Sastra dari Terimayasa Trans, transportasi kami selama 3 hari di Bali. Mas Sastra sudah menunggu 30 menit sebelum pesawat kami mendarat. Teruntai senyum diwajahnya yang ramah. Sebelum ditanya akan kemana saja, saya langsung informasikan bahwa kami hendak ke Bedugul, seharian. Laki-laki asli Bali itu mengiyakan, langsung men-starter mobil, meluncur ke tempat yang saya minta. Sebelum mobil Ertiga yang disupirinya melaju jauh meninggalkan kawasan Kuta, kami mampir ke rumah makan Padang, sarapan. Kok di Bali makan nasi Padang? Iya, suami pinginnya nasi Padang. Yo wis, mau makan apa, saya ikut saja, tak masalah 💕


Pagi di Bandara Ngurah Rai Bali

Sarapan Nasi Padang 😂

Menyaksikan Upacara Odalan di Pura Taman Ayun

Berkunjung ke Pura Taman Ayun tidak ada dalam rencana kami. Mas Sastra yang menawarkannya. Tempat ini kami lewati saat dalam perjalanan menuju Bedugul. Tidak menghabiskan banyak waktu untuk mencapainya. Tinggal keluar dari jalan raya kurang lebih 30 meter saja. Di Pura Taman Ayun sedang digelar upacara Odalan atau Piodalan yang dilaksanakan tiap satu tahun sekali. Hari itu adalah hari ketiga. Ramai umat Hindu beribadah, juga pengunjung domestik maupun mancanegara yang ingin menyaksikan.

Ada dua hal menarik yang membuat kami akhirnya setuju mampir di pura yang jaraknya hanya sekitar 18 km dari Denpasar ini. Pertama, cerita di balik pembangunan Pura Taman Ayun ini ternyata tidak dapat dipisahkan dengan berdirinya Kerajaan Mengwi pada tahun 1627 Masehi (1549 Saka). Dalam catatan sejarah yang dapat ditemui, Pura Taman Ayun mulai dibangun pada 1632 dan pembangunan ini selesai pada 1634 Masehi (1556). Wow, ternyata selain tua, juga bersejarah.

Kedua, bangunan mencolok di area ini adalah bangunan menjulang tinggi dengan atap berjumlah ganjil. Unik sekaligus indah. Saya kira atap biasa tanpa makna. Ternyata, tingkap-tingkap atau atap yang dinamakan Meru tersebut, menjadi sarana memuja Tuhan dalam beberapa wujud-Nya. Masyarakat Hindu sangat mensakralkannya. Jumlah atap Meru di Pura Taman Ayun ini pasti selalu ganjil. Paling kecil atapnya 3, lalu ada 5, 7, 9, dan paling tinggi 11 atap. 


upacara odalan
Pura Taman Ayun Mengwi Bali
 
Pura Taman Ayun Mengwi

Untuk melengkapi tulisan ini, saya mencari informasi tentang Odalan ke Mbak Putu Arni yang beragama Hindu. Berikut penjelasan yang saya terima darinya:

Odalan secara lengkap disebut piodalan, atau ada yang menyebutnya Pujawali. Berasal dari kata wodal/medal yang artinya lahir. Jadi secara harfiah Piodalan berarti peringatan hari lahir. Untuk Pura, peringatan hari lahir ini ditandai dengan hari berdirinya Pura/pertamakali digunakan sebagai tempat suci dan  kegiatan keagaamaan. Ditandai dengan upacara ritual tertentu yang dipimpin oleh pemuka agama [Pedanda/Rsi/Sri Empu]. Ritualnya disebut melaspas dan ngenteg linggih. Hari inilah yang kemudian diperingati sebagai odalan. 

Odalan bisa dirayakan 6 bulan sekali menurut penanggalan Bali (210 hari sekali), yang dihitung berdasarkan Wuku/Pawukon. Sehingga akan jatuh pada hari yang sama setiap 210 hari sekali. Misalnya : Sabtu Umanis Wuku Watugunung artinya Odalan akan jatuh setiap hari Sabtu, panca wara umanis wuku watugunung [jumlah wuku 30, berumur 7 hari, sehingga akan berulang setiap 210 hari]. Ada juga odalan berdasarkan Sasih, yaitu mengikuti hari bulan penuh, yang hanya terjadi sekali setahun berdasarkan perhitungan tahun Caka. Dalam 1 tahun Saka, ada 12 bulan. Sehingga ada 12 Purnama (bulan penuh) dan 12 tilem (bulan mati).

Odalan berdasarkan Sasih akan merujuk pada jatuhnya Purnama/tilem. Misalnya Odalan yang dilaksanakan pada Purnama ketiga, maka seterusnya setiap tahun akan dilaksanakan pada purnama yang sama, sehingga hari masehinya bisa saja berbeda-beda, Senin, Selasa, Rabu dan seterusnya. Penetapan kapan Odalan sebuah Pura, ditentukan berdasarkan perhitungan hari baik dan kesepakatan umat di lingkungan tersebut.

Bagian depan Pura Taman Ayun

Berlatar Pura dengan atap Meru yang pasti ganjil

Pura Taman Ayun juga merupakan tetamanan tempat untuk beristirahat dan berekreasi bagi keluarga Raja Mengwi. Tertata rapi, bersih terawat, dan indah. Sebagai Pura, maka tak mengherankan bila hampir setiap bangunannya sangat disakralkan. Jadi di sini pengunjung harus bisa menjaga sopan-santun. Ada beberapa tempat di pura yang dilarang dimasuki, seperti tempat umat beribadah. Lainnya diperbolehkan. Umat Hindu yang sedang sembahyang boleh dilihat dari jarak tertentu. Memotret pun diijinkan.

Pada lain kesempatan, saya akan menulis lebih panjang tentang Pura Taman Ayun berikut tentang kegiatan keagamaan dan sejarah di balik pembangunan Pura Taman Ayun. Saya tidak menyesal ke pura ini. Malah sangat berterima kasih diajak singgah. Ternyata bukan tempat biasa-biasa saja. Ada keindahan taman dan seni bangunan yang bisa dilihat. Ada budaya dan kegiatan keagamaan yang bisa disaksikan. Ada sejarah yang bisa diketahui.

Anak-anak ini baru saja usai melakukan kegiatan ibadah di Pura Taman Ayun

Bersama tiga wanita Bali yang akan mengikuti upacara odalan

Sembahyang
Barong yang disimpan di Pura Taman Ayun
Gerimis turun selama kami berada di Pura Taman Ayun ini
Persembahan

Anak-anak Bali nan cantik 😍

Salat Jumat di Masjid Besar Al Hidayah

Hari itu Jumat (24/11/2017), hari dimana laki-laki muslim wajib salat Jumat. Suami sudah berpesan, sampai atau belum sampai ke lokasi, jika sudah mendekati waktunya Jumatan maka masjid dulu yang harus dicari. Mas Sastra tanpa ragu menjawab: “Tenang pak, dekat danau di Bedugul itu ada desa banyak muslimnya. Di situ ada masjid. Bapak bisa salat di sana.”

Perasaan lega tergambar di wajah suami. Saya hafal betul, suami tidak akan tenang menikmati liburan. Kalau Jumatannya lewat, maka sepanjang hari akan resah dan murung penuh penyesalan. Bukan suami saja sih yang begitu. Saya yakin laki-laki muslim manapun yang memiliki ketaatan dalam beribadah kepada Tuhan-nya, pasti akan punya perasaan dan sikap yang sama. Jika biasanya berada di daerah yang banyak masjidnya, mungkin tak secemas ini. Tapi di Bali, keberadaan masjid tidak seperti di Jabodetabek yang mudah dijumpai tiap berapa kilometer. Saya pikir normal jika agak cemas.

Hmm…tapi sebenarnya, di Kabupaten Tabanan itu banyak masjid. Saya lihat di Google Map ada Masjid Jamik Miftahul Mubin, Masjid Jami Miftahul Mubir, Masjid Jami Al Hikmah, Masjid Al Hikmah, Mushalla Al Amin, Masjid Besar Al Hidayah (ada dua masjid dengan nama yang sama). Jarak antar masjid itu tidak terlalu jauh. Menurut Mas Sastra, banyak muslim asal Jawa tinggal di wilayah Bedugul. Karena itu selain masjid dan musala, tempat makanan halal di sekitar Bedugul juga mudah ditemukan.

Siang itu suami salat Jumat di Masjid Al Hidayah, Desa Candi Kuning, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan. Bangunannya di atas bukit, berhadapan dengan objek wisata Puncak Indah Bedugul. Mas Sastra beragama Hindu, dia menunggu di warung dekat parkiran. Sedangkan saya memilih menyeberang jalan, masuk ke tempat rekreasi Puncak Indah Bedugul. Melihat-lihat suasana dari pinggir danau yang berkabut, sambil memotret. Sendirian.

Para pria baru selesai jumatan - Masjidnya ada di sebelah kiri, di atas bukit

Buah Salju dan Raja Salman

Ada tumpukan bermacam jenis buah dijual di kios-kios depan gerbang masuk obyek wisata Puncak Indah Bedugul. Buah-buahan segar itu membuat saya ingin mendekat. Ada satu buah yang menarik perhatian. Bentuknya lonjong berwarna kecoklatan. Melihat bentuknya, tiba-tiba saya teringat cakwe. Mirip nggak sih? Enggak ya. Buah ini lebih montok😃

“Itu buah salju, mbak. Raja Salman seneng banget makan buah itu. Gugling deh, ada beritanya Raja Salman makan buah ini. Sampai dicari lho,” terang mbak penjual buah. Aiiih….saya penasaran. Iya, saya ingat Raja Salman pernah ke Bali tahun ini (2017). Tapi apa iya sang raja sampai mencari-cari buah salju untuk dimakan? Saya tidak minat untuk gugling, cukup percaya saja sama mbak penjual itu. Benar atau tidak, toh saya tetap akan mencicipi buahnya. 

Aneka buah -  Ada yang tahu ini buah apa saja?
Buah salju baru sampai

“Ini mbak silakan dicoba,” ucapnya lagi. Mbaknya mengupas kulit buah salju, terlihatlah daging buah berwarna putih yang basah. Kesan dingin langsung terasa saat pertama melihatnya, yang terlintas di benak saya saat itu pun memang salju. Sebelum dimakan, saya jepret dulu dong. Daging buahnya tidak terlalu tebal. Entah kenapa, buah ini kok licin sekali. Padahal tidak berlendir. Sampai dua kali terlepas dari tangan dan mulut. Seakan grogi, mungkin efek disebut buah kesukaan Raja Salman. Apa hubungannya? Ga ada. Untung si mbaknya baik. Saya dikupasin lagi, dikasih gratis lagi. Dalam hati, abis nyicip gini mesti beli!

Mirip buah apa?

Putih, lembut, manis dan dingin

Cicipin yuk!

Seperti apa pohon buah salju? Mbak penjual menunjuk pohon di depan gerbang Puncak Bedugul Indah. Hey, tak disangka pohonnya pendek saja. Seperti pohon rambutan depan rumah tetangga. Ketinggiannya tidak lebih dari 4 meter. Buahnya bergelantungan, sekilas mirip buah asam tapi besar-besar. Apa buah ini hanya ada di Bali? Tidak, pohonnya juga banyak ditanam di Jawa. Daerah mana? Saya belum tahu. Yuk sama-sama cari tahu informasinya. 

Penampakan pohon buah salju di depan gerbang

Taman Rekreasi Puncak Indah Bedugul

Tempat ini cocok untuk tempat rekreasi keluarga. Jika ingin menikmati keindahan danau dari dekat, bisa menyewa boat buat keliling danau seperti speedboat Rp 150.000, Sepeda Bebek Air Rp 35.000, dan Sampan Dayung Rp 60.000,- Selain suasana tenang yang cocok buat bersantai, pemandangan bukit-bukit yang mengelilinginya pun memanjakan mata. Apalagi kalau sedang diselimuti kabut, syahdu. Cocok untuk mencari inspirasi, sekaligus baik untuk rileksasi.

Di sekitar taman terdapat kios jajan. Tersedia bakso, mie ayam, siomay, dan makanan-makanan yang biasa dijumpai di taman jajan. Kios souvenir juga bisa disinggahi. Tersedia baju-baju batik Bali, kain sarung khas Bali, daster, ikat kepala khas Bali, dan produk busana lainnya yang bisa dibeli dengan harga wajar, asal mau menawar dengan bijak. Di sini suami membeli ikat kepala, katanya buat aksesoris berfoto. Murah, hanya 15 ribu sudah dapat satu. Lumayan bisa dipakai buat photoshot di desa Penglipuran.

Banyak bunga cantik di tepi danau

Pemandangan bukit di tepian danau

Sepeda bebek

Mainnya sendirian, suami sedang Jumatan 😃
Loket tiket

Tempat rekreasi keluarga

Speedboat buat keliling danau

Kios dagang

Tempat jajan

Pura Ulun Danu Beratan Tergambar di Uang Kertas Rp 50.000,-

Danau Beratan dan Pura Ulun Danu adalah dua ikon Bedugul yang sangat terkenal. Di mana pun melihat gambarnya, kebanyakan orang pasti akan mengaitkannya dengan pulau Dewata. Istimewanya, keindahan pura yang seolah berada di tengah danau Beratan ini, tergambar dalam uang kertas Indonesia Rp 50.000,-

Beberapa tahun lalu, waktu honeymoon ke sekian di Bali bersama suami, kami melewatkan Bedugul. Kemudian kami berjanji, kalau ke Bali lagi harus berkunjung. Makanya saat ke Bali kali ini (2017), Bedugul jadi prioritas. Hari pertama tiba di Bali kami langsung meluncur ke Bedugul. 

Pura Ulun Danu Beratan

Danau Bratan dan Pura Ulun Danu jadi tempat kelima yang tergambar dalam uang kertas Indonesia yang pernah saya kunjungi. Sebelumnya, April 2017 pernah ke Pulau Maitara dan Pulau Tidore di Maluku Utara yang tergambar dalam uang kertas Rp 1.000,-. Rumah Limas di Palembang dalam uang kertas Rp 10.000,- pada April 2017. Desa Pande Sikek di Sumbar dalam uang kertas Rp 5.000,- pada tahun 2012. Gedung MPR dalam uang kertas Rp 100.000,-. Kalau ini sering liat hehe. Terakhir yang teranyar adalah Pura Ulun Danu di Danau Beratan Bali yang tergambar dalam uang kertas Rp 50.000,-. Lengkap sudah.

Pernah melihat langsung tempat-tempat yang tergambar pada lembaran uang kertas Indonesia tersebut memang bukan suatu hal hebat, orang lain pun bisa. Hal sederhana, tapi terasa membanggakan. 

Senang bisa ke sini berdua suami

Tiket masuk wisata Danau Beratan dan Pura Ulun Danu Beratan Rp 20.000,- / orang untuk wisatawan domestik dan Rp 50.000,- / orang untuk wisatawan mancanegara. Selepas membayar tiket, kami memasuki sebuah taman yang asri, bersih, dan tentunya langsung bikin betah. Terdapat area parkir yang luas, toilet, dan taman bermain.

Sebuah gerbang menjulang khas Bali menjadi tujuan kami melangkah. Di balik gerbang itulah Danau Beratan dan Pura Ulun Danu berada. Di sana, suasana damai menyambut meski sedang ramai pengunjung, berpadu dengan udara sejuk dan pemandangan perbukitan yang berhias kabut. Tempat ini, cocok bagi mereka yang ingin berfoto pre / post wedding, atau selfie eksotis.






Pura Ulun Danu Beratan

Pura Ulun Danu terletak paling ujung Danau Beratan. Didirikan sekitar awal abad ke 17. Bagi umat Hindu, Pura ini merupakan pura Subak atau pura sistem pengairan Bali yang diperuntukan untuk memuja Dewi Danu atau Dewi Air yang merupakan perlambang dari kesuburan. Pemandangan Pura yang berada di atas danau memberi keindahan tersendiri. Bangunannya sangat mencirikan Bali, dimana pura memiliki atap bertingkat yaitu menara dengan atap 11 tingkat, 7 tingkat, dan 3 tingkat. Masing-masing melambangkan kepercayaan umat Hindu di Bali, terhadap tiga dewa, yakni Dewa Wisnu (11 tingkat), Dewa Brahma (7 tingkat), dan Dewa Siwa (3 tingkat).

pesona danau beratan
Pura Ulun Danu Beratan


Sekitar 100 meter dari lokasi pura, di sisi kanan, ada tempat menyenangkan bagi yang ingin bermain-main di danau seperti sepeda air, kano, berenang maupun paralayang (parasailing). Atau, jika ingin mencicipi aneka makanan lezat dengan menu ikan air tawar pun bisa dilakukan di sini. Saat itu, kami tak pilih keduanya, hanya ingin mendekati bangunan pura, berfoto tentu saja. 


Pengunjung sangat ramai, agak sulit untuk berfoto berdua saja. Kami harus jeli melihat celah, jika kosong lekas-lekas pasang gaya. Fotografer dadakan kami Mas Sastra, selalu siaga dengan kamera ditangannya. Yah, walau tak banyak, kami berhasil dapat foto berdua. Hampir tiap pengunjung begitu, sama-sama ingin berfoto dengan latar belakang pura. Memang indah, sih. Rasanya belum afdol berfoto di sini kalau belum berfoto dengan background Pura di atas danau. Buat kenang-kenangan tentunya. Membuat kenangan itu membahagiakan. Kata suami, lakukan saja jika itu membuat saya bahagia. Ya, lakukan😄

Ramai wisatawan asing

Tak pernah sepi meskipun di musim sepi wisatawan

Sulit buat ambil foto tanpa ada orang lain masuk frame

Danau Terbesar Kedua di Bali


Danau terbesar kedua setelah Danau Batur ini adalah sumber air yang sangat penting di Bali. Luasnya sekitar 375.6 hektar dengan kedalaman kurang lebih 22 sampai 48 meter dengan luas kelilingnya kira-kira 12 meter. Danau Beratan berada pada sekitar 1.300 meter diatas permukaan laut. Itulah mengapa pada pagi hari dan siang sebelum jam 12 udaranya sangat sejuk. Diatas jam 12 siang maka akan muncul kabut.

Temperatur udara di Pura Ulun Danu sekitar 18-22 derajat Celsius. Bikin sejuk di badan, sejuk di hati. Seolah jika datang dengan setumpuk galau atau sedang terbakar emosi, langsung tenang dan adem. Kira-kira begitu gambarannya. Pemandangan warna-warni bunga, rindangnya pepohonan cemara, serta hijaunya rerumputan di tepian danau, bikin bahagia.

Pemandangan indah bikin hati makin bahagia

Kami beruntung saat di sana cuaca masih cerah. Tapi itu tak lama, sekitar 10 menit setelah keluar dari lokasi wisata, hujan turun dengan derasnya. Untunglah kami sudah berada di mobil. Tak sempat berbasah-basahan. Saran terbaik bagi Anda yang ingin berfoto dengan hasil terbaik adalah di pagi hari. Karena menjelang siang apalagi sore, tempat ini menjadi berkabut dan bahkan sering hujan. Selain itu, pagi hari masih sepi pengunjung. Leluasa untuk ambil foto.

Sebagai informasi, danau ini aslinya bukan bernama danau Bedugul, melainkan danau Beratan / Bratan. Namun karena masuk wilayah kawasan objek wisata Bedugul, maka banyak wisatawan termasuk saya, lebih familiar menyebut nama danau Beratan / Bratan daripada nama danau Bedugul. Sekarang setelah tahu, saya menyebutnya Danau Beratan. 



Alamat & Peta Lokasi

Lokasi Pura Ulun Danu Beratan berada di pinggir jalan raya yang menghubungkan wilayah Kabupaten Tabanan dengan Kabupaten Buleleng. Alamat lengkapnya di Jalan Raya Candi Kuning – Bedugul, Desa Candikuning, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan. Lokasi dapat dicapai sekitar 2 jam perjalanan dari wisata Kuta Bali, dengan jarak tempuh 70 kilometer atau sekitar 50KM dari kota Denpasar. Jalan menuju Bedugul masih 2 jalur berlawanan, jalannya pun menanjak karena lokasi Danau Beratan berada di daerah pegunungan.

Kawasan Bedugul sangat strategis karena dikelilingi banyak obyek menarik, di antaranya Kebun Raya Bedugul Bali yang terkenal dengan berbagai macam tanaman buah, Handara Golf Resort Bali yang berjarak sekitar 3,5 kilometer dari lokasi danau Beratan Bedugul, Objek wisata danau Buyan, Objek wisata danau Tamblingan, Kebun stroberi Bedugul, tempat membeli oleh-oleh khas Joger Bedugul, dan Sawah terasering Jatiluwih Bali. Tempat wisata lain yang searah dengan objek wisata Bedugul di antaranya Alas Kedaton Monkey Forest, Pemandian Air Panas Angseri, Pura Taman Ayun, Air Panas Penatahan, dan Pura Tanah Lot.



Hujan Di Bedugul

Usai dari Danau Beratan dan Pura Ulun Danu, kami bermaksud melanjutkan perjalanan ke arah Singaraja untuk mengunjungi 2 danau lainnya. Tapi hujan turun tanpa jeda, jalan menanjak yang kami susuri mulai menghadirkan cemas. Terhalang kabut, jarak pandang jadi pendek. Di kiri jalan jurang, di bawahnya ada danau, juga ditutupi kabut. Supir kami menyarankan mundur. Sesaat ada rasa kecewa.

“Kita pulang saja ya, sayang. Jika dipaksakan pun akan sulit untuk mendapatkan pemandangan danau yang diinginkan. Kita kulineran saja sambil pulang,” bujuk suami.

Udara boleh dingin. Tapi hati harus tetap hangat. Suami sudah memberi contoh. Jadi nggak boleh kesal. Mungkin ada hikmahnya tidak bisa melanjutkan perjalanan. Ya, saya percaya kondisi saat itu kurang aman. Akhirnya kami berbalik arah, bermaksud mengakhiri kunjungan wisata. Makin sore kabut pasti makin tebal. Sebaiknya memang mundur saja. 

Di bawah hujan

Berfoto di Gerbang Handara Golf

Sebelum melanjutkan perjalanan pulang, ada satu spot foto yang kami singgahi, gerbang Handara Golf. Sebelum berangkat ke Bali, saya melihatnya di sebuah artikel online. Bagus sekali. Setelah bertanya pada Bli Made Terimayasa, ternyata letaknya tak jauh dari obyek wisata Pura Ulun Danu Beratan. Kebetulan sekali. Berjarak 3,5 kilometer saja dari pura. Karena bukan obyek wisata, supir kami pun kurang tahu letaknya. Karena letaknya di pinggir jalan, tempatnya jadi mudah kelihatan, akhirnya ketemu. Tak ada siapa-siapa saat itu. Hanya kami. Setelah beberapa kali foto, baru datang pengunjung lainnya. Bule entah dari mana, yang lainnya asal Meksiko. Lama-lama pengunjungnya bertambah jadi 8-10 orang. Ternyata banyak yang ikut terpikat berfoto di sini. Memang sih. Pemandangan bukit berselimut kabut yang menjadi latar belakang gerbang tampak indah. Magis.

Jalan masuk yang sepi, pohon di kejauhan yang kehitaman, rumput-rumput basah, dan gerbang yang menjulang bisu, perpaduan yang “dingin” di tengah hangatnya genggaman tangan sang kekasih. Pemandangan dan suasana di gerbang ini mungkin biasa saja bagi yang lain. Tapi bagi saya, seolah puisi.

Spot foto cantik di depan gerbang Handara Golf Bedugul

Bakso dan Nasi Pedas

Semangkuk bakso panas dan secangkir teh hangat, kami nikmati sesudah sesi foto-foto di gerbang Handara Golf. Hujan masih turun ketika mobil kami bergerak memunggungi bedugul. Petang syahdu menjadi akhir cerita di hari pertama.

Sebelum kembali ke penginapan, kami makan malam Nasi Pedas. Nasi yang saya idamkan di Bali sejak terakhir mencicipinya pada September 2016 lalu, saat event Asus Zenfone 3 di Nusa Dua Bali. Nasi pedas ini ada beberapa cabang. Dulu saya makannya di Tabanan, dekat Joger. Malam itu disekitaran Legian. Sama enak. Sama nikmat. Sama pedassss. Malam yang ‘hot’ sebelum pesona Nusa Penida membuat kami mabuk kepayang pada keesokan hari.





INFO: 
🔘 Keliling Bali 24-26 November 2017, saat Gunung Agung sedang bergejolak. Alhamdulillah kegiatan pariwisata saat itu tetap berjalan dengan baik. Wisatawan mancanegara dan domestik tetap ramai. Bali masih aman 👍
🔘 Paket Wisata Bali PICNIQ Tour & Travelwww.yourpicniq.com CP: Jeffry HP: 081949555588
🔘Tranportasi selama di Bali: Terimayasa Transwww.terimayasatransbali.com CP. Terimayasa HP: 081338090517 Telp. 0361-282158.
🔘 Penginapan selama di Bali via Panda Tour & Travel CP. Silviana Chandra HP. 0818-09775007 Email: panda.tourstravel@gmail.com
🔘 Paket Wisata Bali Gama Holidaywww.gamaholiday.com

Liburan Lampung di Ujung Tahun

$
0
0
Trip 3D2N Way Kanan dan Way Kambas 
 
Bamboo rafting mengarungi Way Besay, wisata budaya dan sejarah di Desa Gedung Batin, trail adventure Air Terjun Puteri Malu di Banjit, bermesraan dengan gajah di Taman Nasional Way Kambas, dan berkuda di savana Desa Braja Harjosari jadi daya tarik tak terbantahkan bagi 11 traveler dari Jogja, Bandung, Bekasi, Cilegon, Jakarta, Tangerang, dan Palembang untuk mencelat ke Lampung jelang akhir tahun 2017. 


Kampung Wisata Gedung Batin Way Kanan
Kampung Wisata Gedung Batin Way Kanan

Liburan Lampung di Akhir Tahun

 
Liburan Lampung pada tgl. 23-25 Desember 2017 ini berawal dari obrolan ringan di sebuah grup WA yang beranggotakan para travel blogger. Obrolan itu terjadi sekitar pertengahan Oktober, saat saya baru saja kelar mengikuti kegiatan wisata di Way Kanan dan Way Kambas. Tak disangka ditanggapi serius. Karena sudah ‘ngajak-ngajak’, tanggung jawab saya berikutnya adalah meladeni segala informasi yang dibutuhkan. Tidak sulit, karena ada foto/video/tulisan dari pengalaman pribadi yang bisa dibagikan ke teman-teman yang membutuhkan. Tak sia-sia, sepanjang Oktober hingga Desember ada 17 orang yang antusias merespon, meski pada akhirnya hanya 10 orang saja yang benar–benar memastikan diri berangkat ke Lampung. 


Saya yang ‘meracuni’, maka saya juga harus ikut. Ada yang nggak jadi pergi kalau saya tidak ikut serta 😄 Okelah kalau begitu. Maka total jumlah peserta jadi 11 termasuk saya. Terdiri dari 7 wanita dan 4 pria, yaitu Dian dari Jogja www.ismyama.com, Levina dari Cilegon www.nichealeia.com, Tami www.ranselsaya.com, Frida www.fidawrites.com, Samsiah dan Savie. Sedangkan di deretan para pria ganteng ada Zen dari Bekasi, Zaki dari Jakarta, Mas Hanafi dari Jakarta, dan Ega dari Palembang.

Bersama mereka segala keseruan selama di Lampung berlangsung. Pembaca bisa lihat aktivitas kami melalui blog dan akun IG di sini: @fridaaisha @zaqueerazak @cakphi @mandalagiri_id @utamiisharyani @samsiah6632 @dian_ismyama @savierala @egagayendra @zenfauzans 

Baca juga: To The Scenic of Pulau Pisang 

Kampung Wisata Gedung Batin
Kampung Wisata Gedung Batin
 
Transportasi di Lampung

Transportasi PP ke Lampung dan selama di Lampung kami urus secara mandiri. Mulai dari tiket pesawat, mobil, hingga kereta. Hari Sabtu tgl. 23/12/2017 delapan orang berangkat dari Jakarta menggunakan pesawat Sriwijaya Air dan Garuda. Yang terjauh Dian, dari Jogja. Sedangkan Ega yang berdomisili di Palembang naik kereta. Hari Senin tgl. 25/12/2017 saat meninggalkan Lampung, semua tetap naik pesawat kecuali Levina naik bus dari terminal Rajabasa. Ega tetap naik kereta malam ke Palembang.

Catatan: 
Harga tiket pesawat Jakarta-Lampung musim libur Natal dan Tahun Baru dengan Sriwijaya Air berkisar Rp 700 – 800 ribu PP. Biasanya Rp 500 - 600 ribu PP. Kenaikannya tidak terlalu tinggi. Jogja - Lampung PP (transit Jakarta) Rp 1,8 juta. Tiket kereta dan bus pun tetap normal. Kereta Rp 320 ribu PP. Bus pulang Rp 180 ribu. Cek harga tiket kereta api termurah di sini 


Selama di Lampung kami menyewa mobil ELF berkapasitas 19 seat dengan harga Rp 1.500.000,- untuk 3 hari. Harga sewanya sudah termasuk supir dan bahan bakar. Terbilang murah karena dapat diskon banyak, bantuan dari teman-teman Pokdarwis Way Kanan. Supir kami Ardi dan 2 supir pendamping pun merupakan anggota Pokdarwis Way Kanan. Untuk membayar biaya mobil ini kami patungan. Lumayan jadi murah per orangnya. Kami menggunakan mobil BKKBN Way Kanan, lengkap dengan tulisan dan logo KB segala. Berasa rombongan bapak dan ibu peserta penyuluhan KB yang sedang jalan-jalan keliling Lampung 😂 Tak apa. Yang penting mobilnya nyaman, AC, dan kabinnya lega. Karena kami cuma bersebelas, bangku barisan paling belakang masih kosong. Jadi tempat buat naruh barang.

Catatan: 
Harga sewa mobil di Lampung Rp 250.000 per hari untuk mobil Avanza/Xenia. Belum termasuk bahan bakar dan supir. Jika dipakai untuk kegiatan harian berdasarkan paket wisata Way Kanan yang kami beli, sewa per harinya sekitar Rp 500.000,-

Baca juga: Yang Tanpanya, Trip Pulau Sebesi Terasa Hambarnya

Berpose di depan mobil BKKBN 😄
 
Paket Wisata Way Kanan 2D1N

Tidak ada keraguan untuk membeli paket Wisata Way Kanan senilai Rp 467.000,- per pax. Dengan serangkaian kegiatan yang disebutkan, teman-teman membayar dan menyetor biaya paket tersebut ke rekening Wijatnika (Ika). Mereka yakin sekali dengan apa yang mereka beli yakni sebuah petualangan yang akan menjadi salah satu pengalaman seru kala berwisata di Lampung.

Harga paket terdiri dari: 
Paket Bamboo Rafting (rakit, jaket pelampung, helm, air mineral & snack, pemandu), Homestay (1 malam), 3x makan di Gedung Batin (breakfast, lunch, dinner), 1x makan di Banjit (seusai dari Puteri Malu), Air Mineral Botol (600ml), Ojek Trail Adventure (PP), dan pemandu full service (2D1N).

Ada potongan Rp 25.000,- jika naik rakit bambu tanpa guide alias mengayuh rakit sendiri. Sudah bisa ditebak, tak ada satupun dari kami yang mau tanpa guide. Apalagi saya, mana sanggup mengendalikan rakit, bisa mengendalikan diri sendiri saja sudah syukur 😃 Tapi sesungguhnya saya senang lho lihat rakit lepas kendali, lihat orang-orang di atasnya berteriak-teriak, loncat ke sungai saat rakitnya nabrak kayu atau terbalik dan berputar-putar tidak karuan. Ngeri? Tenang, guide rakit bisa diandalkan. Kalaupun karam dan terbalik, tidak akan tenggelam atau hanyut jauh kebawa arus. Selama pakai jaket pelampung aman. Arus Way Besay juga tidak berbahaya. Airnya tenang, juga dangkal.

Catatan: 
Dalam rincian paket bamboo rafting tidak disebut adanya ban, tapi kami mendapatkannya. Tiap 1 rakit ada tambahan 2 ban. Kalau bosan di atas rakit, bisa senang-senang menghanyutkan diri pakai ban. Btw, kemarin helm-nya kurang. Saya tidak kebagian helm 😱

Baca juga: Tiada Resah di Pulau Sebesi

Bamboo Rafting Gedung Batin
 
Day 1 - Meeting Point Bandara Radin Inten II Lampung Selatan

Untuk trip singkat 2D1N di Way Kanan, waktu yang ada benar-benar harus dimaksimalkan. Hari pertama sudah ditunggu oleh kegiatan bamboo rafting. Jadwalnya sore. Tiba pagi di Lampung sangat disarankan. Karena itu kami ambil penerbangan paling awal. Meeting point di bandara Radin Inten II Lampung Selatan. Semua peserta dijemput di bandara, kecuali Ega dan Dian. Ega dijemput di stasiun, Dian di Bandar Lampung (Dian tiba di Lampung sejak tgl. 22/12). Tidak ada yang telat kecuali saya. Jadwal berangkat pesawat Xpressair yang saya naiki jam 7.50. Berhubung ada kendala teknis, mesin pesawat yang sudah siap terbang mendadak dimatikan. Semua penumpang diminta turun dan kembali ke ruang tunggu. 2 jam kemudian baru bisa terbang. Saya sudah siap ambil keputusan, jika sampai jam 11 belum terbang juga, saya boleh ditinggal, dan teman-teman silakan langsung lanjutkan perjalanan ke Way Kanan. Tapi syukurlah jam 10 pesawat take off menuju Lampung.

Saya berangkat dari Bandung memanfaatkan voucher tiket PP dari Xpressair. Peak season gini tiket melambung jauh terbang tinggi kata Anggun C.Sasmi 😃 Punya voucher kebetulan banget bisa dipakai, jadi hemat banyak. Duitnya bisa dialihkan buat yang lain, misal buat beli oleh-oleh, atau buat belanja pakaian dalam kesukaan 😜 Tapi saya sih pinginnya dialihkan untuk beli tiket nonton konser di bulan Januari. Btw, ngomongin konser, tgl 6 Desember 2017 lalu saya mestinya dapat tiket gratis konser Tulus lho, tapi karena gak bisa hadir di acara brunch bareng Tulus (saya diundang mbak Nunik Tirta), akhirnya lewat deh. Padahal lumayan banget kan? Ada yang ingin nonton konser Tulus bulan Januari ini? Belinya di mana? Coba ke sini: Tiket Konser Beli di Tokopedia.

Back to trip Lampung. Jika kami semua naik pesawat, maka Ega naik kereta dari Palembang. Dia berangkat malam, sendirian. Tiba di Tanjung Karang subuh. Jam 6 pagi Ega sudah dijemput oleh supir mobil yang kami sewa. Jadi dia nggak perlu berlama-lama manyun sendirian di stasiun. Btw soal harga tiket, kemarin Ega beli tiket dengan harga normal. Tak ada kenaikan meski sedang musim liburan. 

Baca juga: Berwisata di Way Kanan Semakin Asyik 

Berangkat ke Lampung dari Bandung dengan Xpressair

Perjalanan Menuju Way Kanan 


Mobil elf langsung meluncur cepat meninggalkan bandara. Kami sudah telat 2 jam dari jadwal. Tidak ada waktu lagi untuk santai-santai. Sebisa mungkin tanpa singgah. Emangnya bisa?

Waktu tempuh menuju Way Kanan diperkirakan 4 – 5 jam. Jika tadinya tak ada kendala, harusnya jam 9 kami sudah berangkat. Perkiraan tiba jam 13.00, langsung makan siang di Gedung Batin. Tapi kami baru berangkat jam 11, mau makan siang jam berapa? Kemampuan masing-masing orang dalam mencukupkan kebutuhan makannya tidak sama. Ada yang tak jadi soal hanya makan kue-kue/roti saja buat ganjal perut, ada yang harus dengan nasi. Dengan perkiraan waktu sampai jam 4 sore, jelas saya tidak sanggup menunggu. Untung ada snack yang didapat dari pesawat, bisa buat ganjal perut sebelum ketemu nasi di Way Kanan. Di mobil, Ika sudah sedia cemilan keripik, alhamdulillah. Tapi nggak ada air minumnya. Lagi-lagi untung masih ada 2 air mineral gelas dari pesawat. 1 saya berikan ke Zen, gak tega lihat dia kehausan dan gak ada air minum. Saat kami singgah di minimarket, 1 dus air mineral langsung saya jadikan prioritas belanjaan, buat minum sama-sama. 4 jam perjalanan lumayan lama. Tanpa air dan makanan cukup berpengaruh pada kewarasan 😂

Catatan: 
Harapan saya, ada plan B jika terjadi perubahan jadwal seperti ini. Acara makan siang yang harusnya di Way Kanan mungkin bisa diganti dengan makan siang di perjalanan. Darurat lapar 😃 Cemilan keripik bisa diganti dengan roti yang lebih mengenyangkan, buat jaga-jaga kalau di perjalanan macet, atau terjadi delay yang lama. Air minum harus tersedia di mobil. Nambah biaya tak apa asal urusan perut dan kesehatan aman terkendali. 

Otw Way Kanan

Kuliner Pijok-Pijok

Berfoto di gerbang masuk kabupaten Way Kanan bisa jadi kenang-kenangan yang manis buat disimpan. Tapi, ingin tinggal ingin, hari sudah terlalu sore, waktu harus dihemat agar bamboo rafting bisa dikejar. Jelang ujung Lampung Utara, saya sempat berdiskusi dengan teman-teman, apakah sesampainya di Way Kanan akan makan dulu atau langsung bamboo rafting? Mas Hanafi maunya langsung bamboo rafting. Yang lain gak mau dong, harus makan dulu biar kuat naik rakit. Saya pun demikian, makan dulu pokoknya. Pikir saya, jika sore itu tak keburu main rakit bambu, mungkin besok pagi bisa dilakukan sebelum berangkat ke Air Terjun Puteri Malu. Entahlah. Keadaan sore itu memang membuat saya jadi memikirkan cara lain untuk mengatasi jadwal yang jadi kacau. Mau kesal pada Xpressair yang menyebabkan segala keterlambatan itu rasanya nggak tepat. Cuma bisa dipetik hikmahnya.  

bahan pijok pijok
Membuat Pijok-Pijok pakai tangan - Foto Dian www.ismyama.com

Sambal Pijok-Pijok - Foto Dian www.ismyama.com
  
Ikan sungai yang disalai

Setelah perjalanan 4 jam yang nano nano, kami sampai juga di Gedung Batin. Rasa bahagia membuncah kembali menginjak desa tua ini ke-empat kalinya. Tanpa adegan slow motion, kami bergerak menurunkan barang-barang, menyimpannya di rumah Pak Ali Bakri, tuan rumah tempat kami menginap di Gedung Batin. Rumah Pak Ali dibangun pada tahun 1810, bernama Nuwa Benawa (Rumah Kapal), memiliki aristektur asli seperti pertama kali dibangun. Saat ini rumah Pak Ali dianggap sudah layak dijadikan homestay di Gedung Batin, yang lainnya masih dalam proses pembinaan untuk kelayakan.

Selanjutnya kami diajak ke rumah warga lainnya untuk makan siang yang kesorean. Surprise! Kuliner pijok-pijok menu andalan khas Way Kanan terhidang di sore yang basah. Kami langsung ambil tempat, mengelilingi sajian. Seorang perempuan tua duduk bersila di atas tikar. Meramu bumbu dan sambal, melumatkannya dengan jemari tangan telanjang, membuat ‘sambal baru’ untuk kami makan bersama. Kegiatan meramu dan melumatkan bahan-bahan makanan itulah yang dinamakan pijok-pijok. 


Lebih lanjut tentang pijok-pijok bisa dibaca di tulisan berikut: Kuliner Pijok-Pijok Khas Way Kanan di Desa Wisata Gedung Batin

Pijok-pijok - Foto Rinto Macho

Bamboo Rafting Way Kanan

Kelar makan, semua orang langsung gerak cepat. Pergi ke rumah Pak Ali, ganti baju, bersiap ke Tiga Serangkai, lokasi start bamboo rafting. Kami diangkut dengan menggunakan 1 mobil bak terbuka dan 1 mobil Panther. Waktu tempuh ke lokasi sekitar 10 menit. Hari makin sore, beruntung gerimis sudah berlalu. Sesampainya di lokasi, jembatan gantung Tiga Serangkai langsung menarik perhatian. Tergantung di atas sungai besar, berlatar hijaunya hutan di tepian sungai, jadi tempat berfoto yang sayang untuk dilewatkan.

Tiga rakit bambu untuk 11 peserta. Masing-masing dengan 2 guide dan 2 ban. Jaket pelampung dan helm lengkap, terpasang di badan sebagai syarat keamanan. Bang Rinto Macho melepas keberangkatan kami, bukan dengan lambaian tangan penuh air mata perpisahan, tapi dengan gelegar teriakan yang membuat bulu kuduk berdiri 😂😂 Berangkaaat….


otw Tiga Serangkai

Jembatan Gantung Tiga Serangkai



Ketiga kali menyusuri sungai ini, rasanya tak pernah sama. Ada saja cerita dan pengalaman baru yang saya dapatkan. Dalam suasana petang yang kian tua, hampir remang, Way Besay dibalut  sunyi. Kali ini, saya sungguh tak sibuk dengan urusan foto. Hanya memotret di awal-awal, sisanya HP disimpan. Saya hanya menikmati rafting. Merasakan hembusan angin, mengamati arus air, dan mendengarkan suara-suara hewan yang bersiap menyambut malam. Bahkan, ingin bebas nyebur-nyebur basah, lompat dari rakit, dan hanyut sendirian di atas ban. Sungguh luar biasa rasanya 💕

Masing-masing pasti punya cerita dan pengalaman sendiri selama rafting. Meski kesorean, kami tetap bisa menikmati. Semua gembira, sampai ujung. Magrib tiba saat perjalanan rakit berakhir. Tepian Way Besay sudah diselimuti gelap. Kacang rebus, gorengan, dan teh di pondok pinggir sungai kami nikmati sambil menggigil. Sebelum akhirnya pulang jalan kaki ke rumah pak Ali untuk mandi dan membersihkan diri sebab Wakil Bupati akan datang berjumpa kami jam 8 malam nanti! Apaaa?? 😱

Baca juga: Bamboo Rafting Seru di Gedung Batin Way Kanan 


Tetap semangat bamboo rafting meski kesorean 😃

Semangat mas Hanafi, kayuh teruuuuus

Tami

Senja menyapa - Foto Tami

Temu Wakil Bupati Way Kanan

Kami ngebut mandi, salat, dan makan malam demi menyiapkan diri bertemu Wakil Bupati Way Kanan DR. Drs. H. Edward Antony, M.M. Sengebut-ngebutnya mandi, tetap lambat juga karena kamar mandi hanya ada 2. Selain  bergantian mandi, juga bergantian salat. Makan malam masih di rumah yang sama seperti saat makan sore. Menunya pun hampir sama, beda pada lauk saja. Jika siangnya lauk ikan sungai yang disalai, malamnya ikan mas dimasak pindang. Sedap, mantap, maknyus, kenyang.


Protokol wakil bupati tiba lebih dulu. Bersama pokdarwis mereka menata meja, kursi, dan cemilan-cemilan lengkap dengan kopi/teh di beranda rumah Pak Ali. Bang Rinto Macho mengenakan kemeja batik biru. Yang lainnya berdandan rapi. Kami para wanita pun bersolek. Eh, si Zen malah bercelana pendek. Mas Hanafi dong, malah berkaos santai pakai sarung 😂 Ya wis biarinlah. 


Pisaan (berpantun) dalam bahasa Lampung


Kopi Puteri Malu

Jam 8 pak wakil bupati tiba. Kehadirannya tanpa ribet dan heboh seperti kebanyakan acara yang biasa dihadiri pejabat. Ya, ini acara santai, tapi isinya tetap serius. Beliau hadir bukan sekedar untuk berjumpa, tapi berbincang mengenai dunia pariwisata khususnya Way Kanan. Kesempatan istimewa ini tentu kami manfaatkan dengan baik sebagai sarana untuk berbagi ide dan saran dari sudut pandang kami selaku wisatawan luar Lampung. Acara diawali dengan pisaan (berpantun) ala masyarakat Lampung di Way Kanan. Menggunakan bahasa daerah asli, diiringi petikan gitar tunggal. Pak Antony berbagi cerita tentang sejarah, budaya, pariwisata, dan harapan-harapannya ke depan terkait pariwisata Way Kanan, Gedung Batin khususnya. Banyak hal menarik dan ide-ide baik yang saya dengar dari pertemuan malam itu. Teman-teman benar-benar diajak ngobrol, bercakap akrab bagaikan dengan kawan lama tak jumpa. Saking asyiknya, waktu menunjukkan hampir jam 11 malam baru kelar. Waktunya Pak Edward untuk pamitan. Wajah ramahnya dihiasi senyum manis saat berfoto bersama kami sesaat sebelum meninggalkan rumah Pak Ali. Malam yang indah, sebuah kehormatan diajak berbagi pikiran 💕


Bersama Wakil Bupati Way Kanan DR. Drs. H. Edward Antony, M.M - Foto Rinto Macho

Day 2 - Gedung Batin

Kegiatan pagi setelah sarapan kami isi dengan melihat-lihat suasana desa, pergi ke makam, berinteraksi dengan warga, dan menyaksikan Way Besay yang menyimpan banyak kisah masa lampau yang belum terceritakan.

Desa Gedung Batin memiliki 10 rumah tua yang masih berdiri kuat. Rumah tertua dibangun tahun 1741. Masih tegak sampai kini dengan arsitektur asli seperti pada awalnya. Banyak hal yang ingin diketahui, tapi penceritanya masih sangat terbatas, sehingga rasa haus akan informasi yang lebih mendalam belum terpenuhi. Saya terbata-bata menjelaskan, itu pun sebatas bagaimana cara makam ditemukan, atau sekedar usia rumah, generasi ke berapa yang menempati, ada benda apa saja yang tersisa dari zaman kolonial yang bisa dilihat. Tak lebih dari itu. Segalanya masih mengandung misteri selama belum ada catatan terang dari para ahlinya. 


Zaki


Makam tua di Gedung Batin

Makam bertuliskan Fatimah dalam huruf Arab, bertarikh 1305

Pagi hari desa bersahaja ini diselimuti kabut tipis. Berlatar hutan desa, serta rumah-rumah tua eksotis, terlihat magis. Hewan-hewan ternak melintasi jalan, berbelok ke rumah-rumah, kemudian menuju belakang desa, mungkin mencari makan. Beberapa wanita pergi ke ladang, tersenyum sambil menyapa ramah. Beberapa anak desa mendekat, memperhatikan kami yang sibuk memotret rumah-rumah tua.

Pagi itu kami check-out, mengemas semua barang, meninggalkan Desa Gedung Batin. Sebongkah kenangan selama tinggal kurang dari 24 jam kami bawa serta, sebagai pengalaman ke sekian dari sebuah desa yang masih perlu digali lagi potensinya dan dilengkapi lagi fasilitasnya. Saya masih rindu untuk kembali di lain waktu. 


Ika dan para perempuan desa yang hendak pergi ke ladang

Anak-anak desa dan Mas Hanafi

Samsiah, Levina, Dian

Frida dan bunga-bunga di halaman rumah warga

Frida dan Zen bersama Pak Ali Bakri, tuan rumah kami di Gedung Batin

Desa Bali Sadhar kami kunjungi saat dalam perjalanan menuju Desa Jukuh Batu. Singgah sesaat, melakukan pertemuan dengan resi dari Bali yang hari itu baru tiba. Bali Sadhar merupakan salah satu kampung Bali yang ada di Way Kanan. Budaya dan adat istiadat Bali masih kental dalam kehidupan sehari-hari warganya. Terlihat dari arsitektur bangunan rumah dan tempat ibadah yang sangat mencirikan Bali. Di sini masyarakat Bali Sadhar hidup damai, menjalankan ibadah dengan tenang sambil tetap menjaga tradisi warisan leluhur. 


Di Desa Bali Sadhar

Zaki dan para Resi

Kunjungan sesaat berjumpa para resi yang baru tiba di Bali Sadhar

Trail Adventure Air Terjun Puteri Malu

Rumah Pak Daruni, mantan kepala kampung Jukuh Batu menjadi tempat kami memulai perjalanan bermotor ke Air Terjun Puteri Malu. Mengulang kembali perjalanan sejauh 7 kilometer di medan berat yang pernah dilalui sebanyak 3x, tak lagi menimbulkan ketakutan. Hanya ada kerinduan yang lebur bersama kentalnya aroma petualangan. Kali ini bersama rombongan yang berbeda, dan saya bahagia melihat teman-teman begitu semangat. Kondisi jalan sudah saya ceritakan sebelum berangkat, tinggal mereka merasakannya langsung. Tak ada yang perlu dicemaskan, tukang ojek di Jukuh Batuh sudah lihai menempuh medan yang biasa dilalui. Sudah biasa membawa beban berat bolak balik ke hutan. Kami tinggal berdoa mohon perlindungan Tuhan semoga perjalanan bermotor selama kurang lebih 40 menit lancar jaya. 


Start dari rumah Pak Daruni di Jukuh Batu

Foto Rinto Macho

Singgah di jembatan beratap di tengah perjalanan
Cuaca cerah

Jembatan reot

Maju terus tak gentar menaklukkan tantangan

Air Terjun Puteri Malu, air terjun terindah yang pernah saya lihat di Lampung. Ada rasa bangga kala mendengar pengakuan beberapa teman bahwa Puteri Malu memang memiliki keindahan tersendiri yang berbeda dari air terjun lain yang pernah dilihat. Megah dan masih alami. Memang harus diakui air terjun Puteri Malu adalah bonus istimewa di ujung perjalanan penuh tantangan. Indah untuk dinikmati berlama-lama. Saya bahkan terduduk bahagia melihat teman-teman berendam, bermain air, dan berenang di kolam Puteri Malu. Turut merasakan kegembiraan mereka. Saya tahu bagaimana rasanya kala menceburkan diri dalam sejuknya air Puteri Malu. Ya, saya tahu rasanya. Persis seperti ketika pertama kali saya ke tempat ini. 

Baca juga: Trail Adventure Air Terjun Puteri Malu

Dua Puteri Malu diapit dua pangeran malu-malu kucing

Seru!
 
Menikmati Kopi Puteri Malu dan Pisang Goreng
 
Happy!

Perjalanan Menuju Lampung Timur

Trail adventure Air Terjun Puteri Malu menutup kegiatan kami di Way Kanan. Setelah mandi dan makan siang di rumah Pak Daruni, jam setengah empat sore kami beranjak menuju Lampung Timur. Sebuah perjalanan panjang yang kami tempuh selama kurang lebih 6 jam. Badan-badan lelah seusai menyambangi Air Terjun Puteri Malu terdiam tidur dalam mobil yang melaju cepat menembus malam.

Jam 9 kami baru sampai di Lampung Tengah, singgah di Kota Gajah untuk makan malam. Saya tidak ingat jam berapa kami sampai di Hotel Bagus, Lampung Timur. Mungkin sekitar jam 11 malam. Di sana sudah menunggu mbak Sari Marlina, fotografer yang aktif berkomunitas di Lampung Timur. Mbak Sari yang membantu kami mengurus penginapan.

Kami menyewa 5 kamar. Harganya Rp 150.000,- per malam. Fasilitas kamar mandi dalam, kipas angin, dan sarapan nasi uduk. Kamar sederhana, sesuai dengan harganya. Alhamdulillah ada tempat untuk mengistirahatkan badan yang letih. Hanya 8 jam saja menempati kamar, besok pagi jam 8 kami sudah keluar untuk jalan-jalan lagi.

Baca juga: Memandikan Gajah di Camp Eru Margahayu

Makan malam Seafood di Kota Gajah
 
Berjumpa Gajah Edwin di Taman Nasional Way Kambas

Ada dua tempat utama yang kami kunjungi di Lampung Timur yaitu Taman Nasional Way Kambas dan Wisata Desa Brajaharjosari. Jika ke TN Way Kambas untuk bertemu gajah, maka di Braja Harjosari untuk bertemu kuda di savana. Berapa biayanya? Untuk masuk TN Way Kambas kami membayar tiket masuk Rp 10.000,- orang. Guide Rp 100.000,- Kami ditemani mbak Sari. Untuk bisa bertemu dan melihat gajah dari dekat, kami memerlukan pawang. Mbak Sari yang bantu cari pawangnya. Tanpa pawang besar resikonya bagi pengunjung seperti kami. Bisa celaka bahkan meninggal.

Pertama, katanya pawangnya ada. Lalu kami disuruh ke lokasi di mana banyak gajah dilepasliarkan. Di tempat yang dimaksud memang ada banyak sekali gajah. Harapan kami bisa diajak mendekati salah satunya. Tapi pawangnya tidak datang-datang. Akhirnya kami keluar. Mbak Sari cari pawang lain lagi. Alhamdulillah dapat pawang beserta gajah bernama Edwin. Usia gajahnya 25 tahun. Besar, tinggi, dan tua. Padahal Zen ingin bertemu gajah kecil, seperti gajah yang saya peluk saat ke TNWK bulan Oktober 2017 lalu. Ya, daripada tidak ada, gajah Edwin pun jadilah. Gajah Edwin ini hanya dibawa ke dekat kolam pemandian, tidak diajak jauh-jauh. Walaupun tidak spektakuler, pemandangan padang rumput luas dengan bentangan langit biru yang jadi latar belakang foto bareng si gajah lumayan menghibur.

Baca juga : Petang Romantis di Desa Braja Harjosari

Gajah Edwin, Zaki, Savie

Mbak Samsiah

Kolam Pemandian Gajah

Gajah Edwin dan para penggemarnya 😄

Frida di atas punggung gajah Edwin

Sepertinya jodoh 😂
 
Photo by Sari Marlina

Bertemu Kuda Boy di Braja Harjosari

Untuk berkunjung ke Desa Wisata Braja Harjosari kami membayar Rp 50.000,- per orang sudah termasuk tiket masuk, guide, makan siang, kuda boy (menunggang dan foto bareng), serta naik perahu menyusuri Way Penet (sungai Penet).

Kami memiliki sedikit waktu saat berada di Braja Harjosari sebab sorenya akan meninggalkan Lampung, kembali ke kota masing-masing. Paling tidak jam 2 harus sudah meninggalkan Lampung Timur menuju Lampung Selatan (bandara). Sesampainya di lokasi, teman-teman langsung diajak ke padang rumput, bertemu kuda boy. Di bawah teriknya matahari, kami berfoto dengan kuda, juga menungganginya sesudah makan siang. Kegiatan naik boat menyusuri Way Penet tidak terlaksana. Waktunya sudah banyak dihabiskan dengan kuda Boy. Jam 1 kami meninggalkan Braja Harjosari, kembali ke hotel. Tadinya mau mandi dulu, tapi waktunya makin terbatas. Akhirnya cuma ambil barang, setelah itu langsung berangkat meninggalkan Lampung Timur. 


Mbak Dian Ismyama - Photo by Sari Marlina

Zaki dan Kuda Boy


Makan siang masakan warga desa Braja Harjosari - Gulai ikannya sedap 😋

Perjalanan menuju bandara Radin Inten II ternyata lancar. Kami tiba lebih cepat dari perkiraan. Berhubung masih ada waktu, akhirnya teman-teman diajak belanja oleh-oleh dulu di toko yang ada di seberang jalan bandara. Setelah belanja dan diantar ke bandara, kami pun berpisah. Zen, Tami, Hanafi, Frida, Zaki, Savie, Samsiah, semua kembali ke Jakarta sore itu juga. Sedangkan Mbak Levina naik bus dari Rajabasa. Saya, Ega, dan Ika kembali ke Bandar Lampung. Malamnya, sebelum Ega ke stasiun untuk naik kereta menuju Palembang, kami makan malam dulu di FlipFlop Coffee.  


Flip Flop Coffee

Pengalaman berlibur di Lampung selama 3D2N ini saya tuliskan sebagai catatan pribadi. Bila ada pembaca yang tertarik untuk melakukan liburan di Lampung kategori adventure, bisa ke Way Kanan untuk mencoba bamboo rafting dan trail adventure. Hanya 2D1N saja, cocok untuk libur weekend. Jika punya waktu lebih, bisa ditambah ke Lampung Timur, mengunjungi Way Kambas dan tempat wisata lainnya yang bisa dijangkau dalam 1 hari kunjungan.

Biaya yang saya sebutkan di atas adalah harga pada bulan Desember 2017. Perubahan harga bisa terjadi sewaktu-waktu. Juga tergantung mobil dan penginapan yang digunakan saat di Lampung Timur. Untuk paket wisata Way Kanan, silakan update infonya ke teman-teman kami di Way Kanan sbb:

1. Rinto Macho HP. 0853-8118-1987 IG @rinto_macho 
2. Wijatnika (Ika) HP: 0812-1263-7403 IG @Wijantikaika 
3. Ayu Sartika HP: 0812-7116-3002 IG @ayusartika_16
 
Akun instagram resmi Kampung Wisata Lestari Gedung Batin, Way Kanan : 

@gedungbatin

Liburan seru di Gedung Batin Way Kanan - Photo by Rinto Macho

 

Staycation Menyenangkan di Bellezza Suites Hotel

$
0
0
Bellezza Suites Hotel

Akhir pekan selalu datang. Beragam pilihan kegiatan bisa dilakukan untuk mengisinya. Pada minggu ke-2 bulan Januari 2018 ini, saya memilih menghabiskan akhir pekan bersama keluarga dengan staycation di Bellezza Suite Hotel. Mencicipi aneka menu andalan di Albergo Resto & Lounge, berenang di kolam outdoor-nya yang tergolong luas, berendam di jacuzzi outdoor, memandang indahnya kota Jakarta di malam hari dari ketinggian, serta menikmati keramahan dan layanan prima dari para staff hotel, semua jadi pengalaman menyenangkan yang kami dapat kala staycation di hotel bintang empat ini.


Bellezza Suite Permata Hijau
Staycation di Bellezza Suite Hotel

The Bellezza Permata Hijau

Staycation di hotel berbintang di Jakarta bagi saya merupakan alternatif untuk mengisi liburan dengan keluarga tanpa perlu pergi jauh keluar kota. Terletak di Arteri Permata Hijau Jakarta Selatan, Bellezza mudah dicapai dari tempat tinggal kami di BSD Serpong. Waktu tempuh perjalanan menuju hotel kurang dari 30 menit saja. Suami menyetir santai di jalan tol Bintaro – Pondok Indah yang sedang lancar. Keluar tol terus meluncur ke arah arteri Permata Hijau lewat Kebayoran, arus lalu lintas juga normal. Senang kalau begini, suami nggak perlu berletih-letih untuk menikmati liburan akhir pekan bersama saya dan anak-anak. Tujuan staycation dalam kota ini kan memang untuk refreshing, membuat anak-anak senang, membantu suami lepas dari kepenatan kerja dan mengisi ulang energinya agar siap bekerja kembali di awal minggu berikutnya.


Bellezza Permata Hijau - Photo thebellezzasuites.com

Komplek Bellezza Permata Hijau sangatlah luas. Terdapat empat tower yang terdiri dari perkantoran, shopping center, apartemen, dan hotel. Tiga tower sejajar di bagian depan merupakan apartemen dan perkantoran. Sedangkan tower hotelnya agak ke belakang, namanya Albergo Tower. Kalau dari jalan raya, tower Albergo terlihat sejajar dengan lengkungan lobi  Bellezza Shopping Arcade yang di depannya terdapat air mancur. Kesan megah dan besar langsung terasa ketika pertama kali sampai di komplek Bellezza ini.

For your info, The Bellezza Permata Hijau tidak terlalu dari tempat-tempat populer lainnya seperti Senayan City, Plaza Senayan, Gandaria City dan Pondok Indah Shopping Mall. Jadi, jika ada rencana untuk berbelanja atau sekedar berkunjung ke tempat-tempat tersebut, jaraknya dekat dari Bellezza. 


Family staycation 💗

Welcome to Albergo Tower

The Bellezza Suites Hotel terletak di Albergo Tower. Tower ini memiliki 40 lantai dengan 61 kamar. Dari 40 lantai tersebut, lantai 5 - 16 untuk hotel, lantai 17 – 40 apartemen. Apartemennya sebagian dibuat untuk apartemen personal dan sebagian yang lain disewakan untuk umum. Jumlah penghuni apartemen Bellezza kabarnya terbilang tinggi. Seperti yang mungkin Anda juga tahu, Permata Hijau Simprug Jakarta Selatan ini termasuk kawasan yang boleh dibilang elit. Banyak busninessman dalam dan luar negeri yang simpang siur di dalam dan sekitaran hotel. Bisa jadi mereka juga adalah penghuni apartemen-apartemen di Bellezza. 


family staycation
Albergo Tower

Kami tiba di lobby hotel sekitar jam 12 siang, belum masuk waktunya check-in. Meski begitu, saya tetap ke bagian reservasi sekedar untuk menginformasikan kedatangan. Reception staff-nya ramah, kami dipersilakan untuk menunggu di lobby dan ditawarkan untuk lunch dulu di Albergo Resto dan Lounge yang berjarak beberapa langkah saja dari lobby. Kebetulan kami memang mau mencicipi menu restoran hotel ini, jadi saat itu juga kami langsung melangkah ke resto tanpa ragu.

Sekilas tentang lobby hotel, kecil namun terlihat classic. Terasa nyaman, bagaikan suasana di rumah. Saya suka dengan warna kuning terang pada salah satu sofanya, juga motif daun pada karpet hijaunya. Menarik dipandang.


Lobby Bellezza Suites Hotel

Mencicipi Nasi Ulam di Albergo Resto & Lounge

Seperti namanya, restoran ini terintegrasi dengan lounge. Pertama masuk, langsung berada di ruangan yang berisi enam meja saja, masing-masing dengan enam kursi. Di ruangan pertama inilah menu buffet tersaji, menempel pada dinding sisi kiri ruangan hingga separuh dinding yang menghadap ke pintu masuk resto. Aktivitas makan, baik sarapan, makan siang, maupun makan malam biasanya dilakukan di sini. Lounge ada di sisi kanan, ruangannya lebih luas dari area yang saya masuki pertama kali. Mejanya pun banyak. Meski dekorasinya minimalis, tapi ruangannya nyaman dan sejuk. 


Albergo Resto
Albergo Lounge

Kami memilih duduk di lounge. Suasananya lebih santai dan nyaman buat berlama-lama. Ada mini bar untuk memesan bermacam jenis minuman. Menu-menu authentic juga bisa dipesan di sini. Pilihannya banyak, harganya pun relatif terjangkau. Mbak Linda, waitress resto yang menghampiri kami ke meja, merekomendasikan Nasi Ulam Ayam Panggang yang menjadi signature Albergo Resto. Wajib dicoba katanya. Tawarannya saya sambut. Nah, menu nasi ulam ini ternyata ada pilihannya, bisa dengan ayam atau ikan. Karena saya lebih suka ikan, saya tidak pakai ayam. Kami memesan menu yang berbeda, termasuk minuman. Anak perempuan memesan Fish & Chips, anak lanang pesan Beef Black Pepper, suami cukup makan dengan Authentic Mix Salad. Untuk minumannya kami pesan Jus Strawberry, Jus Alpukat, Jus Timun, dan Espresso dingin.  


Makan siang berempat

Authentic Menu

Pesanan kami agak lama dibuat, kecuali minuman, lebih dulu sampai di meja. Tapi tak apa, kami sedang tidak terburu-buru, tak soal menunggu. Ketika jadi, semua pesanan datang berturut-turut. Saya suka porsi masing-masing pesanan kami, pas banget. Nggak kebanyakan, nggak kurang. Tentang Nasi Ulam, nasinya enak, tapi mestinya pakai ayam panggang biar lebih nendang. Kalau Fish & Chips, ini makanan kesukaan anak saya. Tiap kali makan, pesanannya hanya itu itu saja. Tidak mau ganti. Katanya, Fish & Chipsala Albergo Resto ini juara. Komen subjektif seorang anak 😃 


Nasi Ulam Ikan

Beef Black Pepper

Fish & Chips

Authentic Mix Salad

Jus Alpukat, Jus Strawberry, Jus Timun

Menikmati Fasilitas Kamar Business Suite  

 
Hotel rasa apartemen. Kesan ini muncul ketika pertama memasuki kamar kami yang terletak di lantai 9. Ada 4 jenis kamar yang ditawarkan The Bellezza Suites Hotel yaitu Superior Room, Business Suite, Family Suite, dan Grande Suite. Semua jenis kamar sama-sama dilengkapi dapur, meja makan, ruang duduk, ruang tidur, dan kamar mandi bathup kombinasi shower. Bedanya pada luas suite. Makin luas makin banyak jumlah kamar tidur dan kamar mandinya. Untuk Superior Room tidak ada ruang tidur. Bed langsung berada dalam satu ruangan dengan fasilitas lainnya, seperti kamar hotel pada umumnya. Buat Anda yang hendak menginap bareng keluarga besar atau dengan rombongan, Grande Suites sangat direkomendasikan! 


Sitting room

Kamar tidur terpisah

Fasilitas Business Suite seluas 69,4 sqm yang kami tempati terdiri dari 1 kamar tidur, 1 kamar mandi dengan bathup, ruang santai keluarga yang terintegrasi dengan ruang makan serta dapur yang berada di dekat pintu masuk. Khusus untuk dapur fasilitasnya ada kulkas, microwave, tempat cuci piring, piring, gelas, sendok makan serta tempat sampah. Sayang tidak ada kompor, padahal cooker hood masih terpasang. Dulunya ada, tapi sekarang sudah dihilangkan. 

Dapur lengkap

Untuk keluarga seperti kami, suami istri dengan dua anak yang sudah besar, idealnya berada di Family Suites karena memiliki 2 kamar. Karena sudah terlanjur di Business Suite, tetap bisa ditempati dengan menambah extra bed, jika mau. Tapi kami tidak melakukannya. Suami pilih tidur di sofa saja katanya, sedangkan saya dan dua anak tidur di kamar. Bed Queen-nya masih cukup buat bertiga. Leluasa sih nggak, paling tidak nggak ada yang jatuh dari kasur malem-malem 😂 Kalau buat satu malam masih bisalah, kalau berhari-hari, baiknya ya pesan Family Suite. 


Bersih dan nyaman

Enjoy staycation

Meja makan dilengkapi dengan 2 buah kursi, sedangkan ruang santai dilengkapi sofa, meja artistik modern dan TV flat ukuran besar. Tidak ketinggalan AC di ruang santai dan ruang tidur. Untuk fasilitas Wifi lumayan cepat karena menggunakan modem yang menyatu dengan telepon kamar. Tapi untuk terkoneksi tetap memerlukan password. Di dalam kamar ada lemari cukup besar, tanpa setrikaan serta safety box. Secara umum, kamar sesuai dengan ekspektasi kami saat melihat di website Bellezza. 


Dapur terintegrasi dengan ruang makan dan sitting room

Tata letak kamar, kamar mandi, dapur dan ruang tamu menurut saya sudah cukup baik dan memuaskan. Keran air panas dan dingin untuk bathup dan wastafel berfungsi dengan baik. Untuk toiletriess cukup lengkap. Hairdryer dapat berfungsi dengan baik. 


bathup kombinasi shower

hairdryer penting! 😍

Rate Kamar Bellezza Suites Hotel

Mengenai harga, berdasarkan informasi yang saya terima dari marcom hotel, rate untuk Superior Room/Studio Rp2.670.000,-, Business Suite Rp2.870.000,- Family Suite Rp3.670.000,- Grande Suite Rp4.870.000,- Harga publish rate tersebut tentu akan berbeda dengan harga yang tercantum pada situs-situs pemesanan hotel online. Untuk melakukan pemesanan silakan cek langsung ke website www.thebellezzasuitescom atau ke situs online booking hotel langganan Anda. 

Happy staycation
 
Kolam Renang dan Jacuzzi

Dua fasilitas ini paling berkesan bagi anak-anak kami. Kolam renangnya memang luas sekali. Mengitari hampir 1/3 sisi hotel lantai lima. Mulai dari depan, hingga ke arah belakang di sisi kiri dan kanan. Bikin anak-anak jadi doyan renang seharian! Untuk kedalaman, sepertinya ketinggian air cuma 1,5 meter saja. Ada yang lebih dangkal kurang lebih 50 cm, tempat anak-anak balita bersuka ria main air. Meski dangkal, tidak sedikit tamu dewasa yang berenang. Kebanyakan mereka menemani anak-anaknya, beberapa saja yang memang renang untuk olahraga. 


Dua primadona anak-anak : Kolam renang dan jacuzzi
  
Jacuzzi jadi primadona kedua yang paling digemari anak-anak. Ada dua jacuzzi, masing-masing terletak di sudut kiri dan kanan kolam bagian depan hotel. Selama kami di sana, hanya salah satunya saja yang difungsikan. Yang lainnya dikosongkan, tidak dipakai untuk sementara waktu. Karena cuma satu, jumlah penggunanya tentu terbatas.

Usai berlama-lama di kolam renang sampai kedinginan, biasanya anak-anak akan pindah ke jacuzzi, berendam air hangat. Arus air yang bergulung-gulung bersama busa, jadi mainan. Bikin anak-anak jadi makin sulit berhenti main air. Kolam air hangat ini bisa menampung sekitar 10 anak. Kalau buat dewasa mungkin nyamannya ya 4 - 5 orang saja. 


Main busa di jacuzzi
Renang asyik

Lompat juga seru

Kolam di sisi kanan hotel

Kolam di sisi kiri hotel

Tempat Rekreasi di lantai 5

Melepasbebaskan anak-anak di area kolam itu sudah pasti tidak bisa sebentar. Karena itu, selagi mereka berenang, saya dan suami memilih berjalan-jalan di taman. Melihat-lihat suasana sambil mencari tempat duduk buat bersantai.

Ada track jogging dengan pemandangan yang indah di sekitarnya. Bisa dimanfaatkan buat olahraga di pagi atau sore hari. Selain itu, terdapat juga taman yang dilengkapi bangku-bangku dan gazebo yang atapnya berbentuk kubah. Saya dan suami beberapa kali duduk di sini sambil ngobrol, betah berlama-lama. Tak ketinggalan kids playground di pojok kanan tower apartemen. 





Lantai lima The Bellezza Suite Hotel ini memang dikhususkan sebagai tempat rekreasi. Tempat menyenangkan yang bisa dinikmati dengan sukaria secara gratis. Bisa jadi tempat bersantai selain di kamar. Saat senja, dari taman ini bisa menyaksikan matahari tenggelam di balik kemegahan kota.

Ruang semi outdoor di bagian belakang kerap dijadikan sebagai tempat acara seperti perayaan ulang tahun, bahkan wedding. Seperti Sabtu malam saat kami di sana, ada yang sedang mengadakan pesta ulang tahun. Pestanya dekat kolam. Dekorasinya simple tapi manis dilihat. Kami sempat melihat sesaat, sambil lewat. Ada juga ballroom untuk meeting, yang bila berada di dalamnya, dapat langsung melihat taman di sekeliling kolam renang dan kota Jakarta.  


birthday party

birthday party

kolam di samping ballroom

Kolam di sisi kiri lantai lima hotel

Jika lantai lima dikhususkan sebagai tempat rekreasi sekaligus olahraga, maka lantai enam sebagai pusat kebugaran. Terdapat sejumlah fasilitas gratis bagi semua tamu hotel yang bisa dimanfaatkan untuk berolah raga seperti Gym, Tennis Court, indoor table tennis court, dan indoor badminton court. Suami sempat mencoba salah satunya.

Oh ya, satu hal yang jadi catatan saya, tentang lift-nya yang banyak. Mungkin menyesuaikan jumlah lantainya yang sampai 40 kali ya. Jadi, meski kami sering turun naik dari lantai 9 ke 5 untuk ke area kolam dan taman, atau pun ke lantai dasar untuk makan, nunggu liftnya tidak lama.


Gym

tenis meja indoor

Bulu tangkis indoor

Pemandangan Kota dan Suara Adzan

Menurut seorang teman, city views pada malam hari sangat direkomendasikan untuk dilihat dari lantai yang tinggi. Kami beruntung dapat kamar yang memang menyuguhkan city views. Jadi tidak perlu pergi ke lantai lain hanya untuk menikmatinya. Kami bisa saksikan kapan saja dari balkon pribadi kamar, atau dari jendela kamar tidur. Pemandangan terbaik yang memang kami tunggu-tunggu dapat kami saksikan bersama-sama pada Sabtu malam. Gedung-gedung tinggi dengan gemerlap sinar yang meneranginya, serta cahaya lampu yang memancar di antara atap-atap rumah nun jauh di bawah, terlihat sangat indah. Alhamdulillah tak melewatkannya. Sayang saat itu baterai kamera DSLR sudah habis, jadi tak bisa memotret. Tak ada baterai cadangan. Menunggu baterai penuh, kami malah tertidur. Tidak sempat lagi ambil foto.

Keesokan pagi, saya terbangun karena mendengar suara adzan. Jika tak salah ingat, ada dua suara adzan yang terdengar berbarengan. Saya kira dari ponsel suami, ternyata dari masjid-masjid di sekitar hotel. Sungguh saya terharu. Meski berada di tengah area bisnis, suara adzan tetap ada dan berkumandang. Terasa sangat Indonesia.  




Mencicipi Paket Dimsum Bellezza

Selama staycation sejak 13-14 Januari 2018, tiap kali ke restoran saya menjumpai standing bannerDimsum Package di depan pintu masuk resto dan di meja-meja di manapun saya duduk. Lama-lama saya jadi penasaran. Akhirnya, Minggu siang setelah check-out, kami mampir ke resto dan memesan 1 paket Dimsum.

Harga paket yang tertera saat itu Rp187.000,- / person. Satu porsinya terdiri dari 10 menu dimsum. Perlu dicatat: promo tersebut saat ini sudah tidak berlaku lagi. Harga paket terbaru adalah Rp99.000,- / orang Nett. 1 porsi untuk 6 macam menu dimsum. Tetapi, jika Anda ingin memesan 10 menu, maka Anda bisa membayar dengan harga lama. Demikian yang disampaikan oleh Pak Maharis, Executive Chef Albergo Resto & Lounge kepada saya saat itu.


Dimsum Package - The Bellezza Suite Hotel

Nah, kemarin kami mencoba paket lama yang Rp187.000,- Saya pikir tadinya saya perlu pesan 4 paket karena kami berempat. Ternyata 1 paket saja sudah cukup karena jumlahnya banyak bisa untuk kami berempat. 9 menu masing-masing isi 3, berarti ada 27 plus 1 porsi lumpia sauce tiram. Jelas lebih dari cukup buat kami berempat 😍 


Dimsumnya Enak

Bersama Bapak Maharis B.Palalo, Executif Chef Albergo Resto & Lounge

Ada 40 menu dimsum yang bisa dipilih dalam paket yang dipesan. Silakan lihat jenis menunya pada gambar di bawah. Kalau kami kemarin 10 menu itu terdiri dari bakpao pandan, lumpia sauce tiram, siomay ayam, wotee, pangsit 3 warna, asparagus pangsit, apple bun, xiao long bao, carrot dumpling, siomay kepiting. Semuanya saya suka dan habis! Entah karena sedang lapar atau memang karena enak, pokoknya tak bersisa. Saos Bangkoknya juara! Menurut chef-nya, saosnya sudah dimodif ala Albergo. Jadi, meski saos Bangkok bisa ditemui di tempat lain, versi Albergo punya taste sendiri. Coba deh! 


Promo Dimsum Package Rp 99.000 Nett
Menu dimsum

Staycation Menyenangkan

Staycation 2 hari 1 malam akhirnya usai. Meskipun singkat, staycation tetap liburan yang menyenangkan di akhir pekan. Masing-masing dari kami punya cerita untuk dibawa pulang. Anak-anak menyukai kolam renang yang luas dan dilengkapi jacuzzi. Saya puas mencicipi paket dimsum-nya yang enak. Suami senang melihat kami semua bersukaria. Wajahnya memancarkan bahagia, siap menyambut hari Senin dengan energi baru dan penuh semangat.

Buat Anda yang berencana ingin mengisi akhir pekan dengan staycation di hotel berbintang, The Belleza Suites Hotel ini bisa jadi pilihan. Selain fasilitas dan keunggulan yang sudah saya ceritakan di atas, hotel ini juga terletak di lokasi yang strategis. Dekat pusat perbelanjaan, stasiun KRL, jalur Metromini maupun Trans Jakarta. Ground floor-nya terintegrasi dengan tenant-tenant perbelanjaan seperti supermarket food hall, domino, minimarket, tenant baju-baju, cafe dan lain-lain. Bahkan, di seberang hotel ada supermarket besar. Cukup lengkap sehingga mudah mendapatkan semua yang dibutuhkan.  


Happy Staycation

Fress Staycation Untuk 7 Blogger

Jika Anda berminat menginap bersama keluarga di The Bellezza Suite Hotel, Anda bisa mendapatkan kesempatan menginap gratis dengan cara membuat ucapan selamat ulang tahun untuk Bellezza Suites Hotel. 7 ucapan paling kreatif berkesempatan mendapatkan free staycation di Bellezza Suites Hotel. Lomba ini hanya bisa diikuti oleh Blogger. Berikut adalah syarat dan ketentuannya:

1. Follow Instagram @bellezzasuiteshotel
2. Repost caption postingan "Free Staycation" di instagram pribadimu.
3. Tag dan mention 7 temanmu
4. Tulis caption ucapan selamat ulang tahun untuk Bellezza Suites Hotel.
5. Jangan lupa mention IG hotel dan cantumkan hashtag #bellezzasuiteshotel
 
Ucapan paling menarik dan kreatif akan di pilih oleh management hotel dan diundang untuk menginap dengan status VIP.  Mengapa blogger? Karena tiap pemenang nantinya wajib menulis pengalaman menginap di Bellezza Suite Hotel di blognya masing-masing. Pemenang akan diumumkan saat ulang tahun hotel hari Minggu tgl 28 Januari 2018.

Free Staycation

Dalam rangka ulang tahun yang ke-7, The Bellezza Suite Hotel juga menghadirkan Lunch all you can eat IDR 28.000 Nett. Catat tanggalnya dan makan bersama Bellezza pada tanggal 29 Januari 2018 hanya dari pukul  12.00 - 14.00. Caranya mudah, follow instagram @bellezzasuiteshotel dan daftarkan nama Anda melalui DM kepada adminnya. 



All You Can Eat


The Bellezza Suites Hotel

Jalan Letjen Soepeno 34,
Arteri Permata Hijau,
Jakarta Selatan 12210, Indonesia
Tel: 021-2991 6008
Fax: 021-5367 3994
Mobile: 0811 191 6008
Website: www.thebellezzasuites.com

Liburan Berkualitas Bebas Beraktivitas

$
0
0
Bebas Beraktivitas di Akhir Pekan Berkualitas

Memiliki waktu berkualitas bersama keluarga sangatlah penting. Selain berguna sebagai momen untuk lebih dekat dengan seluruh anggota keluarga, juga mempererat keharmonisan dengan orang-orang tersayang. 

obat panas dalam
Bebas Beraktivitas di Akhir Pekan Berkualitas

Memaksimalkan waktu berkualitas menurutku bisa dilakukan dengan hal-hal sederhana, tapi kondisi kadang tidak selalu memungkinkan, apalagi bagi mereka yang super sibuk dan selalu dikejar-kejar waktu. Di rumah saya sendiri misalnya, lima hari dalam seminggu anak-anak sekolah tanpa jeda, berangkat pagi pulang sore. Kadang dilanjut les, ngaji, dan kegiatan positif lainnya yang memang mereka ikuti dengan suka hati. Pulang ke rumah sudah capek, langsung mandi, makan, abis itu langsung tidur. Suami pun begitu, berangkat pagi pulang sore, kadang tugas keluar kota beberapa hari. Punya waktu bersama untuk ngobrol santai berbagi cerita dan pengalaman tentang kegiatan sehari-hari mereka terasa sangat kurang. Itu sebabnya akhir pekan selalu saya nantikan agar bisa berkumpul dengan mereka dalam keadaan yang benar-benar rileks dan luang. Biar kumpul akhir pekannya nggak biasa-biasa saja, biasanya saya membuat rencana kegiatan bermanfaat. Salah satunya liburan.

Liburan keluarga

Liburan Akhir Pekan

Di masa kini, liburan keluarga bagiku sudah menjadi sebuah kebutuhan. Liburan membawa banyak manfaat bagi jiwa dan raga sehingga berdampak baik pada keluarga. Menikmati suasana baru, melihat tempat baru, dan mendapat pengalaman baru, semua tentang hal-hal menyenangkan. Liburan juga menjadi jawaban ampuh untuk mengobati kepenatan dari rutinitas sehari-hari karena badan dan pikiran jadi lebih segar setelahnya. Liburan bagi kami tidak mesti mahal dan pergi ke tempat yang jauh, yang penting bisa memaksimalkan waktu yang ada dengan sebaik-baiknya. Pergi dengan gembira, pulang dengan bahagia dan tetap sehat penuh semangat menyambut awal pekan depannya. Kalau banyak duit sih ya nggak apa liburan mahal dan jauh. Kalau seperti saya, yang terjangkau saja, sesuai dengan bujet yang minim. Nah, kalau sudah bicara tentang liburan hemat, staycation jadi pilihan tepat buatku. 

Liburan di Bellezza Suites Hotel
Kenapa hemat? Karena dengan staycation di dalam kota, saya tidak perlu membeli tiket pesawat, tidak perlu membayar tiket masuk pusat rekreasi, bebas dari tiket parkir, dan bisa terhindar dari belanja di berbagai pusat souvenir. Dengan staycation saya jadi memiliki banyak waktu berkualitas yang jarang dimiliki di hari biasa. Bisa bercengkrama lebih intim dengan pasangan atau keluarga. Bisa mendengar cerita dari anak maupun melihat perkembangan mereka. Jadi hemat tenaga karena melakukan berbagai kegiatan di satu tempat. Kelar berkegiatan bisa segera rehat deh di kamar. Tidak perlu menerjang kemacetan lalu lintas untuk pulang beristirahat. 

Liburan tanpa pergi jauh keluar kota

Staycation di Hotel Berbintang

Dalam memilih hotel untuk staycation, sebisa mungkin di hotel berbintang yang fasilitasnya lengkap. Kalau di hotelnya nggak ada apa-apa, ya kurang cocok buat liburan keluarga. Saya paling suka hotel yang menawarkan berbagai kegiatan selain bersantai di kamar. Misalnya ada kelas memasak seperti yang pernah kami ikuti di Grand Zuri Hotel dan Aston Hotel Bogor. Ada kelas berkebun seperti saat kami staycation di Clove Garden Hotel Bandung. Kegiatan menarik seperti ini bisa diikuti oleh seluruh anggota keluarga. Seru saat dilakukan bersama-sama.

Punya kolam renang, gym, dan fasilitas lainnya seperti jogging track yang bisa dimanfaatkan untuk berolahraga. Rata-rata kalau hotel bintang 4 pasti punya fasilitas tersebut. Di Bellezza Hotel ada jogging track yang luas. Ada pula tenis meja dan tenis lapangan indoor. Dulu waktu nginap di Clove Garden Hotel malah ada kegiatan jogging ke bukit segala. Bonusnya pemandangan alam yang indah. 

obat panas dalam
Kolam renang dan jacuzzi

Playground

Hotel mesti punya restoran yang menyediakan menu-menu favorit dan disukai kebanyakan orang. Ini penting banget. Nggak afdol staycation di hotel tanpa memanjakan lidah dengan aneka kuliner, ya kan? Fasilitas untuk anak seperti playground atau kids club juga wajib ada. Layanan spa untuk rileksasi. Kalau bisa sih, hotelnya berada di pinggiran kota dengan pemandangan pegunungan atau pantai. Kalau di kota, setidaknya punya city views yang bagus. Kenapa? Karena pemandangan indah diyakini dapat menyegarkan pikiran dan badan.

Beberapa hotel berbintang yang pernah saya gunakan untuk staycation di antaranya Aston Hotel Bogor, Hotel Kristal Jakarta, Atria Hotel Gading Serpong, Hotel Ara Gading Serpong, Hotel Grand Zuri BSD, dan beberapa hotel bintang empat lainnya di Jakarta dan Bandung. Semuanya memiliki fasilitas lengkap yang disenangi anak-anak dan juga oleh kami orang dewasa. 

Albergo Restoran

Waktu Berkualitas

Minggu kedua bulan Januari 2018 ini, saya bersama keluarga staycation di Bellezza Suites Hotel. Hotel bintang empat di kawasan elit Permata Hijau ini menjadi pilihan yang tepat buat kami. Punya kolam renang yang tergolong luas, jacuzzi, playground, city views, dan restoran dengan menu-menu kesukaan yang cocok untuk memanjakan lidah.

Beragam kegiatan kami lakukan. Mulai dari berenang, berendam di jacuzzi, olah raga ringan, bermain di playground, baca buku, bersantai di taman hotel yang terletak di lantai lima, menikmati city views di malam hari dari balkon kamar, kulineran di restoran hotel, hingga bermalas-malasan saja di kamar sambil movie marathon.

Anak-anak saya bebaskan beraktivitas. Saya menemani mereka sepanjang waktu. Tentunya di sela-sela berkegiatan sambil ngajak mereka ngobrol apa saja. Dan biasanya dalam suasana rileks begini, mereka mudah mengungkapkan apapun. Mudah untuk berbagi cerita dan pengalaman yang mereka dapat selama 5 hari berkegiatan di luar rumah. Ini jadi sesuatu yang baik buat saya dan mereka. Saya dan suami jadi mengenali apa yang mereka rasakan, pikirkan, dan butuhkan. 

Kumpul santai sambil nonton dan bercakap-cakap tentang berbagai hal

Bebas Beraktivitas

Selama staycation, saya membebaskan anak-anak beraktivitas menikmati semua fasilitas hotel. Dari semua fasilitas yang ada, kolam renang paling disenangi. Memang nyenengin sih kolamnya, luas dan bagus, bersih pula. View-nya langsung ke kota Jakarta. Bikin anak-anak jadi ingin berenang seharian! Apalagi ada jacuzzi. Kalau sudah kedinginan, mereka pindah ke jacuzzi. Sudah hangat, balik lagi ke kolam renang. Begitu saja terus. Jadi agak sulit di-stop. Padahal, cuaca saat ini kan sedang tak menentu. Pagi mendung, siang terang benderang dan terik, sorenya hujan. 

Beraktivitas fisik itu baik 😍
obat panas dalam
Segar dan menyegarkan
 
Adanya Albergo Resto dan Lounge di lantai dasar hotel, bikin kami kulineran kapan saja suka. Pesan apapun yang disuka. Nah, anak yang gede kan makannya gampang. Dia sedang hobi banget mencoba aneka rasa makanan, termasuk makanan pedas yang akhirnya malah bikin dia jadi doyan pedas. Persis seperti papanya. Sudah gitu, mereka nggak ada pantangan. Makanan asam, pedas, berminyak, gak masalah. Semua dikunyah dan masuk perut. Juara deh kalau urusan makan hehe. 

Menikmati makanan kesukaan

Mencoba berbagai menu di restoran

Satu hal yang terjadi saat liburan itu adalah begadang. Mungkin karena nggak ada kewajiban buat bangun lebih awal keesokan pagi, nggak terburu-buru mau nyiapin segala sesuatu buat berangkat sekolah maupun kerja, anak dan suami jadi tidur lebih larut. Ada saja yang dilakukan. Entah itu ngobrol sambil ngemil gak abis-abis, atau nonton film sampai malam.

Namanya sedang liburan, pasti senang-senang saja melihat keluarga melakukan apa yang mereka sukai. Tapi di balik itu, sebagai seorang ibu dan istri, tetap ada hal-hal yang harus saya antisipasi atas kebebasan mereka beraktivitas. Bebas asalkan tidak membawa masalah baru saat kembali ke rumah. Kecapekan misalnya, atau malah demam dan flu karena terlalu lama berendam di kolam. Jadi susah BAB karena makan makanan yang berpotensi menyebabkan gangguan pencernaan. Badan lesu, tenggorokan kering, bahkan sariawan karena kurang istirahat. Semua itu memunculkan kekhawatiran karena kondisinya jadi rentan kena yang namanya panas dalam. Bisa-bisa pulang liburan malah sakit, padahal harusnya jadi lebih segar dan kuat.  

Maunya berenang seharian
Enjoy weekend

Larutan Cap Kaki Tiga Bekal Selama Liburan

Membatasi anak-anak melakukan kesenangannya saat liburan begini menurutku bukanlah hal yang tepat. Mereka kan beraktivitas fisik, seperti berenang dan bermain di playground itu malah bagus untuk tubuh mereka. Badan jadi sehat, pikiran mereka pun tenang karena senang. Menjaga kesehatan mereka dengan memberikan contoh pada kebiasaan-kebiasaan baik jauh lebih bijak. Tidak hanya saat liburan sih, tapi tiap hari, kapan saja.

Yang aku tahu, faktor utama dalam menjaga kesehatan anak itu ada pada pola makan yang sehat, olah raga teratur, dan istirahat yang cukup. Di samping beberapa poin penting tersebut, membiasakan menjaga kebersihan, mencuci tangan dengan sabun, dan sikat gigi rutin sebelum tidur agar terhindar dari infeksi dan bakteri juga penting. Ketika banyak beraktivitas, saya juga berusaha sesering mungkin mengingatkan anak-anak dan suami untuk banyak minum air putih, makan buah dan sayur, serta membiasakan mengonsumsi Larutan Cap Kaki Tiga agar badan tetap fit. 

Larutan Cap Kaki Tiga dari Ahlinya Panas Dalam Pilihan Benar Untuk Keluargaku

Kenapa Cap Kaki Tiga? Karena Larutan Cap Kaki Tiga sudah lama jadi Pilihan Benar buatku yang terbukti dapat membantu mencegah dan mengobati panas dalam, suatu kondisi medis di mana tubuh merasakan panas berlebih yang biasanya ditandai dengan gejala seperti sariawan, bibir pecah-pecah, tenggorokan kering, dan susah buang air besar. Minuman yang telah mendapatkan sertifikat MUI dan telah terdaftar resmi di BPOM RI ini mengandung mineral alami (gypsum fibrosum dan calcitum) sehingga aman dikonsumsi tiap hari. Dari pengalaman pribadi selama ini, setelah minum satu botol biasanya tubuh terasa jadi jauh lebih baik meskipun sedang dalam keadaan banyak aktivitas. Bahkan setelah dibawa istirahat dan tidur, esoknya bisa kembali fit dan beraktivitas seperti biasa. Kalau rutin minum Cap Kaki Tiga, gejala-gejala panas dalam pun cepat hilang.

Karena Cap Kaki Tiga ini minuman baik, saya tak ragu menjadikannya bekal dalam keseharian keluarga. Di bawa ke sekolah oleh anak, diminum di tempat kerja oleh suami, dan saya sendiri pastinya rutin minum meski banyak tinggal di rumah. Kalau liburan? Sudah pasti dibawa-bawa. 

Buat suami yang doyan makan pedas dan berminyak 😃

Untuk menyegarkan badan agar tetap fit beraktivitas bersama keluarga 💗

Cap Kaki Tiga Anak

Minuman yang telah dipercaya secara turun menurun dan telah dikonsumsi banyak keluarga selama berpuluh-puluh tahun ini sudah lama menjadi minuman kesehatan keluarga sejak saya masih gadis. Ada kepuasan tersendiri ketika saya konsisten memilih produk berkualitas yang diklaim sebagai ahlinya panas dalam. Karena itu, setelah berkeluarga dan punya dua anak, kebiasaan minum Cap Kaki Tiga ini saya tularkan pada mereka.

Seperti yang kita tahu, panas dalam bukan hanya menyerang orang dewasa, tapi juga anak. Gejala yang muncul seperti kelelahan, gangguan pencernaan, sakit tenggorokan, sariawan, lesu, dan haus terus menerus, sangatlah mengganggu aktivitas anak. Jangankan mereka, saya saja selalu tersiksa kalau sedang sariawan. Makan tidak enak, tidur tidak nyenyak, aktivitas pun terganggu. Nah, kalau selama ini produk Cap Kaki Tiga hanya ada untuk dewasa, kini sudah ada Cap Kaki Tiga Anak. Pilihan benar untuk mengatasi gejala panas dalam yang aman dikonsumsi oleh anak.  

cap kaki tiga anak
Enak rasanya, kece kemasannya, aman minumannya

Seperti sedang liburan begini, saya selalu menyiapkan Cap Kaki Tiga Anak agar dapat dikonsumsi kapanpun dibutuhkan. Anak-anak pun tidak bosan karena rasanya sama dengan air putih yang biasa mereka minum. Kalau ingin yang rasanya enak dan berbeda, pilihannya banyak, ada Leci, Jambu, Jeruk, Jeruk Nipis, Melon dan Stroberi untuk kemasan botol serta rasa Leci, Kurma & Tin, Markisa, Stroberi, Jambu, Jeruk, Anggur, dan Timun Suri untuk yang kemasan kaleng. Minumannya enak, anak-anak suka, dan mereka pun dapat bebas beraktivitas menikmati liburannya. 

Varian Cap Kaki Tiga Anak

Liburan Menyenangkan

Staycation bisa jadi pilihan benar buat mengajak anak liburan. Sama seperti memilih Larutan Cap Kaki Tiga, jadi pilihan benar untuk menemani keluarga beraktivitas, termasuk di saat liburan. Semua senang, semua tetap sehat, dan siap kembali menghadapi awal pekan dengan penuh semangat. Dan saya, kembali bersiap dengan rencana-rencana liburan untuk akhir pekan berikutnya. 

liburan bellezza suites hotel
Liburan senang, keluarga bahagia 💕

"Oleh-Oleh" Penuh Cinta Sepulang Traveling untuk Suami

$
0
0
Teman-teman tahu kan ya, kalau saya tuh hobi traveling dan sering main di alam. Namanya di alam, kadang kamar mandi dan toilet itu nggak bersih. Saya jadi rentan kena keputihan. Alhasil, tiap pulang traveling ketemu suami, jadi rada minder. Masa udah lama nggak ketemu, eh suami ketemu istri yang tidak paripurna? 😄 Tapi untungnya sudah kenal Resik V. Saya jadikan bekal buat digunakan selama traveling. Pulang traveling disambut suami pun jadi pede 😍

Kado Cinta Mesra Untuk Suami Sepulang Traveling

Bermalam di Desa
 
Tahun lalu  saya traveling ke sebuah desa di Lampung. Menginap di salah satu rumah tradisional berusia lebih dari 300 tahun. Dibangun tahun 1741. Sederhana, kuno, tanpa nuansa horor. Yang mungkin saya anggap horor dalam tanda kutip adalah kakusnya, kemudian tempat mandinya.

Malam pertama di rumah tua itu, saya kebelet pipis saat baru saja pulang makan malam di rumah makan yang terletak di luar desa. Ditahan-tahan tak mungkin lagi. Dengan gegas saya pergi ke sumur di belakang rumah. Sumur terbuka dengan separuh dinding, tanpa atap, berpemandangan kebun singkong dan kebun karet. Jam 11 malam saat itu, sekeliling sangat gelap. Ada kakus berjarak sekitar 8 meter dari sumur. Tapi saya takut ke sana. Gelap euy. Saya juga tidak yakin dengan kakusnya. Akhirnya saya kencing dekat sumur. Duh!

Rumah tradisional tua yang kami inapi, halamannya bersih 💛
Di sini kami makan, tidur, berkumpul, dan berinteraksi dengan pemilik rumah yang baik 💜

Singkat cerita, selama dua hari saya tak pernah masuk WC rumah yang kami inapi. Baik siang maupun malam. Padahal teman-temanku sudah masuk beberapa kali. Mereka biasa saja, tak ada masalah. Tapi saya, ada saja yang dikhawatirkan. Kalau malam, saya takut dengan suasananya yang gelap dan sepi, pinggir kebun pula. Kalau siang, takut memergoki sesuatu yang sebetulnya biasa saja tapi bisa jadi malah membuat saya jijik. Saya juga ragu pada air sumur yang saya timba. Kadang bercampur rumput, daun, dan bongkahan tanah kecil-kecil. Jika saya gunakan untuk membasuh seluruh badan, seolah ‘kotoran’ itu bakal masuk ke bagian tubuh yang tersembunyi, seperti organ kewanitaan. Euuh…horor! Memang nggak bakal mati mendadak sih karena itu, tapi gimana dong kalau rasa kuatir sudah menghinggapi dan nggak mau pergi?

Sumur, tempat mandi dan kakus di belakang sana

Dihantui Toilet

Mungkin pengalaman saya ini remeh temeh, norak, dan ngeselin. Saya menceritakannya tidak dalam rangka menyatakan diri sok bersih atau sok kota. Apalagi untuk menjelekkan kondisi MCK di rumah tempat menginap. Sama sekali tidak. Ini tentang ketidakmampuan pribadi untuk merasa nyaman pada semua kondisi toilet dan tempat mandi yang ditemui. Hal ini tidak terjadi saat saya di desa yang saya ceritakan di atas saja, di beberapa tempat lainnya juga, di daerah lain pada waktu yang lain. Obsesif? Ya.Uuuuh... 😬

"Ma, kalau klosetnya kotor, coba minta tolong salah satu dari mereka buat bersiin ya."😃

Saya nggak melulu traveling ke desa atau pun tempat terpencil yang minim fasilitas. Kadang stay di hotel dengan toilet kinclong. Tapi, sebersih apapun toilet, tetaplah sebagai tempat membuang kotoran. Kotoran identik dengan kuman, salah satu penyebab keputihan. Itu kenapa toilet selalu horor buat saya. Kuman memang tidak kelihatan secara langsung oleh mata. Tapi bisa dikenali dari kondisi yang ada saat itu, misalnya dari bau tak sedap atau pun dari adanya kotoran yang terlihat. Kalau tempatnya kinclong dan wangi? Tetap nggak jamin bebas kuman. Lebih baik berhati-hati. 

Di gunung nggak ada toilet wangi, adanya WC sempit di pelatarannya dan sering berbau nggak sedap

Toilet bersih yang membuat nyaman, bukan soal mewah. Meskipun sederhana di desa, jika gayung, ember, air, dan klosetnya bersih, maka saya tak khawatir. Memilih bersih untuk urusan terkait organ kewanitaan ketika traveling bagi saya sangatlah penting. Terlebih di saat menstruasi di mana kondisi Miss V rentan iritasi dan infeksi. Berharap semua tempat dalam kondisi bersih bebas kuman adalah mustahil. Yang bisa dilakukan cuma mencegah, menghindari, dan mengatasi, selagi bisa. Bukan soal nggak berani kotor. Kena kuman di area kewanitaan urusannya bisa panjang. Itu kan aset penting yang harus dijaga, salah satu sumber kebahagiaan hidup bersama pasangan👫

Di kapal kayu nggak ada WC, harus ke WC umum di daratan dulu kalau mau buang air

Bekal Traveling Untuk Menjaga Area Kewanitaan

Saat traveling, saya punya beberapa perlengkapan wajib bawa yang berhubungan dengan urusan kebersihan di area kewanitaan. Kalau sampai lupa bawa, berasa banget kuatirnya. Menuh-menuhin isi tas tak apa, selama berguna. Di antaranya gel antiseptik pembersih tangan. Selain praktis, juga higienis. Namanya di jalan, apa saja dipegang dan nggak tahu kan kapan dan dimana kuman-kuman nempel di tangan. Tangan bersih bukan hanya saat akan memegang makanan, tapi juga saat ke toilet, baik sebelum menyentuh area kewanitaan maupun sesudahnya. Walau di toilet ada sabun buat cuci tangan, gel antiseptik tetap kupakai setelahnya. Tak apa double, asal yakin jadi bersih.

Jangan atas aja yang dirawat (wajah), yang bawah juga perlu (Miss V maksudnya) 😆

Tisu kering dan basah selalu ada di tas, berguna buat apa saja dan kapan saja. Termasuk saat ke toilet. Saya kan nggak selalu masuk toilet bagus yang dilengkapi tisu dan pengering. Jadi harus sedia sendiri. Mengelap pakai tisu itu penting buatku. Saya gak mau usai dari toilet dalam keadaan selangkangan basah atau lembab. Apalagi setelah itu lanjut beraktivitas, kemudian keringatan. Rentan bakteri dan jamur. Selain tisu, kadang saya pakai handuk kecil kering buat mengeringkan. Lumayan jadi hemat tisu, asal handuknya ganti tiap hari.

Saya juga kerap sedia sabun pencuci tangan cair sendiri. Biasanya saya masukkan dalam botol kecil yang mudah dibawa-bawa. Nggak setiap toilet sedia toh? Kalau di bandara atau terminal-terminal keren, mungkin saja ada. Kalau di pasar, SPBU, terminal angkot, warung makan kecil pinggir jalan, belum tentu.

Jangan lidah sendiri aja yang perlu dimanjain dengan minuman segar, lidah suami juga perlu dimanjain dengan yang "segar dan wangi". lol 😜

Saya pengguna panty liners yang aktif. Penolong saat padat aktivitas, terutama saat keputihan (normal) sedang banyak. Saya kurang nyaman pakai celana sekali pakai, agak kemresek gitu. Biasanya ada saat saya nggak mau pakai panty liners karena iritasi sesudah pakai pembalut selama haid. Jadi pakai CD saja, tapi sering ganti sampai 4x dalam sehari. Nah kalau sedang dalam kondisi begini, biasanya saya akan bawa CD yang banyak. CD nya digulung kecil-kecil, dimasukin plastik bening satu-satu. Tiap masuk toilet ganti CD. Gitu aja terus sampai kondisi Miss V udah gak iritasi lagi baru pakai panty liners lagi. Tujuannya biar selalu bersih.

Kalau sekujur tubuh wangi dan bersih, laki mana yang gak pengen nempel mulu 😃

Selain yang sudah saya sebutkan tadi, satu lagi yang belakangan ini selalu saya bawa saat traveling yaitu cairan antiseptik alami Resik V Godokan Sirih. Nah, kalau yang satu ini memang buat bersih-bersih langsung ke lokasi sasaran. Selain membersihkan, cairan antiseptik ini juga membuat area kewanitaan jadi wangi. Bukan hanya jadi bekal untuk penggunaan saat bepergian, tapi wajib ada di rumah untuk digunakan sehari-sehari. 

Ini diaaaa yang wajib kubawa-bawa saat traveling 💕

Tentang Keputihan


Seperti yang sudah banyak diketahui bersama, keputihan merupakan cairan yang keluar dari area kewanitaan yang bukan berupa darah. Penyebabnya bisa karena infeksi atau non infeksi. Ada 2 jenis keputihan yaitu keputihan fisiologis dan keputihan patalogis. Keputihan fisiologis sifatnya normal, tidak berbahaya dan terjadi menjelang menstruasi atau setelah menstruasi serta pada masa subur setiap bulannya dan tidak berlangsung dalam jangka waktu yang lama. Sedangkan Keputihan Patalogis adalah infeksi, bakteri, virus atau parasit yang berada dalam atau sekitar area kewanitaan yang dapat menjalar dan menyebabkan peradangan pada area kewanitaan. Terasa gatal, berbau busuk dan kemerahan atau rasa panas dan nyeri merupakan indikasi adanya penyakit pada area kewanitaan dan ini sifatnya berbahaya.

Cukup wajahku aja yang keputihan, Miss V jangan 😝

Alhamdulillah selama ini belum pernah sampai mengalami keputihan patalogis. Jangan sampai deh terjadi. Mengalami gatal, keputihan, dan bau tidak sedap pada area kewanitaan itu sungguh tidak mengenakan. Aktivitas sehari-hari terganggu, diri pun tidak merasa nyaman dan tidak percaya diri. Mengalami keputihan normal saja nggak nyaman kok. Apalagi keputihan infeksi. Untuk itu, sebagai cara untuk pencegahan saya selalu menggunakan Resik V Godokan Sirih yang merupakan antiseptik alami yang efektif mengatasi keputihan & masalah infeksi daerah kewanitaan.

Cukup Sprei-nya saja yang keputihan, yang di balik sprei jangan 😂

Mengenal Resik V Godokan Sirih


Resik V Godokan sirih terbuat dari air rebusan daun sirih asli dan diperkaya dengan ekstrak rumput fatimah. Sudah teruji secara Mikrobiologi membantu mengurangi jumlah jamur Candica Albicans yang menjadi penyebab keputihan, gatal-gatal, serta mengurangi bau yang tidak sedap. Yang bikin happy, antiseptik alami ini sudah mendapatkan sertifikat Halal dari MUI. Ini penting banget buat yang muslim. Karena untuk membersihkan tubuh tentu harus memakai bahan-bahan yang halal sehingga aman dan dapat digunakan sehari-hari dan dapat merasakan manfaatnya untuk pemakaian luar.

Resik V Godokan Sirih andalanku 💕

Resik V dianjurkan dipakai oleh setiap wanita yang sudah menstruasi. Jadi bukan hanya untuk seorang istri. Tahu kan ya, kalau sedang menstruasi biasanya area kewanitaan jadi rentan terkena “infeksi” karena penggunaan pembalut, aktifitas yang padat dan faktor hormonal. Saya sering mengalami itu, penyebab utamanya sih karena pembalut. Pakai pembalut merk apapun, mudah sekali iritasi, dan itu berpotensi infeksi. Kalau gak pakai pembalut ya gak mungkin. Biar selalu bersih, saya harus sering-sering ganti dan membersihkannya pakai godokan sirih. Biasanya saya pakai sebelum, saat, dan sesudah menstruasi. Ngeri euy kalau sampai infeksi. Godokan Sirih juga cocok merawat daerah kewanitaan selama masa “Nifas” atau sehabis melahirkan.

Yang ingin tahu lebih banyak mengenai produk ini, boleh dilihat di website officialnya ya http://www.kino.co.id/brands/personal-home-care/resik-v-godokan-sirih/ 

Cium botolnya dulu, abis itu baru cium yang dibersiin oleh isi botolnya. lol
 
Cara pakai Resik V Godokan Sirih mudah kok 
 
Kocok terlebih dahulu sebelum digunakan. Setelah itu tuangkan Resik V Godokan Sirih secukupnya di telapak tangan, basuhkan ke area kewanitaan dan sekitarnya, terakhir basuh dengan air hingga bersih. Selesai deh. Oh ya, ini hanya digunakan untuk pemakaian luar ya.

Godokan sirih ini dianjurkan digunakan setiap mandi  atau setiap saat di perlukan untuk membersihkan area kewanitaan. Wangi sirihnya sangat fresh. Ketika dibasuh di area kewanitaan ada sensasi segar. Teksturnya ringan dan tidak terkesan soapy seperti sabun biasa. Warnanya bening, mudah larut, mudah untuk dibilas dan tidak meninggalkan rasa lengket. Berasa nyaman banget dipakai. 

Resik V Godokan Sirih bukan sekedar cairan beraroma sirih, melainkan memang rebusan daun sirih asli yang diproses dan dikemas dengan menggunakan teknologi canggih. Kemasannya pun sangat simple dan praktis, tutupnya berbentuk flip sehingga tidak mudah tumpah dan terjaga ke higienisannya. Tersedia dalam ukuran 100ml. Kecil, mudah masuk tas dan dipakai setiap saat dibutuhkan. Cocok banget jadi bekal selama bepergian.  

Pak Suami: "Pake terus ya, Ma!" Buk Istri: "Iyalah maaaas"💗

Untuk kenyamanan suami

Merawat wajah biar suami betah memandangi, merawat organ kewanitaan biar suami betah berhubungan intim hehe. Yes, memelihara kesehatan organ kewanitaan itu bagiku merupakan salah satu kunci dalam menjaga keharmonisan suami-istri. Kalau bersih dan harum, suami juga yang suka. Kita pun bahagia. Atas bawah terawat, suami mana yang nggak lengket mulu sama istrinya. Lol 😂 


Cepat pulang, pa, ditunggu di rumah! 💕😂

Kalau selama ini saya telaten banget menjaga kebersihan Miss V saat bepergian, sampai kelihatan berlebihan takut masuk toilet yang gimana-gimana, tujuannya supaya pulang nggak bawa penyakit ke rumah. Nah, kalau di rumah saja tak ke mana-mana tetap menjaga dan merawat kesehatan Miss V, gunanya buat menyambut suami saat pulang ke rumah. Soalnya suami saya termasuk sering keluar kota buat urusan kerja. Biarpun perginya cuma sehari atau dua hari, paling lama seminggu lah ya, saya pasti ingin menyambutnya pulang dengan sesuatu yang WOW.

Ranjang siap bergelora 😂

Menyambut suami pulang atau pun menemui suami sepulang travelingnggak cuma dengan wajah kinclong dan senyum seindah bidadari, tapi juga dengan Miss V yang wangi, bersih, dan keset he he. Kalau sudah begini, tiada malam tanpa gairah yang membara. 

Traveling bikin happy, Resik V Godokan Sirih bikin nyaman suami💓💓

Jaga kebersihan Miss V di mana pun dan kapan pun yuk!

Traveling bikin saya happy, Resik V bikin suami lebih happy

Bersantai di Akhir Tahun, Berkumpul Gembira di Awal Tahun

$
0
0
Libur Akhir Tahun 2017

Musim libur di akhir tahun 2017 kemarin kami banyak tinggal di rumah. Sesekali saja keluar bareng untuk makan, nonton, belanja, dan silaturahmi ke rumah orang tua. Jatah libur suami juga sedikit dan kebetulan akhir tahun kemarin kami sedang fokus pada beberapa urusan primer keluarga. Namun tak disangka ada rejeki menghampiri kami untuk bisa liburan menyenangkan tanpa harus pergi jauh keluar kota dan tentunya tanpa keluar biaya. Jadi ceritanya kami sekeluarga diundang untuk menghabiskan akhir pekan persis di ujung tahun 2017 di Hotel Grand Zuri BSD. Alhamdulillah. Meski dekat dan singkat, menikmati akhir pekan santai di hotel bintang empat ini jadi pengalaman menyenangkan bagi kami sekeluarga 💕

Cuaca cerah di ujung tahun


Bertamu ke sekian kali di Hotel Grand Zuri BSD, sampai saat ini nggak ada bosannya.Sudah tak asing lagi dengan suasana dan kehangatan orang-orangnya, rasanya bagai di rumah sendiri. Ragam fasilitas, kuliner favorit, dan tentunya kamar yang nyaman untuk ditinggali bersama orang-orang tercinta masih selalu didamba. 

Kami menginap di Junior Suite Room dan Superior Room di lantai enam. Kamar yang berbeda dari 2 kamar yang pernah kami inapi pada waktu-waktu sebelumnya.  Lebih luas dan banyak fasilitasnya. Cocok untuk saya yang datang berlima dengan suami, dua anak, dan ibu.


Kamar tidur di Junior Suite Room


Enjoy staycation 😊

Junior Suite Room yang kami tempati connecting dengan Superior Room sehingga memudahkan kami untuk berkumpul. Di kamar suite ini terdapat sitting roomdining area,kitchen, dan satu ruang tidur. Kamar mandinya yang luas menggunakan bathup dan standing shower. Satu kamar tidur dengan bed yang besar, cukup untuk saya dan anak perempuan serta ibu. Kamar ini memiliki pemandangan langsung ke kolam renang di lantai tiga. Kamarnya bagus dan bikin betah.

Junior Suites








Bath room Junior Suite

Superior twin jadi tempat tidur suami dan anak lanang. Kali ini kami nggak berdua-duan dulu ya, ada anak-anak dan ibu hehe. Kamar mandi di kamar tipe ini tentu lebih kecil tapi tidak kalah nyaman. Untuk mandi menggunakan standing shower

Junior Suites dan Superior Twin sama-sama dilengkapi fasiltas AC, WIFI, saluran TV 24 jam, Smart TV, ketel listrik, minibar, dan koran harian. Lengkap dan nyaman. 

Superior Twin


Superior Twin

Kegiatan yang paling disukai anak-anak selama di hotel adalah berenang. Sejak hari pertama sampai hari kedua hanya renang saja yang jadi kegiatan utama. Kalau staycation di hotel sama keluarga, hotel dengan kolam renang memang jadi prioritas.Tak ada kolam, tak seru. Begitu kata anak-anak. Di masa sekarang, hampir semua hotel bintang empat punya fasilitas kolam renang. Bedanya hanya pada luas dan fasilitas penunjang untuk beraktivitas di kolam. Kolam renang di Grand Zuri BSD ini sedang saja ukurannya. Kecil enggak, luas banget enggak. Cukuplah pokoknya. Anak-anak senang saja kok. Nggak pakai komplen.

Ramai tamu berenang di sore hari


Kakak adik renang berdua saja


Sedang sepi, berasa kolam renang pribadi
Lantai tiga hotel menjadi pusat bermain sekaligus kebugaran. Selain kolam renang, tersedia juga fasilitas gym dan sauna gratis. Untuk anak-anak ada kegiatan mewarnai. Kertas bergambar dan alat mewarnainya sudah disediakan oleh hotel. Ada pula fasilitas bermain lainnya di teras depan (outdoor) seperti perosotan dan trampolin. Tempat bermain trampolinnya kecil, cukup untuk 3-4 orang anak saja. Anak saya yang perempuan sempat mencoba, tapi tak lama. Katanya dia sudah nggak cocok kalau main di situ. Cocoknya main trampolin di Q-Big, lebih luas dan besar. Ini gara-gara saya juga karena sudah menjanjikan dia main trampolin di QBig. Akhirnya dia gugling. Pas tahu ternyata di QBig gede banget, trampolin kecil jadi nggak mau lagi hehe. Nah, cerita tentang bermain trampolin di QBig nanti ada ceritanya setelah ini. Simak saja terus ya.

Gym


Untuk kegiatan menggambar




Trampolin

Restoran Cerenti Grand Zuri BSD jadi tempat andalan saya untuk memanjakan lidah bersama keluarga. Ada banyak menu favorit yang bisa dipesan. Nggak pesan menu dari buku menu pun sebetulnya menu buffet juga sudah lengkap dan bervariasi. Tinggal pilih mana yang jadi kesukaan. Kalau soal rasa, sependek saya pernah makan di sini belum pernah ada yang bikin saya kecewa. Nggak ada yang hambar dan biasa-biasa saja. Karena itu, untuk sarapan, makan siang, maupun makan malam, kami merasa sudah cukup dengan menu buffet yang disediakan. 


Makan malam
Makan Siang
Sarapan
Kami mendapat kesempatan mencicipi dua minuman baru Grand Zuri BSD yaitu Kopi Bakar Grand Zuri dan Lychee Lucky Charm. Penyajian kopinya unik. Kopinya dibawa ke hadapan kita dulu, baru dibakar. Jadi kami melihat langsung proses pembakarannya.Oh ya, untuk Lychee Lucky Charm, kami menjadi tamu pertama yang mencicipinya sebelum dilaunching pertama kali di tanggal 1 Januari 2018😍😊

Kopi Bakar Grand Zuri


Sajian Kopi Bakar oleh Mas Tono


Kopi Bakar Grand Zuri


Lychee Lucky Charm

Karena masih bulan Desember, suasana Natal di hotel masih terasa. Di antaranya pohon Natal unik yang menjulang di tengah lobi. Keunikannya karena terbuat dari sedotan warna putih. Bayangin, perlu berapa banyak tuh sedotannya? Tak terbilang kalau saya mah 😃 Saat masuk hotel, semua tamu akan disambut oleh keberadaan pohon ini. Anak saya, Aisyah, tampaknya terkesima, sampai minta difoto segala. Ada boneka salju dekat lift. Boneka ini nyenengin bagi anak-anak. Besar dan lucu, enak buat ditowel-towel sebelum masuk lift😄 Di lobi dekat FO, ada souvenir bantal warna merah bergambar santa dan hampers kue Natal yang bisa dibawa pulang oleh tamu dengan membayar terlebih dahulu sesuai harga yang ditentukan. Sedangkan di Restoran Cerenti ada 'rumah di tengah salju' yang terbuat dari biskuit. Nuansa Natal memang masih terasa di ujung tahun.

Pohon Natal, Boneka salju, dan papan selancar 😃


Boneka Salju-saljuan


Rumah Biskuit


Souvenir bantal dan hampers kue dari Grand Zuri. Thank you!

You Think Beach You Get Beach jadi tema yang diusung oleh Grand Zuri jelang pergantian tahun 2017 ke 2018. Selama dua hari para staff mengenakan pakaian santai ala pantai. Dari staff di FO, resto, petugas room service, staff di kolam renang dan fasilitas kebugaran, pokoknya semua berpakaian serupa. Meski terlihat santai tapi para staff tetap bekerja serius dalam memberikan pelayanan paripurna untuk para tamu. 



Nuansa pantai dapat dirasakan dan dilihat dari pernak pernik ala pantai seperti papan selancar dan lukisan-lukisan yang bertemakan pantai seperti ombak, pohon kelapa, pasir, dan tentunya laut. Di lobby juga terdapat wall of wishes. Nah, para tamu akan diajak untuk menulis harapan-harapan baru di tahun baru pada selembar kertas. Lalu kertasnya ditempel di wall of wishes itu. Saya lihat sudah banyak harapan-harapan yang ditempel di sana. Akhirnya saya ikutan nulis juga. Mau tahu nggak saya nulis apa? Ada deh hehe.
 



Selama stay di hotel kegiatan kami cuma bersantai di kamar, makan, tidur, nonton TV, berenang, dan memanfaatkan beberapa fasilitas untuk berolah raga ringan. Pokoknya benar-benar santai kayak di pantai 😃 Setelah check-out, kami tidak langsung pulang ke rumah, tapi pergi ke Q-Big BSD City. Dekat sih dari hotel, sekitar 3-4 kilometer saja. Q-Big ini adalah salah satu pusat belanja, kuliner, dan bermain yang ada di BSD City. Kami ke sana buat main trampolin, idaman Aisyah sejak lama. Baru sekarang kesampaian. Mumpung semua libur, bisa pergi bareng.

Tempat main trampolin-nya luas banget. Persis seperti trampolin di tempat lain yang pernah dilihat oleh Aisyah di Youtube. Sepertinya bisa buat main seratus orang sekaligus. Harga tiketnya Rp100.000/jam per orang. Kami beli tiket seharian, hanya nambah Rp25.000. Saya pikir mereka pasti kurang kalau hanya main 1 jam. Setelah mereka main, ternyata 1 jam mereka udah kecapekan dan minta udahan mainnya haha.


Harga tiket

Harus pakai kaos kaki seperti ini

Luas

Perhatian

Happy kids

Ada permainan indoor lainnya juga

Permainan outdoor


Waktunya pulang
Saking lelahnya main trampolin 😃

Libur Awal Tahun Baru 2018

Keesokan hari pada tanggal 1 Januari 2018 kami piknik ke Kebun Raya Bogor. Kegiatan ini pun sebetulnya tidak terencana. Tiba-tiba saja pas malam tahun baru muncul obrolan untuk kumpul bareng sambil piknik tipis ke suatu tempat. Kumpulnya bukan saya dan keluarga saja, tapi sama mertua dan keluarganya adik-adik suami. Biar ramai sekalian. Mumpung pada libur. Kalau nggak libur sulit buat ketemu. Tempatnya nggak jauh, yang penting nyaman dan cocok buat kumpul keluarga. Maka, Kebun Raya Bogor (KRB) jadi pilihan. Dekat dan murah meriah.

Rencananya sih di Kebun Raya Bogor itu kami mau bikin foto keluarga, makan-makan, dan tentunya sambil menikmati suasana KRB di masa kini. Terakhir ke KRB itu Februari tahun lalu. Kalau ibu dan bapak mertua malah udah puluhan tahun katanya. Meski dekat, ternyata kalau nggak diniatkan ya nggak ke sana ya. Alhamdulillah jalan tol di tahun baru itu lancar jaya. Saya kira bakal padat dan macet. Ternyata lapang banget. Mungkin orang-orang masih pada di rumah, tidur setelah begadang menikmati malam tahun baru.

Kami sengaja membawa makanan dari rumah. Dimasak pagi-pagi, bekal buat makan bersama di KRB. Ibu mertua saya yang memang hobi masak, sangat bersemangat menyiapkan makanan. Yang dimasak sih yang gampang-gampang dan cepat, seperti ayam goreng, tempe dan tahu goreng, petis telur, sambal terasi, lalapan, nuget goreng, telur ceplok, dan kerupuk. Udah itu aja. Seharian di KRB seru banget. Anak-anak bermain, makan bareng, jajan es krim, dan foto-foto gembira. Alhamdulillah cuaca cerah selama kami di sana. Bikin suasana ceria sepanjang hari. 

Happy day

My lovely family 💗

Dua adik iparku yang cantik-cantik dan baik hatinya 😍

Usai piknik kecil-kecilan di KRB, esoknya saya dan keluarga kembali beraktivitas seperti biasa di rumah. Anak-anak banyak bermain, ditemani papanya yang masih libur sampai tanggal 5. Meskipun di rumah, ada saja kegiatan bermanfaat yang asyik untuk dilakukan bersama seperti mencuci mobil, menggambar, membaca buku, nonton film, merapikan lemari buku, mengecat kamar, memasak, bahkan merapikan pot tanaman. Nah, bicara tentang tanaman, selama musim libur itu saya sedang asyik-asyiknya menata kembali tanaman-tanaman hias di halaman kecil rumah kami. Suami yang sedang tak sibuk pun ikut membantu, bahkan beberapa kali mengajak saya pergi ke penjual tanaman hias. Katanya untuk menambah koleksi tanaman gantung saya yang masih sedikit. Boleh beli tanaman apa saja yang saya suka katanya. Wiiih....berasa sorga banget diajak belanja tanaman sampai puas haha. Kenyataannya sih saya nggak beli banyak, sekitar 10 jenis tanaman saja. Sesuai dengan tempat yang hanya bisa menampung sedikit tanaman. 

Ini sih mungkin kegiatan remeh temeh ya, tapi sungguh menyenangkan hati. Sama senangnya dengan merawat kucing peliharaan saya selama ini 😍 Kalau sudah begini, liburan di rumah saja terasa banyak bahagianya. 

Kalau kamu liburan di rumah saja, biasanya ngapain aja?
Punya tanaman hias gantung gini aja bisa bikin hati bahagiaaaa banget 💕
Kalau hati bahagia, makan jadi enak, bawaannya pingin jajan dan jalan terus bareng dia 😍


Tiap hari adalah hari baru. 

Hari baru bersama orang-orang yang bahagia. Semoga kami selalu sehat dan dipersatukan dalam cinta dan kasih sayang yang tak lekang oleh waktu. Aamiin.

Seminar Nasional “Tidore-Ternate, Titik Temu Peradaban Timur-Barat”

$
0
0
Travel Blogger goes to Tidore 2017

Tahun berganti. Kini sudah di bulan Februari 2018. Tepat sepuluh bulan yang lalu sejak pertama kali menjejakkan kaki di Pulau Tidore pada tanggal 8 April 2017. Waktu melesat begitu cepat, tak terasa. Tahu-tahu sudah mau April lagi, festival lagi😍

Mengenang Tidore membuat saya merasa bahagia sekaligus sedih. Bahagia karena kunjungan ke salah satu pulau di Maluku Utara itu memberi saya pengalaman istimewa sekaligus berbeda. Sedihnya, karena saya mengalami kesulitan untuk menuturkan keistimewaannya lewat rangkaian kata-kata. Hanya bisa dirasa. Kenapa? Entahlah. Hanya Tuhan dan saya yang tahu, mungkin juga Dilan 😛

Berbeda dengan teman-teman seperjalanan. Mereka dapat menulis tentang Tidore dengan sangat lancar. Cerita mereka begitu dalam dan indah, serta menyentuh hati. Saya merasa frustasi kenapa saya sendiri yang kehilangan kata-kata. 🎵🎵 Oh inikah cinta? Cinta pada jumpa pertama🎶🎶 Kahitna mode on 😂 
Bersama Kadispar Tidore naik armada Kesultanan Tidore - Parade Juanga 2017

Saya tak hendak mengajak Anda ikut frustasi, karena itu berkunjunglah ke blog Annie Nugraha, Haryadi Yansyah, Eko, Rifky, Zulfa, danDeddy. Mereka menulis tentang Tidore dalam bahasa yang mampu membuat saya larut dalam cerita, dan menjadi sangat terkesan sesudahnya. Betapa Tidore adalah tentang keindahan alam dan keramahan tiada tara, serta sesuatu yang tak kalah menarik dari itu yakni sejarah hebat di masa lampau yang membuat Tidore menjadi Titik Nol batas timur dan barat dunia dan bagian dari Suma Oriental. 

Kalau Anda menengok blog ini, masih miskin sekali cerita tentang Tidore. Sebagai blogger, saya tak pernah semacet ini dalam bercerita tentang tempat-tempat yang pernah saya kunjungi. Apalagi kunjungan dalam rangka festival. Biasanya, balik dari acara festival langsung lancar menulis, lalu posting, lalu share ke sana kemari di sosial media. Tapi kali ini saya terdiam lama menggantung pena. Sibuk mengolah pengalaman dan pengetahuan yang tak juga kelar menjadi sebuah cerita yang berbobot jika dibaca. Sesekali menghimpun berbagai info yang tak jua terkumpul😮

Selain itu, saya terkungkung oleh pikiran saya sendiri bahwa Tidore itu terlalu istimewa untuk ditulis biasa-biasa saja. Pikiran ini bagus, tapi menyulitkan diri saya sendiri. Melemahkan posisi saya sendiri. Terkadang malah menyurutkan semangat. Mestinya tulis saja apa yang bisa saya tulis. Sedangkal apapun itu. Ya, akhirnya dua catatan sederhana tayang juga di blog ini yaitu tentang Kuliner Tidore dan Pulau Failonga. Keduanya saya posting tahun lalu. Ada pula tulisan berjudul Tiada Gundah di Tidore. Tulisan itu pernah dimuat di Xpressair inflight magazine edisi Juli 2017. Buat Anda yang mungkin ingin menyaksikan festival Tidore 2018, tulisan tersebut bisa jadi panduan untuk berwisata selama di Tidore😗

Parade Juanga saat Hari Jadi Tidore ke-909 tahun 2017

Bagaimana dengan tahun 2018? Pengalaman apa yang akan saya ceritakan dari festival Tidore 2017 lalu?

Di laptop saya saat ini ada 12 tulisan yang siap untuk saya tayangkan di blog. Mau tahu apa saja? Kota Tupa, Siloloa Sultan Tidore, Festival dan Bazaar Gurabunga, Prosesi Tagi Kie, Rora Ake Dango, Kota Ake Dango & Ratib Haddad Farraj, Parade Juanga Sultan Tidore, Kota & Rora Paji, Perjalanan Paji Nyili-Nyili, Kirab Agung Kesultanan dan Upacara Puncak Hari Jadi Tidore, Launching Museum Maritim Dunia, dan Ratib Taji Besi. 


Anda pasti berseru kagum: “Wow banyak!” 

Iya, banyak. Semuanya sedang saya tulis, tapi baru judulnya! *gedubrak😆😅



Kawan, dalam waktu dekat saya akan berkunjung lagi ke Tidore. Ada seminar nasional bertajuk “Tidore-Ternate, Titik Temu Peradaban Timur-Barat”. Alhamdulillah punya kesempatan untuk hadir pada seminar ini. Buat saya seminar ini sangat menarik untuk diikuti. Temanya memang berat. Seberat dosa hidup #halah😛 Tapi doakan ya, moga manfaat besar dari seminar ini bisa saya dapatkan, baik sebagai pengetahuan untuk pribadi maupun untuk kemudian dibagi-bagi.

Tujuan dari seminar ini adalah memberikan gambaran tentang  sejarah keberadaan Tidore-Ternate dan korelasinya dengan teori Heliosentris Copernicus sebagai titik awal revolusi ilmiah modern, serta membahas permasalahan Kota Tidore sebagai Titik Nol batas timur dan barat dunia dan bagian dari Suma Oriental. 

Seminar akan dilaksanakanpada hari Senin tanggal 12 Februari 2018. Bertempat di Aula Sultan Nuku Kantor Walikota Tidore Kepulauan Jl. Sultan Mansyur No. 1 Kota Tidore Kepulauan Maluku Utara. Insha Allah akan diikuti oleh 150 orang peserta yang terdiri dari pejabat daerah, akademisi, para tokoh masyarakat, pemerhati masalah sejarah dan sosial budaya. Keynote Speaker-nya adalah Hilmar Farid, Ph.D (Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbud RI).

Sultan Tidore, Permaisuri, dan Walikota Tidore - Parade Juanga Festival Tidore 2017

Tanggal 12 Februari tak lama lagi. Saya akan bersiap dari sekarang. Semoga seminar nasional ini sukses. Doakan, ya, kawan. 

Sampai jumpa di tulisan saya tentang Tidore pada postingan teranyar di tahun 2018.

Tidore di Bulan Februari dan Ingatan Menuju Napak Tilas Magelhans

$
0
0
pelabuhan rum tidore
Tidore Maluku Utara

Agenda utama kunjungan saya ke Tidore kali ini adalah untuk mengikuti Seminar Nasional “Tidore-Ternate Titik Temu Peradaban Timur Barat” yang diselenggarakan oleh Komite Seni Budaya Nusantara (KSBN). Seminar
digelar pada hari Senin tanggal 12/2/2018 di Kantor Walikota Tidore Kepulauan. Saya hadir atas undangan Bapak Mayjen TNI (Purn) Drs. Hendardji Soepandji, SH. Beliau merupakan Ketua Umum KSBN sekaligus pembicara  seminar. Sebagai blogger, diundang hadir pada acara ini merupakan kesempatan berharga yang tentunya tidak akan saya sia-siakan. Saya berada di Tidore selama empat hari mulai tanggal 11/2/2018 sampai 14/2/2018. Di tengah acara serius yang berlangsung satu hari saja, ada tiga hari santai lainnya yang saya manfaatkan untuk pelesiran dan bersilaturahmi dengan kawan-kawan Tidore yang saya kenal.

Saya berangkat dari Jakarta bersama Pak Hendardjie dan rombongan akademisi dari Universitas Indonesia, di antaranya Prof. Dr. Susanto Zuhdi, M. Hum (Guru Besar Sejarah UI), Dr. Adrianus L. G. Waworuntu (dekan), Prof. N. Jenny M.T, Dr. Thera Widyastuti, Banggas Limbong. M. Hum, Nia Kurnia Sofiah, M. App. Ling, Sari Endahwarni, M. A, Sari Gumilang, M. Hum, dan Dr. Filia. Kemudian dari media ada Mbak Dini Koran Jakarta dan Mas Ridwan MNC. Sedangkan dari blogger ada Yuk Annie Nugraha. Mbak Anita Gathmir yang merupakan owner Ngofa Tidore Tour & Travel mendampingi kami sejak berangkat dan selama berada di Tidore.



Dini Hari di Terminal 3 Ultimate Soekarno Hatta

E-tiket yang dikirim oleh Kak Gathmir (suami mbak Anita) sudah saya terima sejak tanggal 5/2/2018. Tiket tersebut disponsori oleh KSBN. Saya dibelikan tiket pesawat Garuda. Melihat nama dan logo Garuda Indonesia terpampang di tiket, terbitlah rasa senang di hati. Buat saya, ini bakal jadi pengalaman baru menuju Ternate dengan pesawat berbeda setelah tahun lalu naik Sriwijaya Air 😍

Pesawat kami berangkat Minggu tanggal 11/2/2018 jam 01.05 dini hari. Saya, Mbak Anita, dan Yuk Annie janjian kumpul Sabtu jam 11 malam di depan resto Marugame Udon. Di sana ada Kak Gathmir. Saya kira Kak Gathmir ikut serta, ternyata hanya mengantar dan akan menyusul ke Tidore tgl. 16/2/2018. Nah, setelah ketemu dan kumpul di bandara inilah saya baru tahu kalau saya akan berangkat bareng rombongan yang nama-namanya sudah saya sebut di awal tulisan ini. Agak terkejut sih. Ternyata ramean bareng rombongan ‘berat’. Ya, berat. Seberat tema seminar kata Deddy Huang. Tapi entah kalau Dilan, mungkin yang berat itu Rindu 😛

Satu Rombongan -  Ruang tunggu terminal 3

Tengah malam di ruang tunggu keberangkatan tiba-tiba Mbak Anita mengeluarkan kue ultah, lengkap dengan lilin. Rupanya hari itu Pak Hendardji ulang tahun. Kue itu kejutan untuk beliau. Seketika ruang tunggu gate 12 jadi pecah oleh acara tiup lilin dan bagi-bagi kue. Nggak pecah-pecah gimana sih, tapi lumayan menarik perhatian. Tapi nggak usah bayangin acara kejutan ala anak alay, yes. Di sini kejutannya elegan, nggak pake siram-siraman air atau nemplokin kue ke wajah yang ultah 😂 Selamat ultah ya Pak Hen, sehat selalu dan berkah sisa usianya. Aamiin.

Malam itu perut saya nggak enak, kepala rada pusing. Sebelum masuk ruang tunggu sempat ke minimarket nyari minyak kayu putih. Banyak sih jualannya, tapi harganya ratusan ribu. Teringat harga di luar bandara hanya 25ribuan, rasanya gemes. Lagi sayang duit, akhirnya saya pilih puasa minyak kayu putih dulu deh hehe. Hanya belanja air mineral dan teh serta Beng Beng yang harganya adalah harga bandara 😜 Perut enakan, tapi pusingnya nggak hilang. Astaga saya berasa tua dan sakit-sakitan, padahal paling muda dan jelita di antara rombongan yang lebih tua tapi tampak sehat dan kuat-kuat saja 😃

matahari terbit di tidore
Matahari terbit di atas Maluku Utara

Matahari Terbit di Maluku Utara

Tiga jam di udara, duduk di bangku 41H yang sangat saya syukuri. Satu deret dengan Bapak Banggas (FIB UI) dan istrinya, saya bagaikan anaknya mereka hihi. Happy duduk di ujung dekat jendela, tempat ideal untuk melihat matahari terbit di atas Maluku Utara. Kamera DSLR dan kamera Asus Zenfone 3 beraksi bebas tanpa kendala mengambil gambar. Alhamdulillah dapat pemandangan sempurna, hadiah dari kantuk yang tak kunjung menyerang sejak take off. Betapa sederhananya bahagia. Melihat matahari terbit dari udara saja bagai dihujani sejuta cinta. Menghangatkan, menyenangkan, dan menenangkan jiwa. Saya larut dalam romansa negeri di atas awan kala fajar, lalu baper berkepanjangan sampai landing 😂 

FA cantik dan selalu tampil bugar meski nggak tidur-tidur, sibuk mengantar makanan buat sarapan. Ditawarkannya pilihan, nasi ayam atau mie goreng ikan. Mie ikan? 🐋 Apakah karena menuju Ternate & Tidore yang makanannya banyak menggunakan ikan sehingga makan mie di pesawat pun pakai ikan? Nggak ada yang jawab. Ok, saya pesan mie ikan. Kopi, kopi susu, teh, minuman rasa buah, dan minuman lainnya menunggu untuk dipilih. Lalu puding dan biskuit untuk melengkapi suguhan yang sukses bikin perut kenyang sebelum mendarat di Bandara Babullah Ternate pada pukul 7.25 waktu setempat. Pesawat landing dengan sempurna di landasan yang pendek. Selamat pagi Ternate! 💙

ternate airport
Sehat selamat sampai di Bandara Babullah Ternate

Kedai-kedai kecil di Bandara Babullah menjual makanan dan minuman dengan harga masih wajar walau tak dapat ditawar. Pagi itu yang ingin sekali saya beli tak lain dan tak bukan hanyalah Minyak Kayu Putih! Untung ada, meski tinggal satu-satunya. Harganya normal tiada cela, cuma Rp25.000,-! Huahaha…saya merasa menjadi pembeli paling beruntung di dunia saat itu. Soalnya itu minyak sudah saya incar sejak Sabtu siang. Baru terwujud beli di Ternate. Betapa bahagia sangatlah sederhana. Sesederhana bisa menjumpai Ternate kali kedua 💚

Ngopi dulu di bandara Babullah

Pelabuhan Bastiong Ternate

Rombongan kami dijemput di bandara oleh Ko Ey dari dinas pariwisata Tidore. Selanjutnya kami diantar ke pelabuhan Bastiong untuk menyeberang ke Tidore pakai speedboat. Btw, barangkali ada yang nanya kok saya manggilnya pakai Ko? Emang keturunan China? Nggak. Ko itu sudah sejak dulu digunakan di Ternate maupun Tidore sebagai panggilan hormat kepada laki-laki. Kalau untuk perempuan menggunakan Ci. Ko dan Ci memang serupa dengan sebutan yang biasa digunakan oleh masyarakat Tionghoa. Bedanya Ko tidak disebut lengkap jadi Koko, dan Ci juga tidak Cici. Cukup Ko dan Ci saja. Misal, Ci Katerina dan Ko Arif. Gitu lho 😄

Di Tidore tidak ada bandara. Karena itu buat Anda yang hendak ke Tidore dari Jakarta, naiklah pesawat ke Ternate terlebih dahulu. Setelah itu dilanjut naik speedboat ke Pulau Tidore dari Pelabuhan Bastiong. Ongkosnya Rp10.000,- perorang. Speedboat baru berangkat kalau penumpangnya sudah penuh. Kalau mau cepat, speedboatnya harus disewa biar bisa langsung berangkat. Harga sewanya Rp100.000 sekali pergi. Waktu tempuh sekitar 10 menit. Dekat dan nggak pakai lama. Dispar Tidore menyediakan 2 speedboat untuk rombongan kami. 

Pelabuhan Bastiong Ternate

Naik kapal cepat

Berbeda dengan April tahun lalu saat datang bersama blogger saya bisa nangkring di atap speedboat sambil foto-foto. Kali ini kami disuruh masuk, hanya koper-koper saja yang boleh berbahagia di atap. Saya melihat tas LV bu Ida juga ada di atap. Dalam hati berdoa, semoga tas mahal itu nggak melayang nyebur ke laut hihi. Saya tanya kru speed boat apa karena gelombang sedang tinggi, katanya tidak. Saya tebak-tebak buah manggis saja, mungkin larangan itu muncul karena penumpangnya rombongan ibu-ibu yang dianggap tidak aman bila pakai naik-naik ke atap segala.

Okelah, karena ini yang kedua kali ya, saya pun tidak terlalu nafsu untuk ambil gambar pemandangan Pulau Maitara yang tergambar dalam uang kertas Rp1.000,- (versi lama) dari atas boat. Saya patuh tanpa penolakan saat diminta duduk tenang dalam speedboat. Kenakalan ala blogger tampaknya harus saya rem untuk kali ini 😂

Tas-tas yang berbahagia bisa duduk di atap perahu 😃
harga sewa speedboat ternate
Siap menyeberang ke Tidore dengan bahagia

Pelabuhan Rum Tidore


Ada yang berbeda dengan pelabuhan Rum kali ini. Jika dulu beratap, kini terbuka. Menurut cerita, atapnya melayang dihantam angin kencang saat cuaca buruk melanda tahun lalu. Jika hujan sudah bisa dipastikan para penumpang yang baru tiba akan berlarian mencari tempat berteduh.

Suasana dermaga tak berubah. Ibu-ibu penjual aneka hasil kebun masih betah menggelar lapaknya di dermaga, menyita ruang jalan penumpang untuk lalu lalang. Secara kenyamanan jelas ini mengganggu karena bukan pada tempatnya. Di sisi lain, keberadaan para pedagang itu saya senangi. Kerap dibuat tergoda untuk mendekat dan melihat, bahkan berbelanja. Yang dijual kebanyakan hasil kebun, seperti mangga, alpukat, pisang, dan manisan buah pala yang biasanya tak pernah alpa mengisi lapak. Tapi hari itu saya mengerem nafsu belanja. Perhatian saya tertuju pada rombongan yang tampak sibuk mengabadikan momen tiba di Tidore dengan berfoto di dermaga berlatar Pulau Maitara. Melihat mereka, mengingatkan saya momen pertama kali tiba di Tidore. Sibuk berfoto, berlama-lama, berbagai pose. Kali ini saya jadi penonton. Bukan tak antusias lagi, tapi lebih pada keinginan untuk menikmati suasana. Waktu berganti, pengalaman pun membuat saya jadi lebih bijaksana. Ciee...haha.

Di luar dermaga telah menunggu bus berwarna biru. Busnya mirip bus Trans Lampung yang pernah saya naiki dari bandara Radin Inten ke Kota Bandar Lampung. Ukuran dan bagian dalamnya juga sama persis. Bus milik dinas ini sepertinya baru, digunakan khusus untuk kegiatan dinas, salah satunya untuk membawa tamu-tamu pemerintahan kota. Dengan bus inilah kami menyusuri jalan Tidore yang diapit pemandangan laut dan gunung sekaligus. Nyaman dan menyenangkan. 

Pelabuhan Rum - Tanpa atap lagi 😄

seminar nasional tidore ternate
Foto bersama di Pelabuhan Rum berlatar Pulau Maitara

Makan Siang di Pantai Tugulufa

Perbedaan waktu antara Indonesia Timur dan Barat tidak terlalu jauh, tapi cukup mengacau jadwal makan. Nggak mengacau banyak sih, sedikit saja. Mungkin karena baru tiba, belum adaptasi. Begini, sarapan kan sudah dilewati saat masih di pesawat, sekitar jam 4 WIB. Berasa sahur 😂

Itulah kenapa di jam 8 WIT perut sudah mulai meronta minta diisi (ini mah perutku aja kali 😛). Terbayang nasi kuning lauk ikan disuwir-suwir yang pernah saya santap di Pelabuhan Rum. Alangkah enaknya jika dimakan saat itu. Nasi kuning itu saya ceritakan dengan jahilnya ke Mbak Riri dan Mbak Filia, biar mereka ikut membayangkan dan jadi ngiler. Sambil dalam hati ngarep dot com, semoga pagi itu rombongan kami diajak makan nasi kuning di suatu tempat 😂

Mampir ke rumah Ade

Jreeeeng…..jam 10 WIT kami diantar ke Pantai Tugulufa. Inilah yang ditunggu-tunggu sejak tiba di Pulau Tidore. Walau entah apakah ini disebut sarapan yang kesiangan, atau mungkin makan siang yang kepagian haha. Banyak warung makan berjejer di pinggir pantai. Bangunan warungnya sederhana tapi masih enak dilihat karena kondisi sekitarnya bersih. Itu sih kata saya. Kalau kata Mas Cokie, warung-warung itu nampak kumuh. Nggak enak dipandang. Merusak keindahan pantai. Nah 😨

Warung-warung di Tugulufa menyediakan aneka menu sejuta umat khas Indonesia Raya seperti bakso, mie ayam, soto, gado-gado, karedok, sate, bahkan nasi Padang. Tinggal pilih saja nggak pakai susah. Kami diajak makan di Kedai Mbak Tanti. Menunya terpampang di depan kedai: Ayam Kremes, Ayam Bakar Rica, Ayam Penyet, Soto Ayam, Bubur Ayam, Ikan Bakar, Ikan Goreng, Nasi Campur, Mie Kuah Ayam, Mie Goreng Ayam, Karedok, Sayur Asem, Ikan Asin, Tahu & Tempe. Nasi kuningnya mana? Nggak ada. Yaaaah 😂😂😂 Okelah, di warung ini saya makan Nasi Ikan Koci Goreng Sambal Dabu. Menu mudah dan murah meriah tapi enak. 

Warung-warung jajan di Pantai Tugulufa


Makan apa kita?

Ada beberapa gazebo di belakang warung buat makan lesehan. Di gazebo itulah teman-teman satu rombongan kumpul makan. Tempatnya asik sih menurutku, persis di tepi laut. Menghadap ke Pulau Halmahera yang membentang panjang hingga ke barat. Udara segar dan hembusan angin terasa menyenangkan buat dihirup dan dirasa. Kalau buat saya, suasana begini jadi bangkitin nafsu makan.

Ramenya rombongan kami bikin ibu warungnya kewalahan melayani. Mau cepat-cepat pesan makanan tapi pelayannya nggak datang-datang ke meja. Daripada lama mending datang langsung pilih menu yang diinginkan di rak, lalu angkut sendiri ke meja. Beres nggak pakai lama. Yang nggak beres itu si kucing garong yang ganas banget deketin piring makan. Berani tanpa ampun sampe ngejer. Kalau nggak minta tolong anak ibu warung, itu kucing bakal bikin saya gagal makan. Kucingnya cuma satu, tapi yang repot banyak orang. Sungguh terlalu 😅

Nasi Ikan Koci Sambal Dabu-dabu
Nasi Ikan Koci Sambal Dabu-dabu

Kucingnya tuh di sebelah kiri dekat tong sampah, siap2 menyerbu 😄

Makan ngadep pantai dan pulau Halmahera

Santai bray....kayak di pantai 😘


Penginapan Puri Tidore

Di Tidore ada beberapa penginapan homestay. Belum ada hotel besar apalagi berbintang. Tahun lalu saya dan kawan-kawan blogger menginap di Penginapan Seroja yang terletak di Soa Sio. Seroja ini rumah pribadi yang disulap jadi penginapan dengan beberapa kamar. Berada di pinggir laut, di atas tebing. Kalau mau berenang tinggal turun. Ada anjungan yang menjorok ke laut, bisa jadi tempat duduk-duduk yang nyaman untuk menikmati pemandangan laut berlatar Pulau Ternate.  

Penginapan Seroja berlatar Benteng Tahula

Belakang penginapan langsung laut

Ada perosotan buat main sambil berenang di kolam luas tak terhingga 😍

Kali ini saya diinapkan di Penginapan Puri Tidore punya Ibu Nur, letaknya persis di depan Penginapan Seroja. Yuk Annie pernah 2 kali menginap di sini. Dulu katanya kamarnya masih sedikit, menyatu dengan rumah pemilik. Sekarang sudah ada kamar-kamar baru, terpisah dari bangunan rumah. Karena masih baru, kamarnya masih bagus dan tampilannya masih segar. Yang bikin senang Puri Tidore ini bersih. Ibunya resik banget. Rajin beres-beres. Bahkan yang merapikan kamar-kamar beliau sendiri. Di depan penginapan banyak tanaman bunga. Enak dipandang. Suasananya juga nyaman. Dari teras bisa melihat langsung Benteng Tahula. Kalau mau ke benteng tinggal jalan kaki sekitar 200 meter. Puri Tidore juga dekat dengan Museum Sonyine Malige. Sekitar 15 meter saja. Makam Sultan Nuku, Masjid Sultan, dan Kedaton Kesultanan Tidore juga dekat, masih nyaman kalau ditempuh dengan jalan kaki. Nggak sampai 10 menit sudah sampai.

Harga kamar Puri Tidore Rp350.000,- per malam. Sudah termasuk sarapan untuk 2 orang. Ada air panas di kamar mandinya. Kamar sudah dilengkapi dengan double bed, selimut, sprei yang bersih, TV, lemari kecil buat baju, cermin dan meja, tempat jemur handuk, sabun mandi, handuk, dan 2 botol air mineral. Menu sarapannya berganti tiap hari. Jika hari ini hanya kue-kue khas Tidore (3 jenis kue), besoknya nasi kuning lauk ikan yang disuwir-suwir. Minuman teh dan kopi tersedia, bisa dipesan kapanpun. 

Penginapan Puri Tidore bersebelahan dengan Museum Sonyine Malige

Rombongan kami dibagi menjadi 3 dan ditempatkan di penginapan yang berbeda. Rombongan Prof Susanto, Prof Jenny, Mbak Thera, Ibu Sari, dan Mas Cokie, diinapkan di Indonesiana *cmiiw. Penginapan baru katanya. Warna cat penginapannya abu-abu terang, mudah diingat karena beda sendiri dengan bangunan lain di sekitarnya. Bagian depannya tampak masih berantakan. Tanpa tanaman apapun sehingga tampak gersang. Menurut Mas Cokie, kamar mandinya nggak ada tempat gantungan baju/handuk dan nggak ada tempat menaruh sabun. Jadi kalau mau mandi, dia kudu keluar masuk kamar mandi untuk mengambil barang-barang yang diperlukan. Moga ke depannya, terutama 3 tahun lagi saat event napak tilas Magelhans, penginapan ini sudah baik ya. Turis pasti ramai. Jangan sampai ada cela yang nggak perlu. Walau keliatan sepele tapi bisa jadi bahan omongan 😃

Teras Puri Tidore, bersih dan asri
benteng tahula tidore
Dermaga dekat penginapan, tempat mancing dan bersantai

Kulineran di Pantai Tugulufa: Pisang Mulu Bebe dan Minuman Guraka

Usai mandi dan beres-beres barang di penginapan, kami kembali diajak ke Pantai Tugulufa. Kali ini kami tidak pakai bis, melainkan mobil Avanza. Yang berangkat hanya genk Puri Tidore yaitu Mbak Anita, Mbak Riri, Mbak Nia, Mbak Filia, Dini, Yuk Annie, dan saya. Bertujuh kami bersantai di Tugulufa sejak pukul 15.15 s.d 15.50 WIT. Yang bikin happy, di sini kami menikmati Pisang Mulu Bebe sambal roa. Ini adalah kudapan khas Tidore yang mesti dicoba. 

Pantai Tugulufa Tidore
 
Suasana tenang dan nyaman di belakang salah satu warung di Pantai Tugulufa

Kumpul asyik di pinggir pantai sore-sore

 Pulau Halmahera di latar belakang tak keliatan, yang penting modelnya keliatan 😄

Pisang Mulu Bebe adalah pisang goreng dari jenis pisang mulu bebe. Saya sudah tanya apa nama lain jenis pisang ini di daerah lain, katanya tidak ada. Pisang ini hanya ada di Tidore. Pisang Mulu Bebe mentah tidak bisa dikupas. Ketika akan digoreng, pisang langsung diiris sama kulitnya, baru bisa lepas. Pisang yang akan digoreng bukanlah pisang matang, tapi setengah matang. Irisannya tebal, bukan tipis seperti irisan keripik pisang. Enak dimakan saat masih hangat. Pisang Mulu Bebe disajikan bersama sambal Roa. Cara makannya dengan dicocol ke sambal. Unik dan enak. Kamu kudu cobain ini kalau ke Tidore. 

kuliner tidore
Pisang Mulu Bebe - Kuliner Tidore

minuman tidore
Minuman Guraka - Khas Tidore

Meja dari bambu tutul, jenis bambu yang banyak dijumpai di Tidore

Berkunjung ke Kedaton Kesultanan Tidore 

 
Menurut jadwal, kami akan diajak berkunjung ke Kedaton untuk silaturahmi dengan Sultan Tidore H. Husain Sjah. Saya tidak tahu persisnya jam berapa karena sampai sore itu saya pribadi tidak punya itinerary tertulis kegiatan apa saja yang akan dilakukan selama di Tidore. Jadwal kegiatan disampaikan spontan. Nanti ke sana, setelah itu ke situ, abis itu ke sana. Begitu saja. Saat tahu akan diajak bertemu Sultan, saya langsung girang. Oh ya, rencana kunjungan ini sempat terancam gagal karena sejak pagi Sultan sedang berada di Ternate untuk melayat seorang Kapita yang meninggal dunia. Tapi bukan Sultan namanya kalau tidak meluangkan waktu buat menghargai tamunya yang datang dari jauh. Beliau pulang ke Tidore, ditemuinya rombongan seminar yang ingin berkunjung ke Kedaton. Terima kasih, Sultan! 

Kunjungan silaturahmi ke Kesultanan Tidore - Prof. Jenny, Pak Hendardji, Sultan Tidore, Dr. Adrianus, Prof. Susanto Zuhdi

Saya disergap rasa haru ketika mulai menapakkan kaki di anak tangga kedaton. Rasanya…. seperti sebuah rindu yang terobati. Senang tentu saja. Saking senangnya, rasanya jadi pingin peluk tiang istana sambil bilang I love you. Entah I love you pada siapa.
Tapi apa daya peluk tiang terpaksa dibatalkan, takut nanti dikira gila😅

Yes, saya orangnya memang baperan. Tiap datang ke suatu tempat pada waktu yang berbeda, pasti terkenang saat datang pada waktu sebelumnya. Terkenang kawan-kawan blogger, saat dimana kami bersama-sama berada di kedaton ini menyaksikan kirab di puncak hari Jadi Tidore ke-909, makan bersama para tokoh adat dan pejabat, menonton rakib taji besi di suatu malam, bahkan berfoto-foto di beranda istana pada suatu sore. Semua membangkitkan kenangan yang sulit buat dilupakan. Berdua saja dengan blogger yuk Annie saat itu, membuat saya merindukan kehadiran Rifky, Mas Eko, Yayan, Dedi, Mbak Zulfa, Mas Dwi, Ayu, dan Mbak Tati. Ah, kalian 💜

Silaturahmi di kedaton Sultan Tidore

Suguhan cemilannya mantab euy

Ibu-ibu dari UI bertemu Perdana Menteri Kesultanan

Pertemuan dilaksanakan di beranda kedaton

Istana mengatur busana para tamu, terutama untuk perempuan diwajibkan memakai kain atau rok selama berada dalam istana. Kalau datang dengan bercelana panjang, maka akan diberi pinjaman kain. Kainnya seragam, berwarna kuning keemasan, mirip songket. Kain inilah yang kami kenakan. Saat berjejer, kami bagai sekelompok penari, tapi penari gagal gemulai. Berkain cantik di istana bikin hasrat untuk berfoto meletup-letup. Akhirnya, sambil menunggu kehadiran Sultan di ruang temu, kami mengisi waktu dengan berfoto. Dari beranda hingga di dalam kedaton. Dari ruang depan yang ada singgasana raja, hingga ke ruang tengah yang biasa dijadikan tempat makan raja dan tamu-tamunya.

Suguhan Kopi Dabe dan cemilan khas Tidore jadi kudapan ternikmat di sore yang gerimis. Yang bikin tambah senang, di sini saya bertemu lagi dengan Bakry. Laki-laki ini adalah fotografer pribadi Sultan Tidore. Di mana pun sultan berkegiatan, maka Bakry lah yang biasa mendapat tugas untuk memotret. Bakry adalah sosok yang menyenangkan. Keramahannya bikin dia mudah dimanfaatkan haha. Ya, sore itu dengan sukarela dia menuruti permintaan untuk motret saya yang mendadak pecicilan pingin foto di segala sudut istana. Astaga! 

Dari beranda ini bisa memandang laut dan Kepulauan Seribu

Salah satu spot instagramable di beranda istana 😍

Pertemuan dengan Sultan berlangsung kurang lebih 1 jam. Pak Hen, Prof Jenny, Prof Susanto, dan Dr. Adrianus duduk bersama Sultan Tidore H. Husain Sjah di deretan kursi yang menghadap keluar istana. Permaisuri dan Perdana Mentri Kesultanan Tidore M. Amin Farouk juga turut hadir menemui rombongan. Acara silaturahmi ini dilakukan dalam suasana santai. Kami pun tidak terpaku di tempat duduk. Setelah Sultan memberikan sambutan selamat datang, dan mulai ngobrol dengan Pak Hen, Prof Susanto, dan Dr Adrianus saja, para ibu-ibu mulai beranjak dari kursi, lalu masuk kedaton untuk melihat-lihat.  

Foto bareng boki, permaisuri Sultan Tidore

Istana sepuh yang di sebut Kadato Kie ini berkedip manis menghadap laut. Tempat di mana semua sabda Sultan diampu dan dipatuhi di seantero wilayah kekuasaannya. Di sinilah saksi bisu sepak terjang Kesultanan Tidore, masa saat Sultan Nuku berkuasa sejak 1797, hingga berjaya dengan mempersatukan seluruh kerajaan di perairan Maluku termasuk Papua dan mengusir kompeni Belanda tanpa pertumpahan darah.

Abad berganti, masa berlalu. Kejayaan Kesultanan Tidore menjadi kenangan yang diabadikan dalam catatan sejarah. Kini Kadato Kie hanya dipakai untuk acara seremonial, juga tempat menyimpan, merawat, dan memamerkan benda-benda pusaka milik kesultanan, seperti senjata (pedang dan perisai), mahkota, pisau keris Sultan, Al Quran tinta emas, pedang, pakaian Sultan, pakaian panglima perang/Kapita Lao. 

Salah satu pintu masuk istana

Bakry, fotografer Kesultanan Tidore

Dinner di Restoran Safira dengan Walikota Tidore
Menyebut nama Safira, yang terbayang adalah restoran dengan makanan-makanan terenak khas Tidore. Gohu dan popeda langsung menari-menari di mata minta di santap. Sudah jelas dinner di Resto Safira pantang untuk ditolak.

Sebelum beranjak menuju Safira, ada ajakan jumpa dari Alex dan Bams. Kami dijemput dan dibawa ke Kafe Kora-Kora. Sejenak kumpul di sana merayakan pertemuan sambil makan nasi goreng. Tak lama Ko Udin datang bersama mbak Ayu istrinya. Makin rame deh. 

di Kafe Kora-Kora punya Bams

Di kafe kopi minum jus alpukat 😄

kafe kopi di tidore
Ada Ko Udin dan Mbak Ayu juga 😍

Sayang nggak lama waktu kumpulnya. Saya dan Yuk Annie buru-buru mau ke Resto Safira, menyusul rombongan yang sudah lebih dulu ke sana. Karena nggak ada mobil, akhirnya kami diantar oleh Bams dan Alex pakai motor. Melewati jalan lengang yang banyak gelapnya. 

Asoy geboy motoran malam-malam di Tidore. Di samping kanan ada gunung menjulang beratap langit tak berbintang, di kiri ada laut bergelombang, di belakang mungkin ada Suzana berambut panjang #eh, dan di depan ada cowok brewokan lagi nyetir. Waw…sungguh epik bagi seorang penakut sepertiku. Berasa uji nyali 😛

Gelap-gelapan naik motor di Tidore. Entah moto apaan 😄

Sampai di Safira rombongan sudah kelar makan. Mereka sedang duduk-duduk saja menunggu waktu pulang. Wadah-wadah makanan di meja prasmanan berisi bermacam menu tampak sudah berantakan. Sebagian sudah tandas. Pertanda sudah pada makan. Saya sempat memeriksa barangkali ada gohu atau popeda, eh nggak ada hihi. Ya wis nggak jadi makan, lagipula sudah kenyang oleh nasi goreng di kafe Bams.

Acara dinner ini jadi penutup kegiatan hari pertama di Tidore. Saya tak sempat ikut wawancara Pak Walkot. Hanya Dini, Mas Ridwan, dan Yuk Annie. Tiba waktunya pulang, rombongan beranjak meninggalan Resto Safira dengan bus. Saya dan Yuk Annie tetap naik motor. Bukan mau kemana-mana lagi, tapi langsung balik hotel. Saya sudah teler dan pingin tidur. Padahal Bams dan Alex katanya masih mau ngobrol. Duh…besok-besok saja ya genk. Saya kudu istirahat dulu karena besok pagi bakal seminar seharian. 

restoran khas tidore
Makan malam di Restoran Safira


Walikota Tidore Kepulauan, Bpk. Capt. Ali Ibrahim SH

Nah, bagaimana kegiatan seminar keesokan hari?

Bahasan tentang seminar akan ceritakan pada tulisan selanjutnya, termasuk materi-materi berat sarat manfaat yang disampaikan oleh para narasumber yang sangat mumpuni dibidangnya juga akan saya share di blog ini. Tunggu postingan selanjutnya.



**

Tidore 11 Februari 2018


Baca juga: 
Viewing all 779 articles
Browse latest View live